Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SSI Teman dari SD yang Alim hingga Menikah [REAL STORY] (UPDATE 16 APRIL 2024)

Apakah pengambilan pengalaman di cerita nya cukup detail, atau kurang detail?


  • Total voters
    173
Salam kenal hu,
Sama hu, ane juga ada fetish ke anal. Tp sayang nya wf ane kurang suka anal, di pegang aja gak suka. Biasa nya baru ane jilatin aja doi dah gak suka. Geli kata nya. Ane dah maraton baca cerita suhu, jadi membuat ane inget sama mantan ane dulu. Mantan ane itu mirip sifat nya sama wf suhu. Enak bgt buat di ajak explor fetish2 termasuk bdsm dr iket sampe sex di outdoor, eksib bahkan termasuk anal. Waktu itu ane ma doi jg sempet LDR. Jadi kita juga curi2 waktu antar ane yg ke kota doi atau doi ke kota ane. Mulai dr grepe2 di bioskop sampe ML di mobil di pinggir jalan. Bahkan pernah juga nyepong doi di jalan tol sambil ane nyetir. Sayang nya kita ada ketidak cocok an bukan dr kita tp dr pihak keluarga. Akhir kita putus baik2. Padahal perawan nya dah ane ambil. Tp ya doi yg minta buat d perawanin sih. Soal nya trick ane juga sama kek trick suhu, biarkan si cewe yg agresif, kita cukup menerima… hehe

Ane tunggu kelajutan nya terima kasih
 
1 bulan fokus puasa dan kerja, selain itu pas mendekati lebaran itu mudik ke kampung halaman, akhirnya part 7 nya terbengkalai dan baru selesai hanya sekitar 50% doang. Karena sudah 1 bulan lamanya tidak ada update, jadi paling untuk update selanjutnya itu tentang Side Story yang membahas tentang perspektif Anggi (Awalnya ini mau jadi update setelah Part 7). Di part ini sekitar 80% itu berasal dari sudut pandang Anggi dan 20% lagi dari saya (karena saya yang bagian ngetik dan edit), dan kalau misalkan ada yang mau nanya2 bisa langsung kirimkan di kolom komentar, nanti saya dan istri bakal berusaha buat membalas komentar secepatnya.

Untuk Update Part 7, paling cepat 1 Minggu kedepan atau paling lambat 2 Minggu kedepan.
(Btw dari Side Story Part C ini malah bikin saya sadar kalau judul cerita sama isi cerita bisa dibilang kurang nyambung wkwkwk)

________________________________

[SIDE STORY] PART C

Perspektif Anggi : Kenikmatan Dosa

________________________________

IMG-20171226-WA0005.jpg


Hallo semua, saya Anggi.
Mungkin disini kalian ragu apakah benar cerita ini adalah pengalaman asli atau karangan belaka?
Tidak apa-apa jika kalian ragu, justru memang keraguan itu wajar, sebab bagaimana mungkin perempuan alim yang selalu menggunakan gamis dan kerudung lebar untuk menutup aurat justru terjerumus dalam dosa zina? Jika benar saya perempuan alim, maka seharusnya tidak mungkin saya terjerumus ke dalam dosa zona bukan?

Analogi nya sederhana, jika manusia diibaratkan sebagai bibit pohon dan kealiman sebagai kondisi di mana pohon berukuran besar dan kokoh, maka saya adalah pohon yang terlalu cepat tumbuh dengaan batang pohon yang menjulang tinggi dan juga rimbun, namun akarnya yang masih lemah dan juga dangkal membuat terpaan angin yang kecil pun mampu dengan mudah merobohkan diri saya.

Saya terlahir dari keluarga ekonomi yang kurang terlalu baik dan hal tersebut membuat kedua orangtua saya harus fokus bekerja, sehingga ketika saya kecil hingga menginjak SMP saya selalu diasuh oleh nenek saya. Latar belakang agama di keluarga saya pun tidak kuat namun juga tidak lemah (biasa-biasa saja), sehingga pendidikan agama yang saya dapatkan ketika saya SD pun hanya berasal dari Guru Agama dan juga Guru Mengaji, itupun seringkali hanya membahas mengenai kewajiban shalat dan cara membaca kitab suci saja. Ajaran mengenai larangan dalam Agama (zina) pun sebenarnya sering saya dapatkan (baik dari Guru maupun orangtua), namun hal tersebut pun hanya peringatan untuk tidak melakukan zina. Pendidikan seks yang masih dianggap tabu oleh masyarakat membuat saya harus mencari tahu sendiri apa arti dari zina itu sendiri.

Pada saat saya masih SD, larangan untuk zina disini hanya sebatas kepada larangan untuk menjaga kontak fisik dengan lawan jenis, seperti misalkan dengan mencegah dan menolak ketika ada lawan jenis yang mencoba menyentuh tubuh saya tanpa izin, atau mencegah lawan jenis melihat bagian tubuh yang biasa ditutupi pakaian. Kurangnya pendidikan agama dan juga pendidikan seks membuat saya berpikir bahwa zina adalah kondisi di mana lawan jenis menyentuh atau melihat tubuh saya (kondisi telanjang) tanpa izin, hal tersebut dan kegiatan tersebut (zina) hanya akan memberikan rasa sakit saja.

Tetapi pandangan saya tentang zina pada saat itu pun mulai bergeser ketika Fajar (Suami saya) yang juga merupakan teman masa kecil serta teman satu kelas saya mengajak menonton film Titanic di rumahnya ketika kami duduk di kelas 6 SD, di mana kami berdua yang saat itu berumur sekitar 11 tahun untuk pertama kalinya melihat adegan perempuan telanjang di depan laki-laki lalu kemudian berciuman hingga berakhir dengan hubungan badan di dalam mobil (secara implisit, tidak ditampilkan di dalam film namun suara desahan mereka berdua terdengera jelas). Adegan yang saya tonton bersama Fajar tersebut bisa dibilang membuat hawa nafsu saya untuk pertama kalinya bangkit, namun saya pada saat itu tidak tahu jika apa yang saya rasakan pada saat menonton adegan tersebut adalah perasaan terangsang hingga menimbulkan sensasi seakan hendak mencapai orgasme (sensasi seperti ingin pipis).

Sensasi terangsang (atau horny) yang pertama kali saya rasakan pada saat itu tentu saja menimbulkan kebingungan dalam diri saya. Apa yang saya rasakan pada saat itu bukanlah sesuatu yang menyakitkan, namun justru rasa nikmat (geli di bagian vagina) beserta sensasi merinding di sekujur tubuh yang diiringi oleh rasa penasaran namun juga rasa takut karena merasa jika hal tersebut belum sepatutnya saya rasakan. Singkatnya, sensasi yang pertama kali saya rasakan pada saat itu justru menimbulkan rasa penasaran yang sangat besar yang diiringi oleh rasa takut, karena apa yang rasakan pada saat itu adalah rasa geli yang aneh namun nikmat di vagina di mana sensasi geli tersebut seakan tumbuh setiap detiknya. Sensasi tersebut saya salah tafsirkan sebagai pertanda saya akan pipis, padahal itu adalah sensasi mendekati orgasme yang pertama kalinya saya rasakan, sehingga saya pada saat itu langsung bergegas ke kamar mandi di rumah Fajar untuk pipis dan membuat sensasi tersebut pun hilang begitu saja. Seusai menonton film tersebut, rasa penasaran akan sensasi menjelang orgasme yang pertama kali saya alami itu pun terus menempel di dalam kepala saya. Ada semacam intuisi dalam diri saya jika sensasi tersebut belumlah sempurna, seakan rasa nikmat yang saya alami pada saat itu masih belum mencapai titik klimaks.
"Jika saja sensasi tersebut saya nikmati dan saya paksa hingga ke titik klimaks, apa yang akan terjadi? dan seberapa besarkah kenikmatan yang akan saya rasakan?" - Pikir saya​

Setelah itu saya pun berpikir tentang apa yang membuat perasaan tersebut muncul, saya mencoba mengingat-ingat kembali kronologi bagaimana perasaan tersebut bisa muncul. Perasaan tersebut muncul tiba-tiba ketika saya menonton salah satu adegan di dalam film Titanic bersama Fajar, sehingga saya berpikir kemungkinan penyebab perasaan tersebut itu muncul akibat :

1. Menonton adegan perempuan telanjang di depan laki-laki;
2. Menonton adegan ciuman antara perempuan dan laki-laki;
3. Menonton kegiatan tersembunyi yang dilakukan kedua pasangan tersebut di dalam mobil hingga mereka berdua mengeluarkan suara asing (mendesah)


Jika 3 hal tersebut menjadi penyebab perasaan tersebut muncul, maka peluang saya untuk bisa merasakan kembali perasaan tersebut pun tertutup dan sulit untuk dicapai, hal ini disebabkan saya pada saat itu (Umur 11 tahun, masih duduk di SD) memandang jika tidak mungkin saya melakukan ketiga hal tersebut, bahkan saya pun merasa jika apa yang saya rasakan pada saat itu beserta upaya saya untuk mencoba merasakan kembali perasaan tersebut adalah sesuatu hal tidak sepantasnya saya lakukan. Namun karena tingginya rasa penasaran saya serta kondisi saya yang telah "mencicip" sedikit kenikmatan mendekati orgasme, membuat saya hanya mengubur saja keinginan untuk merasakan kembali sensasi tersebut akibat ketidakmampuan saya untuk mencoba mengulang kembali apa yang waktu itu saya rasakan.
Perlu diketahui jika waktu itu saya belum tahu yang saya rasakan pada saat itu adalah sensasi menjelang orgasme. Internet dan Handphone pada saat itu masih menjadi barang mahal, bertanya ataupun berdiskusi dengan orang lain tentu saja bukanlah pilihan​

Pada saat saya menginjak SMP (khususnya ketika kelas 2 SMP), rasa penasaran saya tentang sensasi menjelang orgasme ketika SD tersebut adalah bom waktu yang sebenarnya tidaklah hilang, dia hanya duduk manis di sudut ingatan dan sedang menunggu waktu untuk meledak dan membuka cakrawala baru tentaang hal-hal seksual yang tabu. Di kelas 2 SMP itulah saya mendapatkan HP pertama dan untuk pertama kalinya saya mengetahui internet, hobby saya yang sering membaca novel dan buku (khususnya yang berisi cerita cinta) membuat saya selalu mencari dan membaca cerita cinta di internet, pencarian tersebut pun berakhir ketika saya menemukan website kumpulan cerita-cerita yang bernama Wattpad.

Cerita yang saya baca di Wattpad awalnya hanyalah kisah cinta biasa, khususnya cerita cinta sepasang kekasih yang merupakan pelajar SMA. Pada awalnya tidak ada hal-hal yang berbau seksual, apa yang terkandung dalam cerita di Wattpad tersebut masih di dalam batas-batas kewajaran. Kebiasaan saya dalam membaca cerita membuat saya mampu mengimajinasikan hal-hal yang diceritakan di dalamnya, saya bisa membayangkan rasa senang tatkala tokoh protagonis perempuan di dalam cerita tersebut untuk pertama kalinya ditembak (dilamar) oleh tokoh protagonis laki-laki, ataupun rasa senang bercampur merinding ketika mereka berdua untuk pertama kalinya berpegangan tangan. Namun seiring berjalannya waktu, perkembangan kisah cinta mereka berdua pun perlahan menjurus kepada hal-hal yang berbau seksual, dari yang semula hanya sekedar berpegangan tangan pun perlahan berkembang menjadi pelukan badan, dan ciuman di dahi pun berkembang menjadi ciuman di bibir sambil memainkan lidah (French Kiss).

Cerita yang saya baca tersebut menggambarkan dengan sangat detail bagaimana cara kedua tokoh utama tersebut berpelukan dan juga melakukan French Kiss, beserta isi hati dan juga sensasi yang dirasakan oleh tokoh perempuan tersebut ketika berpelukan dan melakukan French Kiss. Hal tersebut membuat imajinasi saya bekerja dengan sangat liar, saya mengandaikan apa yang akan saya rasakan ketika saya berada di posisi tokoh protagonis perempuan tersebut, sensasi badan yang dipeluk dengan erat oleh laki-laki yang saya cintai, aroma tubuh dari laki-laki yang saya cintai, hingga bagaimana bibir kami bertemu sambil kedua lidah kami menari-nari dengan bebas.

Ketika pertama kali saya membaca bagian tersebut (pelukan & French Kiss), saya menyadari jika saya merasakan kembali sensasi menjelang orgasme pada saat saya SD dulu. Saya pun semakin semangat untuk terus membaca cerita kisah cinta sepasang kekasih pelajar SMA tersebut, perkembangan cerita mereka berdua pun semakin lama semakin melewati batas tatkala tokoh protagonis laki-laki mulai berani meremas dan memainkan puting tokoh protagonis perempuan ketika mereka berdua melakukan French Kiss. Tokoh protagonis perempuan tersebut membiarkan tindakan meremas dan memainkan puting tersebut lantaran dia sendiri merasa nyaman dan juga nikmat tatkala puting dan payudara miliknya dimainkan oleh pacarnya. Ketika saya membaca bagian cerita tersebut, saya pun mencoba meremas dan memainkan puting saya untuk mencoba merasakan sensasi yang dirasakan oleh tokoh perempuan tersebut. Apa yang saya lakukan tersebut pun membuat saya merasakan kembali sensasi kenikmatan menjelang orgasme, namun sensasi tersebut bisa dibilang masih belum mencapai titik klimaks.

Hingga di suatu hari ketika cerita tersebut mendapatkan update terbaru, tokoh perempuan tersebut pun melakukan masturbasi sendirian dengan menggunakan bidet toilet (semprotan toilet duduk). Dia mengarahkan bidet toilet ke vagina miliknya, khususnya ke bagian atas dari bibir vagina (bagian klitoris). Tokoh perempuan tersebut pun menyemprotkan air bidet ke arah klitorisnya sambil salah satu tangan miliknya memainkan puting, hingga tidak lama kemudian tubuh tokoh perempuan tersebut bergetar dan mengejang beberapa kali ketika dia mencapai orgasme. Hal yang ada di dalam cerita tersebut tidak dapat saya praktekkan sebab saya tidak memiliki toilet duduk yang memiliki bidet, rasa penasaran dan juga kondisi saya yang sudah terangsang parah pun membuat saya memaksakan diri pergi ke Mall untuk mencoba dan mempraktikkan hal tersebut.

Pada suatu hari ketika saya pulang sekolah, saya pun pergi ke toilet perempuan di Mall terdekat untuk mencoba mempraktikkan apa yang ada di dalam cerita. Sesampainya di dalam toilet, saya pun melepaskan rok panjang sekolah serta celana dalam saya lalu kemudian digantungkan di kait belakang pintu agar tidak kotor dan terkena cipratan air. Saya pun kemudian duduk di atas toilet duduk tersebut dengan posisi melebarkan kedua kaki kearah samping lalu mengarahkan bidet ke arah klitoris saya berada, secara perlahan saya pun menekan bidet agar tekanan air yang keluar dan mengenai klitoris saya tidak terlalu kuat. Ketika air dari bidet tersebut menyembur dan mengenai klitoris saya, sensasi geli yang aneh namun nikmat di bagian klitoris saya pun membuat tubuh saya bergetar dan merinding. Momen pertama kali saya melakukan serta merasakan sensasi masturbasi tersebut langsung membuat saya seakan mendapatkan pencerahan hingga saya pun berpikir di dalam hati :
"Gila, ternyata masturbasi itu seenak ini ya" - pikir saya dalam hati​

Momen pertama kali tersebut saya gunakan untuk menikmati sambil mempelajari bagaimana caranya agar memperoleh puncak kenikmatan, akibatnya saya pun menyadari jika sensasi geli di klitoris saya pun muncul dan menghilang beberapa kali tatkala saya salah mengarahkan semprotan bidet, hal tersebut membuat saya berusaha untuk fokus untuk tidak salah mengarahkan semprotan bidet. Setelah itu saya pun mencoba menekan lebih keras tuas bidet secara perlahan, dan hal tersebut pun membuat saya menyadari jika sensasi geli di klitoris pun juga ikut kuat. Dengan metode "Trial and Errors" itulah saya mengetahui bagaimana caranya agar masturbasi tersebut semakin nikmat, dan ketika saya sudah terbiasa saya pun melakukan masturbasi sambil meremas dan memainkan puting.

Tidak lama setelah meremas dan memainkan puting, saya merasakan sebuah sensasi aneh namun nikmat seperti hendak pipis namun rasanya bukan seperti hendak pipis biasanya, seakan ada sesuatu yang hendak keluar dan meledak tiba-tiba dari klitoris saya. Saya pun dengan reflek menekan keras tuas bidet sehingga air toilet menyemprot dengan kuat bagian klitoris saya, dan salah satu tangan saya pun langsung menyentuh dan mengusap-usap dengan cepat area klitoris saya. Tiba-tiba tubuh saya bergetar dan mengejang kuat diiringi sensasi merinding yang muncul dari atas kepala dan menjalar hingga kaki, vagina dan klitoris saya pun bisa saya rasakan bergetar beberapa kali, sensasi seakan ada suatu cairan yang keluar dari vagina pun juga bisa saya rasakan pada saat itu. Itulah orgasme yang pertama kali saya dapatkan dari masturbasi yang pertama kali saya lakukan, suatu hal yang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata bahkan hingga saat ini.

Semenjak saat itulah rasa penasaran akan hal-hal seksual yang sebelumnya bersembunyi dalam diri saya pun meledak. Saya yang pada saat itu bisa dibilang adalah anak kecil yang polos, kenikmatan akan hal tersebut membutakan akal pikiran saya dan membuat saya sendiri mulai kecanduan masturbasi dan di saat bersamaan pula mulai tumbuh rasa penasaran tentang hal-hal baru yang ada di dalam cerita Wattpad seperti misalkan Oral seks, posisi 69, hubungan seks di vagina dan hubungan seks di anus (anal).
"Masturbasi sendiri aja seenak ini ya, gimana rasanya ya kalau misalkan cowok jilat-jilat vagina ya?"
"Rasanya posisi 69 kayak gimana sih? emang ga capek apa ya buat yang diatas gitu nahan tubuh mereka?"
"Katanya pas penis masuk ke vagina itu sakit tapi lama kelamaan jadi enak, kok bisa sih? Tapi emang rasanya penis di dalam vagina itu gimana ya?"
"Kok ada sih orang main di pantat gitu? Emang ga sakit ya ceweknya pas pantat dia dimasukin sama penis cowoknya? Padahal lubangnya sekecil itu, lagian emang ga jijik ya?"

Seberapa besar rasa penasaran saya tersebut, saya masih bisa membuat batas dan beruasaha untuk tidak melampauinya. Walaupun memang masturbasi itu sendiri sudah melewati batas, tapi pada waktu itu saya berpikir jika selama itu hanya dilakukan oleh saya sendiri maka itu tidak masalah, lagipula pada saat itu pun saya masih berpikir jika zina hanya sebatas kondisi di mana penis masuk ke vagina. Saya yang berumur 14 tahun pada saat itu bisa dibilang sudah tidak lagi polos dalam hal-hal berbau seksual, namun hal tersebut adalah rahasia yang harus saya jaga sebaik mungkin karena orang-orang mengetahui saya sebagai perempuan yang baik (terlebih menggunakan kerudung).

Ketika di kelas 3 SMP saya pun kembali dekat dengan Fajar dan kami berdua pun berpacaran, dan hubungan kami pun semakin hari semakin membuat saya nyaman dengan dia. Sudah rahasia umum jika laki-laki itu tidak asing dengan pemikiran kotor (hal-hal yang berbau seksual), namun tidak saya temukan hal tersebut dalam diri Fajar pada saat kami baru berpacaran, saya melihat dia sebagai laki-laki baik yang polos, sehingga ada perasaan sedih ketika saya sadar jika diri saya sudah tidak polos tentang hal-hal seksual dan bertekad untuk membuat diri saya seakan sebagai seorang gadis yang masih polos. Seiring waktu kami berpacaran, rasa cinta dan rasa nyaman saya dengan Fajar pun terus meningkat, hingga sampai di satu titik di mana saya tidak mau kehilangan dia dan juga saya bersedia melakukan apapun dengan dia. Hal tersebut membuat tekad saya yang berusaha mempertahankan imej sebagai gadis polos pun perlahan surut dan secara bersamaan rasa penasaran saya tentang tentang hal-hal seksual (khususnya keinginan mencoba kegiatan seksual bersama) pun tumbuh.

Salah satu contohnya adalah ketika kami baru masuk SMA di mana saya pernah meminjam buku UN untuk adik saya yang sebentar lagi akan melaksanakan UN. Meminjam buku UN itu hanyalah alasan semata agar saya bisa datang ke rumah Fajar dan memuaskan rasa penasaran saya untuk berpelukan dan berciuman, rasa penasaran tersebut muncul karena kami berdua sudah masuk SMA dan dalam pandangan saya pada saat itu, pelukan dan ciuman adalah hal yang lumrah untuk dilakukan oleh sepasang kekasih yang duduk di bangku SMA (Pandangan saya tersebut dipengaruhi oleh cerita Wattpad). Walaupun begitu, saya tidak mau memulai apalagi menawarkan untuk berpelukan dan berciuman, yang saya inginkan pada saat itu adalah membuat suasana agar Fajar yang inisiatif terlebih dahulu untuk berpelukan dan berciuman (Pada saat itu saya masih berusaha menjaga imej agar tetap dianggap gadis polos dan tidak dianggap gadis nakal, wkwkwk).

Saya berkunjung ke rumah Fajar yang tengah kosong hingga kami berdua bisa dalam posisi berduaan di kamar miliknya yang berada di lantai 2, suasana yang sangat mendukung sekali bagi Fajar untuk memeluk dan mencium saya. Namun tanpa diduga ternyata saya menangkap basah komputer Fajar tengah membuka video porno, dan ketika saya membuka File komputer miliknya, ternyata Fajar mengoleksi banyak video porno. Saya pun membuka beberapa video porno koleksi miliknya, sebagian besar isinya adalah perempuan Asia namun tidak sedikit juga perempuan Barat, beberapa ada yang menggunakan baju cosplay jepang dan ada juga yang menggunakan jilbab, di judul film nya kebanyakan mengandung kata "Anal" dan "Ass" walaupun juga ada beberapa yang tidak.
"Ga nyangka ternyata Fajar suka nonton film porno ya. Aku kira dia polos gitu, ternyata dia juga tertarik sama hal-hal ginian apalagi yang dia tonton itu main Anal. Koleksinya pun kayaknya banyak banget yang isinya tentang main anal, apa kayaknya dia tertarik banget sama Anal ya?" - Pikir saya dalam hati pada saat itu​

Penemuan tersebut langsung membuat saya terangsang dan membuat saya memilih untuk tidak lagi berpura-pura menjadi gadis polos. Sebelumnya saya berpura-pura karena takut jika Fajar risih dan menganggap saya sebagai gadis yang nakal, tetapi sekarang saya tahu jika kami berdua sama-sama penasaran tentang hal-hal yang berbau seksual, sehingga tidak ada alasan bagi kami untuk berpura-pura. Walaupun begitu saya tetap berusaha menjaga imej sebagai gadis polos namun berusaha memanipulasi suasana agar Fajar berani bertindak lebih jauh, singkatnya fokus saya adalah melemparkan umpan agar Fajar merasa dia mendapatkan lampu hijau dari saya. Terlebih sepertinya Fajar terobsesi dengan Anal dan sepengetahuan saya hal tersebut bukanlah termasuk hubungan seks sehingga tidak akan mendapatkan dosa, selain daripada itu pun ada semacam gairah khusus ketika membayangkan saya melakukan Anal seks bersama Fajar, rasa penasaran ketika penis mencoba masuk di anus dan bergerak keluar masuk, serta sensasi berdebar-debar untuk melakukan kegiatan yang tabu secara sembunyi-sembunyi.

Walaupun sayangnya pada saat itu kami tidak berpelukan apalagi berciuman, namun informasi jika Fajar juga tertarik dengan hal-hal seksual apalagi Anal Seks pun sudah memuaskan birahi saya. Hanya tinggal masalah waktu saja sampai kami bisa mencoba hal tersebut, namun ternyata takdir berkata lain, ketika hubungan saya dan Fajar merenggang (terlebih kami berdua beda sekolah) dan ketika masing-masing dari kami mulai sering berinteraksi dan bergabung dengan suatu kelompok pengajian. Hingga puncaknya Fajar pun memilih putus dengan saya ketika kami kelas 2 SMA, hal tersebut membuat saya sangat sedih karena saya sendiri sudah sangat mencintai dan nyaman dengan Fajar, namun putusnya hubungan kami pun diiringi oleh janji yang diucapkan Fajar ke saya :
"Maaf ya, untuk sekarang kita harus putus dulu. Aku ingin jadi orang yang lebih baik dan lebih pantas buat kamu, nanti kalau waktunya udah tiba aku bakal balik lagi dan ngelamar kamu kok" - Ucap Fajar​

Ucapan Fajar tersebut memberikan suatu ilham kepada saya untuk hijrah, untuk belajar agama lebih mendalam dan memantaskan diri agar saya bisa menjadi istrinya. Semenjak kami putus, saya pun mulai fokus untuk belajar agama dan juga memperbaiki cara saya berpakaian, dari yang semula hanya menggunakan kerudung segiempat pendek dan juga rok jeans, saya pun segera membiasakan diri untuk menggunakan gamis panjang dan kerudung lebar seperti akhwat di pengajian salaf (walaupun tidak sampai menggunakan cadar). Kebiasaan masturbasi dan rasa penasaran saya akan hal-hal seksual pun berakhir saya hentikan dengan menyibukkan diri mempelajari materi agama serta ikut dalam kegiatan-kegiatan kelompok pengajian, namun sayangnya saya yang sudah terlalu lama terpapar dengan hal-hal seksual (cerita wattpad) membuat hasrat seksual sudah mengakar terlalu dalam sehingga hal tersebut tidaklah hilang tetapi hanya tidur, bagaikan macan yang tertidur pulas dan hanya masalah waktu hingga dia bangun.

Tanpa adanya interaksi dengan Fajar sambil terus sibuk tentang kegiatan agama, hasrat seksual dalam diri saya mampu saya redam. Namun tatkala saya sudah lulus SMA, saya merasa jika saya sudah menjadi perempuan dewasa dan bukan lagi anak kecil, ditambah komunikasi saya dengan Fajar pun mulai terjalin kembali membuat hasrat seksual dalam diri saya kembali bangkit. Bayangkan seorang perempuan yang berpenampilan layaknya para akhwat pengajian salaf, namun dengan rasa penasaran layaknya anak-anak dan hasrat seksual layaknya seorang perempuan yang haus akan seks, tentu saja perempuan tersebut cenderung akan jatuh ke dalam jurang kenikmatan dosa, terlebih pengetahuan agama miliknya masih lemah dan sangat muda dibandingkan hasrat seksualnya yang kuat dan sudah tumbuh sejak lama. Itulah yang terjadi pada diri saya.

Karena saya meyakini jika saya melakukan hal-hal tersebut dengan calon suami saya nanti dan karena saya meyakini tidak ada seorangpun yang luput dari dosa, sehingga saya memilih untuk jatuh ke dalam dosa ini karena kenikmatannya sulit untuk ditolak. Penampilan saya yang seperti para ukhti salaf pada umumnya tidak saya tinggalkan, namun saya pertahankan terlepas seberapa buruk sebenarnya diri saya, selain daripada itu pun hal tersebut justru membuat suatu kepuasan seksual tersendiri dalam diri saya. Seorang akhwat yang memiliki kepribadian sopan dan alim serta berperan sebagai aktivis di depan teman-temannya ternyata memiliki kepribadian tersembunyi yang hanya diketahui oleh orang yang dia cintai, yaitu kepribadian sebagai budak dari hawa nafsu.

Mulutnya yang mungil dan selalu digunakan untuk membaca kitab suci ternyata pernah digunakan untuk melahap dan melumat penis laki-laki yang bukan mahramnya hingga air mani pun memenuhi mulutnya, kedua tangannya yang selalu digunakan untuk membuka lembaran kertas di kitab suci ternyata pernah digunakan untuk mengocok dan memberikan kenikmatan kepada penis laki-laki yang dia cintai tersebut. Tidak akan ada yang menyangka jika lubang pantat miliknya sudah beralih fungsi menjadi lubang kenikmatan bagi laki-laki tersebut, bagaimana dia yang semula tidak merasakan kenikmatan ketika penis laki-laki tersebut bergerak perlahan di lubang pantatnya, kini selalu meminta agar bergerak menggila seakan meminta agar lubang pantatnya dirusak, bahkan ketika dirinya secara sukarela dan secara memaksa memberikan mahkota keperawanan vagina miliknya kepada laki-laki tersebut, pada akhirnya dia selalu memilih lubang pantat miliknya untuk menjadi tempat pembuangan cairan kenikmatan laki-laki tersebut.

Itulah Anggi, itulah saya. Mungkin kalian skeptis dan menganggap jika orang seperti saya tidak ada, namun itu semua terserah kalian, yang terpenting saya telah menceritakan itu semua kepada kalian. Saya sadar jika hal yang saya lakukan itu berdosa, tapi pada akhirnya saya memilih untuk berdosa agar bisa menikmati hal tersebut bersama orang yang saya cintai dan yang menjadi suami saya saat ini. Karena kenyataannya justru sangat menyenangkan ketika melakukan hal yang dilarang.

Yang mau tanya-tanya ke saya, silahkan tinggal reply atau tag saja. Nanti suami saya bakal info dan bakal saya jawab. Hehe

=== BERSAMBUNG ===

Main Story​

[MAIN STORY] PART 7 (Berendam Bersama) [TBA]​

___________________________​

Tidak terima ajakan 3S, Swinger, Dsb..​

Tidak menerima PM apapun..​

Kalau mau tanya, tinggal tag saja​

 
Salam kenal hu,
Sama hu, ane juga ada fetish ke anal. Tp sayang nya wf ane kurang suka anal, di pegang aja gak suka. Biasa nya baru ane jilatin aja doi dah gak suka. Geli kata nya. Ane dah maraton baca cerita suhu, jadi membuat ane inget sama mantan ane dulu. Mantan ane itu mirip sifat nya sama wf suhu. Enak bgt buat di ajak explor fetish2 termasuk bdsm dr iket sampe sex di outdoor, eksib bahkan termasuk anal. Waktu itu ane ma doi jg sempet LDR. Jadi kita juga curi2 waktu antar ane yg ke kota doi atau doi ke kota ane. Mulai dr grepe2 di bioskop sampe ML di mobil di pinggir jalan. Bahkan pernah juga nyepong doi di jalan tol sambil ane nyetir. Sayang nya kita ada ketidak cocok an bukan dr kita tp dr pihak keluarga. Akhir kita putus baik2. Padahal perawan nya dah ane ambil. Tp ya doi yg minta buat d perawanin sih. Soal nya trick ane juga sama kek trick suhu, biarkan si cewe yg agresif, kita cukup menerima… hehe

Ane tunggu kelajutan nya terima kasih

Salam kenal gan, dan makasih juga buat komenan agan sama nungguin update'an saya. Kemarin puasa fokus ibadah sama istri, terus lebaran kepake mudik jadi baru sempat bisa update.

Iya emang, kunci utamanya bikin cewek agresif sama minta duluan. Karena kalau kita sebagai cowok mungkin masih bisa mikir logis walaupun udah horny, tapi kalau cewek (sepengetahuan saya) sih udah susah berpikir logis kalau emang udah horny duluan. Disclaimer dulu nih ya, pakai trik ini kalau emang kedua belah pihak saling cinta satu sama lain dan ada niatan buat nikah, jangan dilakuin ke perempuan yang masih gadis (kalau janda mungkin gpp), karena kasian buat mereka yang masih gadis.

Anal seks emang ga semua cewek suka, ada yang nolak mentah-mentah walaupun belum nyoba, ada yang udah nyoba terus nolak, ada yang udah nyoba tapi biasa aja, dan ada yang udah nyoba terus ketagihan. Sensasi anal seks emang punya daya tarik tersendiri, selain karena emang lebih menegangkan, kalau buat saya sih ada perubahan sensasi di lubang pantat pas awal main dan pas lama main (Jadi lebih lembut & lebih empuk gitu), selain itu ada perasaan senang karena ceweknya rela ngelakuin apapun buat pasangannya, ditambah ada perasaan bangga pas udah selesai main terus liat lubang pantat cewek yang berubah bentuk gitu hehe.
 
Keren banget hu sharing istrinya, detail. Love it. Semoga tentram hubungan suhu dan istri 👍

Kalo emang udah takdir, ngga bakal ke mana-mana juga akhirnya ya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd