Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Sebuah Kisah Anak Manusia

nativeblue

Semprot Lover
Daftar
2 May 2012
Post
280
Like diterima
307
Lokasi
bellow sky, above earth
Bimabet
Sebuah Kisah Anak Manusia


Selama ini gue menjadi silent reader, menurut gue pribadi menjadi SR itu enak tinggal baca cerita dari thread yang udah ada dan kalo ada yang belum update tinggal cari cerita dari thread yang lain… Tapi sekarang gue mau minta ijin untuk mau mencoba memberikan sebuah cerita.


Cerita ini fiksi atau non fiksi? Ya tergantung dari sudut pandang anda melihatnya. Cerita ini rawan macet karena gue baru kali ini mencoba menulis sebuah cerita. Biasanya gue hanya bisa mendongengkan cerita saja.

Mohon dimaafkan jika ada yang typo, pemakaian tanda baca yang ngawur. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata (karena semua di samarkan) dan tidak ada unsur kesengajaan. mohon komen, saran sama kritiknya.


Untuk update, sekelarnya gue ketik dan melalui proses editing pasti gue release. Mari kita simak cerita ini.







 
Terakhir diubah:
Chapter 1
Part 1
DIA





Yuni
Hanya ilustrasi yang gw cari semirip mungkin, foto gue ambil dari google
Ada yang merasa kenal atau keberatan PM aja ya






“Udah mas, jadinya berapa?”
“Iyah sebentar ya mbak, 1 jam jadinya 3.500 mbak.”
“Ini mas, kembaliannya ambil aja”
“Iyah makasih banyak mba”


Itulah obrolan pertama gue sama cewek yang akan merubah kehidupan lendir gue. Ya, saat ini gue jadi operator (OP) warnet di daerah selatan (ciee anak selatan). Oh ya nama gue Diki (tentu saja samaran tapi yang tau gue pm aja ya) tb 169cm bb 100kg(pada saat kejadian ini). Tuh…. gendutkan gue, oh ya umur gw masih 21 tahun . Kejadian ini sekitar tahun 2000 pertengahan.

Sekitar pagi menjelang siang, gue sedikit terpana saat melihat seorang cewek yang masuk warnet gue. Ia mengenakan hot pants tapi depannya model celana rok mini dan kaos press body. Pokoknya wah banget deh…. Dia main internet selama sejam lalu bayar dan pulang ke rumahnya.

Sekitar jam 11 siang, saat gue lagi ngerokok di luar warnet. Tiba-tiba gue melihat sosok cewek itu lagi, kelihatannya dia sedang menunggu angkot. Kalau gue perhatikan kayanya dia anak kuliah bukan kerja.


“Hai mbak..” gue menyapanya.
“Eh si mas warnet” jawabnya sambil tersenyum.


Dengan pede gue nyamperin dia, “Kenalin mba, Diki” sambil nyodorin tangan buat kenalan


“Yuni” sambil menjabat tangan gue


Dan karena gue pikir sepantaran, ya gue panggil aja namanya langsung gak pake embel embel ‘mbak’ lagi.


“Mau ke mana Yun?”
“Mau kuliah mas”


Skip SSI awalnya ya… Yuni adalah anak kuliahan smester tiga. Kampusnya terletak di daerah yang banyak sirihnya di jurusan PR.

Semenjak perkenalan itu, dia menjadi sering ke warnet, entah itu buat browsing, ngerjain tugas, atau ngeprint di kertas plastik buat OHP. Maka gue jadi intens ketemu sama dia dan gue bisa dapet nomer hp dan nomer rumah (rumah nya cuma 30 langkah dari warnet cuyyyy). Jadilah… kami sering telpon-telponan ga jelas.

Kadang-kadang gue di ajak jalan sama dia untuk mencari buku ke gramed ato cari baju ke mall, bahkan gue sering nemenin dia makan dengan motor pinjeman temen gue tapi tak jarang juga hanya jalan kaki.


“Dik, temenin gue ke mall yuk” katanya pada suatu siang.
“Mau ngapain Yun?”
“Mau cari baju, bosen gue pake baju itu-itu aja”
“Kapan Yun?” tanya gue
“Sekaranglah”
“Oh yaudah yuk, oh ya naik apa kita?”
“Naksi aja”
“Oke”


Gue dan Yuni pun berjalan kaki menuju jalan besar lalu gue menghentikan taxi yang lewat dan berangkat menuju mall.

Setibanya di mall yang sekarang ada sampe tiga itu, kita langsung memasuki Dept. Store dan menuju area yang menjual daleman cewek alias underware, Yuni langsung memilih-milih bra dan CD. “Ini cari baju apa cari underware ya?” pikir gue. Tiba-tiba otak gue otomatis berkhayal mesum karena melihat banyak type CD dan bra yang terpajang, gue pun menunggu di depan area tersebut sambil melanjutkan khayalan mesum gw.

Tapi tak lama kemudian, gue dipanggil oleh spg area tersebut “Mas, dipanggil sama mbaknya”


“Ha…? Oh iyah mbak, dimana ya dianya?” jawab gue dengan sedikit gugup.
“Oh di bagian bra, itu mas disana”
“Ok, makasih ya..”jawab gue.


Meluncurlah gue ke dalam, lalu celingak-celinguk ngeliatin bra, eh bukan tapi mencari bra, duh… maksudnya mencari Yuni.

Gue melihat Yuni sedang mencoba bra dengan ditempelkannya bra tersebut dipayudaranya yang woow.“Waw …gede juga” ucap refleks gw dalam hati.

Menyadari kehadiran gue, Yuni langsung nanya “Cocok gak buat gue?”

“Cocok apa enggaknya itu baru kelihatan kalo gak pake baju” protes gue, Yuni gak tahu kalau si joni udah mengeras dari tadi pas gue menunggu di depan (pikiran gue udah mesum).

Tiba tiba Yuni deketin gue dan bisikin di kuping gue dengan lembut dan mendesah, “Yuk ke fitting room biar tau cocok apa enggaaakh”

Byurrrrr si joni muncrat hahaha…, enggak deng gue cuma bisa melonggo sambil melihat dia berjalan menuju fitting room “Shit itu bokong pengen di spank, lu bilang gitu maksutnya apa Yun…“ batin gue.

Agak lama gue nunggu dia lagi di fitting room, “ngapain nih anak ya lama banget” pikir gue dengan polos.

Lima menit kemudian Yuni keluar dan nyamperin gue


“Yuk Dik” ajaknya setelah dia menggembalikan bra pada tempatnya dan berjalan menjauh dari area underware tersebut.

“Lho... gak jadi beli?” tanya gue.
“Gak jadi…, lu sih gak mau liat jadi gak tau cocok apa enggak” jawabnya ketus.
“Ah stress lu!” sewot gw. Karena gue masih belum berani ikut, takut dianggap gak sopan (masih cupu gue).


Jalan-jalan bersama Yuni kali ini lebih lama dari biasanya, hal ini dikarenakan hari ini jatah gw off. Dari dept.store, kita makan di salah satu restoran cepat saji yang gambar logonya cewek dikepang rambutnya. Di dalam restoran tersebut kita bercanda pakai es krim. Nyolek idung, pipi dan dagu pakai es krim, lalu kita jalan berdua gandengan lebih tepatnya dia memeluk lengan gw, jadi berasa payudaranya dilengan gue atau sesekali gue peluk pinggangnya dia. Gue pun kaget dengan sikapnya yang centil dan manja.

Lalu gue dan Yuni melanjutkan dengan menonton film di bioskop. Kita berdua menonton dengan serius tapi dia enggan untuk melepaskan lengan gw yang sudah dia peluk ini.”Hmm… perasaan ini…. kok membuat gue nyaman ya?” batin gue. Kejadian ini menjadi kenangan yang susah untuk gue lupakan sampai sekarang.







tobikontinyu
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
ijin nitip sempak hu... kynya nostalgia nih cerita thn 2000 an... btw, yuni agresip juga ya hu?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd