http://1.bp.********.com/-sx-ZNXrKc2M/Tw9fos4vNGI/AAAAAAAAHtg/yrjVlNiYZIc/s320/fasha+sandha+nikah.jpg
AMELIA NOVITA SARI.
Puas.....Puas sekali rasanya aku melihat perlakuan kasar Bimo terhadap istrinya Irene, yang menampar pipinya berkali-kali.
Aku tidak sia-sia dengan berkorban menjadi sponsor Bandnya Bimo, terbukti aku sudah bisa mengendalikannya.
Biar tahu rasa Si Irene, berani membuat masalah denganku, sampai ia berani menyakitiku dengan menamparku waktu itu.
Dan sekarang aku sudah bisa membalas walau pun tidak dengan tanganku, aku bisa membalasnya dengan tangan suaminya Bimo.
Dan sudah aku peringatkan terhadapnya ini hanya baru awal, akan ada episode-episode berikutnya yang lebih menyakitkan.
Yang terpenting sekarang aku sudah di izinkan untuk tinggal di rumahnya Irene, supaya aku bisa melancarkan aksi-aksi balas dendamku.
Setelah pertengkaran Mas Bimo dengan Irene, hubungan mereka jadi tidak membaik, terlebih lagi Mas Bimo yang sudah membencinya.
Tinggal sekarang bagaimana aku mencari alasan terhadap suamiku Mas frans untuk meninggalkan rumah dalam waktu yang lumayan lama.
Kalau aku jujur mengutarakan hal yang sebenarnya, bahwa aku akan tinggal di rumah Irene temanku, pasti akan mengundang banyak pertanyaan suamiku, jadi aku harus mencari jalan lain.
Setelah aku memutar otak untuk berfikir akhirnya aku mendapatkan jalan atau alasan untuk tinggal di rumahnya Irene.
Siang itu pun aku berangkat ke tempat kerjanya Mas frans, kendaraan putih BWMku pun meluncur menuju tempat kerja.
Beberapa saat kermudian aku pun sampai di tempat kerjanya, lalu aku pun turun dari Mobil BMWku.
''Siang Bu'' Security menyambut salam terhadapku.
''Siang pak'' jawabku sambil melangkah masuk kedalam.
''Selamat Siang Bu Amel'' Sapa seorang Reception di kantor Suamiku.
''Siang..., Bapak Ada engak''? tanyaku.
''Bapak ada Bu, tapi bapak sedang Meeting'' jawan salah satu karyawati Suamiku.
''Yaa sudah Biar aku nunggu di ruanganya saja'' Kataku sambil melangkah menuju Lift.
Dan ketika aku baru keluar dari Lift, aku sudah di sambut oleh sekretaris Suamiku yaitu Dewi, Memag Dewi selama Ini cukup Mengenalku.
''Siang Bu Amel'' Sapa Dewi sambil membungkukan Badan.
''Ohh..yaaa, Siang Wi''jawabku.
''Bu bapak lagi ada Meeting, apa Ibu mau menunggu di ruangannya Bapak''? tanya Dewi.
''Iya Wi aku nunggu saja di ruangan Bapak'' sahut.
Dan aku pun melangkah menuju ruangan kerja Suamiku di ikuti Oleh Dewi Sekretarisya, sesampai di ruang suamiku lalu kujatuhkan pantatku di atas Sofa.
''Ibu mau Minum Apa''? tanya Dewi.
''Engak usah Wi'' jawabku.
''Baik Ibu kalau begitu saya Tinggal dulu, dan kalau Ibu butuh apa-apa panggil saja saya'' katanya.
Lalu Dewi pun pergi meninggalkanku di ruang kerja suamiku, dan untuk mengusir rasa jenuh ku ambil majalah yang berada di atas meja lalu ku baca-baca.
Cukup lama aku menunggu suamiku selesai meeting, sampai akhirnya suamiku pun datang keruang kerjanya karena meeting sudah selesai.
''Haaii Mamih tumben datang kekantor Papih tidak mengabari terlebih dulu'' kata suamiku sambil memelukku.
''Hhhh..Jadi Mamih engak boleh datang ke kantor Papih kalau sebelum tidak kasi kabar yaaa'' Sahutku manja.
''Engak bukan begitu Mih, kalau Mamih mau datang meetingnyakan Bisa Papih tunda dulu jadi Mamih tidak perlu menunggu'' kata suamiku.
''Engak apa-apa kok , Mamih menunggu kan pekerjaan Papih lebih penting''. Ucapku.
''Mih Ada apa Mamih tumben-tumbenan datang kekantor Papih''? tanya Suamiku.
''Begini Pih..., Teman-Teman Mamih sore ini mau jalan-jalan keliling eropa, Iya mengajak Mamih, boleh yaa Pih...., Maih Ikut'' Rayuku sambil menyenderkan kepalaku di bahunya.
''Lho...tumben kok mendadak sakali berangkatnya''? tanya Suamiku Mas Frans.
''Habis Mamih di beri tahunya Juga mendadak, Ya,,,Pih...boleh Yaa mamih Ikut'' rayuku lagi.
''Yaa sudah kalau Mamih mau pergi jalan-jalan Papih ijinkan, kalau pun Papih tidak mengijinkan pasti Mamih akan marah-marah'' kata Suamiku.
''Makasih Pih...Mmmmuahhhh....''ucapku Sambil mencium Pipinya.
''Jam berapa Mamih berangkatnya''? tanya suamiku.
''Jam enam sore Pih..., terus Pih Mamih minta Uang Untuk bekal Liburan sama shoping di sana'' kataku.
''Baik Mih..., nanti Papi transfer ke rekeningnya Mamih'' Ucapnya.
Setelah cipika-cipiki aku pun pamit terhadap suamiku, dan aku melangkah keluar meninggalkan kantor suamiku.
Lalu aku pun kembali menuju rumahku, sesampai di rumahku aku langsung mengemasi baju-bajuku kedalam koper.
Setelah aku selesai packing bajuku, lalu aku pun menunggu Bimo untuk menjemputku, dan setengah jam kemudian Bimo pun datang menjemputku.
Kami pun berdua langsung menuju rumahnya Bimo, di perjalanan aku pun asik bercengrama sambi di selingi gelak tawa.
http://4.bp.********.com/-Xyn_eOuf1I4/Vmr650uJqoI/AAAAAAAAb3E/BcFeTAm6aiA/s640/5.jpg
IRENE JAYANTI.
Bagai perahu yang sedang di terjang Obak besar, itulah keadaan rumah tanggaku sekarang ini, setelah Mas Bimo mengetahui aku bersetubuh dengan Andre anakku.
Tapi apapun yang terjadi akan aku pertahankan keutuhan rumah tanggaku, aku tidak mau sampai bercerai dengan Mas Bimo suamiku.
Karena aku sangat mencintai dan menyayangi Mas Bimo Suamiku, apa pun aku akan rela berkorban demi suamiku tercinta.
Memang aku tahu dan sadar awal praha biduk rumah tanggaku , ini semua terjadi karena Amel, dan ia pun sempat mengancamku untuk berbuat yang lebih lagi.
Aku tidak tahu apa yang akan ia rencanakan lagi terhadapku, setelah gagal merusak hubungan pertunangan Andre dan Alya.
Ia kini berusaha Untuk merusak rumah tanggaku dengan Mas Bimo, tapi yang jelas aku akan ikuti episode-episode yang ia janjikan.
''Yaaaa Tuhan berilah aku kekuatan untuk bisa menjalankan cobaan ini'' bathinku berkata.
Aku pun sekarang bimbang, apakah aku harus meminta maaf sama Amel untuk mengahiri pertengkaran dan permusuhanku.
Setelah berfikir, Yaaa aku harus meminta maaf sama Amel, aku harus mengalah demi keutuhan rumah tanggaku.
Tidak lama kemudian aku mendengar suara mobilnya suamiku memasuki halaman Rumahku, dan aku pun bergegas menuju pintu depan rumah Untuk menyambutnya.
Setelah aku di depan teras rumahku, aku sempat kaget ketika melihat Amel keluar dari mobil Suamiku bersama Mas Bimo.
Terdengar renyah tawa mereka berdua ketika keluar dari mobil, lalu kulihat Amel menuju belakan bagasi Mobilnya Mas Bimo untuk mengambil sesuatu.
''Sayaaang....biarin saja nanti Irene yang mengangkat kopernya'' ucap suamiku.memanggi Amel sayang di depanku.
Mendengar Ucapan Mas Bimo Memanggil sayang terhadap Amel sempat membuatku cemburu, tapi aku berusaha untuk tetap santai.
''Irene tolong bawakan kopernya Amel masuk kedalam'' suruh suamiku.
''Aaaaa....Aku Mas'' ? tanyaku.
''Iyaaaaaa, memang siapa lagi'' bentak Mas Bimo.
Lalu aku pun menuju bagasi mobilnya, lalu aku pun mengeluarkan kopernya yang besar dari dalam mobil suamiku.
''Hhhhmmmm......Aduh....berat sekali koper ini'' gerutu dalam hatiku.
''AAaaaaww......Bimo apa yang kamu lakukan'' teriak Amel.
Kulihat mas Bimo membopong tubuh Amel, lalu ia pun melangkah masuk kedalam rumah sambil membopong tubuhnya Amel.
Sementara itu aku mengikutinya dari belakang dengan menarik kopernya Amel yang besar dan berat ini, dan Mas Bimo melangkah menuju kamarku.
Setelah di dalam kamarku, lalu mas Bimo mambaringkan tubuh Amel dengan penuh hati-hati, sementara aku hanya berdiri seperti patung di depan kamar.
Lalu Mas Bimo suamiku langsung menyambar Bibir merah Amel,Dengan penuh nafsu suamiku memagut bibirnya.
Dan langsung dibalas ciuman suamiku oleh Amel dengan penuh nafsu juga, lidahnya menyambut kehadiran lidah Mas Bimo suamiku.
Lidahnya menjulur masuk ke dalam rongga mulut suamiku dan menari-nari di dalam mulutnya, Aku sendiri kaget dengan apa yang mereka berdua lakukan.
''Hhhmmmppppp…..hhhmmmpppp….....''gumamku.
''Entotin Amel Sayang....., kawinin aku sekarang yaaang,, shhh... ''racau Amel sambil mendesah, karena jari-jari Mas Bimo mengelus-elus memeknya dari balik cd g-string putih motif bunga-bunga yang di pakai Amel.
Aauuhh,, Sssshhh ,,,,,,Ssssshhhh.....erang Amel.
Aku masih tidak bisa percaya melihat sahabatku sedang bermain cinta dengan suamiku, dirumahku, diranjang pernikahanku dengan suamiku, dan memohon untuk dipuaskan.
Apa yang sebenarnya terjadi pada Amel sahabatku, sampai ia tega berbuat itu padaku mengapa dia jadi begitu, Kata-kata ku dalam hati.
''Baik sayaaaang...aku siap jadi budakmu dan siap melayanimu'' ucap Suamiku Mas Bimo.
Aku terkejut mendengar percakapan mereka berdua, apa lagi kalimat terakhir yang diucapkan oleh suamiku, yang rela jadi budaknya Amel.
Lalu dengan cepat di bukanya celana jeans yang di pakai Mas Bimo oleh Amel, dan di bantu oleh tangan Mas Bimo Juga.
Sehingga kini celana jeans yang di pakai suamiku sudah terlepas, dan kini tinggalah celana boxer yang masih di pakai oleh mas Bimo.
Lalu tangannya Amel merayap masuk kebalik celana boxer Mas Bimo... Merayap ke pantat Suamiku , jarinya menyelusup lalu menyentuh Anus bo'ol Mas Bimo.
Suamiku menggelinjang dan terus di korek-korek lubang anusnya suamiku oleh jari-jarinya Amel, sambil mereka pun terus berciuman.
Mas Bimo Suamiku berusaha melihat ke pintu, yang pada waktu itu aku sedang berdiri mematung di ambang Pintu kamar.
.
"Gak usah takut sama Istri kamu Bim, Pasti dia juga memberi ijin untuk ngentot," Kata Amel sambil tetap agresif menggerayangi kontol Mas Bimo.
''Bukan begitu ,Iren...?" Amel meyakinkan sambil menengok kearahku yang masih berdiri gemetar di depan pintu kamar.
"Iya Mas.. Nikmati saja" jawabku dengan suara bergetar.
Lalu di tariknya celana boxer Mas Bimo sampai ke terlepas, kontol Suamiku yang gede dan panjang itu langsung mengacung bagai tongkat.
Tiba-tiba Mas Bimo merasakan kenikmatan pada kontolnya ketika dengan lahapnya Amel mengulum kon tolnya.
Bibir Amel yang merah dan seksi itu berpurar-putar dan mengisap-isap kontolnya. Mas Bimo Suamikumenggeliat menahan nikmat yang luar biasa.
Dan lidahnya Amel pun turun kebawah dan lebih bawah lagi sampai akhirnya berada di lubang anusnya Mas Bimo, lalu di jilati lubang anus Mas Bimo.
''Uuuuhhh… Nikmat Mel… Ouuhhh…… Sssshhhhh….. Aaaahhhhh…. Eeenaakk sekali sshhhh…aaahhhh…''
Karena Mas Bimo belum pernah dijilati Anus atau Bo'olnya seperti itu maka Ia terus mengerang merasakan kenikmatan yang baru pertamakali ini dia rasakan.
Sementara Amel terus mengisap dan melumat Anus Suamiku dengan lahapnya. Kontol Suamiku makin mengeras dan berdenyut.
Lalu mereka pun merubah posisi dan kini di lucutinya baju Amel satu persatu sampai akhirnya Amel telanjang bulat.
Lalu segera di arahkan kontolnya Mas Bimo ke Lubang Memeknya, dan langsung di goyamhkannya pantat suamiku maju mundur.
''Ooohhh... Bim... Aaaaghh... Eenak Bim... kontolmu... enak sekali... terus Bim genjot Memekku... Ssssssttttt... Aaaaagghh...'' desah Amel.
''Enak Mel, Ooooogghh... Memekmu juga enak...'' Mas Bimo pun mengerang keenakan merasakan jepitan Memek Amel di kontolnya.
Kontol Mas Bimo Suamiku semakin gencar keluar masuk di Memeknya Amel, gerakannya semakin bertambah cepat.
''Oooogghhh... Biiiiiimm.... Enaaaak... teruss genjot... teruss....yyaaaahh... sssttt... Oooohhh... Biiimm kontolmu betul-betul enaaakk... terus Bim terus.... Genjot teruss... Memekku.. Oooooohhh... Ssssttt... Aaaahhh..'' Amel merintih dan mendesah keenakan.
Melenguh, desahan dan erangannya semakin menjadi, nafsu birahi mereka semakin membara seiring dengan semakin kerasnya suara berkecipak dari kemaluan mereka.
Dengan hot dan penuh gairah..... Mas Bimo Menikmati tubuh Amel yang menggairahkan... Dan mereka pun kembali mengarungi dunia nafsu penuh SYAHWAT birahi dan kenikmatan....
Sementara Aku yang berdiri di depan pintu kamar menangis tersedu-sedu. Menutup telingaku.
Tak sanggup mendengar desah dan rintihan kenikmatan dua sejoli yang sedang dikuasai nafsu SYAHWAT.....
BERSAMBUNG.