Agus
Sekujur bulu di badanku berdiri serentak saat mbak Ratih memelukku dari belakang dan berbisik..
Rokokku yang masih setengah batang langsung kumatikan dan bangkit dari sofa empuk itu...
Bidadari binal dihadapanku menjulurkan tangannya lalu jemari lentiknya memegang lembut kontolku yang langsung mengangguk-angguk kegirangan!
Seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, aku mengikuti mbak Ratih yang menuntunku dengan menarik kontolku ke kamarnya..
"Hmm... Udah keras lagi Gus punyamu...." Sambil berkata seperti itu mbak Ratih menoleh kebelakang.. Ya Tuhan.. bener-bener menggoda imin! Hehehe!
Mimpi uoppooooo kowe guuuuussss entuk sing koyok ngeneeeee!
Mbak Ratih melepaskan pegangannya lalu duduk di pinggir ranjang. Jari telunjuknya ditekuk memberiku tanda untuk mendekat..
Aku mendekatinya, bertanya-tanya apa lagi yang direncanakan bidadari binal bernama Ratih ini..
Aku sempat melihat sebuah foto kecil yang dipajang diatas meja disamping ranjang. Hmm.. Ternyata dia sudah menikah... Tidak masalah, yang penting mbak Ratih ada dihadapanku! Bukan hanya mimpi disiang bolong lagi..
Dia duduk dihadapanku dengan memejamkan mata..
Kepalanya sedikit tengadah dengan mulutnya yang terbuka lebar membentuk huruf O..
Kukocok pelan kontolku, kuarahkan kewajahnya.. Lalu kusentuh wajahnya... Kugunakan kontolku untuk menjelajahi pipi..matanya yang terpejam.. hidungnya.. lalu sampai di bibirnya yang semakin merekah menanti kontolku..
"Kriiing! Kriiiing!"
Ada suara telepon genggam yang berbunyi! Sialan! Gatau orang lagi indehoy apa?! Mbak Ratih memberiku isyarat sambil berbisik stop lalu mengangkat telepon..
"Pagi mas.. Iya aku baik-baik aja mas.. mas apa kabarnya disa.. Aaammpphhhhff!" Kujejali mulutnya tanpa ampun! Matanya mendelik ke arahku, salah satu tangannya mendorong tubuhku mundur,
"Plop!"
"Huaahh... emm.. engga mas gapapa, tadi lagi dikamar mandi, iya mas aku lagi dikamar mandi tadi, yaudah ya massshhh.. aku lagi kebelet ni! iya nanti malem kita skype ya, aku juga kangen sama mas, mmuuaaahh!"
Dilemparkannya telepon genggam itu ke sudut ruangan lalu meremas kencang kontolku,
"Nakal kamu ya.. itu tadi suamiku gus.. " biarpun dia berkata seperti itu, tak urung kontolku kembali dikulumnya dengan bersemangat! Mbak Ratih tidak henti memandang ke arahku sambil terus bermain-main dengan kontolku..
"Slrrrpphh! Hmmmhh.. Kontol kamu ko bisa keras banget ssluurrphh! sihh Guss??! memek aku jadi basah lagi nii.."
Tiba-tiba dia menjatuhkan badanku ke ranjang, mbak Ratih lalu berdiri diatas ranjang dan mengambil posisi mengangkangi kepalaku..
Mataku nanar melihat memek mbak Ratih yang berada tepat diatas kepalaku!
"Mbak, memek mbak Ratih ind..hmmpphhh!" Kata-kataku terpotong saat mbak Ratih menduduki kepalaku, menggesek-gesekkan memeknya ke mulutku!
"Isepin itilku Gus.. Uuuuggghh... Jilatin memekku Guuussshh ssshhhttt!"
aku tidak bisa berbuat apa-apa selain mengikuti kemauannya, gerakannya semakin liar, bidadari binal bernama Ratih itu menggerakkan pinggulnya mengejar orgasme, kontolku yabg sejak tadi dianggurin semakin melonjak-lonjak minta perhatian, kuremas bokongnya, kugigit pelan itilnya dan kuhisap sekencang-kencangnya,
"Aduuuhhhh Guuuss, kamu apaiiin itil akuuuuhhh! Aaaahhhkkk!"
Mbak Ratih menjambak rambutku, memeknya ditekan sekuat-kuatnya ke mulutku, badannya berkelojotan menyambut orgasme!
Mbak Ratih menjatuhkan dirinya disebelahku, rambut panjangnya berantakan menutupi wajahnya, dadanya yang sekal naik turun mengambil nafas setelah memburu kenikmatan..
"Hahh.. Hah.. Akuu.. Puas banget Gus.. Huuf.. Huff.."
Mau ga mau aku cukup bangga mendengar seorang perempuan mendapat kepuasan dari servisku hehehe! Nah.. Sekarang giliranku untuk mendapatkan hal yang sama!
"Iya mbak saya seneng kalo mbak bisa puas, trus sekarang boleh gantian muasin sa.. loh... eh.. nganu.. mbak? mbak Ratih??"
Ternyata aku ditinggal turuuuuuuuu!
*******