POV Yanti (Bagian-3)
Ketika pesta seafood BBQ telah selesai, aku dan Lina segera membereskan beberapa alat makan sedangkan suamiku dan Dani membereskan alat pembakaran dan memadamkan api unggun. Setelah aku mencuci semua alat makan, aku segera menuju kamar mandi untuk menggosok gigi, lalu membuka seluruh pakaian ku dan berendam dalam jacuzzi.
Ketika aku sedang menikmati pijatan dari air jacuzzi, suamiku terlihat membawa dua gelas minuman isotonik untuk mengembalikan kebugaran tubuh kami, suamiku ikut masuk dan duduk di sebelahku sambil menikmati minuman dan pemandangan indah di luar jendela.
Setelah beberapa saat, suamiku mulai tertidur di sampingku, aku lihat dia sangat tampan dan gagah luar biasa, Tubuhnya sangat atletis dan dihiasi dengan otot-otot yang selalu membuatku terangsang,
Rasa kantuk ku mulai datang dan aku pun mulai tertidur di samping tubuh suamiku sambil merangkul tubuhnya dari samping di dalam jacuzzi.
Entah berapa jam, terasa rambutku dijambak lalu aku membuka mataku dan aku melihat ada tiga orang penjahat menodongkan senjata api ke hadapan kami, suamiku terbangun dan dia mengangkat kedua tangannya serta meminta untuk tidak menyakiti kami.
Aku berusaha menutupi payudaraku dengan kedua lenganku tetapi penjahat itu malah menarik tangan ku dan tubuhku dari jacuzzi, aku mulai panik, suamiku langsung berdiri di depanku melindungiku dengan kondisi kami masih telanjang bulat.
Setelah itu para penjahat ini mengancam akan membunuh kami bila kami tidak mengikuti perintahnya, lalu suamiku berkata kepada mereka, apabila mereka menginginkan uang maka silahkan ambil di dalam tas koper kami dan segera pergi dari sini tetapi para penjahat malah tertawa terbahak-bahak mendengar permintaan suamiku.
Dua orang penjahat masih menodongkan senjata kepada kami sedangkan yang seorang keluar dari kamar mandi dan masuk lagi sambil membawa tali dan mengikat kedua tangan suamiku ke belakang. Aku lihat suamiku ditendang dan dipaksa duduk di lantai bersimpuh.
Melihat kejadian seperti itu otomatis aku langsung menghampiri suamiku tetapi tangan kananku ditarik oleh penjahat itu lalu memposisikan diri ku menungging, aku berusaha melawan tetapi penjahat itu malah menendang suamiku hingga tersungkur dan mengancamku bila melawan maka mereka akan membunuh kami semua.
Dua orang menodongkan senjata ke suamiku, terlihat kepala suamiku tertunduk menandakan dia sudah tidak berdaya dan pasrah, lalu penjahat tadi yang menarik tanganku dan membuat posisiku menungging berpegangan ke tepi jacuzzi, dia mulai membuka celananya dan langsung memasukkan kontolnya yang kecil.
Kini aku diperkosa, dia menggenjot kontolnya ke dalam memekku yang masih kering sehingga membuat memekku perih dan sakit, dia menggenjot memekku hanya 4 kali genjotan lalu mengeluarkan kontolnya dan mengeluarkan spermanya ke punggungku. Aku bergumam dalam hati “Dasar bajingan, kontol kecil stamina juga kecil, dasar bangsat, nafsu menggebu tapi cepat keluar, dasar lemah” umpatku dalam hati.
Setelah seorang penjahat mengeluarkan spermanya di punggungku lalu sekarang giliran yang kedua, dia juga menggenjot memekku hanya 3 kali genjotan dan spermanya langsung keluar dan jatuh ke lantai sedangkan yang ketiga hanya 4 genjotan dan dia langsung keluar spermanya di lantai juga.
Memekku terasa perih dan sakit, terasa panas dan ngilu, aku menangis dan jatuh duduk bersimpuh di lantai, aku menutup wajahku dengan kedua tanganku, diriku merasa kotor sekali, aku merasa tidak layak menjadi istri yang baik, aku merasa jijik sendiri kepada diri sendiri, suamiku menghampiriku tetapi aku segera menyuruh dia untuk menjauh dari diriku, aku merasa tidak layak menjadi istrinya dan merasa diriku sangat kotor dan menjijikan.
Ketika aku menangis, aku mendengar jeritan Lina di ruang tamu depan, aku pun dikagetkan lagi dengan suara jeritan Rini di paviliunnya. situasi malam ini menjadi sangat mencekam dan menyeramkan.
Setelah itu, kami pun digiring keluar dari kamar mandi. Kami berjalan meninggalkan ruang kamar mandi menuju ruang tamu depan tanpa pakaian alias telanjang bulat, aku berjalan sambil menutupi payudaraku dan memekku.
Setelah sampai di ruang tamu, aku melihat Dani sudah terikat kedua tangannya ke belakang dan dia berdiri dengan kedua lututnya melihat ke arahku. Aku tertunduk malu, lalu penjahat tadi menendang suamiku dan tersungkur di samping Dani. Penjahat itu membawaku ke sofa, rupanya di sofa sudah duduk seorang penjahat dan di sampingnya Lina sedang dimainkan memeknya oleh jari-jari penjahat itu, aku lihat Lina berciuman dengan bos penjahat itu sambil memeknya dimainkan.
Aku yang berdiri dengan tertegun melihat adegan panas itu langsung terasa nafasku mulai memburu, birahiku mulai naik tetapi dalam hatiku yang lain menolak semua perlakuan ini, ini sangat menjijikan, melihat adikku diperlakukan secara liar dan brutal.
Penjahat itu mengocok memek Lina dengan 3 jarinya yang kanan sedangkan tangan kirinya meremas payudara Lina sambil mulut penjahat itu dan Lina melakukan French Kiss, “apakah Lina sudah terbuai atau melakukannya secara terpaksa?” gumamku dalam hati.
Aku pun segera memalingkan pandanganku ke samping dan kini melihat Dani yang sedang berdiri dengan kedua lututnya melihat istrinya sedang dilecehkan “tetapi mengapa kontolnya Dani malah mengeras?, apakah Dani terangsang??? tidak.. bukan.. bukan hanya Dani yang terangsang.. aku pun mulai terangsang melihat kontol bengkokmu Dani, aku membayangkannya sejak aku di rumah, aku membayangkan mengulum kontol bengkok mu dan memasukkannya ke memekku ini” gumamku lagi dalam hati yang kini libidoku mulai naik, nafasku mulai memburu, dadaku terasa sesak dan memekku mulai terasa basah, rasa sakit dan perih tadi sudah hilang entah kemana.
Ketika aku sedang melihat dan fokus ke kontol bengkoknya Dani tiba-tiba aku merasakan ada yang meremas pantatku dan memasukkan jarinya ke memekku, lalu aku melihat ke samping belakang ternyata bos penjahat itu mulai merangsang area memekku sedangkan dia masih melakukan French Kiss dengan Lina.
Ketika aku merasakan rangsangan itu, aku mencoba mencari suamiku, ternyata dia berdiri dengan kedua lututnya sambil menundukkan kepalanya, dia tidak melihatku tetapi Dani sekarang mulai melihat padaku.
Ada perasaan malu dalam diriku tetapi ini semua terjadi begitu saja, kalaupun aku menolak maka kami akan dibunuh, akhirnya aku mengikuti keinginan mereka dan aku bergumam dalam hati sambil merasakan rangsangan di memekku dan klitorisku dengan posisi berdiri “kalau kalian menginginkan seperti ini, maka aku akan mengikuti permainan kalian, aku siap layani semua keinginan kalian” gumamku dalam hati tetapi tetap berharap ada siapapun yang menolong kami dari para penjahat biadab ini.
Lalu aku mulai duduk di sofa di samping bos penjahat itu, kini posisi bos penjahat itu berada di tengah, lalu aku mulai membelai tubuhnya dan mulai meraba kontolnya yang masih berada dalam celananya. Ketika aku merabanya, dia menolaknya dengan menepis tanganku, lalu dia melepaskan ciumannya dengan Lina dan mulai mengulum bibirku dan kami mulai melakukan French Kiss, aku lihat tangan kirinya meremas payudara Lina sedangkan tangan kanannya meremas payudaraku sambil masih tetap dia melakukan French Kiss dengan ku, nafasku memburu, dadaku terasa mulai sesak disertai jantungku semakin berdebar dan memekku semakin basah, aku mulai terangsang hebat.
Entah mengapa, tiba-tiba si bos penjahat sialan itu menyudahinya dan menarik kami berdua (aku dan Lina) berdiri dan bangkit dari sofa lalu mendorong kami berdua ke lantai, libidoku tertahan lagi, birahiku menurun lagi.
Kemudian aku melihat ke arah suamiku, dia masih tertunduk dan terlihat air matanya menetes membasahi lantai, lalu aku melihat ke arah Dani, dia memandangku dan matanya tidak lepas melihat ke tubuh telanjangku, aku merasa pandangan Dani serasa meraba ke seluruh tubuhku, ketika aku dan Dani saling pandang tiba-tiba Adi dan istrinya masuk ruangan ini dalam kondisi telanjang bulat, lalu si penjahat itu menendang Adi ke arah suamiku sedangkan istrinya Rini ke arahku dan Lina.
Pada Saat ini posisi kami saling berhadapan, kemudian si penjahat memerintahkan kami untuk maju ke depan dan berhadapan tetapi di hadapanku bukan suamiku melainkan Dani yang sejak dari tadi tidak lepas memandang tubuhku.
Kemudian kami para wanita disuruh membungkukkan badan kami sehingga wajah kami sangat dekat sekali, nafas Dani terasa berat dan mulai memburu, sepertinya si penjahat itu menginginkan agar kami berciuman, “baiklah bila itu keinginan kalian, akan aku turuti, walaupun ini perbuatan terlarang dan sangat menjijikan, kini di depanku adalah Dani adik iparku, sebenarnya aku menolak perbuatan ini tetapi bila aku menolak maka kami semua akan dibunuh, ok.. akan ku lakukan tanpa ragu walaupun harus mengorbankan perasaanku, cintaku pada suamiku” gumamku dalam hati.
Benar saja, si bos penjahat ini memerintahkan agar kami saling berciuman, aku sempat melihat ke arah suamiku tetapi terhalang oleh Lina dan Adi yang kini mereka mulai melakukan French Kiss, kemudian aku lihat ke wajah Dani, nampak wajahnya seperti kebingungan, mungkin dia ragu menciumku.
“Aaaah… “ desahku saat dildo dimasukkan ke dalam memekku, kemudian dildo itu mulai keluar masuk di memekku dan menggenjotnya sehingga tubuhku terdorong maju dan bibirku pun menyentuh bibir Dani.
Lalu kamipun berciuman tipis-tipis, dengusan nafasku dan nafas Dani saling beradu, nampak wajah Dani mulai horny, nafas kami mulai memburu lalu dia meminta maaf padaku tetapi aku tidak memperdulikannya dan tidak menjawabnya.
Gejolak birahiku mulai naik kembali, jantungku berdegup kencang dan kini kami mulai berciuman dengan lembut dan akhirnya kami melakukan French Kiss, lidah kami saling bertautan, Dani mulai berani menyedot lidahku dan aku pun melakukan hal yang sama, terasa dengusan nafas kami saling memburu, dalam hatiku aku bergumam “bukankah ini yang aku inginkan?? bukankah ini yang aku bayangkan sewaktu aku di rumah?? apakah ini akan menjadi kenyataan?? maafkan aku … suamiku.. maafkan akuuuu … mmmmmhhhh aku menikmatinya, … aku menginginkannya… aku ….. mmmhhh” gumamku terputus saat si penjahat tadi mencabut dildo dari dalam memekku tetapi French Kiss yang tengah panas membara ini tidak kami hentikan, kami terus saling melumat dan terus melakukan French Kiss.
Ketika kami sedang melakukan French Kiss tiba-tiba terasa ada cairan hangat, rupanya si bos penjahat mengarahkan spermanya ke tubuhku, ini menjadi sensasi baru bagiku, libidoku semakin memuncak dan aku semakin liar saat ada cairan sperma lain membasahi tubuhku.
Bos penjahat itu kembali memerintahkan agar para lelaki menjilati payudara para wanita, tanpa menunggu lama, aku segera peluk tubuh Dani dan mulai mengarahkan payudaraku ke wajahnya, “OOOUUUHHH ,,, mmmhhhh nikmaaaat… mmm…. sssshhhhh mmmhhhh” desahku sambil tangan kiri ku mulai mengelus lembut kontol bengkoknya, aku tidak bisa membohongi keinginanku, memang benar aku sangat ingin merasakan kontol bengkoknya Dani, hal ini terlarang tetapi bila aku menolaknya maka kami semua akan mati.
Dani terus menjilati dan mengulum payudaraku dengan rakusnya, kemudian si bos penjahat itu memerintahkan agar para lelaki menjilati memek para wanita, langsung aku bangkit dan langsung mengarahkan memekku ke wajahnya Dani, “Aaaaahhhh … sssshhh … mmmmm … nikmaaaat… ouuuhhhh … geliiii… iiiihhhh … sssshhh …aaaaahhhh” desahku saat lidah Dani mengelus lembut klitorisku dan bermain di area memekku.
Lalu aku pegang kepalanya dan menekankan wajahnya lebih dalam dan “AAAAHHHH nikmaaaaat… sssshhh oouuuhhhh … mmmmhhh” desahku saat lidah Dani mulai masuk menyeruak memekku walaupun hanya masuk sedikit di dalam gerbangnya saja tetapi itu sudah membuat ku gelap mata.
Aku goyangkan pinggulku untuk menambah kenikmatan, tangan kananku meremas payudaraku sedangkan tangan kiriku menekan kepala Dani agar wajahnya tetap di dalam area selangkanganku.
Serangan lidah Dani di memekku membuatku akan hilang kendali, ketika aku akan segera mencapai puncak tiba-tiba aku dikejutkan oleh suara musik yang cukup keras. Tanpa ada perintah dari bos penjahat itu langsung aku turunkan badanku dan segera melumat bibir Dani lalu berbisik sambil memeluknya sedangkan wajah kami saling berdekatan, “Lakukan Dan… masukkan kontolmu ke memekku … aku sangat menginginkannya … sekarang” ucapku dengan suara yang agak bergetar karena birahiku bergejolak dalam diriku.
Dani hanya menganggukkan kepalanya saja, lalu aku pun menungging di depannya dan mengarahkan memek ku ke kontolnya, lalu aku pun mendesah nikmat “Aaaaaahhh ,,,, “ desahku saat kontol bengkok Dani yang aku impikan, yang aku bayangkan sekarang menjadi kenyataan.
Dani mulai menggenjot pelan memekku, terasa kontol bengkoknya menyentuh dan menabrak dinding memekku, aku sudah gelap mata, aku goyangkan tubuhku maju mundur dalam kondisi menungging sedangkan Dani juga mulai mempercepat genjotannya ke dalam memekku.
Nafasku semakin memburu, jantungku berdegup kencang, dadaku terasa sesak, memekku mencengkram kuat kontolnya, rupanya aku akan segera orgasme, aku tidak mau orgasmeku tertahan lagi, orgasmeku tertahan semenjak dari rumah hingga saat ini, aku akan meledakkannya sekarang dan aku pun mendesah saat sebentar lagi akan orgasme besarku “ah .. ah.. ah … ah .. ah .. kontolmu bengkok.. ah .. ah ..ah enaaaaakkkk …. akkkkuuuuu …. dikiiit lagiiiiii ah.. ah ..ah .. ah … akuuuuuu … mauuuu … keluaaaaar… AAAAAAAAAAHHHHHH …“ desahku cukup panjang, memekku berkedut mencengkram kuat kontolnya, mataku terpejam menikmati pelepasan orgasme yang telah tertahan berkali-kali. lalu disambut dengan erangan Dani “AKKKUUU JUGAAAAA … AAARRRGGGGGGGHHHHHHHH” erangan Dani begitu keras dan kuat..
Terasa sperma Dani menyemprot kuat ke dinding memekku, pelepasan orgasme ini sangat luar biasa nikmat, mungkin ini karena orgasmeku yang selalu tertahan berulang-ulang hingga saat ini dilepaskan secara langsung melalui apa yang aku bayangkan dan ternyata sekarang menjadi kenyataan melalui kontol Dani yang aku idamkan.
Saat posisiku masih menungging dan sedang merasakan nikmatnya pelepasan orgasme yang luar biasa besar, tiba-tiba rambutku dijambak sehingga kepalaku menengadah ke atas dan sekarang seorang penjahat meminumkan segelas air yang terasa menyengat, aku pun meminumnya sambil posisiku masih menungging dan kontolnya Dani masih berada dalam memekku, Aku lihat semuanya dicekoki minuman, namun selang beberapa menit, badanku terasa panas, mataku terasa berat, pandanganku mulai buram dan melihat seisi ruangan ini terasa berputar, aku sudah tidak kuat lagi dan akhirnya aku hempaskan tubuhku ini ke depan dan tidak sadarkan diri.
POV Asep
Setelah terlihat Rini yang mulai nampak kelelahan, akhirnya aku sebagai kakak tertua dari semuanya dan selaku ketua dalam acara liburan ini memutuskan untuk menyudahi acara Seafood BBQ.
Aku bilang ke Adi suaminya Rini untuk segera membawa istrinya untuk beristirahat, untuk membereskan peralatan bbq biar aku dan Dani yang melakukannya.
Adi pun segera membawa istrinya ke paviliun 1 tempat mereka beristirahat sedangkan aku dan Dani mulai membereskan peralatan bbq dan memadamkan api unggun serta membersihkan semua sampah yang tercecer.
Ketika aku sedang membersihkan sisa pembakaran, Dani bilang padaku bahwa dia ingin merasakan bugil dan bercinta di pesisir pantai dengan Lina istrinya, aku pun tersenyum dan mendukungnya, “Ide bagus Dan, kamu gak usah khawatirkan kami, si Adi dan Rini akan tidur nyenyak malam ini sedangkan dengan diriku, aku akan pastikan Yanti tidak akan keluar jalan-jalan malam ini, aku akan menjaganya untuk tetap di dalam paviliun, malam ini pesisir pantai untuk kalian berdua .. brother” ucapku sambil menepuk pundaknya.
Dani pun tersenyum dan bersalaman denganku sebagai tanda deal. Lalu kami pun melanjutkan aktivitas kami.
Setelah terlihat nampak rapi dan bersih, aku dan Dani duduk di kursi pantai sambil istirahat dan mulai menyalakan api dan kami pun merokok berdua menikmati indahnya malam di pesisir pantai yang nampak air lautnya sangat tenang dan jernih.
Ketika kami berdua tengah asik mengobrol sambil menikmati rokok, tiba-tiba terdengar suara pintu, rupanya Lina keluar dari paviliun 2 yang telah selesai membantu kakaknya Yanti untuk mencuci dan membereskan peralatan makan.
Kemudian Lina menghampiri dan duduk di samping suaminya, aku pun tersenyum dan mengerti, “Lanjutkan acaranya brother.. pesisir pantai ini milik kalian berdua” ucapku kepada mereka berdua sambil bangkit dari kursi pantai lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
Setelah aku masuk ke paviliun, aku duduk di sofa dan melihat istriku masih di dapur mengelap beberapa percikan air di sekitar meja, aku pandangi wajahnya, dia nampak sangat cantik luar biasa, kulitnya tidak coklat eksotis namun tidak juga putih, dia terlihat tersenyum manja padaku saat aku memandangnya, tubuhnya tinggi dan memiliki berat badan yang sangat ideal seperti halnya seorang model, alisnya tebal, hidungnya mancung serta memiliki bibir yang tipis sensual, dia memiliki payudara yang tidak kecil namun tidak juga besar, pokoknya benar-benar ideal luar biasa, sekilas aku perhatikan dia mirip artis wanita, Chelsea Islan versi hijab.
Dia mulai masuk ke kamar mandi dan mulai menggosok giginya. Lalu aku berinisiatif untuk mengambil dua gelas minuman di kulkas, akupun mulai bangkit dari sofa dan menuju ke kulkas yang terletak di ruang bar.
Setelah sampai, aku pun membuka kulkas dan mengambil sebotol minuman, ini bukan minuman keras, lalu aku tuangkan ke gelas, ketika aku sedang menuangkan minuman dari botol itu ke gelas, tiba-tiba aku mendengar suara lenguhan wanita.
Suara yang ku dengar adalah suara Lina, akupun tersenyum dan bergumam dalam hati “Biarlah mereka menikmati malam yang indah ini, tetapi … aku penasaran … kayak gimana sih mereka?” gumamku dalam hati sambil aku menyimpan botol itu di meja bar dan mulai membuka jendela di ruangan bar.
Aku tidak bisa melihat apapun karena terhalang oleh beberapa tanaman dan pohon yang berada tepat di luar jendela ruang bar ini tetapi suara lenguhannya terdengar. Lalu aku pun menaiki jendela dan keluar dari paviliun 2 lalu menuju ke arah suara lenguhan yang membuat birahi siapapun naik.
Aku berjalan mengendap-ngendap tanpa alas kaki dan akhirnya aku bisa melihat mereka berdua dengan jelas sedang bercinta dari balik pohon kelapa. Aku melihat Dani sedang dioral kontol bengkoknya oleh istrinya, setelah beberapa saat kini giliran Lina yang menerima oral dari suaminya, Aku bisa melihat dengan jelas bila Lina ternyata memiliki kulit yang coklat eksotis serta wajahnya yang mirip Maria Vania, tidak aku sadari, kontolku ternyata sudah keras sekali, lalu aku mulai mengeluarkan kontolku dari celana dan mulai melakukan onani sambil melihat ke arah Lina yang sekarang sedang dihajar memeknya oleh kontol bengkok suaminya.
Pemandangan yang sangat seksi sekali sehingga membuat gairahku dengan sangat cepat memuncak dan akhirnya aku mengeluarkan sperma mengenai pohon kelapa yang berada di depanku. Aku lihat Dani masih menghajar memeknya Lina, lalu aku pun mulai meninggalkan mereka berdua dan kembali ke ruangan bar, setelah itu aku menutup jendela ruang bar dan membuka seluruh pakaianku lalu aku membawa 2 gelas minuman tadi menuju kamar mandi dan menghampiri istriku Yanti.
Setelah sampai di kamar mandi, aku melihat istriku sudah berendam dalam jacuzzi, kemudian aku memberikan satu gelas untuknya dan setelah itu aku mulai memasuki jacuzzi dan duduk di samping istriku, posisi kami berdua kini duduk berdampingan dan menikmati pijatan air jacuzzi sambil menikmati pemandangan indah diluar sana melalui jendela kamar mandi.
Aku pun menghela nafas kuat dan tidak lama dari sana, aku mulai tertidur, mungkin istriku menduga diriku kelelahan karena membersihkan sisa-sisa sampah tapi sebenarnya aku melepas lelah setelah melakukan onani sambil melihat Lina dan Dani bersetubuh di pesisir pantai.
Tiba-tiba aku merasakan rambutku dijambak dan ketika aku membuka kedua mataku, ternyata kami ditodong oleh senjata api laras panjang, dikarenakan keadaanku yang baru bangun tidur membuat aku masih sulit untuk berkonsentrasi, aku hanya mengikuti perintah para penjahat itu, aku mengangkat kedua tanganku dan meminta mereka untuk tidak menyakiti istriku.
Aku lihat istriku ditarik tangannya, tanpa sadar aku langsung menepis tangan penjahat itu dan berdiri di depan istriku, aku berusaha melindungi istriku sedangkan kami dalam kondisi telanjang bulat.
Ketiga orang penjahat itu mengancam akan membunuh kami bila kami tidak mau mengikuti keinginannya, kemudian aku berkata kepada mereka bila mereka menginginkan uang maka silahkan ambil semua uang kami yang berada di dalam tas koper dan segera pergi dari sini.
Tetapi para penjahat itu malah menertawakan ucapanku, kemudian seorang penjahat keluar dari kamar mandi ini dan masuk lagi sambil membawa tali lalu dia mengikatkan tali tersebut ke tanganku dari belakang setelah itu aku ditendang dan diriku dipaksa untuk duduk bersimpuh di lantai.
Aku lihat istriku hendak berlari ke arahku tetapi tangan istriku ditarik dengan cepat oleh si penjahat lalu memposisikan tubuh istriku menungging, setelah itu aku ditendang dan kini aku tersungkur kemudian si penjahat kembali mengancam akan membunuh kami semua
Aku lihat para penjahat itu mulai membuka celananya, rupanya mereka akan memperkosa istriku, aku tidak sanggup melihat adegan yang akan berlangsung sebentar lagi, aku tundukkan kepala dan memejamkan mataku, aku berharap siapapun menolong kami semua.
Terdengar jelas olehku teriakan dan tangisan istriku, aku tak sanggup melihat istriku diperkosa oleh mereka, aku hanya bisa menundukkan kepala dan pasrah.
Setelah beberapa saat, aku mulai beranikan diriku untuk mengangkat kepalaku, aku melihat istriku kini berada di lantai terduduk bersimpuh sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, kemudian aku mulai berusaha bangkit dan berjalan dengan kedua lututku ke arah istriku tetapi istriku menyuruhku supaya tidak mendekatinya, aku menjadi bingung luar biasa. ketika aku terdiam kebingungan tiba-tiba aku mendengar suara jeritan Lina di ruang tamu di dalam paviliun ini, kemudian aku dikagetkan juga dengan suara jeritan Rini di paviliunnya di sana, ini membuat situasi menjadi sangat mengerikan, aku khawatir bila diantara kami ada yang dibunuh.
Setelah itu, kami pun digiring keluar dari kamar mandi. Kami berjalan meninggalkan ruang kamar mandi menuju ruang tamu depan tanpa pakaian alias telanjang bulat, aku lihat istriku berusaha menutupi payudaranya dan memeknya.
Setelah sampai di ruang tamu, aku melihat Dani sudah terikat kedua lengannya ke belakang sama seperti ku dan dia berdiri dengan kedua lututnya sambil melihat ke arah istriku.
Seketika tubuhku langsung terkena tendangan dan membuatku tersungkur ke arah Dani, aku berusaha bangkit dan melihat ke semua ruangan ini, rupanya di sofa sudah duduk seorang penjahat dan di sampingnya Lina sedang dimainkan memeknya oleh jari.
Aku lihat ke Dani, dia melihat fokus ke istriku. aku ingin memarahinya tetapi situasi ini memaksa kami untuk melakukan itu semua, perasaanku saat itu marah, cemburu dan bingung semua bercampur aduk menjadi satu, kini pandanganku mengarah ke sofa, Lina terlihat sedang dimainkan memeknya oleh penjahat itu, aku mengira-ngira dia adalah bosnya.
Aku yang kini berdiri dengan kedua lututku tertegun melihat adegan panas itu, langsung terasa nafasku mulai memburu, birahiku mulai naik melihat Lina yang sekilas mirip Maria Vania itu tengah keenakan mendapatkan jari-jari yang keluar masuk di memeknya tetapi dalam hatiku yang lain menolak semua perlakuan ini, ini sangat menjijikan, melihat adik iparku diperlakukan secara liar dan brutal.
Penjahat itu mengocok memek Lina dengan 3 jarinya yang kanan sedangkan tangan kirinya meremas payudara Lina sambil mulut penjahat itu dan Lina melakukan French Kiss, “Kenapa Lina memberikannya dengan mudah? kenapa Lina melayaninya?? apakah dia melakukan ini dengan terpaksa atau menikmatinya??” gumamku dalam hati.
Aku melihat ke arah samping, rupanya kontol Dani sudah keras, rupanya Dani juga terangsang melihat ini semua, lalu terdengar desahan dari istriku, aku lihat ternyata si bos penjahat itu memasukkan jarinya ke memek istriku, aku melihat wajah istriku mulai terlihat tenang dan menikmatinya, aku hanya bisa mengeluarkan air mata melihat ini semua, aku cemburu luar biasa tetapi aku tidak bisa melakukan apapun, seandainya aku melawan maka mereka semua akan mati.
Setelah itu terlihat istriku duduk di samping bos penjahat itu dan mereka mulai melakukan ciuman dan dilanjutkan ke French Kiss, aku tidak sanggup melihat adegan ini, kepalaku kembali tertunduk dan mataku kembali aku pejamkan dan kembali mengeluarkan air mata, aku tidak ingin melihat ini semua namun setelah beberapa saat, tiba-tiba ada beberapa orang yang masuk ruangan ini lagi, aku melihat bayangan mereka di lantai kemudian aku angkat kepalaku dan ternyata ketika aku lihat itu adalah Adi dan istrinya masuk ke ruangan ini sembari di belakangnya ada tiga orang penjahat menodongkan senjatanya ke arah mereka berdua, mereka berdua juga ternyata sudah dalam kondisi telanjang bulat.
Adi langsung ditendang oleh penjahat itu dan tersungkur di sampingku sedangkan Rini di bawa ke sisi lainnya yang ternyata istriku dan Lina sudah berdiri disana.
Aku awalnya hendak melihat istriku tetapi pandanganku malah fokus ke tubuh Rini dan begitu juga dengan Rini, dia melihat ke arahku, matanya melihat diriku dan terlihat Rini fokus melihat kontolku yang sekarang telah mengeras dan mengacung ke atas.
Aku menjadi malu sendiri, lalu aku tundukkan lagi kepalaku, lalu terdengar bos penjahat itu memerintahkan supaya para wanita berjajar dan menghadap kepada kami para lelaki, lalu terdengar langkah mereka dan bos penjahat itu memerintahkan agar kami berciuman, setelah mendengar itu, aku pun mengangkat kepalaku dan DEGG … jantungku mulai berdegup kencang, ternyata yang dihadapanku bukanlah istriku melainkan Rini.
Aku lihat para wanita berdiri berjajar tegak menghadap kepada kami para lelaki, aku segera meminta maaf kepada semua saudara iparku dan mereka juga melakukan hal yang sama sepertiku, lalu para wanita ini membungkukkan badannya, begitu juga dengan Rini yang kini wajahnya berada sangat dekat dengan wajahkui hingga bibirku dan bibir Rini bersentuhan.
Terlihat wajah Rini yang sangat cantik dan memiliki kulit yang putih dan bersih berada di depan wajahku, sekilas matanya mirip artis wanita Ariel Tatum, Rini memiliki kulit yang paling putih dari kedua saudari-saudarinya, payudaranya besar, ranum, sekel dan mengkal serta memiliki pinggang yang bak biola dan pahanya nampak putih dan berisi bak pualam.
Aku lihat bos penjahat itu memasukkan dildo ke memek istriku dan dilanjutkan ke memeknya Rini sedangkan Lina digenjot oleh kontol bos penjahat itu. Aku sudah tidak sanggup lagi melihat istriku diperlakukan seperti itu lalu aku pun saat itu hanya fokus ke hadapanku saja, aku pandang wajah Rini yang sangat dekat sambil kami mulai berciuman dengan lembut.
Ketika aku dan Rini sedang berciuman tiba-tiba bos penjahat itu melepaskan dildo dari dalam memek Rini dan dia mulai mengocok kontolnya di luar dan menyemprotkan spermanya ke tubuh istriku.
Kemudian bos penjahat itu mulai memerintahkan agar kami para lelaki untuk menjilat dan mengulum payudara wanita di depannya masing-masing.
Lalu Rini mulai mendorong tubuhku hingga kini aku duduk seperti duduknya orang Jepang, lalu Rini mengarahkan payudaranya dan langsung kulumat, kujilat dan kadang diselingi dengan gigitan ringan di puting payudaranya, Desahan Rini luar biasa sensual, kemudian dia mengangkat daguku lalu kami melakukan French Kiss yang lebih panas dari sebelumnya, setelah itu dia mengarahkan payudaranya lagi dan itu terus dilakukan secara berulang sambil pinggulnya bergoyang yang mengakibatkan batang kontolku yang besar ini sering bersentuhan dengan memeknya.
Dia mengerang dan mendesah kenikmatan, “Ouuh … ini nikmat sekaliiii … mmmmhhhh… ssslllrrrrppp … aaaahhh … kontol kakak gedeeee bangeeeet… ooouuuhhhh … nikmaaaaat… aaahh .. ”
Ketika kami tengah melakukan itu semua, tiba-tiba datang lagi perintah agar kami para lelaki harus menjilat memeknya.
Aku sudah tidak peduli dengan saudara iparku yang lain, aku benar-benar sudah tenggelam dalam lautan birahi yang luar biasa besar dan dalamnya.
Rini membimbing tubuhku yang sedang dalam posisi duduk ini untuk mengikuti tubuhnya yang mulai berbaring di lantai, kemudian Rini membuka kedua kakinya dengan seksi dan mengarahkan selangkangannya ke hadapanku, lalu aku pun mulai membungkukan wajahku, sehingga kini kepalaku berada diantara kedua pahanya dan langsung ku jilat memek indahnya yang berwarna agak pink ini dan bersih dari bulu kemaluannya.
“Ouh.. aaaahhhh … ssshhhhh … aaaaahhhhh” desah Rini sambil meremas kedua payudaranya dengan kedua tangannya.
Lidahku bermain di area luar memeknya, lidahku juga menyentuh lembut klitorisnya dan mulai masuk ke dalam memeknya, Rini mendesah dan mengerang luar biasa. “Aaaaahhh… geliiii… nikmaaaaat … sssshhhh … mmmhhhhh … ssssssshhhh.. aaahhhhh.. ah.. ah … ahh… ah..” desahan Rini saat lidahku keluar masuk di memeknya.
Permainan lidahku membuat tubuh Rini bergelinjang hebat, pinggulnya bergoyang dan kedua paha empuknya menghimpit kepalaku, serangan lidahku membuat Rini semakin liar dan binal, aku gunakan skill permainan lidahku sehingga kini Rini semakin mendekati orgasmenya, Dia mengejang hebat luarbiasa dan mengerang “AAAAAAAAAAHHHHH … aku sampaaaaai … ssshhhh … aaaahhhh” sambil meremas rambut kepalaku, tubuhnya bergetar disertai keluar cairan orgasmenya membasahi wajahku.
Setelah beberapa saat, rupanya para penjahat itu menyalakan musik yang cukup keras, lalu tanpa ada perintah dari siapapun aku mulai mengarahkan kontol besar dan panjang yang dihiasi dengan urat-uratnya ke memek Rini, aku gesekkan pelan-pelan tapi rupanya sangat sulit karena tidak ada yang menyangga badanku karena kedua tangan ku masih terikat ke belakang. “Rin .. ouuh .. susah nih … “ ucapku kepada Rini yang disambut dengan senyuman manisnya yang nampak nakal menggoda.
Ketika aku berusaha memasukkan kontolku ke memeknya dan gagal berulang kali, tiba-tiba tangan Rini memegang lembut kontolku dan mulai mengarahkannya ke memeknya. Rini membimbing kontol besar ku untuk memasuki memeknya.
Aku mulai membungkukan badanku tetapi aku tidak bisa karena kedua tangan ku masih terikat, kemudian Rini memegang dadaku seolah-olah kedua tangan Rini mengajak badanku condong ke tubuhnya dan menjadi penyangganya.
Badanku pun mengikuti arahan dari kedua tangan lembut Rini dan aku mulai mencondongkan badanku ke arah badan Rini, kini nampak jelas wajah Rini yang cantik namun telah berubah menjadi binal dan liar, dia berbisik padaku,”Ayo kak.. masukkan kontolmu yang besar, aku … AAAAAAHHHHH” desahan Rini ketika kontolku mulai memasuki memeknya secara pelan dan lembut.
Terasa memeknya sangat sempit sekali, pinggulku kuangkat lalu kumasukan kembali lebih dalam dan terus aku mengulanginya hingga BLESSSS, setengah batang kontolku masuk ke dalam memeknya.
Aku mulai menggenjot memeknya dengan pelan dan lembut, desahan Rini semakin liar, “ah.. ah.. ah .. ah .. ah.. ah .. gedeeeee.. oouuh.. ah .. ah .. nikmaaaaat .. ah … ah.. ah … akuuuu dikit lagiiiiiii …..AAAAAAAAHHHH “ erang Rini yang kini orgasme keduanya keluar lebih cepat dari sebelumnya, kedua kakinya menjepit pinggangku dengan sangat erat dibarengi dengan getaran tubuhnya dan mengejang hebat, dinding memeknya terasa berkedut berulang-ulang di batang kontolku yang baru masuk setengahnya saja.
Nafasnya tersengal-sengal, keringatnya mulai bercucuran dan membasahi badannya yang putih dan seksi luar biasa, kemudian setelah orgasmenya keluar beberapa saat, Rini mendorong tubuhku untuk kembali duduk seperti semula, lalu Rini mulai berdiri dengan kedua lututnya dan mulai mengarahkan memeknya ke kontolku, rupanya Rini akan melakukan WoT, dia mulai memeluk tubuhku dan kami mulai berciuman, lalu Rini berbisik, “Aku sangat mencintaimu … mmmmmhhhh “ desahan Rini dan kami melakukan French Kiss disertai memeknya mulai mengulum kontolku, aku pun mengerang “AAAAHHH … sempiiit banget punyamu sayaaaank” ucapku, lalu Rini memandang wajahku dan kami mulai melakukan French Kiss dibarengi dengan genjotan memek Rini ke kontolku.
Aku sempat berpikir sesaat dan bergumam dalam hati, “Aku mulai mencintai Rini, begitu juga dengan Rini yang terus-terusan bilang mencintaiku, bagaimana ini? bagaimana dengan istriku? bagaimana dengan Adi suaminya Rini? kenapa jadi kacau begini… tetapi aku dan Rini sangat menikmatinya”
Memeknya dihujamkan semakin dalam sehingga kini membuat Rini semakin liar luar biasa, pinggulnya bergoyang sangat erotis, dinding memeknya sangat sempit dan terasa legit, menggigit dan pulen, kemudian terasa Rini akan mendekati orgasmenya dan akupun berusaha mengejar orgasmeku juga.
Nafas kami saling memburu, dadaku mulai sesak, kontolku semakin mengeras, genjotan dan goyangan pinggang Rini semakin liar dan pada akhirnya Rini mengerang keras lagi “AAAAAKKUUUU KELUAAAAAARRRR … AAAAAAAHHHHHH “ erangan kuat Rini yang kusambut juga dengan orgasmeku yang akan sampai “AKKU JUGAAAAA…. AAAAARRRGGGGGGHHHHH” erangan keras kami terselimuti oleh musik yang cukup keras, badan kami bergetar dan mengejang hebat, spermaku keluar di dalam memeknya Rini dan membasahi semua dinding memeknya, kedua tangan Rini memeluk erat tubuhku dan mencakar punggungku, pandanganku gelap sesaat lalu kami melakukan French Kiss lagi.
Ketika kami sedang melakukan French Kiss tiba-tiba kepalaku dijambak ke belakang sehingga mulut kami terlepas, rupanya penjahat itu mulai memberikan minuman kepada kami semua, setelah beberapa menit, tiba-tiba pandanganku buram, kepalaku terasa pusing melihat ruangan ini seperti berputar, Rini mulai tersungkur dan memeknya terlepas dari kontolku dan terdengar PLOP, aku sudah tidak kuat lagi, aku pun ikut tersungkur dan aku pun rupanya pingsan saat itu.
Terasa hawa sejuk menyentuh kulit tubuhku dan terasa sinar mentari mulai menyoroti kepalaku, aku mulai membuka kedua mataku, pandanganku buram namun sedikit demi sedikit mulai nampak jelas, ternyata pintu depan paviliun terbuka sehingga hawa sejuk pantai masuk ke ruangan ini dan sinar matahari masuk dari jendela menyoroti kepalaku, lalu aku melihat semua iparku dan istriku masih dalam kondisi pingsan, rupanya aku yang pertama sadarkan diri.
Aku mencoba bangkit namun kedua tangan ku masih terikat, terasa tubuhku sangat berat, aku terus berusaha bangkit dan akhirnya aku bisa berdiri dengan sempurna, aku melihat semuanya dalam kondisi telanjang bulat.
Aku mulai berjalan menuju dapur dan hendak mencari dan mengambil pisau untuk melepaskan ikatan tali yang sangat kuat ini. Setelah aku berhasil melepaskan tali di kedua tanganku, aku segera menuju ruang depan paviliun dan mulai melepaskan semua ikatan tali yang mengikat kedua tangan saudara-saudara iparku.
Mereka tampak belum sadarkan diri, setelah aku melepaskan semua ikatan tali, aku mengendap dengan sangat hati-hati berjalan keluar dari paviliun dan menyusuri pantai untuk mencari para penjahat yang telah merampok kami.
Aku terus berjalan menyusuri pantai dan ternyata semua penjahat telah pergi, alangkah kagetnya ternyata yacht pun ikut hilang mungkin dibawa sama para penjahat.
Aku berdiri sambil memegang pisau dapur dalam kondisi masih telanjang di dermaga melihat pemandangan pantai di waktu siang ini yang sangat begitu indah, langit biru begitu cerah, air laut yang sangat bersih dan sangat jernih menampakkan batu karang di dasarnya beserta ikan warna-warni berenang bebas terlihat dengan jelas.
Lalu akupun mulai menyimpan pisau itu di atas jembatan dermaga lalu aku pun mulai loncat dan meluncur berenang ke laut, terasa segar sekali, cukup lama aku berenang di air laut yang nampak sangat jernih ini, setelah itu aku pun segera naik kembali dan mulai mengambil pisau dan kembali ke paviliun.
Selama di perjalanan menuju paviliun, aku disuguhkan dengan pemandangan indah luar biasa, pasir pantai yang putih bersih dan air laut yang tenang, bersih dan jernih, aku berharap mereka telah sadarkan diri.
Ketika aku masuk ke paviliun, ternyata mereka masih dalam kondisi belum sadarkan diri. Aku simpan pisau dapurnya lalu aku berusaha menggendong istriku ke kamar tidur dan ku selimuti dia dengan rapi.
Setelah itu aku berusaha membangunkan Adi dan Dani, kemudian keduanya bangun dan sadarkan diri, Adi dan Dani mulai menangis dan meminta maaf padaku begitu juga denganku, aku juga minta maaf kepada mereka berdua dan kami saling memaafkan satu sama yang lain.
Kemudian aku meminta mereka untuk membawa istrinya ke paviliunnya masing-masing beserta semua isi dari tas tangannya yang berserakan di atas meja. Aku pun meminta kepada Adi dan Dani, apabila telah selesai membawa mereka ke kamarnya, aku ingin mengobrol bersama di atas dermaga.
Setelah mereka pergi meninggalkan paviliun dua ini, aku pun segera menuju kamar dan mulai memeriksa tas koper kami, ternyata semua uang kami raib dirampok, kemudian aku segera memakai celana pantai yang panjangnya selutut tanpa celana dalam dan baju karena udara di pantai ini mulai terasa panas.
Aku sejenak melihat ke arah istriku, dia nampak sangat cantik sekali, aku tidak ingin membangunkannya karena aku khawatir bila dibangunkan secara sekaligus akan membuat kepalanya sakit. Setelah itu aku segera meninggalkan kamar lalu menuju dapur dan membawa 3 botol air Ion Supply Drink dan segera meninggalkan paviliun dua dan menuju ke dermaga untuk mengobrol dengan Adi dan Dani.
Setelah sampai di dermaga, aku duduk termenung sendirian dan berpikir bila kami semua secara tidak langsung sudah melakukan hubungan seks terlarang dengan istri lain dan hal inilah yang akan aku bahas dengan mereka berdua.
Aku minum air ISD yang ku bawa tadi dan kunyalakan rokok, cukup lama aku menunggu mereka berdua. Entah apa yang mereka lakukan, apakah mereka mandi atau melakukan hubungan seks dulu, lalu pandanganku mulai aku fokuskan melihat pulau kecil di seberang sana, ternyata di pulau kecil di seberang sana aku lihat ada beberapa wisatawan juga seperti kami, rupanya mereka baru tiba di pulau itu yang berjarak (mungkin) sekitar 3 km dari pulau yang kami tempati ini.
Ketika aku sedang fokus melihat ke pulau di seberang sana, akhirnya mereka datang juga tetapi bukan hanya Adi dan Dani saja melainkan dengan istriku dan istri-istri mereka (Lina dan Rini). Adi dan Dani hanya memakai celana yang sama seperti ku dan tidak memakai baju sedangkan istriku, Lina dan Rini mereka memakai celana pantai yang panjang (bukan rok) yang berbahan kain tipis namun bercorak serta baju pantai berlengan panjang dan nampak tercetak kedua payudaranya namun tertutup oleh kerudung mereka masing-masing. Istriku dan Rini memakai kerudung berwarna putih sedangkan Lina memakai kerudung berwarna biru tua.
Adi dan Dani berjalan di depan sedangkan para wanita berjalan di belakang mereka berdua, terlihat para wanita kepalanya tertunduk.
Setelah mereka tiba di hadapanku, aku sejenak terdiam kaku bukan hanya aku saja tetapi kami semua diam dan tidak ada yang berbicara. Aku melihat ke arah Adi dan Dani, mereka berdua juga sama diam dan kaku, mungkin kami semua merasa canggung.
Bersambung …