https://mamabojong.files.*************/2008/07/annisa-trihapsari-berjilbab.jpg?w=233&h=300
RENI PRAMESTI
Waktu sudah menunjukan pukul 8 malam, aku masih menunggu Arman pulang, setelah aku hubungi tadi Ia lagi On the Way di jalan menuju Rumah.
Dan lima belas menit kemudian Arman tiba di rumah, ku dengar derungan suara motornya memasuki garasi rumahku.
Aku langsung beranjak melangkah menuju depan rumah untuk membukakan pintu, sesaat setelah pintu terbuka Arman pun masuk kedalam rumah, sambil di ikuti olehku di belakangnya.
''Sayang jam segini kamu baru datang kerumah, kamu Ini kemana aja''? tanyaku.
''Arman tadi kumpul bareng teman-teman Bu.., karena sudah lama Arman tidak ngumpul bareng mereka'' jawab Arman.
''Kamu sudah makan belum sayang''? tanyaku.
''Aku belum makan Bu'' jawab Arman.
''Kalau begitu kita makan bareng saja kebetulan Ibu juga belum makan, tapi sebelum makan kamu bersihkan badanmu dulu sayang'' kataku.
''Baik Bu ''jawab Arman langsung menuju kamarnya.
Sambil menunggu Arman Anakku selesai mandi. aku pun menyiapkan makan malam, dan Akhirnya makan malam pun telah siap.
Begitu juga dengan Arman Ia telah selesai mandi, lalu kami menyantap makan malam sambil berbincang-bicang.
Setelah makan malam selesai, bincang-bicang kami berdua berpindah ke ruangan keluarga supaya lebih santai.
''Sayang...ada yang ingin Ibu Bicarakan'' kataku.
''Ibu Mau bicara apa, sepertinya penting banget''?tanya Arman Anakku.
''Begini sayang...ini masalah kuliahmu, Ibu ingin kuliahmu pindah saja dari jakarta ke bandung'' kataku.
''Kenapa Harus pindah Bu'' ? tanya Arman kembali.
''Pertama Ibu kasih sama kamu sering bolak-balik jakarta- Bandung, yang kedua lagian di sana Tante Indri sudah tidak di jakarta lagi, yang ketiga kamu tahu sendirikan permasalahan yang lagi Ibu hadapi dengan Abimu.'' kataku.
''Oh begitu yaa Bu'' sahut Arman sambil tangannya memegang dagunya.
''Iya sayang..., kalau itu pun kamu setuju'' kataku, tapi hati berharap Arman setuju dengan Usulku itu, supaya aku bisa lebih banyak waktu dengannya.
''Baik deh...Bu kalau Ibu mau Arman Pindah Kuliah ke Bandung'' Jawab Arman setelah sempat beberapa saat berfikir.
''Benar sayang...kamu mau pindah ke Bandung''? tanyaku lagi, untuk menyakinkan diriku.
''Iya Bu Arman Mau pindah'' katanya Lagi.
''Baik sayang kalau Begitu mulai besok kita cari Universitas yang kamu suka di Bandung'' Ucapku.
Sambil aku memeluk dan mencium Arman Anakku, kerena aku senang Arman akan kuliah di Bandung ,Sehingga Ia pasti akan menghabiskan banyak waktu denganku.
http://1.bp.********.com/-sx-ZNXrKc2M/Tw9fos4vNGI/AAAAAAAAHtg/yrjVlNiYZIc/s320/fasha+sandha+nikah.jpg
AMELIA NOVITA SARI.
Kami berdua pun sudah sampai di sebuah cafe, setelah memarkirkan mobil aku dan Bimo lalu melangkah masuk menuju cafe tersebut.
Setelah berada di dalam cafe, Aku dan Bimo langsung di sambut oleh teman-temannya Bandnya, Rupanya mereka sudah menunggu kedatanganku berdua.
Lantas mereka meyuruhku duduk di kursi kosong yang telah mereka sediakan, kemudian Bimo memperkenalkan personel Bandnya satu-persatu.
Mereka lalu mengulurkan tangannya kearahku, dan langsung ku sambut Uluran tangannya sambil mereka memperkenalkannya diri masing-masing.
''Malam Tante saya Rendi, Saya Bagas, Saya Tomy'' ucap mereka mereka memperkenalkan diri masing-masing.
''Oh...yaaa, saya Amel, senang sekali bisa berkenalan dengan kalian semua'' kata.
''Kami semua juga sangat senang sekali bisa berkenalan dengan Tante Amel'' ucap salah satu dari mereka.
''Aduh...jangan panggil Tante kali, langsung saja panggil Amel, seperti Bimo memanggilku'' kataku.
''Tapi Tante engak enak kalau kami memanggil langsung nama Tante'' Kara Rendi.
''Yaa sudah kalau begitu terserah kalian saja'' Ucapku
Ternyata teman-temannya Bimo semuanya Ganteng-ganteng, dan badan mereka pun kekar-kekar, rupanya mereka pandai merawat tubuhnya.
Pikiranku pun melayang teringat ketika Irene menceritakan Ngentot bareng Mereka Bertiga, kalau aku di kerjai bareng-bareng mereka gimana rasanya, pikirku.
Aku pun mulai membayangkan kalau hal itu aku lakukan, jantungku berdetak kencang , rasa penasaran dan ke inginan untuk merasakan kontol-kontol Mereka.
''Tante....Tante....,Mau pesan Minuman Apa''? Tanya Rendi membuyarkan Lamunanku.
''Aku just jeruk saja Ren'' jawabku.
Setelah acara perkenalan di antara personel Bandnya Bimo, lalu kami pun menimati dinner bersama, sambil di selingi berbincang-bincang dengan mereka, sampai akhirnya tak terasa hari pun sudah malam.
Lalu aku dan Bimo, begitu juga dengan Mereka langsung pulang kerumah masing-masing, sambil slah satu dari mereka mengingatkan bahwa besok mulai lagi latihat Band.
NIKEN NUR AZIZAH.
Waktu sudah menunjukan jam 12 malam, tapi mataku belum juga bisa terpejam, pikiranku masih memikirkan tentang Pernikahannya Suamiku Mas Burhan.
''Apakah keputusanku tepat, aku sudah menolak pernikahannya suamiku'' Pikirku
''Atau kah, aku harus mencabut kembali Ucapanku, dan mendukung pernikahannya, Oh,....tidak...Tidak, aku tidak mungkin menjilat ludah yang sudah aku buang'' Bathinku berkata.
Semakin Aku memikirkan rasanya kepalaku semakin pusing, Lalu aku pun keluar dari kamarku, kemudian kakiku melangkah keluar Rumah, lantas aku duduk di kursi teras rumah.
Semilirnya Angin Malam ini, membuatku semakin terhanyut dalam lamunan,teringat waktu masa-masa kuliah saat berpacaran dengan Mas Burhan Suamiku.
Memang aku nmengenal banget Seseorang yang bernama Ajeng Oktavia Dewi, ia adalah mantan pacar Mas Burhan ketika Kuliah Dulu.
Sebelum Akhirnya Mas Burhan jatuh kepelukanku, dan sampai akhirnya kami menikah, mas Burhan pernah berpacaran dengan Ajeng.
Dan sampai akhirnya mereka berdua putus, lalu Mas Burhan kembali merajut cinta denganku, dan salah satu penyebab mereka putus adalah penyebabnya diriku.
Sampai akhirnya Mas Burhan kembali bertemu dengan Ajeng lalu mereka berdua melangsungkan pernikahan Tanpa memberi tahu aku sebelumnya.
''Apakah ini karma yang harus aku terima, karena sebelumnya aku telah merebut Mas Burhan darinya'' pikir di benakku.
''Tapi yang jelas kalau Ajeng mau mengambil Mas Burhan dariku kembali silakan saja..., karena selama ini Mas Burhan sudah tidak bisa memberikan kenikmatan, Armanlah sekarang yang bisa memberikan kenikmatan'' pikirku.
Dan aku pun sengaja menolak pernikahan mereka, supaya Mas Burhan Marah dan menceraikanku, dan lantas aku bisa bebas berbuat apa saja dengan Arman.
http://4.bp.********.com/-Xyn_eOuf1I4/Vmr650uJqoI/AAAAAAAAb3E/BcFeTAm6aiA/s640/5.jpg
IRENE WIJAYANTI.
Malam Ini aku belum tidur, aku sengaja menunggu kedatangan suamiku Mas Bimo dengan Amel, kerena aku harus bicara dengannya untuk menyelesaikan masalah Ini semua.
Aku tidak mau masalahku dengan Amel nantinya Akan berdampak kurang baik terhadap Andre Anakku, oleh sebab itu aku harus menyelesaikannya ini semua.
Sudah Cukup lama aku menunggu kedatangannya, dan sampai akhirnya aku mendengar suara mobilnya memasuki halama rumahku.
Tidak lama kemudian mereka masuk kedalam rumah, dan mereka berdua melihat ke arahku, tanpa basa-basi apa pun mereka melangkah masuk kedalam kamar.
Akan tetapi aku langsung mengikutinya dari belakang, setelah di dalam kamar aku langsung berkata terhadap Suamiku Mas Bimo.
''Mas ada yang saya mau bicarakan'' kataku.
''Aku cape..., aku mau istirahat'' sahut Mas Bimo Suamiku.
''Mas tolong Mas...., aku minta waktu sebentar saja untuk bicara'' ucapku memelas terhadap suamiku.
''Baik.....'' sahut Mas Bimo setelah berfikir sejenak.
''Mas tolong jangan perlakukan aku seperti Ini, Sudah cukup kamu Mas untuk menghukumku, Aku sudah minta Maaf beberapa kali'' ucapku.
Kulihat Suamiku terdiam beberapa saat , lalu ia pun menarik nafas panjang-panjang dan berkata lagi terhadap diriku.
''Aku sangat kecewa terhadapmu, kamu beraninya main di belakangku, padahal selama ini aku ngasih kebebasan sama kamu bebas untuk ngentot dengan siapa saja asalkan kamu ngomong, jujur padaku dan tidak main belakang, karena aku paling tidak suka di bohongin.'' kata Mas Bimo Suamiku.
''Iyaaa Mas , aku sudah mengaku salah, Aku minta Maaf, dan aku pastikan aku akan ngomong sama Mas masalah apapun termasuk masalah sex'' ungkapku.
''Oke.., sekarang semuanya aku serahkan sama Amel''ucap suamiku sambil melihat ke arah Amel.
''Lhoo...Mas Ini masalah keluarga kita, kenapa harus libatkan orang luar'' kataku sinis sambil melirik ke arah Amel.
''Engak sekarang terserah Amel, karena Ia yang akan mensukseskan Acara Bandku di batam'' bentak suamiku.
Mendengar ucapan suamiku itu aku jadi paham, hanya karena Amel mensponsori group Bandnya itu suamiku jadi di kendalikan olehnya.
''Hhhmmmmm bangsat kurang ajar si Amel berhasil mengusai Suamiku'' gerutuku dalam hati.
Aku harus bisa menahan ini semua karena sekarang Amel lagi di atas angin, aku tidak bisa melawannya dengan Emosi pikirku.
''Lhoo...kenapa terdiam apa yang kamu pikirkan'' Kata Amel.
''Baik Mas...kalau semuanya itu Mas serahkan sama Amel aku kan bicara dengan Amel, Mel kita aku minta maaf atas semuanya'' kataku.
''Hhhhhhmm...enak saja asal Minta maaf '' Sahut Amel.
''Lantas aku harus gimana Mel, dan harus berbuat apa supaya dapat maaf darimu'' kataku.
''Kita bicara empat mata saja, Bim aku mau bicara dulu sebentar dengan Irene'' kata Amel sambil melangkah keluar kamar.
Lalu aku pun mengikuti Amel dari belakang, Entah apa yang akan Amel bicarakan terhadapku, dan aku pun mulai Khawatir, kami berdua sudah ada di ruangan tengah dan susdah duduk di sofa.
''Aku mau tanya Irene sama kamu, Awal permasalahan kita berawal dari mana''? tanya Amel.
''Hhmmmm,berawal ketika kita bermain sex dengan Andre Anakku'' jawabku.
''Tepat sekali.... Yaa karena kamu egois waktu itu tidak mau berbagi denganku'' sahut Amel.
''Lhoo Mel.., Siapa yang tidak mau berbagi..., jelas-jelas kita bermain sex bertiga waktu itu, jelas dong..aku mau berbagi denganmu'' kataku membela diriku.
''Iyaaa. tapi kamu terlalu egois tidak mau ganti-gantian, kamu saja yang di sodok kontolnya Andre, aku hanya jadi penonton saja waktu itu'' Kata Amel dengan nada emosi.
''Sudahlah Mel..., aku tidak mau membahas itu lagi sekarang katakan saja maksudmu'' kataku.
''Yaaa, masalah kita berawal dari Andre, dan aku ingin di selesaikan dengan Andre pula'' ucap Amel.
''Maksudmu aku tidak mengerti''?tanyaku.
''Aku ingin ngentot dengan Andre di depanmu dan di tonton olehmu langsung, sama seperti waktu itu kamu ngentot dengan Andre di depanku, '' Sahut Amel.
''Engak..., aku engak mau menonton kamu ngentot dengan anakku, kalau kamu ingin ngentot dengannya silakan aku setuju, tapi aku aku sampai menonton kalian aku engak setuju'' Ucapku.
''Oohh..., kalau kamu tidak setuju engak apa-apa, aku bisa kok membujuk Bimo Untuk menceraikanmu, dan aku kasih hartaku sebagian buatnya ..., saya rasa Bimo setuju'' kata Amel sambil tersenyum Sinis.
''Kaaa...Kamu keterlaluan Mel'' ucapku.
Aku terdiam seribu bahasa, Amel mengancamku seperti itu, dan aku pun tahu ancaman ini bukan main-main, karena aku kenal banget sifat Amel yang nekad.
''Baik...Baik Mel, aku mengikuti kemauan, asal kamu tidak menyuruh Mas Bimo menceraikanku, dan di antara kita tidak ada masalah lagi'' kataku dengan berat hati.
''Kamu janji...kamu harus menonton aku ngentot dan Andre sampai selesai , jangan seperti ketika aku ngentot dengan Bimo kamu malah pergi'' kata Amel.
AIRIN NUR ADELIA.
Jam menunjukan Pukul lima pagi, Aku yang kemarin sudah terpenuhi hasrat SYAHWATKU , sedang asyik mandi pagi.
Kupuaskan Memekku dengan kontol Arman yang besar , panjang dan berotot, kemarin itu benar-benar petualangn yang liar buatku.
Dan pagi ini aku pun berusaha memulihkan memekku kembali normal, setelah memekku di hajar kontol Arman yang gemuk besar dan panjang.
Tapi walaupun aku merasakan perih di memekku, tapi aku merasa puas dengan terjangan-terjangan kontol Arman yang besar.
Masih terbayang dalam benakku bagaimana enaknya di sodok oleh kontol Arman yang panjang dan besar itu.
Ukuran kontol Arman Hampir dua kali lipat dari ukuran kontol suamiku, pantes saja selama ini Ibunya Dan Uminya Mau di jadikan Budak Nafsunya Oleh Arman.
Aku pun engak keberatan kalau di jadikan budak nafsu oleh Arman , karena aku sendiri mengingkan itu.
Setelah selesai mandi aku pun langsung mengeringkan badanku dengan handuk, lalu aku pun memakai jilbab lebar panjang warna hijau, dengan gamis panjang warna putih.
Walau pun aku di dalam rumah aku selalu mengenakan jilbab dan Baju gamis, karena itu sudah jadi kebiasaanku.
Ku lihat suamiku masih tertidur pulas di atas tempat tidurnya, dan aku pun duduk di sampingnya sambil ku elus-elus kepala suamiku.
''Maafkan aku Mas... Maafkan Istrimu ini yang sudah mengkhianatimu, tapi kontolnya Arman rasanya... Aahkk... jauh lebih nikmat ketimbang saat kamu melakukannya.'' Bathinku berkata.
Kupandangi ekspresi wajah Suamiku yang tampak masih begitu pulas dalam tidurnya, lalu kusenderkan kepalaku di pundaknya.
''Kenapa aku seperti ini? Oh... Tuhan, ini dosa besar''.Pikirku.
''Tapi Mas aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya, Mas tak pernah melakukannya seenak ini, tapi Arman bisa membuatku merasa puas.'' Ucapku dalam hati sambil terus mengelus-elus jidat suamiku.
Aku belum pernah merasakan ini, Mas tidak pernah mau melakukan ini.didalam hati aku terus meminta maaf keSuamiku atas apa yang telah terjadi saat itu, dan memohon ampun kepadanya.
Tapi apa yang ia katakan Ibu Reni dan Ummi memang benar, dosa ini terlalu nikmat untuk diabaikan begitu saja, karena rasa ini tak pernah kurasakan sepanjang pernikahanku bersama Suamiku.
Lalu ku tinggalkan suamiku dalam tidurnya, aku keluar kamar untuk memasak dan beres-beres rumah, tanpa terasa matahari pun sudah mulai keluar dari peraduannya, dan hari pun sudah menjelang siang.
Lalu aku kembali kekamarku untuk melihat suamiku apa sudah bangun atau belum, kerena pekerjaanku sudah beres.
Dan ketika aku membukakan pintu kamar , aku tersentak kaget melihat suamiku yang sudah bisa bangun sendiri dari tidurnya, kini posisi dia sedang duduk bersandar di tempat tidur.
''Mas...sudah bisa bangun sendiri''ucapku sambil menghampirinya.
Dengan susah payah kepala suamiku mengangguk, aku pun sangat senang dengan perkembangan kesehatan suamiku.
Lalu aku berusaha membantu suamiku Untuk berdiri, dengan perlahan tapi pasti akhirnya suamiku bisa berdiri dengan di bantu olehku.
Lantas aku menuntunnya untuk coba berjalan, pelan-pelan suamiku bisa melangkahkan kakinya, sambil tangannya aku pegang.
''Mas..Mas sudah bisa mulai berjalan, berarti Mas tidak harus duduk di kursi roda lagi'' sahutku.
Kini Suamiku sudah bisa belajar berjalan, tinggal di bantu saja dengan pakai tongkat, dan ia sekarang sudah tidak membutuhkan kursi roda.
Aku bersyukur terima kasih kepada Tuhan atas kemajuan kesehatan suamiku itu, dan aku sangat senang sekali, walau pun aku tahu penis masih tidak bisa berfungsi.BERSAMBUNG