Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SYAHWAT

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Part terakhir mirip cerita yg Irma eksibisionis ya, bedanya di Irma suaminya keluar kota dan yg ngerjain kuli bangunan.
 
https://hidayattullah214.files.*************/2013/02/dsc00231.jpg?w=240
AIRIN NUR ADELIA

Setelah mengintip persetubuhan Ibunya Reni dan Umi niken dengan Arman anaknya, Aku masih tidak percaya walau pun itu terjadi di depan mataku.


Di mataku Ibu Reni adalah seorang wanita yang alim dan sangat menjaga kehormatannya, tapi....kenapa bisa berbuat serendah itu , aku masih tidak percaya, sebenarnya apa yang terjadi dengan mereka.


Aku masih merenung duduk di sofa ruang tamuku, sambil coba untuk memahami dan coba untuk mengerti, tapi apapun alasannya apa yang telah mereka perbuat tidak bisa di tolelir. pikir dalam benakku.


Karena apa yang telah mereka lakukan itu persetubuhan dengan anak kandung yang tabu, yang tidak boleh di lakukan., ungkap dalam pikirku.


Pikiranku masih terbayang ketika mereka bertiga bersetubuh dengan sangat hotnya, tapi entah kenapa waktu itu aku juga sangat menikmati persetubuhan mereka, sehingga aku pun melakukan manstrubasi.


''Oooh....aku melihat penisnya anaknya Ibu Reni Arman...tapi tidak.....'' aku mencoba menepiskan pikiran itu.


''Apa mungkin itu yang membuat mereka.....berbuat itu''pikirku lagi.


Tapi yang jelas mereka tidak bisa mengendalikan SYAHWATnya, tapi bagaimana denganku yang tersiksa dengan SYAHWATKU.


''Oh...tuhan jangan kau kasih aku cobaan yang seberat ini'' kata hatiku.


Sore itu terasa udara sangat panas menyengat, langit mendung dan beberapa kali terdengar gelegar guntur, namun hujan tak begitu lebat, hanya gerimis rintik-rintik saja.


Lalu aku beranjak dari sofa tempat dudukku menuju belakang rumah untuk mengangkat pakaian di jemuran, hujan gerimis berubah semakin lebat sehingga tanah menjadi sangat basah.


Aku menarik nafas sangat dalam, kemudian di lanjutkan dengan membuang nafas panjang dan menahan SYAHWATKU yang semakin bergejolak di dalam diriku.


Seolah awan gelap sedang menyelubungi diriku, Untuk menghilangkan pikiran kotorku aku mencoba dengan mencari kesibukan, lalu aku pergi kedapur untuk memasak sederhana seadanya untuk makan malam.


Aku menghelakan nafas panjang dan merebahkan diri di bangku panjang di dekat ruang makan, sayup-sayup seolah muncul terbawa deru angin, aku mendengar ketukan pintu dan terdengar suara mengucapkan salam.


Aku mengira itu hanya sekedar mimpi, namun setelah beberapa detik atau menit ketukan pintu depan tak kunjung berhenti.


Baru aku sadari bahwa itu bukan mimpi, tapi benar-benar ada orang yang mengetuk pintu, aku agak ragu menjawab ketukan pintu, apalagi suara pangilan itu jelas keluar dari mulut seorang lelaki.


''Ustazah...Assallammualikum....Ustazah tolong bukaka pintu'' demikianlah terdengar suara lelaki di depan pintu yang akhirnya di kenali olehku sebagai suaranya Arman putra Bu Reni.


Lalu aku melangkah menuju pintu depan rumah, dan aku mendekati jendela kecil yang tertutup gorden untuk mengintip keluar, ternyata benar dugaanku yang datang adalah Arman putra Bu Reni tetanggaku.


Aku merapihkan pakai gamis dan jilbab putihku yang lebar, dan dengan menundukan kepala aku bukakan pintu depan rumahku dengan perlahan.


''Rupanya kamu toh ...Arman, mari masuk''ucapku.Arman melangkah masuk dan duduk di sofa ruang tamu.


''Iyaa Ustazah aku di suruh Ibu untuk memberiakn jilbab pesanan Ustazah'' kata Arman.


''Aduh ngerepotin sekali , kamu harus mengantarkan jibab ini lagi hujan deras begini, padahal lain kali juga bisa''ucapku.


''Engak kebetulan tadi Arman habis keluar kerumah teman jadi sekalian pulangnya mampir kerumah Ustazah untuk memberikan titipan Ibu'' Sahutnya lagi.


''Yaa , sudah terima kasih''ucapku.


Setelah itu aku segera bergegas menuju ke dapur untuk mengambilkan segelas air minum untuk Arman, dan kulihat matanya Arman tertuju pada langkah di balik gamisku yang tak mampu menyembunyikan goyangan bongkahan pantatku yang begitu padat bulat.


Lalu aku meletakan segelas air teh hangat di atas meja ruangan tamuku, lalu aku pun berbalik akan menuju dapur untuk menyimpan nampannya bekas gelas tersebut.


Dan mendadak tubuhku di sergap dan di peluk dari belakang, aku pun berontak dan menggelinjang, sekuat tenaga berusaha melepaskan diri dari pelukannya.


Namun apalah arti tenaga seorang perempuan semampai, menghadapi lelaki atletis seperti Arman.


''Ar...apa yang mau kamu lakukan, Hhhhhppppfffhh....Iiihh....tolong lepasin Ar...''pintaku.


Arman tak peduli atas protes dan rontaanku, karena dengan tenaga yang sangat kuat ia telah berhasil memeluku.


Aku tak berdaya dalam tangisan, aku hanya diam dalam seribu bahas, gerak pun untuk melawan juga percuma.


Tiada lagi rasanya ingin menjerit tapi aku takut terdengar oleh suamiku yang berada di kamar sedang sakit, kalau aku berteriak nanti takut terdengar dan akan memperparah keadaan sakit strokenya, aku tak bisa lagi meronta dan lari dalam jeratan.


Aku pasrah, sungguh lemahku mencerminkan ketololanku sebagai wanita yang alim dan tak berdaya, tidak bertenaga hanya menangis dalam bathin yang penuh siksaan tanpa guna, aku sesenggukan melampiaskan tangisku.


Yang ada air mata yang menetes di pipiku, aku memandang ke langit-langit ruang tamu rumahku, Arman mencium pipi dan menjilat air mataku.


''Ustazah Airin cantik banget'' katanya berusaha merayu dan menenangkanku.


Arman juga menciumi bibirku dan tangannya mulai bergerilya di pahaku, dan meraba-raba kulitku yang sangat halus kerena tek pernah kulewatkan untuk mereawatnya kulitku itu, dia meraba dengan pelan dan mengelusinya semakin lembut.


Betapa aku di landa perasaan malu yang amat sangat, hanya suamiku yang melihat aurat selama ini, tiba-tiba ada seorang lelaki asing yang demikian saja merabaiku, dan menyingkap segala kerahasiaanku.


Lapisan demi lapisan pelindung tubuhku di hentakan dan di tarik lepas oleh Arman, sehingga kini hanya tinggal jilbab putih yang menutupi rambutku yang hitam bergelombang sepanjang bahu, pakaian kini telah berserakan di atas lantai.


Selain itu masih ada BH berukuran 36B, serta celana dalam putih yang menutupi bagian tersembunyi dari tubuhku yang sampai saat ini hanya di lihat oleh suamiku saja.


Aku merasakan betisku, pahaku kemudian gumpalan bokongku di rambati tangan-tangannya, dan wajahnya Arman semakin turun mendekat hingga ku rasakan nafasnya yang meniupkan angin ke selangkanganku. Arman mulai menenggelamkan wajahnya ke selangkanganku.

''Aaaaahhhhhhhh............Aaahhhkkk....'' bukan main belum ada seorang pun yang berbuat macam ini padaku

Dan juga tidak begini suamiku selama ini, aku tak kuasa menolak semuanya ini, segala berontakku kandas, kemudian aku merasakan lidah Arman menyapu pori-pori selangkanganku.


Tak pernah suamiku melakukan hal ini padaku sehingga aku merasakan merinding kegelian, dan bulu-bulu halus menutupi kulitku jadi agak berdiri.


Dan isak tangisku mulai berubah menjadi lengkuhan, keluhan dan desahan-desahan halus sebagai tanda wanita alim ini mulai terangsang.


''Oooh..........Aaaahh......Aaiiih.......Uuuuudah.....Ar.......saya tak mauuuuuuuu selingkuh....saya ini seorang Ustazah Ar.....'' keluhku sambil berusaha melepaskan diri dari Arman.


Desahan lemah lembut keluar dari mulutku, yang sedang di gagahi oleh Arman anak temanku sekaligus tetanggaku.


Apalagi ketika Arman menciumi leher jenjangku, di situ Arman menggigit-gigit dengan gemas sehingga terlihat cupangan-cupangan merah di leherku itu.


Kemudian Arman mencium dan menjilati ketiaku yang licin tanpa bulu, rasa geli tak terkira membuatku menggeliat meronta-ronta.


Namun justru membuat payudaraku tanpaku sadari semakin membusung dan menonjol ke atas, dan gundukan daging kenyal montok ini adalah sasaran Arman berikutnya setelah BHku di tarik lepas.


''He...he....he......Bu Ustazah, ijinkan aku membantu menyelesaikan hasrat terpemdam dalam diri Ustazah''sahut Arman.


Kedua payudaraku kini terpangpang di depan matanya Arman, dan tanpa menunggu lama lagi segera jari tangannya meremas dan mengelus kedua payudaraku.


Sehingga terlihat mulai memerah dan puting susunya semakin keras mencuat ke atas.


''Uuuuhhhsss...ini tetek montok banget kenyal dan kencang'' kata Arman sambil meremas dan memijit puting kedua payudaraku, membuatku jadi semakin menggelinjang.


''Aaaaauuuuwwww........Hhhhhhpppfff.......'' desahku.


Dan dengan cepat tangannya Arman menarik celana dalam putihku yang sebagai pelindung terakhir, lalu di selusurkan ke bawah melewati paha, betis dan kakiku.


Kini aku telanjang bulat di dalam cengkraman Arman putra sahabatku itu. aku sebagai Ustazah dan sebagai seorang istri yang alim tak berdaya membela kesucianku itu.


''Yaa Tuhan..., ampunilah aku, hambamu tak kuat lagi menahan SYAHWAT ini'' kataku dalam bathinku.


Kini Arman telah melepaskan baju dan kaosnya, dan celan jeans serta celana dalamnya, sehingga terlihatlah batang kejantannya yang besar gemuk serta panjang.


Darahku berdesir ketika melihat batang kejantanan Arman yang panjang dan besar entah kenapa vaginaku langsung berkedut-kedut.


Kemudian Arman, mencium , mengecup dan menjilati lembah-lembah ketiakku, dari sebelah kanan kemudian pindah keseblah kiri, yang menimbulkan rasa geli sekaligus membangkitkan gairahku.


Kini ciuman dan jilatan Arman makin turun dan sampai di daerah perut dan terus turun sampai ke vaginaku, lidahnya itu sangat pelan menyapu dan sangat lembut.


Darahku berdesir, dunia seakan-akan berputar dan aku pada tepian samudra yang sangat akan menelan dan menenggelamkanku.


''Oooooooohhhhh.......Ooooouughs'' desah keci keluar dari mulutku.


Aku mungkin sedang terseret dalam sebuah arus yang sangat tak mampu kulawan, aku merasakan lidahnya Arman seakan menjadi seribu lidah.


Seribu lidah Arman inilah yang menyeretku ke tepian samudra kemudian menyeretku untuk tertelan dan tenggelam.


Aku tak bisa pungkiri , aku sedang jatuh dalam lembah nikmat yang sangat dalam, aku sedang terseret dan tenggelam dalam samudra nafsu birahi.


Aku sedang tertelan oleh gelombang nikmat SYAHWATKU yang telah hampir satu tahun tidak terlampiaskan semenjak suamiku sakit stroke.


Dan saat kombinasi lidah yang menjilati selangkanganku dan sesekali jari-jarinya tangan Arman yang mengelusi paha di wilayah vaginaku.


Aku semakin tak mampu menyembunyikan rasa nikmatku, isak tangis sekarang berganti menjadi desahan yang keluar dari mulutku.


''Ssssssssshhhhhhh.............Sssssssshhhhhhhhh''' desahanku.


Dan saat kombinasi olahan bibir dan lidah di padukan dengan bukan lagi sentuhan tetapi remasan pada vaginaku, desahan berganti rintihan yang penuh nilmat birahi.


Dan Arman pun begitu yakin aku telah tertelan dalam SYAHWATKU.


''Ayolah Ustazah Airin...mendesahlah.....merintihlah....''kata Arman.


''Aaaaaahhhhhh............Aaaaaaaaaahhhhhhkkkkk''.Aku mendesah dan merintih sangat histeris, kulepaskan dengan liar nikmat yang melandaku.


Aku menjemput nikmat SYAHWATKU dengan mengoyang-goyangkan pinggul dan pantatku dalam irama nafsu birahi yang menerjangku.


Aku tak mampu mengendalikan diriku lagi, aku mengangkat pantatku untuk mendorong dan menjemput bibirnya karena kegatalan yang amat sangat pada vaginaku yang di landa nafsu birahi


Dan kurasakan kecupan dan gigitan lidah Arman ini membuatku seakan-akan menggigil dan gemetar lupa diri.


''Masukin.....Ar......Aauuh.....Aku engak tahan....'' aku mendesah tidak karuan, akhirnya kerena tak mampu aku menahannya lagi aku merintih.


Rintihan itu membuat Arman mendekatkan wajahnya ke wajahku hingga bisa kuraih bibirnya, aku rakus menyedot bibirnya Arman.


Aku berpangutan dengan Arman, aku melumat mulutnya, aku benar-benar di kejar badai birahi, aku benar-benar di landa gelombang SYAHWAT.


Tiba-tiba aku merasakan sesuatu, kemaluannya Arman di tempelkan di bibir vaginaku,yaa ampun sungguh besar sekali kemaluannya Arman


Arman langsung menerkam kembali bibirku, dia kini berusaha menjulurkan lidahnya di rongga mulutku, sambil menekan penisnya untuk menguak bibir vaginaku.


Kini aku di hadapkan kenyataan betapa besarnya penis Arman di gerbang vaginaku saat ini, aku sendiri sudah demikian di landa birahi.


Dan tanpa malu-malu lagi mencoba merangsekkan lubangku, cairan-cairan kewanitaanku membantu itu memasuki vaginaku.


''Bleesssss......Bleeessss.........Ohh...kenapa sangat nikmat begini....Ohhh aku sangat merindukan kenikmatan ini...'' aku semakin meracau.


Sensasi cengkeraman kemaluanku pada bulatan keras batang besar Arman ini sungguh menyuguhkan fantasy terbesar dalam seluruh hidupku selama ini.


Aku rasanya terlempar melayang kelangit ketujuh, aku meliuk-liukan tubuhku, menggeliat-liat, maracau , mendesah dan merintih serta mengerang.

''Aaaaahhh......Aauuuww...........Oooooh.....Iyaaaa ....Aauuwww..Aduh ....Ar...Terus...saya mau Pipis...''


Aku tak sadar lagi apa yang aku katakan , aku memohon kepada Arman agar terus memompa vaginaku dengan cepat.


Tubuhku bergoncang dan bergoyang tak karuan....Orgasmeku dengan cepat menghampiriku dan menyambarku.


Aku kelenger dalam kenikmatan tak terhingga, aku masih kelenger saat Arman mengangkat salah satu tungkai kakiku.


Untuk kemudian dengan semakin dalam dan cepat menggenjoti hingga akhirnya muntah dan muncrat cairan panas dalam kemaluan rongga vaginaku.

''Aaaaaauuuhh.......Aaaaaahhhhkkk.......Aaaaaahhhhhh.......'' aku menjerit merasakan gelombang listrik kenikmatan menjalas di sekujur tubuhku.


Kami langsung roboh, hening sesaat, aneh, aku tak merasa menyesal, tak merasa khawatir, tak merasa takut, ada rasa kelegaan yang sangat longgar dalam diriku.


Aku mererasakan sesuatu yang sangat aku rindukan selama ini, akh ...aku tak mau berfikir lagi, yang jelas aku sudah merasa puas SYAHWATKU sudah tersalurkan.


Lalu aku membersihkan diri di kamar mandi dan setelah selesai mandi Arman membantuku memakai baju gamis serta jilbabku, Lalu Arman pun pamit pulang kerumahnya.

Besok paginya aku terbangun dengan badan sedikit pegal-pegal, dan aku merindukan kontolnya Arman yang telah membuatku mencapai kenikmatan tertinggi dalam bercinta. kini aku sudah lupa diri.
http://4.bp.********.com/-i28nh0Qcn3g/VI2r4kIzWCI/AAAAAAAACUc/3OdxWnAl1n0/s1600/citra_kirana_cantik_berhijab6_2.jpg
ALYA AL-RASYID

"Ah...ah...ah...owhhh...". suara lenguhan dan desahanku di pagi hari terdengar nyaring didalam kamar dikediaman Andre tunanganku.


"Owh....Dree...terusss Oohhh...... Dree..." Desahku.


Yang kala itu tengah terengah-engah dengan posisi badan menungging diatas tempat tidur mewah di kamar ke diaman Andre.


Dibelakangnya tampak Andre dengan buas tengah menancapkan senjata miliknya kedalam anusku.


"Ayo Sayang..... terus" Ucapku sambil merem melek.


"Ahhh...gilah Alya...bool sama memekmu sama sempitnya AAhhh..." Komentar Andre sambil tak henti-hentinya mengeluar masukan barang pusaka kebanggaannya kedalam anusku


Dimana saat itu aku hanya bisa merem melek menikmati kontol Andre yang menghajar lubang pembuanganku.


Hingga selang beberapa saat dengan serempak kami berdua melenguh menandai puncak kenikmatan persetubuhan kami telah tercapai.


Aku yang masih mengenakan jilbab terkapar dalam posisi tengkurap diatas spring bed, badanku ditindih Andre dengan bagian bawah yang telanjang dan anus yang masih tertusuk kejantanan Andre yang mulai layu.


Setengah jam kemudian...setelah beristirahat ,aku pun langsung bersih-bersih mandi, setelah mandi aku langsung di anter pulang oleh Andre.


Memang sudah dua hari semenjak tante Irene dan Om bimo berada di villanya aku menginap terus di rumahnya Andre dan hampir setiap saat kami berdua merengkuh BERSAMBUNG.
 
Terakhir diubah:
Memang Arman juaranya ..ngga pernah kepikiran kalau airin dihajar dirumahnya, apa sengaja disuruh niken ama reni yaa ... Argh hajar Terus ar
 
Scene Tante irene ama arman ada gak hu?
Hehehehee...makasih suhu buat updatenya....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd