Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG Single Mothers
- Thread starter chadzelongated
- Start date
- Status
creetkasta
Senpai Semprot
ha ha ha. . .
agus
tingkat dewa. . .
agus
tingkat dewa. . .Pengen ditaro disini si.. Tapi ntar imajinasinya reader lain ga sama, saya serahkan sepenuhnya pada reader untuk membayangkan sosok Arina
Cheers
Om chad iim co corry baru bisa baca cerita barunya hehehe...
Hmmm... tapi,, roman-roman nya kok kaya pake pov cwe ya? apa cuman firasat aku aja?
Huehehe
Kan TS nya alumni taman lawang yang baru pulang dari thailand
goreng kacang lagi...
Ijindoloe masta Ichad...
Lagi gak ada bacaan nih...
Mana dono belom update.
Anak2 yg lain juga tritnya gak ada yg update.
Salam salut untuk pemburu binor terwahid
Monggo al semoga berkenan
Cheers!
brokencoffee
Kakak Semprot
Ijin
Lagi gak ada bacaan nih...
Mana dono belom update.
Anak2 yg lain juga tritnya gak ada yg update.
Etdah, dicariin malah dimari...
Kirain da apa ribut2 dimari, ternyata pak pung chad dah apdit toh...
again and again, itu update story apa spoiler??
Putro
"Paaaah, aku mau naiiiikkk!?"
Suara Galang yang nyaring mengagetkanku yang sedang asyik melamun sambil mendorong trolley belanja, kugendong anak semata wayang kesayanganku keatas trolley, lalu dia berpose menirukan pesawat terbang, persis seperti gaya penyerang gaek AS Roma Vincenzo Montella! Hehehe!
Sore itu aku mengajak Galang ke Hype*mart Ampl*s sepulang kerja, dengan semangat dia langsung naik ke atas motor GL Pr* lungsuran dari ayahku.
Kubuka dompetku, ada empat lembar pecahan seratus ribu sisa gajiku bulan ini setlah dikurangi pembayaran listrik, air dan SPP Galang.
Sebenarnya istriku sudah mengirim duit, tetapi langsung ludes untuk membayar cicilan rumah kami. Yah.. Paling tidak kami masih bisa bertahan, memang gajiku sebagai karyawan swasta pas-pasan, tapi aku bertekad untuk tetap bisa membahagiakan anakku!
"Kita mau beli apa pah?"
Kembali Galang menarikku dari lamunan, aku mengusap lembut kepalanya.
"Kita beli bahan-bahan untuk dimasak dirumah Lang, Papah mau masakin kamu ikan dory, mau kan?"
Matanya berbinar demi mendengar makanan kesukaannya sejak kecil, kembali kuusap kepalanya lalu mendorong troley blanjaan kosong dengan Galang sebagai penumpangnya, hehehe!
Sampailah kami di counter yang menjual ikan-ikanan, baik itu yang masih segar ataupun yang sudah dipacking rapi, kuambil tiga buah lalu segera menuju bagian minyak goreng, sebelumnya aku sempat mengambil dua bungkus kentang goreng di rak makanan siap saji, tiba-tiba Galang meminta turun dari troley dan akhirnya kuturuti, toh dia ga akan pergi jauh-jauh dari ayahnya, saat sedang melihat-lihat pringles favoritku, aku berpapasan dengan seorang wanita yang bersama anak perempuannya yang masih balita sepertinya..
Hmmm... Wanginya.. Kusempatkan menoleh sekali lagi kebelakang dan aku mendapat senyuman manis dari ibu muda itu!
Lumayan... Hehehehe! Sambil bersiul aku menuju ke kasir untuk membayar belanjaanku.
Antriannya cukup panjang, kusempatkan untuk menghitung belanjaanku secara awang-awang, demi memastikan uang yang kubawa cukup, ketika sampai giliranku, aku mendengar suara Galang memanggil-manggil,
"Paaah, aku mau ini yaaa??? Hehehe!" Kedua tangannya memeluk erat sebuah kotak besar dengan lambang LE*O di pojok bawah. Seketika keringat dinginku muncul!
"Uhmm Galang ganteng, besok-besok kita beli mainan buat kamu ya?? Hari ini kan jadwalnya belanja makanan, inget Dory? Kita kan mau masak fish and chips Galang..ditaro ya mainannya?? Ya?"
Tanpa babibu, anak semata wayangku itu langsung membalas,
"Aku kan belom pernah dibeliin mainan pah, temen-temen aku semuanya dah punya Le*o, cuma aku aja yang ga punyaaaa!"
Lidahku kelu..
Aku sampai tidak berani melirik antrian dibelakangku yang sudah memanjang, akhirnya dengan berat hati kuturunkan ikan dorry, kentang, dan minyak goreng dari dalam troley, lalu kuserahkan pada mbak kasir kotak mainan bongkar pasang yang harganya selangit itu..
"Eh Mass! Apa kabar??? Kemana ajaa?? Bisa-bisanya ketemu disini!. Aku kangen tau mas, hihihi! Galang gimana kabarnya? Dah lupa ya ama tante??? Duh dah besar giniii! Sampe pangling tante!" Wanita yang tadi berpapasan denganku di dekat rak Pringl*s tiba-tiba memotong antrian dan bercipika cipiki denganku...
Galang bengong..
Aku sendiri lebih terbengong-bengong!
Tanpa menunggu persetujuanku dia mengambil kembali semua blanjaan yang tadi sempat kubatalkan lalu mengeluarkan kartu kredit dari dalam dompetnya, mbak kasir yang tadi sempat menggerutu langsung menghitung semua barang didepannya dengan cekatan.
Aku hanya berdiri terdiam...
Wanita itu memberikan mainan yang sudah dibayar tadi ke Galang lalu memberiku isyarat untuk mengikutinya.
Aku hanya bisa mengikuti langkahnya dalam diam..
Mulutku seperti terkunci..
Goyangan pantat wanita cantik tadi sempat mengalihkan fokusku sebelum suaranya kembali terdengar, dengan high heels jalannya termasuk cepat dan aku sedikit kewalahan mengimbangi..
"Saya Arina, nama mas siapa? Maaf ya mas saya tadi lancang.. Soalnya saya ga tega liat anak mas minta mainan tadi.. Sekali lagi maaf mas.."
Nada suaranya tulus tanpa ada sedikitpun sarkasme yang terselip..
"Sa-saya.. Eehmm... Saya Putro.. Justru saya yang harusnya minta maaf.. Tadi saya uhmm.. Saya ga bawa du.."
Telapak tangannya terangkat menghentikan kalimatku.. Dia menunjuk ke arah anakku yang sedang menggandeng anaknya..
"Namanya Iskha.. Aku membesarkannya sendirian.. Jadi aku tau bagaimana sedihnya tidak bisa membelikan keinginan anak kita sendiri mas.."
Aku hanya bisa tertunduk demi mendengar perkataan malaikat yang mewujud pada wanita cantik disampingku..
*****
Akhirnya kami berpisah di tempat parkir, Arina sempat menuliskan nomor telepon genggamnya di telapak tanganku sebelum berpisah,
"Telepon aku ya mas kalo mau ngobrol-ngobrol, hihihi!"
Tawa riangnya, senyum manisnya.. Goyangan pinggulnya..
Tak terasa beberapa detik aku hanya berdiri memandangi Arina menghilang dari pandanganku..
Maafkan aku Ratih..
Sepertinya,
Aku jatuh cinta lagi..
******
"Paaaah, aku mau naiiiikkk!?"
Suara Galang yang nyaring mengagetkanku yang sedang asyik melamun sambil mendorong trolley belanja, kugendong anak semata wayang kesayanganku keatas trolley, lalu dia berpose menirukan pesawat terbang, persis seperti gaya penyerang gaek AS Roma Vincenzo Montella! Hehehe!
Sore itu aku mengajak Galang ke Hype*mart Ampl*s sepulang kerja, dengan semangat dia langsung naik ke atas motor GL Pr* lungsuran dari ayahku.
Kubuka dompetku, ada empat lembar pecahan seratus ribu sisa gajiku bulan ini setlah dikurangi pembayaran listrik, air dan SPP Galang.
Sebenarnya istriku sudah mengirim duit, tetapi langsung ludes untuk membayar cicilan rumah kami. Yah.. Paling tidak kami masih bisa bertahan, memang gajiku sebagai karyawan swasta pas-pasan, tapi aku bertekad untuk tetap bisa membahagiakan anakku!
"Kita mau beli apa pah?"
Kembali Galang menarikku dari lamunan, aku mengusap lembut kepalanya.
"Kita beli bahan-bahan untuk dimasak dirumah Lang, Papah mau masakin kamu ikan dory, mau kan?"
Matanya berbinar demi mendengar makanan kesukaannya sejak kecil, kembali kuusap kepalanya lalu mendorong troley blanjaan kosong dengan Galang sebagai penumpangnya, hehehe!
Sampailah kami di counter yang menjual ikan-ikanan, baik itu yang masih segar ataupun yang sudah dipacking rapi, kuambil tiga buah lalu segera menuju bagian minyak goreng, sebelumnya aku sempat mengambil dua bungkus kentang goreng di rak makanan siap saji, tiba-tiba Galang meminta turun dari troley dan akhirnya kuturuti, toh dia ga akan pergi jauh-jauh dari ayahnya, saat sedang melihat-lihat pringles favoritku, aku berpapasan dengan seorang wanita yang bersama anak perempuannya yang masih balita sepertinya..
Hmmm... Wanginya.. Kusempatkan menoleh sekali lagi kebelakang dan aku mendapat senyuman manis dari ibu muda itu!
Lumayan... Hehehehe! Sambil bersiul aku menuju ke kasir untuk membayar belanjaanku.
Antriannya cukup panjang, kusempatkan untuk menghitung belanjaanku secara awang-awang, demi memastikan uang yang kubawa cukup, ketika sampai giliranku, aku mendengar suara Galang memanggil-manggil,
"Paaah, aku mau ini yaaa??? Hehehe!" Kedua tangannya memeluk erat sebuah kotak besar dengan lambang LE*O di pojok bawah. Seketika keringat dinginku muncul!
"Uhmm Galang ganteng, besok-besok kita beli mainan buat kamu ya?? Hari ini kan jadwalnya belanja makanan, inget Dory? Kita kan mau masak fish and chips Galang..ditaro ya mainannya?? Ya?"
Tanpa babibu, anak semata wayangku itu langsung membalas,
"Aku kan belom pernah dibeliin mainan pah, temen-temen aku semuanya dah punya Le*o, cuma aku aja yang ga punyaaaa!"
Lidahku kelu..
Aku sampai tidak berani melirik antrian dibelakangku yang sudah memanjang, akhirnya dengan berat hati kuturunkan ikan dorry, kentang, dan minyak goreng dari dalam troley, lalu kuserahkan pada mbak kasir kotak mainan bongkar pasang yang harganya selangit itu..
"Eh Mass! Apa kabar??? Kemana ajaa?? Bisa-bisanya ketemu disini!. Aku kangen tau mas, hihihi! Galang gimana kabarnya? Dah lupa ya ama tante??? Duh dah besar giniii! Sampe pangling tante!" Wanita yang tadi berpapasan denganku di dekat rak Pringl*s tiba-tiba memotong antrian dan bercipika cipiki denganku...
Galang bengong..
Aku sendiri lebih terbengong-bengong!
Tanpa menunggu persetujuanku dia mengambil kembali semua blanjaan yang tadi sempat kubatalkan lalu mengeluarkan kartu kredit dari dalam dompetnya, mbak kasir yang tadi sempat menggerutu langsung menghitung semua barang didepannya dengan cekatan.
Aku hanya berdiri terdiam...
Wanita itu memberikan mainan yang sudah dibayar tadi ke Galang lalu memberiku isyarat untuk mengikutinya.
Aku hanya bisa mengikuti langkahnya dalam diam..
Mulutku seperti terkunci..
Goyangan pantat wanita cantik tadi sempat mengalihkan fokusku sebelum suaranya kembali terdengar, dengan high heels jalannya termasuk cepat dan aku sedikit kewalahan mengimbangi..
"Saya Arina, nama mas siapa? Maaf ya mas saya tadi lancang.. Soalnya saya ga tega liat anak mas minta mainan tadi.. Sekali lagi maaf mas.."
Nada suaranya tulus tanpa ada sedikitpun sarkasme yang terselip..
"Sa-saya.. Eehmm... Saya Putro.. Justru saya yang harusnya minta maaf.. Tadi saya uhmm.. Saya ga bawa du.."
Telapak tangannya terangkat menghentikan kalimatku.. Dia menunjuk ke arah anakku yang sedang menggandeng anaknya..
"Namanya Iskha.. Aku membesarkannya sendirian.. Jadi aku tau bagaimana sedihnya tidak bisa membelikan keinginan anak kita sendiri mas.."
Aku hanya bisa tertunduk demi mendengar perkataan malaikat yang mewujud pada wanita cantik disampingku..
*****
Akhirnya kami berpisah di tempat parkir, Arina sempat menuliskan nomor telepon genggamnya di telapak tanganku sebelum berpisah,
"Telepon aku ya mas kalo mau ngobrol-ngobrol, hihihi!"
Tawa riangnya, senyum manisnya.. Goyangan pinggulnya..
Tak terasa beberapa detik aku hanya berdiri memandangi Arina menghilang dari pandanganku..
Maafkan aku Ratih..
Sepertinya,
Aku jatuh cinta lagi..
******
brokencoffee
Kakak Semprot
Arina oh Arina... akhirnya....
asseeeekk
sesuatu banghett
*duch..dibayarinmamimudalagi
aiiiiissshhhhhhhhhh
thanks bro dah nyempetin baca hehehe- Status
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
