Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Seringai Binal -Tamat-

POV Yanti (Bagian-3)

Ketika pesta seafood BBQ telah selesai, aku dan Lina segera membereskan beberapa alat makan sedangkan suamiku dan Dani membereskan alat pembakaran dan memadamkan api unggun. Setelah aku mencuci semua alat makan, aku segera menuju kamar mandi untuk menggosok gigi, lalu membuka seluruh pakaian ku dan berendam dalam jacuzzi.

Ketika aku sedang menikmati pijatan dari air jacuzzi, suamiku terlihat membawa dua gelas minuman isotonik untuk mengembalikan kebugaran tubuh kami, suamiku ikut masuk dan duduk di sebelahku sambil menikmati minuman dan pemandangan indah di luar jendela.

Setelah beberapa saat, suamiku mulai tertidur di sampingku, aku lihat dia sangat tampan dan gagah luar biasa, Tubuhnya sangat atletis dan dihiasi dengan otot-otot yang selalu membuatku terangsang,

Rasa kantuk ku mulai datang dan aku pun mulai tertidur di samping tubuh suamiku sambil merangkul tubuhnya dari samping di dalam jacuzzi.

Entah berapa jam, terasa rambutku dijambak lalu aku membuka mataku dan aku melihat ada tiga orang penjahat menodongkan senjata api ke hadapan kami, suamiku terbangun dan dia mengangkat kedua tangannya serta meminta untuk tidak menyakiti kami.

Aku berusaha menutupi payudaraku dengan kedua lenganku tetapi penjahat itu malah menarik tangan ku dan tubuhku dari jacuzzi, aku mulai panik, suamiku langsung berdiri di depanku melindungiku dengan kondisi kami masih telanjang bulat.

Setelah itu para penjahat ini mengancam akan membunuh kami bila kami tidak mengikuti perintahnya, lalu suamiku berkata kepada mereka, apabila mereka menginginkan uang maka silahkan ambil di dalam tas koper kami dan segera pergi dari sini tetapi para penjahat malah tertawa terbahak-bahak mendengar permintaan suamiku.

Dua orang penjahat masih menodongkan senjata kepada kami sedangkan yang seorang keluar dari kamar mandi dan masuk lagi sambil membawa tali dan mengikat kedua tangan suamiku ke belakang. Aku lihat suamiku ditendang dan dipaksa duduk di lantai bersimpuh.

Melihat kejadian seperti itu otomatis aku langsung menghampiri suamiku tetapi tangan kananku ditarik oleh penjahat itu lalu memposisikan diri ku menungging, aku berusaha melawan tetapi penjahat itu malah menendang suamiku hingga tersungkur dan mengancamku bila melawan maka mereka akan membunuh kami semua.

Dua orang menodongkan senjata ke suamiku, terlihat kepala suamiku tertunduk menandakan dia sudah tidak berdaya dan pasrah, lalu penjahat tadi yang menarik tanganku dan membuat posisiku menungging berpegangan ke tepi jacuzzi, dia mulai membuka celananya dan langsung memasukkan kontolnya yang kecil.

Kini aku diperkosa, dia menggenjot kontolnya ke dalam memekku yang masih kering sehingga membuat memekku perih dan sakit, dia menggenjot memekku hanya 4 kali genjotan lalu mengeluarkan kontolnya dan mengeluarkan spermanya ke punggungku. Aku bergumam dalam hati “Dasar bajingan, kontol kecil stamina juga kecil, dasar bangsat, nafsu menggebu tapi cepat keluar, dasar lemah” umpatku dalam hati.

Setelah seorang penjahat mengeluarkan spermanya di punggungku lalu sekarang giliran yang kedua, dia juga menggenjot memekku hanya 3 kali genjotan dan spermanya langsung keluar dan jatuh ke lantai sedangkan yang ketiga hanya 4 genjotan dan dia langsung keluar spermanya di lantai juga.

Memekku terasa perih dan sakit, terasa panas dan ngilu, aku menangis dan jatuh duduk bersimpuh di lantai, aku menutup wajahku dengan kedua tanganku, diriku merasa kotor sekali, aku merasa tidak layak menjadi istri yang baik, aku merasa jijik sendiri kepada diri sendiri, suamiku menghampiriku tetapi aku segera menyuruh dia untuk menjauh dari diriku, aku merasa tidak layak menjadi istrinya dan merasa diriku sangat kotor dan menjijikan.

Ketika aku menangis, aku mendengar jeritan Lina di ruang tamu depan, aku pun dikagetkan lagi dengan suara jeritan Rini di paviliunnya. situasi malam ini menjadi sangat mencekam dan menyeramkan.

Setelah itu, kami pun digiring keluar dari kamar mandi. Kami berjalan meninggalkan ruang kamar mandi menuju ruang tamu depan tanpa pakaian alias telanjang bulat, aku berjalan sambil menutupi payudaraku dan memekku.

Setelah sampai di ruang tamu, aku melihat Dani sudah terikat kedua tangannya ke belakang dan dia berdiri dengan kedua lututnya melihat ke arahku. Aku tertunduk malu, lalu penjahat tadi menendang suamiku dan tersungkur di samping Dani. Penjahat itu membawaku ke sofa, rupanya di sofa sudah duduk seorang penjahat dan di sampingnya Lina sedang dimainkan memeknya oleh jari-jari penjahat itu, aku lihat Lina berciuman dengan bos penjahat itu sambil memeknya dimainkan.

Aku yang berdiri dengan tertegun melihat adegan panas itu langsung terasa nafasku mulai memburu, birahiku mulai naik tetapi dalam hatiku yang lain menolak semua perlakuan ini, ini sangat menjijikan, melihat adikku diperlakukan secara liar dan brutal.

Penjahat itu mengocok memek Lina dengan 3 jarinya yang kanan sedangkan tangan kirinya meremas payudara Lina sambil mulut penjahat itu dan Lina melakukan French Kiss, “apakah Lina sudah terbuai atau melakukannya secara terpaksa?” gumamku dalam hati.

Aku pun segera memalingkan pandanganku ke samping dan kini melihat Dani yang sedang berdiri dengan kedua lututnya melihat istrinya sedang dilecehkan “tetapi mengapa kontolnya Dani malah mengeras?, apakah Dani terangsang??? tidak.. bukan.. bukan hanya Dani yang terangsang.. aku pun mulai terangsang melihat kontol bengkokmu Dani, aku membayangkannya sejak aku di rumah, aku membayangkan mengulum kontol bengkok mu dan memasukkannya ke memekku ini” gumamku lagi dalam hati yang kini libidoku mulai naik, nafasku mulai memburu, dadaku terasa sesak dan memekku mulai terasa basah, rasa sakit dan perih tadi sudah hilang entah kemana.

Ketika aku sedang melihat dan fokus ke kontol bengkoknya Dani tiba-tiba aku merasakan ada yang meremas pantatku dan memasukkan jarinya ke memekku, lalu aku melihat ke samping belakang ternyata bos penjahat itu mulai merangsang area memekku sedangkan dia masih melakukan French Kiss dengan Lina.

Ketika aku merasakan rangsangan itu, aku mencoba mencari suamiku, ternyata dia berdiri dengan kedua lututnya sambil menundukkan kepalanya, dia tidak melihatku tetapi Dani sekarang mulai melihat padaku.

Ada perasaan malu dalam diriku tetapi ini semua terjadi begitu saja, kalaupun aku menolak maka kami akan dibunuh, akhirnya aku mengikuti keinginan mereka dan aku bergumam dalam hati sambil merasakan rangsangan di memekku dan klitorisku dengan posisi berdiri “kalau kalian menginginkan seperti ini, maka aku akan mengikuti permainan kalian, aku siap layani semua keinginan kalian” gumamku dalam hati tetapi tetap berharap ada siapapun yang menolong kami dari para penjahat biadab ini.

Lalu aku mulai duduk di sofa di samping bos penjahat itu, kini posisi bos penjahat itu berada di tengah, lalu aku mulai membelai tubuhnya dan mulai meraba kontolnya yang masih berada dalam celananya. Ketika aku merabanya, dia menolaknya dengan menepis tanganku, lalu dia melepaskan ciumannya dengan Lina dan mulai mengulum bibirku dan kami mulai melakukan French Kiss, aku lihat tangan kirinya meremas payudara Lina sedangkan tangan kanannya meremas payudaraku sambil masih tetap dia melakukan French Kiss dengan ku, nafasku memburu, dadaku terasa mulai sesak disertai jantungku semakin berdebar dan memekku semakin basah, aku mulai terangsang hebat.

Entah mengapa, tiba-tiba si bos penjahat sialan itu menyudahinya dan menarik kami berdua (aku dan Lina) berdiri dan bangkit dari sofa lalu mendorong kami berdua ke lantai, libidoku tertahan lagi, birahiku menurun lagi.

Kemudian aku melihat ke arah suamiku, dia masih tertunduk dan terlihat air matanya menetes membasahi lantai, lalu aku melihat ke arah Dani, dia memandangku dan matanya tidak lepas melihat ke tubuh telanjangku, aku merasa pandangan Dani serasa meraba ke seluruh tubuhku, ketika aku dan Dani saling pandang tiba-tiba Adi dan istrinya masuk ruangan ini dalam kondisi telanjang bulat, lalu si penjahat itu menendang Adi ke arah suamiku sedangkan istrinya Rini ke arahku dan Lina.

Pada Saat ini posisi kami saling berhadapan, kemudian si penjahat memerintahkan kami untuk maju ke depan dan berhadapan tetapi di hadapanku bukan suamiku melainkan Dani yang sejak dari tadi tidak lepas memandang tubuhku.

Kemudian kami para wanita disuruh membungkukkan badan kami sehingga wajah kami sangat dekat sekali, nafas Dani terasa berat dan mulai memburu, sepertinya si penjahat itu menginginkan agar kami berciuman, “baiklah bila itu keinginan kalian, akan aku turuti, walaupun ini perbuatan terlarang dan sangat menjijikan, kini di depanku adalah Dani adik iparku, sebenarnya aku menolak perbuatan ini tetapi bila aku menolak maka kami semua akan dibunuh, ok.. akan ku lakukan tanpa ragu walaupun harus mengorbankan perasaanku, cintaku pada suamiku” gumamku dalam hati.

Benar saja, si bos penjahat ini memerintahkan agar kami saling berciuman, aku sempat melihat ke arah suamiku tetapi terhalang oleh Lina dan Adi yang kini mereka mulai melakukan French Kiss, kemudian aku lihat ke wajah Dani, nampak wajahnya seperti kebingungan, mungkin dia ragu menciumku.

“Aaaah… “ desahku saat dildo dimasukkan ke dalam memekku, kemudian dildo itu mulai keluar masuk di memekku dan menggenjotnya sehingga tubuhku terdorong maju dan bibirku pun menyentuh bibir Dani.

Lalu kamipun berciuman tipis-tipis, dengusan nafasku dan nafas Dani saling beradu, nampak wajah Dani mulai horny, nafas kami mulai memburu lalu dia meminta maaf padaku tetapi aku tidak memperdulikannya dan tidak menjawabnya.

Gejolak birahiku mulai naik kembali, jantungku berdegup kencang dan kini kami mulai berciuman dengan lembut dan akhirnya kami melakukan French Kiss, lidah kami saling bertautan, Dani mulai berani menyedot lidahku dan aku pun melakukan hal yang sama, terasa dengusan nafas kami saling memburu, dalam hatiku aku bergumam “bukankah ini yang aku inginkan?? bukankah ini yang aku bayangkan sewaktu aku di rumah?? apakah ini akan menjadi kenyataan?? maafkan aku … suamiku.. maafkan akuuuu … mmmmmhhhh aku menikmatinya, … aku menginginkannya… aku ….. mmmhhh” gumamku terputus saat si penjahat tadi mencabut dildo dari dalam memekku tetapi French Kiss yang tengah panas membara ini tidak kami hentikan, kami terus saling melumat dan terus melakukan French Kiss.

Ketika kami sedang melakukan French Kiss tiba-tiba terasa ada cairan hangat, rupanya si bos penjahat mengarahkan spermanya ke tubuhku, ini menjadi sensasi baru bagiku, libidoku semakin memuncak dan aku semakin liar saat ada cairan sperma lain membasahi tubuhku.

Bos penjahat itu kembali memerintahkan agar para lelaki menjilati payudara para wanita, tanpa menunggu lama, aku segera peluk tubuh Dani dan mulai mengarahkan payudaraku ke wajahnya, “OOOUUUHHH ,,, mmmhhhh nikmaaaat… mmm…. sssshhhhh mmmhhhh” desahku sambil tangan kiri ku mulai mengelus lembut kontol bengkoknya, aku tidak bisa membohongi keinginanku, memang benar aku sangat ingin merasakan kontol bengkoknya Dani, hal ini terlarang tetapi bila aku menolaknya maka kami semua akan mati.

Dani terus menjilati dan mengulum payudaraku dengan rakusnya, kemudian si bos penjahat itu memerintahkan agar para lelaki menjilati memek para wanita, langsung aku bangkit dan langsung mengarahkan memekku ke wajahnya Dani, “Aaaaahhhh … sssshhh … mmmmm … nikmaaaat… ouuuhhhh … geliiii… iiiihhhh … sssshhh …aaaaahhhh” desahku saat lidah Dani mengelus lembut klitorisku dan bermain di area memekku.

Lalu aku pegang kepalanya dan menekankan wajahnya lebih dalam dan “AAAAHHHH nikmaaaaat… sssshhh oouuuhhhh … mmmmhhh” desahku saat lidah Dani mulai masuk menyeruak memekku walaupun hanya masuk sedikit di dalam gerbangnya saja tetapi itu sudah membuat ku gelap mata.

Aku goyangkan pinggulku untuk menambah kenikmatan, tangan kananku meremas payudaraku sedangkan tangan kiriku menekan kepala Dani agar wajahnya tetap di dalam area selangkanganku.

Serangan lidah Dani di memekku membuatku akan hilang kendali, ketika aku akan segera mencapai puncak tiba-tiba aku dikejutkan oleh suara musik yang cukup keras. Tanpa ada perintah dari bos penjahat itu langsung aku turunkan badanku dan segera melumat bibir Dani lalu berbisik sambil memeluknya sedangkan wajah kami saling berdekatan, “Lakukan Dan… masukkan kontolmu ke memekku … aku sangat menginginkannya … sekarang” ucapku dengan suara yang agak bergetar karena birahiku bergejolak dalam diriku.

Dani hanya menganggukkan kepalanya saja, lalu aku pun menungging di depannya dan mengarahkan memek ku ke kontolnya, lalu aku pun mendesah nikmat “Aaaaaahhh ,,,, “ desahku saat kontol bengkok Dani yang aku impikan, yang aku bayangkan sekarang menjadi kenyataan.

Dani mulai menggenjot pelan memekku, terasa kontol bengkoknya menyentuh dan menabrak dinding memekku, aku sudah gelap mata, aku goyangkan tubuhku maju mundur dalam kondisi menungging sedangkan Dani juga mulai mempercepat genjotannya ke dalam memekku.

Nafasku semakin memburu, jantungku berdegup kencang, dadaku terasa sesak, memekku mencengkram kuat kontolnya, rupanya aku akan segera orgasme, aku tidak mau orgasmeku tertahan lagi, orgasmeku tertahan semenjak dari rumah hingga saat ini, aku akan meledakkannya sekarang dan aku pun mendesah saat sebentar lagi akan orgasme besarku “ah .. ah.. ah … ah .. ah .. kontolmu bengkok.. ah .. ah ..ah enaaaaakkkk …. akkkkuuuuu …. dikiiit lagiiiiii ah.. ah ..ah .. ah … akuuuuuu … mauuuu … keluaaaaar… AAAAAAAAAAHHHHHH …“ desahku cukup panjang, memekku berkedut mencengkram kuat kontolnya, mataku terpejam menikmati pelepasan orgasme yang telah tertahan berkali-kali. lalu disambut dengan erangan Dani “AKKKUUU JUGAAAAA … AAARRRGGGGGGGHHHHHHHH” erangan Dani begitu keras dan kuat..

Terasa sperma Dani menyemprot kuat ke dinding memekku, pelepasan orgasme ini sangat luar biasa nikmat, mungkin ini karena orgasmeku yang selalu tertahan berulang-ulang hingga saat ini dilepaskan secara langsung melalui apa yang aku bayangkan dan ternyata sekarang menjadi kenyataan melalui kontol Dani yang aku idamkan.

Saat posisiku masih menungging dan sedang merasakan nikmatnya pelepasan orgasme yang luar biasa besar, tiba-tiba rambutku dijambak sehingga kepalaku menengadah ke atas dan sekarang seorang penjahat meminumkan segelas air yang terasa menyengat, aku pun meminumnya sambil posisiku masih menungging dan kontolnya Dani masih berada dalam memekku, Aku lihat semuanya dicekoki minuman, namun selang beberapa menit, badanku terasa panas, mataku terasa berat, pandanganku mulai buram dan melihat seisi ruangan ini terasa berputar, aku sudah tidak kuat lagi dan akhirnya aku hempaskan tubuhku ini ke depan dan tidak sadarkan diri.



POV Asep

Setelah terlihat Rini yang mulai nampak kelelahan, akhirnya aku sebagai kakak tertua dari semuanya dan selaku ketua dalam acara liburan ini memutuskan untuk menyudahi acara Seafood BBQ.

Aku bilang ke Adi suaminya Rini untuk segera membawa istrinya untuk beristirahat, untuk membereskan peralatan bbq biar aku dan Dani yang melakukannya.

Adi pun segera membawa istrinya ke paviliun 1 tempat mereka beristirahat sedangkan aku dan Dani mulai membereskan peralatan bbq dan memadamkan api unggun serta membersihkan semua sampah yang tercecer.

Ketika aku sedang membersihkan sisa pembakaran, Dani bilang padaku bahwa dia ingin merasakan bugil dan bercinta di pesisir pantai dengan Lina istrinya, aku pun tersenyum dan mendukungnya, “Ide bagus Dan, kamu gak usah khawatirkan kami, si Adi dan Rini akan tidur nyenyak malam ini sedangkan dengan diriku, aku akan pastikan Yanti tidak akan keluar jalan-jalan malam ini, aku akan menjaganya untuk tetap di dalam paviliun, malam ini pesisir pantai untuk kalian berdua .. brother” ucapku sambil menepuk pundaknya.

Dani pun tersenyum dan bersalaman denganku sebagai tanda deal. Lalu kami pun melanjutkan aktivitas kami.

Setelah terlihat nampak rapi dan bersih, aku dan Dani duduk di kursi pantai sambil istirahat dan mulai menyalakan api dan kami pun merokok berdua menikmati indahnya malam di pesisir pantai yang nampak air lautnya sangat tenang dan jernih.

Ketika kami berdua tengah asik mengobrol sambil menikmati rokok, tiba-tiba terdengar suara pintu, rupanya Lina keluar dari paviliun 2 yang telah selesai membantu kakaknya Yanti untuk mencuci dan membereskan peralatan makan.

Kemudian Lina menghampiri dan duduk di samping suaminya, aku pun tersenyum dan mengerti, “Lanjutkan acaranya brother.. pesisir pantai ini milik kalian berdua” ucapku kepada mereka berdua sambil bangkit dari kursi pantai lalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Setelah aku masuk ke paviliun, aku duduk di sofa dan melihat istriku masih di dapur mengelap beberapa percikan air di sekitar meja, aku pandangi wajahnya, dia nampak sangat cantik luar biasa, kulitnya tidak coklat eksotis namun tidak juga putih, dia terlihat tersenyum manja padaku saat aku memandangnya, tubuhnya tinggi dan memiliki berat badan yang sangat ideal seperti halnya seorang model, alisnya tebal, hidungnya mancung serta memiliki bibir yang tipis sensual, dia memiliki payudara yang tidak kecil namun tidak juga besar, pokoknya benar-benar ideal luar biasa, sekilas aku perhatikan dia mirip artis wanita, Chelsea Islan versi hijab.

Dia mulai masuk ke kamar mandi dan mulai menggosok giginya. Lalu aku berinisiatif untuk mengambil dua gelas minuman di kulkas, akupun mulai bangkit dari sofa dan menuju ke kulkas yang terletak di ruang bar.

Setelah sampai, aku pun membuka kulkas dan mengambil sebotol minuman, ini bukan minuman keras, lalu aku tuangkan ke gelas, ketika aku sedang menuangkan minuman dari botol itu ke gelas, tiba-tiba aku mendengar suara lenguhan wanita.

Suara yang ku dengar adalah suara Lina, akupun tersenyum dan bergumam dalam hati “Biarlah mereka menikmati malam yang indah ini, tetapi … aku penasaran … kayak gimana sih mereka?” gumamku dalam hati sambil aku menyimpan botol itu di meja bar dan mulai membuka jendela di ruangan bar.

Aku tidak bisa melihat apapun karena terhalang oleh beberapa tanaman dan pohon yang berada tepat di luar jendela ruang bar ini tetapi suara lenguhannya terdengar. Lalu aku pun menaiki jendela dan keluar dari paviliun 2 lalu menuju ke arah suara lenguhan yang membuat birahi siapapun naik.

Aku berjalan mengendap-ngendap tanpa alas kaki dan akhirnya aku bisa melihat mereka berdua dengan jelas sedang bercinta dari balik pohon kelapa. Aku melihat Dani sedang dioral kontol bengkoknya oleh istrinya, setelah beberapa saat kini giliran Lina yang menerima oral dari suaminya, Aku bisa melihat dengan jelas bila Lina ternyata memiliki kulit yang coklat eksotis serta wajahnya yang mirip Maria Vania, tidak aku sadari, kontolku ternyata sudah keras sekali, lalu aku mulai mengeluarkan kontolku dari celana dan mulai melakukan onani sambil melihat ke arah Lina yang sekarang sedang dihajar memeknya oleh kontol bengkok suaminya.

Pemandangan yang sangat seksi sekali sehingga membuat gairahku dengan sangat cepat memuncak dan akhirnya aku mengeluarkan sperma mengenai pohon kelapa yang berada di depanku. Aku lihat Dani masih menghajar memeknya Lina, lalu aku pun mulai meninggalkan mereka berdua dan kembali ke ruangan bar, setelah itu aku menutup jendela ruang bar dan membuka seluruh pakaianku lalu aku membawa 2 gelas minuman tadi menuju kamar mandi dan menghampiri istriku Yanti.

Setelah sampai di kamar mandi, aku melihat istriku sudah berendam dalam jacuzzi, kemudian aku memberikan satu gelas untuknya dan setelah itu aku mulai memasuki jacuzzi dan duduk di samping istriku, posisi kami berdua kini duduk berdampingan dan menikmati pijatan air jacuzzi sambil menikmati pemandangan indah diluar sana melalui jendela kamar mandi.

Aku pun menghela nafas kuat dan tidak lama dari sana, aku mulai tertidur, mungkin istriku menduga diriku kelelahan karena membersihkan sisa-sisa sampah tapi sebenarnya aku melepas lelah setelah melakukan onani sambil melihat Lina dan Dani bersetubuh di pesisir pantai.

Tiba-tiba aku merasakan rambutku dijambak dan ketika aku membuka kedua mataku, ternyata kami ditodong oleh senjata api laras panjang, dikarenakan keadaanku yang baru bangun tidur membuat aku masih sulit untuk berkonsentrasi, aku hanya mengikuti perintah para penjahat itu, aku mengangkat kedua tanganku dan meminta mereka untuk tidak menyakiti istriku.

Aku lihat istriku ditarik tangannya, tanpa sadar aku langsung menepis tangan penjahat itu dan berdiri di depan istriku, aku berusaha melindungi istriku sedangkan kami dalam kondisi telanjang bulat.

Ketiga orang penjahat itu mengancam akan membunuh kami bila kami tidak mau mengikuti keinginannya, kemudian aku berkata kepada mereka bila mereka menginginkan uang maka silahkan ambil semua uang kami yang berada di dalam tas koper dan segera pergi dari sini.

Tetapi para penjahat itu malah menertawakan ucapanku, kemudian seorang penjahat keluar dari kamar mandi ini dan masuk lagi sambil membawa tali lalu dia mengikatkan tali tersebut ke tanganku dari belakang setelah itu aku ditendang dan diriku dipaksa untuk duduk bersimpuh di lantai.

Aku lihat istriku hendak berlari ke arahku tetapi tangan istriku ditarik dengan cepat oleh si penjahat lalu memposisikan tubuh istriku menungging, setelah itu aku ditendang dan kini aku tersungkur kemudian si penjahat kembali mengancam akan membunuh kami semua

Aku lihat para penjahat itu mulai membuka celananya, rupanya mereka akan memperkosa istriku, aku tidak sanggup melihat adegan yang akan berlangsung sebentar lagi, aku tundukkan kepala dan memejamkan mataku, aku berharap siapapun menolong kami semua.

Terdengar jelas olehku teriakan dan tangisan istriku, aku tak sanggup melihat istriku diperkosa oleh mereka, aku hanya bisa menundukkan kepala dan pasrah.

Setelah beberapa saat, aku mulai beranikan diriku untuk mengangkat kepalaku, aku melihat istriku kini berada di lantai terduduk bersimpuh sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya, kemudian aku mulai berusaha bangkit dan berjalan dengan kedua lututku ke arah istriku tetapi istriku menyuruhku supaya tidak mendekatinya, aku menjadi bingung luar biasa. ketika aku terdiam kebingungan tiba-tiba aku mendengar suara jeritan Lina di ruang tamu di dalam paviliun ini, kemudian aku dikagetkan juga dengan suara jeritan Rini di paviliunnya di sana, ini membuat situasi menjadi sangat mengerikan, aku khawatir bila diantara kami ada yang dibunuh.

Setelah itu, kami pun digiring keluar dari kamar mandi. Kami berjalan meninggalkan ruang kamar mandi menuju ruang tamu depan tanpa pakaian alias telanjang bulat, aku lihat istriku berusaha menutupi payudaranya dan memeknya.

Setelah sampai di ruang tamu, aku melihat Dani sudah terikat kedua lengannya ke belakang sama seperti ku dan dia berdiri dengan kedua lututnya sambil melihat ke arah istriku.

Seketika tubuhku langsung terkena tendangan dan membuatku tersungkur ke arah Dani, aku berusaha bangkit dan melihat ke semua ruangan ini, rupanya di sofa sudah duduk seorang penjahat dan di sampingnya Lina sedang dimainkan memeknya oleh jari.

Aku lihat ke Dani, dia melihat fokus ke istriku. aku ingin memarahinya tetapi situasi ini memaksa kami untuk melakukan itu semua, perasaanku saat itu marah, cemburu dan bingung semua bercampur aduk menjadi satu, kini pandanganku mengarah ke sofa, Lina terlihat sedang dimainkan memeknya oleh penjahat itu, aku mengira-ngira dia adalah bosnya.

Aku yang kini berdiri dengan kedua lututku tertegun melihat adegan panas itu, langsung terasa nafasku mulai memburu, birahiku mulai naik melihat Lina yang sekilas mirip Maria Vania itu tengah keenakan mendapatkan jari-jari yang keluar masuk di memeknya tetapi dalam hatiku yang lain menolak semua perlakuan ini, ini sangat menjijikan, melihat adik iparku diperlakukan secara liar dan brutal.

Penjahat itu mengocok memek Lina dengan 3 jarinya yang kanan sedangkan tangan kirinya meremas payudara Lina sambil mulut penjahat itu dan Lina melakukan French Kiss, “Kenapa Lina memberikannya dengan mudah? kenapa Lina melayaninya?? apakah dia melakukan ini dengan terpaksa atau menikmatinya??” gumamku dalam hati.

Aku melihat ke arah samping, rupanya kontol Dani sudah keras, rupanya Dani juga terangsang melihat ini semua, lalu terdengar desahan dari istriku, aku lihat ternyata si bos penjahat itu memasukkan jarinya ke memek istriku, aku melihat wajah istriku mulai terlihat tenang dan menikmatinya, aku hanya bisa mengeluarkan air mata melihat ini semua, aku cemburu luar biasa tetapi aku tidak bisa melakukan apapun, seandainya aku melawan maka mereka semua akan mati.

Setelah itu terlihat istriku duduk di samping bos penjahat itu dan mereka mulai melakukan ciuman dan dilanjutkan ke French Kiss, aku tidak sanggup melihat adegan ini, kepalaku kembali tertunduk dan mataku kembali aku pejamkan dan kembali mengeluarkan air mata, aku tidak ingin melihat ini semua namun setelah beberapa saat, tiba-tiba ada beberapa orang yang masuk ruangan ini lagi, aku melihat bayangan mereka di lantai kemudian aku angkat kepalaku dan ternyata ketika aku lihat itu adalah Adi dan istrinya masuk ke ruangan ini sembari di belakangnya ada tiga orang penjahat menodongkan senjatanya ke arah mereka berdua, mereka berdua juga ternyata sudah dalam kondisi telanjang bulat.

Adi langsung ditendang oleh penjahat itu dan tersungkur di sampingku sedangkan Rini di bawa ke sisi lainnya yang ternyata istriku dan Lina sudah berdiri disana.

Aku awalnya hendak melihat istriku tetapi pandanganku malah fokus ke tubuh Rini dan begitu juga dengan Rini, dia melihat ke arahku, matanya melihat diriku dan terlihat Rini fokus melihat kontolku yang sekarang telah mengeras dan mengacung ke atas.

Aku menjadi malu sendiri, lalu aku tundukkan lagi kepalaku, lalu terdengar bos penjahat itu memerintahkan supaya para wanita berjajar dan menghadap kepada kami para lelaki, lalu terdengar langkah mereka dan bos penjahat itu memerintahkan agar kami berciuman, setelah mendengar itu, aku pun mengangkat kepalaku dan DEGG … jantungku mulai berdegup kencang, ternyata yang dihadapanku bukanlah istriku melainkan Rini.

Aku lihat para wanita berdiri berjajar tegak menghadap kepada kami para lelaki, aku segera meminta maaf kepada semua saudara iparku dan mereka juga melakukan hal yang sama sepertiku, lalu para wanita ini membungkukkan badannya, begitu juga dengan Rini yang kini wajahnya berada sangat dekat dengan wajahkui hingga bibirku dan bibir Rini bersentuhan.

Terlihat wajah Rini yang sangat cantik dan memiliki kulit yang putih dan bersih berada di depan wajahku, sekilas matanya mirip artis wanita Ariel Tatum, Rini memiliki kulit yang paling putih dari kedua saudari-saudarinya, payudaranya besar, ranum, sekel dan mengkal serta memiliki pinggang yang bak biola dan pahanya nampak putih dan berisi bak pualam.

Aku lihat bos penjahat itu memasukkan dildo ke memek istriku dan dilanjutkan ke memeknya Rini sedangkan Lina digenjot oleh kontol bos penjahat itu. Aku sudah tidak sanggup lagi melihat istriku diperlakukan seperti itu lalu aku pun saat itu hanya fokus ke hadapanku saja, aku pandang wajah Rini yang sangat dekat sambil kami mulai berciuman dengan lembut.

Ketika aku dan Rini sedang berciuman tiba-tiba bos penjahat itu melepaskan dildo dari dalam memek Rini dan dia mulai mengocok kontolnya di luar dan menyemprotkan spermanya ke tubuh istriku.

Kemudian bos penjahat itu mulai memerintahkan agar kami para lelaki untuk menjilat dan mengulum payudara wanita di depannya masing-masing.

Lalu Rini mulai mendorong tubuhku hingga kini aku duduk seperti duduknya orang Jepang, lalu Rini mengarahkan payudaranya dan langsung kulumat, kujilat dan kadang diselingi dengan gigitan ringan di puting payudaranya, Desahan Rini luar biasa sensual, kemudian dia mengangkat daguku lalu kami melakukan French Kiss yang lebih panas dari sebelumnya, setelah itu dia mengarahkan payudaranya lagi dan itu terus dilakukan secara berulang sambil pinggulnya bergoyang yang mengakibatkan batang kontolku yang besar ini sering bersentuhan dengan memeknya.

Dia mengerang dan mendesah kenikmatan, “Ouuh … ini nikmat sekaliiii … mmmmhhhh… ssslllrrrrppp … aaaahhh … kontol kakak gedeeee bangeeeet… ooouuuhhhh … nikmaaaaat… aaahh .. ”
Ketika kami tengah melakukan itu semua, tiba-tiba datang lagi perintah agar kami para lelaki harus menjilat memeknya.

Aku sudah tidak peduli dengan saudara iparku yang lain, aku benar-benar sudah tenggelam dalam lautan birahi yang luar biasa besar dan dalamnya.

Rini membimbing tubuhku yang sedang dalam posisi duduk ini untuk mengikuti tubuhnya yang mulai berbaring di lantai, kemudian Rini membuka kedua kakinya dengan seksi dan mengarahkan selangkangannya ke hadapanku, lalu aku pun mulai membungkukan wajahku, sehingga kini kepalaku berada diantara kedua pahanya dan langsung ku jilat memek indahnya yang berwarna agak pink ini dan bersih dari bulu kemaluannya.

“Ouh.. aaaahhhh … ssshhhhh … aaaaahhhhh” desah Rini sambil meremas kedua payudaranya dengan kedua tangannya.

Lidahku bermain di area luar memeknya, lidahku juga menyentuh lembut klitorisnya dan mulai masuk ke dalam memeknya, Rini mendesah dan mengerang luar biasa. “Aaaaahhh… geliiii… nikmaaaaat … sssshhhh … mmmhhhhh … ssssssshhhh.. aaahhhhh.. ah.. ah … ahh… ah..” desahan Rini saat lidahku keluar masuk di memeknya.

Permainan lidahku membuat tubuh Rini bergelinjang hebat, pinggulnya bergoyang dan kedua paha empuknya menghimpit kepalaku, serangan lidahku membuat Rini semakin liar dan binal, aku gunakan skill permainan lidahku sehingga kini Rini semakin mendekati orgasmenya, Dia mengejang hebat luarbiasa dan mengerang “AAAAAAAAAAHHHHH … aku sampaaaaai … ssshhhh … aaaahhhh” sambil meremas rambut kepalaku, tubuhnya bergetar disertai keluar cairan orgasmenya membasahi wajahku.

Setelah beberapa saat, rupanya para penjahat itu menyalakan musik yang cukup keras, lalu tanpa ada perintah dari siapapun aku mulai mengarahkan kontol besar dan panjang yang dihiasi dengan urat-uratnya ke memek Rini, aku gesekkan pelan-pelan tapi rupanya sangat sulit karena tidak ada yang menyangga badanku karena kedua tangan ku masih terikat ke belakang. “Rin .. ouuh .. susah nih … “ ucapku kepada Rini yang disambut dengan senyuman manisnya yang nampak nakal menggoda.

Ketika aku berusaha memasukkan kontolku ke memeknya dan gagal berulang kali, tiba-tiba tangan Rini memegang lembut kontolku dan mulai mengarahkannya ke memeknya. Rini membimbing kontol besar ku untuk memasuki memeknya.

Aku mulai membungkukan badanku tetapi aku tidak bisa karena kedua tangan ku masih terikat, kemudian Rini memegang dadaku seolah-olah kedua tangan Rini mengajak badanku condong ke tubuhnya dan menjadi penyangganya.

Badanku pun mengikuti arahan dari kedua tangan lembut Rini dan aku mulai mencondongkan badanku ke arah badan Rini, kini nampak jelas wajah Rini yang cantik namun telah berubah menjadi binal dan liar, dia berbisik padaku,”Ayo kak.. masukkan kontolmu yang besar, aku … AAAAAAHHHHH” desahan Rini ketika kontolku mulai memasuki memeknya secara pelan dan lembut.

Terasa memeknya sangat sempit sekali, pinggulku kuangkat lalu kumasukan kembali lebih dalam dan terus aku mengulanginya hingga BLESSSS, setengah batang kontolku masuk ke dalam memeknya.

Aku mulai menggenjot memeknya dengan pelan dan lembut, desahan Rini semakin liar, “ah.. ah.. ah .. ah .. ah.. ah .. gedeeeee.. oouuh.. ah .. ah .. nikmaaaaat .. ah … ah.. ah … akuuuu dikit lagiiiiiii …..AAAAAAAAHHHH “ erang Rini yang kini orgasme keduanya keluar lebih cepat dari sebelumnya, kedua kakinya menjepit pinggangku dengan sangat erat dibarengi dengan getaran tubuhnya dan mengejang hebat, dinding memeknya terasa berkedut berulang-ulang di batang kontolku yang baru masuk setengahnya saja.

Nafasnya tersengal-sengal, keringatnya mulai bercucuran dan membasahi badannya yang putih dan seksi luar biasa, kemudian setelah orgasmenya keluar beberapa saat, Rini mendorong tubuhku untuk kembali duduk seperti semula, lalu Rini mulai berdiri dengan kedua lututnya dan mulai mengarahkan memeknya ke kontolku, rupanya Rini akan melakukan WoT, dia mulai memeluk tubuhku dan kami mulai berciuman, lalu Rini berbisik, “Aku sangat mencintaimu … mmmmmhhhh “ desahan Rini dan kami melakukan French Kiss disertai memeknya mulai mengulum kontolku, aku pun mengerang “AAAAHHH … sempiiit banget punyamu sayaaaank” ucapku, lalu Rini memandang wajahku dan kami mulai melakukan French Kiss dibarengi dengan genjotan memek Rini ke kontolku.

Aku sempat berpikir sesaat dan bergumam dalam hati, “Aku mulai mencintai Rini, begitu juga dengan Rini yang terus-terusan bilang mencintaiku, bagaimana ini? bagaimana dengan istriku? bagaimana dengan Adi suaminya Rini? kenapa jadi kacau begini… tetapi aku dan Rini sangat menikmatinya”

Memeknya dihujamkan semakin dalam sehingga kini membuat Rini semakin liar luar biasa, pinggulnya bergoyang sangat erotis, dinding memeknya sangat sempit dan terasa legit, menggigit dan pulen, kemudian terasa Rini akan mendekati orgasmenya dan akupun berusaha mengejar orgasmeku juga.

Nafas kami saling memburu, dadaku mulai sesak, kontolku semakin mengeras, genjotan dan goyangan pinggang Rini semakin liar dan pada akhirnya Rini mengerang keras lagi “AAAAAKKUUUU KELUAAAAAARRRR … AAAAAAAHHHHHH “ erangan kuat Rini yang kusambut juga dengan orgasmeku yang akan sampai “AKKU JUGAAAAA…. AAAAARRRGGGGGGHHHHH” erangan keras kami terselimuti oleh musik yang cukup keras, badan kami bergetar dan mengejang hebat, spermaku keluar di dalam memeknya Rini dan membasahi semua dinding memeknya, kedua tangan Rini memeluk erat tubuhku dan mencakar punggungku, pandanganku gelap sesaat lalu kami melakukan French Kiss lagi.

Ketika kami sedang melakukan French Kiss tiba-tiba kepalaku dijambak ke belakang sehingga mulut kami terlepas, rupanya penjahat itu mulai memberikan minuman kepada kami semua, setelah beberapa menit, tiba-tiba pandanganku buram, kepalaku terasa pusing melihat ruangan ini seperti berputar, Rini mulai tersungkur dan memeknya terlepas dari kontolku dan terdengar PLOP, aku sudah tidak kuat lagi, aku pun ikut tersungkur dan aku pun rupanya pingsan saat itu.

Terasa hawa sejuk menyentuh kulit tubuhku dan terasa sinar mentari mulai menyoroti kepalaku, aku mulai membuka kedua mataku, pandanganku buram namun sedikit demi sedikit mulai nampak jelas, ternyata pintu depan paviliun terbuka sehingga hawa sejuk pantai masuk ke ruangan ini dan sinar matahari masuk dari jendela menyoroti kepalaku, lalu aku melihat semua iparku dan istriku masih dalam kondisi pingsan, rupanya aku yang pertama sadarkan diri.

Aku mencoba bangkit namun kedua tangan ku masih terikat, terasa tubuhku sangat berat, aku terus berusaha bangkit dan akhirnya aku bisa berdiri dengan sempurna, aku melihat semuanya dalam kondisi telanjang bulat.

Aku mulai berjalan menuju dapur dan hendak mencari dan mengambil pisau untuk melepaskan ikatan tali yang sangat kuat ini. Setelah aku berhasil melepaskan tali di kedua tanganku, aku segera menuju ruang depan paviliun dan mulai melepaskan semua ikatan tali yang mengikat kedua tangan saudara-saudara iparku.

Mereka tampak belum sadarkan diri, setelah aku melepaskan semua ikatan tali, aku mengendap dengan sangat hati-hati berjalan keluar dari paviliun dan menyusuri pantai untuk mencari para penjahat yang telah merampok kami.

Aku terus berjalan menyusuri pantai dan ternyata semua penjahat telah pergi, alangkah kagetnya ternyata yacht pun ikut hilang mungkin dibawa sama para penjahat.

Aku berdiri sambil memegang pisau dapur dalam kondisi masih telanjang di dermaga melihat pemandangan pantai di waktu siang ini yang sangat begitu indah, langit biru begitu cerah, air laut yang sangat bersih dan sangat jernih menampakkan batu karang di dasarnya beserta ikan warna-warni berenang bebas terlihat dengan jelas.

Lalu akupun mulai menyimpan pisau itu di atas jembatan dermaga lalu aku pun mulai loncat dan meluncur berenang ke laut, terasa segar sekali, cukup lama aku berenang di air laut yang nampak sangat jernih ini, setelah itu aku pun segera naik kembali dan mulai mengambil pisau dan kembali ke paviliun.

Selama di perjalanan menuju paviliun, aku disuguhkan dengan pemandangan indah luar biasa, pasir pantai yang putih bersih dan air laut yang tenang, bersih dan jernih, aku berharap mereka telah sadarkan diri.

Ketika aku masuk ke paviliun, ternyata mereka masih dalam kondisi belum sadarkan diri. Aku simpan pisau dapurnya lalu aku berusaha menggendong istriku ke kamar tidur dan ku selimuti dia dengan rapi.

Setelah itu aku berusaha membangunkan Adi dan Dani, kemudian keduanya bangun dan sadarkan diri, Adi dan Dani mulai menangis dan meminta maaf padaku begitu juga denganku, aku juga minta maaf kepada mereka berdua dan kami saling memaafkan satu sama yang lain.

Kemudian aku meminta mereka untuk membawa istrinya ke paviliunnya masing-masing beserta semua isi dari tas tangannya yang berserakan di atas meja. Aku pun meminta kepada Adi dan Dani, apabila telah selesai membawa mereka ke kamarnya, aku ingin mengobrol bersama di atas dermaga.

Setelah mereka pergi meninggalkan paviliun dua ini, aku pun segera menuju kamar dan mulai memeriksa tas koper kami, ternyata semua uang kami raib dirampok, kemudian aku segera memakai celana pantai yang panjangnya selutut tanpa celana dalam dan baju karena udara di pantai ini mulai terasa panas.

Aku sejenak melihat ke arah istriku, dia nampak sangat cantik sekali, aku tidak ingin membangunkannya karena aku khawatir bila dibangunkan secara sekaligus akan membuat kepalanya sakit. Setelah itu aku segera meninggalkan kamar lalu menuju dapur dan membawa 3 botol air Ion Supply Drink dan segera meninggalkan paviliun dua dan menuju ke dermaga untuk mengobrol dengan Adi dan Dani.

Setelah sampai di dermaga, aku duduk termenung sendirian dan berpikir bila kami semua secara tidak langsung sudah melakukan hubungan seks terlarang dengan istri lain dan hal inilah yang akan aku bahas dengan mereka berdua.

Aku minum air ISD yang ku bawa tadi dan kunyalakan rokok, cukup lama aku menunggu mereka berdua. Entah apa yang mereka lakukan, apakah mereka mandi atau melakukan hubungan seks dulu, lalu pandanganku mulai aku fokuskan melihat pulau kecil di seberang sana, ternyata di pulau kecil di seberang sana aku lihat ada beberapa wisatawan juga seperti kami, rupanya mereka baru tiba di pulau itu yang berjarak (mungkin) sekitar 3 km dari pulau yang kami tempati ini.

Ketika aku sedang fokus melihat ke pulau di seberang sana, akhirnya mereka datang juga tetapi bukan hanya Adi dan Dani saja melainkan dengan istriku dan istri-istri mereka (Lina dan Rini). Adi dan Dani hanya memakai celana yang sama seperti ku dan tidak memakai baju sedangkan istriku, Lina dan Rini mereka memakai celana pantai yang panjang (bukan rok) yang berbahan kain tipis namun bercorak serta baju pantai berlengan panjang dan nampak tercetak kedua payudaranya namun tertutup oleh kerudung mereka masing-masing. Istriku dan Rini memakai kerudung berwarna putih sedangkan Lina memakai kerudung berwarna biru tua.

Adi dan Dani berjalan di depan sedangkan para wanita berjalan di belakang mereka berdua, terlihat para wanita kepalanya tertunduk.

Setelah mereka tiba di hadapanku, aku sejenak terdiam kaku bukan hanya aku saja tetapi kami semua diam dan tidak ada yang berbicara. Aku melihat ke arah Adi dan Dani, mereka berdua juga sama diam dan kaku, mungkin kami semua merasa canggung.

Bersambung …
 
POV Penyusun Cerita (Kontol Jaya) (Bagian 4)

Pada saat itu, mereka semua dalam keadaan bingung, kaku, canggung dan merasa serba bersalah, mereka semua merasa dalam hatinya bahwa rumah tangga masing-masing berada dalam ujung kehancuran, raut muka penyesalan mulai tampak dari wajah-wajah mereka semua, semua bingung akan statusnya saat itu, suami yang mencintai istri iparnya dan begitu juga dengan seorang istri yang mencintai suami dari adik dan kakaknya, mereka semua berdiri kaku di atas dermaga dan mereka tidak saling pandang, semua pandangan tertunduk malu, segan, bingung, menyesal dan kaku.

Setelah beberapa saat, akhirnya Asep mulai dengan pembicaraannya dengan suara yang bergetar,

Asep : “Maafkan aku,... tolong maafkan aku … aku mengakui … awalnya aku sangat menolak dan marah luar biasa akan kejadian malam itu tetapi … bila aku tidak melakukannya maka … kita semua akan mati dibunuh … aku harap … kita semua bisa mengerti situasinya …. aku mengakui awalnya terpaksa … tetapi … ketika aku melakukan itu bersama Rini … aku menikmatinya … maafkan aku … aku bingung …”

Adi : “Aku juga sama kak, … aku sangat marah ke kak Asep … ketika melakukan itu dengan istriku tetapi …. aku juga sama melakukannya dengan kak Lina … aku sangat cemburu dan sangat marah ketika aku melihat istriku dibegitukan oleh kak Asep … tetapi aku juga malah melakukannya dengan kak Lina … aku …”

Dani : “Kita semua telah melakukan hal yang sangat menjijikan dan sangat terlarang, aku juga sama dengan kalian …. awalnya aku sangat membenci kalian semua tetapi … kita melakukan itu secara terpaksa … namun pada akhirnya kita juga malah menikmatinya … maafkan aku … “

Adi : “Apakah cerai bisa menjadi sebuah solusi???”

Dani : “Ini pendapatku di … cerai bukan solusi tetapi justru akan menambah masalah”

Adi : “Maksud kakak gimana???”

Dani : “Ketika kita semua bercerai tentu saja akan menimbulkan pertanyaan besar bagi keluarga besar kita masing-masing, …. bukan hanya itu, seandainya diantara mereka semua nanti ada yang hamil, kasihan anaknya …. intinya sih … aku sangat tidak mau dan sangat tidak setuju bila kita semua menceraikan mereka, rasanya sadis aja gitu”

Asep : “Aku punya solusi tetapi… apakah kalian akan setuju atau tidak dengan solusi ku ini??? … solusi ini akan terasa sangat berat bagi kita semua, mungkin di awal akan terasa ragu dan canggung tetapi dengan berjalannya waktu mungkin akan terbiasa…”

Dani : “ …. …. Apakah solusi itu kita akan melakukan bunuh diri semua??”

Asep : “Bukan Dan.. … … bila diantara kalian tidak setuju maka jangan ragu untuk menanggapinya …”

Adi : “Baik kak, apa solusinya?”

Asep : “Liburan ini kan tersisa tinggal dua hari lagi di pulau ini, bagaimana bila kita semua membuka cincin pernikahan kita semua?”
Dani : “Jadi kita semua akan menceraikan istri kita masing-masing?, …aku tidak setuju kak”

Asep : “Solusi ku bukan itu Dan, solusiku bukan bercerai, inti permasalahan kita saat ini adalah kita menjadi kaku antara satu sama lainnya, tujuanku adalah agar semua merasa tidak kaku aja”

Adi : “Benar juga kak … dari tadi para wanita ini gak bersuara sedikitpun”

Dani : “yaaa .. gak mungkin langsung bersuara lah, orang semua kita telah melakukan hal yang benar-benar menjijikan, mereka malu atau jengah juga kali.. jadi apa solusimu kak?”

Asep : “ok … kalau kalian benar-benar tidak setuju … kalian boleh langsung menanggapinya tanpa emosi .. ok?!”

Dani : “iya kak.. apa solusinya?”

Asep : “Bagaimana kalau Adi dengan Lina, lalu Dani dengan istriku, lalu aku dengan Rini selama satu hari ini? … kalian setuju?”

Setelah mendengar solusi dari Asep, semua tertegun dan terdiam, Dani langsung membalikkan tubuhnya menghadap laut sehingga posisi Dani membelakangi semuanya, kemudian mata Adi seketika tampak melotot ke bawah dan dia terlihat berpikir sambil berjalan menuju tepian sisi dermaga sedangkan para wanita langsung duduk berjajar di sisi dermaga dan Asep berjalan menuju ujung dermaga lalu duduk dan menyalakan rokoknya.

Mereka semua terdiam, situasi saat ini menjadi lebih kaku dari sebelumnya. Kemudian para wanita mulai terdengar berbisik satu dengan yang lainnya sedangkan para lelaki berada di tempat yang cukup berjauhan sambil mata mereka tetap melihat ke lautan.

Setelah beberapa saat, akhirnya para wanita mulai berdiri dan mereka saling memeluk dan meminta maaf, mereka bertiga mulai berjalan menuju suami mereka masing-masing, Yanti berjalan menuju ke Asep, kemudian Lina berjalan menuju ke Dani, Rini berjalan menuju ke Adi.

Yanti duduk di samping Asep kemudian Yanti menyandarkan kepalanya di dada Asep dan Asep merangkulnya dengan mesra dan membelai lembut kepala Yanti yang masih tertutup kerudung, Lina memeluk Dani dari belakang dan Rini memeluk Adi dari depan.

Yanti membuka pembicaraan dengan suaminya, “Memangnya kamu gak cemburu??? aku dengan Dani atau Adi?” ucap Yanti sambil melihat wajah Asep, lalu Asep menjawabnya “Sebenarnya aku cemburu bangetlah, aku marah luar biasa tetapi .. setelah kejadian itu.. semua jadi aneh dan itu yang membuat kita semua menjadi kaku, biar tidak kaku… yaa.. mau bagaimana lagi? … apakah ada solusi yang lebih baik?”

Lina dan Rini bertanya hal yang sama (seperti pertanyaan Asep) kepada para suaminya, “Apakah ada solusi lain yang lebih baik???”

Akhirnya Adi merangkul istrinya sambil berjalan menuju dermaga yang diikuti oleh Dani dan istrinya bersama-sama menuju ke ujung dermaga mendekati Asep dan Yanti.

Dani : “kak Asep!!! Aku dan istriku setuju dengan solusimu .. walaupun sebenarnya aku sangat cemburu dan marah akan hal ini, tetapi… walau bagaimanapun juga, istriku sudah merasakan kontol si Adi … brengsek”

Adi : “maaf kan aku kak Dan, tapi situasi memang seperti itu.. kamu juga sudah merasakan memeknya kak Yanti bukan? Begitu juga dengan Istriku yang sudah merasakan kontol kak Asep, walaupun kita berjauhan nanti, tetap saja… setiap istri pasti akan merasakan ingin lagi yg lain, kami setuju dengan solusi kak Asep”

Kemudian Asep dan Yanti berdiri lalu Asep menjawab mereka semua, “Baiklah.. akhirnya kalian mengerti apa yang aku maksud, tapi ini ada syarat wajib yang harus ditaati oleh semua, kita semua dilarang berhubungan intim selain dengan kita semua ini.. “

Setelah mendengar penjelasan Asep, semuanya mengangguk tanda setuju akan aturannya.

Adi : “ kami setuju…”

Dani : “ok deal… lalu bagaimana sekarang?”

Asep : “baiklah … sekarang kita akan …” penjelasan Asep terputus saat dari kejauhan terdengar suara dari sebuah yacht dan perahu motor yang nampak sedang menuju dermaga dimana mereka sedang berkumpul.

Semua lelaki langsung bersiaga sedangkan para wanita langsung berlari bersembunyi di antara pepohonan kelapa, mereka khawatir penjahat itu kembali.

Ketika yacht mewah dan perahu motor sudah dekat dengan dermaga, tampak dari atas yacht terlihat beberapa orang aparat keamanan dan petugas travel.

Setelah mereka semua turun, aparat keamanan menjelaskan semuanya, ternyata para penjahat sudah ditangkap, mereka menangkap para penjahat itu dari GPS yacht mewah yang keluar dari zona lokasi, mereka memperlihatkan rekaman penyergapan dan penangkapan lalu menjelaskan semuanya, lebih tepatnya mereka bukan hanya penjahat tetapi teroris.

Setelah itu aparat keamanan meminta keterangan dari Asep dan saudara ipar yang lain mengenai kejadiannya.

Setelah Asep bersama saudara iparnya menjelaskan semua keterangannya (aktivitas seks tetap disembunyikan), akhirnya para aparat memberikan semua barang yang telah diambil teroris itu, seperti dompet, uang, smartphone dan perhiasan lainnya.

Kami sangat berterima kasih kepada aparat keamanan, kinerja mereka luar biasa, kemudian petugas travel meminta maaf atas semua yang telah terjadi dan dia memberikan kompensasi 50% uang akan segera dikembalikan atas ketidaknyamanan ini semua.

Setelah hal itu, mereka pun kembali menggunakan perahu motor.

Setelah perahu motor itu hilang dari pandangan Asep dan saudara-saudara iparnya, akhirnya Asep melanjutkan pembicaraan yang sempat terputus tadi, “kita akan … naik ke yacht ini dan kita akan mengelilingi pulau ini??? Bagaimana??”

Mereka pun saling pandang dan akhirnya mereka segera naik ke yacht mewah itu, Asep memegang istrinya begitu juga dengan Dani dan Adi, mereka memegang tangan istrinya masing-masing.

Setelah mereka semua naik yacht mewah, Asep pun segera memutar kemudi yacht yang didampingi oleh istrinya dan mulai perjalanan mengelilingi pulau tersebut. Dani dan istrinya dibantu Adi dan Rini menyiapkan beberapa makanan di bagian dapur dan disajikan di ruang terbuka di bagian paling belakang lantai 2, mereka semua bisa menikmati pemandangan laut dan pulau-pulau kecil yang cantik dari bagian belakang yacht mewah ini sedangkan tepat di bawah tempat mereka makan dan minum ada jetski terpasang dengan rapi, mereka sangat kompak dan situasi mulai cair tidak kaku seperti sebelumnya.

Akhirnya setelah Yacht ini mengitari pulau, Asep menghentikan pelayarannya dan berhenti di sebuah spot yang sangat indah tepatnya di tengah pulau-pulau kecil, mereka berenam mulai menikmati hidangan makanan dan minuman, keakraban dan komunikasi mulai terjalin dengan baik namun pandangan dan sorot mata tidak bisa membohongi mereka, Dani selalu memandang istrinya Asep dengan pandangan birahi, begitu juga dengan Adi yang curi pandang ke arah Lina sedangkan Asep mulai mendekati Rini dan nampak Rini tidak menjauh dan tidak menolaknya.

Setelah makan dan minum selesai, Yanti turun ke lantai 1 melalui tangga yang berada di samping tempat mereka makan dan minum, kemudian Yanti berusaha untuk menurunkan jet ski tetapi Yanti kesulitan, akhirnya Lina meminta suaminya untuk membantu Yanti, secara tidak langsung ini adalah sebagai tanda diberikannya izin dari Lina kepada suaminya, Dani pun menganggukkan kepala dan tersenyum, kemudian Dani mulai turun dan segera membantu Yanti, setelah jet ski turun segera Yanti menaikinya lalu Asep pun berkata dari lantai 2 “Daaan .. temani istriku bermain jet ski!!!” ucapan Asep juga sebagai tanda memberikan izin kepada istrinya untuk lebih dekat dengan Dani. Terlihat Yanti memandang Asep dengan tersenyum seolah-olah berterima kasih

Yanti duduk di depan sedangkan Dani duduk tepat di belakangnya, terdengar Yanti mengatakan “Pegangan Dan… Aku mau ngebut nih”, lalu dijawab oleh Dani, “OK …” sambil kedua tangannya memegang pinggang seksi Yanti, kini posisi Dani duduk rapat dengan tubuh Yanti, ketika mereka berdua asyik bermain jet ski, kontol Dani yang terhimpit oleh tubuh Yanti mulai mengeras, jet ski pun mulai dihentikan oleh Yanti, lalu Yanti pun berkata dengan suara yang berat dan gejolak birahinya mulai naik “Jangan disini Dan … “ lalu Dani pun hanya bisa mengangguk saja, kemudian Yanti mulai mengendarai kembali jet skinya menuju dermaga dan setelah sampai di dermaga keduanya turun dari jet ski dan menuju paviliun satu tempat Rini dan Adi


POV Dani (Memasuki Paviliun 1)

Aku tarik tangan kak Yanti dan segera menuju paviliun terdekat dari dermaga, setelah sampai di dalam paviliun, aku segera menutup pintu dan aku langsung mencium bibirnya kak Yanti dan kami pun melakukan French Kiss yang sangat panas, kedua tangan ku meraba payudaranya yang masih tertutup baju dan terhalang kerudungnya, terasa sekel dan mengkal, payudara yang sangat ideal ini kuremas dengan lembut, tangan kak Yanti mulai meraba kontolku yang telah mengeras sejak naik jet ski, lalu kak Yanti mulai melepaskan French Kiss dan kak Yanti lalu berdiri dengan kedua lututnya dan mulai memelorotkan celana pantaiku dan tersembullah kontol keras dan bengkok milikku. Kak Yanti nampak tersenyum saat melihat kontol bengkok ku, lalu dia mencium kontolku.

Kemudian kak Yanti kembali berdiri menciumi leherku kemudian turun ke bagian dada dan jari-jarinya memainkan puting-puting dadaku, lalu ciumannya turun ke perut ku dan menjilatinya dengan sangat erotis, nafasku mulai tersengal-sengal dan dadaku mulai sesak saat kak Yanti kembali berdiri dengan kedua lututnya dan mulai menjilati ujung kontolku dan jari-jari lentiknya mengocok batang kontolku sedangkan jari-jarinya yang lain mengelus dan memainkan biji kontolku, aku pun mengerang dengan sangat kuat “AARRRRGGGHHH nikmat sekali sayaaaank…. ooouuuuhhh “

Terdengar dengan jelas suara decakan dan desahan kak Yanti ketika mengulum kontolku, “slllrrrppp … mmmmppppphhh… sslllrrrpppp … mmmppphhhh.. ini kontol.. bikin kangeeeen … sslllrrrpppp … mmmpppphhhh”

Kocokan dan kuluman kak Yanti ke kontolku makin cepat dan kuat, membuat dadaku semakin sesak, nafasku semakin memburu, mataku terpejam sedangkan kedua tanganku memegang kepala kak Yanti yang masih berkerudung, orgasme ku akan segera tiba dan akhirnya “AAAAARRRRRRRGGGGGHHHHHHHHH …. AKU KELUAAAAARRRRR …. AAARRRRGGGGGGGHHHHH ….“ eranganku sangat keras, badanku mengejang dan bergetar sangat hebat menyemprotkan spermaku dan kak Yanti menelan semua spermaku di dalam mulutnya, aku buka mataku dan nampak terlihat kak Yanti yang sangat cantik bak model ini melihat ke arahku tersenyum sambil dia memainkan jari-jarinya membersihkan bagian mulutnya dan terlihat sangat seksi dan binal sambil terduduk bersimpuh di lantai.

Setelah itu, aku pun segera menggendong kak Yanti menuju kamar tidur tempat Adi dan Rini, dia menggelayut manja padaku, lalu aku dudukkan kak Yanti di pinggir kasur, kemudian aku buka baju lengan panjangnya yang tipis, rupanya selama ini dia tidak memakai bra, payudaranya tertutup rapi oleh baju dan kerudungnya, kemudian aku buka celana panjang pantainya, ternyata dia tidak memakai celana dalam dan tampaklah pemandangan seksi luar biasa, memeknya mulus tanpa ada bulu, terlihat juga kulitnya yang lebih putih dari kulit istriku dan kakinya yang terlihat jenjang, mulus dan sangat seksi ada di hadapanku saat ini.

Dia memandangku dengan sangat binal sambil memainkan jari-jarinya di mulutnya sedangkan dia masih mengenakan kerudungnya, lalu aku pun mulai berdiri dengan kedua lututku dan bersimpuh di hadapannya, aku mulai membelai lembut betisnya lalu dengan perlahan kedua tanganku merangsek ke bagian pahanya dan dia pun menikmatinya sambil memejamkan kedua matanya dan dia melenguh “Oooouuuhhh … ssshhhh nikmaaaat … sssshhhh … ooouuhhhh “ desahnya sambil terus jari-jari tangannya dimainkan di mulutnya menambah sensasi kebinalan, kemudian kak Yanti mulai membuka kedua kakinya saat kedua tanganku mengelus lembut pahanya, dia membuka kedua kakinya seolah-olah dia menginginkan sentuhan lebih dariku.

Ketika kak Yanti membuka lebar kedua kakinya, nampaklah dengan sangat jelas, memeknya dan klitorisnya, segera aku jilat bagian luar memeknya atau labia mayoranya dan klitorisnya, seketika tubuhnya langsung menggelinjang dan mendesah “OOuuuuhhhh … ssshhhhh … aaaaahhhhhh … geliiiiiii … iiiihhhhh … nikmaaaaaaat …. sssshhhhh ooouuuuhhh” desahan dan racauannya semakin kuat, lidahku mulai bergerak masuk ke dalam memeknya lalu keluar masuk di memeknya yang sesekali menyedot klitorisnya sedangkan tanganku yang kiri meremas payudaranya yang kanan dan tangan kananku dikulum mulut kak Yanti.

Lidahku semakin liar bermain di memeknya, lalu kedua kaki kak Yanti mengapit kepalaku semakin erat sedangkan kedua tangan kak Yanti memegang kepalaku dan meremas rambutku, tekanan kedua kakinya semakin kuat dan terdengar nafasnya semakin memburu serta desahannya yang semakin kencang “ah … ah … ah … ah … AKKUUUUUU … dikiiiit lagiiiiiiii …. ah .. ah .. ahhh.. AAAAAAAAAAHHHHHHHHH …“ desahan panjang orgasmenya disertai kedutan dalam memeknya menekan lidahku dan terasa tubuhnya mengejang hebat dan kedua kakinya mengapit kepalaku lebih keras, lalu kusedot memeknya sebagai tambahan kenikmatan untuk orgasmenya, setelah beberapa saat kak Yanti pun mulai mengendorkan jepitan kakinya di kepala ku dan badannya ambruk ke kasur, nafasnya tersengal dan dadanya nampak naik turun, matanya terpejam menikmati ledakan orgasmenya, kedua kakinya yang asalnya menekuk di sisi kasur ikut menjuntai menapak ke lantai.

Aku mulai berdiri dan melihat wajahnya yang semakin cantik tampak mulai basah oleh keringatnya yang mulai keluar, ada semu warna merah di wajahnya menandakan dia telah orgasme, matanya mulai terbuka dan melihat padaku dengan tatapan sayu dan sangat horny.

Aku mulai menaiki kasur dan memindahkan tubuh kak Yanti ke tengah kasur, ketika aku tempatkan tubuh kak Yanti ke tengah kasur, kak Yanti mengaduh, sepertinya ada yang mengganjal punggungnya, kemudian kak Yanti duduk dan mengambil barang yang mengganjal dan tertutup selimut itu, ketika diambil ternyata itu dildo milik Rini, terlihat wajah kak Yanti tersenyum dan mulai memandangku dengan tatapannya yang binal sambil dia mulai menjilati dildo itu, kemudian kak Yanti memasukkan dildo itu ke mulutnya kemudian dia kembali menjilatinya sambil melihat padaku, rupanya dia berusaha menggodaku.

Aku pun tersenyum dan aku mulai bergerak ke sebelah kanannya dan memberikan kontolku untuk dikulum olehnya sedangkan kepala kak Yanti sedang menghadap ke sebelah kiri, dia sedang menjilati dan mengulum dildo itu, kak Yanti melirik padaku sambil tersenyum dan berkata,

Yanti : “Bentar yaa.. ini aku sedang dengan yang lain”
Aku : “Itu kontol suamimu yaa?”
Yanti : “hmm.. bukan sayank.. ini kontol si Adi ..mmmhh… ssslllrrppp .. kontol suamiku
jauh lebih besar dari ini”
Aku : “Nih kontolku juga emut donk sayaaank… AAAAAHHHH… “ eranganku saat kak Yanti mulai mengulum kontolku lalu dia kembali mengulum dan menjilati dildo itu yang dia bayangkan adalah kontolnya si Adi, sekilas aku jadi teringat dengan istriku Lina, mungkin istriku sedang bersetubuh dengan si Adi brengsek, tapi aku pun sekarang sedang menikmati istrinya kak Asep, akhirnya pikiran itu aku simpan sementara dan fokus untuk menikmati kakak iparku.

Kak Yanti bergantian mengulum kontolku lalu dia mengulum dildo itu sambil posisinya berbaring namun kepalanya menghadap ke arah selangkanganku di samping kanannya, setelah beberapa saat kak Yanti mengarahkan dildo itu ke memeknya dan mulai memasukkannya secara perlahan, tampak pinggulnya digoyangkannya sedangkan mulutnya kak Yanti sekarang fokus mengulum kontolku, kemudian tanganku mulai meremas payudaranya dengan lembut sambil memelintir putingnya. Kak Yanti pun mulai mengerang sambil terus mengulum dan mengocok kontolku “emmmpphhhh … mmmpppphhh … ssslllrrrrpppp … aaaahhhh …mmmmppphhh “

Hisapan mulut kak Yanti ke kontolku semakin kuat dan ku lihat dia mengocok dildo itu semakin kencang, tangan kananku mencoba meraih klitorisnya lalu kumainkan, dia semakin cepat mengocok memeknya dengan dildo dan hisapannya semakin kuat lalu akhirnya tubuhnya kembali mengejang sambil terus menghisap dan mengulum kontolku, dia mendapatkan orgasmenya lagi.

Setelah beberapa saat, kak Yanti melepaskan kuluman di kontolku dan nampak nafasnya terengah-engah sambil matanya tetap terpejam menikmati pelepasan orgasmenya, dia mengerang saat kutarik keluar dildo dari dalam memeknya “Aaaaahhhh … nikmaaaaat… “

Kemudian setelah nafasnya sedikit tenang, aku mulai bergeser dan mensejajarkan tubuhku dengan tubuh kak Yanti, lebih tepatnya aku berada di atas menghadap ke kak Yanti yang berada di bawah (posisi misionaris).

Kak Yanti membuka matanya, dia terlihat sangat pasrah dan dia memberikan senyuman binal padaku dan berkata “Entot aku Daan… aku ingin kontol bengkok mu lagi… bikin kangeeeeeeeen… aaaaaahhhhhh” desahan kak Yanti saat aku menghisap, memilin dan menggigit ringan puting payudaranya.

Kedua tangan kak Yanti meremas rambut kepalaku sedangkan tangan dan mulut ku sibuk memainkan payudaranya, kak Yanti sangat menikmatinya, tubuhnya meliuk sensual lalu pinggangnya bergoyang dan dia berusaha menggesekkan memeknya dengan kontolku, rupanya dia sudah tidak tahan ingin segera aku entot/ewe.

Setelah beberapa saat, ketika kontolku terasa sudah tepat berada di depan gerbang kenikmatan memeknya, aku memasukkan kontolku sekaligus tanpa aba-aba, seketika matanya membelalak dan kembali mulutnya mengerang “EEUUUUUUUHHHH… duuuh .. masuknya kok nakaaaaaaaaal aaaaahhh.. ah.. ah..ah..ah..ah” desahan dan racauan kak Yanti semakin keras saat aku mulai menggenjot memeknya.

Aku genjot langsung memeknya dengan ritme yang cepat dan kembali desahan dan erangannya keluar “Ah..ah..ah..ah..ah..ah.. yaaaahhh… dikit lagiiiiiii… ah.ah.ah…ah..nyampeeeeeeeeeee….. AAAAAAAAHHHHHHHHH” orgasmenya kembali datang, nafasnya memburu disertai remasan tangannya di rambutku, badannya mengejang dan terasa dinding memeknya berkedut di batang kontolku

Kemudian aku cium bibirnya dan kami melakukan French Kiss dengan sangat panas, tanganku berusaha meremas lembut payudaranya dan kontolku mulai kembali menggenjot pelan memeknya.

Tiba-tiba kak Yanti mendorong tubuhku yang sedang berada di atasnya terguling ke samping dengan kontolku masih tetap berada dalam memeknya, kini posisi kak Yanti berada di atas ku, dia rupanya menginginkan WoT,

Ku dorong tubuh kak Yanti hingga terduduk di atas tubuhku, kini aku bisa melihat dengan jelas tubuh langsing indahnya, kak Yanti mulai membuka kerudungnya dan melemparkannya lalu dia mulai menggeraikan rambutnya yang hitam dan indah ini dengan gerakan yang sangat sensual dan sangat binal menggoda.

Tidak menunggu lama, aku segera meremas lembut kedua payudaranya yang super ideal serta kak Yanti terlihat matanya terpejam menikmati kontolku didalam memeknya, jari-jari tangannya bermain di bibir dan mulai mengulumnya yang dilanjutkan dengan menggerakkan pinggulnya naik turun disertai goyangan dan liukan tubuhnya dengan sangat sensual sambil mendesah “mmmppphhhh … sssshhhh … nikmaaaaaaat… ooouuhhh … kontooooool bengkok iniiiiiiiiii… akuuuuuu sukaaaaaaaaa…..mmmmmhhhhh … ssshhhh …oouuuuhhh”

Ketika kami sedang menikmati seks ini, tiba-tiba terdengar sayup-sayup suara langkah-langkah kaki sedang menuju ke paviliun ini, lalu setelah itu terdengar suara pintu terbuka dan tertutup yang disertai suara orang yang sedang berciuman. Akhirnya aku tau bila suara desahan di ruang depan paviliun ini adalah suara istriku yang sedang berciuman.

Aku pun segera memberikan aba-aba ke kak Yanti agar menahan suaranya dan berbisik padanya “ssssttttt … tahan dulu bentar yank… “

Kak Yanti hanya tersenyum sambil kedua matanya menatap horny padaku, kak Yanti tidak menghentikan gerakannya, dia malah meremas kuat kontolku dengan dinding memeknya yang terasa lebih mencengkram kontolku, aku berusaha menahan suaraku agar tidak berbunyi dengan menutup mulutku.

Gerakan pinggul kak Yanti semakin liar sehingga memberikan kenikmatan yang lebih hebat dan luar biasa, aku berusaha untuk mencegah kak Yanti untuk bergerak tetapi dia malah terus menggerakkannya lebih liar lagi

Sementara itu, suara istriku yang berada di luar kamar ini semakin jelas terdengar, istriku rupanya sedang bersetubuh juga dengan Adi, desahan istriku semakin menggila “AAHHH … AH ..AH … AH … AH … AH … AAAAHHHH … ENAAAAAAKK… MMMHHHHH… SSHHHH.. AH ..AH …AH .. AYOOOOO … TERUUUUUSSSSS… ADIIIIII …. LEBIH KERAAAAAASSSS … AH ..AH” desahan istriku semakin jelas terdengar sehingga membuatku susah fokus.

Adi belum menyadari bila di kamar paviliun ini ada kami sedang melakukan hal yang sama, lalu ketika istriku terdengar akan segera mencapai orgasmenya, tiba-tiba kak Yanti melenguh dan mendesah keras “AAAAAAAAAHHHHHHH …….” tubuhnya mengejang, matanya terpejam, dinding memeknya terasa kuat mencengkram kontolku disertai kedutan dan tubuhnya bergetar mengejang hebat.

Adi langsung berteriak “WOOOYYYY…” Adi masuk sambil diikuti oleh istriku dan berdiri di dalam kamar ini serta melihat kami berdua yang tengah melakukan hubungan seks, Adi bertanya dengan nada suara yang lucu “Ngapain kalian disini anjing? ini tempatku anjing”

Terlihat Adi dan istriku telah telanjang bulat, mereka bengong melihat kami berdua, lalu kak Yanti tersenyum dan membuka matanya lalu kepalanya menoleh ke arah Adi dan istriku sambil berkata dengan nada suara yang horny “Ahhh.. ada yang baruuu … sini donk Adi sayaaaank… “ kak Yanti terlihat sangat binal dan liar “Liiin .. aku pinjam suamimu bentar yaa.. dan aku mau pinjam pasangan mu yang ini” sambil menunjuk ke arah Adi.

Adi nampak terlihat menurut ketika kak Yanti menyuruhnya mendekat, setelah itu tangan kak Yanti segera menarik tangan Adi dan mulai merangkul bahunya dan mereka sekarang berciuman yang dilanjutkan dengan French Kiss sedangkan kak Yanti masih duduk diatas tubuhku dan kontolku masih tetap menancap dalam memeknya.

Aku lihat istriku duduk di lantai dan mulai memainkan payudara dan memeknya sendirian, sedangkan kini aku posisinya berbaring di kasur dengan kontol yang masih menancap ke memek kak Yanti sedangkan posisi Adi berdiri di samping kak Yanti melakukan French Kiss.

Kak Yanti mulai menggerakkan tubuhnya naik turun, terlihat tangan kak Yanti mulai mengocok kontol Adi sambil mereka terus melakukan French Kiss, begini rasanya threesome, ini sangat nikmat tapi sangat terlarang.

Kemudian kak Yanti melepaskan French Kissnya dengan Adi dan mulai membungkukkan badannya lalu kak Yanti mengulum sambil mengocok kontolnya Adi sehingga kini posisiku lumayan dekat dengan Adi yang berada di sampingku.

Ini pengalaman pertama bagiku, sensasi seks ini luar biasa nikmat, aku pun mulai membelai lembut tubuh kak Yanti.

Adi terlihat sangat menikmati kuluman dan kocokan kak Yanti yang tubuhnya semakin bertambah liar gerakan dan goyangannya, terdengar dengusan nafas kak yanti semakin memburu, jepitannya memeknya semakin kuat dan akhirnya kak Yanti kembali orgasme lagi.

Aku lihat Adi membelai rambut kak Yanti yang masih mengulum kontolnya dalam ledakan orgasmenya. Tiba-tiba ada suara kak Asep di dalam kamar ini, aku kaget segera aku memandang ke arah suara, ternyata kak Asep dan Rini sudah berada di dalam kamar ini dengan kondisi telanjang bulat juga dan berdiri di samping pintu kamar ini, mereka masuk tanpa aku tau, “Kalian pesta gak ngajak-ngajak.. boleh kami gabung?” tanya kak Asep kepada kami.

Kak Yanti pun melepaskan kuluman kontol Adi serta melepaskan kontolku dari memeknya lalu segera menjawab, “Suamikuuuuu … mereka berdua nakaaaal… sini donk yaaaank… “ lalu menarik tangan suaminya mendekat ke arah kami bertiga, “Riiiin … aku pinjam pasangan mu yaaa… “ ucap kak Yanti ke Rini.

Kemudian kak Yanti merangkak ke atas tubuhku yang masih terlentang lalu dia memasukkan kontolku ke memeknya kembali “AAAAAHHHHHH…. nikmaaaat… ssshhhhh ayo sini Adi,, masukkan kontolmu di anusku, pelan pelan yaaaa…” ucap kak Yanti ke Adi, lalu Adi pun segera mengarahkan kontolnya ke anus kak Yanti, kami akan melakukan gaya sandwich, kak Yanti pun kembali mengerang saat kontol Adi mulai masuk ke anusnya “OOOHHH … pelan-pelan donk yaaank…” erangan kak Yanti terdengar lebih binal dan liar, lalu kak Yanti menarik kontol monster suaminya ke mulutnya, sepertinya tidak akan muat dan tidak bisa masuk ke mulutnya hanya bagian topi bajanya saja yang bisa kak Yanti emut.

Ini Foursome pertamaku, sensasinya sangat liar dan di luar batas kegilaan seks ku, akhirnya Aku mulai menggerakkan pinggangku mengocok memeknya dengan kontolku dari bawah sedangkan Adi juga mulai mengocok anusnya dengan kontolnya dan kak Asep memegang dan membelai lembut kepala istrinya.

Desahan dan erangan kembali terdengar di kamar ini, memeknya terasa semakin menjepit kontolku dengan lebih kuat mungkin karena tekanan dari kontol Adi di anusnya, kocokan jemari tangan kak Yanti di kontol suaminya semakin liar walaupun jemarinya terlihat tak sanggup menggenggam kontol suaminya.

Genjotanku di memeknya bersama Adi di anusnya semakin bertambah cepat dan kuat, hisapan kak Yanti ke kontol suaminya semakin buas, terasa dadaku semakin sesak, biasanya aku bisa bertahan lama tetapi kali ini sensasi seksnya di luar batas normal, nafasku semakin memburu, memek kak Yanti semakin mencengkram kuat kontolku, ini sangat gila dan sangat sinting, aku sudah tidak tahan lagi dan akhirnya aku pun mengerang kuat bersamaan dengan Adi segera mencapai orgasme “AAAAARRRGGGGGHHHHHHH …. “ Eranganku berbarengan dengan kak Yanti dan Adi, ledakan orgasme yang luar biasa besar dan pertama kali bagiku, spermaku keluar dalam memeknya sedangkan Adi mengeluarkannya di dalam anus kak Yanti, getaran tubuh ku, tubuh Adi dan kak Yanti bergetar hebat luar biasa.

Aku, Adi dan kak Yanti telah mencapai titik orgasme luar biasa namun berbeda dengan kak Asep, dia belum mencapai batas orgasmenya.

Tubuh kak Yanti mulai ambruk ke samping kananku disertai lepasnya kontolku dari dalam memeknya dan Adi mengikuti kak Yanti di belakangnya dan terbaring di sisi kanan kak Yanti sehingga posisi kami bertiga saat itu adalah kak Yanti berada di tengah, aku berada di sisi kiri kak Yanti dan Adi berada di sisi kanan kak Yanti, nafas kami bertiga tersengal-sengal luar biasa.

Aku sangat lelah luar biasa, mataku terasa berat untuk dibuka dan aku sudah tidak peduli dengan istriku, setelah beberapa saat terdengar kak Asep meninggalkan ruangan ini, mungkin diikuti oleh istriku dan Rini entah kemana mereka hendak pergi.

Bersambung …
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd