Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Story of A Submissive Doctor

Alasan apa yang membuat kami putus?

  • orang ketiga

    Votes: 31 23,0%
  • selalu bertengkar

    Votes: 10 7,4%
  • religi

    Votes: 20 14,8%
  • menolak nikah

    Votes: 19 14,1%
  • LDR

    Votes: 7 5,2%
  • Orang Tua tidak setuju

    Votes: 34 25,2%
  • teman tidak setuju

    Votes: 3 2,2%
  • Ekonomi

    Votes: 11 8,1%

  • Total voters
    135
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Bukan apa" nih tapi fotonya d buka lewat hp kok gk bisa yaa
 
Anjaaay Bray ... Bahkan pose nonude pun .. bu dokter sukses bikin si otong berontak .. hahaha
 
Bner banget suhu..ane setuju banget
Makasi atas responnya suhu...tp btw, dari sisi mananya ya saya memperlakukan Bu Dok dari sisi tidak manusiawinya???

soal deepthroat??? semua jg melakukan itu deh....
soal public nudity?? percaya deh, tiap manusia dalam alam bawah sadarnya, seintrovert orang tsb, pasti ada hasrat untuk menunjukkan tubuhnya karena itu murni psikologis manusia...
soal CIM, Anal Creampie, CIF??? perempuan smw jg mau kok...levelnya aja yang kadang berbeda-beda serta obyek lawan seksnya sangat menentukan....

Kalo soal jilat bekas CD-nya, andai Bu Dok menolak, ane jg ga marah kok waktu itu....intinya hanya sampai batas mana dia menganggap itu sbg kewajaran...

Sebelum saya bisa meminta dia melakukan apa yang saya inginkan, dibaca lagi donk bagaimana saya memperlakukan dia...*** ada sama sekali yang diluar batas kemanusiawian...

dan disini ga ada tragedi seks sama sekali...malah menurut saya creampie di vagina itu sangat tidak manusiawi karena tidak berpikir jangka panjang bagi pelakunya....

Dan sebagai informasi, tidak ada satupun dari hal yang ane lakuin ke Bu Dokter yang tidak disetujuinya...

Waktu itu ada suhu yang mengharap Bu Dok jilat sperma di lantai, ane jg nganggepnya ekstrem dan memang tidak pernah ane lakuin ke doi sama sekali...

Demikian, smg cerita ane tidak mengecewakan dan keep pantengin trus ya....
 
Story of A Submissive Doctor

Part-17C


Dentum jam kala itu telah menandakan pukul 00.05 Waktu dini hari. Posisi jalanan tidak lagi sepadat pada umumnya. Masih ada taxi, mobil pribadi yang lalu lalang, tapi fasenya berjangka cukup lama.

Aku merasa momen ini dapat dimanfaatkan untuk mengajak Bu Dokter berjalan-jalan malam, tapi tentu tanpa busana.

Kulihat sekali lagi pada wajah tak bersalahnya. Hanya kecantikan yang tersaji disana.

Wajahnya yang tirus dan bibir merah merekah ditopang dengan kulit putih kecoklatan hasil kombinasi tanning alami di bagian selain buah dada dan segitiga bekas celana dalam.

Tubuh mulusnya masih telentang lemas, dan beraksesoris sperma putih kental di bagian pipi, mata bagian kiri, rambut serta sebagian menetes ke dekat bibirnya. Ada beberapa sperma yg mau tak mau Bu Dok jilat dan telan sedikit. Semata-mata hanya karena ia ingin menuntaskan rasa risih melekat lengket yang kini mengikat di seluruh penampang wajahnya.

"Honey, ayo donk cepet ambilin tisu dekatmu..aku ud ngrasa risih ni,"..

"Tahan dl honey, aku punya ide bagus ni...Tadi aku sempat ngmg ke km kan, kalau uang di dompetku tinggal 20rb. Aku pingin kita bareng2 ambil duit di atm depan hotel ini,"....

"Oke gapapa, tapi biar aku bersihin dl donk sperma2 mu yg msh nempel ni..,"..

"Ga usah Honey..aku ngrasa kamu tampil lbh cantik saat polesanmu tertutupi dengan calon2 presiden masa depan," candaku diiringi gelak tawa dari kami berdua.

"Aku serius Hon, kamu pingin lendir2 putih berisi kalsium dan mineral ini jadi mengeras di wajahku?? Nanti bisa2 aku jadi manusia lilin lho..hahA," selingnya menambahi candaku.

Sifat humorisnya justru makin membuatku bernafsu dan hormon ku mulai terusik kembali.

Entah mengapa, pheromon kami berdua serasa menyatu satu sama lain. Aku belum pernah merasakan nafsu begitu besar sebelumnya selain kpd bu dokter.


Tubuhnya mulus, tentu sesuai kriteriaku, namun humoris dan siap gaya apa saja itu sudah menjadi satu dimensi lain. Kalau bisa aku katakan, Bu Dokter seperti menjadi malaikat sex ku skaligus devil dlm memicu posesivme ku.

Kugenggam tangannya dengan lembut, kupeluk tubuhnya dengan hangat, lalu kubisikkan ke telinganya, "Let's get more adventurous,"...

Dengan wajah masih berpeluh sperma, aku menggandeng Bu Dokter yang masih tanpa busana ke arah pintu hotel.

Pantatnya yg tipis dengan garis potong tengah yg lebar karena tubuh sintalnya, kuremas dengan kencang sampai ia terkaget..

Sembari jalan membuka pintu, kuminta ia mengangkat kedua belah pantatnya dengan kedua tangan sehingga lubang anusnya terlihat jelas sesuai selayang pandang ku. Kubiarkan ia berjalan di depanku.

Awalnya ia ragu. Baginya ini menjadi pengalaman pertama, dan tentu paling berisiko. Sebelum2nya kami hanya melakukan aksi ini di tangga darurat apartemen, di parkiran ataupun di ruang tengah apartemennya dengan pintu terbuka.

Tapi kali ini, tingkat terpergok dengan orang asing menjadi lebih tinggi.
Kugunakan seluruh pakaian ku lengkap sembari membawakan jaket panjang milik Bu Dokter sebagai pelindung apabila sewaktu-waktu bu dokter mengurungkan niatnya dan merasa malu.

"Honey, selama jalan kaki ke atm, tolong tangan kanan kirimu terus begitu ya..aku horny banget ngeliat lubang anusmu terekspos seperti itu," ujarku sedikit mengomando.

Bu Dokter hanya mengangguk tanda setuju, tentu dengan rasa was-was bercampur adrenalin yang bereskalasi. Kulihat di penampang bibir vaginanya, ada cairan menetes basah yang menjadi penanda Bu Dok kembali horny.

Selama perjalanan di lorong dr kamar hotel menuju lift, aku senang sekali menggodanya. Sedikit-sedikit kugelitik pinggangnya, ketiak lalu lehernya. Ia akan menggeliat kejang tanda tak dapat menahan tertawanya..

Oiya sebagai informasi, Bu Dokter ini adalah orang yang sangat gelian. Kadang2 dalam rutinitas seks kami, saat ia mengambil posisi pasif dengan pura-pura membaca atau bermain seluler, aku yang hasratnya sudah di ubun2 biasanya menstimulusnya dengan menggelitik pinggang menuju ketiaknya..

Bu Dokter biasanya akan menggeliat dan tertawa ngakak sembari mencoba kabur atau justru menyerang balik dengan menggigit bibir ku yang tanpa tameng pertahanan. Rutinitas ini tak pernah membosankan, semata-mata karena aku sangat mencintainya.

Beberapa saat kami akan mencapai lift pengunjung, secara mengejutkan lift tersebut berbunyi dan indikator monitor lift menunjukkan lantai yang sedang kami tempati.

"Astaga, ada pengunjung malam begini yang masih naik ke lantai kami!!," gumamku cemas dalam hati..

Segera saja kuminta Bu Dokter untuk berlindung ke belakang tubuhku karena situasi saat itu tidak ada sama sekali pot ataupun medium pelindung yang bs menutupi tubuh bu dokter.

Dan dengan rasa khawatir kami menunggu sampai orang yang keluar dari lift menunjukkan batang hidungnya.

Dan ternyata yang muncul keluar dari lift saat itu sungguh mengejutkan...
(bersambung -part17D)
 
kapan" bikin cerbung Bu bidan dong hu..buat fantasi ane..sbb wife ane jg seorang bidan..hehe
mKSih suhu..
 
Ikuut deg degan hu..

Ntaapp neehh.. lanjut gan..

Nggantungnya pas banget, bikin kentang wkwk

kentang huu..

hahhahaha...abis ni lgsg lanjut part 17D nya kok jd ga kentang lama2..

kapan" bikin cerbung Bu bidan dong hu..buat fantasi ane..sbb wife ane jg seorang bidan..hehe
mKSih suhu..

oke gan, Bu Bidan juga cerita nya panjang dan liar, kadarnya hampir sama dg Bu Dok.. bahkan kl sama Bu Bidan udah sampe ane piss di badannya..*sori buat yg nganggep ini tindakan krg manusiawi..tp bu bidan suka..
 
hahhahaha...abis ni lgsg lanjut part 17D nya kok jd ga kentang lama2..



oke gan, Bu Bidan juga cerita nya panjang dan liar, kadarnya hampir sama dg Bu Dok.. bahkan kl sama Bu Bidan udah sampe ane piss di badannya..*sori buat yg nganggep ini tindakan krg manusiawi..tp bu bidan suka..
Sante aja kaleee...setiap org punya sex style masing2...
 
Bimabet
Story of A Submissive Doctor
Part-17D


Viewer Discretion :
Di cerita kali ini, saya akan banyak bercerita mengenai hal2 yang dilarang dan tidak diperbolehkan dilakukan oleh hukum negara Indonesia. Saya mohon karena ini forum dewasa, maka diharapkan untuk menyikapi apa yang akan saya ceritakan ini semata hanya sebuah cerita masa lalu, BUKAN sebuah ajakan atau ajaran untuk melakukan hal yang sama seperti yang pernah saya lakukan di masa lampau. Jadi bagi yg masih berumur di bawah 20 tahun, harap untuk menyikapi cerita ini dengan bijak. Saya juga tidak bermaksud untuk mendiskreditkan suku atau ras tertentu dari cerita ini, tapi perlu mendeskripsikan secara utuh agar pembaca bisa mendapatkan gambaran utuh kejadian di cerita tersebut.

The Nekkid Pass

Aku yang masih baru dalam hal per-exhibitionist-an, tentu masih memiliki ketakutan akan fakta apa yang bakal menjeratku apabila Bu Dokter sampai ketahuan dengan sengaja bugil di jalanan.

Mungkin aku akan terkena pasal perbudakan. Mungkin aku juga bisa saja dicekal pasal pornoaksi. Atau mungkin juga mengganggu kamtibmas setempat karena membawa cewek bugil di jalanan dan memberikan kenikmatan serta bahan coli gratis untuk siapapun yang melihatnya...

Well, saat itu aku memang tidak berfikir panjang dan menyusun skema plan A atau B bahkan C. Aku hanya berusaha memenuhi nafsu birahi kami yang kala itu masih tergolong usia produktif.

Aku masih tertegun saat pintu lift lambat laun membuka lebar..1 cm..3 cm...hingga terbuka sepenuhnya. Jaket panjang Bu Dokter yang sedari awal kugenggam, menjadi tak berarti karena aku terlupa akan keberadaannya.

Bu Dokter sudah berusaha untuk menarik jaket yang tercengkeram kuat di tanganku, tapi tak mampu menggapainya karena jaketnya melingkar sempurna terkunci diantara lengan dan perutku.
Sosok dibalik pintu lift seketika menunjukkan bentuknya. Paras kulitnya hitam legam, menggunakan kaos ketat warna hitam dan celana jeans biru belel serta sepatu pantofel.
Perawakannya tidak terlalu besar, tapi cukup tinggi menjulang dan bergaya perlente.

Rambutnya pendek keriting bulat khas warga timur dan jidat bopeng seperti menunjukkan kegarangan yang jarang ditemui dimanapun dikotaku.

Tapi ada yang sedikit familiar dari sosok tersebut. Di tengah persimpangan antara leher dan dada, tergantung kalung yang sering kulihat pada masa lampau. Dan setelah sosoknya muncul sempurna di hadapanku, aku baru menyadari..dia adalah si Jow!!...

Sebagai informasi, Jow adalah seorang warga asli Maluku yang mencari penghidupan di kotaku. Orangnya baik hati, bijak dan penyayang keluarga, namun keadaan memaksanya harus hidup di lembah hitam.

Sudah berapa kali ia harus berkutat di dunia underground, entah sebagai penguasa parkiran di salah satu gelora terbesar di kotaku, sebagai mata elang, debt collector, pengikut gank, pengedar dan terakhir kuketahui, ia menjadi mucikari + antar jemput wanita panggilan.
Aku mengenalnya kala ia menjadi penjaga wilayah di salah satu gedung kantorku. Bahasa lainnya preman setempat.

Seperti pernah kuceritakan, walau aku kurang jago dalam bersosialisasi dengan rekan sejawat, aku selalu mampu menarik simpati bagi akar rumput untuk berbagi keluh kesah maupun kebahagiaan.

Jow pun begitu. Segarang2 penampakannya di luar, ia tetaplah manusia di dalam. Ia tak pernah berani menunjukkan sisi lemahnya ke kelompok maupun lawannya, tapi ia mampu mencurahkan semuanya kepadaku.

Kami menjadi akrab walaupun kami saling bertukar pengalaman, baik maupun buruk.

Ada beberapa hal yang sempat ia ajarkan kepadaku. Ia mengenalkanku kepada berbagai macam miras hasil impor ilegal dan mencoba berbagai keunikan rasa dari masing2 produk tersebut.

Selain itu ia juga mengajakku ke berbagai klub malam di kotaku yang jumlah nya sudah tak terhitung lagi. Keistimewaan ketika aku jalan dengannya adalah, kami bebas untuk keluar masuk klub malam tersebut karena Jow memiliki banyak saudara yang menjadi penjaga klub malam tersebut.

Alhasil, masuk klub striptease, Bar, Spa dan lain sebagainya bukan hal susah bagiku.

Bahkan dalam satu kesempatan, Jow saat menjadi pengedar ***** kualitas premium, sempat memberiku cuma2 satu kotak untuk kugunakan saat berhubungan intim.

Eksperimen untuk menghisap satu linting sebelum hubungan seks dilakukan ini sempat aku coba buktikan ke salah satu wanita penghibur di klub malam kenalan Jow.

Sebelum masuk klub, aku coba menghisap satu linting hingga habis di dalam mobil. Saat masuk,
Di klub malam tersebut jumlah wanita mencapai ratusan dan semua berdandan menor dan tebal. Aku merasa tidak ada satupun yang mengena di hati karena bagaimanapun, walau aku seorang seks maniak, tapi aku tipikal pemilih.
Aku tidak bisa begitu saja main berdiri dan tubles ke sembarang lubang sehingga aku tak pernah menikmati tipikal hubungan seks singkat tanpa perasaan seperti ini.
Tapi untuk eksperimen, well, tiap orang harus trial and error kan?
Aku asal pilih saja satu wanita yang duduk termenung di pojok akuarium, berpakaian ketat dress dan potongan rok hingga diatas pahanya.

Saat ia tahu dirinya terpilih, perempuan itu sedikit kaget tapi terlihat cukup senang setelah mengetahui aku memilihnya dari sekian banyak wanita penghibur lainnya.

Perjalanan kami menuju kamar diisi dengan obrolan seadanya, dan cenderung basa-basi. Saat itu kesadaranku tinggal setengah dan condong meracau tak jelas karena pengaruh "daun"..

Sesampainya di kamar, kuminta ia membuka seluruh pakaiannya dan tidak usah masuk ke kamar mandi untuk bebersih.

Kubuka bagian bawah pakaian hingha tytydku nongol dàn menampakkan batang helmnya.

Kuminta ia untuk menghisapnya, tidak secara pelan, tapi dengan kuluman RPM tinggi.

Setelah puas dengan mulut berliurnya, aku minta ia untuk main dengan posisi misionaris.

Di posisi tersebut, aku bertahan selama 10 menit dan dia sudah mencapai orgasme sebanyak dua kali.
Berlanjut dengan DS, aku msh mampu bertahan selama 15 menit.

Setelah bosan dengan DS, aku minta ia utk praktekkan gaya WOT. Diposisi ini aku bertahan selama lebih dari...30 Menit!!!

Percaya atau tidak, lintingan ***** premium yang sempat kuhisap di awal memberi efek baal ke burungku yang kini tak bisa merasakan sensasi kehangatan khas vagina.

Bahkan dengan perempuan ini aku telah mencium mulutnya hingga kumainkan lidahku kedalam mulutnya dalam waktu cukup lama tanpa memperbolehkannya mengambil nafas sama sekali.

Aku paksa untuk berpagutan lama karena aku ingin sekali mengeluarkan spermaku yang sudah terlalu lama di dalam Joni.

Karena saking desperate-nya akhirnya aku meminta ia untuk tidur telentang dan aku diatas mulutnya coba mengocok sendiri dengan tanganku untuk mengeluarkan sperma si Joni.

5menit...10 menit berlalu dan barulah lendir putih khas sperma tertahan muncrat jauh ke dalam mulut dan wajah dari perempuan tersebut. Dari sanalah aku memiliki pengetahuan akan efek insane dari selinting daun.
Tapi setelah kejadian itu aku merasa tidak enak kepada wanita penghibur tersebut.

Aku telah menghabiskan masa ia mencari pelanggannya karena termakan waktu bersama ku cukup lama.

Setelah selesai aku hanya memberikan ia uang sesuai tarifnya walau sedikit kutambahkan tips sebagai permohonan maaf.

Tapi fakta di depan mataku memang cukup mengiris diriku yang cukup perasa ini. Di depan kamar, teman Jow yang juga penjaga sekaligus mucikari dari perempuan tersebut mengambil hampir 70% dari apa yang kuberi padanya malam itu.

Mirisnya, hal itu ditambah dengan ancaman, "awas kau jangan protes2, nanti kubunuh kau, karena aku bosmu,"..

Aku terpaksa diam karena mencoba membela perempuan tersebut akan membuat masalah berkepanjangan.
Mulai detik itu aku memutuskan untuk tidak lagi bermain ke tempat hiburan pemuas syahwat, karena nyatanya fantasi seksual ku tidak dapat termanifestasikan secara sempurna. Semua karena tidak ada perasaan yang turut di dalamnya.

(Bersambung ke Part-17E)
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd