Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Story of A Submissive Doctor

Alasan apa yang membuat kami putus?

  • orang ketiga

    Votes: 31 23,0%
  • selalu bertengkar

    Votes: 10 7,4%
  • religi

    Votes: 20 14,8%
  • menolak nikah

    Votes: 19 14,1%
  • LDR

    Votes: 7 5,2%
  • Orang Tua tidak setuju

    Votes: 34 25,2%
  • teman tidak setuju

    Votes: 3 2,2%
  • Ekonomi

    Votes: 11 8,1%

  • Total voters
    135
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Anjaaay Bray ... Ngga kebayang tetiba adrenaline nt juga bu dokter langsung naek .. hahaha
 
Wow amazing scene...kayak nya setelah ini suhu bakalan ribut ma bu dokter deh....wait n see ....next scene
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Yee....kirain sama orang timur...ternyata mlah l diskotik...makin mantap dong...lanjutkan bro
 
maaf suhu terlalu cpt ceritanya, br mau ngaceng ehh ludah lemes lg karena udh bersambung lg..xixi
 
lanjut terus hu

Sedap Hu... Terusin Hu exibnya

Anjaaay Bray ... Ngga kebayang tetiba adrenaline nt juga bu dokter langsung naek .. hahaha

Makin ga sabar nunggu update.. I like it

Woowww amazing sekali

Jangan kasih kendor suhu.... ciamix banget!!!!!!

Makasi apresiasinya Suhu2 sekalian..dtnggu updetnya ya..

Yee....kirain sama orang timur...ternyata mlah l diskotik...makin mantap dong...lanjutkan bro

Tengkyu gan...keteganganna bakal memuncak abis ni..

maaf suhu terlalu cpt ceritanya, br mau ngaceng ehh ludah lemes lg karena udh bersambung lg..xixi

Sori ya atas kekentangannya..haha...
Tiap ngetik diawasi ama polda...updet akhir pekan agak terhambat krn kesibukan fullnya malah akhir pekan..dtnggu aj abs ni updetnya...

Wow amazing scene...kayak nya setelah ini suhu bakalan ribut ma bu dokter deh....wait n see ....next scene

Hahaha...well ditunggu kelanjutannya ya abis ni...
 
Story of A Submissive Doctor
Part 17F

The Nekkid Pass


Melihat keramaian klub dari balik pintu masuk membuat Bu Dokter panik dan meronta-ronta ingin lepas dari pegangan Sita.

Saat itu, kedua penjaga pintu masuk dan receptionist yang ada di depan pintu sudah melihat tubuh Bu Dokter yang blejet tanpa busana sama sekali. Bahkan alas kaki pun sudah kutinggalkan jauh di kamar hotel.

Para pengunjung yang baru datang ke klub bahkan menunjukkan berbagai ekspresi berbeda. Ada yang tertawa terkekeh melihat pemandangan ini untuk pertama kalinya. Seorang perempuan muda berparas ayu, bugil tanpa balutan sehelai benang pun.

Ada pula beberapa yang mulai mengabadikan momen tersebut dengan kamera hp, entah itu merekam maupun memotret. Bahkan beberapa ada yang tanpa sungkan memelototi Bu Dokter dari ujung kaki ke ujung rambutnya.

Yang lucu, pengunjung perempuan pun tanpa segan mengabadikan pula ketelanjangan Bu Dokter tanpa sungkan, bahkan tidak berusaha membantu Bu Dokter untuk menutupi alat vitalnya.

Receptionist yang juga berjenis kelamin wanita datang mendekati Bu Dokter. Dilihatnya dari dekat tubuh Bu Dokter yang sedang meronta dan mencoba lepas dari genggaman Sita.

"Sis, tolong diam sejenak. Jangan membuat keributan disini," tegur Sang Receptionist.

Bu Dokter langsung menghentikan perlawanannya tapi masih berusaha menutupi bagian vitalnya.

"Berdiri yang tegak, tangan kanan dan kiri dilekatkan di pinggang. Kami tak punya waktu semalaman untuk meladeni rengekanmu," ujar Receptionist dengan nada agak tinggi.

Aku yang emosi Bu Dokter diperlakukan dengan kasar segera mencoba pasang badan. Tapi Jow mencegahku.

"Gapapa Bos, Bu Dokter ga bakal diapa-apain. Disini prosedurnya emang gitu. Stripper harus di cek dulu seluruh bagian badannya sebelum tampil tanpa busana di hadapan pengunjung," Kata Jow memaparkan.

"Tapi apa harus dicek di depan pintu masuk? Kasian Bu Dokter donk harus dilihat pasang mata yang baru datang,"...

Disini prosedurnya emang rada ketat gitu bos. Pengecekan ini juga jd bagian dari entertainment show nya mereka.

Bu Dokter sudah hendak teriak karena Receptionist sudah mulai meraba-raba bagian tubuh dari Bu Dok satu-persatu.
Jemarinya mulai menyentuh betis putih mengkilat dari Bu Dokter. Naik ke area paha. Ia agak berlama-lama di bagian tersebut, entah hendak mencari apa karena Bu Dokter sama sekali tidak bertato dan tidak memiliki bekas luka sama sekali.

Setelah area paha selesai, tanpa sungkan, Receptionist 2 mulai menjelajahi bagian selangkangan Bu Dok yang mulus, dan mengelus bibir vagina Bu Dokter yang muncul karena sudah basah dari tadi.

"hmmm..basah banget ya vagina lo..kalo kayak gini ntar bahaya diatas panggung. Harus dicek dulu ni dalemnya," jelasnya memberikan alasan yang sangat tidak masuk akal.

Bu Dokter ogah-ogahan dan merasa dieksploitasi sekaligus dilecehkan secara massal. Pengunjung sudah mulai berdesakan di depan pintu masuk, memilih menyaksikan show di depan ketimbang masuk berjoget di dalam.
"Jow tolong dong, show-nya disudahi saja. Kasihan Bu Dokter udah mulai menitikkan air mata. Dia pasti malu bukan kepalang," empatiku.

"Bos, exhibitionist itu bagian dari psikologi seluruh umat manusia di dunia,"...

"Kita terlahir ke dunia tidak mengenakan balutan busana sehelai benang pun. Saat mandi dan buang hajat, pakaian hanya akan menghalangi saja sehingga dibutuhkan ketelanjangan sebagai arena pemuasan kebutuhan alamiah tersebut,".

Di surga ataupun neraka, menurut riwayat, seluruh manusia dibiarkan telanjang bulat sebagai bentuk kembalinya manusia pada kehakikiannya. Insting naluriah lah yang selama ini telah dibelenggu dan dimatikan, sehingga manusia hanya terkotak-kotakkan dengan outfit of the day, style pakaian masa kini, ataupun tren busana khas desainer ternama"...

Ujung2nya, mereka semua juga merujuk pada ketelanjangan sebagai kiblat utama dalam semua potongan kainnya. Bahkan makin kesini, makin besar robekan pakaiannya, maka semakin elegan lah orang tersebut.

Jadi apa yang salah dengan ketelanjangan? Manusia sendiri lah yang memberikan batas2 antara malu dan norma. Bagiku, ketelanjangan hanya sekedar sebuah pertunjukan alamiah manusia dan sudah menjadi hak hakikinya untuk menontonkan alat vital miliknya, di muka umum tentunya.

Apalagi, alkisah para dewi-dewi yang kecantikannya 10 kali dari manusia pun, suka mempertunjukkan bagian vagina dan payudaranya dalam mitologi kuno.

So, apa yang salah dari ketelanjangan? mari kita saksikan saja bagaimana reaksi dari Bu Dok menerima rangsangan alami ini.

Sang Receptionist lama bermain2 di vagina Bu Dok. Tak hanya basah, kini Bu Dok bahkan sudah horny tak tertahankan dengan bibir seksi yang terus ia kuncupkan layaknya bunga tulip di perkebunan belanda dan mata terpejam.

Saat Bu Dokter mulai mengabaikan sekitar dan menikmati kocokan Sang receptionist, tiba-tiba saja Sita menyedot puting mancung Bu dokter yang memang sedang mengeras panjang.

Sontak Bu Dokter kaget dan membelalakkan matanya.
Sedotan Sita di payudara sebelah kiri Bu Dokter memang terlihat sangat kencang. Dia menyedot puting itu layaknya vakum dari sebuah mesin pembersih lantai kelas atas. ia lekatkan dan kecup sambil mengeluarkan suara, "Ahhgghh, slurrppp..cpok..cpokk...slurpp...ihhhj...ouhhhhh," dan mulai menggigit-gigit tete tocil bu dokter.

"Aahhh dari keluar lift tadi aku udah pingin banget nyedot tete-mu. Sumpah, kecil tapi ngegemesin deh," Sita berkomentar dan langsung meremas payudara kanan Bu Dokter dengan tangan kirinya.

Kini Bu Dokter benar2 dikerjain oleh dua perempuan berparas manis, yang satu menyerang sisi depan, satunya masih mengocok bagian dalam vagina Bu Dokter.

"Sis, keliatannya dia udah horny deh, gimana kalau kita bawa langsung dia ke atas panggung," ujar sang Receptionist memberi ide.

Ajakan ini diiyakan oleh Sita yang memang sejak awal sudah menggebu untuk mempermalukan kemolekan tubuh Bu Dokter.

Dituntunnya Bu Dokter yang masih tanpa busana dengan belahan pantat terpampang jelas di sorot oleh senter kecil milik penjaga pintu klub. Semua orang kini, bukan hanya aku, telah menyaksikan lubang anus bu dokter dari dekat dan ingin menikmatinya juga.
Saat perjalanan menuju atas panggung, tubuh bu dokter sebenarnya sudah mendapatkan pengawasan yang cukup ketat dari penjaga yang sedari tadi masih menerangi pantat bu dokter dengan senter.

Namun tetap saja, klub malam yang cukup sempit itu, dan dipenuhi puluhan orang, memunculkan beberapa pengunjung nakal yang secara tak sopan mencubit pantat bu dokter atau bahkan berusaha memasukkan jarinya ke anus bu dokter.

Bu Dokter tak bisa berkutik melawan, tangan Bu Dok sebelah kiri dipegang erat Sita, begitupun tangan sebelah kanan digenggam erat Receptionist yang memiliki tinggi tak jauh beda dengan Bu Dok.

Saat mencapai puncak panggung yang berdekatan dengan lingkaran tempat DJ bermain serta dekat dengan bar, Bu Dokter menggigil kencang, entah karena kedinginan atas AC atau ketakutan tubuh mungilnya disaksikan ratusan pasang mata selama bermenit-menit .
Tanpa disadari oleh kami, Dj berbicara di penghujung mic dan mengumumkan bahwa pada saat itu yang sedang berada di atas panggung adalah seorang dokter. Penonton pun riuh mendengar fakta tersebut.

Mereka semakin heboh untuk meminta Bu Dokter memainkan peran sebagai seorang dokter cabul atau mempraktekkan solo masturbasi di atas panggung.

Karena saking paniknya dan perasaan malu yang memuncak, tanpa disangka-sangka dari selangkangan Bu Dokter mengalir sebuah cairan kuning yang berhulu dari ujung depan vaginanya dekat klitoris. Yap, karena kepanikan yang mendalam, tanpa bisa dikontrol, tubuh bu dokter mengeluarkan respon alaminya untuk kencing dan membasahi paha, betis, kaki hingga telapak kakinya serta tentu panggung yang di setting berwarna warni.

Kini selain tampil bugil di hadapan puluhan orang, Bu Dokter juga telah melakukan ritual kencing di depan umum, sebuah aksi yang diyakininya seumur hidupnya tak kan pernah terbersit untuk dilakukan.

Semua karena nafsu liarku...

(The Nekkid Pass Part-17F -End)
Bersambung ke Part 18
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd