Part 02 : Secret Night
Seakan mendapat persetujuan, Steven membalas chat Aldi
"kesini aja, cepet" katanya
Anin memeluk steven erat, sambil menjatuhkan kepalanya ke dada steven yang bidang dan berkeringat.
"kamu pernah begini emang nin?"
anin hanya menggelengkan kepalanya, dan matanya yang bulat menatap steven dengan polos
"terus kenapa kamu mau?"
anin hanya diam dan mengeluarkan air mata, ia merasa ini salah tapi tubuhnya yang kecil sangat menikmati kejadian tadi, rasa mabuk yang membuatnya tidak bisa melawan, malahan membuat tubuhnya semakin bergairah
limabelas menit kemudian, pintu apartemen steven diketuk, steven memakai celana dalam dan boxer lalu keluar kamar untuk membuka pintu.
Anin hanya menatap lampu yang persis ada diatas kepalanya, sambil mendengar langkah kaki yang lebih dari satu orang, pintu kamarnya pun terbuka, terlihat samar samar seseorang yang berbeda dengan yang tadi ia layani, orang yang ia pertama kali temui didalam mobil, pacar dari sahabatnya, gracia
pria itu langsung menutup pintu kamar dan menguncinya, tak lama kemudian ia langsung melucuti seluruh pakaiannya, terlihat penis yang lebih besar menggantung di selangkangannya
aldi langsung naik ke kasur, tanpa berkata apapun, ia langsung mencium bibir anin dengan kasar, menyingkirkan selimut putih yang menutupi tubuh anin dan meremas payudaranya.
anin merasa ini salah, pria ini adalah pacar sahabatnya, tapi ia tidak bisa melawan, karena tubuhnya terlalu lemas dan tanpa dipungkiri ia menikmati perlakuan aldi
anin membalas ciuman aldi, memasukan lidahnya ke rongga mulut aldi
"you're a good kisser" ucap aldi
"you too" jawab anin
aldi membalik tubuh anin, sehingga sekarang tubuh tepat anin ada diatasnya.
seakan tau apa yang harus dilakukan, anin memindahkan lidahnya ke telinga aldi, aldi mendesah kegelian, lalu lidahnya turun, perlahan menjelajahi dada aldi dan mengemut puting sebelah kirinya
"mmmhhhh"
"fuck, nin lo jago banget"
anin menikmati desahan aldi, tangan kanannya tidak diam, menggenggam erat penis aldi yang perlahan mengeras, mengocoknya perlahan.
lidah anin berpindah ke puting sebelah kanan, melakukan hal yang sama, anin merasa penis aldi terlalu besar, sampai genggamannya pun tidak cukup untuk menggenggam.
"suck my dick, nin, come on"
"anin mengangkat kepalanya, menatap aldi dengan polos, lalu menggigit bibir bawahnya sendiri"
"gila muka lo napsuin banget, kacau"
anin hanya tertawa kecil, lalu mencium dada aldi, mengeluarkan lidahnya sambil menatap aldi, lidahnya turun ke perut lalu ke selangkangan aldi, ia tidak langsung mencium kemaluannya, tapi menjelajah ke paha sampai ke biji kemaluan aldi
anin melebarkan kaki aldi, lalu menjilat mulai dari lubang pantat aldi sampai ke ujung batang penis,dan mengulangnya berkali kali
"nin, gila, lo tuh bisa rimming?"
"emang kenapa?" ucap anin pelan sambil melanjutkan aksinya
lalu perlahan anin memasukkan batang penis aldi ke mulutnya, setengah saja sudah mentok sampai ke tenggorokannya, lalu anin memaju mundurkan kepalanya sambil lidahnya menekan penis aldi agar terasa lebih sempit
aldi menyilangkan tangannya dibelakang kepala sambil menikmati blowjob anin, anin seseskali menjilat ujung penis aldi, aldi selalu mendesah ketika anin melakukan itu
"aahhh, gila lo nin, blow job lo enak banget"
anin langsung nenatap aldi dan menaruh jari telunjuknya didepan mulu, sambil memberikan wink sebagai tanda untuk aldi hanya diam saja dan menikmati
anin memaju mundurkan kepalanya lagi, memberikan deep throath beberapa kali
karena sudah merasa tidak kuat dengan blowjob anin, aldi mendudukkan badannya dan mengangkat kepala anin lalu mencium bibir anin dengan penuh nafsu
anin membalas ciumannya, tubuh anin lalu dilempar ke kasur dan aldi langsung menindihnya, aldi membalas foreplay anin dengan mencium leher anin, dan menurunkan ciumannya ke puting anin.
aldi melahap puting anin dengan penuh nafsu, tangan aldi pun merogoh kemaluan anin dan memasukan jari telunjuknya ke vagina anin yang sudah becek
"aldi ssssshhhhhh" ucap anin dengan desahan yang keras
"yes?"
"enakk... bangetttt" ucap anin merasakan puting dan vaginanya dibuai oleh perlakuan aldi
aldi mengocok vagina anin lebih keras, dan memasukkan jari telunjuknya, sekarang kemaluan anin dikocok dengan 2 jari
tangan kanan aldi memelintir puting kiri anin, mulutnya di puting kanan, dan tangan kirinya membuai vagina anin, anin merintih keenakan, vaginyanya berkedut
"aldiiii, fuckkk gue mau keluar ssshshh"
aldi mempercepat kocokannya dan menggigit puting anin, lalu bangun sambil mengocok keras gspot anin, kedutan di vaginanya semakin cepat
"crooooottttt" carian vagina anin keluar dengan keras dan menyemprot ke ujung kasur, squirt pertama dirasakan anin.
anin menutup wajahnya dengan bantal karena malu
"wah gilaaaa squirt!"
aldi menyingkirkan bantal dari wajah anin
"cewe yang bisa squirt itu cewe yang nafsu sex nya gila, gue baru pertama kali nih bikin cewe squirt" ucap aldi
"gue juga pertama kali squirt di, gila malu banget"
"hahah gapapa lagi, berarti lo puas"
"banget di, banget"
aldi langsung mendekatkan penisnya ke vagina anin yang masih merah
"gue masukin ya" ucap aldi
"lakuin apapun yang lo suka di" ucap anin menantang
aldi langsung memasukkan penisnya tanpa ragu, menggenjot vagina anin dengan cepat, anin kembali mendesah hebat, teriakannya seakan tidak mempedulikan steven yang ada diluar pintu
anin menggigit bibirnya, matanya hanya menyisakan warna putih karena merasakan kenikmatan yanh luar biasa, penis aldi yang lebih besar memberikan anin kepuasan yang berlipat
aldi menggenjotnya semakin keras, sambil mencium bibir, menjilat leher sampai menggigit puting anin
lalu aldi membangunkan badan anin, lalu turun dari kasur dan menggendongnya, perlahan penis aldi dimasukkan ke vagina anin yang ada di dekapannya
aldi mengocok vagina anin sambil berdiri dan menggendongnya, anin memeluknya dengan erat karena takut terjatuh, aldi mengendong anin ke pintu kamar lalu membukanya.
"eh mau kemana" ucap anin sambil mendesah
"kedepan, mau pamer sama steven"
anin mencubit punggung aldi tapi tidak menolaknya, kenikmatan luar biasa ia rasakan di vaginanya
sampai di ruang depan, steven kaget melihat anin melakuman sex sambil digendong
"woy gila lo" ucap steven
"haha keren kan?" ucap aldi sambil membelakangi steven, agar steven bisa dengan jelas melihat wajah anin.
anin ingin terlihat biasa saja, tapi wajah hornynya terlihat jelas ditengah rambutnya yang berantakan melayani 2 pria yang baru ia kenal
steven langsung membuka celananya, anin kaget melihatnya, steven mencium bibir anin sambil mengocok kemaluannya sendiri
"gila bro ini cewe enak banget"
aldi membalik badannya dan mendorong steven ke sofa,
"kapan kapan aja kita gangbangnya, gue mau nikmatin sahabat temen gue ini sendirian dulu, lo kan tadi udah" ucap aldi sambil tertawa
anin ingin marah mendengar kata kata aldi, tapi ia tidak bisa, ia tidak menghitung berapa kali sudah ia orgasme malam itu, ditambah orgasmenya yang ia rasakan di posisi digendong seperti ini.
aldi belum lelah, ia menidurkan badannya di lantai, meminta anin ml di posisi atas.
anin menggoyangkan badannya sambil mengangkat tangannya untuk merapikan rambut, badannya terpampang jelas oleh steven yang sedang mengocok kemaluannya sendiri
anin beberapa kali menatap steven dengan wajah horny untuk meledek steven yang hanya bisa mengocok kemaluannya sendiri
gaya ini adalah gaya kelemahan aldi, tidak lama kemudian
"nin gue mau keluar, ahhhhh, WOT lo mantep banget"
anin mencabut tubuhnya dan langsung mengulum kemaluan aldi karena ia mengira aldi ingin mengeluarkan spermanya di mulut anin, tapi anin salah
aldi mengangkat kepala anin yang sedang asik mengulum kemaluannya, lalu mengambil gelas yang ada didepan tv, dan menyemprotkan spermanya kedalam gelas itu, seperempat gelas terisi oleh sperma aldi, anin bingung kenapa ia melakukannya
"woy anin bantuin gue dulu sini itu aldi udh kelar kan" steven berkata memohon
tanpa pikir panjang anin langsung merangkak dan mengulum penis steven, aldi yang sudah keluar hanya menyenderkan badannya di tembok sambil membakar sebatang rokok
"ahhhhhh gue mau keluar, ssshhh"
anin mempercepat blowjobnya, steven mengangkat kepala anin lalu mencium bibirnya satu kecupan
aldi memberikan gelas yang sudah berisi sperma, steven juga menyemprotkan spermanya ke gelas tersebut
kedua pria itu pun langsung bangun dan berdiri didepan anin, memberikan gelas berisi sperma kepada anin
"minum nin" ucap aldi
anin merasa aneh kenapa mereka melakukan itu, tapi anin mengambil gelas tersebut, aldi mengambil handphone dan merekam anin sedang meminum sperma tersebut
anin meminumnya tanpa ragu, seakan sudah biasa merasakan sperma masuk ke tenggorokoannya
"gimana rasanya" ucap steven
"enak, gurih" kata anin
mereka bertiga tertawa seakan sudah kenal bertahun tahun
"udah, bobo yuk" kata aldi
mereka bertiga masuk ke kamar utama, anin ada ditengah, memberikan kecupan selamat tidur, dan terlelap sambil memeluk aldi, dan steven memeluknya dari belakang
***
Kriiiiiinggggg!!!
alarm anin berbunyi lagi, aldi sudah tidak ada di sampingnya, hanya steven yang ada disamping anin
"astaga gue ada show teater steve" ucap anin panik
ia mengingat betul kejadian malam tadi, anin panik karena hari ini adalah show ulang tahun shani, sahabatnya. dan ia tidak mungkin tidak datang
"gue ada baju adek gue tuh, pake aja lo gamungkin pake dress semalem kan ke teater haha" ucap steven sambil mengambilkan baju untuk anin
anin langsung ke kamar mandi dan membasuh badannya dengan air hangat, menyisakan tubuh yang semalam usai dimanjakan dua pria.
handphone nya berdering, dari dalam kamar mandi anin bertanya
"siapa yang tepon ven?"
"graciaa"
anin langsung mempercepat mandinya dan keluar dengan handuk di badan dan rambutnya, ia takut gracia tau tentang kejadian semalam
sudah 2 missed call, anin menelepon balik gracia, lalu gracia mengangkatnya
"gree kenapa?" ucap anin
"gapapa, lo masih di apart steven?"
"masih nih, haha"
"hmmm dasar yang abis enak enak"
"apasih greee" ucap anin sambil cemberut
"yaudah gue otw sana, kita jalan latihan bareng ya, gue udh sama aldi nih dijalan"
"hmmm, oke" ucap anin
steven yang sudah bersiap siap ingin mengantar anin bertanya
"loh, lo ngga berangkat bareng gue aja"
"gapapa gue bareng gre aja ven, dia udh otw sama aldi"
"oh okeee, pasti awkward banget nanti lo ketemu aldi" ucap steven tertawa
"hahaha iyanih, tp biarin ajalah"
anin duduk di sofa, mengambil bra dan menggunakannya lalu mengambil dan menggunakan pakaian yang disiapkan steven, anin mengeringkan rambutnya dengan hair dryer yang juga sudah disiapkan steven.
stsven lalu mengambil tempat duduk disamping anin, lalu mencium kening anin
"makasih ya buat semalem, gue kayaknya sayang sama lo nih" ucap steven
"yang semalem itu nafsu bukan sayang" ucap anin tertawa
merekapun tertawa bersama
tak lama kemudian gracia mengirimkan pesan line kalau mereka sudah dibawah, anin langsung bergegas turun
"duluan ya ven!"
anin memberikan kecupan di bibir steven
"ok, nanti kabarin ya"
"iya, bye"
anin langsung turun menggunakan lift
diotaknya selalu berfikir kejadian semalam, kenapa ia mau, dan apa yang ia akan lakukan selanjutnya,
"ah bodo amat ah, kata gre kan gue udah gede" ucapnya dalam hati
anin turun dan keluar apartemen, di lobby sudah ada mobil aldi
ia masuk melalui pintu belakang sebelah kiri
"wah ini dia nih kesayangan aku, anin yang udah dewasa" ucap gracia bercanda
"apasih graciaaaa" teriak anin malu malu
anin menatap wajah kiri aldi yang mulai mengemudi, aldi tidak berkata apapun sepanjang perjalanan, gracia bertanya tentang kejadian semalam tapi anin menjawabnya malu-malu.
500 meter sebelum sampai fx sudirman, gracia berpindah tempat duduk kebelakang, agar ia tidak dicurigai ketika dilihat fans, aldi menggunakan topi yang ia taruh di dashboard, seakan pasangan ini sudah tau apa yang harus dilakukan
setelah sampai, lobby, gracia dan anin turun
"kabarin aku ya" ucap aldi kepada gracia
"siap"
"makasih ya di" ucap anin
"okee, tiati ya nin" ucap aldi kepada anin
gracia hanya tertawa
mereka berjalan menaiki lobby, sudah ada fans di pintu masuk, mereka tersenyum kecil kepada kumpulan fans itu, fans itu terlihat sangat senang karena anin dan gracia tersenyum kearahnya
mereka menaiki lift masuk ke pintu merah teater jkt48
"enak ngga?" ucap gracia meledek
"apasih ih graciaaaa"
"semalem tuh gue mens, jadinya aldi pulang deh, kita ngga ngapa ngapain, kasian banget dia abis clubbing gabisa ngapa ngapain" ucap gracia tertawa
anin terdiam
"haha kasian banget, terus dia langsung pulang dong?" tanya anin
"ya iyalah, dia tuh gapernah macem-macem, abis pulang juga langsung tidur katanya" ucap gracia
"ooooh, bagus deh, baik ya aldi orangnya"
"iyadongg, dia setia banget, terus steven gimana?" tanya gracia
anin merasa sangat bersalah, tapi ia memilih untuk diam, dan melanjutkan pembicaraan, menceritakan kejadian semalam dengan steven, tapi menutup rapat kejadian dengan aldi
gracia tertawa
"anin udah gede yaaa"
"emang udah gede tauuu!" ucap anin sambil meninggalkan gracia, menuju tempat make up
anin melihat layar handphonenya, dan terlihat sebuah pesan line masuk
"thanks for last night ya, jangan bilang-bilang gracia, ini hubungan kita berdua aja, jaga diri ya nin" sebuah pesan dari aldi
"hmm, oke, kamu juga ya" balas anin
lalu anin tersenyum, dan mematikan layar handphone
to be continued