Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SYAHWAT

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
ahhh ss nua pendek pendek....kurang mangscrott suhu
 
makasi hu uda update:ampun:
ditunggu kelancrutanya... :ngeteh:pokoke tetap semangka:berat:
 
Woww makin banyak aja sih syahwat yang dipenuhi oleh Arman... Sepertinya bimo udah ga bisa diharapkan jadi suami Irene lagi
 
belum ya....?
 
0eb2ea5e547bb3ef61f24e05c6141667.jpg

RENI PRAMESTI.

Beberapa saat kemudian Anakku Arman kembali datang dengan membawa Air jeruk dingin, setelah minuman itu di simpan di atas meja kemudian Arman duduk di sebelahku.


Aku yang melihat ekspresi Arman kesel juga, apalagi ketika Arman dari tadi matanya itu selalu memperhatikan dada Ustazah Airin.


Begitu juga dengan Ustazah Airin, matanya dari tadi melihat ke arah selangkangan Arman anakku yang hanya memakai celana boxer pendek.


Dibawah meja dengan gemas tanganku mencubit paha Anakku Arman ,lumayan keras hingga membuat Arman meringis kesakitan.


Entah kenapa aku menjadi kesal terhadap Anakku Arman, mungkinkah ini yang di namakan cemburu, apalagi setelah aku mengetahui persetubuhan antara Arman dan Ustazah Airin.


Pikiranku saat ini jadi campur aduk karena melihat ekspresi Arman terhadap Ustazah Airin, rasa kesal pun tak bisa aku sembunyikan lagi.


Di saat-saat aku sedang berbincang dengan Ustazah Airin mengenai celana dalam g-string, di karenakan aku merasa kesal akhirnya aku hilang control.


Dan aku pun berdiri, lalu aku menarik ke atas baju gamis warna cream yang di pakai, sehingga dengan jelas pantat semokku yang di balut cd model g-string tali warna ungu terlihat.


Dan bukan hanya oleh Ustazah Airin saja terlihat pantatku yang di balut cd g-string warna ungu, akan tetapi oleh Arman Anaknya.


''Sayang....gimana dengan penampilan Ibu..., sexy bukan''? tanyaku terhadap Arman.


''Iya...Bu..., Ibu nampak sexy sekali'' jawab Arman sambil tersenyum.


Melihat apa yang aku lakukan Ustazah Airin hanya terdiam , Ia hanya menundukan kepala, dan sesekali melihat ke arahku dan Arman.


''Bu Ustazah....Ibu engak usah malu begitu, bukannya Bu Ustazah juga pernah memergoki kami pada saat aku Dan Arman lagi ngentot.'' ucapku dengan nada vulgar, campur kesal.


''Iii....Iiiii..Iya Bu''jawab Ustazah Airin singkat.


''Dan bukan hanya memergoki, tapi Bu Ustazah pernah merasakan kontol besarnya Arman, bukan begitu Bu Ustazah''? tanyaku


''Jaa..ja....ja....ja....'' belum juga ia selesai bicara sudah di potong olehku.


''Iya...Aku sudah tahu Bu Ustazah, Arman yang menceritakan semuanya'' Sahut Bu Reni.


Mendengar semua yang aku utarakan Ustazah Airin memerah wajahnya, ia pun terdiam seribu bahasa, kepalanya menunduk kebawah.


"Ada apa Ustazah Airin, kok gelisah kelihatanya?" tanyaku yang melihat perubahan wajah Ustazah.


"Gak pa pa Bu Reni..Inget suamiku yang belum di kasih Obat apa belum" jawab Ustazah ngawur mencari alasan.


Lalu kami terdiam sejenak. Melihat Ustazah Airin yang hanya terdiam dan tertunduk aku pun merasa kasihan.


''Bu Ustazah apa yang terjadi antara Bu Ustazah dengan Arman, aku tidak menyalahkan Bu Ustazah, itu semua karena SYAHWAT Arman yang begitu besar'' kataku sambil meleparkan senyum terhadap Ustazah Airn.


''Ma..Maafkan saya Bu Reni'' kata Ustazah Airin.


''Bu Ustazah engak Usah minta maaf, aku paham benar tetang keadaan Bu Ustazah karena kita sama-sama perempuan'' Sahutku.


Ketika aku berbicara seperti itu, kulihat wajah Ustazah Airin tidak nampak terlalu tegang kini agak lebih santai.


''Bu Ustazah apa belum pernah memakai celana dalam model g-string seperti ini''? tanyaku


''Belum tuh Bu Reni'' jawab Ustazah Airin, mulai cair tidak tegang lagi, tapi masih terlihat malu-malu.


''Wah..., sepertinya kalau Bu Ustazah Airin pakai celana dalam model g-string pasti akan terlihat sexy dan menarik, bukan begitu Arman sayang'' Ucapku.


''Oooo...Iiiiya Bu.. pasti akan sexy'' jawab Arman.


''Tuh...Bu Ustazah Arman saja bilang seperti itu, gimana dengan Bu Ustazah'' kataku.


''Hhhmmmm......''Jawab Ustazah bingung dan malu-malu.


''Baiklah Bu Ustazah..., untuk kali ini sebagai promosi saja saya kasih cd g-string berikut Bhnya, tapi Bu Ustazah harus langsung coba''kataku sambil memberikan cd g-string model loreng-loreng.


''Tapi Bu Reni'' jawab Ustazah Malu-malu.


''Ayolah Bu Ustazah coba saja dulu'' kataku.


''Iiiiya Bu Reni. tapi saya cobanya jangan di sini ada Arman'' ucapnya.


''Lho kenapa Bu Ustazah malu, bukankah Arman juga pernah lihat tubuh Bu Ustazah bahkan pernah mencicipinya'' sahutku.


Mendengar ucapakan Ustazah Airin pun tidak bisa berkata-kata apalagi, seperti kerbau yang di cocoki hidungnya Akhirnya Ustazah Airin mau mencoba memakai cd G-string itu di depan kami berdua.


Lalu Ia pun mulai menarik keatas baju gamis warna coklatnya, setelah baju gamis warna coklat tersingkap ke atas pinggang.


Kini terlihat jelas cd putihnya yang membalut pantat yang semoknya padat berisi, perlahan-lahan Ustazah Airin menurunkan cd putihnya sampai akhirnya terlepas.


Dan Akhirnya aku pun bisa melihat Memeknya Ustazah Airin, yang di sekitarnya terlihat bulu-bulu yang tercukur dengan rapi.


Rupanya Ustazah Airin pandai merawat Memeknya, terbukti di sekitar memeknya bulu-bulunya tercukur dengan rapi.


Sementara Itu Ku lihat wajahnya Arman anakku mulai memerah, pertanda SYAHWATNYA mulai bangkit, dan sesekali ia menelan ludahnya sendiri.


Kemudian Ustazah Airin mulai mengambil cd G-string yang berada di atas meja, lalu di pakainya celana dalam g-string tersebut.


''Wah....Bu Ustazah benar-benar sangat sexy sekali'' ucap Arman anakku.


''Tuhkan...apa kata saya juga, benarkan Ustazah nampak sexy pakai cd g-string'' kataku.


Mendengar pujian Aku dan Arman, kulihat wajah merah merona di pipi Ustazah Airin, dan terlihat hidungnya pun agak mekar.


''Bu Ustazah silahkan Bhnya juga coba sekalian''kataku.


Lalu Ustazah Airin pun mencoba untuk memakai Bh warna motif loreng, dan Bh pun di pakai oleh Ustazah Airin.


Kemudian Ustazah Airin pun langsung merapihkan pakaiannya kembali, dan kulihat wajahnya Arman nampak kecewa ketika Ustazah Airin merapihkan pakaiannya.


Dan kulihat tonjolan di balik celana boxer yang di pakai Arman nampak lebih terlihat, rupanya kontol Arman sudah ngaceng.


Dan situasi ini pun di sadari oleh Ustazah Airin, sesekali matanya curi-curi pandang terhadap kontol Arman yang masih di bungkus celana boxernya.


Aku sadar rupanya yang bernafsu bukan saja hanya Arman anakku, rupanya Ustazah Airin pun sudah bernafsu sampai merah wajahnya ketika melihat kontol dari balik celana boxer yang di pakai Arman.


"Ustazah Airin rupanya nafsu juga liat anakku" pikirku,hatiku tergelitik juga ingin tahu respon Ustazah Airin bila digoda anakku.


"Sssssst..Sayang kontolmu sudah ngaceng tuh....'' Bisikku pada Arman,sambil mendelik ke celana boxer yang di pakainya.


"Emang kenapa?" Arman menjawab sambil berbisik pula.


"Dari tadi diliatin Ustazah Airin"sahutku.


"Masa sih?" Ucap Arman.


Aku menoleh pada Ustazah Airin yang duduk di depanku .Ustazah Airin nampak gugup dan mengalihkan pandanganya.


Aku pun tersenyum, dalam hatiku ada rasa bangga karena Arman anakku bisa menjadi perhatiannya sekelas Ustazah.


Lalu aku pun meninggalkan mereka berdua untuk mandi sore, supaya Ustazah Airin tidak merasa canggung kalau berdua dengan anakku saja.


"Bu Ustazah maaf yaa, aku tinggal dulu mandi, karena badanku merasa lenget''kataku.


"Silahkan Ibu Reni" jawab Ustzah Airin.


"Bu Ustazah jangan pulang dulu,aku masih ingin ngobrol sama Bu Ustazah nanti" kataku.


"Iya Bu Reni,aku gak kemana- mana kok" ucap Ustazah Airin.


"Sayang temani Ustazah Airin, Ibu mandi dulu " kataku


''Baik Bu" jawab Arman,sambil tersenyum.

foto-Shinta-Bachir-200x290.jpg

http://4.bp.********.com/-Xyn_eOuf1I4/Vmr650uJqoI/AAAAAAAAb3E/BcFeTAm6aiA/s640/5.jpg
IRENE JAYANTI.


Aku berlari masuk kedalam rumahku, sambil tanganku mengusap-ngusap Pipiku bekas tamparan suamiku Mas Bimo.


Setelah di dalam rumah, aku langsung masuk kamarku, dan sesampai di dalam kamar lalu kujatuh badanku di atas tempat tidurku, Air mataku jatuh tak tertahankan lagi.


''Hiiiksss......Hhiiiiikkks......Hiiiikkks...., Kamu tega Mas berbuat sekasar ini padaku, hanya karena Amelia Brengsek...itu'' Tangisku pun pecah, aku menangis di dalam kamarku sambil memukul-mukul bantal.


Tidak lama kemudian Mas Bimo pun menghampiriku di dalam kamar, Ia berusaha Untuk menenangkanku.


''Mam....Maafin Papa..., tadi Papa lepas kontrol'' kata Mas Bimo Suamiku.


''Hhiiikss....Hhhiiiiks....Mas Bimo Tega....menyakitiku...Mas sudah tidak sayang lagi sama Mama'' Ucapku dalam tangis.


''Engak Mam..., Papa sayang sama Mama..., oleh sebab itu Papa minta maaf sama Mama kerena telah hilap berlaku kasar.'' Kata mas Bimo Suamiku.


Kemudian aku pun bangun dari tempat tidurku, lalu ku peluk tubuh suamiku Mas Bimo, Dan pada saat aku memeluk tubuh Mas Bimo Kulihat banyak kecupan merah di leher Suamiku.


Rasa marah dan kesal kian menyeruak di dalam dadaku, tapi aku berusaha untuk mengendalikan semuanya itu.


Aku ingin tahu Apakah gerangan yang terjadi, kenapa Mas Bimo Bisa pulang bareng bersama si Amel Brengsek.


Dan siapakah yang telah membuat banyak kecupan merah di leher suamiku Mas Bimo, Apakah ini juga perbuatan Si Amel brengsek.


'' Pap Ini lehernya kok banyak kecupan merah, siapa yang telah membuat kecupan merah Ini''? tanyaku dengan nada yang berat.


'' Yang buat kecupan merah Amel Mam'' jawab Suamiku dengan santai.


Sontak saja ini membuatku semakin geram, emosiku sudah mencapai Ubun-ubun dan hampir meledak, tapi kembali lagi sekuat tenaga aku berusaha untuk mengendalikan emosiku itu.


Karena aku ingin tahu penjelasan dari suamiku mas Bimo gerangan Apa yang terjadi, lalu dengan kata yang terbata-bata aku mencoba bertanya lagi pada suamiku.


''Jaaaa..jaa...Jadi Papa habis Begituan dengan Amel''? tanyaku.


''Iya Mam..'' jawab Mas Bimo dengan santai.


''Papa...kenapa Papa lakukan Ini semua'' teriakku.


Emosiku pun meledak, aku sudah tidak bisa mengendalikan emosiku lagi ketika mendengar Mas Bimo Bersetubuh dengan Amel.


''Lho....kenapa Mama jadi marah seperti ini, bukankah dulu Mama yang meminta Papa Untuk berhubungan badan dengan Amel''? tanya Suamiku.


''Iiiii...Iyaaa ..Papa Itu dulu..., tapi Untuk sekarang Tidak'' jawabku


'' Tapi kenapa Mam..., Papa engak mengerti, sebenarnya apa yang terjadi sampai tadi saja Mama sangat marah sama Amel''? tanya Suamiku.


Mendengar pertanyaan Suamiku Mas Bimo Aku jadi sedikit bingung, harus dari mana aku menjelaskan permasalahanku dengan Amel.


Kerena aku tidak mungkin menjelaskan kronologi yang sebenarnya, bahwa awal permasalahan kami di mulai pada saat aku ngentot bereng dengan Anakku Andre.


Aku pun masih terdiam sejenak, dan masih berpikir mencari alasan dari pertengakaranku dengan Amel.


''Iya Pap...Aku sedang bertengkar dengan Amel'' Ucapku.


''Tapi kenapa Mama bertengkar dengannya, apa yang membuat kalian bertengkar''? tanya Suamiku.


Mendapat pertanyaan suamiku yang bertubi-tubi itu, membuat aku jadi bingung, sampai aku mendapat jawaban kembali.


''Karena Amel sudah kurang ajar Pap, iya mengadudomba Andre anakku dengan Alya, sampai hubungan pertunangan mereka terancam bubar Pap'' jawabku.


''Mengadu domba gimana Mam, Papa engak mengerti coba Mama jelaskan lebih detail lagi'' kata Suamiku.


Belum sempat aku menjawab pertanyaan Suamiku, tiba-tiba sudah ada yang memotong jawabanku, ternyata Amel sudah berdiri di depan pintu kamar.


''Iya Bim..., aku yang melaporkan Andre sama Alya'' Ucap Amel.


''Melaporkan tentang Apa Mel''? tanya Suamiku.


''Amel aku mohon jangan Mel'' kataku sambil beranjak berdiri menghampiri Amel yang berada di depan pintu.


''Oh.....jadi kamu takut Yaaaa'' sahut Amel.


''Takut Apa Mel..., coba kamu jelaskan semuanya '' kata suamiku.


'' Iya Bim memang benar aku yang melaporkan sama Alya, bahwa Mamanya Andre sering ngentot bersama Andre ketika suaminya pergi.'' Kata Amel.


''APA....'' teriak Mas Bimo.


''Engak Mas....Amel kamu jangan menambah-nambah cerita, memang benar aku sama Andre pernah hubungan Badan tapi engak sering setiap saat'' kataku.


''Apa jadi kamu sering berbuat begitu, kurang apa lagi aku ini, kamu sudah aku kasih kebebasan untuk ngentot dengan orang lain, kamu masih berani berbuat begitu di belakangku dengan anakku sendiri lagi'' teriak Mas Bimo dengan penuh emosi.


Mendengar ucapan Mas bimo yang marah aku hanya terdiam, aku pun takut melihat Mas Bimo yang marah seperti Itu.


''Kenapa kamu lakukan Iti Irene, padahal kita sudah sepakat kita boleh melakukan sex di luar pasangan asal kita terbuka, kalau ini namanya kamu sudah main di belakangku'' teriak mas bimo lagi.


''Maaa..Maaa...Maafkan saya Mas'' ucapku.


''Alah ....persetan dengan Maaf '' ucap suamiku.


PLAAAK.....PLAAAK....PLAKKKK...... Tamparan pun bertubi-tubi terhadap pipiku.


''Ampun Mas....Ampun aku Minta Maaf'' ucapku sambil menangis.


Kemudian Mas Bimo Suamiku membuka lemari pakaiannya, lalu ia pun mengemasi pakaiannya kedalam koper.


Lalu aku pun menghapiri Mas Bimo dan Bersimpuh di bawah kakinya sambil menangis aku pun minta maaf terhadapnya.


''Mas jangan pergi Mas...., Aku minta maaf Hiiiikss....Hhhiiiiks....''kataku sambil menangis.


Lalu di dorongnya tubuhku oleh kakinya sehingga aku terjungkal, dan Mas Bimo pun melangkah pergi, tapi pada saat Mas Bimo akan keluar kamar.


Tiba-tiba Amel pun menahannya, dan ia pun berbisik-bisik terhadap Mas Bimo, aku pun tidak tahu apa yang dia bisikan terhadap Suamiku.


Tapi yang jelas Mas Bimo, sampai akhirnya tidak jadi pergi, dan ia pun kembali menghampiriku, lalu menarik tanganku dengan kasar.


''Baik aku tidak akan pergi, asalkan Amel tinggal di rumah ini'' Kata Mas Bimo.


''Tapi Kanapa Amel harus tinggal di sini Mas, bukankah ia juga punya rumah'' ? tanyaku heran.


''Kamu jawab saja..., engak usah banyak tanya, setuju engak Amel tinggal disini, atau aku yang pergi dari rumah ini'' teriak Mas Bimo.


''Baa...Baik Mass Aku setuju''jawabku tanpa pikir panjang.


Lalu Mas Bimo pun mendorong tubuhku dengan kasar sampai aku terjatuh di lantai kamarku, dan ia pun pergi ke luar kamar meninggalkanku.


Dan tidak lama kemudian Amel pun menghampiriku, yang sedang menangis di atas lantai kamar tidurku.


''Irene Ini baru awal'' bisiknya di telingaku. Aku tidak mengenrti maksudnya yang jelas ini bukan maksud baik dari Amel.

8daf90ec05d8cd8f9d987c4b94fcb0a4.jpg

AIRIN NUR ADELIA.


Akhirnya hatiku pun menjadi lega, setelah di tinggal oleh Ibu Reni Untuk mandi sore, tadi aku sempat salah tingkah di buatnya.


Di satu sisi mataku ingin sekali melihat tonjolan kontol di balik celananya Arman, tapi di sisi lain aku malu dengan Ibu Reni.


Kini aku lebih leluasa setelah di tinggal mandi oleh Ibu Reni, bukan hanya melihat tonjolan kontol Arman saja, tapi obrolan kami pun semakin hot dan vulgar.


''Wah sepertinya ada burung yang ingin keluar dari sarangnya tuh...'' kataku.


''Iya nih....'' sahut Arman singkat.


Lalu aku pun pindah tempat duduk, yang tadinya aku di depan Arman, kini aku duduk bersebelahan dengannya.


''Mikirin apa sih kok jadi kenceng begitu?" ucapku pelan , sambil tanganku kini memegang penis Arman dari balik celana boxernya.


Penisnya sudah sangat keras di selangkangan Arman ,hatiku berdebar kencang membayangkan besaran dan panjang kontolnya Arman itu.


''Mikirin Bu Ustazah yang cantik.." jawabnya Arman.


Sambil matanya yang lekat meneliti setiap inchi wajahku yang cantik berkerudung di depannya,matanya Arman terus memandangi diriku.


"Arman kok bisa terangsang ibu-ibu tua seperti aku?" tanyaku pelan , sambil mataku sayu menatap anak muda didepanku.


Sementara jari-jariku mengurut-urut kontol Arman yang kini telah keluar dari celana boxer yang di pakainya, kontolnya sudah tegang sempurna,berdenyut pelan dengan urat urat bertonjolan.


"Siapa yang akan bilang Bu Ustazah tua kalau cantik kayak gini..Emmh..Enak Buk.." Racau Arman.


"Pantes saja Ibu sama Umimu senang di tiduri oleh penismu yang segede gini" ucapku.


''Di Entot kontolku Bu Ustazah, bukan Penis'' jawab Arman.


''Ya...kontolmu....'' sahutku jadi Ikut vulgar.


''Bu Ustazah....Kita ke kamarku aja yuk, aku sudah tak tahan dengan permainan tangan Bu Ustazah di kontolku''. kata Arman.


"Jangan dong kalau ibumu tau gimana.."jawabku sambil senyum menggoda.


Arman dibuat mabuk kepayang dengan nekat ia menyosor bibirku yang sejak tadi menggodanya dengan senyum,dilumatnya dengan bernafsu.


Sementara itu Tangannya meremasi dadaku yang membusung indah.Aku terengah-engah tak bisa bernafas karena Arman yang buas menyerangku.


"Sudah Ar.....Nanti ketauan ibumu.."bisikku setelah melepaskan ciumannya.


Arman clingak-clinguk melihat depan dan belakang rumahnya, ruang tengah nampak suram karena diluarpun matahari sudah akan tenggelam di ufuk barat.


"Sebentar Bu Ustazah,tak liat Ibuku dulu"bisik Arman.


Tanpa menunggu jawabanku, Arman berjingkat sedikit berlari menuju kamar mandi di belakang rumahnya.


Dan gemericik air terdengar dari dalam kamar mandi, dan secepat kilat ia kembali ke ruang tengah mendapatiku yang sedang merapikan gamis yang berantakan akibat ulahnya.


"Ayo Bu Ustazah ke kamarku aja" ucapArman sambil menarik tanganku.


"gak Ar.....Gila kamu kalau ibumu tau gimana?" ucapku sambil berusaha melepaskan tanganya.


''Kenapa Bu Ustazah takut..., lagian Ibukan tahu bahwa aku pernah ngentot sama Bu Ustazah''. kata Arman.


Mendengar ucapan Arman benar juga..., kenapa aku harus takut, toh Ibu Reni tahu bahwa aku pernah di entot oleh anaknya.


Bagai kerbau yang di cocokin hidungnya akhirnya aku pun mau menuruti perintahnya Arman untuk masuk kekamarnya.


Sesampai di kamar dengan pelan ku dorong lembut tubuh Arman agar berbaring, Arman menurut ia mengangkat bokongnya ketika aku menarik lepas celana Boxernya melewati kakinya.


Kontolnya tegang kencang maksimal.Aku menggenggam kontol besar , mengocoknya pelan,merasakan betapa urat urat yang melingkarinya terasa keras dalam hangat yang nyaman di telapak tanganku.


''Sekarang besar mana punyaku atau punya suami Bu Ustazah''?tanya Arman setelah tanganku memegang batang kontolnya.


''Punya kamu Ar..lebih besar…,''sahutku malu-malu dengan tetap masih menggenggam kontolnya Arman.


Dengan penuh nafsu Arman memagut bibirku yang setengah terbuka akibat menahan SYAHWAT.


Lidahnya menjulur masuk ke dalam rongga mulutku dan menari-nari di dalam mulutku, Aku sendiri kaget dengan sergapan tersebut.


''Hhhmmmppppp…..hhhmmmpppp….....''gumamku.


Setelah rasa kagetnya hilang, Aku mulai membalas ciuman Arman dengan penuh nafsu, lidahku menyambut kehadiran lidah Arman di dalam mulutku.


Asyik berciuman tidak membuat Arman lupa dengan tugas tangannya, tangan kanannya mulai membuka kancing gamis bajuku.


Sampai akhirnya baju gamisku pun terbuka, dengan aksinya lalu payudaraku di remas-remas, di tambah dengan aksi tangan kirinya yang mengelus-elus punggungku.


Sementara tanganku yang sedang memegangi batang kontol Arman pun mulai beraksi, tanganku mulai meremas-remas batang kemaluan tersebut dan mengocok-ngocoknya.


Seiring dengan aksi kami yang saling serang di daerah sensitif , ciuman kami pun semakin bertambah seru, Aku dan Arman semakin di mabuk oleh gairah SYAHWAT, yang semakin meningkat.


Sambil tetap tidak melepaskan pagutan di bibirku, Arman berusaha untuk membuka Baju gamisku, yang di bantu olehku, sampai akhirnya baju gamisku terlepas dari tubuhku.


Kini hanya tinggal celana dalam putih motif bunga-bunga yang membalut tubuhku, Arman melihat payudaraku yang masih mengkal bergayutan dengan indahnya seiring nafasku yang memburu.


kedua putingnya yang agak kehitaman menghiasi payudaraku tersebut, sungguh kontras warna kedua putingnya itu dengan warna payudaraku yang putih.


Dengan rakus di terkamnya payudaraku tersebut, mulutnya dengan lahap menghisap kedua payudaraku tersebut silih berganti, sementara kedua tangannya asyik meremas-remas kedua bukit kembarku tersebut.


''Ooohhhh…Ar… enaaak…gelliiii… Ar…. Aaaahhhh… Arman…teruss… Ar… terusan…….ooohhh… Ar…,'' Aku merintih-rintih keenakan.


Dengan perlahan-lahan Arman mendorong tubuhku, sambil tetap mulut dan kedua tangannya beraksi di payudaraku.


Tangan kanan Arman mulai beralih kearah selakanganku setelah tubuhku terlentang di atas tempat tidurnya, kemaluanku di serangnya dari luar.


Arman merasakan CDku sudah lembab, dengan lembut memek dan kelentitku mulai ia elus-elus dari balik CD yang kupakai.


Tubuhku menggelinjang mendapatkan serangan tangan Arman di clistoris dan bibir memekku, walaupun masih terhalang oleh CDku,.


Tapi Aku dapat merasakan elusan-elusan tangan Arman ,memekku semakin banyak mengeluarkan cairan pelumasnya. CDku menjadi semakin basah.


Gesekan-gesekan tangan Arman semakin liar, Aku merasakan nikmat luar biasa, belum pernah suamiku melakukan hal seperti ini.


'' Ar...… Oooohhh.. Ar.. Terussss.. Ar……terusan….Ar… A aaaahhh enaaaakkk… Oooohhh……. Ooohhhh.. Armannnn…,'' rintihanku semakin menjadi.


Dengan perlahan-lahan Arman mulai mengarahkan kepala kontolnya ke Memekku , di elus-eluskannya kepala kontolnya tersebut di bibir Memekku dan Clistorisku, sehingga membuat aku menggelinjang kegelian.


''Ar..…Aaacchh… Arman… jangan di mainin begittuuuu… Ooooohhh… Ar… masukin kontolmu Ar…. Cepat ……Aaaaachhh… Arman…naaakkaaallll…'' pekikku.


Arman tersenyum dengan permintaanku tersebut, akhirnya keluar juga perkataan tersebut dari mulutku dan, Ssssleeeeepppp…..


Kepala kontolnya ia selipkan di lubang Memekku, yang di iringi oleh eranganku yang merasakan lesakan kepala batang kontol Arman di memekku.


''Eeeeggghhhh… kontolmu..Ar… besar sekali.. pelan-pelan Arman….,''eranngku.


''Hhhmmmm….''gumam Arman


Kemudian, Bllleeeesssss…..


Kepala kontol Arman mulai menyelusup masuk kedalam rongga kenikmatanku, yang di rasakan olehku adalah memek jadi penuh sesak oleh kontol Arman.


''Peeelllaaaan… Armannnn,… peelllaaaaannn… kontolmu besar Ar… uuuggghhhh… penuh memekku di buatnya…. '' Aku mengerang kembali.


Arman mendiamkan sejenak kepala kontolnya yang sudah masuk dalam lubang senggamaku, untuk memberi waktu agar lubang senggamaku menjadi terbiasa dengan besar kemaluannya, dan….


Bbllleeeessssss…… bleeesssss….


Arman mulai mendorong kontolnya kembali dengan perlahan-lahan, batang kemaluannya mulai terbenam setengahnya di lubang memekku.


''Aaaaggghhhh…. Ar… kontolmu…beesssaaaarrr…. Oooooggghhh periiih.. sakit memekku…Ar… ccaaabuutt… Ar…. Saakiittt….''rintihku yang merasakan kesakitan akibat lesakan batang kontol Arman yang besar.


''Hhhmmmpppp… bentarr… ttahan…Bu Ustazah nanti juga gak sakit seperti waktu itu'' sahut Arman tanpa mencabut kontolnya,


Dan, Bllleeeeessssss………


Arman mulai menggerakkan pantatnya naik-turun dengan perlahan-lahan, kontolnya pun bergerak dengan perlahan-lahan di lubang memekku yang masih dengan eratnya menjepit batang kontolnya.


''Eeeeghhhh…Uuuuuhss…. Ar… pelaaaannn… … pelaaann…,'' Aku merintih.


''Pelaaannn… Ar… pelaaaann…. Jangaaaannn… terlaalluuu… dalaammm.. Ar… Aaaaaghhh'' kembali Aku merintih saat Arman mendorong dalam-dalam kontolnya itu.


Arman pun menghentikan sodokan-sodokan kontolnya di memekku, dan ia mulai asyik menciumi mulutku yang sedang mengerang dan merintih kesakitan itu.


Akupun gelagapan dengan serbuan Arman, sementara aku sedang menahan sakit di memekku yang sedang di terobos kontolnya Arman yang besar.


Arman pun merubah maju-mundurnya menjadi gerakan memutar, sambil mulutnya asyik memagut bibirku, gerakan Arman ini tidak terlalu membuat sakit memekku.


Malahan memberikan sensasi nikmat untukku, rintihan kesakitan mulai berganti dengan desahan keenakan.


''Oooouughhh…Ar… terus…Ar… terus…putar…eenaakkk…tidak sakiit..lagii Ooooogghhh Ar…Aaahhh… enak..terusss..putar terus..,''desahku yang sudah tidak merasakan sakit di memekku.


Lama-lama gerakan berputar Arman tersebut mulai diselingi dengan tarikan dan tekanan, sambil memutar pantatku Arman mulai menarik pantatnya keatas perlahan dan saat menekan pantatnya Iapun tidak menghentikan putaran pantatnya.


Aku pun tidak menjerit kesakitan saat Arman melakukan hal tersebut, tapi malah mengerang keenakan.


''Aaaachhhh… Ar.. enakk… kontolmu enaakk… Ar..besar…memekku penuh dibuatnya… Ar… terus Ar…sodok kontolmu itu…,''erangku yang keenakan dengan aksi Arman.


''Hhhhmmmppp… Sssshhh… memek Bu Ustazah juga enak, semppittt… Oooohhh,'' Arman pun mengerang keenakan.


Saat sedang asyik-asyiknya Arman yang mulai menggenjot kontolnya itu di memekku, ku lihat bayangan tubuh orang yang sedang menyaksikan pertunjukkan kami.


Ia mulai menghampiri tempat tidur, rupanya bayangan Itu adalah Ibu Reni yang dari sejak tadi sepertinya memperhatikan kami dari balik pintu kamar.


''Hhmmmm… Rupanya anak Ibu mulai bermain di belakang Ibu, dan tidak mengajak Ibu ini''tegur Ibu Reni.


Ternyata memang benar orang tersebut adalah Reni Ibunya Arman, yang rupanya sudah tidak dapat menahan nafsu birahinya untuk ikutan bergabung.


''Uuughhh…Ibu…bikin kaget aja….,''kata Arman.


Aku pun ikut kaget saat melihat kehadiran Ibu Reni Ibunya Arman.


''Eeeehhh…Ibu… maaf…Ar… Aaaaachh… yaaanggg….,''kataku setengah menjerit, perkataanku terputus saat Arman menekan kontolnya dalam-dalam.


''Hhhhmmmm… Ibu Ustazah mulai nakal juga, yaaa…. Tapi gak apa-apa asalkan aku bisa ikutan gabung dengan kalian,''kata Ibu Reni dengan genit sambil mulai menciumi anaknya yang sedang telungkup menggenjotku.


''Aaahh… ayo Bu, kita muncrat bareng-bareng…Aaaaaggghhh…memek Bu Ustazah, sempit sekali…oooogghhh…,''jawab Arman sambil asyik merasakan jepitan memekku.


''Iyaaa… Bu… oooghhh… Ar…Aaaaahhh…terusss…tekan kontolmu….tekaaan Ar yang daaaalllaammm…Ooooghh..,''aKU meng-iyakan perkataan Arman sambil tetap merasakan enaknya sodokan-sodokan batang kontol Arman di memekku.


Tanpa menunggu lama lagi, Ibu Reni mulai beranjak kebelakang anaknya, ia pun menelungkup di atas ranjang, tujuannya ialah biji peler anaknya yang bergoyang-goyang.


Sambil berpegangan di pantat Arman yang bergerak naik turun, Ibu Reni pun mulai sibuk menjilati biji peler Arman.


Lidahnya menyapu batang Kontol Arman,saat muncul keluar dari lubang memekku, dan lidahnya menyapu biji peler Arman saat batang kontol Arman bersembunyi di lubang memekku.Aksi tersebut menambah sensasi luar biasa.


''Ooughhh.. Bu, enaaakk… Bu… terus… jilat biji pelerku…Ibu… jilat kontolku… aaahhh Ibu hebat…eenaakkk…,''erangan Arman terdengar olehku.


Bukan hanya Arman yang merasakan enak akibat serangan Ibu Reni tersebut, tapi Aku juga merasakan dampaknya karena sodokan-sodokan kontol Arman semakin dalam masuknya di lubang memekku.


''Ooooooghhh…Arman…eenaak…teruss…entot…memekku…Ar… Oooogghhh…tekan terus…tekan kontolmu yang besar itu…Ar.... Aaahhhh..enak…'' Akupun melenguh keenakan.


Ibu Reni pun semakin nakal dengan jilatannya, bukan hanya batang kontol Arman Anaknya saja yang menjadi sasaran.


Tapi bibir Memekku pun menjadi sasaran jilatannya, saat Arman mulai meneroboskan kontolnya di Memekku, Ibu Reni pun menjilati pinggiran memekku yang berdekatan dengan lubang anus.


Sementara dengan membasahi telunjuknya dengan air ludah, pinggiran lubang anusku pun mulai di elus-elusnya.


''OOOhhhhhhh…Bu, OOOUghsss..... geeliiiii….Aaaaaahhh…eenaaakk….Ooooooohhhh…,''kembali Aku melenguh keenakan.


Aku pun mulai melingkarkan kaki di pinggang Arman, sehingga membuat lubang anusku lebih terbuka.


Lesakan kontolnya Arman pun semakin dalam menerobos di lubang memekku, Ibu Reni yang melihat posisiku itu mulai meneroboskan jari telunjuknya ke dalam lubang anusku dengan perlahan-lahan,


''Aaaaagghhhh…. Bu… Saaakitt… jangan…Bu Reni… jangan…anusku….Oooooogghh,'' pekikku yang merasakan telunjuk Bu Reni menerobos masuk lubang anusku.


''Hhehehe…tenang, nanti juga Bu Ustazah akan keenakan….ssslrrrppp…,''jawab Bu Reni sambil asyik dengan jilatan-jilatanya.


'' Bu,,,, tambah sempiittt.. memeknya… Aaaaahhhh…. Tambah,,enaak…. Terus Bu.. tekan…,''Arman mengerang keenakan yang merasakan Memekku bertambah sempit akibat lesakan jari telunjuk Ibunya di lubang anusku.


Setelah masuk semua jari telunjuknya di dalam lubang anusku, Ibu Reni mulai memutar-mutar jari telunjuknya sambil di maju mundurkan.


Perlahan tapi pasti jari telunjuk Ibu Reni mulai leluasa keluar masuk di lubang anusku, Aku sendiri mulai merasakan rasa sakit yang tadi di alaminya mulai berganti dengan rasa nikmat yang hebat.


''OOoggghh, Bu… betull..Bu, Bbetul… Enaaakk… Nikmaat…,'' Aku mengerang keenakan merasakan sensasi yang luar biasa yang Aku rasakan di kedua lubangku.


Arman juga merasakan bertambahnya kenikmatan yang ia rasakan, ia merasakan jari Ibunya yang sedang keluar masuk di lubang anusku seolah-olah menggesek-gesek kontolnya, seolah-olah di antara kedua lubang itu tidak ada dinding pembatasnya.


''Oooghhh…. Bu.. terus kocok anusnya…Bu… enak.. nikmat…,'' Arman pun mengerang keenakan.


Kakiku semakin kuat menjepit pinggang Arman, saat Arman melesakkan kontolnya Aku menekan pinggang Arman ke bawah sehingga kontolnya melesak sedalam-dalamnya di lubang memekku.


Pelukan tanganku semakin erat memeluk Arman, nafasku semakin memburu, rupanya Aku hampir mendekati ujung kenikmatan, puncak kenikmatan telah di ambang pintu, klimaks.


Dari persetubuhannya dengan Arman akan aku rengkuh, lalu kakiku menekan kuat-kuat pinggang Arman dan pelukanku bertambah kencang, bibirku mengatup di bahu Arman, nafasku tersengal-sengal, tubuhku mengejang….


Ssssssrrrrrr…. Sssssrrrrrrr… sssssrrrrrrr… sssrrrrrrr…..


Dengan sangat kuat Memekku menyemburkan lahar kenikmatannya, Arman merasakan kontolnya menjadi hangat dengan semburan tersebut.


Arman juga merasakan dinding Memekku berkedutan dengan kuat, seolah meremas-remas batang kontolnya.


''Aaaaaccchhhh… aku keluar….Ar… aku keluar… enaaak… Ar… enak… kontolmu betul..betull.. enaaakk….Aaaaaccchhhh…,'' Aku melenguh sejadi-jadinya merasakan letupan-letupan puncak birahi.


Ibu Reni yang tahu Aku sedang meraih puncak kenikmatan menambahi dengan menekan-nekan dinding pembatas lubang anus dengan lubang memekku.


Sehingga menambah sensasi nikmat yang di alami olehku, kejutan-kejutan dinding Memekku semakin menguat dengan gerakan Ibu Reni tersebut.


Arman yang merasakan memekku sedang berkedut-kedut itu menjadi meram-melek menikmati remasan-remasan memekku di batang kontolnya.


Seiring dengan meredanya ledakan-ledakan birahiku, kakiku yang menjepit pinggang Arman mulai terlepas dan kedua kakiku melemas turun di samping paha Arman.


Pelukanku mengendur, merasakan ini semua Arman mulai memagut bibirku dengan lembut, pantatku mulai bergerak dengan perlahan-lahan untuk memberikan tambahan kenikmatan yang baru saja Aku rengkuh.


Ibu Reni yang mendengar pekikan nikmatku, menekan kuat dinding pembatas lubang anus dan lubang Memekku.


Lalu di goyang-goyangkan jari telunjuknya sehingga Aku yang saat itu sedang mengalami orgasme, bertambah nikmat orgasmenya dengan tekanan telunjuk Ibu Reni itu.


Tak lama kemudian Ibu Reni mencabut telunjuknya, Dan di isapnya jari telunjuknya oleh mulutnya Bu Reni bekas Anusku.


''Sekarang giliran Ibu yang merasakan kontolmu yang besar, Ar''desah Ibu Reni.


Arman pun segera mencabut kontolnya dari jepitan Memekku, kemudian ia merebahkan tubuhnya di ranjang.


Dan segera di susul oleh Ibu Reni dengan berjongkok di atas tubuh Arman dengan posisi membelakangi Arman, batang kontolnya Arman yang tegang itu ia arahkan ke Memekya.


Sleeepppp….. Memeknya menjepit kepala batang kontol Arman .


Tanpa menunda-nunda lagi Ibu Reni mulai menekan pantatnya kebawah,


Bleesssss………. Memeknya mulai diterobos masuk oleh kontolnya Arman Anakknya.


Lagi-lagi Ibu Reni menekan pantatnya kebawah,


Bleeeesssssss…… batang kemaluan Arman terbenam seluruhnya di dalam lubang kenikmatan Ibu Reni.


''Ooooohhhh… Ar,,,, Saaayyaaang....besar dan keras kontolmu ini, Aaaaaaaghhhhh…Ar, sayang,'' Ibu Reni mengerang.


''Hhhmmmmppp…Aaaahhh… Bu, memekmu enak…sempit Bu'' Arman mengerang merasakan jepitan Memek Ibunya.


Dengan perlahan-lahan Ibu Reni mulai memompa pantatnya naik turun di atas tubuh Arman, Aku melihat batang kontol Arman keluar masuk di dalam Memek Ibunya.


Dan Aku juga melihat kelentit atau clistoris Ibunya itu keluar masuk seperti kepala kura-kura yang keluar masuk dari rumahnya.


Clistoris Ibu Reni yang merah itu muncul tenggelam akibat gerakan naik turun, tanpa di suruh tanganku mulai mengelus-elus Clistorisnya.


Akibatnya Ibunya Arman mengerang-erang keenakan atas perlakuanku di Clistoris tersebut. Bukan hanya tanganku yang beraksi tapi mulutku ikut bermain.


Kedua payudara Ibu Reni dihisap-hisap secara bergantian, kedua putingnya pun Aku jilati bergiliran.


Sementara Arman membantu gerakan Ibunya dengan menaik turunkan tubuh Ibunya lewat pegangan di pinggang Ibu Reni.


Gerakannya seirama dengan gerakan Ibunya yang naik turun tersebut, Arman menekan pinggang Ibunya ke bawah saat Ibunya menurunkan pantatnya, dan ia membantu mengangkat pinggangnya saat Ibunya menaikkan pantatnya.


Erangan kenikmatan Ibunya semakin sering terdengar mendapat serangan-seranganku di kelentitnya dan di payudaranya, dan sodokan-sodokan batang kemaluan Arman di lubang senggamanya.


Mulutnya megap-megap seperti ikan yang kekurangan air, nafasnya tersengal-sengal seperti orang yang habis berlari, keringatnya mulai mengucur.


''Oooghhhh….eenaak…nikmat… terus …entot memek Ibumu Ar, terusss…Aaachhh… Eenak.. pilin putar itilku… yach…terusss… enaak… terusss..,'' Ibunya mengerang kenikmatan.


''Hisap..hisap…tetekku…teruss…remas…remass….Oooohhh… enaak…geliii…nikmat Ustazah…Ustazah….terus…,'' erangan Ibu Reni terdengar kembali.


Ibu Reni semakin merintih-rintih keenakan menikmati persetubuhannya, matanya meram-melek, Arman pun menikmati pompaan Ibunya di batang kontolnya.


Aku melihat kontolnya timbul tenggelam dalam lubang memek Ibunya, dan saat kontolnya berada diluar cengkraman Memek Ibunya, Aku melihat batang kemaluannya tersebut mengkilat karena basah oleh cairan pelican Ibunya yang semakin sering keluar.


Memek Ibu Renipun semakin basah ia rasakan, kontolnya keluar masuk dengan lancarnya di lubang Memek Ibunya Reni tersebut.


'' Bu…Oooohhh…Enaak…Bu… terus Bu... pompa terus kontolku…Aaahhh… Enaak.. terus Bu... tekan yang dalam…ayo Bu goyang pantatnya….putar Bu…iyaa… enak nikmat….Bu'' Arman pun mengerang kenikmatan.


''Iyyaa Sayaaaang..., kontolmu juga enaak…Aaaachhh… Sedaapp…. Nikmaat… gini..sayang.. diputar gini…Oooohhhh…..kontolmu….,'' Ibunya merintih sambil mulai memutar pantatnya.


'' Iyaaa..Bu, ...Aaaaachhh… enaaakk.. terusss Bu…putaar…,'' Arman kembali mengerang saat merasakan putaran-putaran memek Ibunya di kontolnya.


Ibu Reni memutar pantatnya searah jarum jam, kadang sambil memutar pantatnya itu Ibunya menaikkan pantatnya keatas.


Arman yang merasakan semakin merem melek, Arman merasakan kontolnya bagai diperas oleh lubang Memek Ibunya apalagi saat Ibunya sambil memutar lalu menaikkan pantatnya.


Arman merasa kontolnya seolah di tarik oleh Memek Ibunya, Ibu Reni pun merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa, saat memutar pantatnya itu ia merasakan kontolnya Anaknya seolah-olah mengaduk-aduk lubang senggamanya.


Dan saat ia menarik pantatnya keatas, Ibu Reni merasakan kontolnya Arman menggesek dinding Memeknya dengan ketat.


''Oooohhh Sayang enaak… kontolmuuuu.. Aaahhhh…. Uuuggghhhh… terussss…Ustazah, terusss…hisaap tetekku…itilku…Oooohhh… terus goyang tanganmu….jangan.. berhenti…. Ooohhhhh… pilin…putar….Aaaaachhh…eeeenaaaakkk….,'' Ibu RENI merintih-rintih keenakan.


Aku semakin bertambah semangat menghisap tetek Ibu Reni dan mengelus-elus serta memilin-milin kelentit Ibu Reni.


''Hhhmmmppp…ssslrrrrppp….sssllllrrppp….hhmmmm…,'' Aku menggumam sambil mulutnya asyikku mengulum-ngulum tetek Ibu Reni.


Aku yang mendengar rintihan-rintihan Ibu Reni, nafsu birahiku kembali menggelora, dengan tangan kiriku Aku mulai mengelus-elus itilku sendiri.


Kadang-kadang jari tanganku menyelusup masuk ke dalam lubang Memekku, Memekku pun kembali basah oleh cairan pelicin, elusan dan pilinan di itilku sendiri seirama dengan elusan dan pilinan di kelentit Ibu Reni.


Erangan, rintihan dan desahan yang keluar dari mulut kami bertiga semakin sering itu menambah suasana ruangan semakin ramai.


Suara decakan mulutku yang sibuk dengan kuluman di tetek Ibu Reni, suara kecipak beradunya kemaluan Ibunya yang semakin basah dengan kontolnya Arman.


Suara pantat Ibunya yang basah oleh keringat beradu dengan selangkangan Arman yang juga sudah basah oleh keringat.


Suara-suara itu seolah berlomba-lomba saling bersahutan seolah-olah sedang konser paduan suara, merdu yang ditumbalkan oleh perpaduan suara-suara itu tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata, tapi dapat dirasakan oleh Kami yang sedang bersetubuh itu.


Gerakan naik-turun dan memutar-mutar Ibunya semakin liar, Arman pun mulai ikut bergerak seirama dengan gerakan Ibunya.


Arman menekan pantatnya keatas saat Ibunya menurunkan pantatnya, sehingga kontolnya masuk kerelung paling dalam di Memek Ibunya.


Kepala kontolnya menyentak keras dinding rahim Ibunya, sehingga setiap kali kepala kontolnya itu bersentuhan dengan dinding rahim Ibunya, Ibu Reni pun melenguh dengan keras.


''Uuuuggghhhh…. Sayaaaaaaang,,,,, gilaaa…Enaaak… teruss. Sayaaang… dorong keatas.. kontolmuu… Aaaacchhh… yang daalam saayaaang… entotku…sodok…yang dalam Aaaaacchhh '' lenguh Ibunya.


Sementara itu tanganku dengan cepat menggesek-gesek itilnya Ibu Reni, terlihat itilnya Ibu Reni bertambah merah akibat gesekan-gesekan tanganku.


Bukan hanya itilnya Ibu Reni yang digesek dengan cepat tapi itilnya pun Aku gesek dengan cepat, Tak lama berselang Aku menghentikan aksiku.


Aku kemudian beranjak kearah kepala Arman, disodorkannya lubang Memekku ke wajahnya, Arman yang mengerti maksudku segera melahap Memekku yang ada dihadapannya itu.


Kemudian dengan kuat Arman menghisap itilku, membuatku mengejang, tubuhku melenting kebelakang, punggungku bersentuhan dengan punggung Ibunya.


Ibu Reni yang merasakan punggungku menempel dipunggungnya, mulai memiringkan tubuhnya sambil tetap dengan goyangan-goyangan pantatnya.


Dan mulai berciuman denganku yang juga mulai memiringkan tubuhku, kami pun berpagutan dengan penuh nafsu, lidah kami menari-nari, kadang diluar mulut kami berdua, kadang didalam rongga mulut bergantian.


Satu tangan kami menahan bobot tubuh, tangan yang satunya sibuk meremas-remas payudara Ibu Reni, desahan-desahanpun mulai meluncur kembali dari mulut kami berdua.


Sementara Ibu Reni dan Aku asyik saling menyerang, Arman pun semakin asyik menghisap-hisap Itilku, sementara tangannya masih menahan bobot tubuh Ibunya.


Karena saat ini Ibunya sedang asyik bercumbu denganku , Arman pun tidak tinggal diam karena Ibunya tidak bergerak naik-turun.


Ia yang aktif sekarang dengan semangat 45 Arman menyodok-nyodokkan kontolnya dilubang senggama Ibunya, sementara mulutnya sibuk dengan Itilku.


Ibu Reni Dan Aku semakin melenguh dengan aksi Arman, ciuman kami pun semakin menggila seiring dengan gejolak birahi kami yang semakin meninggi.


Tubuh kami berdua kadang mengelinjang, mengejut-ngejut, menikmati permainan Arman di lubang Memek kami.


Suara ah-uh-oh kami semakin terdengar bercampur dengar suara decakan mulut kami yang sedang asyik berciuman ditambah dengan suara sruputan Arman diMemekku serta suara kecipak beradunya batang kontol Arman dan lubang Memek Ibunya.


''Ooooghhhhh .....Sayang..... terus… teruss.s…. yang... daaalaammm… yang kuaat… ssaayaang… buat Ibumu.... puaaaaasss… Aaaccchhh…Hhhhmmmmppp…Sssslrrrppp H hhhhmmmmppp…. Ssssllrrrppp…,'' Ibunya merintih keenakan.


''Accchhh…Ar, hisaaaappp.. itiiiilkuuuu….Aaaacchhh… yang kuat..Ar,, Ooooocchh enaaakkk Ar, eenaaakk…Hhhhmmmppp…Ssssssslrrrpp...Hhhhmmmppp….Sslrrrpp pp'' Aku pun merintih-rintih.


''Hhmmpppp…sssslrrrppp…sssssllllrpppp…hhhmmmppp…,'' Arman menggumam tidak jelas karena mulutnya asyik dengan itilnyaku.


Pada saat yang hampir bersamaan Ibunya dan Aku memekik merasakan puncak pendakian kenikmatan kami telah berhasil kami rengkuh.


Tubuh kami mengejang, lubang memek kami berkedut meletupkan lahar kenikmatan, cairan kenikmatan kami membasahi batang kemaluan dan mulut Arman.


Ssssrrrrrr…. Sssrrrrrr… sssrrrrr… sssrrrrr… ssrrrr….. sssrrrrr…


''Oooaaahhhhh…..Sayang, Ibu keluaaarr….saaayaaaangg… Aaaachhh… enak.. nikmat… kontolmu…oocchhhh… Sayangggg…,'' Ibunya merintih panjang.


'' Ar, Oooocchhh…aaakuuu jugaaa..keluaar…. Ar…Aaaachhh… hisaaappp… itilku…Oooochhh… Ar, enaaakkk…,'' Aku pun merintih panjang.


Arman semakin menggila menyodok-nyodokkan kontolnya di lubang memek Ibunya dan semakin kuat menghisap itilku saat mendengar pekikan nikmat kami berdua.


Sementara ia sendiri juga merasakan hal yang sama, desakan air maninya sudah menggelegak di ujung kepala kontolnya, dan


Ccrreeeetttt… ccreeeetttt…creeeetttt… kontolnya Arman menyemburkan air mani di lubang memeknya.


''Hhhhmmmmmppppp… Uuuuugghhhh….Ssssllrrrrpppp…...Uuuughhhh… Sssllrrrppppp Hhhhmmmppp…..,''gumam Arman.


Tubuh Arman pun mengejang, pantatnya diangkat tinggi-tinggi, kontolnya melesak lebih dalam saat menyemburkan airmaninya.


Dinding rahim Ibunya diterjang dengan derasnya oleh sperma Anaknya, Ibunya merasakan hangat di dinding rahimnya.


Lubang Ibunya berkedut-kedut mengeluarkan cairan kenikmatannya, Ibu Reni merasakan batang kemaluan Arman berkedut dengan kuatnya saat menyemburkan cairan spermanya.


Arman juga merasakan kedutan kuat dinding memek Ibunya pada batang kontolnya saat memek Ibunya melepaskan cairan kenikmatannya.


Sementara mulut Arman basah oleh semburan memekku yang menyemburkan cairan kenikmatan, tubuhku juga mengejang saat melepaskan cairan kenikmatan tersebut.


Kedua tanganku menekan kepala Arman keatas, sementara pantatku yang mengejut-ngejut di tekankan kebawah, membuat Arman gelagapan.


Tak lama berselang tubuhku dan Ibunya ambruk diatas ranjang tersebut, nafas kami masih memburu, kami bertiga telah berhasil mencapai puncak pendakian kenikmatan.


Sambil merebahkan tubuh kami diatas tubuh Arman, Aku dan Ibu Reni secara bersamaan mengecup pipi kiri dan kanan Arman.


Dari mulut Kami tersungging senyuman kepuasan, begitu pula dengan Arman yang berhasil meraih kepuasannya di mulutnya tersungging senyuman. BERSAMBUNG
 
Terakhir diubah:
mansgtafff threesomenya...tinggal ustazah airinnya dianalin arman ya suhu
 
:mantap:wah premium dah.... lol:mantap:
makasi gan uda update...:ampun:
tetap semangka hu:goyang::banzai:
 
Bimabet
ada scene Dewi sama Doni nyempil... lanjut suhu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd