Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

[SELESAI] Emma dan Foto-fotonya

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Bimabet
U P D A T E !


2 minggu setelah pertemuan Emma dan Benny adalah 2 minggu paling menderita bagi Emma. Dia merindukan sosok Benny menggagahinya hingga squirt. Beberapa kali bahkan Emma memimpikan hari itu ketika Benny menghujamkan kontolnya kedalam memek Emma. Desahan dan lenguhan Emma yang jauh lebih keras dibandingkan seks terhebat dengan Ricky sekalipun. Namun Emma nggak mungkin mengajak Benny ML begitu saja. Emma harus tetap menjaga harga dirinya. Apa kata Benny jika dia tau Emma sangat merindukan kontolnya? Tapi 2 minggu adalah waktu yang lama. Emma nggak tahan. Emma sudah mencoba masturbasi tapi rasanya jauh berbeda.


"Ricky, lagi kosong nggak?" tanya Emma via telpon

"Ada kerjaan sih. Kenapa say?" balas Ricky

"Nanti malem ngewe yuk. Sange nih" kata Emma

"Akhirnya kamu ngajak juga. Yuk. Aku book hotel untuk malam ini ya" kata Ricky

"Hotel murah aja jangan sampe pinjem duit sama orang lagi" kata Emma

"Iya ini book hotel budget aja kok"


Emma terpaksa menghubungi Ricky. Setidaknya ada yang bisa mengajak tubuhnya 'berdansa' diranjang. Emma juga enggan dianggap murahan oleh Benny jika dia tiba-tiba ngajak ML. Sore itu Ricky menjemput Emma dikampus. Sepanjang jalan didalam mobil Ricky 'memanasi' Emma dengan mengusap vagina Emma setelah celananya diturunkan. Tangan Ricky dengan bebas menggerilya ke area kewanitaan Emma yang sudah basah akibat mengingat momen dirumah Benny.


"Udah basah say" kata Ricky

"Aku udah sange banget" balas Emma


Ricky pun semakin ngebut membawa mobilnya sampai dihotel. Setelah urusan checkin selesai, mereka langsung menuju kamar dan saling membersihkan diri sebelum mulai. Emma mandi duluan kemudian disusul Ricky. Ketika Ricky keluar, ia diberikan pemandangan yang paling ia rindukan belakangan ini. Emma bugil bersandar dikasur sambil mengusap memeknya. Ricky nggak membuang waktu langsung lompat dan mencumbu Emma dengan nafsu yang membara. Ricky pun dengan segera membuka seluruh pakaianya hingga bugil. Ricky meremas toket Emma sambil terus berciuman dengan Emma dan tak lupa memuji keindahan tubuh Emma.


"Sepong dong" pinta Ricky


Emma pun setuju dan membalik posisinya. Ricky rebahan terlentang dan Emma berada diantara kaki Ricky. Tangan Emma mengocok kontol Ricky. Nggak sebesar milik Benny namun Emma nggak bisa berbuat apa-apa soal itu. Mata Ricky merem melek kala Emma mulai menggerakan lidahnya naik turun di batang kemaluan Ricky. Desahan Ricky pecah ketika kontolnya masuk kedalam mulut Emma dan mulai memberikan servis blowjob.


"Ahhhh...uuuhhhh...fuck Emma kamu jago banget" desah dan racauan dari Ricky


Baru beberapa menit kontol Ricky udah berkedutan. Emma nggak mau Ricky ejakulasi lebih awal dari yang ia harapkan. Maka Emma menyudahi aksi blowjobnya dan mulai mengenakan kondom pada kontol Ricky. Emma pun menyadari Ricky nggak akan memberikan rangsangan pada vaginanya maka ia meminta Ricky untuk tetap rebahan dan membiarkan Emma yang bekerja. Dengan begini ia bisa mengendalikan kapan harus goyang dan kapan harus berhenti.


"Ooohh kamu mau diatas. Very well" kata Ricky sambil memposisikan dirinya serileks mungkin


Emma tersenyum dan mulai menunggangi Ricky. Tanpa kesulitan kontol Ricky pun masuk kedalam. Emma sedikit khawatir Ricky akan menyadari perbedaan memeknya setelah digauli oleh Benny malam itu. Ternyata Ricky nggak menyadari apapun. Wajahnya tetap puas ketika kontolnya sudah merangsek masuk kedalam memek Emma.


"Aaaaahhh...yesss" desah mereka berdua


Emma mulai menggerakan pinggulnya turun dan naik. Posisinya yang squat membuatnya dengan mudah menggenjot Ricky. Emma pun nggak lupa memberikan desahan setiap kali ia bergoyang.


"Ahhhh...aahhh...mmmmmhhhh" desah Emma


Tangan Ricky menggerayangi tubuh Emma dari mulai toket hingga ke pinggulnya. Tempo goyangan Emma pun dipercepat oleh Ricky yang menggenggam pinggul Emma. Nggak lama berselang, Emma merasakan kontol Ricky berkedutan dan tubuh Ricky juga menegang. Emma dengan cepat menghentikan goyanganya dan menggantinya dengan gerakan menggoyangkan pinggulnya memutar setelah duduk dan menancapkan kontol Ricky hingga seluruhnya masuk.


"Jangan cepet-cepet goyangnya. Aku nggak mau kamu cepet keluar" bisik Emma


Ricky justru membalik posisinya menjadi Emma dibawah dan menggenjot tubuh Emma dengan tempo cepat. Ricky seakan nggak menghiraukan permintaan Emma untuk nggak cepat-cepat keluar. Ricky memeluk tubuh Emma dan mencupang Emma sambil terus menggenjot dengan cepat. Emma pun mulai merasa Ricky akan mencapai klimaks. Maka dari itu ia mencoba mengingatkan Ricky untuk lebih santai agar sama-sama enak pasalnya Emma baru mulai 'panas' namun Ricky sudah mengejar klimaks.


"Aahhh...aahhh...Rick...uuuhhh...pelan-pelan...jangan keluar duluuuu" pinta Emma


Permintaan itu nggak digubris oleh Ricky yang justru semakin cepat menggenjot tubuh Emma hingga tubuh Ricky menegang. Ricky memiringkan tubuh Emma dan mengakat sebelah kaki Emma yang masih berusaha mencoba menghentikan genjotan Ricky namun diacuhkan oleh Ricky. Genjotan dan hentakan diberikan oleh Ricky hingga akhirnya Ricky memberikan sebuah hentakan keras dan Emma pun sadar apa yang tengah terjadi


"AAAAAAAARRRGGGHHHHH...." desah Ricky


Emma merasakan kontol Ricky bergetar hebat dan seperti memuncratkan sesuatu. Ya, Ricky klimaks persis ketika Emma baru mulai 'panas'. Ricky mengeluarkan kontolnya dan menuju kamar mandi untuk melepas serta membuang kondomnya. Meninggalkan Emma dengan kekecewaan luar biasa. Ditambah Ricky dengan santai keluar kamar mandi tanpa rasa bersalah. Ia justru tersenyum puas. Emma melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Didalam kamar mandi dia menatap handphonenya dan sebelum masuk bilik shower dia melakukan sesuatu yang mengubah malam ini.


"Aku lagi dihotel. Aku share location. Make me cum" pesan Emma


Emma pun membilas tubuhnya dan usai mandi ia mengeringkan tubuhnya didepan wastafel sambil menatap tubuhnya. Emma merasakan sesuatu pada dirinya. Dia merasa cantik dan sexy dengan payudaranya yang mungkin tergolong kecil namun tegak menantang dengan puting yang berdiri. Bagian bawah tubuh Emma pun juga nggak kalah indah. Perut langsing dengan vagina yang bersih dari jembut. Vagina itu juga kemerahan. Emma memiringkan tubuhnya dan mengusap bongkahan pantat yang mungkin nggak besar apalagi semok tapi tetap bisa menjepit dengan baik.

Ting...pesan masuk di hp Emma membuyarkan fantasinya.


"Ketemu dilobby" bunyi pesan itu


Emma tersenyum dan setelah mengenakan handuk untuk menutupi tubuhnya ia keluar kamar mandi. Didalam kamar ia melihat Ricky tengah tertidur pulas. Kebiasaan. Abis ngecrot pasti tidur, kata Emma. Maka Emma pun mengenakan baju dan kerudungnya lalu pergi keluar. Kamar yang dipesan oleh Ricky ada dilantai 6. Menggunakan lift, Emma menuju lantai dasar dikarenakan akses menuju setiap lantai menggunakan kartu kamar jadi Emma nggak bisa langsung pergi ke lantai 4. Sesampainya dilobby ketika pintu lift terbuka, Emma tersenyum.


"Hai Benny" sapa Emma

"Loh kok lo dari lift?" tanya Benny

"Aku lagi nginep sama Ricky disini. Kamar 606" jawab Emma

"Abis ngewe?" tanya Benny

"Iya tapi gw baru panas dia udah klimaks. Makanya aku mau kamu puasin aku malam ini" kata Emma dibalas tawa oleh Benny


Mereka pun langsung masuk kedalam lift. Emma menghubungi Benny untuk menyetubuhinya setelah Ricky 'mengabaikan' kepuasan Emma dan hanya mementingkan kepuasannya sendiri. Mereka tiba dilantai 4, menuju kamar hotel dan Benny langsung mengangkat tubuh Emma kemudian merebahkannya dikasur.


"AAAAAAAHHHH" pekik Emma dengan manja

"Liat diri lo. Minta dientot sama laki-laki lain padahal ada laki lo disini. What a slut" kata Benny

"Aku mau puas juga malam ini. Mau klimaks. Cuma kamu yang bisa bikin aku puas sampe lemas" balas Emma

"Buka baju lo" perintah Benny


Emma membuka bajunya hingga bugil. Saat ia akan membuka kerudungnya lagi-lagi ditahan oleh Benny. Benny meraih tas ransel yang dibawanya dan mengeluarkan beberapa benda dari dalam tas itu. Kondom, dildo dan vibrator yang diletakan dimeja. Benny menghampiri Emma dan melumat bibirnya sambil tangannya meremas toket Emma yang kencang.



"Mmmmmmhhhh...aku kangen ciuman kamu Benny" kata Emma


Benny nggak memperdulikan. Dia terus melumat bibir Emma sambil lidahnya mengajak lidah Emma menari dalam tarian french kiss. Tangan Benny terus meremas-remas toket Emma. Setelah puas dengan bibir, Benny pun meraih pentil Emma dan menariknya dengan keras.


"AAAAAAAAHHHHH" pekik Emma

"Cewe binal. Bayangin apa yang bakal dibilang sama Ricky kalo tau lo nelpon gw buat ngewe setelah dia ngewe sama lo" kata Benny

"Jangan sampe Ricky tau Ben. Please. Jadi rahasia kita aja" pinta Emma


Benny pun melumat toket Emma. Pentil Emma yang sudah tegak dan keras pun jadi incaran Benny. Ia menjilati puting Emma sambil memberikan gigitan kecil sementara tangannya memilin puting yang satu lagi. Desahan Emma menggema dikamar ini.


"Fuck it's so good. Kenapa Ricky nggak pernah melakukan ini sama gw" kata Emma dalam hati


Selanjutnya Benny menuju meja dan mengambil sebuah vibrator mini. Dinyalakan vibrator itu dan mulai digesek-gesekkan pada vagina Emma yang sudah basah akibat rasa horny yang tertahan daritadi. Emma merasakan sesuatu yang berbeda kala vibrator itu menyentuh bibir vaginanya. Getaran dari vibrator itu memberikan sensasi nikmat yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Jauh lebih nikmat daripada sentuhan tangan, sedikit diatas jilatan lidah Benny, namun nggak senikmat kontol Benny yang mengacak-acak vaginanya.


"Aaaaahhh...ssshhhh...uuuhhh...oooohhh" desah Emma


Benny semakin menekan vibrator itu hingga perlahan bergerak memutari bibir vagina Emma. Kini Emma merasakan getaran itu disekeliling vaginanya. Emma merasa lebih nikmat oleh gerakan memutar yang dilakukan oleh Benny.


"Mmmmmhhh...yesss...aaaahhhh...aaahhhhhhhh" desah Emma


Tiba-tiba desahan Emma semakin menjadi-jadi kala Benny berhenti pada satu titik dan menekan vibrator itu. Tepat di klitoris Emma. Bagai diterjang badai kenikmatan, tubuh Emma menggelinjang dan bergetar seketika setelah Benny menekan vibrator itu pada memek Emma.


"Aaaahh...aahhh...aaiiiiuuuhhhhhhhh...." desah Emma


Emma mencoba melepaskan diri namun Benny bergerak cepat mengunci Emma dari belakang. Kini Benny memeluk Emma dari belakang sambil tangan kirinya menekan vibrator itu pada memek Emma dan tangan kanan Benny bergantian meremas toket Emma.


"Ahh...aaahhh...Benny...stop...aahahh...ooohhh...oohhh...oouuuuuhhhh" desah Emma


Bukannya menghentikan aksinya, Benny justru memindahkan permainan tangannya dari toket menuju memek Emma. Kini Benny mengocok memek Emma bersamaan dengan vibrator itu menggetarkan klitoris Emma. Emma mencengkram kasur dikarenakan sulit untuk bergerak lantaran tubuhnya terkunci oleh Benny sementara rangsangan ini menggetarkan seluruh tubuhnya. Kemudian...


"Benny...aahhh...oohh..oohh...aahhhhaaaahh...yess...aahhh...Benny...aaauuhhhh...AAAAAAAAAAAAAHHHHHH" desah Emma


Tubuh Emma menghentak dan memuncratkan cairan squirt dari memeknya. Banyak dan deras cairan yang keluar. Tubuh Emma pun ambruk ke pelukan Benny. Napas Emma nggak beraturan akibat klimaks yang luar biasa barusan. Tubuh Emma juga beberapa kali bergetar kecil usai klimaks barusan. Emma lantas mencium bibir Benny dan bangkit menuju kamar mandi. Benny pun membuka pakaiannya hingga bugil sembar menunggu Emma keluar dari kamar mandi. Namun betapa kecewanya Benny ketika Emma keluar dari kamar mandi lengkap dengan pakaian yang sudah menempel dibadannya.


"Mau kemana lo?" tanya Benny

"Balik ke kamar aku Ben. Aku udah klimaks tadi" jawab Emma

"Terus lo mau balik ke kamar lo setelah klimaks?" Benny kembali bertanya

"Iya Ben. Aku minta kamu kesini cuma buat puasin aku. Nggak lebih. Jatah kamu kan masih akhir bulan" jawab Emma

"Oh oke kalo gitu. Makan dulu yuk" balas Benny


Benny pun kembali mengenakan pakaiannya kemudian mengajak Emma makan malam. Usai makan Emma pamit dan mereka berpisah di lift. Benny turun dilantai 4, Emma masih dua lantai diatasnya. Benny menunggu 2 jam dikamar sebelum ia menuju keluar sejenak. Nggak lama Benny kembali masuk dan menuju front desk hotel itu.


"Halo, selamat malam. Mas, saya Ricky dari kamar 606 mau minta kunci cadangan untuk. Kunci saya ketinggalan didalam kamar tadi buru-buru keluar" kata Benny pada concierge

"Oh kebijakan hotel kami nggak memberikan kunci double. Paling solusi dari kami adalah nanti staf kami membantu membuka kunci" kata concierge

"Iya begitu juga nggak apa-apa" kata Benny


Concierge hotel itu memberikan kartu kunci untuk kamar 606 pada bellboy dan memerintahkannya untuk mengantar Benny menuju kamar Emma dan Ricky. Ketika kunci itu berhasil membuka pintu, bellboy tadi pergi dan Benny langsung masuk. Didalam Benny melihat Emma dan Ricky tidur diranjang twin. Keduanya sama-sama terlelap dengan posisi saling membelakangi. Benny pun menghampiri Emma yang tengah terlelap dan perlahan membuka mulutnya. Celana Benny dibuka dan ia mengeluarkan kontolnya yang sudah ngaceng. Kontol itu pun menyeruak masuk kedalam mulut Emma yang masih terlelap.


"Mmmmmmmhhhh...." desah Emma dalam tidurnya


Tubuh Emma mulai berkeringat saat Benny memajumundurkan kontolnya pada mulut Emma. Tidurnya semakin gelisah namun anehnya lidah Emma justru bergerak menjilati kontol Benny. Sampai tiba-tiba...


"Hmmmhhhhh..."


Mata Emma terbuka dan alangkah kagetnya dia menyadari ada Benny yang sedang menggenjot mulutnya. Emma langsung melotot kaget. Ia meminta Benny menyudahi aksinya dan Benny setuju. Emma mempertanyakan yang sedang dilakukan Benny.


"Kamu ngapain aku barusan? Gimana caranya kamu masuk?" bisik Emma

"Lo pikir lo bisa manggil gw kesini dan pergi gitu aja ketika lo klimaks hah? Kontol gw juga butuh dipuasin!" balas Benny

"Tapi nggak begini juga. Ada Ricky disitu. Kalo dia bangun terus dia ngeliat ada kamu disini gimana?" kata Emma

"Entahlah Emma. Gimana reaksi Ricky kalo tau pacarnya minta cowo lain dateng dengan kalimat 'make me cum'? Plus gw tinggal bilang aja skandal kita soal handphone" balas Benny


Emma terdiam. Posisinya lemah. Dia yang meminta Benny datang. Jika Ricky bangun, semua skandalnya akan dibongkar. Benny merasa menang dan meminta Emma untuk membuka pakaiannya. Emma berusaha meyakinkan Benny untuk kembali ke kamarnya dan Emma akan melayaninya dikamar Benny. Namun Benny ingin 'menghukum' Emma agar jera dan mengembalikan Emma pada posisinya: a slut.


"Sini ikut gw" kata Benny


Emma hanya bisa menuruti Benny. Dada Emma berdegup kencang apalagi ketika Benny menariknya kearah Ricky yang sedang tertidur. Benny meminta Emma jongkok dihadapan Ricky dan melakukan blowjob. Emma berusaha memberikan blowjob pada Benny tanpa mengeluarkan suara agar Ricky nggak terbangun. Dengan penuh kehati-hatian Emma memberikan blowjob pada Benny sambil sesekali melirik kearah Ricky untuk ngecek apakah ia bangun. Benny mengambil gambar Emma yang sedang nyepong dengan background pacarnya yang sedang tidur. Tangan Benny pun kini berada di kepala belakang Emma. Emma sendiri mulai curiga dan menatap Benny sambil menggeleng karena ia tau apa yang akan dilakukan Benny yang hanya merespon dengan anggukan. Benny pun langsung menekan kontolnya hingga kedalam. Perlahan Benny semakin dalam menyodok kontolnya kedalam mulut Emma. Kontol Benny pun menyentuh kerongkongan Emma dan Emma mencoba menahan agar nggak tersedak. Berhasil! Emma nggak tersedak menerima deepthroat dari Benny.


"Good slut" bisik Benny


Benny menarik tangan Emma dan memposisikannya menungging di sofa. Kepala Emma diarahkan menghadap kearah Ricky. Benny mengarahkan torpedonya ke vagina Emma. Dengan beberapa kali dorongan kontol Benny pun masuk sepenuhnya kedalam memek Emma. Emma terlalu fokus pada Ricky yang sedang terlelap hingga ia lupa satu hal.


"Kamu nggak pake kondom lagi ya Ben?" tanya Emma


Benny menggeleng sambil terus meremas pantat Emma. Emma membatu dan keringat mengucur keluar tubuhnya. Ia nggak menyangka akan kecolongan lagi membiarkan penis Benny masuk kedalam vaginanya tanpa kondom. Memang waktu itu Benny juga nggak pakai kondom dan dia ngecrot diluar, tapi kali ini tujuan Benny adalah 'mengerjai' Emma agar dia sadar pada posisinya sebagai slut. Benny mulai menggenjot Emma yang menikmati hujaman kontol Benny yang bergesekan dengan dinding vaginanya tanpa pengaman, tanpa pembatas. Kulit bertemu kulit. Hardcore.


"Mmmmmmhhhh...sssshhhh....huuuuhhhh..." desah Emma tertahan tangan Benny


Emma menahan total desahannya agar nggak membangunkan Ricky meskipun rasanya ia ingin sekali mendesah dan melenguh mengikuti hentakan yang Benny berikan. Benny menjambak rambut Emma dan mencium bibirnya kemudian tersenyum. Emma paham arti senyuman Benny dan ia mulai ketakutan.


"No...jangan...Benny jangan..." bisik Emma

"Yes...iya...Emma iya..." balas Benny


Benny kembali menunggingkan tubuh Emma kemudian Benny mengubah gaya permainannya menjadi hardcore dan kasar. Kontolnya menekan dalam dan bergerak dengan cepat membuat Emma kesulitan menahan desahan dimulutnya.


"Mmmmmmhhh...AAAAAAAAHHHHmmmmmmppphhh..." desah Emma


Emma kelepasan mengeluarkan desahan yang sangat keras sebelum Benny menutup mulutnya. Buru-buru Emma menengok kearah Ricky. Untungnya dia masih terlelap. Benny masih terus menggoyang tubuh Emma dengan kasar. Emma pun memiliki kekhawatiran berikutnya. Suara desahan mungkin bisa ditahan, namun suara tubuhnya dan Benny saling bertemu ini juga cukup keras.


"Benny...please...stop...udah...mmmmhhh...ssshhh...please" pinta Emma memelas

"Udah paham posisi lo belom hah? Udah sadar kan posisi lo tuh apa?" tanya Benny

"Sssshhhh...udah...mmmmhhhh...aku udah sadar diri...aaahhh...aku janji...ssshhh...nggak akan manfaatin kamu lagi...ssshhh...dan tinggalin kamu sampe kamu orgas...aaahhh...orgasme" kata Emma


Benny tersenyum penuh kemenangan dan menarik tubuh Emma dari sofa itu menuju kamar mandi dan menutup pintunya. Barulah sampai didalam Benny mendudukan Emma pada wastafel. Benny menyalakan shower dan membuka bajunya. Kini mereka berdua sama-sama bugil. Benny membuka kaki Emma lebar-lebar dan menjilati memek Emma sebelum menghujamkan kembali kontolnya pada vagina Emma yang semakin banjir akibat permainan disofa.



"Sssshhh...aaahhh...aaahhh...uuuhhhh" desah Emma


Kini Emma bisa mendesah meskipun tetap harus pelan-pelan. Ia berharap suara shower bisa menutupi desahannya. Benny terus menggenjot tubuh Emma sambil mereka terus berciuman dengan penuh nafsu. Nggak lama kemudian Emma meminta Benny berhenti dan mencabut kontolnya. Emma turun dari wastafel dan mengubah posisinya menungging dengan bertumpu pada wastafel itu. Emma menghadap ke cermin besar didepannya yang memantulkan tubuhnya sedang menikmati digenjot oleh laki-laki yang baru dua kali ia temui, dan keduanya mereka berhubungan seks, tanpa kondom. Emma menatap wajahnya sendiri yang kini terikat menjadi pelacur pribadi laki-laki yang sedang menggenjotnya secara dari belakang sambil menjambak rambutnya. Dan ia justru merasa seksi.


"Aaahhhh...fuck me harder daddy...aahhh...aahhhh..." desah Emma


Benny pun mengikuti permintaan Emma dengan menggenjot tubuh Emma lebih keras dan dalam. Tangan kiri Benny menyusup masuk melalui sela-sela tangan Emma dan mengarahkannya langsung ke mulut Emma sementara tangan kanannya meremas toket Emma. Benny menyelusupkan jari-jarinya kedalam mulut Emma dan memintanya menjilati jari itu. Emma menuruti perintah Benny dan mengemut serta menjilati jari-jari Benny didalam mulutnya. Tanpa diduga-duga ternyata Emma justru semakin terangsang ketika ia menjilati jari Benny dalam mulutnya. Tiba-tiba tubuh Emma bergetar hebat menandakan satu hal.


"Mmmmmmppphhh....mmmmmhhh...ssshhh...eeeehhhhhh..." desah Emma


Benny mencabut kontolnya dan cairan squirt muncrat dari memek Emma membasahi lantai kamar mandi. Tubuh Emma lantas terkulai lemas di wastafel. Benny menarik rambut Emma agar ia kembali pada posisi tegak seperti tadi dan kembali menggenjot tubuh Emma. Kini Benny menggenjot tubuh Emma lebih cepat karena ia juga sudah berada diujung tanduk. Benny mengunci tubuh Emma hingga nggak bisa bergerak ketika ia mengocok-ngocok memek Emma dengan kontolnya.


"Mmmmmhhh...ssshhh...ahhh...aahhh...uhhuuuhhhh" desah Emma


Benny tiba-tiba menghentikan genjotannya dan mencabut kontol raksasanya dari memek Emma. Dengan sigap Emma berlutut dihadapan Benny bersiap menerima tembakan peju di wajahnya. Benny mengocok-ngocok kontolnya didepan wajah Emma lalu...


"Aaaarrrgghhh...fuck youuuu" Benny mengerang


Crot...
Crot...
Crot...



Semprotan peju Benny yang deras langsung mengenai wajah Emma yang sedari tadi sudah bersiap. Bahkan ketika Benny usai memuncratkan seluruh pejunya, Emma pun tersenyum penuh puas.


"Lo masih utang 1 kali puasin gw ya Slut" kata Benny

"Kok aku jadi utang?" tanya Emma heran

"Lo tadi di kamar gw kan klimaks, barusan klimaks lagi. Lo enak dua kali gw baru sekali. Jadi lo utang bikin gw crot sekali lagi. Dan inget bunga utang laki lo" kata Benny


Emma terdiam ketika Benny beranjak keluar kamar untuk kembali mengenakan pakaiannya dan menuju resepsionis sebelum kembali kekamarnya. Emma pun menatap cermin. Ia memandangi wajahnya yang berisi peju Benny kental membasahi hampir seluruh bagian wajahnya.


"Satu kali lagi? Dengan senang hati aku puasin kamu Benny" kata Emma


Emma pun membersihkan wajahnya dan kembali ke kasur untuk tidur bersama Ricky yang masih terlelap dalam mimpinya.


- Next: Part 3 -
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd