Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Staff Estewe

Sambungan Chapter 3 - Di Kantor

Nina beranjak, meraih tisu diatas meja sofa dan melap pejuh yang berceceran di sofa sebelum melangkah ke toilet yang menyambung ke kamar kerjaku. Gw selonjoran di salah satu sisi sofa panjang mengatur nafas memburu yang mulai mereda. Tidak lama Nina bergabung, meringkuk dengan posisi kaki bersila di sisi lain dari sofa tersebut sambil memainkan HPnya. Pemandangan jembutnya yang tebal menyambung ke jembut2 tipis yang menghiasi sekeliling belahan memeknya membuat darah gw kembali terkesiap. Penisku perlahan mengeras. Nina tersenyum senang melihat perkakasku sudah pulih kembali. Dia mengambil foto close-up penisku dengan HPnya, katanya untuk menggoda dan membuat iri adiknya Dini. Dia lalu tiduran sepanjang sofa hingga kepalanya berada di selangkanganku. Kedua teteknya menekan erat ke kakiku. Tangannya memerah batang penisku hingga sisa pejuh menetes keluar lalu Nina menghisapnya dilanjutkan dengan mengulum palkonku yang masih sensitif akibat permainan cinta sebelumnya. Akibatnya adalah rasa ngilu sedap menyerang hebat. Oooohhh… gw melenguh sambil menengadahkan kepala. Nina selanjutnya melakukan blowjob. Dia bergumam yang merangsang hhmmm… hhhmmm dan sesekali menyeruput palkon yang basah karena air liurnya. Nina menjilat batang penis serta kantong testisku dengan lahap. Tangannya mengelus pentil dadaku menambah kenikmatan. Gw membiarkannya berlama-lama memainkan kontolku dengan mulut dan lidahnya. Gw memang menyenangi blow-job apalagi kalau dilakukan oleh ahlinya. Gw mengelus dan menyibak rambutnya yang halus hingga dapat mengamati aksinya ketika melakukan blowjob. Kami lalu pindah posisi, Nina rebahan di sofa dan gw di posisi push-up lalu mengarahkan penis ke mulutnya. Gw menggenjot mulutnya perlahan. Nina pintar menghisap2 kontolku ketika gw melakukan gerakan maju mundur. Kedua tangan Nina mengelus-elus pantat dan pahaku. Gw memeramkan mata menikmati posisi itu mengentoti mulut Nina. Dia kemudian memandu gw hingga jongkok di mukanya lalu menyedot kedua testisku bergantian. Aaaarhhhh… edaaan!! Ngilu yang menyatu dengan nikmat. Gw sampai harus menggigit erat bibirku menahan rasa ngilu itu hingga tubuh gw bergetar. Ooohhh… Nina engkau sungguh wanita jalang.

Gw lalu mengambil kendali untuk memberikan servis oral untuk Nina. Dia menungging di atas sofa, gw membuka belahan pahanya dengan 2 tangan agar mudah menjilati belahan memeknya. Bibirku melumat erat labianya dikombinasi dengan sedotan hingga labianya masuk dalam mulutku. Gw kulum bibir vaginanya yang tebal panjang dan licin itu. Lidah gw menyapu sepanjang belahan memeknya berlanjut hingga ke anusnya. Tubuh Nina terkadang kelojotan sambil mengerang karena geli yang menerpanya tak henti-henti apalagi ketika gw menyedot kencang klitorisnya hingga bongkahan pantatnya mengejang dan menjepit mukaku. Memek Nina kembali basah sekali. Setidaknya 5 menit gw memberikan sensasi kenikmatan servis oral yang membuat Nina semakin panas. Memek Nina sudah begitu siap untuk dipenetrasi lalu gw mengambil posisi bercinta ala doggy style. Kontol gw meluncur masuk dengan mudah karena lobang memeknya sudah dilumasi lendir memek dan sisa air mani yang licin. Kedua tangan gw memegang erat pinggulnya dan menarik tubuhnya setiap kali menghujamkan penis. Plok.. plok… Gw sengaja melakukannya dengan kecepatan intens untuk menghantar Nina mencapai puncak. Nina mengerang semakin nyaring ssshhh… ooohhh… ssshhh… ooohhh. Memeknya berbunyi ceplak ceplok karena sudah becek. Suara-suara itu membuat gw semakin terangsang. Nina meremas teteknya sambil memilin pentilnya. Entah berapa lama gw terus menerus menghujam memeknya dengan intens, tubuh Nina tiba-tiba menggigil dan mengejang. “Oooohhhh.. Nina keluaar paaak….”. Tubuhnya ambruk hingga dia di posisi bersujud. Nina menggigit lengannya sendiri. Gw bisa merasakan klimaks Nina yang panjang tapi gw tetap menggenjotnya dengan kasar. Ceplok… ceplok… ceplok… Nina menggigau “Iyaa paak.. teruus… ooohhh.. enaak… oooohh” setiap kali penisku menerobas lobang memeknya. Penisku juga makin terasa ngilu. Setelah beberapa menit kemudian Nina kembali terpekik panjang aaaarrrrhhhh… Gw bisa merasakan tiba-tiba memeknya basah karena cairan yang tumpah sewaktu seorang wanita mengalami orgasme. Nina merasakan geli tak tertahankan, tubuhnya beranjak hingga tengkurap datar di sofa panjang. Gw mengikutinya agar penisku tidak terlepas lalu gw menghujamnya hingga mentok lalu melakukan gerakan mengulek. Perut bawahku menekan erat pantat Nina yang bulat sekal. Di posisi begitu ujung kontol gw menekan erat ke daerah G-spot Nina yang membuatnya semakin terbang ke puncak kenikmatan ke tujuh. Tubuh dan kakinya meregang. “Aaahhh geliii… aaaahhh geliii” Beberapa kali tubuhnya beringsut kedepan seakan hendak melepaskan diri karena rasa geli ngilu yang tak tertahankan tapi gw memeluknya erat dan terus mengulek penis dalam-dalam di memeknya. Gw juga menjilati daerah kupingnya yang sensitif. Dia semakin bergetar tak terkendali. Gw benar-benar puas berhasil menghantar Nina klimaks panjang.

Kami lalu berganti posisi dengan tiduran menyamping untuk melakukan posisi spooning. Gw berada di belakang Nina dan menahan kaki kanan Nina dengan tangan agar terangkat supaya penisku leluasa menghujam memeknya. Di posisi begitu kami bercinta dengan ritme lebih perlahan dan rileks. Kulit kami bersentuhan rapat. Peluh kami bercucuran. Ini hanyalah posisi peralihan saja untuk menenangkan Nina yang baru mencapai multiple orgasme. Setelah itu gw berlutut sementara Nina masih di posisi tiduran menyamping. Gw melakukan penetrasi kembali dan kali ini agak sulit karena belahan memek berada di posisi horizontal dan terkatup erat tapi cairan pelumas membantu penetrasi dan setelah beberapa kali desakan penisku kembali amblas. Otot mulut vagina Nina lebih terasa di posisi itu. Palkon dan batang penisku dapat merasakan cengkraman ekstra yang menghasilkan sensasi kenikmatan yang luar biasa. Kedua tanganku memegangi pinggulnya untuk memandu ritme gerakan maju mundur. Posisi itu memang sungguh nikmat memerah air maniku bergejolak tapi penisku sudah agak kebas setelah bercinta hampir 2 jam sehingga membutuhkan waktu yang agak lama sebelum gw bisa muncrat. Gw semakin intens memacu penisku. Gesekan erat antara penis dan otot mulut vagina menghasilkan sejuta sinyal nikmat. Gw memujinya “Ooooh Nina… enak banget sih ngewe sama kamu…”. Nina juga merasakan keindahan yang sama, dia memeramkan mata sambil menggigit bibirnya menikmati setiap detik percintaan itu. Perlahan namun pasti gw dapat merasakan gumpalan air mani terdesak dari kantong kelenjar menuju ke penis. Gw terus mengentoti memek Nina dengan semakin liar dan semakin cepat. Gw mengatur nafas dan konsentrasi. Rintihan Nina dan nikmatnya gesekan di penis membuatku semakin terangsang. Penis hingga skrotum terasa mulai berkedut-kedut. Pada satu saat gw dapat merasakan gumpalan pejuh sudah berkumpul di batang penis dan tinggal beberapa desakan lagi akan keluar. Gw mencabut penis lalu mencengkeram erat penis dengan tangan untuk menghentikan kontraksi karena gw ingin mengalami orgasme dengan posisi WOT. Kami dengan cepat merubah posisi. Gw rebahan di sepanjang sofa lalu Nina dengan terampil meraih penis lalu menghujamkannya ke dalam memeknya. Blesss dengan 1 desakan saja penis itu tertelan habis dan Nina melakukan gerakan naik turun dengan semangat. Gumpalan pejuh yang sekarang melawan arah grativasi mulai terpompa lagi perlahan mendekati lobang penisku. Vagina Nina sungguh licin dan menyenangkan. Tubuh gw meregang dari kepala hingga ke jari kaki. Gw terpekik aaarrrhhh dan dapat merasakan kontraksi hebat. Pejuhku muncrat. Ooooohhhh…. Nina tetap menggenjot dan menghasilkan kontraksi-kontraksi lanjutan. Gw dapat merasakan pejuhku meleleh turun menyelimuti sekujur kontolku yang berkedut-kedut. Nina ternyata juga sudah terangsang sekali dan kemudian mencapai orgasmenya. Kami mengerang seperti orkestra serigala. Aaarrhhhh…. Oooohhh.. Begitu intens. Kepalaku terasa ditusuk ribuan jarum halus karena orgasme itu. Nina memperlahan genjotannya dan ambruk diatasku. Pejuhku mengalir dari rongga antara vagina dan penis, menetes membasahi jembut dan selangkanganku. Nafas kami memburu dan kami tak berdaya tak bergerak selama beberapa menit. Nina lalu beranjak dan duduk terkapar di sisi sofa dengan kaki mengangkang. Memeknya menganga. Air mani mengalir hingga ke belahan pantatnya. Sementara itu gw masih selonjoran tak bergerak sambil mengatur nafas.

Gw melirik ke jam dan tanpa disadari kami sudah bercinta 2 jam lebih lalu gw teringat janji makan siang dengan famili. Kami bergegas memberesi sofa lalu membersihkan diri bergantian dengan jet wash di toilet. Setelah merapihkan diri dan memastikan wajah sudah segar kamipun mengakhiri sesi percintaan siang itu. Gw segera berangkat sementara Nina masih tinggal di kantor beberapa saat agar satpam dan sopir tidak curiga.

Akan bersambung ke Chapter berikutnya.... Keep checking
 
Wow.:mantap: Nina yg binor Makin ketagihan kontol pak tua Robby. Makin longgar aja tuh mekinya nanti dipakai suaminya.:adek:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd