Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SSI Teman dari SD yang Alim hingga Menikah [REAL STORY] (UPDATE 16 APRIL 2024)

Apakah pengambilan pengalaman di cerita nya cukup detail, atau kurang detail?


  • Total voters
    173
Buat istri : sering kita merasa bersalah melakukan dosa, setelah itu menyesal tapi setelahnya ingin berbuat dosa yg sama. Orang luar menganggap kita sebagai org yg alim pdhl tdk se alim itu. Apakah pd saat itu yg mengetahui aktifitas seksual hanya si fajar (calon) atau ada org lain yg mengetahui? Bagaimana menyeimbangkan pikiran malu antara perbuatan dosa dengan pakaian yg sehari-hari dipakai? Apkh pernah terbesit menanggalkan gamis, hijab, atau yg lain?
 
Buat istri : sering kita merasa bersalah melakukan dosa, setelah itu menyesal tapi setelahnya ingin berbuat dosa yg sama. Orang luar menganggap kita sebagai org yg alim pdhl tdk se alim itu. Apakah pd saat itu yg mengetahui aktifitas seksual hanya si fajar (calon) atau ada org lain yg mengetahui? Bagaimana menyeimbangkan pikiran malu antara perbuatan dosa dengan pakaian yg sehari-hari dipakai? Apkh pernah terbesit menanggalkan gamis, hijab, atau yg lain?
Selama beberapa tahun hingga Fajar lulus kuliah dan kami menikah, sepengetahuan saya sih tidak ada rumor buruk tentang hubungan kami berdua. Kami menjaga batasan jarak dan bentuk interaksi saat berada di tempat umum kota tempat tinggal kami, kami hanya bertemu di rumah Fajar ataupun di teras rumah saya saja. Tetapi ketika kami berada di luar kota (Bandung), baru kami berani untuk berpegangan tangan atau mengobrol dekat. Nama Fajar dan keluarganya cukup dikenal dan dihormati di lingkungan tempat tinggal kami, jadi saya memang inisiatif tidak mau merusak nama baiknya.

Malu dan menyesal itu pernah saya alami khususnya ketika saya memaksa Fajar berhubungan seks di vagina untuk pertama kalinya, hingga saya memilih untuk break sepihak dengan Fajar. Tapi beberapa waktu kemudian, perasaan tersebut pun mulai menghilang dan kembali menjadi seperti sedia kala.

Walaupun saya melakukan banyak sekali dosa dengan Fajar, tapi tidak pernah tersirat untuk melepaskan hijab dan juga kerudung. Karena dalam pikiran saya, jika saya sudah berdosa lalu memilih untuk melepaskan kewajiban untuk menutup aurat, maka saya justru menambah dosa yang sudah ada. Hanya karena saya berdosa dan sulit meninggalkan hasrat untuk memuaskan nafsu saya, bukan berarti saya harus meninggalkan kewajiban saya (menutup aurat). Bahkan pas kami main di hotel dulu, kami sendiri tidak pernah meninggalkan shalat hihi.
 
Buat istri : sering kita merasa bersalah melakukan dosa, setelah itu menyesal tapi setelahnya ingin berbuat dosa yg sama. Orang luar menganggap kita sebagai org yg alim pdhl tdk se alim itu. Apakah pd saat itu yg mengetahui aktifitas seksual hanya si fajar (calon) atau ada org lain yg mengetahui? Bagaimana menyeimbangkan pikiran malu antara perbuatan dosa dengan pakaian yg sehari-hari dipakai? Apkh pernah terbesit menanggalkan gamis, hijab, atau yg lain?
Saya pikir semua orang punya dosa, begitupula dengan saya. Jadi kalau disebut malu sih tidak karena tidak ada yang tahu tentang dosa saya ini, justru saya bakalan malu kalau saya yang bisa dibilang sudah hijrah lalu meninggalkan hijab dan kerudung yang saya kenakan.
 
Bimabet
Semoga keluarga suhu selalu diberi ksehatan dan rejeki yang barokah hu. Lancrotkannn
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd