Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Sekuntum Simbelin

Bimabet
kayknya bakalan menggalau nih :ngupil:
 
Chapter 2 (Sekeping Harapan Usang)

Toko boneka malam hari.

"Ada promo spesial valentine loh kakak," seorang spg menghampiriku.

Malam ini, aku kembali ke toko yang tadi sore aku dan Cahaya berteduh di depannya. Sudah 10 menit lebih aku berdiri di depan boneka beruang mungil yang tadi sore aku lihat, dia masih bersandar lucu di salah satu rak toko.

"Oh ya ?" tanpa menatap wajah spg itu, aku menyahut.

"Buat pacarnya ya kakak ?"

Aku menggeleng pelan lalu menjawab, "untuk teman wanitaku."

"Oh, pasti buat acara pernyataan cinta ya kakak ?"

"Heh," aku tersenyum sinis mendengar pertanyaannya, "apa aku pantas untuknya ?"

Spg itu lantas mengambil boneka beruang yang ada di rak, lalu menyodorkannya ke arahku, "yang menilai pantas atau tidak bukan kakak seorang, tapi kalian. Sikap yang kalian sering tunjukan serta perhatian yang kalian sering berikan, itulah tolak ukur pantas atau tidaknya kalian bersama."

Aku tersentak dengan perkataan spg itu, aku memandang lekat-lekat boneka yang tergenggam lembut di tangan berkuku merah jambu. Teringat olehku saat-saat aku dan Cahaya bersama, saat dimana kami mengarungi hujan bersama, saat dimana kami memandang bunga Simbelin bersama. Tapi bukan hanya itu yang menentukan pantas atau tidaknya kami bersama......

Kamar tidur

Goresan penaku dengan indah meliuk-liuk di atas selembar kertas putih, terangkai lirih dalam guratan perasaanku yang tertuang di dalamnya.

Cahaya Karamy namamu, wanita yang hadir dan menyentuhku lembut dengan sinarnya yang hangat. Aku ingin seperti hujan yang menyirami hatimu, tapi aku takut jika kamu akan kedinginan dengan udara yang aku hasilkan.

Aku ingin menjadi kaca yang memantulkan keindahanmu, agar kamu sadar kenapa selama ini aku selalu mengagumimu. Tapi aku takut jika kaca pecah akan melukaimu, dan membuat keindahanmu sedikit ternoda.

Aku ingin menjadi embun yang memburai cahaya putih menjadi berwarna warni membentuk pelangi, membuatmu semakin indah. Tapi aku takut jika embun telah habis di udara, begitu pula dengan pelangi yang terlukis di langit akan menghilang.

Maka aku lebih memilih menjadi manusia yang lemah, agar dapat dengan leluasa menikmati kehangatan sinarmu. Percayalah Cahaya, bahwa setiap keindahan yang Tuhan ciptakan untukmu, maka itulah keindahan yang sempurna di mataku.

Cahaya, jika kamu melihatku lalu aku memalingkan wajahku darimu. Itu bukanlah karna aku tidak memperdulikanmu, tapi aku yang terlalu takut berlama-lama menikmati senyum yang kamu berikan.

Aku lipat surat itu lalu memandang lipatan surat yang kemarin malam aku tulis, surat cinta yang tadi hampir saja aku berikan pada Cahaya. Dan kini surat itu aku masukan ke dalam laci meja belajarku, dan menaruh surat cinta yang baru saja aku tulis ke dalam saku celana yang akan aku pakai besok.

Di Sekolah

Bel pulang telah berdering, guru pelajaran terakhir telah menutup pembahasannya. Setiap murid di kelasku merapikan buku serta alat tulisnya ke dalam tas. Termasuk aku yang kini sudah rapi.

Aku berjalan menuju meja Cahaya, dia nampak heran melihat ke dalam tasnya saat memasukan barang-barangnya.

"Ada apa Cahaya ?"

"Hhmmm, ada yang memberiku hadiah ini," Cahaya menunjukan boneka beruang seukuran telapak tangan, berwarna putih dengan pita pink yang melingkar di lehernya.

"Pasti dari pengagum rahasiamu," aku tersenyum, berusaha menghindari rasa kikuk yang menerpa wajahku.

"Pengagum rahasia ?" Cahaya melirikku tajam, mendekati aku yang berada di sampingnya, seolah berkata 'kamu kah orangnya ?'

"Hmmm," wajahku mulai memanas, sepertinya kedua pipiku memerah menahan rasa malu.

"Kalo gitu aku juga pengagum rahasia donk ?" Cahaya menjentik-jentikan telunjuk lentiknya di dagu.

"Maksudmu ?"

"Hehehe," Cahaya mengalungkan dua tali tasnya di pundak lalu berdiri sangat dekat hampir menempel denganku, "yuk pulang !"

Di kamar malam hari

"Ah coklat."

Aku berbisik setengah terkejut, saat membuka tasku untuk mengeluarkan buku-buku dan menggantinya dengan buku pelajaran yang terjadwal esok hari. Aku menemukan sebatang coklat yang lumayan besar di dalam tasku. Dan saat itu aku teringat ucapan Cahaya saat di sekolah tadi.

'Apa ini dari Cahaya.'

Aku bergumam sendiri, tersenyum-senyum kecil mengingat wajah Cahaya yang begitu imut hari ini. Ah dia memang selalu memasang wajah imut setiap kami bertemu. Seketika itu pula hatiku menjadi resah mengingat dia akan pindah ke Bandung.

Seribu mimpi, berjuta sepi
Hadir bagai teman sejati
Diantara lelahnya jiwa
Dalam resah dan air mata
Ku persembahkan kepadamu
Yang terindah dalam hidupku


*****​

Februari 2003

Hai Will, apa kabar ? semoga baik-baik saja. Bandung kota yang menyenangkan yah, banyak jajanan enak disini loh. Dan yang pasti disini sering hujan, pasti kamu suka deh main hujan-hujanan di Bandung.

Aku belum terlalu sibuk dengan tugas kuliah, maklum masih semester awal. Aku jadi masih bisa jalan-jalan mengelilingi kota Bandung, banyak tempat-tempat menarik disini. Pasti kamu betah deh kalau tinggal di Bandung.

Tapi entah kenapa, rasanya beda dengan saat aku dekat denganmu. Aku merasa ada sesuatu yang hilang Will disini. Tidak ada yang mengajakku main hujan-hujanan lagi, jadi terpaksa kalau pulang kuliah hujan, aku sendirian menikmati tetesan hujan.

Will, aku baru saja dibelikan ponsel oleh Ayahku, ini nomornya 0856xxxxxxxx. Kalau kamu memiliki ponsel, hubungi aku yah.

Oh iya, disini juga tidak ada bunga Simbelin, aku sudah mencari di beberapa tempat tapi tetap tidak menemukannya. Atau memang bunga Simbelin hanya ada di belakang rumah kita aja. Atau memang bunga Simbelin hanya tercipta untuk kita berdua saja.

Will,ada satu pertanyaan yang selama ini mengganjal.

Kapan bunga Simbelin mekar dan mewangi ?

Salam

Cahaya Caramy

Aku tersenyum sendiri, lalu melipat surat dari Cahaya dan menyelipkannya diantara surat-surat cintaku yang belum pernah satupun sampai ke Cahaya. Aku merobek secarik kertas dari buku, lalu mulai menulis surat balasan untuk Cahaya.

Dear Cahaya

Apa kamu tahu bahwa kondisiku sangat tidak baik sejak kepergianmu. Aku sudah bukan lagi bayangan, tapi kini aku telah menjelma menjadi kegelapan. Tanpa cahaya, bayangan tidak akan ada, dan hanya menghasilkan kegelapan yang terus menerus.

Cahaya, tahukah kamu, setiap malam aku selalu berharap kamu datang di pagi hari menyambutku dengan kemilau cahayamu. Sekarang aku rela membutakan mataku karna terlalu lama memandangmu. Tapi bagaimana aku bisa memandangmu jika kamu berada jauh disana.

Cahaya, apa kamu dapat merasakan hembusan nafas kerinduanku diantara angin musim hujan yang meresap diantara tetes-tetes embun di pagi hari. Apakah bintang di malam hari menyampaikan rinduku padamu, atau bintang terhalang awan pekat hingga tak mampu menyapamu.

Kepada Cahaya yang dahulu datang di setiap pagi, untukmu Simbelin selalu mekar dan akan terus mekar sampai kamu datang dan menghangatkan kembali kisah yang dulu ada. Walau dibalik mahkota yang mekar, terdapat rindu yang menjerit-jerit.

Aku lipat suratku lalu aku masukan ke dalam sebuah amplop kecil. Hening, keheningan yang kini selalu aku rasakan sejak Cahaya pindah. Dan aku masih dalam kebodohanku yang selalu mendampingi rasa takut.

Aku pejamkan mata sejenak, saat hembusan kerinduan mengalir diantara hidung dan paru-paruku. Dan ketika aku membuka mataku, saat itulah aku kembali mengambil secarik kertas dan menggoreskan kembali penaku.

Hai juga Cahaya, seperti perkiraanmu aku baik-baik saja, dan aku harap kamu juga sama. Sepertinya kamu sangat bahagia disana, baguslah karna aku tak perlu lagi mengkhawatirkanmu. Dari yang ku dengar dari teman-temanku, Bandung memang kota yang menyenangkan.

Sama sepertimu, aku juga belum disibukan oleh tugas-tugas kuliah. Bahkan aku terlalu santai hingga membuatku jenuh sendiri. Kalau sudah begitu aku akan kebelakang rumah untuk menikmati keindahan dan wangi bunga Simbelin.

Walaupun rasanya berbeda menikmati kuntuman Simbelin sendiri, karna aku hanya bisa berbicara sendiri dengan Simbelin. Tidak ada kamu di sampingku menemaniku dan Simbelin yang selalu menunggumu.

Oh iya, baiklah aku akan simpan nomor ponsel kamu baik-baik. Tenang saja Cahaya, aku sudah menghafalnya kok dan tidak akan pernah aku lupakan, sama seperti kenangan diantara kita yang selalu melekat di memoriku.

Salam.

Kantor pos

Aku pandangi kedua surat yang tadi aku tulis di depan kotak surat yang ada di kantor pos. Aku masih sama seperti dulu, masih dikelilingi rasa ragu untuk menyampaikan lembaran perasaan kepada Cahaya.

Hujan di bulan Februari seolah gemas oleh tingkah bodohku, seperti ingin menghujamkan ribuan tetes penderitaan dari langit atas ketakutanku selama ini. Aku masih terpaku memandang 2 buah surat untuk Cahaya. Dengan penuh keraguan aku memasukan surat ke dua yang kutulis tadi ke dalam kota surat. Dan lagi-lagi aku gagal mengumpulkan keyakinan untuk jujur kepada Cahaya.

Aku berjalan meninggalkan kantor pos, tanpa di lindungi payung, aku menelusuri bumi yang sedang menikmati berkah dari langit. Aku tatap wajah langit lekat-lekat, dia balas dengan memberiku siraman sejuk tapi penuh kepedihan disetiap tetesnya.

Cahaya, sedang apa kamu disana, apa kamu juga sedang menikmati hujan sepertiku saat ini disana.

Saat bulan purnama bersinar
Terangi malamku teringat padamu
Dan kukirimkan salam tentang rasa rinduku
Bersama angin malam, kusetia menunggu
 
Terakhir diubah:
Hadeuh. . .:suhu:gpp galau asal happy ending ye suhu. . .:kangen:awas lo kagak:galak:
 
Hikaru .....
anjrit jadi inget mantan namanya Hikaru :(
 
arrrghhhh....narraasinya suhu will bikin mewek. sarat makna sebagaimana 'tredmark' suhu will. :suhu: berasa bakalan :galau: :hua:
 
ane br bc 2 cpter.. dan dah kerasa feelnya bkl :galau:
ane pantengin y suhu.. sp tau ane lg pengen galau2 malem2..
:suhu:
 
dasar will bodoh tinggal kirim surat cinta ke cahaya aja susahnya minta ampun... :galau:
 

akan ku pahat nama mu
dalam pusara hati ku..

:sendirian:
ach, tidak! bukan yang ini
terlalu sadis

:suhu:
:ampun::ampun:
boleh nanya, bang Will..

apakah inspirasi muncul
dari mendengarkan
syair lagu.. atau sebaliknya,
lagu itu sengaja ente pilih
untuk mendukung karya ente, bang..
 
pujangga cinta duka lara..
Temani dingin penghujung januari.'

ijin nyimak, suhu Will'
 
nahh kan galau :mewek:
 

akan ku pahat nama mu
dalam pusara hati ku..

:sendirian:
ach, tidak! bukan yang ini
terlalu sadis

:suhu:
:ampun::ampun:
boleh nanya, bang Will..

apakah inspirasi muncul
dari mendengarkan
syair lagu.. atau sebaliknya,
lagu itu sengaja ente pilih
untuk mendukung karya ente, bang..

inspirasi bisa muncul dari mana aja kok, termasuk saat sedang dengerin lagu :kk:

Wah... terinspirasi dari anime '5 cm per second' yah bang will? ane suka banget tuh anime T.T
mas braaammmm (ala mbak hana), wah ternyata ente suka yg galau2 juga ya :galau:

izin nyimak brader :beer:
apakah akan sama nyesek nya dengan 5cm per second ? siap-siap tissue dulu ahh :suhu:

:ampun:
silahkan brader :ampun: masalah nyesek ya bisa ya bisa enggak sih :pandaketawa: tergantung penerimaannya aja

Izin gelar tenda+tiker ya om Will, semoga tidak sad ending :((
sad / happy tergantung yg baca sih

Weekzz. .new story dh lgsng bkin galau. .:hua:
Btw "Madu 3" jgn lupa ye suhu:galak:
lagi galau kakak gak dapet jatah susu
 
Cerita galau lagikah?
:suhu:
maklum penulisnya lagi galau

Tisu mana tisu :sedih:
tisu buat ngelap apa kakak :bingung:

arrrghhhh....narraasinya suhu will bikin mewek. sarat makna sebagaimana 'tredmark' suhu will. :suhu: berasa bakalan :galau: :hua:
wah udah pada apal ya cara penulisan ane :galau:

ane br bc 2 cpter.. dan dah kerasa feelnya bkl :galau:
ane pantengin y suhu.. sp tau ane lg pengen galau2 malem2..
:suhu:
silahkan kakak :beer:

suhu ini bikin ane pengin nulis puisi lagi
bikin donk suhu bikin, pengen baca puisi nih :kk:
 
Bimabet
Bang will sang Pujangga... :kk:

ijin gelar kasur bang... :beer:
silahkan kakak, mau gelar tenda juga boleh kok :kk:

pujangga cinta duka lara..
Temani dingin penghujung januari.'

ijin nyimak, suhu Will'
hhhmmmm musim hujan emang dingin ya suhu

nahh kan galau :mewek:
Mari kita :galau: Bergalau Ria :ha: =))=))
mari mari :beer:




btw update chapter terakhir besok pagi meluncur, tapi enakan pagi apa malem ya :bingung: oke ditunggu aja eaaa :kk:
 

Similar threads

Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd