Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Seringai Binal -Tamat-

kontoljaya

Suka Semprot
Daftar
17 Oct 2017
Post
11
Like diterima
106
Bimabet
Cerita ini saya ambil dari narasumber langsung, mereka telah berkenan dan telah memberikan izin untuk memposting sebagian cerita kehidupan rumah tangga dan keluarganya kepada saya (Penyusun).

Saya memohon maaf bila ada kesamaan nama dengan nama pembaca dalam kisah ini, semua nama dalam kisah ini adalah nama samaran.

Dia bernama Asep (nama samaran) dan istrinya bernama Yanti (nama samaran).


POV Asep

Aku bekerja sebagai tenaga administrasi di sebuah perusahaan milik negara. Pada tahun 2015, aku menikahi seorang wanita cantik jelita berhijab bernama Yanti (temannya dalam satu divisi), memiliki kulit sawo matang mulus, mata yang tajam yang dihiasi alis mata tebal, hidung mancung dan bibir yg tipis. Dia memiliki tinggi 170 cm (cukup tinggi bagi kalangan wanita) seperti seorang model, sedangkan aku memiliki tinggi 173 cm hanya berbeda 3 cm dengan Yanti, dia dikaruniai pinggang yang elok serta pantat yang sangat ideal. Hal semua inilah yang membuat dia menjadi rebutan teman-temanku di kantor.

Aku sangat beruntung memilikinya dan menikahinya tetapi dikarenakan aturan perusahaan yang melarang suami-istri berada dalam satu kantor maka salah satu harus resign. Akhirnya Yanti istriku yang memilih resign dari perusahaan dan memilih menjadi ibu rumah tangga yang diselingi dengan kegiatan menjadi reseller beberapa produk makanan dan kecantikan.

Istriku berasal dari keluarga yang taat akan ajaran agama, Istriku adalah anak pertama dan memiliki 2 orang adik perempuan, Lina (nama samaran) adik pertamanya dan Rini “bungsu” (nama samaran), perbedaan usia dari ketiga saudari ini hanya terpaut setahun. Semua adik-adiknya berhijab sangat rapi mengikuti kakaknya, Yanti.

Umurku dan istriku sama, kami berusia 28 tahun saat menikah sedangkan Lina berumur 27 tahun dan Rini 26 tahun namun dalam hal pernikahan justru Rini yang pertama menikah pada tahun 2013 lalu diikuti oleh Lina pada tahun 2014 dan terakhir adalah Yanti di tahun 2015. Lina dan Rini dibawa oleh suaminya masing-masing ke kota yang berbeda, kami memaklumi hal tersebut karena Lina dipersunting oleh Dani (nama samaran) yang berprofesi sebagai manajer rumah makan siap saji dan Rini dipersunting oleh Adi (nama samaran) yang berprofesi sebagai manajer di bank swasta.

Kembali ke keluargaku, setahun setelah pernikahan tepatnya tahun 2016, aku akan melakukan resign dari perusahaan karena mengikuti ide istriku, “Yank … daripada gaji perbulan … lebih baik dapat uang perhari” ungkap Yanti kepadaku, lalu aku bertanya, “maksudmu???”, lalu istriku menjawab sambil merangkulku mesra dari belakang “Bagaimana kalau kita buat resto atau cafe? seperti Rini dan Lina, mereka punya cafe dan resto juga”, tampak matanya menatapku tajam namun memancarkan aura seksualitas, aku pun terdiam dan berpikir “ada benarnya juga … ok kita bongkar tabungan kita masing-masing..” sambil ku menoleh ke kanan dan mencium lembut bibirnya yang tipis, lalu tubuhku aku hadapkan ke istriku dan langsung melakukan French Kiss dalam kondisi tubuh kami berdiri, mata istriku terpejam menikmati kelembutan sentuhan bibirku lalu diikuti dengan berpagutnya kedua lidah kami, tangan kanan-ku mengusap lembut kepalanya yang masih lengkap dengan hijabnya sedangkan tangan kiri-ku mengusap lembut pinggang yang masih terbungkus gamis yang masih rapi.

Lalu kudorong tubuh istriku ke dinding sambil kedua bibir kami tidak lepas, dengusan nafas kami kian memburu “mmmmhhh … slllrrrppp … aaaahhh” desah istriku saat punggungnya menyentuh dinding.

Tubuh istriku terasa hangat dan terlihat mulai gerah ketika tubuhku memaksa mendorong tubuhnya nempel ke dinding, tampak wajahnya sedikit memerah dan matanya terlihat sangat horny, lalu ku sambar lagi bibirnya yang seksi dan kami melakukan French Kiss yang lebih panas diiringi dengan sentuhan lembut tangan kanan ku ke payudara istriku sedangkan kedua tangan istriku meremas rambutku dengan gemas, karena hal itu membuat kontolku tumbuh semakin besar dan keras dalam celana hitam panjang ku.

Desahan dan lenguhan kenikmatan istriku menggema di ruang kerja rumahku, “mmmhhh … aaaahhhh … enak ayaaaaank” lenguhan dan desahan istriku saat jari tangan kanan ku memelintir puting payudaranya sedangkan tangan kiri ku mulai berpindah sambil mengusap dari pinggang menuju ke payudaranya lalu meremasnya dengan lembut dari luar baju gamisnya yang masih lengkap,

Tampak istriku mulai bergelinjang kenikmatan ketika jari-jari tanganku meremas lembut dan diiringi dengan memainkan putingnya sambil kedua mulut kami melakukan French Kiss yang sangat panas.

Rupanya libido istriku sudah sangat naik, lalu istriku mendorong tubuhku dengan sekuat tenaga hingga aku pun terduduk di sofa lalu dengan cekatan istriku mulai membuka sabuk celana dan memelorotkan langsung bersama celana dalamku, sehingga otomatis kontolku nampak berdiri tegak.

“mmmhhh …Ini yg sangat ku rindukan… punyamu besar dan panjang” Yanti mengatakan hal itu sambil bersimpuh berdiri dengan kedua lututnya, matanya menatap dengan sayu ke arah selangkanganku dan nampak horny total, lalu istriku mengelus kontolku dengan kedua tangannya yg lembut sambil mengocoknya pelan walaupun sebenarnya kedua tangannya tidak bisa menggenggam sempurna kontolku karena ukurannya yang besar.

“Aaaaahhh … nikmat banget yank… cium donk kontolku lalu masukkan ke mulutmu sayank” ungkapku sambil kedua mataku terpejam menikmati sentuhan dan kocokan lembut tangannya yang sesekali mengelus kedua biji kontolku.

“ih ayank ngomongnya kok jadi jorok…” bantah istriku,

Lalu aku pun tersenyum sambil bilang “Tenang sayank… kamu itu istriku, gakpapa lah ngomong jorok ke istri sendiri, kamu bukan orang lain sayank… “ sambil ku sentuh kepalanya yang masih lengkap dengan hijabnya, lalu aku dekatkan kepala istriku ke kontolku supaya dia mulai mencium dan mengulum kontol besar dan panjang milikku.

“sllllrrrrppp …. “ lidah istriku mulai menari di sekeliling kepala kontolku lalu kedua tangannya bergerak mengocok lembut kontolku yang nampak dengan urat-urat yang menambah kegagahan dan keperkasaan, lidah istriku mulai menjilati urat besar yg berada di bawah batang kontolku dan mulai menjilati kedua biji kontolku “mmmmmmhhh … sslllrrpppp… aaaahhhh ini kon…mmmmhhh sllllrrrpppp tol …gagah banget” ku dengar dengan jelas istriku untuk pertama kalinya mengatakan kontol.

Istriku dari awal pernikahan memang belum pernah berbicara jorok kepadaku. “naaaah begitu donk sayaaank …. aahhh ayo bilang lagi kontol …biar nambah sensasinya aaaaahhhh nikmaaaat” lenguhku saat mulutnya yang kecil mulai memasukkan kepala kontolku ke mulutnya sambil kedua tangannya tidak berhenti mengocok lembut batang kontolku, terasa lembut dan hangat lalu aku pun menikmatinya dan kupejamkan kembali mataku sambil kedua tanganku meremas sofa.

Kilas balik
Yanti begitu taat kepadaku, di waktu malam pertama pengantin, aku mengajarkan cara pemanasan melalui nonton film dewasa di kamar menggunakan DVD.
Yanti sangat fokus dan menyimak film tersebut dengan baik lalu mulai mempraktekkan dengan benar…

Kembali ke cerita…
“Aaaargggh … nikmat sekali sayaaaank…lidah mu sangat lincaaaaah …” aku terus memuji fellationya istriku, dia menjadi sangat mahir dan hebat.

Istriku semakin terlihat bersemangat, lalu istriku mencoba melakukan deepthroat namun usahanya selalu gagal dan hanya sampai kepala kontolnya saja namun aku terus memuji kerja kerasnya “Aaaaaarrgghhh nikmat sekali sayaaaaank…..”

Ketika istriku sedang sibuk mengocok kontolku sambil berusaha mengulumnya, aku mencoba meraih payudaranya namun ketika mau menyentuh payudaranya, tiba-tiba handphone istriku berdering, seketika istriku menghentikan fellationya di kepala kontolku, lalu istriku segera bangkit dan menuju ke meja untuk menerima panggilan yg masuk

“BANGSAT!!!!! Sialan … kentang banget..“ gumamku kesal dalam hati.

Setelah itu, aku melihat perubahan raut muka istriku, nampak wajahnya kaget dan terlihat sangat cemas
“Ada apa yank?” Tanyaku langsung kepada istriku

“Barusan Dani suaminya Lina nelpon, katanya ayah dan ibu kecelakaan lalu lintas” jawab istriku dan terdengar suaranya agak bergetar.

Ternyata mertuaku mengalami tabrakan beruntun di jalan tol saat mereka akan mengunjungi rumah Rini di luar kota

Segera aku telepon balik ke Dani dan menanyakan dimana posisi mertua saat itu, kemudian Dani memberikan alamat rumah sakit dengan jelas dan kami pun segera menuju ke IGD, segera kupakai lagi celanaku lalu kami menuju garasi dan aku mulai mengendarai mobil dengan agak sedikit ngebut.

Ketika dalam perjalanan menuju IGD, aku tak bisa menyembunyikan raut muka kekesalanku karena tadi sangat tanggung, lalu aku melihat istriku duduk di sampingku tertunduk dan aku pun kembali melihat ke depan dan segera menuju ke IGD.

Setibanya di lokasi, aku melihat Lina dan Rini menangis memeluk suaminya masing-masing, seketika Yanti langsung berlari dan menuju ke arah mereka dan bertanya dimana mertuaku, tetapi Lina dan Rini hanya menangis dan tidak menjawab pertanyaan Yanti.

Akhirnya aku bertanya ke Adi sambil berbisik tentang keadaan mertua, Adi melepaskan pelukan istrinya lalu menarik tanganku dan menuju ke sudut ruangan sambil berbisik “mereka telah wafat … kakak”

Perasaanku campur aduk saat itu, kesal, marah, kecewa, sedih, bingung. Lalu ku lihat Yanti memeluk erat Rini sambil menangis dan melihat Lina memeluk Dani suaminya.

Lalu aku pun berkata ke Adi, “Di.. Kamu urus administrasi pemakaman, biar aku dan Dani mengurus jenazah mertua kita disini”, setelah mendengar itu maka Adi segera pergi untuk mengurus administrasi tanah pemakaman sedangkan Rini istrinya Adi bersama istriku Yanti.

Aku dan Dani segera mengurus administrasi rumah sakit lalu mengurus jenazah hingga siap menuju tanah pemakaman

Ketika pemakaman berlangsung, para istri kami (Yanti, Lina dan Rini) tidak ikut ke tanah pemakaman karena mereka terlihat sangat bersedih luar biasa.

Setelah pemakaman beres, aku berkata kepada Adi dan Dani bahwa diriku akan resign dari pekerjaanku dan beralih ke bisnis. Ternyata Adi dan Dani juga sama, mereka akan segera resign dan akan bisnis juga, aku berencana akan membuka cafe dan resto, begitu juga dengan Adi dan Dani, mereka juga akan membuka bisnis makanan hewan, tempat cuci kendaraan dan sarana olahraga seperti futsal, basket, badminton, gym dan kolam renang.

Di tengah obrolan kami, tiba-tiba datang paman istriku untuk memanggil kami bertiga bahwa acara pembagian warisan akan segera dimulai. Aku merasa ini masih suasana berkabung tetapi aku berusaha untuk menghormati budaya di keluarga istriku ini.

Dalam acara itu, seorang tokoh agama mulai menjelaskan dan membagikan harta waris sesuai ajaran agama

Yanti, Lina dan Rini mendapatkan harta warisan yg luar biasa besar dan fantastis tapi aku melihat muka mereka masih diselimuti kesedihan.

Setelah beres acara itu, kami pun segera pulang ke kota masing-masing sedangkan rumah peninggalan mertuaku dijadikan villa dan dijaga oleh paman istriku.

Setelah satu minggu dari meninggalnya mertua kami bertiga, kami pun kompak resign dari tempat kerja masing-masing dan memulai merintis usaha mandiri dalam bisnis cafe dan resto

Pada tahun 2017 usaha kami bertiga (aku, Dani dan Adi) maju pesat walaupun kami berbeda kota. Kami saling membantu dan saling support dalam usaha kami, saling melengkapi sehingga kami bisa lebih melebarkan sayap bisnis ke luar kota.

Dalam benakku, aku butuh liburan dan akupun coba mengajak Adi dan Dani untuk berlibur bersama keluarga.

Akhirnya keinginanku disambut dengan baik oleh Adi dan Dani dan akhirnya kami berlibur berenam orang atau tiga pasang suami istri ke wilayah Timur yang terkenal dengan pantai yang indah dan pasir putihnya yang luar biasa bersih.

Kami memesan ruang VIP dalam pesawat itu, supaya kami bebas mengobrol dan beristirahat dengan tenang, ruang VIP tersebut memiliki fasilitas yang lengkap, ada sofa dan dapurnya.

Saat dalam perjalanan ke wilayah Timur, aku melihat tanpa sengaja Rini yg sedang duduk di kursi VIP di depan kami berciuman dengan suaminya lalu aku pun tanpa sengaja melihat Dani bercumbu dengan Lina istrinya dan mereka masih menggunakan hijab dan gamis lengkap, aku pun tersenyum dan melanjutkan tidurku lagi.

Menurutku itu semua sangat wajar karena mereka melakukan itu semua ke istri sahnya masing-masing.

Saat aku benar-benar terbangun dari tidurku, aku melihat Rini dan Adi sekarang sedang tertidur pulas, dengkuran tidurnya Adi rupanya membangunkan tidurku, sedangkan aku tidak melihat Dani dan Lina, kemudian aku pun menceritakan semua hal mesum mereka ke istriku, Yanti malah tersenyum dan berkata “Aa mau? yok maju, mumpung mereka sedang tidur, ada sofa nganggur lho itu” sambil Yanti mencium bibirku tapi aku menolaknya karena perjalanan ini belum tuntas. Terlihat wajah istriku sedikit kecewa sambil berbisik di telingaku, “aku ingin kontol mu” sambil memegang erat kontolku yg masih tertidur di dalam celanaku.

Rupanya istriku bertambah binal dan sudah berani berkata kotor walaupun hanya ke suaminya saja, bagiku ini adalah sebuah kemajuan dalam kehidupan sensasi seks rumah tangga.



POV Dani

Aku berasal dari keluarga yg mampu tapi aku tidak mau membebani orang tuaku walaupun sebenarnya aku bisa membeli apapun dari hasil uang orangtua. “Ya .. aku Dani, .. aku lulusan perguruan tinggi di luar negeri” itulah ungkapanku saat pertemuan dan perkenalan dengan Lina

Menurutku Lina sangat cantik walaupun dia tidak setinggi Yanti kakaknya tapi Lina memiliki pantat yg semok dan aduhai, kulit Lina pun tidak seputih Rini dan Yanti, Lina memiliki kulit yang eksotis, payudara yang lebih besar dibanding milik Rini dan Yanti dan memiliki bibir yang agak tebal bila dibandingkan dengan bibir Rini dan Yanti.

Sewaktu aku pacaran dengan Lina, aku pernah mencium Lina walaupun sebenarnya Lina dan keluarganya adalah taat akan agamanya tapi inilah diriku yang liar yang selalu ingin mencari sesuatu yang berbeda dalam percintaan dan seks

“na.. sini.. aku ada rahasia yg mau ku katakan” ungkapku berbisik, dan Lina pun mulai mendekati wajahku dengan mukanya yg tampak polos dan langsung ku hajar bibir seksinya dan kulumat bibirnya.
PLAK.. wajahkupun ditampar keras olehnya “GAK SOPAN! …“ Lina nampak sangat marah tetapi diriku tetap tenang dan berkata “maaf na.. aku khilaf.. abisnya kamu gemesin sih”

“GEMESIN??? SEENAKNYA AJA MAIN SOSOR-SOSOR.. KITA PUTUS ..ternyata kamu BANGSAT!!!!” Bentak Lina padaku,

Kami berpacaran putus-nyambung sebanyak 3x dan itu semua karena diriku yang memang termasuk lelaki nakal dan liar. Aku salah dan memang aku sangat salah memperlakukan wanita yang terhormat seperti itu, Lina seperti saudarinya yg lain, wanita yg berhijab, selalu memakai gamis dan selalu memakai kaus kaki tapi jodoh memang tidak kemana.

Walaupun aku lelaki nakal tetapi Lina masih tetap mencintaiku dan menyayangiku, bila wanita sudah nyaman hatinya maka dia bakal susah move on, ini pendapatku saja.

Setelah aku menikahi Lina, ternyata Lina lebih binal dan itu semua ternyata diluar dugaanku.

Acara pernikahan kami dilaksanakan di rumah keluarga Lina, lokasinya sangat asri, masih ada pesawahan dan kolam-kolam ikan.

Pada malam pengantin pun dia sangat agresif, full attack hingga aku hampir kewalahan.

Lina duduk di pinggiran kasur malam pertama kami sedangkan aku berdiri di atas kedua lututku bersimpuh menghadap ke selangkangan Lina, lalu aku langsung membuka kedua kakinya, nampak kakinya yg mulus eksotis dibalik belahan kain jarik pengantin yg indah.

“Ouuhhh …mmmhhhh… ssshhhhh… aaaahhh” desah Lina saat ku jilat dan ku emut memeknya yg terlihat tembem yang tersingkap dari pakaian pengantin yg masih lengkap dengan hijab dan aksesorisnya.

Memeknya sangat wangi bunga, mungkin dia melakukan ritual malam pengantin sebelum kusantap malam ini

“Ouuuhhh geliiiiii … itu lidaaaahhhh … aaaahhhh” desah Lina keenakan

Lalu aku coba terobos masuk lidahku ke memeknya “AAAHHHHH …. aduuuuuh ayaaaaaannnk”

Kemudian aku sedot bagian labia mayoranya

“Ouuuuh nikmaaaaaaat ooouuuhhhh ..lagiiii.. lagiiiiiiiii …. lagiiiii…. aaaahhhhh teruuuuuuussss …” desah Lina menginginkan yg lebih

“Aaaahhhhh … ayaaaank… lidahmuuuuu … masukiiiiiiinnn … ssshhhhh … aaaahhhhh… ayaaaank …ouuuh aku mau pipiiiiiiissss … AAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHH” desahan Lina sangat keras dan kedua kakinya menghimpit kepalaku lalu dia kelojotan bergetar, rupanya dia orgasme oleh lidahku.

“Aaaaaahhh nikmaaaaaat… kamu kok dah pintar siiiih????” Tanya Lina kepadaku,

“Ayank belajar dari siapaaaa??? …. aaaaahhhh … ssshhhhhh .. ouuuhhhhh “ tanya Lina yg tertahan oleh serangan lidahku yg berikutnya, aku harap dia melupakan pertanyaan itu.

“Mana punyaaa muuuuu …aaaaahhhhh “ desah Lina ingin melakukan 69 style, saat Lina menikmati permainan mulut dan lidahku di memeknya, aku segera membuka kain jarik pengantinku yg terbelit di pinggang dan mulai membuka semua pakaian pengantinku namun permainan lidahku di memeknya masih tetap berlangsung tanpa putus.

Lalu akupun mulai mendorong tubuh Lina terlentang di atas kasur malam pertama kami yg telah dihiasi taburan bunga-bunga berwarna merah yg indah.

Aku posisikan Lina di bawah sedangkan diriku ada di atasnya melakukan gaya 69, “silahkan nikmati sayank…aaaaaaaahhhhhh” desahku saat Lina langsung mengulum kontolku dan mulai melakukan fellatio.

“Mmmh ..punyamu bengkok yaank…ssslllrrrrpp mmmhhhh” ucap Lina dan langsung mengulum dan mengocok lembut kontolku

Kontolku memang agak bengkok tapi inilah keunikan yang dianugerahkan padaku.

Secara tiba-tiba Lina langsung mendorongku ke samping dan dia mulai mengulum kembali kontolku, Lina ingin di atas, lalu akupun mulai kembali dengan serangan lidah dan mulutku.

Ku elus pantat lina yg berisi dan padat, lalu ku elus kedua paha mulus nan eksotis milik Lina, lalu aku regangkan kedua pahanya agar memeknya tidak terlalu jauh dari mulutku.

“Lidahmu ayaaaannnnk … Ouuuuh nikmaaaat….mmmmmhhhh slllrrrppppp…. mmmmmmhhh” desah Lina yg dilanjutkan mengulum dan mengocok kontolku dari atas.

“Linaaaaaa …. aaahhhhhhh… jangan kena gigiiiii …. ouuuhhh sakiiiit” desahku sedikit sakit dan agak linu.

“Maaf sayank, AUUWWWW …. SAKITTTT” Lina sedikit kesakitan saat ku gigit pelan labia minoranya

“Impas kita hehe…ayo lanjutkan sayank” ungkapku dan langsung aku elus kembali kedua paha dan pantatnya yang sekal dan bahenol ini, PLAAAK … sesekali ku tampar lembut pantatnya menambah sensasi dalam berhubungan intim ini.

Lina nampak kembali menikmatinya dan “Ouuuh nikmaaaat… mmmmhhhh ssssshhhh … ayaaaannk … aku dikit lagiiiiii aaaaaaahhhhhhh … teruuuuuusss … masukin lidahnyaaaaaa AAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHH” tubuh Lina bergetar untuk yg kedua kalinya, kepalanya menengadah ke atas dan berkelojotan hebat “AAAAAAAaaaahhhhhh …mmmmhhhhh …ssssshhhhhhh”

Lina ambruk menindih tubuhku yang telah telanjang, berbeda dengan Lina yang masih lengkap dengan pakaian pengantin dan hijabnya, terdengar jelas nafasnya terengah-engah melepas birahinya.

Sekarang nampak jelas lubang duburnya dihadapanku, tidak menunggu lama langsung telunjuk kiriku menyentuh dan mengusap lembut area antara dubur dan vaginanya, langsung Lina mendesah, “Aaaaahhh … kok enaaaaaaak ayaaaaankkk… terusiiiin aaaaahhhhhh … lembuut bangeeeet ….mmmmmhhhhh…. oooouuuhhhhh” desah Lina keenakan dan dia melupakan tugasnya memainkan kontol bengkok milikku.

Terasa tubuh Lina mulai bergelinjang sedikit demi sedikit diiringi desahan suaranya yang sangat seksi “Ooooouuuhhh ayaaaaannnk …. mmmmmmhhhh … kamuuuuuu… pintaaaar … aaaaahhhhh … “

Lina mulai mendekatkan memeknya ke wajahku, dia menginginkan permainan lidahku lagi “Oooouuuuhhh … ayaaaannk … jilatin lagi punyakuuuuuuu UUUUUUhhhhh …. “ desah Lina yang mulai bangkit birahinya lagi dan lagi.

Lalu aku mulai kembali menjilati memeknya yang sudah banyak cairan kental keluar “ouh ayaaannnnk …. jangaaaaaan … itu dilaraaaaaang … aaaaahhhhhh” desah Lina sambil tangannya berusaha menolak jari telunjukku yang sedikit ku masukan ke lubang duburnya.

Kemudian aku sedikit memasukkan lidahku ke memeknya lagi dan dia pun bergelinjang mengikuti permainan lidahku yang hanya masuk di gerbang memeknya sambil jari telunjuk ku bermain di area dubur dan memek, itu semua membuat sensasi baru bagi Lina.

Sekarang tangan Lina mulai mengocok lembut kontolku lagi dan dia mulai melakukan fellationya.

Ketika Lina sedang sibuk bermain dengan kontolku, aku mulai melakukan penetrasi dengan memasukkan jari telunjukku ke lubang duburnya secara pelan-pelan dan penuh kehati-hatian sehingga Lina mulai mendesah namun sekarang tidak ada penolakan darinya. Mungkin birahinya sedang memuncak, “mmmmmhhh… ssllllrrrppppp… ouuuuhhhhhh …. “ desah Lina saat jari telunjukku masuk seperempat lalu aku cabut sekaligus sambil lidahku terus bermain di memeknya tanpa henti.

Aku mulai memasukkan jari telunjukku ke duburnya sambil lidahku bermain semakin gila di memeknya, kusedot memek tembemnya diiringi permainan lidah yang terus menerus bergerak liar tanpa henti yang membuat nafas Lina terdengar semakin memburu dan dia mulai menengadah ke belakang dan berdesah “Aaaah … AAaaahhhh … ayaaaaaaannnk …. Ah.. ah..ah…. ah … emmmhhh … ah ah ah“ desahan Lina saat jariku keluar masuk dengan lancar di duburnya dan sekarang dia malah bergoyang pinggulnya dan semakin menekankan memeknya ke mulutku, “Ah … ah.. ah… Ayaaank … ini dilaraaaang… tapiiiii… ah …. ah… ah… aku mo pipiiiiiiiiiiissss … AAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHH” desahan keras Lina yang memekik dan menyambut datangnya orgasme yang ketiga kalinya dan ini sangat berbeda dengan yang sebelumnya.

Tubuh Lina bergetar lebih hebat dari sebelumnya, tubuhnya bergetar dan kelojotan lebih lama, cairan squirting milik Lina pun keluar lebih deras dan membasahi wajah dan tubuhku. Pakaian pengantin Lina basah oleh keringat dan cairan kepuasannya, Lina pun ambruk kembali sambil nafasnya yang terengah-engah hebat.

Aku balikkan tubuh Lina sehingga sekarang posisinya terlentang tak berdaya, aku melihat wajahnya yang cantik berkulit eksotis nampak ada kemerahan di wajahnya yang masih berhijab lengkap bersama aksesoris pengantinnya, matanya terpejam meresapi dan menikmati orgasmenya, mulutnya terbuka dan dihiasi oleh air liurnya yang menempel di dagunya karena aktifitas fellationya tadi, lalu pandanganku turun melihat dua bukit kembar yang masih terbungkus lengkap dan bagian bawahnya nampak kain jarik yang menutupi sebagian kaki mulus eksotisnya dan sedikit acak-acakan sedangkan kaos kaki masih rapih menutup betisnya.

Pelan-pelan ku buka kaos kakinya dan sekarang nampak betis indahnya dan jari kakinya, “benar-benar eksotis dan mulus banget… anjing” gumamku dalam hati

Mataku sekarang fokus ke area memeknya sambil aku usap lembut secara perlahan sisa kain jarik yang masih menutupi sebagian kakinya, “Luar biasa eksotis…” gumamku dalam hati.

Kemudian aku mulai mengelus dan mengusap lembut kedua kakinya, aku mengusap dengan teknik kulit jariku antara menyentuh dan tidak kulit kakinya, sehingga membuat Lina mulai bereaksi kembali mungkin karena geli dan sentuhan ini berbeda dengan sentuhan sebelumnya.

Sentuhan lembut jari tanganku mulai mengusap lembut bagian pahanya lalu aku usap lembut bagian paha dalamnya hingga akhirnya jari tangan kanan ku menyentuh area memeknya.

Aku mulai memajukan tubuhku sedikit ke depan mendekati area tubuh Lina tepat berada di samping kanan tubuh Lina, jari-jari tangan kananku mulai meraba area memeknya sedangkan jari-jari tanganku yang kiri bergerak menuju area payudaranya yang terlihat besar dan seksi.

Jari-jari tangan kiriku mulai meremas pelan dan lembut payudaranya yang kanan lalu meremas payudaranya yang kiri, sehingga Lina pun mulai mendesah kembali, “Mmmmhhh … enaaaaak… mmmmhhhhh… ayaaaaaannkkk…. mmmmmmppppphhhh” desah Lina tertahan saat aku melumat bibir seksinya yang sedikit tebal lalu kami melakukan French Kiss, “Mmmmppphhh … ssllllrrrrppp… mmmpphhhhh” desahan Lina semakin membara, lidah kami saling bertemu dan menari di dalam mulut kami, ku sedot lidahnya lalu Lina pun menyedot lidahku sambil kedua tanganku tanpa henti mengerjakan tugas-tugasnya di area yang telah ditentukan.

Lina mendesah semakin keras, “MMMPPPHHH … AAAAHHHHH NIKMAAAAATT … OOOOUUUUHHHH” desah Lina sambil melepas French Kissnya.

Tangan Lina mulai mengocok kembali kontolku, dia mendesah sambil berkata, “Ayaaank … mmmhhhh .. aku gak kuaaaaat… punyakuuuuuu ouuuuuhhhh … gateeeeelll… ayoooo… mmmhhh… masukiiiinn … mmmmhhhh”

Lalu jari tangan kananku tepatnya jempol jari tanganku mengusap klitorisnya dengan lembut dan telunjuk ku mulai aku masukkan perlahan ke memeknya, Lina mendesah kembali tetapi langsung ku sumpal dengan mulutku “MMMPPPHHHH … MMPPHHHH”

Tiba-tiba Lina melepaskan ciumannya, “MMMhhhmmhhh AYANK JANGAN PAKE JARIIIIIII” Lina nampak sedikit marah, lalu aku jawab dengan pertanyaan bodoh, “Pake apa???”

Langsung Lina menjawab, “pake punyamuuuuu… niiiiiih yang iniiiiiii” sambil tangannya mengocok dan menggoyangkan kontolku sedikit keras, “Oooouuhhh .. yang kamu pegang namanya apa sayaaaaankkk?” tanyaku pada Lina

Ku lihat Lina hanya diam tidak mau mengatakannya tetapi tangannya masih mengocok kontolku, lalu aku bilang lagi, “ayo katakan sayank… apa namanyaaaaa… aaaaahhhh” desahku keenakan, sekarang Lina mengocok kontolku semakin cepat dan keras sambil berbisik yang aku tidak bisa mendengarnya, lalu aku mendekatkan wajahku ke wajahnya sambil berbisik “ayo bilang sayank… namanya apa yang sedang kamu pegaaang…?”

Terdengar pelan Lina sambil berbisik pelan bilang ‘kontoool yaaaank”

Lina memang hidup dalam keluarga yang taat akan ajaran agama tentu perkataan jorok dan kasar mungkin sangat jarang terucap.

Ku lihat mata Lina sayu dan nampak kembali birahinya bangkit lagi, lalu aku kembali berkata pelan ke Lina, “ayo sayang… katakan lagiiii… mmmhhhh… aku ingin kamu lebih binal..lebih.. dan lebiiiiiihhh … aaaahhhhhh” desahku saat Lina mulai bangkit dan melakukan fellatio sehingga tubuhnya saat ini miring menghadap selangkanganku.

Aku pun sekarang mengerang keenakan, Lina mendorong tubuhku sehingga aku terduduk dan kedua kaki ku terbuka lebar lalu tanpa aba-aba Lina langsung mengulum kontolku dengan posisi menungging, kedua tanganku menyangga tubuhku, permainan fellationya lebih panas dari sebekumnya, aku lihat Lina masih lengkap dengan pakaian pengantinnya dan hijabnya walaupun sedikit acak-acakan, “AAAAAHHHH … nikmaaaaaat … Ouuuhhhhh …”eranganku semakin keras, mataku terpejam menikmati fellationya, dalam hatiku bertanya, “Lina belajar darimana?? dia melakukan fellatio saat ini sangat berbeda dengan yang tadi, dia menjilati urat bawah batang kontolku dan dia mulai menjilati dan mengulum kedua biji kontolku” gumamku panjang dalam hati, ketika pandanganku tertuju ke bagian pinggangnya yang nampak menyembul pantat bohaynya, aku melihat pintu kamar ini terbuka sedikit padahal aku sebelumnya sudah menutupnya hanya aku lupa menguncinya karena tadi dari awal memang aku terburu-buru.

Betapa kagetnya diriku saat aku melihat ada yang mengintip aktifitas kami, ruangan ini memang dalam kondisi terang tetapi di luar ruangan ini nampak gelap, aku tidak bisa melihat dengan jelas, siapa yang mengintip kami????

“BODO AMAT… LU MAU NONTON.. NONTON AJA ANJING… JANGAN NGINTIP… SINI ANJING!!!!” gumamku dalam hati yang penuh dengan kekesalan dan marah tetapi aku gak berani berkata seperti itu, hanya dalam hati saja, aku khawatir Lina menyadarinya, kalau Lina tau maka malam pengantin kami bakal rusak.

Perasaanku saat ini, horny berat karena Lina menyerang bukan hanya di kontolku saja tetapi jemari lentik dan halus miliknya mulai mengusap lembut perutku dilanjutkan ke dadaku dan putingku.

Aku semakin lepas kendali namun masih bisa menguasai permainan Lina, “Ouuuuhhh SAYAAAAAANNNNK… kamu hebaaaaatttt …. OOUUUUHHHH” Eranganku keras memenuhi ruangan ini atau mungkin sekarang menembus keluar kamar ini.

Lalu aku pegang kepala Lina yang masih terbungkus hijabnya lalu naik turunkan supaya Lina bisa melakukan deepthroat, “MMPPPHHHH ..MMPPPHHH… “ desah Lina cukup keras

Pandanganku ku arahkan ke pintu yang terbuka dan ku lihat ada mata yang mengintip kami tetapi aku tidak tau siapa dia, hanya dalam hatiku, aku berkata dengan kesal dan marah tapi horny berat, “LIHAT INI ANJING!... SINI ANJING… MASUK SINIIIIII… LIHAT DENGAN JELAS!!!!!”

Lalu kedua tanganku berusaha meraih pantat Lina yang semok dan masih tertutup sebagian oleh kain jariknya, kemudian ku usap dan kubelai lembut pantatnya lalu mulai kusingkapkan kain jariknya sehingga nampak jelas pantat bahenolnya yang semok dan terasa kenyal dan kencang. ku tampar sesekali PLAK …. namun Lina malah melenguh dan mendesah “MMMPPPPHHHH …” sambil Lina terus melakukan fellatio di kontolku diiringi sentuhan lembut jari tangan kirinya di kedua biji kontolku dan jari tangan kanannya di puting dadaku yang bidang, “Oooouuhhh … ssssshhhhh .. nikmat sekali sayaaaaaannk …. aaaahhhhh “ eranganku yang sengaja lebih dikeraskan agar orang yang mengintip bisa jelas mendengarnya.

Sengaja mataku tidak melihat ke arah pintu lagi, supaya si pengintip bisa nyaman pandangannya. Awalnya aku merasa risih tetapi entah mengapa tiba-tiba perasaanku berubah, apakah ini karena efek libido atau karena ada hal lain yang merubah cara berpikirku??? Aku sudah tidak peduli dengan hal itu semua, aku hanya fokus untuk tetap membuat malam pengantin ini terasa istimewa bagi Lina dan diriku, aku ingin menikmatinya, ini adalah momen spesial bagiku. aku tidak akan merusak kesenangan ini.

Posisi Lina saat ini menungging dan pantatnya lurus ke arah ke pintu yang terbuka sedikit, di luar kamar ini adalah ruang baca keluarga yang kondisinya gelap. Aku sesekali melihat ke arah pintu yang terbuka dan ternyata mata itu masih ada di sana mengintip kami dengan jelas.

Si pengintip mungkin bisa dengan jelas melihat keindahan pantat istriku Lina, entah mengapa tiba-tiba ada perasaan terbesit dalam hatiku ingin memamerkan memeknya Lina, namun di hati yang lain sebenarnya marah tapi bila marah dan menyudahi acara ini maka malam pertamaku akan gagal, “BAJINGAN!!!! SIALAAAAAAN…. TAPI… KENAPA AKU MENIKMATINYA… ANJING … “ gumamku dalam hati yang sekarang bercampur baur antara marah, kecewa, bingung, senang, terangsang berat. Semua bercampur aduk.

Lalu lidah Lina yang asalnya bermain di kontolku, sekarang lidahnya bergerak ke atas menuju area bawah perutku “Aaahhh … geliiii” desahku, kemudian lidah Lina bergerak menuju perut sixpack ku dan kepala Lina tampak memutar-mutar dan menikmati perut atletis ku sambil kedua tangannya tak henti bermain di kontolku dan kedua bijiku.

Kemudian lidah Lina bergerak menuju area dada bidangku dan mulai menjilati putingnya “Aaaaahhh sayaaaaank… nikmaaaaat… mmmmhhhhh” desahku sambil jari-jariku mulai meraba-raba memeknya dan mulai kembali jari telunjuk ku masuk ke lubang duburnya yang sekarang Lina sudah tidak menolaknya.

Sekarang posisi kami sama-sama berdiri di atas lutut kami saling berhadapan, jari-jari tangan kananku bermain di memeknya sedangkan telunjuk kiri ku walaupun masuknya hanya seruas jari saja dan mulai keluar masuk di lubang duburnya, Lina bergelinjang dan bergoyang erotis “Aaaaaaahhh Ayaaaannnk… kamuuuuu aaaahhhh jari muuuuuu aaaahhhh menyodomiiiiii pantat kuuuuuuu …. ooouuuuuuhhh … kenapaaaa enaaaaaaaak… ouuuhhhh nikmaaaaaat… ini … gak .. booooo…leeeehhhhhh… AAAAHHHHHHHHHHH …MMMMMHHHHHHH”. desahan orgasme Lina kembali datang dan langsung ku lumat mulutnya, payudaranya menempel erat dengan dadaku, tangan kanan Lina meremas rambutku dengan keras dan tangan kiri nya mencakar punggungku.

Tubuh Lina bergetar hebat lagi, dia orgasme yang keempat kalinya. Setelah beberapa saat, getaran tubuhnya semakin melemah dan tubuh Lina ambruk terlentang, matanya terpejam, mulutnya terbuka menganga sambil terengah-engah.

Kemudian aku mulai mendekati tubuh Lina dan ku posisikan aku di atasnya mulai mengarahkan kontolku ke memeknya, kontolku menyentuh lembut area labia mayoranya tetapi aku sengaja tidak memasukkan kontolku langsung ke memeknya, aku menggesekkan kepala kontolku dengan menaik turunkan lalu memutar-mutarnya di area bibir memeknya yang terlihat tembem.

Setelah beberapa saat, kontolku mulai melakukan penetrasi masuk ke memeknya secara perlahan dan hati-hati, aku lihat mata Lina terbuka dan menatapku dengan sangat sayu, “Ayo sayaaank… masukkan… mmmmmhhhhh” desah Lina.

Ketika kontolku penetrasi lebih dalam, terasa ada selaput yang menghalangi kontolku, ku tarik kembali kontolku perlahan keluar lalu ku masukkan lagi perlahan, aku terus mengulangi hal itu beberapa menit sehingga nampak terlihat wajah Lina seperti kebingungan, “Aaaahhh … ayaaaank… masukiiiin sekaligus”.

“Masukin apa sayank?” tanyaku,

“iiiiih … ayaaaank… aaaaahhhhh … masukin punyamuuuuuuu… aaaahhhh .. gateeeell ayaaaaank…” lirih Lina dan desahan Lina yang mulai ikut menggoyangkan pinggulnya yang seksi dan semok ini.

“yang jelas donk sayank… masukin apa?” tanyaku sambil kontolku terus mengocok dangkal memeknya, aku hanya penetrasi bagian kepala kontolku saja.

“kontolnya sayaaaaaaaank.. ah…ah..ah…ah…ah…ah” desah Lina pelan sambil menggoyangkan pinggulnya

“katakan yang keraaaaasss….!!!!!” ucapku pada Lina yang terlihat wajahnya sangat horny.

“KONTOOOOOLNYAAAAAAAA … KONTOOOOOOOOOOOL BENGKOKNYAAAAAAAA … AAAAAAAAAHHHHHHHHHHHH” desahan keras Lina saat kupegang erat pinggangnya lalu kuhujamkan kontolku dan penetrasi masuk sekaligus menabrak selaput daranya tanpa aba-aba. “AAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHH ….”

Mata Lina terbelalak, mulutnya terbuka menganga sambil lirih mendesah serta nampak kaget dan kesakitan, “AAAAAAHHHHHHH … TAHAAAAAAANNN… STOOOP DULUUU… uuuhhhh sakit dan periiiih yaaaaank… awww… periiiihhh”

Memeknya terasa sempit, terasa mencengkram kuat kontolku, terasa legit dan sangat nikmat luarbiasa, memek perawan memang nikmat luar biasa.

Aku hentikan sejenak dan membiarkan kontolku terbenam di dalam memeknya, ku lihat Lina mengeluarkan air mata dan menatapku sayu tetapi mulutnya tersenyum. Batang kontolku merasakan ada cairan yang mengalir hangat keluar dari memeknya, ku lihat ada darah menetes di atas sprei kasur ini. Aku merasa bangga mendapatkan Lina, dia wanita baik, taat ajaran agama dan dia bisa menjaga keperawanannya.

Ku usap lembut kepala Lina yang masih terbungkus hijabnya dan aksesoris pengantinnya yang masih menempel, kemudian ku kecup keningnya dengan lembut sambil berkata, “Aku mencintaimu sayank..” ucapku pelan.

Lina pun mulai memeluk tubuhku sementara kontolku yang sedang diam dan keras semakin dalam masuk bergerak ke memeknya seiring tubuhku menindih tubuh Lina.

“AAAAWWWW … SAKIIIIITTT … AYAAAAANK… AAWWWWWW… AAAAHHHHH… AHHH..AAHHHH …AHH..AAAHH.. AAAHHHH. AWWWW PERIIIIIIIIIH… IIIIHHHH… AAWWW… PELAAAANNN ..PELAAAANNN.. PERIIIIIIIIIH… AHH..AHHH…AHHH” desah Lina dan racauannya saat aku mulai menggerakan pinggulku mengocok memeknya pelan.

Memeknya terasa semakin sempit menghimpit kontolku, “AARRRGGHHHH NIKMAT SEKALI MEMEKMU SAYAAAANNNNNK.. AARGGHHH..ARGGHHH.. mmmhhhh … aaaahhh” eranganku keras menambah sensasi dalam hubungan suami istri ini, aku terus menggenjot memeknya dengan sangat pelan dan penuh perasaan

Setelah beberapa saat, rupanya Lina sudah tidak merasakan sakit dan perih lagi dan akupun mulai menaikkan ritme kocokan kontolku ke dalam memeknya secara konstan disambut dengan goyangan pinggul Lina yang mulai aktif kembali.

Posisi tubuhku berada di atas sedangkan Lina berada di bawah (posisi misionaris), aku tidak membutuhkan bantal sebagai penyangga pinggang Lina sebab Lina dikaruniai pantat yang besar namun ideal dan bohay sehingga kontolku bisa penetrasi dengan leluasa,

Kedua tangan Lina mengusap lembut dadaku dan jari tangannya memainkan putingku sehingga menjadikan tambahan rangsangan padaku dan membuat kontolku semakin keras, lalu aku pun mulai memegang kembali pinggangnya dan mulai sedikit menaikkan ritme genjotan kontolku yang membuat Lina mengerang dan mendesah lebih keras “AH.. AH.. AH.. AH.. AH … AYOOOOOO TERUUUUUSSS SAYAAAAAAANK…. AH.. AH.. AH.. AH… GENJOT ,,,,, TERUUUSSS ….YAAAAAHHH …TERUUUUSSSS… LEBIIIH CEPAAAATTT.. AH.. AH .. AH .. AH.. AH … AH.. AAAAHH.. MEMEKKUUUUUUU… YAAAAHH..AH..AH..AH..AH…KONTOLMUUUU BENGKOK… AH..AH..AH.AH… DIKIIIITTT ..LAGIIIII …AAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHH” desah orgasme Lina yang datang kembali diiringi dengan bergetar hebatnya tubuh Lina yang disertai dengan kelojotan pada kakinya, matanya terpejam, dadanya nampak naik turun dengan nafasnya yang terengah-engah menikmati oragasmenya

Aku diamkan batang kontolku sejenak di dalam memeknya dan merasakan ada beberapa kedutan di dinding vaginanya yang mencengkram kuat kontolku.

Aku mulai melumat bibir agak tebal seksi milik Lina, kami mulai melakukan French Kiss kembali supaya menambah sensasi nikmat pelepasan orgasmenya.

“Lina… kamu puas kah?” tanyaku saat aku melepaskan ciumannya,

Lina hanya tersenyum dan mengangguk pelan sambil berkata, “mo lagi.. aku mo lagiii” ucap manja Lina sambil mencubit puting dadaku disertai gigitan di area dada bidangku.

“AAARRRGGGHHH … kamu mulai nakal yaaaa…”erangan kerasku, rupanya Lina mulai bisa sedikit membebaskan kebinalannya.

Kemudian aku mulai membuka beberapa kancing baju pengantin Lina yang masih terpasang di tubuhnya, ku lihat mata lina berbinar menatapku tajam dan aku merasakan matanya mengeluarkan aura sensualitas yang lebih tinggi dari sebelumnya, lalu ku singkapkan pakaiannya dan nampaklah belahan dadanya yang besar, bulat dan terlihat mengkal dan kenyal, mulus eksotis namun masih terlindungi bra.

Kami saling menatap lalu kedua tanganku mulai meremas lembut dua gunung besarnya, “MMMmmmmhhhhh … ooouuhhhhh …mmmmmmhhhh” desah Lina, lalu pingganngku mulai ku genjot pelan sehingga kontolku kembali bergerak naik dan turun terasa dinding memeknya yang sempit dan legit serta permainan ini diiringi dengan meremas buah dada Lina yang besar dan mengkal.

Desahan dan erangan Lina kembali terdengar seksi “MMMmmmhhh … aaaahhhh… ssshhhh … aaaahhhhhh… aaaaahhhh… nikmaaat banget sayaaaaank… mmmmmhhhhh … sshhhhhh … iyaaaaahhh … begituuuuu sayaaaank…. aaaaahhhhh… aaaahhhhhh … remas susuuuuu kuuuuuu …ooooouuuuuhhhh …. mmmmmmhhhh… yang kuaaaaat remasnyaaaaaaaa ….. aaaahhhhhh …. sssshhhhh…. ouuuuuuuhhhh…. sssssshhhhh … mmmmmhhhhhh ”

Lalu kunaikkan ritme genjotan kontolku sedikit demi sedikit dan aku pun mengerang nikmat, “AARRRRGGGHHH … memekmu sangat sempiiiiit sayaaaannk…. AAARRRGGGHHH … nikmaaattt… ssshhhh… mmmmmmhhhh” desahku saat jari-jari tangan Lina yang lembut memainkan puting susuku.

Aku menggenjot kontolku di dalam memeknya yang sekarang terasa lebih menggigit legit mencengkram kuat kontolku sambil terus kuremas gemas kedua payudara Lina yang besar namun masih terlindungi sebagian baju dan bra-nya sambil kami melakukan French Kiss yang sangat liar panas membara, nafas kami semakin memburu, “MMMMPPPHHHH…. MMMPPPHHH… MMMPPHHHH…SSLLLLRRRPPP…. MMMPPHH… “ hingga tidak lama dari saat itu, Lina kembali bergetar tubuhnya dengan sangat kuat dan aku tancapkan kontolku lebih dalam dan Lina pun mengerang di tengah French Kiss yang masih sedang berlangsung dan kembali terasa dinding memeknya berkedut mengenai semua batang kontolku.

Aku lihat matanya sedikit terpejam tetapi hanya bola mata yang putihnya saja yang terlihat, ledakan orgasme Lina saat ini lebih besar dari sebelumnya.

Kami melepaskan French Kiss dan nafas kami terengah-engah, kemudian aku pun membalikkan posisi tubuh Lina menjadi di atas tubuhku.

Lina berusaha untuk bangkit dan kini posisi Lina duduk menghadapku sambil kontolku tetap berada dalam memeknya, Lina akan melakukan WoT Woman On Top, kemudian Lina membuka aksesoris pengantin yang masih menempel di kerudungnya dilanjutkan melepas kerudungnya yang terlihat basah oleh keringat dan tampaklah rambut Lina yang masih terikat. Setelah itu Lina membuka ikatan rambutnya lalu Lina menggerak-gerakan kepalanya sehingga terurailah rambut panjang berwarna hitam yang panjangnya hingga melewati sejengkal bahunya.

Lina tersenyum padaku, lalu Lina mulai membuka sisa kancing baju pengantinnya dan melemparkannya, Lina pun mendesah karena dia bergoyang saat ritual pelepasan pakaian pengantin ini sedangkan posisi kontolku yang masih menancap di dalam memeknya yang sempit menambah sensasi nikmat dirinya, “OOUuuhhhh… ssshhhh… mmmhh” kemudian Lina membuka tali pengait bra-nya dan melemparkannya juga. Setelah itu Lina mulai membuka tali ikat pinggang yang mengikat kain jariknya sambil melakukan goyangan yang sangat erotis, meliuk-liuk laksana penari telanjang sambil Lina memegang kedua buah dadanya lalu mengusap lehernya dan memasukkan jari tangannya ke mulut dengan mata yang terpejam menikmati kontolku.

Lina saat ini telah telanjang bulat menampakkan kulit eksotisnya yang seksi, ku lihat paha Lina sangat seksi dan sangat berisi dan dia terus menggoyangkan tubuhnya dan meliuk-liukkannya berdiri di kedua lututnya. Ini pemandangan yang pertama bagiku melihat tubuh Lina yang telanjang, ini sangat luar biasa bagiku karena seorang wanita yang sehari-harinya berhijab dan bergamis tertutup lengkap dengan kaus kakinya, sekarang telanjang bulat di hadapanku sambil menari sangat erotis dengan kondisi kontolku berada dalam memeknya.

Lina menggerakkan tubuhnya naik turun lalu menggoyangkan pinggulnya dengan sangat erotis dan aku lihat tangan kanannya meremas buah dadanya yang sesekali memelintirnya sedangkan mulutnya mengemut jari telunjuk kirinya dan mendesah “Mmmmppphhh … ooouuuhhh …. ssshhhh … aaaaaahhhh … nikmat sekaaaaliiiiii … mmmmmmhhhh”

Kemudian Lina mulai memindahkan jari telunjuk kirinya yang penuh dengan air ludahnya ke bagian pantatnya, lalu aku lihat di cermin dan sontak aku kaget ternyata Lina memasukkan jari telunjuk kirinya ke dalam lubang duburnya dan mendesah “OOOOuuuhh ini nikmaaaaaat… mmmmmhhhhhh… aaaaahhhhh… ssshhhh … aaaahhh .. aaahh … aahh .. aahh … aahh … kamuuuuu tanggung jawaaaaaab aaaahhhh… aaahhh akuuuuu aaahhh … jadi ketagihaaaaaan disodomiiiiiiiii …. ouuuhhh … enaaaaakkk… tapiiiii iniiii gak boleeeeeh … aaaaaahhhh nikmaaaaat”

Lina terlihat sangat binal malam ini tetapi aku bangga karena sudah memberikan kepuasan yang berbeda, lalu tangan kananku membantu meremas dan memilin puting susunya yang nganggur sejak tadi sedangkan jari tangan kiriku mulai membelai bibir mulutnya dan langsung lina mengemutnya.

Saat ini Lina menggoyangkan tubuhnya lebih cepat, kontolku terasa semakin dicengkram dan nikmat sekali, ku lihat Lina meremas payudara yang kanan dengan tangan kanannya sedangkan jari telunjuknya yang kiri keluar masuk lubang duburnya dan dibantu oleh ku dengan meremas payudara yang kiri menggunakan tangan kekar kanan ku sedangkan jari telunjuk, jari tengah dan jari manisku yang tangan kiri ku diemutnya, Lina terus menggoyangkan tubuhnya semakin cepat dan semakin menggila, ku lihat di cermin Lina berusaha memasukkan seluruh jari telunjuknya masuk lebih dalam sambil terus mengocokkannya ke dalam lubang duburnya dan Lina bergerak semakin cepat lagi dan .. “MMMMPPPPHHHHHHH …” desahan ledakan orgasme Lina (sambil mengemut tiga jariku), badannya bergetar hebat luar biasa disertai cengkeraman memeknya yang legit dan berkedut kuat diiringi keluarnya squirting yang terasa hangat menyemprot membasahi tubuhku.

Aku tarik keluar tiga jariku dari mulutnya dan Lina mendesah “AAAAAAAAHHHHH … nikmaaaaaat …mmmmhhh …” Tubuh Lina pun ambruk di atas tubuhku dan kontolku masih menancap di dalam memeknya, terasa nafasnya memburu dan terengah-engah dan dia berkata lembut padaku “Kamu masih belum keluar… kamu kuat banget…yank”, Lalu kujawab sambil tersenyum, “Kamu kan tau, aku ini rajin lari.. itu obat kuatku, … ”

Nafas Lina dan nafasku sama-sama memburu menghiasi malam yang terasa hening dan sepi ini, di luar terdengar suara serangga dan katak saling bersahutan turut meramaikan suasana malam yang indah ini.

Aku berkata lembut pada Lina, “Yank… sekarang kita coba Doggy Style, kamu mau?”, Lina pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya, Lina mulai bangkit perlahan dan ku lihat kedua tangannya dan kakinya sedikit bergetar, setelah itu Lina melepaskan kontolku secara perlahan hingga terdengar bunyi “PLOK” dan Lina pun mendesah “AAAAAAAaaaahhhh nikmat banget ini yaaaank“, lalu aku pun bangkit dan berdiri di atas lututku sedangkan Lina menungging membelakangiku, sekarang nampak tubuh indah yang seksi, berisi, mulus yang kulitnya eksotis menungging dengan pantat yang semok dan bohay di depanku.

Aku mulai membelai kedua pantat istriku yang semok dan eksotis ini lalu aku kembali menjilati memeknya dan lina pun kembali mendesah “Aaaaahhhh … ayo yaaaaank… masukin kontolmuuuuuuu… mmmhhhh… geliiii …. tapiii …. nikmaaaaaat… aaaahhh .. enaaaak…mmmhhhh “ racau Lina keenakan.

Setelah aku puas memainkan lidahku di memeknya sambil posisi nungging, ku lanjutkan dengan menjilati area Perineum (Lapisan kulit tipis antara memek dengan anus/lubang dubur). Ketika lidahku bermain di area Perineumnya, Lina menggeliat dan mendesah hebat “AAAAAAAAAHHHHHH … GELIIIII … TAPIIIII AAAHHHH …. NIKMAAAAAT …. ENAAAAAAAKKK … OOOUUUHHHH … AAAAAAHHH … INIIIII.. LUARBIASAAAAAA… AAAAHHHHH “ desahan Lina sangat keras.

Setelah aku puas bermain di area Perineum, aku mulai memposisikan kontolku untuk bersiap-siap menembus memeknya lagi.

Aku masukkan perlahan kontolku dan mulai ku genjot kembali memeknya dengan posisi Doggy Style secara perlahan, rasa memeknya sedikit berbeda ketika melakukan Doggy Style, terasa dinding memeknya lebih pulen ditambah sensasi suara PLAK PLAK PLAK kantung biji kontolku berulang-ulang beradu dengan area memeknya lalu sesekali ku tampar pantatnya yang semok dan menggemaskan ini lalu Lina kembali mendesah “Aaaahh… aah .. ahhh… ah.. ah.. ah… ah … ah …ah…masukkan jarimuuuuu ke anusku yaaaankkk… ah .. ah .. ah” Saat mendengar itu, aku kaget, rupanya Lina sudah berubah menjadi binal dan lebih binal, kemudian aku masukkan jari telunjuk tangan kiri ku ke anusnya dan mengocoknya sambil kontolku juga mengaduk-aduk memeknya.

Aku melihat dua payudara Lina yang besar bergerak bergelantungan bebas karena genjotan kontolku di memeknya dan jari telunjukku di anusnya, kepala Lina menengadah dan Lina mulai bangkit sehingga aku kini bisa dengan mudah meraih payudaranya, “AAAHHHHH REMASSS PAYUDARAKUUUUU YANG KUAAAAATTT … AH.. AH..AH..AH .. AH” desah Lina semakin keras, sekarang aku mulai mengerti mengenai tanda-tanda Lina akan orgasme lagi,

Kemudian Lina kembali mendesah dan berkata sedangkan aku masih sibuk menggenjot kontolku didalam memeknya, “Yaaaaankkk … pindahkan kontolmu ke anus kuuuuuuuu … ah.. ah ..ah ..ah ..ah” aku sangat kaget tetapi ini sebenarnya yang aku inginkan, aku ingin merasakan lubang duburnya padahal Lina sebelumnya mengatakan kalau perbuatan ini dilarang tetapi … bodo amat, yang penting aku bisa merasakannya.

Lalu aku mencabut kontolku dari dalam memeknya, PLOK terdengar suara ketika aku mencabut kontolku kemudian aku bangkit dan berdiri setengah dengan telapak kaki ku karena posisi anus memang berbeda dengan memek, lalu aku memposisikan kontolku tepat dengan gerbang anusnya dan aku mulai melakukan penetrasi secara perlahan sambil menggerakkan pinggangku dan Lina pun mengerang “AAAAAAAHHHH .. SAKIIIIIIT… AAAAAHHHH STOOOOP DULUUUUU YAAANNNKKK”

Aku mendiamkan kontolku di dalam lubang anusnya sementara ini, lalu aku mulai merangsang anggota tubuh Lina yang lainnya, aku mulai meremas kedua payudaranya sedangkan jari tangan kiri Lina memainkan memeknya.

Setelah beberapa saat, aku tarik perlahan kontolku keluar dan memasukkannya lagi secara berulang-ulang hingga sekarang Lina sudah mulai merasa nyaman dan enak. Kemudian aku mulai menaikkan ritme genjotan kontolku dalam lubang duburnya/anusnya lebih cepat, lubang anusnya terasa sangat dan lebih sempit, rongga dalam anusnya luar biasa mencengkram kuat dan lebih kuat dibanding lubang memeknya, Lina kembali mendesah dan mengerang lebih keras, “AAAAHHHH ENAAAAAAKKK … AH ..AH.. AH..AH ..AH.. AH… ayaaaaaaankkk … akuuuuuu … ingiiiiin berkataaa … kasaaaaaar…AH.. AH..AH..AH”
Lalu akupun menjawab, “LUAPKAN PERASAANMU SAYAAAAANK …ARRRGGGHHH LUBANG PANTATMU ENAAAAAAAAKKKK … AAAARGGGHHH…”

Lalu disahut dengan erangan dan perkataan kasar Lina “AAHHHH .. ANJIIIIING … AAAAAHHH .. AH..AH ..AH .. AH NIKMAAAT … ANJIIIIING… SODOMIII …ENAAAAAK…AH..AH..AH… “ Lina rupanya meluapkan seluruh perasaannya yang terpendam dan nafsunya menjadi di luar batas kendalinya, dia menjadi sangat binal dan liar.

Aku lihat jari tangan Lina semakin cepat mengocok memeknya sedangkan tangan kiriku menjadi penyangga tubuhnya sambil meremas payudaranya, Lina memegang tangan kananku dan memasukkan tiga jari ke mulutnya lagi, sedikit terbersit pertanyaan dalam hatiku, “Apakah Lina menginginkan kontol yang lain untuk mulutnya???”

Aku buang sementara pikiran itu, sekarang aku mulai menambah ritme genjotanku terus dan terus hingga aku pada akhirnya merasakan air maniku siap keluar, aku percepat lagi dan lagi genjotan kontolku dalam lubang duburnya yang sangat luarbiasa sempit dan aku pun mengerang keras, “AAARRRRRRGGGHHHHH YAAAANNNKKK AKUUU MAU KELUAAAAAARRRRRR …. AAAARRRRRRGGGHHHHHHHH” seluruh maniku keluar menyemprot dengan deras dalam lubang anus Lina beriringan dengan tubuh Lina yang bergetar dan mengejang sangat luar biasa lebih dahsyat dari sebelumnya, terlihat bola mata Lina hanya yang putihnya saja meresapi luapan orgasme yang luar biasa hebat dan dahsyat, Keringatku bercucuran dan menetes di atas punggung Lina.

Lina pun ambruk telungkup dan tubuh akupun mengikuti tubuh Lina memeluknya dari belakang.

Deru nafas kami sangat memburu dan terengah-engah luar biasa, Aku berusaha mengatur nafasku. Inilah malam pengantin ku, nikmat dan tidak akan bisa aku lupakan.

Setelah beberapa saat aku pun mulai tertidur pulas.

Aku sangat menikmati kehidupan rumah tanggaku, profesiku sebagai manajer di rumah makan siap saji menambah kebahagiaanku namun Lina menginginkan agar aku resign dari pekerjaanku dan lebih konsentrasi mengurus resto dan kafe milik kami.

Ternyata hal ini sama dengan saudara iparku yang lain, Asep dan Adi pun sama akan resign dari pekerjaannya.

Kami pun resign dan akhirnya kami sangat sukses mengurus cafe dan resto kami, hingga akhirnya Asep menginginkan liburan bersama ke wilayah Timur. Kami pun menyambut dengan baik dan senang, memang sebenarnya kami pun butuh liburan.

Ketika di dalam pesawat, kami menempati ruang VIP, dalam ruangan itu cukup luas, hanya ada enam kursi dan dua sofa, aku dan Lina lebih sering duduk di sofa.

Ku lihat Asep dan Yanti tertidur sedangkan Adi dan Rini bercanda yang diselingi ciuman-ciuman ringan, hal itu semua memang sangat wajar, karena mereka adalah suami istri yang sah.

Dalam ruang VIP pesawat itu, Adi dan Rini menempati kursi paling depan sedangkan Asep dan Yanti menempati kursi di belakangnya Adi dan Rini, aku dan Lina menempati sofa, aku bisa bebas melakukan ciuman bersama Lina karena ku lihat Asep tertidur, lama-kelamaan kami pun melakukan French Kiss, otomatis libido kami naik, gak mungkin kami menuntaskannya di sofa, akhirnya kami pelan-pelan meninggalkan mereka dan menuju dapur dan kami pun menuntaskannya di sana.

(((Bersambung ke POV Yanti)))
 
POV Yanti (Bagian 2)

Aku bilas tubuhku dengan shower di kamar mandiku setelah seharian ini aku membereskan seisi rumah, aku ambil handuk lalu aku langsung memakai daster yang panjangnya dua jengkal dari atas lutut, daster ini berlengan pendek dan aku tidak memakai bra dan celana dalam (itulah kebiasaanku berpakaian di dalam rumah), kemudian aku segera menuju meja riasku lalu membuka laci mengambil hair dryer dan mulai mengeringkan rambut ku,

Saat aku mengeringkan rambut, aku melihat ada beberapa brosur destinasi tempat liburan di atas meja riasku, aku matikan dan simpan hair dryer ke tempat asalnya lalu mulai membaca semua brosur-brosurnya.

Ide liburan dari suamiku memang luar biasa, aku sangat menginginkan liburan ke daerah pantai yang bersih dan indah. Akhirnya aku memilih salah satu destinasi dari beberapa brosur itu untuk berlibur dalam sebuah pulau di tengah lautan yang tenang, bersih dan indah, aku akan segera menyampaikan pilihanku ke suamiku ingin pulau A saja biar kami semua bebas.

Sebelum aku menghampiri suamiku yang berada di ruang bacanya, aku menyemprotkan parfum ke tubuhku, setelah itu lalu aku segera menghampiri suamiku di ruang baca

Dia terlihat sedang sibuk menghitung keuangan resto dan kafe-kafe milik kami, rupanya dia menyiapkan dan menyusun keperluan bahan makanan dan minuman untuk resto dan kafe-kafe milik kami agar terpenuhi ketika nanti kami sedang berlibur.

Suamiku memang begitu sejak aku kenal dahulu, dia termasuk orang yang perfeksionis, ingin semuanya tersusun rapi dan diaplikasikan sesuai dengan programnya.

Ku hampiri pelan suamiku yang terlihat sangat serius, ku pegang lembut kedua bahunya sambil ku berbisik lembut di telinga kanannya, “yaaank… aku lagi pengeeeen… main yuk..” ajakku padanya tetapi dia malah menolaknya.

Bikin kesal aja padahal diriku ingin kembali merasakan kontolnya yang Big Size, berurat dan bikin nagih. Aku sangat kecewa lalu aku pun melempar brosur pilihanku sambil menunjukkan pada dia pilihan pulaunya.

Aku pun meninggalkannya dan langsung menuju kamar untuk mengemas barang dan pakaian kami yang rencananya besok pagi kami akan berangkat.

Kemudian aku buka lemari dengan rasa kesal dan kecewa, lalu ku bawa koper yang ada di atas lemari dan ku banting ke lantai hingga kopernya terbuka, setelah itu aku mengambil pakaian Asep suamiku dengan kesal lalu melemparnya ke dalam koper yang telah terbuka.

Setelah selesai dengan pakaian suamiku, kemudian aku bawa pakaianku dan saat ku sedang membereskan pakaianku tanpa sengaja dildo milikku terjatuh dari dalam lemari yang asalnya tersimpan dan terselip diantara pakaian, aku mendapatkan dildo itu dari kado pernikahanku, entah siapa yang memberikan kado itu, tiba-tiba kado itu ada di dalam kamar pengantin kami, lalu beberapa saat aku diam tertegun melihat dildo itu dan aku pun tersenyum saat teringat memekku dan anusku dihajar oleh dildo ini, segera ku raih dildo tersebut lalu aku memegangnya dan mengingat kejadian erotisku bersama suamiku di malam pengantin kami.

Lalu akupun mulai duduk di lantai sambil membelai dildo ukuran S (Small) itu lalu ku kocok perlahan menggunakan jemariku lalu ku usapkan ke bagian mulutku terus turun ke leher dan hingga ke payudaraku, kemudian dildo itu ku sentuhkan ke puting payudaraku yang masih terbungkus oleh dasterku, lalu aku mulai meremas payudaraku dengan perlahan dan ku lanjutkan dengan menyingkap dasterku sehingga terlihat semua paha mulusku, setelah itu aku mulai mengelus lembut paha dalamku dengan jari tangan kiri ku sedangkan tangan kanan ku sedang asik memegang dildo yang aku masukkan ke dalam mulutku sambil kukocok dengan mulutku, aku membayangkan dildo itu adalah kontol Adi suaminya Rini tetapi aku tidak boleh melakukan ini, aku gak boleh membayangkan kontol milik yang lain, hatiku berkecamuk melawan khayalan terlarang ini namun pada akhirnya, bodo amat, biarkan suamiku yang sedang sibuk dengan pekerjaanya, biarkan aku membayangkan sedang bercinta dengan adik iparku.

Setelah itu, aku menempelkan dildo itu di dinding kamar kemudian aku buka ikat rambutku lalu tangan kiriku mulai meremas payudaraku sedangkan jari-jari tangan kananku memainkan memekku, libidoku mulai naik, badanku terasa mulai hangat, nafasku mulai memburu, pandanganku mulai sedikit kabur dan sudah tidak peduli dengan pakaian-pakaian yang tercecer di lantai yang seharusnya aku bereskan dan memasukkannya ke dalam koper.

Kemudian aku berdiri di atas kedua lututku, lalu aku memasukkan dildo yang telah menempel di dinding kamar ke mulutku dan mengocoknya di mulutku, aku membayangkan sedang mengoral kontol Adi sedangkan jari tangan kiriku meremas payudaraku dan aku membayangkan Dani meremasnya dan memilin putingku, lalu aku membayangkan kontol Dani masuk ke dalam memekku saat jari tangan kananku mengocok memekku.

Aku mendesah pelan dalam ruang kamar yang sepi ini, aku terus melakukan itu dan membayangkan aku sedang bercinta dengan adik-adik iparku.

Kemudian aku sudahi oralku dan memindahkan dildo tersebut ke bawah dan menempelkannya lagi di dinding kamar dan ku arahkan tepat dengan memekku.

Setelah dildo itu menempel maka aku mulai berbalik lalu menungging dan mengarahkan tepat ke memekku, lalu aku mulai memasukkan dildo itu ke memekku perlahan sambil membayangkan aku sedang melakukan Doggy Style dengan Adi,

Setelah dildo itu masuk ke memekku, lalu aku mulai menggoyangnya dan memaju mundurkan tubuhku sambil aku bergumam dalam hati “Aaaaah … Adiiii.. setubuhi akuuuuu… akuuuuu kesepiaaaaann… ouuhhhh … mmmhhhh.. ah ..ah..ah ..ah” desahku dalam hati, karena aku takut terdengar oleh suamiku.

Ketika aku menggoyang pinggulku dan memaju mundurkan dildo dalam memekku, tangan kiri ku meremas lembut payudara kiri ku sedangkan tiga jari tangan kananku aku masukkan ke dalam mulutku sambil aku membayangkan sedang mengulum kontol bengkoknya Dani, aku tau Dani memiliki kontol yang bengkok karena di malam pengantinnya Dani dan Lina aku mengintip mereka sedang bersetubuh hebat, aku mengintipnya .. ya aku mengintipnya dan sulit ku lupakan, adegan ini pun aku meniru dari gaya bercinta Dani di malam pengantinnya.

Aku menjadi binal begini karena suamiku yang mengajariku, dia bilang sensasi seks harus berbeda dengan tujuan agar berhubungan intim tidak jenuh dan membosankan walaupun hanya sebatas khayalan saja.

Aku terus menggoyangkan dan memaju mundurkan pinggulku sambil membayangkan aku sedang disetubuhi Adi dari belakang, lalu aku mulai memindahkan jari-jariku yang berada dalam mulutku ke anusku, sekarang aku membayangkan Adi berada di bawahku sedangkan Dani berada di belakangku, aku membayangkan kontol Adi dalam memekku sedangkan kontol bengkoknya Dani di lubang anusku, aku disandwich oleh adik-adik iparku.

Aku pun hanya bisa bergumam dalam hati “Akuuuu dikit lagiiiiiiii … mmmhhh..mmmhhh.. aaahh .. ah .. ah …ah.. terus sodok memekku dan anuskuuuuu … mmmhh .. aah ..ah.. ah..”
gumamku dalam hati hingga saat aku akan melepaskan orgasme tiba-tiba kudengar langkah seseorang mendekati kamarku, kesadaranku kembali lalu aku segera mencabut jariku di anus dan melepaskan dildo dan segera ku cabut dari dinding dan memasukkannya ke dalam tas tangan ku yang tidak jauh dari sana.

Orgasmeku terputus, aku kecewa luarbiasa, di tengah nafasku yang memburu, aku berusaha menahan nafasku dan berusaha untuk tenang dan merapikan rambut dan pakaianku.

Tidak lama dari situ, pintu kamarku terbuka dan ternyata suamiku datang dan masuk, lalu dengan wajah tenangnya dia mengambil handphonenya yang berada di atas meja kecil di sudut kamar, lalu dia segera pergi lagi meninggalkanku sendirian dan menutup pintu kamarnya tanpa melihat ke arahku.

Aku sangat marah, kecewa, bingung dan kepalaku terasa menjadi sangat pusing dan berat, lalu akupun merangkak ke arah kasurku dan aku pun mulai naik ke kasurku dan berusaha untuk tidur walaupun dalam dada terasa sesak menahan marah luar biasa.

Namun di dalam hatiku yang lain berkata, mungkin inilah dosaku yang telah membayangkan hal yang sangat terlarang dan sangat menjijikan tanpa seizin dari suamiku, akhirnya aku hanya bisa menangis dan merasakan salah dan berdosa luar biasa kepada suamiku, mungkin inilah balasan bagi ku yang telah melewati batas, dalam hatiku juga aku ingin sujud ke suamiku dan meminta maaf karena diriku telah khilaf namun kepalaku malah terasa lebih sakit dan pusing yang akhirnya akupun tertidur.

Tanpa terasa, pagi pun datang, aku dibangunkan oleh kecupan lembut suamiku, aku membuka mata dan nampak suamiku tersenyum lalu dia meminta maaf karena dia menolak ajakanku bersetubuh tadi malam karena dia fokus untuk mengatur pasokan bahan makanan dan minuman di kafe-kafe dan resto milik kami, dia melakukan itu juga demi kebaikan bisnis kami ketika nanti ditinggal berlibur.

Aku hanya bengong dan menatap tajam matanya, dalam hati aku pun bergumam “Maafkan aku juga sayank, aku telah membayangkan hal terlarang dan menjijikan tanpa seizin mu, maafkan aku..”

Lalu kami pun mandi dan segera berkemas dan menuju bandara.

Kami pun bertemu dengan Adi dan Rini di bandara, nampak suamiku bersalaman dan memeluk Adi dan akupun hanya tertunduk malu dan mataku ku alihkan ke Rini dan memeluknya sambil bergumam dalam hati, “Maafkan kakakmu ini Rin.. aku membayangkan suamimu tadi malam”.

Setelah itu kami pun bertemu dengan Dani dan Lina, aku pun malu ketika Dani menatapku dan akupun segera memalingkan pandanganku ke Lina dan memeluknya, kemudian aku pun meminta maaf kepada Lina dalam hati bila aku telah membayangkan suaminya menyetubuhiku.

Kemudian kami semua segera menuju ke dalam pesawat dan diantarkan oleh pramugari ke bagian VIP Room, saat aku memasuki VIP Room pesawat ini, aku melihat ada dua sofa dan 4 kursi penumpang berjajar namun sangat leluasa sehingga aku bisa meluruskan kaki ku walaupun di depannya ada kursi penumpang, ku lihat Dani dan Lina dengan cepat menduduki sofa sedangkan Adi dan Rini duduk di kursi paling depan.

Suamiku memegang tanganku dan membawaku untuk duduk di belakang Adi dan Rini, sekarang aku pun mulai duduk di kursi yang tepat di depanku adalah kursi Rini sedangkan di depan suamiku kursi Adi.

Entah mengapa, ketika aku berada dekat dengan Adi dan Dani hatiku terasa berdebar apakah ini efek dari malam tadi? orgasme ku terputus saat membayangkan Adi dan Dani menyetubuhiku.

Kemudian pesawat ini mulai lepas landas dan aku melihat suamiku mulai tertidur dan kadang terdengar dengkuran halusnya, akupun bangkit dari kursiku hendak membawa selimut buat suamiku, lalu aku selimuti suamiku yang nampak tertidur pulas setelah malam tadi dia begadang mengurus keuangan kafe-kafe dan resto kami. Ku belai rambut suamiku dan ku kecup keningnya sambil bergumam dalam hatiku, “Aku sangat mencintaimu sayank.. aku sangat mencintai dan menyayangimu Asep suamiku”.

Setelah itu, aku pun duduk kembali di kursiku dan mulai memejamkan mataku.

Setelah beberapa saat, tiba-tiba aku mendengar suara ciuman, aku beranikan diri untuk sedikit membuka mataku perlahan, ternyata Dani dan Lina yang duduk di sofa yang posisinya ada di bagian samping seberang kursi suamiku, mereka sedang melakukan French Kiss, nafasku mulai naik perlahan dan memburu melihat adegan Dani dan Lina, aku melihat Dani meremas payudara Lina dari balik hijabnya sambil melakukan ciuman yang panas.

Memekku terasa mulai basah, wajahku juga mulai terasa panas, aku gak bisa bergerak lebih karena takut mereka menghentikan French Kissnya.

Setelah itu aku lihat Dani mengelus kaki Lina dan Lina pun bangkit dari duduknya dan menarik tangan Dani menuju ke area dapur. Sekarang aku tidak bisa lagi melihat aktifitas mereka, nafasku yang membara mulai berangsur turun, lalu aku pejamkan lagi mataku.

Ketika aku hampir jatuh dalam tidurku, tiba-tiba terdengar lagi suara ciuman, aku berusaha membuka mataku perlahan lagi tetapi ternyata asal suara bukan dari sofa atau dapur melainkan dari depanku, aku tidak bisa melihat ke depan karena kursinya berjejer rapat menghalangi pandanganku, akhirnya aku berusaha melihat sekitar, aku menemukan cermin yang menempel di dekat jendela pesawat, sekarang aku melihat Rini sedang mengulum kontolnya Adi, ternyata aku salah duga, aku pikir suara ciuman ternyata suara decakan air liur mulut Rini yang sedang asik mengocok kontolnya Adi.

Nafasku kembali memburu, wajahku pun kembali terasa panas.

Aku melihat kedua tangan Adi memegang kepala Rini yang masih berhijab mengocok kontol Adi dengan mulutnya naik turun, sangat erotis sekali gerakannya, Rini yang sedang bersimpuh di depan selangkangan Adi nampak seksi luar biasa.

Memekku kembali basah dan terasa gatal ingin rasanya ada kontol yang menyetubuhi memekku, aku ingin ikut menuntaskan libidoku yang naik turun sejak malam hingga kini.

Aku teringat, ada dildo di dalam tas tanganku tapi aku pun bingung memasukkan dildo ke memekku karena aku memakai pakaian gamis panjang, bila aku memasukkan dildoku maka aku harus menyingkapkan gamisku, itu tidak mungkin, bagaimana bila nanti Dani, Lina, Adi dan Rini melihatku sedang mengocok memekku dengan dildo??? Bagaimana nanti bila mereka melihat kedua kaki mulus ku??? Akhirnya ku urungkan keinginan bermain dengan dildo.

Aku saat ini hanya bisa menahan gairah seksku, aku berusaha memejamkan mataku tetapi suaranya masih terdengar, aku pun sedikit membuka mataku kembali dan melihat adegan panas yang tengah berlangsung.

Tiba-tiba ku lihat Adi pun melepaskan kepala Rini yang sedang mengulum kontolnya lalu Adi berdiri tanpa celana dan mulai mengunci pintu di depannya.

Aku bisa melihat kontol Adi ngaceng tegak lurus, namun tidak sebesar milik suamiku.

Lalu nampak di dalam cermin, Adi mulai memposisikan Rini menungging lalu ku lihat Adi memasukkan kontolnya dari belakang Rini.

Adi sekarang terlihat mulai menggenjot tubuh Rini dari belakang, ritmenya pelan dan setelah beberapa saat Adi nampak mempercepat genjotannya.

Memekku sangat gatal dan sudah sangat basah, aku terangsang hebat luar biasa, apa yang aku bayangkan tadi malam, sekarang nampak jelas di depanku, Adi menggenjot Rini dari belakang sedangkan bayanganku tadi malam Adi menggenjotku dari belakang dan kontolnya mengaduk dan menghujam keras memekku.

Kedua putingku mengeras kuat, aku mulai meremas kedua payudaraku perlahan sambil kupelintir putingnya yang masih terhalang bra dan pakaian gamisku, aku berusaha diam tidak menggerakkan pinggulku walaupun saat ini memekku sangat terangsang hebat yang membutuhkan belaian, lumatan dan sodokan kontol. Memekku sangat terasa gatal ingin kontol, mungkin siapapun saat ini yang menyetubuhiku maka tidak akan aku tolak.

Wajahku mulai berkeringat dan panas hingga terasa keringat di wajahku menetes dan jatuh, aku terangsang hebat tetapi aku berusaha untuk tetap menahannya dengan sangat kuat. Kemudian kedua tanganku mengepal menahan desakan birahi yang kian memuncak setelah tanganku tadi meremas payudaraku sendiri.

Aku lihat Adi mulai menambah kecepatan ritme genjotannya dan nampak Adi mengejang, rupanya dia sudah orgasme.

Tanpa sadar aku pun menghela nafas dengan kuat “FUUUHHHHHH”
Sontak aku kaget sendiri, langsung aku memejamkan mata dan berusaha untuk berpura-pura tidur.

Saat itu juga aku dikagetkan oleh dengkuran suamiku yang tiba-tiba tertahan lalu suamiku pun batuk, rupanya batuk suamiku menyelamatkan aku, aku berharap Adi tidak menyadarinya bila yang menghela nafas kuat yang tadi adalah diriku.

Setelah beberapa saat, kepalaku mulai terasa berat mungkin ini efek dari aku yang berusaha menahan gelora birahiku yang memuncak. Saking tidak kuatnya aku menahan rasa berat dalam kepalaku akhirnya akupun tertidur.



POV Rini

Lembayung jingga menghiasi langit di atas hamparan awan-awan yang seperti permen kapas, kurasakan tangan kekar suamiku meremas payudaraku dengan lembut yang sesekali dia memelintir putingku yang masih terbungkus bra dan pakaian gamisku.

Aku menoleh ke arahnya dan kami pun berciuman lembut di dalam ruang VIP pesawat menuju Timur. Saat sedang kami berciuman, aku mencoba membuka mataku dan ku lihat kak Lina dan kak Dani juga sedang melakukan ciuman di seberang sana di atas sofa, bukan ciuman saja rupanya tetapi mereka melakukan French Kiss.

Aku pun mulai terbuai ciuman lembut suamiku, lalu aku mulai melakukan French Kiss sambil kedua tangan suamiku meremas lembut payudaraku.

Aku tidak khawatir dengan keberadaan kak Yanti dan kak Asep di belakang kursi kami karena aku tau kalau mereka tertidur pulas dan aku dengar dengkuran lembut kak Asep yang nampak sangat pulas.

Tangan suamiku meremas lembut payudaraku dan dia mulai menyentuh dan meraba pahaku dan akan menyingkap rok gamisku, “Eh jangan… itu masih ada kak Dani dan kak Lina!!!” bisikku lirih

Kemudian suamiku tersenyum dan dia kembali meremas lembut payudaraku sambil kembali melakukan French Kiss yang lebih panas dari sebelumnya. Kedua tanganku membelai lembut kepalanya dan sesekali meremas rambutnya lalu aku menyentuh lehernya dan terus turun menyentuh kedua dada bidangnya dan sesekali juga aku memelintir putingnya untuk menambahkan sensasinya, “MMmmpphh… jangan bersuara kerasss … ouuuh …” desah lirihku sangat pelan.

Saat kami sedang melakukan French Kiss, aku kembali membuka mataku dan aku lihat ke tempat kak Dani dan kak Lina ternyata mereka berdua sudah tidak ada, aku melepaskan ciuman dan berbisik kepada suamiku, “Yank,, mereka dah gak ada,..”

Kemudian suamiku melihat ke arah sofa dan dia nampak tersenyum, lalu suamiku memposisikan diriku agar duduknya lebih ke dalam agar bayanganku dalam cermin di seberang sana bisa terhalang oleh badan suamiku.

Setelah itu kami kembali melakukan French Kiss yang lebih panas lagi, tangan suamiku meremas payudaraku sedangkan tangan yang satunya lagi mulai menyingkap rok gamisku dan mulai membelai lembut pahaku sambil kami terus melakukan French Kiss.

Memekku saat ini sudah mulai basah dan lembab, ku rasakan jari-jari tangan kekar suamiku membelai lembut paha dalam ku dan dia mulai membuka celana dalamku kemudian meregangkan kedua kaki ku dan mulai membelai lembut memekku sehingga aku mulai merasa nikmat tetapi aku berusaha menahan desahan dan sambil lirih berbisik, “mmmppphh.. mmmppphhh .. nikmaaaat … mmmppphhh … “

Wajahku mulai memanas walaupun ruangan ini terasa dingin, mulutku terbuka dan menganga disertai mataku yang terpejam menikmati permainan jari tangan suamiku di memekku, aku mulai menggoyangkan pinggulku mengikuti kocokan lembut jari tangan suamiku sambil kami terus melakukan French Kiss. Lalu suamiku menghentikan aktivitasnya dan mulai bangkit dari duduknya.

Sekarang aku lihat nampak kedua pahaku dan betis putih mulusku tersingkap dari rok gamisku, lalu suamiku duduk bersimpuh dengan kedua lututnya menghadap ke arahku, dia mulai membuka sepatuku dan kaus kaki ku, kemudian dia membelai lembut betis dan pahaku dan meregangkan kedua kaki indah milikku.

Dia mulai menjilati memekku dan klitorisku lalu dia memasukkan lidahnya, aku berusaha menahan desahan, ini sangat nikmat sekali, kemudian dia menyedot klitorisku, aku hanya bisa bergumam dalam hati, “Nikmat sekali, ouuuuh … ayo teruskan sayaaank… mmmmhhh”

Kemudian tangan suamiku mulai meremas payudaraku yang masih terbungkus bra dan pakaian gamisku, di tengah serangan mulutnya di memekku, aku berusaha meraih tasku dan mengambil dildo milikku yang berukuran S, aku mendapatkannya dari kado pernikahan ku, entah siapa yang memberikannya pada kami.

Aku mulai mengulum dildonya untuk menambah sensasi seks ku biar ledakan orgasmeku nanti bisa lebih besar.

Setelah beberapa saat, ketika birahiku akan memuncak dan orgasmeku akan datang tetapi tiba-tiba suamiku malah menghentikan permainan lidahnya di memekku, dia membawa dildo yang sedang aku kulum dan dia mulai memindahkannya ke memekku.

Birahi yang sempat turun, kembali mulai naik kembali secara perlahan, sekarang suamiku mulai memainkan dildo di memekku sedangkan tangan yang satunya lagi ku emut dua jarinya, lalu aku meremas kedua payudaraku dan berusaha menahan desahanku, mataku terpejam menikmati seks ini.

Ketika birahiku memuncak dan orgasmeku akan datang, lagi dan lagi suamiku menghentikan serangannya, dia mencabut jari-jarinya di mulutku bersama dildo yang asalnya berada dalam memekku, aku sangat kecewa hingga berbisik “kenapa yaaank… padahal aku mau dapet dikit lagi”, suamiku menjawab dengan senyumannya dan berbisik pelan padaku “giliranku donk yaaank.. aku juga mau”. Kemudian suamiku bangkit dari hadapanku dan berpindah duduk di kursinya

Setelah suamiku duduk, dia membuka celananya dan nampaklah kontolnya sudah tegak dan mengeras tetapi tidak sebesar kontol milik kak Asep, aku pernah mengintip mereka berhubungan suami istri di waktu malam pengantin mereka, lalu suamiku menarik diriku dan memposisikan diriku bersimpuh di depan selangkangannya, aku mengerti bahwa suamiku ingin dikulum kontolnya.

Lalu aku mulai membelai lembut kontolnya sambil aku melihat ke wajahnya yang sekarang mulai keenakan, setelah beberapa saat aku mulai menjilati kepala kontolnya dan mulai mengulumnya sambil jari-jari tanganku mengocok lembut batang kontolnya.
Ketika aku mengocok dan mengulum kontol suamiku, kadang terbersit pikiran bila aku sedang mengulum kontol kak Asep tapi hal itu segera aku hilangkan karena hal itu terlarang namun pikiran itu terus membayangi pikiranku.

Aku jilat bagian bawah batang kontolnya dari atas ke bawah lalu dari bawah ke atas secara lembut sambil ku mainkan kedua bijinya lalu aku kulum batang kontolnya, kulumanku menimbulkan suara yang tidak bisa diredam, aku harap kak Yanti dan kak Asep tidak mendengarnya.

Aku mulai merasakan kontol suamiku mulai terasa sedikit membesar dan mengeras sebagai tanda dia akan segera keluar, aku percepat kocokan tanganku dan ku hisap kontolnya sambil kedua tangan suamiku memegang kepalaku yang masih memakai kerudung lengkap menaik turunkan kepalaku namun tiba-tiba dia menjauhkan kepalaku dari kontolnya dan dia mulai berdiri dengan kondisi kontol menegang bebas lalu mengunci pintu ruang VIP ini.

Dia lalu memposisikan tubuhku menungging dan mulai memasukkan kontolnya ke anusku, “Ooouuh …” aku berusaha untuk menolaknya tetapi dia malah terus memasukkan kontolnya dan mengocoknya, aku ingin memberi tau dia kalau itu bukan memek ku tapi aku pun mulai merasa nikmat dan akhirnya aku juga jadi ikut menikmatinya, suamiku menikmati lubang duburku ini bukan yang pertama kalinya, entah sudah berapa kali dia menikmatinya.

Nafasku mulai memburu, gejolak nafsuku mulai naik lalu tangan kanan ku mulai meremas payudaraku sedangkan jari-jari tangan kiri ku mulai aku mainkan di klitoris dan memekku, mataku kembali terpejam menikmati sodokan kontol suamiku di anusku.

Gejolak birahiku mulai memuncak, wajahku terasa sangat panas dan mulai mengeluarkan dan mengucurkan keringat, nafasku semakin dan lebih memburu, mataku terpejam dan siap akan mengeluarkan orgasmeku yang akan segera datang dan setelah beberapa saat, tiba-tiba suamiku mengejang dan mengeluarkan semua spermanya di dalam anusku padahal orgasmeku belum sampai puncak, aku sangat kecewa, dia orgasme duluan, lalu terdengar helaan nafas dan batuk dari kak Asep.

Setelah itu aku lihat suamiku segera berbenah dan memakai kembali celananya dan sabuknya lalu duduk dan mulai memejamkan matanya sedangkan aku hanya dibiarkan begitu saja. Sungguh egois sekali dia saat ini, aku pun segera memakai celana dalamku, kaus kakiku dan aku pun mulai duduk kembali di kursiku.

Orgasmeku tertahan dan tertunda, nafasku mulai ku atur kembali dan keringatku mulai menetes di wajahku, aku mulai memikirkan sisi positifnya, mungkin suamiku ingin segera menuntaskannya karena khawatir akan ada yg datang. Aku mulai memejamkan mataku dan merasakan cairan sperma suamiku mulai keluar dari anusku. Setelah beberapa saat aku pun tertidur.




POV Lina

Aku lihat Rini dengan suaminya melakukan French Kiss yang sangat panas, aku pun tidak mau kalah dengan adikku, lalu aku pun melakukan French Kiss dengan suamiku, kupegang dan kuremas rambut kepalanya dan kami pun melakukannya dengan nafas yang memburu.
Kemudian suamiku meraba dan meremas payudaraku yang masih terbungkus pakaian gamisku, ini sangat nikmat sekali, gejolak birahiku semakin memuncak dan terasa memekku mulai basah.

Lalu suamiku mulai meraba pahaku, aku khawatir aku lepas kendali, tidak mungkin kami menuntaskannya di sofa, aku sudah tidak kuat lagi lalu segera ku ambil tas tanganku dan mulai menarik tubuh suamiku menuju dapur yang tersedia di ruang VIP pesawat ini,

Setelah sampai di dapur, aku simpan tas tanganku dan aku segera dorong tubuh suamiku lalu aku pun berdiri dengan kedua lututku menghadap selangkangan suamiku dan membuka sabuk beserta celana panjang dan celana dalam suamiku.

Sekarang nampaklah kontol bengkok suamiku, segera aku jilat kepala kontolnya sambil kedua tanganku membelai lembut kedua pahanya dan membelai lembut kedua biji kontolnya.

Ku lihat suamiku sangat menikmatinya, kedua tangannya mulai memegang kepalaku yang masih memakai hijab, dia membelai kepalaku lalu memegangnya dan mulai menggerakkannya maju mundur sehingga sekarang aku mengocok kontolnya dengan mulutku.

Suamiku membungkukkan badannya dan meraih kedua payudaraku dan meremasnya lembut diselingi pelintiran pada puting payudaraku.

Nafasku mulai memburu, gejolak birahiku mulai naik dan tambah naik, tangan kiri ku mulai ku pindahkan ke memekku dan mulai memainkan klitoris dan memekku sedangkan jari tangan kananku tetap mengocok kontol suamiku.

Ketika aku mengocok kontol suamiku, kadang terbayang kontol Adi yang lurus dan tegak, aku pernah mengintip mereka saat berhubungan suami istri di rumahku tepatnya di ruang kamar tamu rumahku, aku menginginkannya tetapi hal ini terlarang, kemudian aku buang pikiran itu tetapi selalu datang berulang dan selalu membayangi pikiranku.

Ketika aku sedang mengocok kontol suamiku dengan mulutku serta memasukkan jari tangan ke memekku tiba-tiba suamiku mengangkat tubuhku yang asalanya bersimpuh menjadi berdiri, setelah berdiri, suamiku tanpa aba-aba langsung melumat bibirku dan meremas kembali payudaraku.

Sekarang posisi kami sama-sama berdiri dan melakukan French Kiss, tangan kananku membelai dan mengocok kembali kontol suamiku sedangkan tangan kiriku membelai dan memelintir puting dadanya.

Aku pun mendesah namun aku berusaha meredamnya “mmppphh .. oouuhhh.. mmmppphhh …”

Suamiku segera mengangkat tubuhku ke meja dapur yang cukup panjang tepat di pinggiran sisi meja dan dia mulai menyingkapkan rok gamisku ke atas, dia mulai membuka sepatu dan kaus kaki ku lalu dia mulai mencium betis dan pahaku secara perlahan.
Aku lihat dia memejamkan matanya saat mencium lembut bagian paha dalamku yang dilanjutkan dengan menarik celana dalamku menggunakan giginya dan berusaha memelorotkannya, ku angkat pinggangku agar lebih mudah terlepas meninggalkan kedua kakiku.

Setelah itu suamiku langsung menjilati memekku dan lidahnya mulai bermain di klitorisku, aku menutup kedua mulutku menahan desahan nikmatku “mmmppphh ….”

Birahiku semakin bertambah naik sehingga aku merasa orgasme ku akan segera tiba saat lidah suamiku keluar masuk di area memekku, “mmmpphh… mmmpphh… “ aku berusaha menahan desahan nikmatku dengan tanganku

Wajahku mulai terasa panas, keringatku pun mulai ikut keluar, dadaku terasa sesak dan nafasku memburu, ketika aku akan segera mencapai orgasme, tiba-tiba suamiku menghentikan aktivitasnya dan dia malah mulai menarik tubuhku turun dari meja.

Sambil berbisik kecewa aku berkata “ih ayaaaank.. padahal aku dikit lagi sampe”

Tetapi suamiku tidak mau tau dan dia langsung memposisikan diri ku menungging di lantai dapur lalu dia mulai menyingkapkan rok gamisku dan tanpa aba-aba, dia langsung memasukkan kontolnya ke anusku.

Lalu aku kembali mendesah namun mulutku ditahan oleh satu tanganku, suamiku mulai menggenjot anusku dan akhirnya akupun kembali menikmati seks ini, dia memegang pinggangku dan sesekali mencubit pantatku, nikmat sekali sensasinya antara sakit dan enak dan membuat ketagihan diriku.

Kemudian tangan kiri ku meraih tas kecilku yang ku simpan di lantai tadi saat aku membuka celana suamiku dan mengeluarkan dildo ukuran S dari dalamnya. Aku mendapatkan dildo ini dari kado pernikahanku, entah siapa yang memberikannya padaku, aku belum tau hingga sekarang.

Lalu dengan segera suamiku mengambil dildo yang sedang aku pegang dan langsung memasukkan dildo itu ke dalam memekku dan mulai mengocoknya di dalam memekku dengan lembut sedangkan kontol suamiku terus menggenjot anusku. Kemudian jari-jari tangan suamiku yang lainnya membelai bibirku dan langsung kulumat dan ku kulum tiga jari suamiku sambil membayangkan aku sedang mengulum dan mengemut kontol lurus milik Adi, lagi dan lagi datang pikiran seperti itu masuk ke dalam pikiranku, aku berusaha menolaknya dan membuangnya namun pikiran itu terus datang dan datang lagi, pikiran itu membuat birahiku cepat naik dan pada akhirnya gejolak birahiku semakin memuncak dan orgasme ku segera datang, nafasku memburu namun tiba-tiba suamiku malah mencabut kontolnya di anusku dan mencabut dildo milikku, lalu dia menyemprotkan spermanya di luar tubuhku mengenai bagian pantatku.

Orgasmeku tertahan, aku sangat kecewa, aku hanya bisa pasrah akan kelakuan aneh suamiku ini, biasanya dia menyemprotkan spermanya di dalam anusku atau memekku namun kali ini dia menyemprotkannya di luar. Ini yang pertama kali bagiku, mungkin suamiku ingin merasakan sensasi yang berbeda, entah apa yang ada di pikirannya.

Setelah itu aku tetap berusaha berfikir positif mengenai kejadian yang baru ku alami, aku pun segera mengelap sperma suamiku yang membasahi pantatku lalu aku memakai kaus kaki ku dan sepatuku lalu kuambil dildo milikku dan mencucinya dan mengeringkannya dengan tisu basah dan tisu kering.

Setelah aku masukkan dildo ke dalam tas tanganku, aku melihat suamiku keluar dari dapur dan aku mengikutinya dan kami pun sama-sama merebahkan diri kami di sofa, aku mencoba melihat sekitar, aku lihat di cermin nampak Adi dan Rini tertidur pulas. Tiba-tiba datang lagi pikiran kotor dan sesat, aku ingin menarik tangan Adi dan membawanya ke dapur lalu memuaskanku, memuaskan hasrat libidoku yang tertunda, aku ingin merasakan kontol Adi adik iparku, aku ingin kontolnya masuk ke anusku dan menerima spermanya,

Tetapi segera ku tepis dan ku buang pikiran sesat seperti itu, tidak mungkin aku melakukan pengkhianatan kepada suamiku dan adik ku dan aku tidak mau melakukan kekejaman dan hal yang sangat menjijikan itu. Dalam batinku aku menetapkan bahwa itu hanya sebuah imajinasi saja dan aku berusaha untuk menolak keinginan sesat dan terlarang itu. Kemudian aku lihat suamiku yang bersandar ke tubuhku di sofa mulai tertidur lalu aku pun mulai memejamkan mata dan ikut tertidur.



POV Adi

Aku bangun dari tidurku yang gak begitu lama namun tidurku berkualitas setelah melakukan seks secara Quickie ke istriku Rini, ku lihat di sampingku istriku nampak tertidur pulas, wajah istriku sangat cantik dan dia dikaruniai kulit yang putih, apabila dibandingkan dengan kakak-kakaknya maka Rini istriku adalah yang paling putih kulitnya.

Rini memiliki tinggi tubuh sekitar 168 cm lebih pendek bila dibandingkan dengan kak Yanti istrinya kak Asep, apabila dibandingkan dengan kak Lina maka istriku lebih tinggi, kak Lina mungkin memiliki tinggi 165 cm, mungkin tinggi yang sangat umum bagi wanita di negara ini.

Istriku memiliki payudara yang lebih besar bila dibandingkan dengan kakaknya Yanti, namun kak Yanti memang sepertinya memiliki payudara yang ideal, dia seperti model. Penilaianku ini semua belum berdasar karena aku belum melihatnya secara jelas dan terbuka, semua penilaianku ini dari payudara yang terlihat tercetak di baju gamisnya yang tertutup bagian dadanya oleh hijab.

Kemudian aku segera bangkit dari kursiku dan mulai membuka kunci pintu ruang VIP ini yang tadi sempat aku kunci, lalu aku membalikkan tubuhku sambil menggeliat meregangkan otot tubuhku dan aku melihat ke arah kak Yanti yang sedang tertidur pulas di samping suaminya tepat di belakang kursi istriku.

Aku pandang kak Yanti sejenak, lalu tiba-tiba aku membayangkan melumat bibirnya yang merah tipis lalu aku …. aaahh sudahlah, itu adalah hal terlarang, aku tidak boleh melakukan itu ke istri yang lain tapi kayaknya kalau hanya membayangkan saja mungkin boleh kali yaa… ah sudahlah, pikiran kotor itu segera ku tepis dan ku buang jauh-jauh.
Aku sangat menghormati wanita baik-baik, aku tidak boleh berpikiran jorok. Kemudian aku palingkan pandanganku dan segera berjalan menuju toilet karena aku merasa ingin pipis dan harus membersihkan kontolku ini setelah hubungan seks ku tadi dengan istriku.

Lokasi toilet ruang VIP ini berada di seberang ruang dapur, aku pun berjalan menuju ke sana melewati kursi kak Asep dan kak Yanti yang nampak tertidur dengan pulas, ketika aku melewati sofa di dekat dapur.. DEGGG jantungku mulai berdegup keras ketika mataku melihat betis dan paha mulus coklat eksotis milik kak Lina yang mungkin tanpa sengaja rok gamisnya tersingkap ke atas, jantungku berdegup kencang, libido ku mulai naik, nafasku mulai memburu.

Aku lihat kak Dani tidur di atas paha istrinya dan menghadap ke tubuh istrinya sehingga kak Dani membelakangiku sedangkan kak Lina tertidur dengan posisi duduk agak miring dan menyender ke samping dan menampakkan betis dan paha mulus yang memiliki kulit berwarna coklat eksotis.

Aku yang terbiasa bersetubuh dan menikmati kulit istriku yang berwarna putih bersih tiba-tiba saat ini terbersit dalam pikiranku bahwa aku ingin menikmati tubuh wanita yang memiliki kulit berwarna coklat eksotis ini, mataku semakin melotot dan fokus melihat dari betisnya yang berisi lalu pandanganku menuju ke pahanya yang seksi dan terlihat menggemaskan ini, rasanya aku ingin menjilati betis dan pahanya secara perlahan sedikit demi sedikit.

Aku terdiam sementara dan tertegun sambil berdiri melihat keindahan ini semua dan tanpa diduga, nafasku mulai semakin memburu disertai mataku yang terus melotot lalu kontolku yang tengah beristirahat setelah hubungan seksku dengan Rini, kini kontolku mulai mengeras, membesar dan memanjang berusaha melewati celana dalamku.

Lalu akupun segera menepis itu semua dan segera aku berjalan melewati mereka berdua dan menuju toilet dengan nafas yang tidak beraturan, ku tutup pintu toilet lalu aku keluarkan kontolku dan nampak ngaceng sekali, aku menarik nafas dan bergumam dalam hati, “gak boleh… kamu tidak boleh membayangkan kakak iparmu … gak boleeeh” sambil membersihkan kontolku, aku diam sejenak di dalam toilet untuk menenangkan pikiranku yang berkecamuk, ku cuci wajahku lalu aku membasahi seluruh kepalaku, berharap agar pikiran sesatku hilang.

Aku tarik nafasku dalam-dalam lalu ku hembuskan pelan-pelan dan akhirnya diriku sudah tenang, kemudian aku buka pintu toilet dan … DEGGGG jantungku mulai berdegup kencang lagi, aku dikagetkan lagi dan ternyata ada kak Lina di depanku yang mungkin hendak akan masuk ke toilet, aku berkata pelan sambil suaraku bergetar “ma .. ma..maaf kak.. permisi…” aku segera melewatinya dengan menurunkan pandanganku sebagai rasa hormatku padanya lalu tubuhku yang bergetar dan jantungku yang kembali berdegup kencang segera menuju kursiku dan menghempaskan tubuhku.

Hatiku berkecamuk lagi dan bergumam dalam hati, “seandainya tadi ku tarik tangannya masuk ke toilet lalu ku lumat bibir yang agak tebal dan seksi itu lalu ku jilati semua kulit coklat eksotisnya dan aahh …sudah lah aku tidak boleh melakukan itu.. aku sangat menghormati semua kakak iparku, khususnya kak Lina”

Sambil duduk aku berusaha untuk mengatur nafasku dan berusaha untuk menepis semua pikiran sesatku, “Bagaimana bila kak Lina menolakku?? lalu menamparku … lalu menjerit dan menendangku kemudian nanti kak Dani suaminya datang dan segera memukulku… setelah itu melaporkanku ke polisi karena melakukan pelecehan seksual … lalu aku masuk penjara dan liburan ini menjadi kacau dan bencana besar bagiku…”

Setelah aku berpikir kesana, akhirnya aku bisa berpikir jernih dan menghapus semua pikiran sesatku lalu akupun tertidur kembali.

Ketika aku terbangun oleh terbukanya pintu ruang VIP ini, lalu ku lihat pramugari masuk dan memberitahukan bahwa pesawat ini akan landing sekitar 20 menit lagi dan dia mengingatkan agar kami semua memakai sabuk pengaman.

“Waaah indah sekaliiii..” ucap Rini saat dia melihat ke jendela pesawat, kemudian aku pun melihat ke jendela yang sama dan memang sangat indah, nampak lautan biru yang bersih dan banyak pulau-pulau kecil ikut menghiasi pemandangan luarbiasa ini.

Setelah 20 menit, pesawat pun landing dan kami pun segera mengemas barang bawaan kami setelah pesawat landing dan berhenti, lalu aku aku buka sabuk pengaman dan bangkit dari dudukku dan aku lihat ke belakang dan terlihat Lina sedang membereskan barang bawaannya sendirian, aku bingung, “kemana kak Dani??” gumam dalam hatiku. Lalu segera ku tanyakan dengan suara yang agak keras karena posisi kami memang agak jauh “Kak Lin.. kak Daninya kemana?” tanyaku, kemudian terlihat kak Lina menoleh ke arah wajahku sambil tersenyum sangat manis dan berkata, “lagi di toilet, bantuin donk turunin kopernya.. “ ucap Lina padaku dengan tatapan matanya yang sangat seksi.

Kemudian segera aku bantu kak Lina, ketika di sampingnya aku merasa degup jantungku mulai cepat kemudian terdengar istriku Rini meminta bantuan kak Asep untuk menurunkan koper milik kami, “kakaaak bantuin donk.. cucah nih..” ucap istriku ke kak Asep dengan tatapan matanya yang nampak berbinar, aku memaklumi hal itu karena istriku memang orang yang ceria dan manja. Aku lihat kak Asep nampak berwajah sangat dingin menurunkan koper kami, mungkin bila orang yang belum kenal dengan kak Asep akan beranggapan kalau kak Asep adalah orang yang galak, kejam dan sadis namun bila sudah kenal sebenarnya kak Asep itu orangnya sangat baik dan humoris. Kemudian punggungku ditepak dari belakang, rupanya kak Dani menghampiriku dan mengucapkan terima kasih telah membantu istrinya.

Kemudian kami berenam meninggalkan ruang VIP pesawat tersebut, kami berjalan menuju bandara, setelah itu kami menuju ke pesawat yang ukurannya kecil untuk melanjutkan perjalanan menuju lokasi pulau tempat liburan kami.
Kemudian pesawat yang ukuran kecil ini segera lepas landas, kami berenam bercampur dengan para penumpang lainnya karena di pesawat ini tidak ada fasilitas ruang VIP. Dalam perjalanan dengan pesawat ke dua ini, kami semua disibukkan dengan melihat pemandangan indah yang luar biasa, decak kagum kami tak henti keluar dari mulut-mulut kami.

Aku dan istriku duduk di kursi penumpang paling depan sedangkan kak Dani dan kak Lina duduk tepat di belakang kami namun kak Asep dan kak Yanti mendapatkan kursi yang jauh dari kami, terhalang 4 penumpang lain dari barisan ku.

Aku menjaga sikapku saat ini, tidak seperti di ruang VIP pesawat pertama, aku bisa bebas bermesraan dengan istriku.

Perjalanan dengan pesawat kedua ini tidak memakan waktu lama, hanya sekitar 30 menit saja.

Setelah pesawat ke dua ini landing mendarat, kami berenam segera menuju bandara yang ukurannya kecil, setelah itu terlihat kak Asep menelpon pihak travel menandakan bahwa kami telah sampai di bandara kecil ini. Hanya berselang 10 menit, pihak travel datang dan mempersilahkan kami berenam untuk masuk ke bis yang kecil mungkin ukurannya bis ¾ menuju dermaga.

Selama di dalam perjalanan menggunakan bis, kami tidak henti-hentinya berdecak kagum akan pemandangan luar biasa ini, nampak senja indah di pesisir pantai dengan suara deburan ombak yang airnya menghantam karang dan pasir putih yang sangat bersih.

Perjalanan dari bandara kecil menuju dermaga sekitar 15 menit dan kami pun telah sampai di dermaga.

Aku memegang erat tangan istriku ketika menikmati dan berdiri di pinggir dermaga menikmati sunset yang nampak indah dan jelas karena cuaca sangat cerah dan tidak berawan. Ketika kami sedang menikmati keindahan sunset, tiba-tiba terdengar suara kak Yanti memanggil kami, “Riniiii .. Adiiii… ayo sini! kita makan dulu!” teriak kak Yanti ke kami, lalu aku pun baru sadar bahwa diriku belum makan tapi aneh .. kenapa aku belum merasakan lapar. Akhirnya kami pun mengikuti perintah kak Yanti untuk menuju sebuah kafe yang berada di sekitar dermaga. Kafe ini berada di sisi dermaga dan di bawahnya adalah air laut.

Terlihat kak Asep dan kak Dani sedang mengambil beberapa minuman botol tetapi bukan minuman keras, hanya air mineral yang dikemas dalam botol kaca berwarna hijau. Setelah makanan dan minuman tersaji lengkap di meja, segera kami mulai makan dan nampak riuh dengan suara gelak tawa pengunjung lain.

Nasi panas, Ikan kerapu, ikan kue, lobster, kerang, kepiting, sotong dan sajian seafood lainnya habis kami santap di meja kami,

Aku lihat kak Asep membuka 3 kancing kemeja putihnya yang nampak basah mungkin karena keringatnya dan terlihat dada bidangnya, aku lihat kak Dani melakukan hal yang sama lalu akupun mengikuti mereka, hawa pantai ini memang panas ditambah setelah kami makan maka tubuh kami menjadi sangat gerah, kami bertiga memang memiliki tubuh yang atletis hanya kak Asep saja yang nampak tubuhnya lebih atletis dan berotot dari aku dan kak Dani.

Lalu kak Asep bangkit dari kursinya dan menuju pinggiran kafe bersama kak Dani, aku pun mulai mengikuti mereka berdua untuk merokok bersama, kami mengobrol dengan sangat akrab dan disitulah keluar humorisnya kak Asep, dia membuat kami tertawa lepas. kak Asep mungkin sangat cocok jadi peserta standup comedy, dia menghibur kami sambil menunggu perahu yang akan mengantarkan kami menuju lokasi pulau tempat kami berlibur.

Hari pun mulai gelap, bintang-bintang di langit mulai menampakkan cahaya-cahayanya, malam ini sangat cerah dan indah luarbiasa.

Ketika kami sedang asyik tertawa tiba-tiba datanglah seorang dari pihak travel memberitahukan bila perahu kami telah siap.

Kemudian kami pun segera menghampiri istri kami masing-masing dan kami pun meninggalkan kafe tersebut dan mulai menuju perahu.

Setelah sampai, aku kaget ketika melihat perahunya, aku pun bergumam dalam hati, “ini sih bukan perahu .. tapi Yacht, gila bener.. ini memang mewah, ini diluar ekspektasiku, aku kira perahu motor ternyata lebih dari perahu motor”

Kami pun langsung naik dan kami pun masuk ke dalam yacht yang mewah ini dan disambut oleh orang Timur yang menjadi kru perahu mewah ini dengan sambutan yang ramah luar biasa, lalu barang-barang kami dibawakan oleh semua kru perahu mewah ini dengan sangat baik dan sangat ramah luar biasa.

Aku lihat di dalamnya ada bar, kemudian ada 4 kamar tidur dan ruang keluarga yang lengkap dengan sofa dan TV, dapur yang lengkap dengan bahan makanannya serta ada ruang penyimpanan makanan dan minuman untuk kami nanti di pulau.

Yacht mewah ini mulai berlayar, aku lihat nahkoda sedang memberikan tutor ke kak Asep dan kak Dani bagaimana caranya berlayar, kemudian aku lihat kak Asep mulai mencoba yacht ini dan dia nampak sudah bisa membawa yacht ini berlayar menuju pulau tujuan kami dengan tutor langsung dari nahkoda.

Aku lihat istriku, kak Yanti dan kak Lina sedang menikmati lautan di samping deck atas perahu mewah ini. Mereka terlihat sangat senang dan sering terdengar tawa mereka yang lepas di tengah lautan yang tenang dan dihiasi bintang-bintang yang nampak sangat jelas di langit yang cerah. Aku sangat bahagia, ini liburan yang luar biasa.

Setelah kami berlayar sekitar 1 jam lamanya, akhirnya kami pun tiba di pulau tujuan kami, yacht ini bersandar di dermaga lalu beberapa kru yacht ini terlihat mereka mulai sibuk, ada yang loncat ke dermaga untuk mengikat tali yacht dengan dermaga, ada yang sibuk mengemasi dan mengeluarkan barang makanan dan minuman untuk persediaan kami selama di pulau ini.
Kami pun segera turun dan meninggalkan yacht sedangkan barang bawaan kami dibawa oleh para kru perahu mewah ini.

Kami mulai berjalan menuju dermaga lalu mengikuti para kru yang membawa barang bawaan kami tepat di depan kami.

Jarak dari dermaga pulau kecil ini ke tempat istirahat kami berjarak sekitar 50 meter, aku melihat ada tiga rumah atau villa atau apapun itu berjumlah 3 bangunan, nampak tertulis disana Paviliun 1, Paviliun 2 dan Paviliun 3.

Kemudian pihak travel memberikan 3 kunci kepada kak Asep, lalu kak Asep memberikan kuncinya kepada aku dan kak Dani, aku mendapatkan Paviliun 1, kak Dani mendapatkan Paviliun 3 sedangkan kak Asep di Paviliun 2.

Setelah aku menerima kuncinya, segera aku menuju Paviliun 1 tempat kami istirahat yang diikuti oleh kru perahu yang membawakan barang bawaan kami. Aku melihat kak Asep dengan kak Yanti berjalan menuju tempatnya sedangkan kak Lina, kak Dani dan istriku terlihat sedang sibuk bermain di pesisir pantai. Aku lihat jam di tanganku ternyata sekarang menunjukkan pukul 22.07 WIT malam.

Setelah itu aku pun segera masuk ke Paviliun 1 dan ternyata isinya sangat luarbiasa, ada sofa, TV layar datar, dapur dan kamar tidur, aku memeriksa semua ruangan di tempat ini sedangkan kru yang tadi mereka sedang sibuk memasukkan bahan makanan dan minuman untuk persediaan kami ke beberapa lemari dan lemari es. Tempat ini sangat terasa mewah, lalu aku memeriksa kamar tidurnya dan mulai membuka jendelanya, terlihat dengan jelas istriku dan kak Lina sedang bermain di pesisir pantai sedangkan kak Dani mulai memasuki Paviliunnya yang nomer 3.

Jarak antara Paviliun 1, 2 dan 3 hanya sekitar 20 meter, sehingga aku bisa dengan jelas melihat Paviliun lainnya dengan jelas, semua Paviliun ini menhadap ke laut.

Kemudian para kru yang membantu membawakan barang-barang kami, mereka meminta izin untuk pamit, lalu akupun mengikuti mereka dan mengantarkan mereka ke dermaga, mereka sangat baik dan ramah luarbiasa.

Aku pikir mereka akan kembali berlayar menggunakan yacht mewah yang tadi ternyata mereka naik ke perahu motor yang lain lalu seorang pihak travel memberi tau bila mereka akan kembali ke tempatnya bersama nahkoda, kru dan petugas lainnya ke pulau besar. Sehingga yacht mewah yang ada di depanku ini nanti bisa dipakai oleh kami besok di siang hari.

Akhirnya aku lihat mereka pun pergi meninggalkan kami di pulau ini, aku mulai menyisir pantai pulau kecil ini, ternyata ukuran pulau ini tidak besar, pulau ini hanya berisikan 3 paviliun saja beserta 2 dermaga dan beberapa kebun kelapa. aku lihat juga ada generator listrik yang cukup besar, aku mengelilingi pulau ini hanya butuh sekitar 15 menitan saja. Setelah aku mengelilingi pulau ini akhirnya aku bisa menggambarkan ternyata tiga paviliun ini berjajar tepat di tengah pulau kecil yang indah ini.

Air lautnya sangat tenang dan terlihat sangat bersih dan jernih hingga aku bisa melihat beberapa alga yang nampak menyala di dasar laut yang agak dangkal.

Kemudian aku dengar teriakan kak Dani memanggilku agar aku segera menuju ke halaman depan Paviliun 2 tempat kak Asep dan kak Yanti untuk acara Seafood BBQ, aku pun segera berlari dan kami semua mulai dengan membakar beberapa ikan laut dan mulai mengadakan acara BBQ dengan iringan musik dari dalam Paviliun 2.

Acara Seafood BBQ ini diselingi dengan beberapa games sehingga suasana tengah malam ini terasa luar biasa. Canda dan gelak tawa kami sangat meriah tanpa ragu dan takut mengganggu wisatawan lain karena di pulau ini memang hanya kami berenam saja.

Kami semua benar-benar sangat menikmati liburan ini, aku melihat istriku nampak mulai kelelahan, lalu akupun meminta izin dan pamit untuk segera istirahat dan menuju paviliun kami. Sebelum kami pergi, kak Asep mengingatkan agar besok kita harus bangun pagi karena besok acaranya adalah berlayar menggunakan yacht dan berenang. Aku pun mengacungkan jempol ke arah kak Asep menandakan siap dan setuju dan akhirnya aku menarik tangan istriku menuju paviliun untuk beristirahat.

Setelah kami masuk paviliun, aku menutup pintu tanpa menguncinya karena aku yakin bila di pulau ini hanya kami berenam saja, kemudian aku menuju kamar tidur kami, nampak istriku menyimpan tas tangannya di meja kecil di pinggir kasur lalu dia segera membuka kerudung hijabnya beserta ikat rambunya maka tergerailah rambut panjang sebahunya yang indah dengan nampak leher yang jenjang putih dan mulus, lalu dia mengganti pakaian gamisnya dengan baju pantai berlengan panjang dan memakai celana pantai yang panjang, pakaian pantai memang memiliki kain yang tipis sehingga menampakkan payudaranya yang besar dan ranum tercetak di bajunya.

Setelah itu istriku menuju kamar mandi dan menggosok giginya sedangkan aku mengikutinya dan mulai membuka semua pakaianku sehingga aku saat ini telanjang bulat dan menuju jacuzzi melakukan hidroterapi dan relaksasi untuk memulihkan kondisi tubuhku. Aku duduk di dalam jacuzzi sambil menikmati semprotan air jacuzzi ke tubuhku, terasa nikmat luar biasa, lalu pandanganku aku alihkan ke jendela yang tepat berada di samping jacuzzi ini, nampak dengan jelas pemandangan indah pantai dan air laut yang sangat tenang dan dihiasi oleh gemerlapnya bintang-bintang di langit, aku merasakan tempat ini memang sangat mewah lalu setelah beberapa saat aku mulai memejamkan mataku sambil menikmati jacuzzi ini dan tanpa sadar aku pun tertidur.

Ketika aku terlelap dan tertidur dalam jacuzzi, tiba-tiba kepalaku terasa dihantam dan aku pun terbangun dan ternyata aku ditendang oleh seseorang yang terlihat memakai penutup kepala dan membawa senjata api laras panjang dan aku lihat ada seorang lagi menodongkan senjata api laras panjang kepadaku, keduanya memakai penutup kepala berwarna hitam yang hanya memperlihatkan mata dan mulutnya saja, lalu dia mengancamku akan membunuh istriku, aku hanya bilang, “Jangan sakiti istriku… tolong… kalau kalian mau uang silahkan ambil saja dan tinggalkan kami” ucapku kepada mereka berdua dengan suaraku yang bergetar dan ketakutan, lalu aku mendengar tangisan dan jeritan istriku, “Jangan bunuh suamiku… aku mohon jangan bunuh suamiku” terdengar rintihan istriku, aku mulai panik dan akupun mengangkat kedua tanganku.
Sesaat aku berfikir bila mereka bukan orang Timur, terdengar dari perkataan, logat dan bahasa mereka, lalu setelah aku keluar dari jacuzzi, kedua tanganku diikat kuat dan ketika aku keluar dari kamar mandi ini aku melihat istriku sedang ditodong dengan senjata api laras panjang juga, istriku nampak ketakutan dengan kondisi istriku duduk di atas kasur sambil menutup tubuhnya dengan selimut.

Kemudian orang yang menodongkan senjata ke istriku mengancam akan membunuh kami semua “Kamu harus mengikuti keinginan kami, jangan melawan!!! .. bila kamu melawan maka kami akan membunuh kalian semua!!!” bentak dia, kemudian aku berkata kepada penjahat itu bila mereka mau uang maka ambillah di dalam tas ranselku, lalu seorang dari mereka mulai membuka lemari dan mengeluarkan semua isi dari tas ranselku, dia mengambil uangnya yang berjumlah 5 juta rupiah, setelah itu satu penjahat lain yang posisinya dekat dengan istriku mulai menarik selimut yang sedang dipakai istriku.

Setelah selimut itu terpisah dari tubuh istriku, nampaklah istriku masih lengkap pakaiannya dengan posisi terduduk sambil memegang kedua lututnya. Lalu seorang yang menodongkan senjata ke istriku mulai menyimpan senjatanya tetapi temannya yang dua orang masih menodongkan senjata padaku.

Aku ditendang dan disuruh berdiri di atas kedua lututku, lalu seorang yang telah menyimpan senjatanya tadi mulai menarik tubuh istriku ke pinggir kasur tetapi istriku berusaha menolaknya, Lalu si penjahat itu mengancam lagi bila mereka akan membunuh kami semua bila istriku tidak mengikuti keinginan mereka. Aku hanya bisa pasrah dan hanya bisa meminta kepada mereka supaya jangan menyakiti istriku.

Kemudian penjahat itu mulai membuka celana istriku langsung bersama celana dalamnya kemudian membuka bajunya beserta branya secara kasar, kini istriku telanjang bulat dan menampakkan kulit putih mulus bersihnya, istriku menangis dan dia berusaha menutupi kedua payudaranya dan memeknya dengan kedua tangannya.

Perasaanku saat itu sangat marah luarbiasa, rasanya aku ingin membunuh ketiga penjahat itu tetapi apalah dayaku, saat ini aku berdiri dengan kedua lututku sedangkan 2 orang penjahat menodongkan senjata laras panjangya di kedua sisiku.

Lalu penjahat yang telah berhasil menelanjangi istriku mulai meraba bagian betis dan paha istriku, terlihat tangisan istriku bertambah menjadi-jadi, ketika penjahat itu sedang mengelus bagian paha dalam istriku tiba-tiba terdengar suara dari alat komunikasi mereka, rupanya itu perintah dari bosnya agar segera membawa kami ke lokasi bosnya.

Akhirnya si penjahat tadi yang sedang mengelus paha istriku terlihat kesal dan dia mulai memposisikan istriku menungging di pinggiran kasur, lalu si penjahat itu dengan terburu-buru memasukkan kontolnya yang terlihat lebih kecil dari kontolku ke memek istriku. Perasaanku menjadi lebih dan sangat marah, dadaku sesak karena menahan penuhnya rasa amarah, mataku terasa nanar melihat istri sendiri diperkosa oleh penjahat, jantungku berdegup menambah api amarah yang semakin menjadi, wajahku memanas dan kedua tanganku mengepal dan terus berusaha melepaskan ikatan tali yang mengikat kedua lenganku.

Aku lihat istriku menangis dan nampak wajahnya menolak perkosaan ini, rupanya si penjahat ini hanya menggenjot memek istriku 5 kali lalu mengocok kontolnya di luar memek istriku dan membuang spermanya di atas punggung istriku secara terburu-buru.

Setelah dia mengeluarkan spermanya, dia langsung memakai kembali celananya dan berdiri di sampingku sekitar 1 meter dan kembali menodongkan senjatanya padaku. Lalu si penjahatnya mengajak temannya untuk giliran memperkosa istriku.

Aku lihat wajah istriku berusaha menolak dengan menggelengkan kepalanya dan berkata lirih “Jangaaaaan… toloooong jangan lakukaaaaan… jangaaaaan… AAAAAAAAAAHHHH” teriakan Rini terdengar terasa sakit, mungkin memeknya merasakan kesakitan karena tidak ada foreplay lebih sehingga dia nampak kesakitan

Penjahat kedua terlihat memasukkan kontolnya yang terlihat sama ukurannya dengan penjahat yang pertama. Penjahat yang kedua hanya 4 kali genjotan lalu membuang spermanya di punggung istriku, dilanjutkan dengan penjahat ketiga, ternyata kontolnya juga sama-sama kecil, dia memasukkan kontolnya dan menggenjot memek istriku hanya 7 genjotan, lalu dia membuang spermanya di punggung istriku.

Ketika aku tertegun melihat kejadian perkosaan ini, tiba-tiba terdengar jeritan, aku tau suara ini, ini suara kak Yanti dan kak Lina, suasana terasa semakin mencekam dan mengerikan. Aku yakin istriku mendengar juga suara jeritan kakak-kakaknya tadi.

Setelah mereka melakukan perkosaan super singkat tadi, akhirnya mereka menggiring kami berdua dalam kondisi telanjang bulat, aku berusaha membuka tali yang mengikat kedua tanganku ke belakang tetapi ikatan ini terlalu kuat, lalu kami meninggalkan paviliun kami menuju paviliun 2 tempat kak Asep dan kak Yanti, terdengar dari luar suara tangisan dan jeritan kak Yanti dan kak Lina.

Ketika kami berdua tengah berjalan menuju paviliun 2 sambil tiga penjahat tadi menodongkan senjata laras panjangnya di belakang kami, istriku berbisik lirih sambil menangis “Jangan deket-deket aku… ayank … aku kotor … “ ucap istriku sambil menangis tersedu-sedu saat aku berusaha menempelkan tubuhku ke tubuhnya dari samping.

Akhirnya aku dan istriku memasuki paviliun 2, jantungku berdegup lebih kencang saat aku melihat kak Yanti dan kak Lina sudah telanjang bulat, mereka berdiri di sisi kanan ruang sedangkan kak Asep dan kak Dani berada di sisi kiri ruang dengan posisi mereka berdiri di atas kedua lutut mereka sambil bersimpuh dengan para penjahat yang berdiri menodongkan laras panjang ke mereka berdua.

Lalu aku pun ditendang dan sekarang posisiku berjajar dengan kak Asep dan kak Dani berada di sisi kiri ruang, kak Asep dan kak Dani nampak kedua kepalanya menunduk dan mengeluarkan air matanya dan mereka berdua telanjang bulat sama denganku sedangkan istriku dibawa ke sisi kanan supaya berkumpul dengan kak Yanti dan kak Lina.

Aku melihat ke seisi ruang ini, ternyata para penjahat ini berjumlah 10 orang, 3 orang menodongkan senjata ke kak Asep, 3 orang menodongkan senjata ke kak Dani sedangkan 3 orang yang asalnya menodongkan senjata kepadaku beralih dan terbagi menjadi 2 orang menodongkan senjata ke istriku, kak Lina dan kak Yanti sedangkan yang satu orang lagi menodongkan senjata kepada ku dan bosnya ada seorang sehingga semua penjahat ini berjumlah 10 orang.

Kemudian bosnya sambil duduk di sofa paviliun 2 memerintahkan kepada anak buahnya supaya menyerahkan semua hasil rampokannya berupa uang dan perhiasan milik kami semua, lalu sebagian dari mereka mulai mengumpulkan hasil rampokannya dan menyimpannya tepat di atas meja yang berada di depan bosnya. Lalu bosnya mulai memasukkan semua uang dan perhiasan kami ke dalam tas ranselnya, setelah itu bosnya mengeluarkan isi dari 3 tas tangan milik istri-istri kami, terlihat ada smartphone, kosmetik dan dildo.

Aku kaget dan mataku terbelalak, ternyata kak Yanti dan kak Lina punya dildo juga dan ternyata sama ukuran dan warnanya. Kemudian aku palingkan pandanganku ke arah para istri kami, terlihat mereka semua duduk bersimpuh di atas lantai dengan menundukan kepala mereka sedangkan kedua tangan-tangannya menutup wajahnya masing-masing dalam kondisi telanjang bulat.

Kemudian bos penjahat itu melihat ke arah kami semua dengan tersenyum menyeringai., Bos penjahat itu memerintahkan agar memposisikan para suami berjajar saling berhadapan dengan para istri.

Aku tak sanggup melihat ini semua, aku tundukkan kepalaku mengikuti kakak-kakak iparku, posisiku berada di tengah, posisi kak Dani berada di samping kiri ku sedangkan kak Asep berada di samping kanan ku.

Terdengar semua penjahat berbincang dan mereka tertawa, aku memastikan dari pendengaranku kalau mereka bukan orang Timur karena dari logat dan bahasanya bukan dari Timur.

Setelah beberapa saat, bos penjahat itu memerintahkan para istri untuk mendekat dan berjajar berhadapan dengan kami bertiga, rambutku dengan rambut kak Asep dan kak Dani dijambak lalu kepala kami ditengadahkan dipaksa oleh penjahat yang berada di belakang kami untuk melihat istri-istri kami yang sekarang berada di depan kami bertiga, mereka berdiri di depan kami tetapi yang di depanku bukan istriku melainkan kak Lina, aku lihat istriku berada di depan kak Asep sedangkan kak Yanti berada di depan kak Dani.

Jantungku mulai berdegup kencang, lalu aku tundukkan kepalaku lagi karena yang di depanku bukan istriku melainkan istri dari kak Dani, aku tidak mau melihat ini semua walaupun sebenarnya aku sempat menginginkan menjilati semua kulit kak Lina sewaktu di pesawat.

Kemudian bos penjahat itu berteriak dan memerintahkan kepada kami untuk melihat pemandangan istri-istri kami yang telah telanjang bulat, kalau kami tidak mengikuti perintah bos penjahat maka kami semua akan dibunuh.

Akhirnya kami mengangkat kepala dan terdengar kak Asep di sampingku berbicara sambil pandangannya tetap ke depan melihat tubuh istriku, “Adi, maafkan aku … maafkan aku yang telah melihat tubuh istrimu,... Dani maafkan aku.. maafkan aku telah melihat tubuh istrimu juga.. maafkan aku” suaranya bergetar dan ku lihat kak Asep mengeluarkan air mata. Lalu terdengar kak Dani juga meminta maaf kepada kak Asep dan kepadaku karena telah melakukan hal yang sama dan aku pun melakukan hal yang sama seperti mereka, aku meminta maaf kepada kak Dani dan kak Asep.

Kemudian aku lihat bosnya mulai berdiri dari sofanya, dia sambil berjalan mengeluarkan kontolnya (ukurannya ternyata kecil sama seperti anak buahnya yang tadi) dari dalam celananya lalu berdiri di belakang kak Lina sambil mengambil dua dildo yang berada di atas meja dan memegangnya di kedua tangannya lalu memerintahkan ketiganya untuk berdiri tegak dan menundukkan badannya semua sehingga wajah kak lina sangat dekat (sekitar 2 atau 1 cm) dengan wajahku lalu otomatis aku menjauhkan wajahku ke belakang namun terasa ujung senjata di belakang kepalaku, lalu aku pun memajukan kepalaku lagi ke depan dan hampir bibirku mengenai bibir kak Lina, aku kini bisa merasakan hembusan nafas kak Lina mengenai wajahku.

Begitu juga dengan kak Yanti yang kini wajahnya sangat dekat dengan kak Dani dan wajah istriku sangat dekat dengan wajah kak Asep, terlihat kak Lina menangis dan memejamkan matanya dan memalingkan wajahnya ke samping, aku lihat istriku dan kak Yanti melakukan hal yang sama dengan kak Lina, nampak mereka menolak semua perlakuan menjijikan ini.

Bos penjahat itu kembali mengancam kami bila kami tidak mengikuti perintahnya, lalu bos penjahat itu memerintahkan agar kami semua berciuman, DEGG jantungku berdegup kencang, lalu akupun bergumam dalam hati, “aku akan mencium wanita yang telah aku bayangkan selama di pesawat, aku akan berciuman dengan kak Lina, ini adalah hal terlarang, aku tidak mau… tapi…, bila aku tidak melakukannya maka kami semua akan menjadi mayat.. aku terpaksa melakukan ini… tapi … apakah ini yang aku inginkan?? ya.. aku menginginkannya.. aku ingin berciuman dengan kak Lina… tapiii… istriku akan berciuman dengan kak Asep… aku tidak ingin itu terjadi… tapi… mmmhhh“ tiba-tiba kak Lina mendaratkan bibirnya yang agak tebal dan sangat seksi itu di bibirku, kemudian kak Lina melepaskan bibirnya dari bibirku dan dia melihat ke arah kak Dani dan berkata “Ayaaank … maafkan akuuuu… maafkan dirikuuu.. AAAAAAHHHHH“ desahan kak Lina saat kontol penjahat itu menembus memek kak Lina dari belakang, kak Lina terlihat memejamkan matanya.

Nafasku mulai memburu, wajahku mulai memanas, dadaku merasa sesak dan kontolku yang tertidur mulai bangun dan sedikit demi sedikit mulai membesar dan mengeras, lalu terdengar suara kak Yanti mengatakan hal yang sama kepada suaminya begitu juga dengan istriku, “Ayaaank… maafkan Riniiii… maafkan akuuuuu … AAAAAHHHH” desahan istriku saat dildo yang dipegang bos penjahat itu mulai masuk ke dalam memek istriku. Lalu kak Yanti juga terdengar mendesah saat dildo yang dipegang bos penjahat itu mulai keluar masuk memeknya.

Aku lihat kak Yanti mulai berciuman dengan kak Dani sedangkan istriku mulai berciuman dengan kak Asep (perasaanku sangat marah dan cemburu luar biasa namun tiba-tiba berubah menjadi sebuah rangsangan aneh yang timbul dalam jiwaku, aku terangsang melihat istriku berciuman dengan yang lain, aku bingung tapi ini menjadi sensasi seks pertama ku),

Kemudian aku lihat kak Lina di depanku melihatku dengan wajahnya yang sangat dekat dan terasa hembusan nafasnya yang memburu mengenai wajahku, sekilas wajah kak Lina mirip seorang artis wanita, dia mirip Maria Vania, hanya saja kulit kak Lina berwarna coklat eksotis.

Kemudian aku lihat matanya kini mulai sayu dan nampak aura birahi di wajahnya mulai keluar, Lalu aku dan kak Lina mulai berciuman, bibirnya terasa sangat lembut, kak Lina menambah menekan wajahnya ke arahku sedangkan memeknya menerima genjotan kontol dari bos penjahat itu.

Ketika aku dan kak Lina berciuman, terdengar suara decakan dan desahan tertahan dari kedua arahku, aku coba membuka mataku sambil aku masih berciuman dengan kak Lina, ternyata kak Yanti melakukan French Kiss dengan kak Dani, begitu juga istriku dengan kak Asep mereka berdua melakukan French Kiss dengan sangat liar dan panas.

Tanpa menunggu lama, akhirnya aku dan kak Lina pun melakukan hal yang sama seperti mereka, kami melakukan French Kiss, lidah kami saling bertemu dan saling melumat hingga aku beranikan diri untuk menyedot lidah kak Lina begitu juga dengan kak Lina, dia menyedot lidahku, “mmmpppphhhh… ssslllrrrppp …. mmmppphhh” desahan kami berenam memenuhi ruangan paviliun ini.

Kemudian aku lihat bos penjahat itu mencabut kedua dildo di memek kak Yanti dan istriku tetapi kak Yanti dan istriku tidak menghentikan ciumannya begitu juga dengan kak Lina terhadapku, dia terus melumat dan melakukan French Kiss denganku. Lalu bos penjahat itu terlihat mencabut kontol kecilnya dari memek kak Lina dan mengocok kontolnya di luar memek kak Lina dan menyemprotkan spermanya ke punggung kak Yanti.

Setelah itu, bos penjahat memerintahkan agar kami para suami menjilat payudara yang ada di depannya masing-masing.

Aku lihat istriku mulai berdiri dengan kedua lututnya dan mendorong kak Asep supaya duduk seperti duduknya orang Jepang, istriku nampak menyudahi French Kissnya lalu mengarahkan payudaranya ke mulut kak Asep dan kak Asep menjilatinya dan melumat payudara istriku, istriku sekarang terlihat sangat menikmatinya, dia nampak liar dan binal, lalu aku lihat istriku mengangkat dagu kak Asep ke atas dan mereka melakukan French Kiss lagi dan diselingi dengan lumatan dan jilatan di payudaranya bergantian sedangkan posisi tubuh istriku saat ini sangat menempel dengan tubuh kak Asep lalu aku lihat pinggul istriku mulai digerak-gerakkan dan memek istriku menyentuh dan menggesek-gesekkan kontol kak Asep yang nampak sudah sangat keras dan sangat besar namun kedua tangan kak Asep masih dalam kondisi terikat ke belakang seperti halnya diriku dan kak Dani.

Setelah melihat yang dilakukan oleh istriku, nafasku semakin memburu, dadaku kembali terasa lebih sesak, jantungku semakin berdebar dan kontolku semakin mengeras, membesar dan tegak menghadap ke atas, kak Lina mulai merangkulku lembut dan mulai mendekatkan dan memberikan tubuhnya padaku, lalu akupun melumat dan menjilat payudaranya yang besar dan berwarna kulit coklat eksotis, dalam hatiku bergumam “ini yang aku inginkan.. ini yang aku impikan.. dan sekarang menjadi kenyataan, aku sangat menikmatinya dan sangat menginginkannya, ya.. aku mnginginkan tubuh kak Lina dan sekarang aku sedang menjilati kulit eksotisnya..” gumam hatiku yang sekarang libidoku sudah menguasai akalku, aku sudah tidak bisa berpikir normal lagi, aku melupakan bila aku sedang melakukan hal ini dengan kakak iparku, aku sudah lupa bila ini perbuatan yang terlarang dan menjijikan tetapi inilah impianku yang telah menjadi kenyataan. Aku sudah tidak mempedulikan istriku dan kak Yanti lagi, aku akan menikmati kak Lina.

Kak Lina menengadahkan kepalanya ke belakang dan matanya terpejam sedangkan pinggulnya bergoyang dan menggesekkan memeknya ke kontolku yang tegak ke atas sehingga urat kontolku di bagian bawah batang kontolku menerima sentuhan dan gesekkan bibir memek kak Lina yang terasa lembut.

Suara desahan kenikmatan keluar dari mulut istri-istri kami, saat ini nampak kak Lina sudah tidak merasa canggung dan terpaksa lagi, kami sangat menikmatinya, hatiku bergumam lagi “Apakah aku harus mengucapkan terima kasih kepada para penjahat ini? ”

Ketika aku sedang menikmati payudara kak Lina terdengar bos penjahat itu tertawa lalu menyalakan musik dengan keras dan memerintahkan supaya kami menjilati memeknya, setelah mendengar itu, kak Lina langsung berdiri dan mengarahkan memeknya ke mulutku dengan kedua tangannya, aku tidak bisa melihat istriku karena terhalang oleh kedua lengannya kak Lina yang sedang memegang kepalaku dan mengusap lembut rambutku, posisi kepalaku agak sedikit menengadah dan mulai menjilati memek kak Lina yang sebenarnya aku idam-idamkan, ku jilat dan ku lumat klitorisnya lalu aku masukkan lidahku ke dalam memeknya, kak Lina terdengar mendesah nikmat di tengah lantunan musik yang terdengar cukup keras “mmmmhhh …. ooouuuhhh …. mmmmhhhh … sssshhhh … aaaaaahhh … mmmmhhhh … ssssshhhh … aaahhh … ahhh “, lalu kak Lina semakin menekankan memeknya ke wajahku dan menggoyangkan pinggulnya, terdengar sayup-sayup suara desahan istriku dan kak Yanti, mereka mengerang dan mendesah sangat liar. Aku tau suara istriku rupanya dia klimaks tapi aku masih belum bisa melihatnya karena terhalang oleh kedua lengan kak Lina yang semakin meremas kepalaku.

Kemudian aku semakin liar menjilati dan lidahku keluar masuk memek kak Lina, kini posisi kak Lina naik ke kedua bahuku dan dia menghimpit dan menekan kepalaku dengan kedua pahanya, rupanya kak Lina akan orgasme dan dia mendesah dengan liar, “ah .. ah ..ah … ah… ah … dikiiit lagiiiiiiiii … AAAAAAAAAHHHHHHHH” desahan kak Lina luarbiasa, lidahku yang berada di dalam memeknya terasa dihimpit dan dicengkram kuat memeknya, aku merasakan kedutan memeknya sangat kuat mencengkram lidahku, badannya bergetar dan kak Lina mulai turun dari kedua bahuku lalu mencium dan melumat bibirku dengan buas dan binal, kami melakukan French Kiss lagi.

Ketika aku melakukan French Kiss dengan kak Lina, aku berusaha melihat ke arah istriku, kini posisi kak Asep masih duduk seperti duduknya orang Jepang tetapi badannya membungkuk ke depan menghadap ke memek istriku, istriku posisinya terlentang di lantai dan kedua kakinya berada di atas bahu kak Asep dan menghimpit kepalanya kak Asep, lalu aku lihat istriku mengejang hebat yang diikuti dengan getaran badannya, rupanya istriku orgasme dengan sangat hebat, Kedua tangan istriku meremas kedua payudaranya dan memilinnya sambil matanya terpejam dan mulutnya menganga menikmati orgasmenya. Lalu aku alihkan pandangan ke kak Yanti, aku melihat kak Yanti menungging di depan kak Dani dan kak Dani mulai memasukkan kontolnya ke memek kak Yanti dari belakang dan mulai menggenjotnya. Aku bergumam dalam hati “Padahal bos penjahat tidak memerintahkan supaya menyetubuhinya tetapi … mengapa kak Dani langsung seperti itu, apakah mereka sudah tidak peduli lagi?? apakah mereka benar-benar sudah di luar kendali??? atau … Aaaaaahhhhh” saat kak Lina mulai memasukkan kontolku ke memeknya dengan posisi kak Lina di atasku sedangkan posisiku masih duduk seperti duduknya orang Jepang. Kak Lina mulai menaik turunkan tubuhnya dan terasa memeknya sangat legit dan mencengkram kuat kontolku, “aku menyetubuhinya.. bukan .. kak Lina lah yang pertama menyetubuhiku” gumamku dalam hati, impianku benar-benar menjadi kenyataan. Lalu aku melihat ke arah istriku, kak Asep mulai memasukkan kontol monsternya ke memekku namun sepertinya kak Asep kesusahan lalu jantungku berdegup semakin kencang ketika tangan istriku malah mulai mengelus kontol monster kak Asep dan mengarahkan dan membimbing masuk ke memeknya, terlihat kak Asep mulai menggenjot pelan memek istriku dengan kondisi tangan kak Asep yang masih terikat.

Situasi di ruangan ini menjadi sangat panas membara, kedua tangan kak Lina memegang kepalaku dan menghadapkan ke wajahnya sambil kak Lina terus menaik turunkan tubuhnya dan dia mulai berbisik pelan di telingaku “Biarkan saja merekaaaa…. biarkan merekaaa diiii.. ouuuhh .. mmmhhh … kontolmu sangat keras dan luruuuuus… nikmaaat sekali iniiiiii…. mmmpphhh “ desah kak Lina dan langsung melakukan French Kiss. Kedua lengan kak Lina memegang kedua kepalaku sehingga aku tidak bisa melihat ke samping kanan dan kiri.

Kak Lina semakin liar, dia menaik turunkan tubuhnya dan diselingi goyangan sensual dan mempercepatnya sehingga membuat kontolku merasakan jepitan dan himpitan luar biasa sambil kami melakukan French Kiss.

Aku hanya bisa mendengar desahan dan erangan istriku dan kak yanti di tengah alunan musik yang berusaha meredam suara desahan kami. Terdengar sayup-sayup suara desahan istriku “ah .. ah.. ah.. ah … ah … kontolmu gede bangeeeeeeet kakaaaaaak… ouuuh .. ah .. ah ..ah.. ah” istriku mendesah sangat liar yang membuat libidoku semakin bertambah naik, gejolak birahi semakin memuncak, terdengar juga sayup-sayup suara kak Yanti “ah .. ah.. ah … ah .. ah .. kontolmu bengkok.. ah .. ah ..ah enaaaaakkkk …. akkkkuuuuu …. dikiiit lagiiiiii ah.. ah ..ah .. ah … akuuuuuu … mauuuu … keluaaaaar… AAAAAAAAAAHHHHHH …“ disambut dengan erangan kak Dani “AKKKUUU JUGAAAAA … AAARRRGGGGGGGHHHHHHHH” rupanya kak Dani dan kak Yanti sudah mencapai puncaknya.

Kak Lina pun mulai meremas kuat punggungku dan dia mulai mempercepat goyangannya dan terasa memeknya sangat menghimpit kontolku dengan kuat, kak Lina mulai mendesah kuat dan melepaskan French Kissnya, wajahku mulai terasa sangat panas disertai nafas kami yang saling memburu mengejar klimaks puncak gejolak birahi kami dan kak Lina mengerang “ah..ah..aaaaaaahhhh … aku dikiiit lagiiiiiiiiii… akuuuu … keluar sekaraaaaaaaaaang … AAAAAAAHHHHHH…” orgasme aku pun akan segera keluar dan aku berbisik padanya “kita keluar bareeeeng … AAAARRRGGGGHHHHH” Kontolku terasa diremas kuat dan hebat oleh dinding memeknya dan terasa ada beberapa kedutan di dinding memeknya dan badan kami bergetar dan mengejang hebat diikuti oleh spermaku keluar deras membasahi dalam memek kak Lina, kemudian kak Lina memelukku erat sambil melakukan French Kiss kembali.

Kak Lina melepaskan French Kissnya dan kami saling pandang lalu kak Lina berbisik mendekati telingaku “Terima kasih Adi sayank.. aku mencintaimu” DEGGG jantungku tersentak mendengar itu, lalu aku pun menjawab dengan berbisik “aku pun mencintaimu juga sayank… “ ucapku begitu saja tanpa berpikir terlebih dahulu, aku melihat kak Lina tersenyum lembut padaku sedangkan kontolku masih berada di dalam memeknya dan kami pun melakukan French Kiss lagi, dalam hatiku bergumam “kenapa aku mengucapkan itu?? kenapa aku mengatakan aku mencintai kak Lina??? ada apa dengan diriku???”

Saat diriku sedang melakukan French Kiss terdengar erangan kuat kak Asep, segera mataku aku buka dan ku lihat istriku sedang berada di atas seperti halnya gaya seks kak Lina, istriku nampak menengadah ke atas dan matanya terpejam sedangkan tubuhnya bergetar hebat dan diikuti dengan bergetarnya tubuh kak Asep, rupanya kak Asep mengeluarkan sperma di dalam memek istriku lalu istriku melumat bibir kak Asep dan membisikkan sesuatu setelah itu mereka melakukan French Kiss, aku tidak bisa mendengarnya karena lantunan musik yang cukup keras ini.

Aku pun mulai memalingkan mataku dan kembali memandang kak Lina kembali dan kami terus melakukan French Kiss.

Ketika kami sedang melakukan French Kiss, tiba-tiba kepalaku ditarik ke belakang oleh salah seorang penjahat sehingga French Kiss kami terputus lalu dia memaksaku meminum segelas cairan, ternyata ini minuman keras, kemudian kak Lina pun sama, dia dicekoki minuman keras juga.

Aku melihat ke arah kak Dani dan kak Yanti, mereka sama dicekoki minuman juga begitupun dengan istriku dan kak Asep, kami berenam dicekoki minuman keras oleh para penjahat.

Rasa haus di kerongkongan ku mulai terobati oleh minuman keras tadi lalu kami mulai melanjutkan French Kiss lagi tanpa ada perintah dari bos penjahat itu.

Setelah beberapa menit, aku lihat kak Dani dan kak Yanti mulai tersungkur dan diikuti oleh istriku, kak Asep dan kak Lina, aku tidak bisa menahan tubuh kak Lina karena kedua tanganku masih terikat, memeknya terlepas dari kontolku dan mulai tersungkur di depanku, tiba-tiba aku merasakan kepalaku sangat pusing dan serasa ruangan ini berputar, pandanganku menjadi buram tidak jelas, mataku semakin berat untuk dibuka, aku berusaha untuk tetap sadar tetapi pendengaranku mulai tenggelam menghilang disertai mataku yang sulit terbuka, akhirnya aku pun pingsan.

(((Bersambung ke POV Yanti)))
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd