Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI Si Boy Anak Mesum (Lanjutan Jurus Melepas Sukma)

Lima menit menunggu di depan pintu dan belum diangkat juga telepon Kak Sinta, mandi apa berenang ini, lama bener.. mana tadi gak bawa rokok waktu keluar kamar. Sambil menunggu saya ingat-ingat wajah cantik Pevita yang memang sangat cantik dan jauh lebih cantik lagi saat bertemu langsung. Hanya saja saya seperti merasakan ada sesuatu yang berbeda pada tubuhnya, seperti ada aura gelap di sekitar dadanya. Memang aura dan pesonanya jauh lebih terang dibanding cewek-cewek biasa (artis gitu lho), tapi seperti ada magis jahat yang menempel pada dirinya. Mumpung belum jauh-jauh perginya saya mencoba merasakan energinya yang ternyata masih di area apartemen. Saya kemudian duduk di lantai bersandar di tembok dengan posisi merem santai, kalau ada yang lihat paling dikira lagi ngantuk. Sukma saya lepas dan langsung ada di lobby bawah tempat Pevita berada, mungkin dia sedang menunggu taksi atau jemputan. Dan benar saja, setelah saya pusatkan energi, saya bisa melihat dengan jelas ada aura coklat kehitaman di area sekitar payudaranya. Hanya saja aura gelap ini seperti tertekan oleh aura hijau muda cerah kebiru-biruan milik Pevita sendiri, sehingga seperti terkurung dan tidak bisa menyebar ke seluruh tubuhnya. Aura artis dan orang-orang penting semisal pejabat memang berbeda dari orang kebanyakan. Dan yang ada di tubuh Pevita saya yakin itu adalah sesuatu yang dari luar, entah itu kesambet atau kiriman dari musuh atau orang yang membencinya bisa jadi juga dari orang yang menyukai dia. Sayang saya belum bisa berbuat apa-apa. Eksplorasinya cukup disini dulu, karena memang tidak ada lagi yang bisa saya perbuat. Mungkin benar nasihat kakek Narto untuk saya mencari guru yang bisa membimbing dan mengembangkan ilmu saya.



Tapi.. wait. Selalu ada kesempatan di balik kekurangan. Kalau saya belum bisa menghilangkan aura jahat itu dari jarak jauh, berarti harus ketemu langsung donk. Kalau harus ketemu langsung terus bagaimana caranya, karena pasti tidak akan semudah itu mempengaruhi seorang artis yang mempunyai aura sebesar itu. Dan yang terpenting kalau sudah ketemu mau ngapain hayooo… Saat saya sedang berpikir tiba-tiba seperti merasakan serangan di tubuh fisik saya, kalung pemberian nenek Kirana pun langsung keluar dan memberikan kode SOS. Dengan segera saya kembali ke tubuh saya.

“Woe.. mas mas.. bangun mas.. woe woe..” kata security sambil menggoyang-goyangkan tubuh saya yang duduk di lantai.

“Ehhh iya Pak..” jawabku sambil pura-pura mengucek mata

“Kalau tidur jangan disini mas, masuk sono. Kirain pingsan tadi, gw liat dari CCTV gak bergerak-gerak” katanya dengan ekspresi yang sok galak.

“Maaf Pak.., ini lho lagi nungguin pintu. Dari tadi saya telepon gak diangkat-angkat, ya gw tinggal tidur aja” kataku

Lalu.. cekrek.. kak Sinta muncul dari dalam dan merubah suasana.

“Sorry Boy.. lama ya nunggunya.. he he.. masih asyik mandi tadi” sapa kak Sinta

“Mandi pakai wenter (wantek) ya, lama bener nge-rendemnya. Ampe ketiduran nee.. ” jawabku sewot

“Salah sendiri keluar gak bawa kartu. Ndeso…” jawab kak Sinta sambil tertawa-tawa

“Woee Pak.. Pak..” ku panggil security yang melongo melihat kak Sinta. Hmmm.. dasar kucing empang gak bisa liat kulit licin..

“Iya iya mas.. Oke kalau sudah dibukakan pintu saya balik ke pos lagi. Selamat malam Bu” kata security sambil screening toket dan paha kak Sinta.

Hmmm.. pantas aja satpam sampai melongo.. dengan rambut yang masih agak basah dan piyama satin model daster tanpa lengan yang sangat pendek (hampir mirip-mirip lingerie) warna merah maroon membuat paha dan dada kak Sinta terlihat lebih waowww.. Kalau saya sihh biasa-biasa aja ngliatnya.. Joni yang berontak wkkkk…

“Baju siapa kak, tadi kayaknya gak beli baju gituan? Seksi banget kak Sinta pakai itu” tanyaku

“Bajunya Rina, tuu banyak banget baju seksinya di lemari” jawabnya

“Mauuuu..” saya bersorak dengan riang gembira

“Tuu pakai aja kalau mau.., ha ha..” katanya sambil bergerak masuk

“Emang Eike cowok apa sih, pakai gituan” jawabku dengan nada benciss sambil mengikuti kak Sinta ke dalam.



Karena penasaran saya pun melihat isi lemari baju kak Rina, dan memang benar kalau ada banyak sekali lingerie dan baju-baju seksi di dalamnya. Wow.. ada bikini juga. Hmm.. emang kalau jadi selingkuhan harus all in, jangan nanggung-nanggung lah. Apalagi coba yang dicari om-om senang kalau bukan yang seksi-seksi gini. Pikiran saya jadi mesum bercabang kemana-mana. Sampai lupa tadi belum grepe-grepe kak Sinta. Langsung saya tutup lemari dan menerkam kak Sinta. Saya peluk dan gesek-gesek kan Joni di pantatnya sambil merasakan halusnya kain yang empuk menempel di susunya. Dengan gemas saya pluntir putingnya, sangat mudah karena kak Sinta tidak pakai BH.

“Aowww… dasar mesum ini. Nanti lagi ahh Boy, laper ini. Cari makan dulu yukk di mall” katanya sambil berbalik dan mencubit pipi saya dengan gemas.

“Bener juga Kak.. ini gw laper juga ternyata. Pantes aja udah jam 6 Kak. Lagian mandi lama bener” kataku sambil mengendurkan pelukan.

“Mumpung Boy, enak bener kamar mandinya. Lw buruan mandi sono. Ntar beli kaos di bawah biar gak bau asem” kata kak Sinta

“Beli kaos.. emang ada duit gw” jawabku ngasal

“Udah ntar gw beliin gampang” katanya

“Beneran ya.. tapi kancutnya gak usah kak, gw gak usah pakai aja biar gampang nanti he he” jawabku sambil bersiap mandi

“Dasar berondong mesummmmm.. udah buruan mandi sono wus wuss” teriak kak Sinta sambil menutup pintu kamar mandi.



Sambil menikmati shower saya teringat senyum cantik Pevita dan aura jahat di tubuh Pevita, dengan kepala dingin saya berpikir dan menyusun rencana (karena sengaja tidak saya putar air panasnya biar ademm). Aha.. aku punya ide. Secara cepat pikiran saya berubah dan teringat body kak Sinta.. Aduhhhh… jadi bingung nanti pilih baju yang mana.. pakai bikini atau lingerie, walaupun ujung-ujungnya dilepas juga, tapi khan tetap butuh sensasi coyyyyy.. ha ha ha.. pikiran mesum memang tidak ada habisnya..merdeka..



Setelah mandi, pakai baju dan sisiran seperlunya. Saya langsung menghampiri kak Sinta di ruang tv dan bersiap mencari makan dan jalan-jalan lagi di mall. Kostum kak Sinta sudah berganti lagi rupanya, sekarang dia memakai dress kaos mini warna peach dengan aksen garis-garis horizontal warna grey. Dipadukan dengan sneakers putih yang agak tinggi membuat kaki jenjangnya yang mulus terlihat semakin menarik.. Aksen garis-garis di dress nya yang ketat membuat pantat dan susunya semakin terlihat besar dan bahenol.

“Wowwww… cantik sekali kak Sinta” kataku memuji dengan tulus he he..

“Ya iyalah.. yuks cuss sayang” jawabnya endel sambil mencium bibir saya.

Senang sekali rasanya berjalan-jalan di mall dengan kak Sinta, walaupun bukan pacarnya tapi tangan saya selalu digandengnya. Kadang-kadang kalau gemas dia mencubit pipi dan hidung saya. Setelah membeli kaos di Planet Surip dan langsung memakainya, kita langsung mencari-cari tempat makan yang mantap untuk menambah tenaga. Saat berhenti di depan restoran steak dan menunggu kak Sinta melihat-lihat menu. Lewatlah teman-teman saya yang terkenal sebagai biang kerok di sekolah, semacam geng orang kaya gitu lah. Mereka memang teman seangkatan dengan saya, tapi males banget ngumpul ama orang-orang sok macam mereka. Ada Tomy, anak pengusaha tepung beras kayaknya. Bambang, anak pengusaha pohon bonsai. Jonson, bapaknya kaya dari jualan sabun. Sama yang paling kaya dan sok-sok an si Virza, yang bapaknya menguasai beras kencur se Asia. Jauh-jauh aja lah kalau ada mereka.

“Weii cuyy.. ada si Boy tuu” kata Tomy kepada teman-temannya

“Udah sembuh lw? Katanya kesambet setan sekolahan lw ?” Jonson langsung nyaut sambil tertawa-tawa ngledek.
Anjirr.. ternyata kabar cepat menyebar, padahal mereka tidak sekelas dengan saya.

Saya hanya tersenyum dan mencoba mengabaikan mereka.

“Hei hei.. haloooo… beneran udah sembuh pa belum lw.. kayak orang amnesia gitu, lupa ama kita atau emang lw masih ada setan nya.. wkkkk” Bambang ikut-ikutan nimpalin omongan.

Huh.. gak ada gunanya juga ditanggepin. Mending saya liat pantatnya kak Sinta. Lagian kak Sinta lama bener liat-liat menunya. Keburu emosi nee ma begundal-begundal sampah. Lalu kemudian Virza menghampiri saya:

“Eh Boy.. lw kata anak-anak sering ngomongin masalah Ica ma Dara di kelas lw. Jauh-jauh aja deh lw, gak level ama mereka” kata Virza

“Gak gak.. siapa juga yang ngomongin mereka. Kenal juga kagak” kata saya membantah

“Yaudah terserah lw mau ngeles kayak gimana, ini gw cuma mau bilang aja kalo ngimpi jangan tinggi-tinggi makanya ampe kesurupan khan lw, ha ha ha ha..” Virza tertawa-tawa dan semuanya juga langsung ikut menertawakan saya

Lalu dari escalator terlihat Ica dan Dara, berjalan dan menghampiri Tomy yang kemudian langsung tos tinju dengan Bambang dan Jonson juga. Nampak-nampaknya sudah janjian mereka, apes bener bisa ketemu pas rame-rame gini. Bisa abis dikata-katain ini, batinku.

“Ica.. Dara.. dicariin Boy nee, ha ha..” kata Virza dengan nada merendahkan memanggil dua orang yang memang saya taksir itu. Lalu mereka berdua pun tertawa sambil menutup mulutnya dan tampak berbisik-bisik.

Dalam situasi genting dan gawat darurat ini, muncullah kak Sinta dan langsung menggandeng saya.

“Yukk sayang makan di sini aja” kata kak Sinta dengan suara yang agak keras.

Dan sayapun langsung diajak masuk ke restoran steak. Sambil berjalan saya mengamati empat cowok sok tadi melongo melihat keseksian dan kecantikan kak Sinta, dan secara sengaja kak Sinta dengan erat menggandeng tangan saya dan ditempelkan toketnya yang bulat itu. Dengan gaya berjalan lebay sambil megal-megol seperti bebek mau bertelur kak Sinta melirik mereka dengan tatapan menggoda dan langsung berpaling mencium pipi saya. Savage. Pasti langsung pada puyeng tuu ngliat pantat mantul-mantul gitu. Dengan tegak dan penuh kebanggan saya berjalan bak seorang kapiten, walaupun tidak mempunyai pedang*panjang.. ahayyy

Sambil menunggu steak dan minuman yang kami pesan kami asyik mengobrol dan ketawa-tawa..

“Temen-temen sekolah lw ya Boy.. songong aja kayaknya. Abis di bully lw?” kata kak Sinta

“Iya Kak, orang kaya semua itu. Bajingan-bajingannya sekolahan. Biarin aja, udah biasa” kataku

“Tapi yang cewek dua tadi cantik-cantik lho Boy.. Lw naksir ya sama mereka.., kok tadi diledek-ledek kayak gitu” duarrrr memek kata-kata kak Sinta pas sekali

“Apaan sih kak.. enggak lah.. apaan sih..” jawabku ngeles

“Hayo ngaku aja.. itu hidungmu mekrok (mekar) kembang kempis tuu..” sambil memencet gemas hidung saya

“Udah-udah ah.. tuu udah datang steaknya.. makan-makan” kataku mengalihkan perhatian

“Kalau naksir sikat aja Boy.. tikung aja, bikin tuu cowok-cowok tengsin” kata kak Sinta menyemangati

“Gak ah males.. ama kak Sintaku sayang aja” jawabku

“Uh.. maunya.. gemes-gemes” sambil mencubit keras pipi saya

“Auw.. sakit kak. Udah-udah ah, makan dulu isi tenaga” kataku sambil pura-pura marah

“Iya iya bayi.. ngambek an..” kata kak Sinta sambil tertawa-tawa dan tampak membalas pesan di hp nya.

Enak sekali steak di restoran ini, tebal tapi empuk. Mirip memeknya kak Sinta, ha ha.. Apa-apa pasti jadi mesum kalau saya bayangin, wkkkkk

Tapi ya namanya naksir, seneng banget bisa ketemu Ica dan Dara, bareng lagi dua-dua nya sekaligus. Sebagai gambaran Ica anaknya ceria, cantik dan putih mulus , mukanya khas cewek-cewek Menado. Tinggi sekitar 165 cm an dan mempunyai pantat dan toket yang lumayan menonjol. Mungkin 34 B. Sedangkan Dara berwajah manis khas cewek-cewek Sunda tetapi kayak ada campuran bule-bule nya di hidung dan matanya. Orangnya lebih pendiam dan mempunyai body yang lebih menarik dari Ica. Perkiraan saya mempunyai toket 32 D lahh, udah lebih dari cukup untuk ukuran anak SMA. Anaknya agak kurang PD jika dibandingkan Ica yang lebih atraktif dan cerewet. Jika di kalkulasi menurut type kesukaan saya maka poin nya Dara lebih tinggi jika dibandingkan Ica, apalagi dengan postur yang agak membungkuk dan pantat agak m-bebek seperti menunjukkan potensi gairah yang tidak ada habisnya. Andaikan saja..

“Cie cie yang nglamunin temennya..” ledekan kak Sinta membuyarkan lamunan saya

“Apa sih bawel.. udah ah Kak. Balik yukk udah kenyang ini” kataku mengalihkan perhatian

“Dasar anak SMA.., abis makan langsung cabut..” katanya sewot

“Ha ha.. Lw sih ngledek mulu” kataku

Sambil bercanda-canda kita menunggu makanannya agak turun dan terkondisikan di perut. Setelah membayar bill kita langsung kembali menuju apartemen Kak Rina. Di sepanjang jalan menuju apartemen kak Sinta bergelayut dan memeluk saya terus, susunya nyenggol-nyenggol dan membuat konsentrasi saya terpecah. Candaan kak Sinta untuk menikung Ica dan Dara kembali melintas di pikiran saya. Akan sangat mudah bagi saya sekarang untuk menaklukkan mereka, ih ih ih ih ih.. hati mesumku pun tertawa.



Setibanya di depan apartemen ternyata sudah ada kak Rina yang menunggu.. Anjritttttt gagal maning gagal maning son.. bikini, lingerie … Ohhhh gagal semua imajinasi yang tadi terbayang-bayang. Sambil menahan kecewa saya pun menyapanya:

“Halo kak Rina, gw Boy tetangganya kak Sinta.” Sambil saya ulurkan tangan untuk bersalaman.

“Hai brondong ganteng.. gw Rina” katanya. “Buru-buru gak Sin? Gw mau curhat bentar nih”

“Gak kok, santai. Si Boy juga udah pamitan ama nyokapnya tadi” kata kak Sinta

“Di dalem aja yuks..” ajak kak Rina.

Saat berjalan masuk saya berada di belakang mereka berdua, dan otomatis mata saya langsung tertuju ke pantat mereka. Pantat kak Rina ternyata sangat bulat dan montok, lebih besar dari pantat bohay kak Sinta. Postur yang lebih tinggi dan lebih sintal dengan perut sedikit gemuk-gemuk empuk. Dan yang paling menarik, yang saya lihat saat bersalaman tadi adalah susunya yang besar mungkin ada kalau 36 D atau mungkin 36 E. Persis mirip artis Bebizie bodynya. Wajah memang tidak secantik kak Sinta, tapi bibir dan matanya seksi dan menggoda khas orang timur tengah. Gak rugi lah kalau dijadikan simpanan, biar mahal tapi masih banyak menangnya. Joni menggeliat-liat dan berkata “lepaskan Boy.. lepaskan..” tapi masih tertahan kancut, nylempit-nylempit dikit karena polahannya.

“Gw tinggal rokok di balkon dulu ya kakak-kakak cantik sekalian” kataku sok akrab.

“Katanya tadi bukan type gw Boy.. prettt” kata kak Sinta frontal dan langsung membuat saya tersipu malu

“Khan tadi cuma lihat sekilas kak.. Cantik cantik banget.. seksi juga” kataku panik

Dan mereka berdua pun ngakak mendengar jawaban saya.



Malu dan merasa tidak nyaman saya langsung bergegas ke balkon. “Luruskan.. set set.. tangan saya membenarkan posisi Joni yang salah urat karena konak melihat pantat porsi double, “Lurus” kata Joni. Saya sruput kopi yang sudah dingin sisa tadi sore dan rebahan di kursi balkon. Perut kenyang, hati senang, kaos baru.. nikmatnya hidup.



Dari dalam Kak Sinta dan kak Rina terdengar cekikikan tertawa-tawa, “ngobrolin apa tuu bedua, ampe segitunya” kataku dalam hati.Gerangan apakah yang terjadi di dalam sana, kataku lebayy.. . Karena penasaran, segera saya matikan rokok dan mengatur posisi sepert tidur. Wussss.. sukma saya masuk ke dalam rumah nguping pembicaraan mereka. Oooo.. jadi gitu ya.. Iya iya.. oooo gitu ya.. (kira-kira di sinetron begitu lah kalau orang nguping, ngepo-in pembicaraan orang). Jadi kak Rina itu ternyata seharian kentang terus, ampe pusing katanya. Tadi siang ternyata dia janjian sama Pak Direktur selingkuhannya, sambil menunggu di hotel dia langsung masturbasi untuk pemanasan. Jadi kalau direkturnya datang, bisa langsung colok dan digoyang. Ampe segitunya servisnya bro, full entertainment. Tapi ternyata direkturnya itu tidak jadi datang, saat kak Rina telepon berondongnya yang anak kuliahan ternyata juga lagi pulang ke Bandung. Dan akhirnya kentang lah dia, karena dua jalan sudah tertutup. “Hmmmm.. tenang kak Rina, banyak jalan menuju ke Roma, banyak ruas (jalan) menuju puas” ahayyy.. bikini bikini…. Hatiku bersorak riang karena tiba-tiba kepikiran sesuatu, rencana mesum pastinya. Saat obrolannya berhenti karena kak Rina pamit untuk mandi, sukma saya langsung kembali ke badan. Mencoba sesuatu yang baru akan sangat mengasyikkan, berdebar-debar tapi justru di situ asyiknya. Begitu kak Rina memasuki kamar mandi, langsung saya masuk .



“Kak Rina kemana kak?” kataku pura-pura bertanya

“Tu barusan pergi, mau mandi katanya” kata kak Sinta

“Mumpung kak Rina mandi ke balkon yuks kak, pengen cium-cium kak Sinta sayang” kataku sok-sok an polos

“Ihhh.. pinter ya nee bocah cari-cari kesempatan. Yuks.. “ katanya sambil mengikuti saya ke balkon

Lalu kita duduk berdua di kursi balkon yang empuk, kayak tuan dan nyonya menikmati malam di ketinggian apartemen. Hembusan angin malam semakin menambah suasana. Sambil berpelukan kita terdiam sambil sesekali saling berciuman.. udah kayak orang pacaran ini ma. Saya cium bibirnya dan langsung saya bersilat dengan lidahnya (tapi ini bersilat lidah dalam artian yang sebenarnya lho ya, lidah dan lidah saling silat gitu ciatttt….). Saya kulum-kulum dan sedikit demi sedikit nafasnya semakin cepat dan nafsunya semakin memuncak. Saya remas-remas toket dan pantatnya dengan sesekali saya elus belahan antar pantat dan memeknya.. ahhhhh.. kak Sinta sedikit mendesah. Tanganku langsung saya susupkan ke dalam dress kaos melalui bagian bawah sehingga kaosnya agak terangkat dan terlihatlah G-String warna merah terselip diantara pahanya. Pantas saja tadi pantat kak Sinta terlihat bulat mentul-mentul, ternyata hanya pakai ini. Tangan saya yang sudah berhasil menyusup ke dalam langsung meremas toketnya dari luar BH nya. Dan ternyata BH nya terasa seperti bahan kaos, mungkin pasangannya G-String. Saya geser tangan saya ke punggungnya dan terasalah ikatan di belakang.. aha.. kalau yang seperti ini gampang sekali bukanya, tinggal tarik.. set set.. lepas.. Tapi pinter juga kak Sinta memakai G-String tapi tidak terlihat dari luar kaosnya, mungkin dia udah terbiasa pakai. Bodo lah. Sambil berciuman saya remes-remes susu dan puntir-puntir putingnya. Bergantian kiri-kanan dengan gerakan yang halus. Setelah pentilnya terasa menegang dan membesar tangan kanan langsung saya susupkan ke dalam memeknya yang memang sudah basah. Saya kobel-kobel sebntar dan ahhhh… kak Sinta pun melenguh keenakan. Saat pantatnya sudah mulai bergerak-gerak tidak beraturan, saya hentikan kobelan di memeknya dan remasan di susunya. Kak Sinta langsung melepaskan ciumannya ..

“Kok berenti sayang..? Udah mau keluar ini” katanya dengan nada mendesah

“Pakai kontol aja ya kakak ku sayang, mumpung kak Rina masih mandi” kataku

Lalu saya bangun dari kursi dan membantu kak Sinta untuk berdiri, saya posisikan tangannya bersandar di kursi. Dengan posisi doggie style membelakangi pintu balkon saya sodok memeknya dengan keras, hole in one jlebbbb.. “ahhhhhhh… pelan-pelan sayang, mentok banget barusan” eluh kak Sinta sambil meresapi nikmatnya di sodok. Saat kira-kira satu menit menyodok kak Sinta, kak Rina tampak keluar dari kamar mandi dan menuju ke arah kami. Saya pura-pura tidak melihat, karena ini memang sudah sesuai dengan rencana saya. Dengan menambah RPM saya mempercepat sodokan saya untuk membuat kak Sinta semakin keras mendesah.. ah ah ah ah… Saya sedikit melirik ke belakang dan melihat ka Rina sudah di balik pintu. Hanya dengan berbalutkan handuk putih dia mengintip kami. Dan kak Rina pun akhirnya kepanasan juga, mungkin karena seharian dia menahan hasratnya. Pahanya saling bergesekan dan kakinya jinjit-jinjit perlahan. Tangan kanannya meremas-remas susunya yang besar dan tangan kirinya menyusup ke memeknya. Lalu bagian bawah handuknya sedikit terangkat dan terlihatlah memek yang tertutup bulu yang lebat. Kontras sekali dengan punya kak Sinta yang tidak ada bulunya. Tadi juga sekilas saya lihat bulu di tangan dan kakinya agak lebat, pantas kalau nafsunya sangat besar. 50% rencana sudah berhasil ahayy.. untunglah saya biasa lihat bokep-bokepnya br4zz3r, tinggal gimana kak Sinta saja ini. Lalu saya beranikan diri untuk menatap kak Rina dan memberi kode untuk menggerebek kami. Seperti memiliki ikatan mesum yang sama (bukan ikatan chemistry lho ya), kak Rina langsung mengerti kode yang saya berikan dan langsung menghampiri kami.

“Aduhh.. asyik-asyik kok gak ajak-ajak sih” kata kak Rina yang langsung mengagetkan kak Sinta

“Anjrit.. lw udah selesai mandi Rin. Kok gak bilang-bilang sih Boy kl ada Rina.” Kata kak Sinta sambil menutup mukanya.

“Gw khan jg gak tau, khan hadap ke luar tadi” jawabku berpura-pura tidak tahu.

“Halah bohong Sin, tadi dia yg ngasih kode ke gw buat ke sini” jawaban kak Rina mengagetkan saya, deg jantung saya seperti copt rasanya.

Dan benar saja.. kak Sinta langsung melepas Joni dari memeknya dan menatap saya sambil melotot.

“Berani boong ya bocah ini sekarang!!!” kata kak Sinta dengan nada yang gemes dan berpura-pura marah. Lalu kak Sinta mencubit Joni dan mencium saya.

Looh.. saya yang jadi bingung sendiri.. kirain bakalan marah dan berhenti, kok ini malah jadi tambah hot ciumannya.

“Lanjut di dalam yuks, gw ikut ya Say? Please.. dah gatel banget ini rasanya memek gw.” Kata kak Rina yang semakin mengagetkan saya.

“Yuksss” kata kak Sinta sambil beranjak masuk dan menggandeng saya untuk mengikutinya.

Ada apa ini sebenarnya… saya perasaan tidak melakukan apa-apa ke kak Rina. Ahhhh… saya bingung sendiri jadinya.



Sebelum naik ke kasur kak Rina melepas handuknya dan langsung terpampanglah payudaranya yang besar agak menggantung dengan puting sebesar jempol warna coklat agak kehitam-hitaman. Besar sekali toketnya, mungkin memang benar 36 E, karena besar dan bulat sampai terlihat menggantung karena besarnya. Pantatnya semok dan besar tapi terlihat sangat padat. Perutnya sedikit berlemak seperti milik penari perut. Persis kayak body-body penyanyi dangdut.



Kak Rina langsung duduk di tepian kasur dan kak Sinta langsung menghampiri dan mencium kak Rina.. mmpphh.. mmpphhh…. Suara ciuman liar mereka. Saya yang melihatnya langsung tertegun dan melongo sendiri. Masih heran.. ada apa sih ini sebenarnya, apakah ilmuku sedahsyat itu sampai saya tidak menyadari sudah mengeluarkan jurus. Bodo amat.. yang penting misi 100% tercapai.

“Ngapain bengong Sayangku.. buruan masukin lagi, udah becek nee” pinta kak Sinta manja

Saya yang memang sudah sangat bernafsu dan disuguhi pemandangan seperti ini langsung tancap gas dan mengatur nafas untuk mengeluarkan jurus andalan. Tarik nafas dan hah.. Si Joni langsung berubah menjadi Super Joni dan memenuhi liang vagina kak Sinta. Dari belakang dengan kecepatan maksimal saya hajar kak Sinta dari belakang dengan tujuan untuk mempercepat pergantian pemain, sudah tidak tahan saya menikmati tubuh kak Rina. Ah.. ah.. ah.. ah… Kak Sinta berteriak-teriak setelah melepaskan ciumannya dengan kak Rina. Kak Rina lalu meremas-remas susu kak Sinta dengan gerakan yang halus.

“Ah.. ah.. ah.. terus sayang.. dikit lagi ini..” lenguh kak Sinta. Kemudian kak Sinta langsung menjilati dan mengigit-gigit susu kak Rina.

Dengan sedikit variasi saya kokang ke belakang sampai Joni hampir keluar dari memeknya dan dorong ke depan dengan keras ke depan. Aaaaahhhhhh… mentok sayang… berulang-ulang saya lakuan gerakan ini. Dan ketika memeknya sudah terasa sedikit bergetar dan mengempot, saya rubah ke mode gerakan RPM tinggi tapi ayunan sedang. Jadi semakin terasa geli dan nikmat untuk kak Sinta. Mmmmpphh mmpppphh ahhhhh… Boy bangsat… Ampun Sayang… memek kak Sinta berdenyut-denyut kencang meremas-remas kontolku. Lututnya melemas dan ambruk ke kasur.

Saatnya hidangan utama. Dengan penuh kebanggan saya hampiri kak Rina yang langsung mengangkang menunggu untuk disodok. Sambil mengeluarkan aura yang lebih dahsyat saya langsung menciumnya dengan ganas, tanpa memberikan nafas saya cumbu bibirnya. Kak Rina membalas ciuman saya dengan ganasnya dan langsung mengambil alih kendali, lidah saya disedot dengan kuat dan sesekali menggigit bibir saya dengan keras. Agak sakit tapi malah membuat saya semakin bergairah. Tanpa memperdulikan keberadaan kak Sinta kami saling melumat bibir dan berpagutan. Mmmmmpphhh… kak Rina melenguh dan mencoba menarik nafas. Saya segera melepaskan ciuman dan menjilati pentilnya yang sangat mancung dan menantang. Saya jilat-jilat memutar dan gigit setelah 3 putaran lidah saya. Semakin lama semakin keras saya menggigitnya.. dan “ahhhh… masukin sayang.. udah gak tahan.. aduhhhh…” kak Rina memohon untuk segera di sodok. Saya lepaskan susunya, bergeser posisi dan langsung mencaplok memeknya yang berjembut lebat. Tanpa menyibakkan jembutnya saya ciumin memeknya dengan ganas.. ada jembut yang nyangkut di gigi tapi tidak saya perdulikan, saya sibak memeknya dan terlihatlah bagian dalamnya yang ternyata berwarna merah dengan bibir vagina yang berkelok-kelok. Itilnya langsung menyembul dan ukurannya sangat besar dan menggemaskan, langsung saya sedot dan jilat sambil dua tangan saya mencubit puting susunya dengan keras.

“Ahhhhh…. Enak sekali sayang.. ahhhh… geli sayang…“ kak Rina melenguh seksi sambil menekan kepala saya ke memeknya. Sambil terus saya hisap dan jilat itilnya, saya gesek-gesek memeknya dengan jangut saya. Untung belum sempet cukur jenggot tadi, jadi pasti terasa gelid an nikmat. Lalu memeknya berkedut dan mengeluarkan cairan putih kental, agak banyak tapi tidak sampai muncrat, hanya meleleh menyusuri memeknya. Langsung saya hentikan jilatan saya ke itilnya, dan saat posisi masih berkedut langsung saya masukkan Joni ke memeknya.

“Ahhhhhhh…. “ kak Sinta sampai berteriak karena sodokan saya. Sungguh liar sekali wanita ini.

Dan seperti biasanya.. tarik nafas dan wussss… Super Joni hadir menyusuri memeknya, lebih kendor dan sangat dalam dinding rahimnya. Mungkin sesuai hidung timur tengahnya yang mancung, jadi memeknya dalam (katanya sih gitu, dan ternyata memang iya). Dan mungkin Super Joni menjadi sekitar berukuran panjang 23 cm an dengan diameter 5 cm an saat berada di dalam memek kak Rina. Kak Rina sampai kaget dan menoleh ke bawah. Dengan posisi missionaris standar saya genjot kak Rina dengan keras dan liar.. clup clup clup clup clup.. cairan cintanya pun semakin deras mengalir. Kakinya saya rapatkan dan tubuhnya saya tarik ke pinggir kasur. Saya langsung turun dari kasur, dan dengan posisi miring dan rapat saya genjot dengan kecepatan tinggi..

“ Ah ah ah ah ah… “ semakin keras suara erangan kak Rina. Kak Sinta yang melihat ini langsung bangkit dan mencium kak Rina. Sambil saya genjot mereka asyik berciuman dan meremas susu masing-masing.

Setelah 4 menit diposisi ini, meledaklah orgasme kak Rina.. memeknya meremas-remas Joni dengan sangat kuat dan lama. Mungkin sekitar 1 menit memeknya terus-terusan berkedut dan menyedot Joni. Nikmat sekali rasanya, kontol saya terasa seperti di sepong dan dikocok pada saat bersamaan. Dan karena ini lawannya berjiwa lonte, langsung tanpa ampun saya hajar kembali.. Saya genjot dengan semakin keras dan kasar, pantatnya saya tampar-tampar sampai memerah…

“Ahhhhhhhhh… ampunnnnnnn sayang… ampunnnnnnn…” kak Rina berteriak dan langsung dibungkam mulutnya dengan ciuman kak Sinta.

“mmmmppphhh… mmmmpphhhhh… “suara kak Rina tertahan bibir kak Sinta.

Sungguh sangat erotis sekali pemandangan ini. Mirip bokep-bokep mother teach daughter.

3 Menit saya genjot lagi dan sudah mulai terasa lagi kedutan di memek kak Rina, “terus terus… dikit lagi sayang.. ah ah ah…” kak Rina bergoyang-goyang dan menggelengkan kepalanya. Saat kak Sinta menyedot putingnya, orgasme kedua kak Rina pun datang. Memeknya kembali menjepit kontol saya dengan keras. Saya goyang sebentar dan terasa nikmat sekali di kontol saya. Saya lihat kak Rina sampai memejamkan mata menahan nikmat dan geli pada saat bersamaan. Dan sayapun akhirnya merasakan Joni akan mengeluarkan jurus pamungkasnya, semburan naga putih. Langsung saya cabut kontol saya dan dengan sigap kak Sinta langsung mengemut kontol saya.. “Aahhhhhhhhhh….” Mungkin ada 5 kali pejuh saya menyembur dengan keras dan diikuti dengan lelehan-lelehan kecil.

“Kalau ini bagian gw ya Sayang..” kata kak Sinta manja

Terserah deh siapa aja yang mau, yang penting nikmat.

-Bersambung-
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd