Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Selina, Amoy Petualang Seks [Update 22 Mei 2024] Page 334

Part 45

Lalu pak Maliq pun mengaturku untuk turun dari ranjang dan berjalan ke arah jendela. Diposisikannya aku kembali menungging tapi dengan posisi berdiri menghadap jendela. Lalu aku pun didorong sampai dadaku menempel ke kaca jendela. Setelah itu pak Maliq pun mempenetrasi liang vaginaku.

Oh guruku memang sinting. Ia mau kami terlihat dari luar. Sungguh guruku ini punya fetish seks eksib yang sangat gila. Aku mau menolak tapi tentu saja tahu jika guruku berkuasa atas diriku setidaknya sampai aku lulus. Maka aku pasrah saja tapi kucoba menutupi wajahku dengan gorden. Aku tentu tidak mau jika ada yang melihat aku yang sedang disetubuhi begini dari gedung di sebelah hotel ini.

“Ohh gimana Selina? Seru kan dientot sambil hadap kaca pas kondisi terang begini. Hehe.”, ujar pak Maliq sambil terkekeh.

“Nggghh pakhh.. nanti ada yang liat gimana pak?”, ujarku lagi mencoba memprotes.

“Tenang aja. Ini tinggi sekali. Lagian kita sudah mau check out. Hehe.”, ujar pak Maliq menenangkanku sembari terus menggenjot memekku.

Aku pun diam saja, pasrah dengan seks gila di kaca hotel dalam kondisi sudah mau siang hari begini. Kondisi terang begini tentu saja orang bisa melihat tubuh telanjangku yang menempel ke kaca.

Kulihat ke jam dinding kamar ini ternyata sudah jam 9:37. Uhh, harus kutuntaskan birahi pak Maliq nih sesegera mungkin. Maka aku pun mengencangkan otot vaginaku dan aku pun dengan liar ikut memaju mundurkan pinggulku. Jadilah penis pak Maliq makin dijepit dan tentu makin merasakan nikmat dari aksiku ini.

“Ohhh enak Selina.. memek kamu makin peret aja loh.. bapak suka.. ahhh..”, ceracau pak Maliq yang keenakan dengan jepitan vaginaku.

Ia pun terus menyodok-nyodok yang diikuti dengan gerakan maju mundur pinggulku juga. Jadilah suara pertemuan kulit selangkangan pak Maliq dengan kulit pantatku menimbulkan suara keras. Sambil menyodok pria berdarah arab ini juga meremas-remas bongkahan pantatku.

Buah dadaku pun makin menempel erat ke kaca jendela. Pastilah yang melihat ke jendela kamar ini dari luar akan disuguhi pemandangan yang erotis. Seorang gadis muda putih mulus yang payudaranya menempel erat sedang disodok dari belakang oleh pria tua yang berkulit kehitaman.

Aku yang juga sudah birahi tinggi ini tidak peduli lagi dengan resiko dilihat orang dari luar. Aku sudah tidak menutupi wajahku lagi dan terus mendesah-desah keras. Nafsu birahiku sudah begitu berkobar kuat mengalahkan akal sehatku. Aku tahu tidak lama lagi akan kembali orgasme.

Pak Maliq juga terus memompa kontolnya keluar masuk memekku dengan cepat. Dua jari tangan kiri pak Maliq pun ditusukkannya ke liang pantatku memberikan stimulasi tambahan yang geli nikmat. Dengan nakalnya jari-jari guruku itu mengobok-ngobok liang anusku. Sungguh aku makin blingsatan keenakan dengan sensasi rangsangan jari di anusku

Tidak lama kurasakan badai orgasme itu akhirnya tiba. "Aaahhhhh pak Maliq.. Lina ahhh.. udahh.. maaaaaau keluarrhhh.. ahhhh.. aahhh teruuuuus pakkk oooooh iyahhh ssshhh.. cepetiiiiiin pakhh ahhh.. genjotnyaaa, dikit lagihhh.. ahhh ahhh ngghhh ahhh ahhhh , iyaaaaahhhh , iyaaaahhhh aku nyampeeee aaaaaahhhhhh!!", akhirnya orgasme ini pun meledak juga. Tubuhku menggelinjang dengan hebat sampai punggungku melengkung ke depan membuat payudaraku yang membusung makin menempel erat ke kaca jendela.

Ohh kurasakan vaginaku menyemburkan cairan orgasmeku dengan cukup kencang! Aku squirt! Cairan orgasmeku itu pun membasahi batang kejantanan pak Maliq dan paha serta lantai kamar hotel ini. Semua sendiku terasa bagai dilolosi dan kedutan di dinding vaginaku menjepit makin erat kontol guru fisikaku ini yang jadi makin cepat keluar-masuk karena makin licin oleh cairanku. Aku hyang baru orgasme ini pun jadi terengah-engah dengan wajah puas dan lelah bercampur jadi satu.

“Haha, sampe muncrat loh Selina. Tuh benar kan enak ngewek hadap jendela gini. Sampe kamu squirt. Your mouth can lie but your pussy cannot, Selina. Ha ha ha.”, ejek pak Maliq yang menyadari aku baru saja squirt orgasm.

Aku jujur saja jadi malu karena ketahuan squirt. Memang sensasi bercinta dengan kondisi dapat terlihat orang lain begini memberikan kenikmatan lebih. Uhh, apa aku sudah mulai kena fetish eksib guruku ya?

“Ssshh.. ya pak.. enakhh.. ngghhh..”, jawabku sambil masih terengah-engah dan mendesah ketika guruku memilin puting susuku.

“Okay, time for me to ejaculate. Hehe. Nah kamu sandaran ke jendela ya Selina.”, ujar pak Maliq yang mengatur diriku kini jadi menghadap dirinya dan punggungku menyandar ke jendela kamar hotel. Sekarang pantat dan punggungku yang terpampang jelas.

Pak Maliq pun segera menghunjamkan batang kejantanannya ke liang kewanitaanku. Dengan cepat ia kembali menyodok-nyodok memekku. Aku pun kembali dibuatnya melenguh-lenguh keenakan oleh pompaan kontolnya.

‘Plak Plok Plak Plok’, kembali terdengar suara kulit bertemu kulit dari persenggamaan antara aku, seorang murid dengan pak Maliq yang adalah guru fisikaku ini.

Sambil menggenjot pak Maliq pun meremasi payudara bulat padatku dengan nafsu. Lalu ia segera membenamkan wajahnya ke payudaraku. Oh, guruku mau mencoba motorboating seperti pria filipina itu. Dan pak Maliq langsung segera menggerakkan kepalanya dengan cepat di antara buah dadaku. Sensasi geli nikmat dari gesekan wajah pak Maliq yang juga terkena kumisnya memberiku rasa geli enak.

“Ngghh ahh ahhh enak pakhh ahh ahhh..”, desahku erotis merespon kenikmatan yang kudapatkan ini.

Puas melakukan motorboating ke payudaraku, lalu bibir pak Maliq mencumbu bibirku dan beradu lidah denganku. Aku meladeni ciumannya dengan tak kalah panas. Lidah pak Maliq menerobos masuk ke mulutku dan segera lidah kami beradu. Begitu panas french kiss kami ini sampai air ludah kami pun meleleh keluar dari mulutku.

Aku memeluk leher pak Maliq dengan begitu mesra selagi kami berciuman dengan begitu hotnya. Hanya terdengar suara “Mmmhhh.. mmmmhhh..” saja dari mulutku yang sedang asyik bercumbu dengan si pria keturunan arab ini.

“Ughh Selina.. bapak udah mau keluar.. bapak mau keluarin peju bapak di mulut kamu..”, ujar pak Maliq yang sudah akan ejakulasi.

Ia lalu mencabut batang kejantanannya. Aku pun segera berjongkok di hadapan pak Maliq. Lalu guruku itu mengarahkan penis hitamnya ke wajahku. Aku segera membuka mulutku lebar-lebar dan mengulum kontolnya. Segera aku pun memberikan servis blowjob sebaik mungkin pada penis pak Maliq. Sambil menghisap kontol guruku ini aku menatap ke atas dengan tatapan nakal. Pak Maliq pun memandangiku yang sedang mengoral penisnya.

Sambil menikmati seponganku, pak Maliq pun meremas-remas buah dadaku. Kumaju mundurkan kepalaku dengan cepat, membuat pak Maliq melenguh keenakan, “Uhh iya gitu Selina.. suck my dick.. ohhh.. enak Selina.. ahhh bapak keluar.. terima peju bapak.. aarrgghhhh”, lenguh si pria keturuanan arab ini sambil mengencangkan cengkraman tangannya di buah dadaku.

Tidak lama kontolnya pun berkedut-kedut menyemburkan air maninya. Cukup banyak lendir putih kental yang muncrat di dalam mulutku hingga sampai tidak tertampung dan meleleh keluar dari mulutku. Spermanya terasa asin dan karena saking penuhnya aku pun terpaksa menelan spermanya supaya tidak tersedak. Pak Maliq mencabut penisnya saat masih menyemburkan sperma sehingga ada yang terkena ke pipi, hidung serta bibirku. Kuseka wajahku yang terkena semburan sperma saat pak Maliq mencabut penisnya barusan.

Ya selesai juga seks di kamar hotel ini sebelum kami ke bandara. Pria filipina itu pun pamitan dengan kami. Ia berterima kasih karena diberi kesempatan seks denganku. Setelah dia pergi, aku pun buru-buru mandi dan packing barang-barangku ke koper. Kukenakan tanktop krem keemasan dipadukan dengan rok mini warna hitam yang memperlihatkan paha putihku. Rambutku kukuncir ekor kuda membuat leherku yang jenjang ini terlihat jelas.



Setengah jam kemudian kami pun check out dari hotel ini dan segera berangkat ke bandara. Untungnya kami tidak sampai telat. Aku bersyukur tadi hanya pak Maliq dan 1 pria filipina itu yang mesti kulayani. Bagaimana kalau tadi ada lebih banyak lagi. Bisa-bisa kami ditinggal pesawat, hihi.

Selama di bandara ada banyak mata yang memandangku dan pak Maliq dengan tatapan nakal. Pastilah pikiran mereka itu adalah aku ini wanita open BO yang dibooking pak Maliq. Memang fisik kami yang mencolok perbedaannya dari segi ras, usia dan warna kulit ini jelas membuat pikiran orang jadi mengarah ke yang mesum. Aku cuek saja karena ini juga di Lombok dan aku memakai kacamata hitam dan masker untuk menyamarkan wajahku.

Beruntung selama perjalanan dalam pesawat menuju Jakarta itu pak Maliq tidak meminta yang macam-macam lagi. Aku merasakan cukup lelah sehingga benar-benar tidak mood jika harus ngeseks seperti saat penerbangan dari Jakarta ke Lombok. Sepertinya pak Maliq sendiri juga sudah puas bercinta denganku tadi pagi. Aku sampai ketiduran cukup lama di pesawat. Dan pak Maliq sendiri ternyata juga sempat tidur katanya.

Sekitar 2 jam kemudian kami pun sudah mendarat di bandara Soekarno Hatta. Kami pun menunggu bagasi kami. Sekitar 15 menitan kemudian barang kami pun keluar.

Aku pun pamitan dengan pak Maliq. Guruku menaiki taksi sedangkan aku dijemput supirku. Kami memang tidak mau pulang bareng karena bagaimanapun di bandara jakarta begini resiko bertemu dengan kerabat atau teman lebih besar. Bisa runyam kan kalau ada yang melihat kami berduaan begini.

Aku memang sudah menginfokan supirku untuk menjemput. Dan supirku pun sudah menunggu di bandara. Saat aku berjalan ke pintu keluar dari area dalam bandara, kulihat supirku sudah ada di sana. Ia pun segera membantu membawakan koperku ke mobil. Tidak lupa kukabari ke mamaku bahwa aku sudah tiba di jakarta. Orangtuaku sedang ke singapura seperti biasa sibuk mengurus bisnis mereka. Itu kenapa orangtuaku bahkan tidak tahu aku pergi ke Lombok bersama pak Maliq dan bukan teman-temanku seperti yang kuinfo ke mereka.

Aku pun memberitahu supirku untuk pulang ke rumah. Ya, aku mau istirahat total setelah perjalanan serta petualangan yang begitu seru dan melelahkan di Lombok. Kuingat lagi pengalaman gila saat kami berada di pulau dimana aku disetubuhi orang-orang suku yang kontolnya besar dan hitam. Uhhh, kurasakan memekku jadi berkedut membayangkan betapa nikmatnya disodok oleh penis perkasa dan panjang dari kepala suku dan orang-orangnya. Ahh gila aku koq jadi cepat sekali horny. Memekku pasti sudah mulai becek nih.

Umm, birahi ini begitu cepat naik. Hmm, apa aku tuntaskan dengan masturb sambil nonton film porno aja ya. Aku pun berpikir lebih leluasa jika di condo. Maka aku pun memberitahu supirku tidak jadi ke rumah dan berganti tujuan menuju ke condo saja. Selama perjalanan aku begitu tersiksa menahan birahi yang menggebu-gebu ini. Kugesek-gesekkan kan pahaku dan sesekali kusentuh-sentuh buah dadaku memberikan stimulasi.

Akhirnya sekitar 20 menit kemudian aku sudah tiba di condo. Aku yang memang sudah horny ini segera berjalan ke lift untuk naik ke unitku. Karena masih siang hari, kondisi condo cukup sepi. Hanya ada aku saja di lobby condo.

Saat aku yang sedang terburu-buru berjalan ke lift condo, tiba-tiba muncul pak Asep, si satpam cunihin yang pernah menikmati tubuhku di gudang condo waktu aku disetubuhi mas Udin, si OB condo. Ia tampak menatap diriku yang memang berbalut pakaian seksi ini.

“Wah wah non Selina abis dari mana nih? Hehe.”, tanya pak Asep sambil menyeringai mesum. Matanya jelalatan memandangi lekuk tubuhku terutama belahan dadaku dan pahaku yang tidak tertutup rok mini ini.

“Baru pulang pak dari jalan-jalan. Dah dulu ya pak.”, ujarku cepat.

“Eh non, ada paket non datang ni. Paketnya di pos. Yuk ikut sini.”, ujar pak Asep dan lalu berbalik badan ke arah pos security condo yang tidak jauh dari lobby.

Aku ingat memang ada memesan barang tapi setahuku harusnya belum sampai. Tapi aku pun tidak menaruh curiga dan mengikuti pak Asep. Tidak sampai 5 menit kemudian kami sudah tiba di pos security. Pak Asep pun mempersilakanku masuk karena ia bilang mau mencari dulu di tumpukan rak karena banyak paket dari penghuni condo lainnya belum diambil.

Aku mengiyakan saja dan segera masuk ke pos security ini. Kulihat ada satpam yang kumisan yang aku tidak tahu namanya. Ia juga seperti pak Asep, tampak sumringah dan mupeng menatapku yang berpakaian minim ini.

Tiba-tiba pak Asep berjalan ke pintu dan menutupnya. Lalu ia mengunci pintu pos security ini. Aku pun protes dan bertanya, “Eh kenapa dikunci pak?”.

“Oh, ya biar ga ada yang ganggu dong non. Hehe. Paketan non ini loh.”, ujar pak Asep sambil menunjuk ke arah selangkangannya dan menyeringai mesum. Deg, kulihat tonjolan besar di celana panjang kain pak Asep. Oh si satpam mesum ini memang berniat untuk menyetubuhiku disini dengan memancingku mengikutinya ke pos.

“Eits ada paket non juga loh di sini.”, ujar satpam berkumis tebal yang ikutan menunjuk selangkangannya.

Aku memang lagi horny tapi kalau ngeseks di pos security condo begini tentu saja aku risih karena resiko ketahuan sangat besar. Aku pun sebenarnya prefer jika kami main di gudang condo atau unit condoku saja yang lebih aman dari kepergok orang. Maka aku coba menyarankan ke satpam condoku ini. “Umm, gimana kalo di gudang aja pak? Disini kan sering ada yang lalu lalang lewat?”, kataku coba meyakinkan Pak Asep.

“Hmm ga bisa non soalnya gudang condo lagi banyak barang baru masuk. Dan lagian itu di kolam lagi ada anak-anak yang belajar renang sama pelatihnya. Malah lebih resiko ketauan non itu daripada di sini. Hehe.”, ujar pak Asep menjelaskan.

“Eh tapi disini juga kan resiko ketahuan orang pak?”, tanyaku lagi coba menolak keinginannya untuk main disini.

“Oh tenang aja non. Ini nanti bapak setel musik jadi menetralkan suara ah ah ah nya non Selina. Ha ha ha.”, ujar pak Asep sambil terkekeh. Satpam satunya yang kumisan ikut tertawa mendengar kata-kata pak Asep.

Aku pun sadar tidak bisa menolak mereka daripada salah-salah aku juga diperkosa oleh dua satpam mesum ini. Lagian aku juga sedang agak horny dan berencana untuk masturbasi di unitku. Dan juga pak Asep kini sudah menyetel lagu yang tentu akan menutupi desahan dan suara persetubuhanku dengan mereka. Terdengar alunan lagu dangdut yang disetel di volume cukup keras bergaung di ruangan pos security condoku ini.

Lalu kulihat satpam itu menggantungkan jaketnya di kaca pos ini yang memang mengarah ke loby condo. Tentu saja supaya menutupi kami dari pandangan orang dari luar loby. Walau masih ada celah yang tidak tertutup jaket tapi setidaknya ada area aman dari pandangan orang yang lewat di loby condominium ini.

“Ya uda pak. Tapi yakin ya aman.”, ujarku pasrah untuk melayani nafsu birahi dua satpam condoku ini.

“Iya aman koq non. Yuk sepong dulu punya bapak. Uda kangen servis mulut non Selina nih. He he.”, ujar pak Asep sambil mulai melepaskan kaitan ikat pinggang celana kerjanya.

Aku pun segera berjongkok di depan si satpam cunihin ini. Tidak lama celana dan celana dalam pak Asep sudah melorot di kakinya. Penis milik pria berkulit hitam terbakar matahari ini pun sudah terpampang. Uh, baru ngeliat aku yang masih berpakaian lengkap aja ni kontol uda agak ereksi. Dasar mesum memang pak Asep ini. Sebenarnya tidak enak dilihat si pak Asep ini apalagi ditambah dengan badan tambunnya yang berperut sangat buncit makin lengkap tampilan jeleknya.

Satpam kumisan yang aku belum tahu namanya pun ikut mendekatiku sambil mulai melepaskan kait celananya juga. Ia lalu berkata, “Wah gua juga mau dong ngerasain mulut amoy cantik kaya non. He he he.”. Lalu ia pun sudah berdiri di depanku dengan batang kejantanan yang belum ereksi itu. Wah ukurannya cukup mencengangkan untuk penis yang masih belum tegang sepenuhnya ini.

Kini ada dua penis panjang berwarna kehitaman yang menodong wajahku. Aku yang sudah tahu apa yang dua bandot ini inginkan pun segera menggenggam batang kejantanan dua satpam condoku ini. Kukocok-kocok dengan irama yang sama dan lalu aku mendekatkan kepalaku ke batang kemaluan milik pak Asep. Dengan cepat kepalaku mulai maju mundur memblowjob penis pak Asep ini.

“Ohhh gila mantep banget sepongan non..”, ceracau nikmat si satpam condo ini saat kontolnya sedang kuhisap-hisap.

“Eh gantian juga Sep.”, ujar satpam satunya yang penasaran dengan servis mulutku.

Aku pun melepaskan kulumanku di penis pak Asep dan berganti ke penis satpam berkumis ini. Segera aku mengulum dan lalu memaju mundurkan kepalaku seolah penis ini sedang menyodok-nyodok mulutku selayaknya sedang ngeseks. Baru sebentar kuhisap-hisap saja terasa kontol si satpam berkumis ini sekarang telah ereksi maksimal. Uh, panjang dan tebalnya penis pria ini, mungkin termasuk penis paling besar yang pernah kurasakan. Bakal enak pastinya jika nanti aku disetubuhi oleh satpam yang belum kutahu namanya ini. Memikirkan ini memekku pun jadi berdenyut-denyut dan tambah becek.

Satpam yang kumisan itu menikmati servisku dan melampiaskannya dengan meremas-remas buah dadaku yang masih tertutup tanktop dan braku ini. Lalu tangannya pun diarahkannya memasuki celah tanktop yang memang lebar ini. Segera saja tangan kasarnya pun kini meremas-remas bongkahan susuku. Jarinya kemudian memasuki celah braku dan jarinya bersentuhan dengan kulit payudaraku secara langsung. Diremas-remas dan disentuhnya pentil susuku ini. Oh, aku agak bergetar saat jari satpam ini memencet putingku.

Aku yang semakin naik libidonya ini pun mulai menggunakan lidahku membelai kepala penis satpam kumisan ini. Kujilat-jilat di bagian lubang kencingnya sampai ke leher kontolnya. Lalu jilatanku ini mengarah turun terus menuju ke “telur burung”nya. Dengan telaten lidahku menyapu bergantian sepasang biji testisnya itu sampai cukup basah oleh air liurku.

Si satpam kumisan ini sampai mendesah keenakan oleh servisku yang intense ini. “Ohhh asoy non servisnya. Enak benerrr.”, begitu celoteh satpam yang biji testisnya sedang kujilat-jilat ini.

Pak Asep ternyata melihat aksi servis jilatanku barusan ke rekan kerjanya dan mau juga. “Eh non, bapak mau juga dong digituin.”, pintanya dengan nada mupeng.

Aku pun segera berganti menjilat penis pak Asep di sebelah kananku ini. Aku menyapukan lidahku naik turun di kepala kontol satpam ini dan lalu makin turun ke leher dan terus ke pangkal kontolnya. Dan biji pelirnya kini kujilati dengan begitu liarnya membuat pemilik penis ini menceracau nikmat. “Ahh mantep non Seli jilatannya. Makin jago aja kayanya nih. Uhh uenak..”, komentar pak Asep yang merasakan enaknya servis lidahku.

Sekitar 5 menitan aku bergantian memberi oral sex bagi kontol pak Asep dan satpam berkumis itu sebelum kemudian pak Asep sudah ingin menikmati jepitan memekku. Ia menghentikan aksi blowjobku dan bilang, “Yuk non sekarang hidangan utama meki non. He he he.”.

Aku yang memang sudah birahi tinggi pun menganggukkan kepalaku dan aku pun segera berbalik badan. Kuangkat rok miniku ke atas hingga memperlihatkan pantat mulusku. Lalu aku menungging sambil berpegangan pada tepian meja pos security ini siap untuk disodok oleh pak Asep, satpam condoku. Posisiku dan si satpam berada di area kaca pos security yang tertutup jaket sehingga kami bisa leluasa untuk ngeseks.

Pria itu pun menyibakkan kain celana dalamku supaya penisnya bisa memasuki vaginaku. Ia pun mulai mendorongkan kontol hitamnya itu ke liang memekku. Ahh terasa geli nikmat saat ujung kepala penisnya yang mulai mempenetrasi vaginaku. Pak Asep pun terus berusaha mendorongkan penisnya untuk menembus sempitnya liang kewanitaanku. Oh, kurasakan liang vaginaku makin rapat saja yang kemungkinan memang efek dari ramuan dukun suku yang kuminum. Akhirnya batang kejantanan hitam pak Asep pun berhasil membelah rongga vaginaku dan lalu memasuki liang kewanitaanku.

“Uhhh gila memek non Seli kayanya tambah peret aja loh. Edan.”, ceracau pak Asep yang menikmati jepitan vaginaku di penisnya.

“Ssshhhh punya pak Asep juga besar.. nghhh..”, desahku yang juga merasakan enak dengan adanya kontol satpam ini yang memenuhi rongga memekku.

Sambil meremas pantatku pak Asep terus menghentak keluar masuk penisnya itu ke vaginaku di posisi doggy style ini.”Aahh ahh ahhh ahhh!”, aku yang mendesah-desah keenakan oleh genjotan satpam berwajah bopengan ini.

Lalu pak Asep pun tampak mengangkat tanktopku ke atas dan melemparnya ke meja. Braku pun segera dicopotnya hingga tubuh atasku pun sudah telanjang. Satpam bopengan ini pun segera meremasi buah dadaku sambil terus memompa memekku.

Satpam satunya yang tidak kebagian jatah memekku pun mendekati diriku sambil tersenyum mesum. Tau yang ia inginkan, aku pun membuka mulutku lebar ketika ia mengarahkan penisnya ke mukaku. Masuklah kontol satpam kumisan ini ke mulutku dan aku segera menghisap-hisap kuat batang jumbonya ini.

Satpam yang belum aku tahu namanya ini pun melenguh keenakan dengan oral sex dariku. Tangannya pun diarahkan ke buah dadaku yang menggantung selagi aku menungging begini. Diremas-remasnya dengan bernafsu sambil sesekali juga memilin puting susuku.

Tidak lama kemudian aku pun merasakan perasaan ingin orgasme yang mendekat. Dan akhirnya cairan bening hasil orgasmeku pun mengucur deras dari liang kewanitaanku. “Ummmhhhh aaahhhhhh!”, jeritan penuh kepuasan ketika aku mencapai orgasme dan kulumanku di penis satpam teman pak Asep terlepas saat menjerit.

Vaginaku yang begitu basah ini pun mengeluarkan bunyi kecipak setiap kali pak Asep menyodok-nyodokkan batang penisnya. Satpam berkulit hitam ini tidak menghentikan sama sekali genjotan kontolnya di memekku selagi aku masih berkelojotan karna orgasme. Beberapa detik kemudian tubuhku pun melemas dan aku menelungkup di meja pos security ini.

Aku benar-benar tidak diberi kesempatan istirahat karena pak Asep terus memompa memekku dengan penis panjangnya. Tubuhku masih telungkup diatas meja dengan kakiku yang terjuntai menyentuh lantai. Payudaraku pun menempel erat dengan meja selagi aku kembali disetubuhi pak Asep. Buah dadaku pun bergesekan dengan meja dari bahan kayu ini. Terasa permukaan meja yang agak berpori memberikan sensasi unik ke puting susuku yang sudah keras ini.

Selagi aku yang meresapi nikmat di memek dan putingku ini, tiba-tiba kepalaku dipegang dan ada kontol yang segera dihunjamkan ke mulutku. Oh, satpam yang satunya masih ingin aku menyepong penisnya. Aku yang masih lemas pun pasrah saja mulutku dijadikan liang senggama oleh satpam berkumis tebal ini.

Jadilah aku yang seorang gadis penghuni condo mewah ini sedang menungging dengan vaginaku disodok-sodok satpam serta mulutku yang juga disodok satpam satunya di pos security condo. Sungguh gila apa yang sedang terjadi di ruangan yang tidak terlalu luas ini. Alunan lagu dangdut yang diputar pak Asep lah yang menutupi suara erangan nikmat kami dan suara peraduan kulit yang bersahut-sahutan. Beruntung jam-jam begini bukan jam penghuni untuk kembali ke condo. Jika tidak tentu saja bisa ada yang berjalan ke pos security ini untuk mengambil paket atau surat.



Aku sendiri berusaha tidak terlalu keras mendesah setiap kali pak Asep menyodok vaginaku karena aku tidak mau sampai volume suaraku terlalu keras dan ada yang lewat dekat pos jadi mendengar. Maka aku pun kadang sampai harus menggigit bibir atau jariku untuk meredam eranganku. Pak Asep semakin cepat memacu penisnya keluar masuk vaginaku yang tentu saja memberikan sensasi nikmat yang terus menjalari ke seluruh tubuhku.

Lalu pak Asep tiba-tiba menghentikan gerakan menyodoknya dan ia membalik tubuhku menjadi telentang di meja ini. Di posisi ini ia kembali memompa memekku dengan tempo cepat. Aku pun kembali dibuatnya mendesah-desah keenakan. Tapi itu tidak berlangsung lama karena satpam yang satu kembali ingin aku memblowjobnya. Mulutku pun kembali dijejali kontol hitam si satpam berkumis tebal ini.

Tubuhku yang kini terlonjak-lonjak pun jadi agak tertekuk sehingga payudaraku semakin membusung ke arah pak Asep. Kesempatan ini tidak disia-siakan si satpam bopengan ini yang langsung melumat puting kiriku dengan bibir tebalnya serta meremas-remas yang kanan dan juga memilin-milin pentil kananku.

“Ummmhhh mmhhh mmmhh ummmhhhh..”, suara desahanku yang jadi teredam oleh batang kejantanan rekan sesama satpamnya pak Asep ini.

Tak lama kemudian aku merasa gelombang orgasme yang hampir meledak dan kepalaku seperti berputar dengan tubuhku yang menggelinjang dengan dahsyatnya. Aku yang sedang di ambang orgasme ini pun melepaskan kulumanku dan mulai merintih keras, “Ohhh ohhh dikit lagi pakhh.. ahh ahh iyahhh terusshhh ahh ahhh!”.

Ketika klimaks birahiku tiba, aku pun menjerit panjang penuh kepuasan dan reflek aku melingkarkan kakiku lebih erat pada pinggang pak Asep. “Aku keluar pakhh.. Aaaahhhhhhhhh!!”, jeritan orgasmeku dengan tubuhku berkelojotan kuat selagi memekku terus digenjot pak Asep.

Aku sudah 2 x orgasme tapi pak Asep masih belum juga tampak akan keluar. Kuat juga stamina si pria berwajah bopeng ini. Aku pun terengah-engah dan masih berbaring telentang di meja di pos security ini. Terdengar satpam satunya berkata, “Sep, gua juga mau dong ngewein si non Seli. Lama bener lu gak crot-crot.”.

“Haha, iya nih tadi gua ada minum obat kuat. Jadi tahan lama. Awalnya mau ngewe sama nyonya Park. Tapi terus dia chat bilang suaminya pulang awal. Ga jadi deh nyodok tu memek korea. Ha ha ha.”, timpal pak Asep seraya tertawa sombong.

“Owalah, pantes lu masih gak ngecrot padahal non Seli aja uda 2 kali keluar. Ha ha.”, balas si satpam berkumis.

“Ya uda, gua kasi lu memek non. Gua mau lobang pantat non Seli sekarang. He he.”, ujar pak Asep yang kini mencabut penisnya yang sudah basah oleh cairan orgasmeku.

“Siap. Kalo gitu di lantai aja yak. Kalo meja ntar ga kuat nahan badan kita bertiga. Ha ha ha.”, kata si satpam berkumis yang lalu mulai berbaring di lantai pos security ini.

Aku yang mengerti kemauan mereka yang mau seks double penetration pada diriku pun menurut saja dengan pasrah. Aku kini mulai menyiapkan posisi di atas selangkangan si satpam berkumis. Kontol satpam berkumis itu tampak mengacung gagah dengan ukurannya yang lebih besar dari punya pak Asep. Aku memang tadi sudah penasaran dengan bagaimana jika disodok kontol sebesar ini.

Dengan agak pelan aku mulai menurunkan tubuhku setelah posisi vaginaku tepat di atas penis satpam ini. Oh, kepala kontol yang besar dan bersunat itu pun mulai menyeruak membelah bibir memekku. Pelan tapi pasti batang kejantanan coklat kehitaman ini memasuki senti demi senti rongga vaginaku.

“Uhhh gila ni memek paling sempit dah dari semua memek yang pernah gua cobain selama ini. Padahal uda gak perawan tapi koq masih seperet ini yak?”, komentar satpam berkumis tebal ini seolah tidak percaya dengan rapatnya memekku.

Aku sendiri juga heran dengan rapatnya vaginaku padahal sudah disodok begitu banyak kontol yang ukurannya besar-besar. Pastilah karena ramuan yang bisa membuat memekku masih sempit seperti masih perawan.

Lalu pak Asep pun mendorongku supaya menungging dan badanku jadi menempel erat ke rekan pak Asep itu. Pantatku yang putih mulus pun terpampang di depan pak Asep yang bersiap untuk mempenetrasi anusku. Ditepuknya pantatku sambil berkomentar, “Ni pantat juga makin mantep aja non Seli. He he.”.

Kurasakan kepala kontol pak Asep yang menempel di bibir anusku. Lalu batang kejantanan pak Asep ini pun mulai didorongnya memasuki liang pantatku. Pelan tapi pasti batang penis satpam condoku ini pun semakin masuk ke dalam rongga anusku. Tidak lama kontol pak Asep pun sudah menancap sempurna dalam pantatku.

Jadilah dua kontol di lubang memek dan anusku. Terdengar ceracauan dua satpam itu yang menikmati sempitnya jepitan dua lubang tubuhku itu. Aku sendiri juga merasakan betapa penuhnya tubuh bawahku yang dijejali dua batang panjang dan tebal milik dua satpam condo ini.

Tanpa menunggu lagi mereka pun mulai memompa vagina dan pantatku dengan tempo sedang. Gesekan batang kejantanan mereka di memek dan anusku pun segera memberikan aliran kenikmatan ke tubuhku. Aku berusaha tidak mendesah keras karena gengsi juga tadi aku menolak sekarang malah mendesah-desah. Kututup mulutku walau kuakui sulit dengan gelombang nikmat seksual yang menjalar dari sodokan dua penis perkasa para satpam ini di dua lubangku.

Akhirnya lama kelamaan sensasi nikmat dari genjotan dua kontol di memek dan anusku pun mengalahkan rasa gengsiku. Tak bisa kupungkiri memang seks double penetration seperti yang kurasakan ini memberikan rasa nikmat yang luar biasa. Terasa begitu enak saat kontol dua satpam ini yang menggesek rongga-rongga di anus dan vaginaku.

“Ngghhhh ahhhh iyahhh ahh ahhh enakhhh.. terus pakhh.. entot akuhh.. nghh ahh oohhh iyahhh entot terushh.. ahh ahh ahhh!!”, ceracauku yang sudah tidak ada rasa gengsi atau malu lagi. Aku melampiaskan rasa nikmat dengan mendesah-desah begitu sensualnya.

"Ohh anjing enak banget ini.. memek non Seli makin ngejepit.. ughhh", lenguh si pak Asep yang tentu merasakan kenikmatan dahsyat dari seks bertiga ini.



Sambil menyodok-nyodok, kedua tangan satpam berkumis yang posisinya sedang di bawahku ini pun meremas-remas buah dadaku dan ia juga memilin puting susuku dengan gerakan memutar-mutar. Aku yang ingin makin distimulasi puting susuku ini pun agak mengarahkan buah dadaku ke mulut pria ini. Tahu yang aku mau, si satpam yang berkumis ini pun segera melumat pentil susuku ini. Mulutnya segera mengisap-ngisap pentil susu pinkku ini dengan kuat, membuatku makin menggelinjang kenikmatan di tengah persetubuhan threesome ini. Terasa geli buah dada dan puting susuku yang terkena kumis tebal si satpam yang belum aku tahu namanya ini. Apalagi satpam ini giginya ada yang ompong jadi makin memberi sensasi nikmat ekstra ketika bagian ompongnya itu mengemut putingku. Ohh benar-benar sensasi yang sangat membakar birahiku.

“Ohh ohhh iyahh terushhh ohhh ohhh damn ohh ohh!”, jeritan penuh kenikmatan dariku yang memek dan anusku sedang digenjot dua penis satpam ini.

Tidak lama aku mulai merasakan semakin dekat menuju klimaks seksualku. Sodokan-sodokan kontol di anus dan memekku ditambah hisapan mulut di puting susuku memang memberikan rangsangan yang sangat nikmat padaku. Kedua satpam condoku ini tanpa kenal lelah terus memompa lubang anus dan vaginaku dengan sangat cepat. Aku hanya bisa merem melek dan terus mendesah-desah meresapi rasa nikmat bercinta dengan dua pria yang berbeda ras denganku ini.

Sekitar 5 menit kemudian aku pun mencapai orgasme dari seks double penetration dengan dua satpam ini. Memekku berkedut-kedut saat aku mencapai puncak kenikmatan ini. Tubuhku mengejang hingga badanku agak melengkung ke belakang, membuat payudaraku makin membusung ke depan. Rekan pak Asep pun terus saja asyik mengenyot pentil susuku. Aku menjerit melepaskan kenikmatan yang sedang menderaku ini, “Oohhhh pakhh.. aku keluarhhhhhh aaaahhhhhhhh!”.

Kedua satpam ini terus saja memompa memek dan anusku tanpa membiarkanku untuk beristirahat. Mereka seperti tidak ada lelahnya terus menghunjam liang vagina dan pantatku dengan batang kejantanan mereka. Aku pun pelan-pelan kembali naik birahinya akibat rasa nikmat disodok oleh dua satpam ini. Belum lagi satpam berkumis ini yang kembali mengulum pentil susuku yang sudah begitu mancung dan juga basah oleh air ludahnya itu.

Tiba-tiba HP pak Asep yang ia taruh di meja berbunyi. Pak Asep pun melihat sekilas ke layar HPnya dan segera ia pun meraih HPnya dengan posisi penisnya yang masih menancap di vaginaku.

“Wah nyonya Park nelpon ni. Gua angkat dulu dah.”, ujar pak Asep yang lalu mengangkat telp dari si wanita korea itu.

Tampak ia yang mengobrol-ngobrol sambil tetap menggerakkan pinggulnya menggenjot anusku walau tidak secepat tadi. Sedangkan teman pak Asep terus menyodok ke vaginaku dengan cepat. Aku tidak terlalu bisa berkonsentrasi mendengar percakapan pak Asep dengan Mrs. Park karena sedang terombang ambing oleh sodokan dua penis satpam ini.

“Eh gua ke unitnya nyonya Park dulu ya. Suaminya pergi lagi katanya jadi tetep jadi deh kami ngewe. Ha ha ha.”, ujar pak Asep dengan wajah cengengesan.

“Wihh apa sekalian aja ya kita semua ke unit nyonya Park?”, tanya teman pak Asep.

“Aje gile lu Dro. Ni pos siapa yang jaga kalo kita ke atas semua?”, timpal pak Asep yang sedang mengenakan celananya.

“Ya udah, shift kan bentar lagi uda mau kelar juga. Ntar si Budi aja yang jaga pas kita ke atas.”, ujar teman pak Asep itu.

“Ya uda gua naik duluan yak. Mau gua jilat dulu meki nyonya Park biar becek dulu. Ha ha ha.”, ujar pak Asep yang lalu membuka pintu pos ini dan berjalan pergi.

Aku dan teman pak Asep ini masih di posisi seks Woman On Top setelah pak Asep pergi. Lalu ia pun berkata, “Eh iya non Seli, belum kenalan ya. He he. Nama bapak Indro. Salam kenal ya non cantik.”. Ia menyalami tanganku seperti orang yang baru berkenalan padahal kelamin kami saja menyatu begini. Memang ada-ada saja pria ini. Aku pun menyambut salaman tangannya dan lalu pria ini kembali menghentak-hentak penisnya keluar masuk vaginaku.

Kembali aku pun merasakan enak dari penis jumbo dari pak Indro ini yang membuat liang senggamaku terasa penuh. Aku yang kembali horny ini pun mencium bibir tebal satpam berkumis ini. Ia membalas dengan begitu liar juga. Lidah kami saling belit selagi bercumbu panas di seks 1 vs 1 ini.

Selagi kami sedang berpacu dalam birahi, terdengar dering ringtone HP. Sambil terus menggenjot pak Indro lalu meraih HPnya yang terus berdering. Lalu ia pun tampak bicara dengan seseorang di telp. Kudengar ia menyebut tentang shift jaga. Sepertinya ini adalah satpam yang akan menggantikan shiftnya. Aku pun bilang ke pak Indro ini jika aku tidak mau kelihatan sedang bersetubuh dengannya saat temannya itu datang. Untungnya pak Indro ini setuju saja tapi ia bilang aku mesti bikin dia keluar dulu dan ia mau aku pakai mulutku untuk membuatnya ejakulasi. Dan juga kalau lain kali ia mau aku melayaninya lagi. Aku menyetujuinya saja daripada bertambah lagi pria di condo ini yang akan memaksa menyetubuhiku lagi.

Aku pun melepaskan diri dari pertautan organ intimku dengan pak Indro. Segera aku pun berjongkok di depannya dan mengulum penis pak Indro. Kukeluarkan teknik oral sex sebaik mungkin yang aku bisa.

“Mmmmhhh… mmmmm… mmmhh…”,suara mulutku yang memberikan servis blowjob pada si satpam condoku ini.

“Ahhh iya non.. terus.. bentar lagi ni..”, ceracau pak Indro yang sepertinya uda mau ejakulasi.

Begitu cepatnya gerakan seponganku ini sampai menimbulkan suara khas saat kepalaku yang terus bergerak-gerak. Sambil menghisap penisnya aku pun menjilat bagian kepala penisnya dengan lidahku. Aku juga memainkan biji testinya dengan harapan ia jadi segera ejakulasi.

Dan benar saja pak Indro pun terdengar menggeram, “Ughhh uda mau crot ni non.. telen semua ya peju bapak.. ohhh..”.

Aku pun terus menggerakkan kepalaku maju mundur menyepongnya. Dan kurasakan kedutan di penisnya dan lalu terasa ada semburan lendir kental hangat di mulutku. Terasa asin gurih sperma pak Indro ini yang segera kutelan habis.

Selesai memuaskan pak Indro ini, aku segera memakai dan merapikan kembali pakaianku supaya saat satpam satunya datang aku setidaknya sudah dalam kondisi berpakaian. Dan benar saja saat aku baru saja selesai memakai pakaianku dan berjalan ke arah pintu tiba-tiba pintu pos ini pun dibuka. Dan masuklah satpam yang bernama Budi ini. Dari perawakannya ia masih cukup muda mungkin baru berusia awal 20 tahun. Ia pun tampak melotot matanya memandangiku yang berpakaian seksi ini. Aku pun buru-buru melangkah pergi dari pos security ini.

Kudengar pak Indro berkata ke satpam bernama Budi, “Gua cabut dulu yak.”

Lalu pak Indro pun berkata, “Nah non kita ke tempat nyonya Park ya sekarang. Non juga tadi masih nanggung kan? He he he. Yuk non ikut aja”.

Aku pun berjalan mengikutinya tapi dengan menjaga jarak tentunya supaya tidak memancing kecurigaan penghuni condo ini yang sedang duduk di lobby atau yang lewat dekat lobby. Kami berjalan menuju lift yang akan mengantar kami menuju ke unit condo wanita Korea itu. Memang nyonya Park tinggal di tower condo yang beda denganku. Ada perasaan deg-degan juga walau diikuti gairahku yang memang belum padam setelah seks tadi..


~ BERSAMBUNG ~


NB : Dilarang Mengcopy Cerita Ini Ke Blog / Website Manapun Tanpa Seizin TS.
 

Danke hu :cendol:

Makasih apdetnya bro @thanosduh

Sama" hu :)

Selina ... selina ... selina .... memang nafsu birahimu itu sangat liar .... ngga ada puas-puasnya .... hahaha .... Makasih apdetannya suhu ,,,,

Iya hu nafsu birahinya super ;)
Sama" hu :beer:


Danke hu :cendol:

Damn Selina...
The sexventure continues....
Orgy with Mrs. Park, eh?

Yes indeed. The sexventure continues with Korean taste. ;)

Woooow.... Apdetnya amazing Suhuuu! Thank youuuu

Thanks apresiasinya hu :cendol:

Nice update huu:beer:

Danke hu : beer:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd