Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Sebuah Keluarga

Hukuman apa ya yang cocok buat tante May

  • Dilecehin

    Votes: 111 34,0%
  • Dipamerin

    Votes: 123 37,7%
  • Diumpanin

    Votes: 33 10,1%
  • Dianggurin

    Votes: 59 18,1%

  • Total voters
    326
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Bab VI. Mika


"Mikaaa" teriakan dengan nada berat membuatku berhenti namun malas memutar tubuhku

"Miiiikk" lagi - lagi suara cowok itu terdengar kali ini semakin dekat denganku

"Iyaaaa... apa sih teriak - teriak" kataku sambil beringsut duduk di kursi selasar depan kelas

"Lagian ga nengok" kata cowok itu yang kini berdiri di depanku.


Kemal Bima Kelana, cowok dengan predikat Superman di sekolahku, iya... Superman. Ya karena emang super sih, cakep dengan tampang rada Arab, pinter walo masih pinteran aku xixixi.... tajir secara bapak ibunya semuanya anggota DPR, baik, rajin ibadah, pokoknya semua deh. Kelemahannya cuman satu... dia ga bisa move on dari mantannya.


"Males" sahutku ketus

"Kamu mau ke kantin? bareng yuk..."

"Kemaaaalll.... please deh, kamu bareng geng mu aja sana" kataku sambil mengibas - ibaskan tangan

"tuh kan... katanya kalopun kita putus, kita tetep temenan. Masak ga mau bareng kekantin" katanya sambil duduk disebelahku

"iyaa... tapi temenan juga bisa bilang, males kekantin ma kamu, kamunya sana aja ama geng mu"

"Tar deh.... oiya gimana persiapan ke Inggris?" tanya nya lagi

"huuufffhh... lancar sih, tapi puyeng juga ya" cerocosku, bagaimanapun Kemal ini emang bener temen yang enak buat diajak ngobrol

"Ya puyeng lah, dokumennya banyak"

"Yaitu..."

"Udah bikin paspor?"

"ASTAGAAA...!!! LUPAAA!!!" kataku kaget sambil berdiri dan lari kembali ke kelas meninggalkan Kemal yang bengong


Sesampainya dikelas segera kuambil HP ku yang tertinggal di tas, sambil duduk kembali di kursi akupun mulai membuka WA


"mas jeleeek!!!"
"apa mik?"
"lagi apa?"
"bobok"
"bohoooong!"
"wkwkwkwk"
"mas aku lupa belum bikin paspor"
"yaudah diinget - inget sekarang, tulis di to do list hp, bikin alarm"
"hadeeeeh.... amat sangat ga peka"
"wkwkwkwk"
"bye"
"ngambeeeek... udah tar kita buat on line, besok pas jadwalnya ta anter ke imigrasi"



Aku tersenyum kecil melihat WA ku sendiri


"Wooi...! dicariin di kantin malah senyam senyum sendirian di kelas!!" teriak Dita teman sekelasku dari balik pintu

"Haaai... hahahahaha... iyaaa ayoook" teriak ku sambil berjalan keluar
kelas

"makasih mas sayaaaang"

Aku lagi - lagi tersenyum kecil saat memencet tombol sent kepada mas Rei


---------- oooOooo ----------


"Huaaaah... panassss!!!" sungutku sambil masuk ke kursi belakang mobil Honda City keluaran terbaru yang baru saja dibeli mas Rei sementara Mobilio dipakai ibu untuk ngantor, didepan mas Rei dan mbak Nia cengar cengir melihat gayaku

"Niiih!!" kata mbak Nia sambil menyodorkan sebotol teh dingin yang langsung kutenggak

"ga beracun kan ini? kok aneh rasanya" tanyaku

"Udah habis setengah baru tanya" sahut mas Rei sambil mulai menjalankan mobil

"La aneh rasanya" jawabku lagi

"Liat dulu exp datenya" kata mbak Nia sambil memakai kacamata hitamnya

"ah... rese deh" kataku sambil cepat - cepat membaca tanggal kadaluarsa

"2019!!!" teriakku sambil menarik - narik rambut mbak Nia

"hahaha... lagian"

"Mik, kita anter Nia dulu ya ke Graha Pena, trus kita cus cari baju elu" kata mas Rei

"Okeeey..."

"emang mau beli dimana? tanya mbak Nia

"dimana ya?? TP aja sih kayanya, gimana mas?"

"Terserah elu lah, gua kan anter doang... eh tapi tar kita beli baju 2 stel ya, casual satu satunya terserah lu deh baju pesta itu"

"lah? kenapa?"

"Elu ga bawa baju ganti kan? males gua jalan ama anak SMA berseragam, tar dipikir gua om - om"

"huahahahaha" tawa mbak Nia

"Resseeeeeee... yaudah tapi beliin" sahutku sambil melotot kearah mata mas Rei yang melirik ku dari spion

"gampaaang" kata mas Rei

"Nanti aku susul ya mas kalo dah selesai, ga usah dijemput aku naik gocar aja"

"Okeee... tar kita makan malam sekalian deh"


Selepas mengantarkan mbak Nia, akupun duduk didepan sebelah mas Rei. Sambil ngobrol seru beberapa kali kulihat ujung mata mas Rei melirik kearah pahaku. Rok yang kukenakan saat ini sebenarnya tidak terlalu pendek namun akibat posisi kursi yang pendek, otomatis pahaku jadi terbuka sekitar 10 - 12 cm dari lutut.


Sekali lagi kumelihat mas Rei melirik pahaku saat mobil mulai memasuki parkiran gedung TP, dengan dada yang berdebar kencang aku memegang pegangan tangan diatas pintu, kaki kiriku kutekuk naik keatas sehingga otomatis rok yang kupakai tergulung sedikit menambah sekitar 5 cm lagi paha bagian dalam ku terpampang.


"duuuhh.... ga suka ni muter - muter bikin pusing" kataku lirih, kulihat mas Rei dengan cengengesan melirik ku namun cengengesannya lenyap saat melihat pahaku

"masih lamakah?" tanyaku menatap mas Rei

"ha? oh... bentar, gua juga pusing ni" kata mas Rei sambil mengalihkan mata terpergok.


---------- oooOooo ----------


"Ni mau beli apa?" tanya mas Rei saat kami memasuki Zara

"Baju laaah"

"Bukan maksud gua baju casual apa yang mau lu pake buat proom nite?"

"ya gatau lah mas... gimana sih ni ya anak cowok ga paham, kan kita liat - liat dulu"

"waduuuh... mati dah"

"hahahahaha.... napaaa?"

"Gua lupa kalo cewek itu lama belanjanya" kata mas Rei sambil geleng - geleng kepala

"hihihi... ketawan dah ga pernah beliin baju buat mbak Nia"

"Dia mah cepet, kaya cowok milihnya, Anna tu yang lama, bisa 3 jam muter buat satu baju" cerocos nya tanpa sadar gua liatin sambil senyam senyum

"Ah... sial... ngeledek lu ya?" kata mas Rei sambil tertawa dan merangkul pundak serta mengacak rambutku

"hihihi... yaudah mas mau nemenin muter apa mau tunggu Mika sambil rokoan dimana gitu" tawarku

"iyalah, gitu aja ya... gua tunggu di coffee bean tar kalo dah kelar lu nyamper" kata mas Rei sambil membuka dompetnya dan menyerahkan kartu kredit platinumnya

"Aduuuuh... makasih ya mas!!! bisa belanja banyak ini" godaku

"Sisa kredit 1,5 juta hahahaha"

"Serius?? iiih..."

"Enggak...! masih banyak, terserah lu mau beli apaan deh gua tunggu dibawah"

"Yakin nih mau tunggu dibawah aja ga nemenin Mika?"

"Iyaaa... jangan lupa baju casualnya!"

"Iyaaa... cerewet amat, yakin ga mau liat Mika ganti baju casual?"

"Hah?"

"Maksudnya... ga mau milihin buat mika trus mika coba trus Mika liatin ke mas sebelum beli? ngeres deh mas kayanya ya?"

"Kampret! hahahaha... nggak ah lu pilih sendiri aja" kata mas Rei sambil ngeloyor keluar, aku tersenyum melihat mas Rei pergi.


Selepas itu akupun mulai sibuk sendiri berbelanja, untuk outfit proom nite, aku sebenernya udah punya inceran. Bergegas aku mencobanya, sebuah mini dress merah dengan bahu terbuka dan potongan dada yang rendah tampak pas ditubuhku. Kupandangi tubuhku dalam cermin, dengan sedikit kesal aku meraba bagian atas dadaku yang terbuka. Hufffh.... seandainya saja payudaraku kaya mbak Nia, yaaah.... minimal kaya mbak Anna deh, batinku.


Sambil tersenyum sendiri aku melepas kembali baju itu, entah kenapa aku senang sekali hari ini bisa ditemani mas Rei. Yahhh.... walau dia nunggu di tempat lain sih, tapi rasanya beda aja kaya ada yang nungguin. Selesai melakukan pembayaran, akupun mulai hunting untuk baju casual yang diinginkan mas Rei, ini yang lebih sulit... hihihihi.


"Mbak saya coba yang ini ya..." kataku ke petugas H&M.


Akupun masuk ke Fitting Room, perlahan kubuka seluruh pakaianku sehingga menyisakan celana dalam dan BH saja dan mulai mencoba sebuah celana jeans ketat dengan aksen sobek dibeberapa tempat, lalu kucoba juga sebuah baju dengan model kemben berkerut.


Tersenyum aku mematut diri didepan cermin dan meraba perutku yang terbuka, aaaah... ini aja lah... pengen lihat reaksi mas Rei. Cepat - cepat aku melepas tersebut dan merapikan kembali pakaianku, setelah selesai pembayaran di kasir akupun bergegas menuju toilet.


Kembali di toilet aku melepas pakaianku dan memakai pakaian baru tersebut, namun ketika hendak memakai baju, aku membayangkan sebuah ide yang sangat gila. Dengan sedikit gemetar namun sebuah senyuman muncul dibibirku, aku meletakkan kembali baju di gantungan dan melepas celana jins yang sudah kupakai, selanjutnya aku memelorotkan celana dalamku dan memasukannya ke dalam tas, dengan gugup aku kini melepas kaitan BH ku dan meloloskannya dari bahuku. Kini aku bertelanjang bulat di bilik toilet ini dan mulai memakai celana jins dan baju kemben yang baru kubeli. Perasaan geli dan gairah timbul di dalam diriku, jantungku berdegub saat membayangkan aku tidak memakai pakaian dalam saat ini, putingku mengeras saat bergesek dengan bahan baju, untungnya dengan model kerut, kemben ini berhasil menyamarkan putingku dengan baik.


Kutarik nafasku dalam - dalam untuk menghilangkan rasa grogi yang muncul, lalu dengan percaya diri yang mulai timbul aku melangkah keluar dari bilik toilet menuju wastafel, dengan cermat mulai kupoles tipis wajahku dengan make up, kuabaikan pandangan sedikit sinis seorang ibu - ibu yang masuk saat melihat cara berpakaianku. Selesai berbenah akupun lanjut keluar menuju coffee bean, percaya diriku sedikit menguap saat menyadari situasi mall yang cukup ramai, lututku sedikit melemas saat berjalan, perutku yang terbuka terasa dingin terkena terpaan AC, mukaku kurasakan panas, aku yakin pipiku memerah saat ini. Jantung ku berdegup kencang menyadari pandangan mata para lelaki melahap tubuhku, gila... padahal aku ga sexy - sexy amat... pikirku, gimana kalau tetek ku segede mbak Nia. Pikiran yang bermain di kepalaku membuat perhatianku sedikit teralihkan, rasa grogi dan gugup perlahan mulai menghilang, putingku yang sempat layu kini menegang kembali dan vaginaku terasa geli tergesek kain jeans saat berjalan.


Dari jauh kulihat mas Rei yang sedang duduk sambil main HP dan merokok, jantung ku semakin berdebar membayangkan respon mas Rei, saat jarak kami tinggal sekitar 10 meter kulihat mas Rei yang duduk menyamping dari arahku datang melirik sekilas... melotot... dan terbatuk tersedak asap rokoknya... aku tersenyum lebar melihat ekspresi itu.


---------- oooOooo ----------


Lama amat sih ini Mika, batin gua sambil terus main Clash Royale di HP, mana rokok tinggal dua batang, apa gua nitip aja ya...


"Mampus..!" gerutu gua saat tower musuh meledak, dengan penuh kepuasan gua menyedot asap rokok dalam - dalam, tepat saat dari ujung mata gua melihat cewek sexy berjalan kearah gua, anjir mulus banget tu cew..... MIKA???



Gua tersedak dan terbatuk, gua lihat Mika tersenyum lebar melihat gua


---------- oooOooo ----------


"Pelan - pelan dooong mas... ampe batuk gitu" kataku sambil tertawa kecil dan duduk di sebelah sisi kanan mas Rei

"Uhhuuukkk... uhuuukk... tungguu uuhuukk" sela mas Rei ditengah batuknya dan langsung meminum habis kopinya yang tinggal separuh.

"ahahahahaha... grogi yaa didatengin artis?" ledekku, padahal aslinya aku yang grogi, tapi tingkah mas Rei membuatku serasa diatas angin

"Artis dari Hongkong!"

"Makasiiih.... "

"Sial, bukan gitu sih maksudnya... harafiah banget"

"ahahahaha"

"lu ga masuk angin apa pake pakaian gitu?"

"iiiihh... mas Rei!!! ga suka?" tanya gua dongkol melihat tanggapan mas Rei

"Ya suka lah... Sex.. eh... cakep" gua tersenyum dalam hati

"bilang aja sexy susah amat sih" gerutu gua sambil mengangkat tangan memanggil pelayan


---------- oooOooo ----------


Anjiirrrr...!!! mulus banget sih ini anak, mata gua tanpa bisa dikontrol mulai melakukan scanning menyeluruh mulai dari tangan dan lengan Mika yang putih mulus seperti susu tanpa ada bulu yang terlihat, di wax apa ya... mana ga ada belangnya pula... perasaan baju sekolahnya lengan pendek... aduh... itu pundak... leher... tengkuk... enak banget
di ciumin. Tanpa sadar gua menelan ludah, pandangan gua beralih ke bagian atas dadanya yang terbuka terasa mata ini seperti memiliki kemampuan zoom saat dengan jelas bisa gua lihat kulit mulus bagian dada Mika, pori - pori nya yang mulai membasah karena keringat yang mulai muncul tampaknya menyebarkan hormon di udara, membuat bagian selangkangan gua terasa mengembang perlahan.


Mata gua sekarang tertumbuk di perut Mika yang langsing tanpa lemak, sial ini anak.... perasaan makannya gila juga, perut bisa... aaahh... gua cipok juga nih, khayalan gua mulai muncul, selangkangan gua semakin mengembang. Tunggu... kayanya ada yang salah... mata gua langsung teralihkan saat Mika mengangkat tangannya memanggil pelayan, anjiiiiirrrr.... bersih banget itu ketek... kembali gua menelan ludah, tunggu... mata gua memicing dan melotot serasa lensa zoom in zoom out kamera saat memandang bagian dada Mika. BANGSAAAT...!!! dia ga pake BH!! ANJIIIING....!! kontol gua menegang sempurna di balik celana melihat tonjolan puting Mika yang terkadang melekat dibajunya yang berkerut, kembali gua menelan ludah, kontol gua yang tegang dalam posisi salah ini sungguh menyiksa, dengan perlahan gua benerin posisi duduk dan posisi kontol gua.


---------- oooOooo ----------


OMG....!! mas Rei benerin titit nya....! batinku saat tanpa sengaja ujung mataku menangkap kelakuan mas Rei, apa mas Rei ngaceng ya...? jantung ku berdegub lebih kencang


"Bisa saya bantu?" tanya mas pelayan tersenyum manis didepanku sambil berusaha menahan matanya tidak melirik ke badanku

"pesen ya mas... Iced Green Tea Latte nya satu... eh, mas Rei mau nambah ga?" tanyaku sambil menoleh ke mas Rei dan mendapati mas Rei masih melirik ke dadaku, sekilas kulihat bagian selangkangan mas Rei menggembung lucu

"Eh... boleh deh, abis juga punya gua, mas saya Iced Cafe Late deh satu, sama makan sekalian yuk Mik..."

"Boleh lah laper juga... saya Chipotle Roast Chicken satu sama Oreo Cheese Cake nya satu"

"Gile... gelandangan pada ngumpul tu di perut?" ledek mas Rei yang kubalas dengan sentilan di pundaknya

"Saya Egg Ben aja mas"


Setelah si mas mengulangi pesanan dan meminta kami menunggu, kami berdua terdiam sejenak


"gila gua grogi nih Mik" sahut mas Rei sambil mengambil sebatang rokok dan menyulutnya

"Hah...? kenapa grogi?"

"wkwkwk... ga jadi ah, tar gede pala lu"

"isshh... nyebelin, kenapaaa? grogi ya liat adeknya sexy" bisik ku sambil mencondongkan badanku ke arah mas Rei, sambil menahan senyum mata mas Rei melirik ke dadaku yang terbuka, posisi badanku membuat kain bajuku sedikit tertarik dan aku yakin putingku tercetak dibawah sana

"iya... lu ga takut apa kalo gua khilaf?" bisik mas Rei sambil ikut mencondongkan badannya kearahku, hidung kami nyaris bersentuhan, sedikit terkejut aku sedikit memundurkan kepalaku, sambil menelan ludah pikiranku terasa ringan saat kepalaku kembali maju dan bibirku mengecup kecil ujung hidung mas Rei.

"keliatannya kita berdua yang khilaf" bisikku sambil menjauhkan badanku.


Suasana canggung muncul seketika, kugigit bibir bawahku menyadari kebodohanku, aduuuuuhh.... kenapa juga aku gitu, untung pesanan minum kami tiba pada saat yang tepat mengalihkan perhatian kami berdua.


"Bukan khilaf sih kalo sama cewek secantik elu Mik..." ujar mas Rei tiba - tiba mengagetkanku

"hah..."

"iya... bukan khilaf, khilaf itu kalo gua cium mbok Nah, nah itu baru khilaf namanya" kata mas Rei sambil menahan tawa, aku tertawa keras mendengarnya, akhirnya mas Rei ikut tertawa terbahak membayangkan dirinya mencium mbok Nah katanya. Selanjutnya suasana canggung itu tiba - tiba menguap begitu saja, pembicaraan mengenai mbok Nah, kabarnya, kelakuannya dulu sampe hal - hal lain remeh temeh membuat sore ini semakin hangat.


Makasih mas Rei... ga bikin Mika malu.


---------- oooOooo ----------


"Duuuhh... dari jauh kaya sejoli aja nih anak dua" celetuk Nia saat datang

"Cemburu ni yeeeee" goda Mika

"Cemburu? sorry yeee... BTW baju sexy amat dek?"

"Belajar sexy kayanya nih si Mika biar di Luar Negeri nanti ga cupu" gurau gua yang langsung disambut tawa Nia dan sentilan Mika di jari gua

"...tiwas belajar pake baju sexy taunya di Inggris kan musim dingin mulu ya... kerakep deh sama mantel... wkwkwkwk..." tambah gua lagi

"iiissh... sebeeeel" sahut Mika merajuk

"lu udah makan say?" tanya gua ke Nia

"udah lah, tar bungkus winger aja yuk buat malam"

"ngidam ya mbak?" tanya Mika

"he.. em.." jawabnya asal

"yaudah kalo gitu ayo deh kita ke KFC dulu, sekalian jalan ke parkiran" kata gua berkemas

"Dek kamu beli apaan aja?" tanya Nia melihat tentengan Mika

"Mau tau aja..."

"Ah... sebel deh"


Kami pun berjalan beriringan beli makan malam lanjut ke parkiran, Mika yang berjalan didepan gua dan Nia terlihat cuek dan beberapa kali masuk ke gerai yang dilewati, gua lihat hampir setiap orang yang lewat pasti menyempatkan waktunya untuk melirik Mika.


"Hei... ngelamun ya?" kata Nia mengagetkanku

"Hah... jagain Mika nih gua, dari tadi dilirikin orang mulu"

"ahahaha... alesan deh, situ kali ya ngelirikin" goda Nia sambil senyum jahil

"hush..."

"Mas"

"Hmmm"

"Nia ga marah loooo... kalo mas mau"

"wkwkwk... sial, iyaaa... iya gua mau puaaasss!!" kata gua sambil ngucel rambut Nia dan mencium pipinya

"ahahaha... gitu dong... Mika godain kamu itu flirting mulu, kayanya ga pake BH ya...."

"Iya..."

"wkwkwk.... merhatiin nih yeeee... pantesan ngaceng tadi di coffee bean" tawa Nia keras menggoda gua

"siaul... ngetes ya lu" kata gua cengengesan

"Uuhhhh... bikin Nia tambah sayang deh ni orang" sahut Nia sambil mengencangkan pelukannya

"Aduuuuuh... mesranya... nanti ya diterusin dirumah.. yuuuk" sambar Mika sambil menarik tangan Nia


---------- oooOooo ----------


Selepas dari TP, kami pun mengantar Mika ke kos nya lalu lanjut pulang ke apartemen, belum sempat kami masuk HP gua berbunyi... Mika... saat gua lihat nama yang muncul.


"Napa?"

"Mas...!! buset dari tadi ditelponin ga bisa"

"Dikantong, black hole paling... napa?"

"Belanjaan Mika ketinggalan dijok belakang"

"Yaudah besok dianter"

"Ada dompetnyaaaaaa"

"Halah... yaudah tunggu deh mas balik kesana"

"Iya lewat tol kan cepet mas"

"Pale lu pitak"

"Tar Mika kasih hadiah deh"

"Awas klo ga"

"Beneeer..!! makasih mas kyuuuu" jerit Mika sambil menutup telepon

"Kenapa Mika?" tanya Nia di depan lift

"Ada yang ketinggalan, gua ke tempat Mika lagi deh bentar, sekalian mau
mampir ke tempat Bono ambil barang dagangan" kata gua sambil nge WA si Bono

"yaelah... lama ga ya kira - kira, aku nitip juga deh beliin cemilan ciki - ciki gitu"

"Paling lama 2,5 jam lah beib...." kata gua sambil mencium bibir Nia

"....jangan lupa diangetin" kata gua lagi sambil meraba selangkangan Nia

"nghh... buru!" katanya


---------- oooOooo ----------


Sesampainya di parkiran gua buka pintu belakang mobil dan mengambil kantong belanjaan Mika, baru mau gua tutup pintu mata gua nangkep benda asing di kantong jok belakang, apaan nih....?

ANJIIIIRRRRR.....!!! sempak sapa nih! Kaget gua saat mendapat benda asing itu ternyata sebuah celana dalem cewek putih polos, terlihat di kainnya terdapat tulisan dari lipstik merah muda.....

Hi

Hah...? Norak amat, tiba - tiba HP gua berbunyi

"Udah dapet belum hadiahnya?"

Mika..... sekali lagi gua menelan ludah, wah.... bisa lama nih kalo begini.....


To be kontolnyut
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd