Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SYAHWAT

Status
Please reply by conversation.
Mantap makin banyak aja yg binal, hehehe
Apa mau nanti Arman dg Umi nya atau Wanita2 yg udah jadi pecun gini, mendingan ama yg bersih2 aja daripada kena penyakit Wkwkwk
 
Cerita awal2nya bagus...tapi lama2 kok jadi melebar kemana2 sih boss..*** fokus ke keluarga besar Burhan aja...yg lain boleh jadi selingan dan variasi..tapi fokus harus ke keluarga besar Burhan...sorry boss cuma bisa ngasih saran aja.
 
Maaf ni suhu mau saran, kalo menurut saya "pov" nya jgn terlalu banyak ganti2, biar alurnya lebih kerasa. Ane saranin lebih fokus samaa pemeran utamanya (Arman). By the way salut sama tulisannya. Lanjutkan suhu.
 
Sesuai judulnya 'syahwat' semua orang punya juga punya syahwat bukan keluarga burhan aja..

tetep :tegang:
lanjutkan gan...
 
https://3.bp.********.com/-gG5ocUwyoTc/WXltWNL_sEI/AAAAAAAAACs/lysfyVK-XVEwXiaZglmHcubO-22kIYpTQCPcBGAYYCw/s200/marini.jpg
NIKEN NUR AZIZAH

Akhirnya hari yang di tunggu-tunggu pun tiba, acara pertunagan Alya pun di langsungkan di sebuah hotel di kawasan kota bandung.


Semua sahabat dan kerabat hadir menyaksikan acara pertunangan anakku, tentu saja di hari yang special ini suamiku juga datang di tengah-tengah kesibukan proyek yang di hadapinya.


Begitu juga dengan adikku Indri beserta Suaminya Handoko ikut memeriahkan acara pertunangan anakku Alya, dan tidak lupa Arman putranya Reni juga ikut hadir.


Disamping itu juga dari keluarganya Andre, sanak family dan handai tolan ikut hadir, dan yang menjadi perhatian para tamu dengan kehadiran Ibu Amelia sahabatnya Irene yang begitu cantik dengan pakaian sexynya.


Lalu acara tukar cicin di lakukan,setelah acara tukar cicin selesai ,kami sekeluarga berserta tamu lalu menyantap hidangan yang sudah di sediakan oleh pihak hotel.


Cepat langkah waktu berjalan, hari sudah mulai sore tamu sudah meninggalkan acara pertunangan anakku, tinggalah kami sekeluarga beserta keluarganya Ibu Irene dan teman-teman dekat yang masih tinggal di hotel.


Kami pun berbicang dengan hangat dan penuh kekeluargaan, tanpa terasa waktu pun sudah menunjukan pukul 18;00 lalu kami sekeluarga pun pulang.


Hari ini..., hari yang melelahkan, tapi syukurlah acara berlangsung hikmat dan sesuai apa yang di rencanakan dan di harapkan.


Aku pun ganti baju dengan memakai pakai santai di rumah seperti daster panjang, tapi tetap aku memakai jilbab, karena kebiasaanku walau pun di rumah aku tetap memakai jilbab, dan setelah ganti baju lalu aku duduk di sofa ruang tengah bersama suamiku.


''Umi gimana keadaan rumah selama Abi pergi''? tanya suamiku.


''Semuanya baik-baik saja Abi, memangnya kenapa Abi bertanya seperti itu''jawabku.


''Engak Abi ingin memastikan saja, bahwa selama Abi pergi semuanya di rumah baik-baik saja''sahut suamiku.


''Iya Abi alhamdulillah baik'' ucapku.


''Syukurlah Mi, Umi abi ingin selama Abi tidak ada di rumah Umilah yang memegang kendali atau sebagai kepala keluarga di rumah ,baik untuk Alya atau untuk Reni istri kedua Abi, karena Umi sebagai istri pertama Abi''.


''Baik Abi Umi akan jalankan semua yang di perintahkan oleh Abi..'' Sahutku.


''Terima kasih Umi , Abi jadi lega meninggalkan rumah, apalagi proyek yang Abi tanganni di surabaya selesainya tidak sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan'' ucap suamiku.


''Maksud Abi''?tanyaku.


''Iya Umi, proyek di surabaya akan molor atau lebih lama dari yang di jadwalkan, sampai waktu yang belum di tentukan'' sahut suamiku.


''Oh...., begitu yaa , Abi...'' sahutku.


Sampai akhirnya tak terasa waktu pun sudah tengah malam, dan kami berdua sudah di serang ngantuk berat, dan kami pun langsung menuju kamar untuk tidur.


Pagi pun tiba seprti biasanya aku bangun pagi untuk meyiapkan sarapan, lalu menuju kamar mandi untuk gosok gigi dan cuci muka, setelah itu langsung aku menuju dapur untuk membuat sarapan.


Beberapa saat kemudian sarapan sudah siap tersaji di meja makan, lalu aku menuju kamar untuk membangunkan suamiku yang masih tertidur.


Sesampai di kamar lalu aku duduk di tepian tempat tidur ,dan membangunkan suamiku dengan perlahan.


''Bangun Abi!" Panggilku.


'' Tubuh Abi menggeliat, dengan perlahan ia membuka matanya dan kemudian tersenyum kearahku. "Jam berapa sekarang?" Tanyanya dengan suara yang serak.


"Sudah jam enam, ayo bangun!" Pintaku.


Kemudian suamiku bangun dan beranjak kekamar mandi, lalu aku kembali ke dapur untuk sekedar menyiapkan piring ,sendok dan gelasnya.


Setelah membawa piring dan sedok serta gelas dari dapur, aku kembali ke meja makan dan meletakan semuanya itu di atas meja makan.


Tapi tiba-tiba aku di kagetkan dengan kedatangan Mas Burhan Suamiku yang langsung memeluk pinggangku dari belakang.Lalu dia mulai menyerangku, mencium sekujur wajahku, dan terakhir ia memanggut bibirku lembut penuh kasih sayang.


"Abi... nanti, sekarang kita sarapan dulu!" Kataku mengingatkannya.


Dia membelai wajahku. "Ini hanya sebentar kok sayang, boleh ya..." Bujuknya, tapi tanpa menunggu jawaban dariku dia melucuti daster tidurku berikut dengan celana dalam yang aku kenakan.


Lalu di bopongnya tubuhku oleh suamiku, dan di jatuhkannya tubuhku di atas sofa ruang tengah rumah kami,kalau sudah begini aku hanya pasrah membiarkan dirinya menuntaskan birahinya.


Bukankah ini sudah menjadi tugasku sebagai seorang Istri yang wajib melayani Suaminya. Dalam kondisi apapun aku tidak boleh menolaknya.


Setelah melucuti semua pakainku, lalu mata suamiku tertuju pada ring atau cicin yang terpasang di memekku.


''Umi apa ini''?tanya suamiku sambil jari tangannya memegang ring yang terpasang di memekku.


''Ini ring Abi, Umi sengaja pasang karena sayang suami, Umi dapatkan Info Ini dari majalah kesehatan, yang katanya kalau cicin ini di pasang di vagina akan menambah nikmat penis suami ketika berhubungan badan''. ucapku dengan beralaskan.


''Oh...Terus yang pasang ini siapa''?tanya suamiku penasaran.


''Tentu dokter kelamin Abi'' jawabku.


''Maksud Abi , dokternya laki atau perempuan'' ? tanya kembali suamiku dengan penuh ke khawatiran.


''Ooh....Ya tentu perempuan abi''jawabku berbohong.


Kemudian mas burhan suamiku langsung membuka pakaiannya satu persatu sehingga Ia pun sudah telanjang bulat.


Dengan perlahan kurasakan penis Suamiku yang menyeruak masuk kedalam vaginaku yang masih kering.


"Aaahkk...Ssssttt..." Aku merintih pelan.


Dengan ritme pelan Suamiku mulai menggerakan pinggulnya maju mundur, hingga akhirnya akupun mulai terangsang dan menikmati setiap gesekan yang terjadi antara kelamin kami berdua.


"Kamu sangat cantik sekali, walaupun sudah tidak muda lagi, tapi wajah dan bentuk tubuhmu sama seperti anak remaja pada umumnya." Aku tersipu malu mendengar pujiannya terhadapku.


"Aahk... Abi...bisa aja! " sahutku


"Abi tidak berbohong sayang, dan... Aahkk...Umi benar-benar enak vagina Umi, ternyata benar ring ini membuat penis Abi Uuuuhkss......" Tubuh Suamiku bergetar dan kemudian kurasakan lelehan hangat masuk kedalam rahimku.


Tubuhnya ambruk kesamping tubuhku dengan nafas yang memburu. Dia menatapku sebagai ungkapan terimakasih, dan aku menjawabnya dengan tersenyum semanis mungkin.


Segera aku mengenakan kembali celanaku, membiarkan Suamiku beristirahat sejenak di sofa ruang tengah sementara aku menuju kamar mandi untuk memcuci memekku.


Didalam kamar mandi aku tersenyum puas sambil mencuci memekku''ternyata aku tidak sia-sia memasang cicin ini di memekku'' pikirku.


Tapi tiba-tiba aku merasakan SYAHWAT di dalam diriku yang bergejolak, mungkin kerena hajat sexku belum selesai tersalurkan , aku belum orgasme ketika berhubungan badan dengan suamiku tadi.


''Arman....Arman hanya dengan kamulah Umi bisa terpuaskan SYAHWAT Umi'' pikir dalam benakku.


Kebetulan sekarang Arman sedang berada di rumah Reni Ibunya inilah kesempatanku untuk memuaskan birahiku, tapi gimana caranya aku kerumah Reni, sedangkan di sini ada suamiku.


Aku harus memikirkan alasan untuk pergi kerumah Reni, dengan cara apa pun aku harus mendapatkan alasan supaya bisa pergi kesana.


Agar nafsu birahiku bisa terpuaskan, dan aku juga ingin memperkenalkan memek baruku setelah di pasang ring sama Arman.


Lantas aku pun langsung mandi ,dan selesai mandi aku langsung berdandan dengan mengenakan pakaian gamis muslim warna merah terusan panjang, di padukan dengan jilbab merah.


Setelah selesai berdandan aku keluar kamar, kulihat suamiku masih terlentang di atas sofa masih dalam keadaan telanjang.


''Lho Umi sudah rapi berdandan mau ke mana''?tanya suamiku.


''Anu...anu...anu Abi, Umi mau kerumah Ibu Reni untuk mengembalikan uang sewa hotel kemaren, soalnya waktu kemaren uang Umi tidak cukup jadi Umi pinjam dulu sama Ibu Reni''. jawabku berbohong.


''Oh ....ya sudah, nanti tolong bilang sama Reni Abi datang kerumahnya besok''. ucap suamiku.


Lalu suamiku memakai pakaiannya kembali tanpa mencuci burungnya, dan kami berdua pun sarapan pagi, setelah selesai sarapan pagi .


Aku langsung pamit sama Abi dan langsung meluncur menuju rumahnya Reni dengan menggunakan kendaraan mobilku.


Beberapa saat kemudian aku telah sampai di rumahnya Reni, aku turun dari mobilku dan langsung menuju teras rumahnya.


Setelah beberapa kali menekan bell dan mengetuk pintu rumahnya, tapi tidak ada jawaban juga dari dalam rumah, aku pun sudah tidak sabar lagi ingin di entot oleh Arman.


Karena pintu depan masih dalam keadaan terkunci jadi aku mencoba masuk lewat samping rumah, setelah ke samping rumah akhirnya aku bisa masuk lewat pintu samping yang tidak di kunci.


Lalu aku melangkah masuk , dan ketika sampai di ruang tengah aku menghentikan langkahku, ketika melihat pemandangan yang sangat menggugah hasrat.


Dimana Arman tengah meringis-ringis menahan kenikmatan, celana boxer pendeknya telah melorot sampai mata kaki, dan dibawahnya terlihat Reni Ibunya tengah berjongkok mengulum kontol anaknya yang gemuk besar dan panjang.


''Heeeeeeehehehe...Bu sepongan Ibu enak bangeeett....'' ucap Arman sambil meringis menahan Nikmat.


Mendengar pujian itu, Reni Ibunya semakin memperhebat kulumannya , lidahnya yang lembut Ia sapukan pada lobang kencing anaknya.


Ia sedot lobang kencing tersebut hingga membuat Arman tak bisa menahan kenikmatan hingga memuntahkan sperma di mulut Ibunya yang dengan lahap dan menelan sperma anaknya itu.


''Nikmat sekali spermamu sayang , ini bisa jadi obat awet muda Ibu Hi...hii.hiii...''Ucap Reni Ibunya dengan tersenyum geli.


Melihat semuanya itu darah mulai berdesir di tubuhku, kemaluanku mulai basah SYAHWATKU mulai naik, aku melangkah dan berkata pada mereka berdua.


''Ibu Reni boleh saya Ikut'' ucapku ternyata mengagetkan mereka berdua.


''Umiiiii, kapan datang''?tanya Reni.


''Aku sudah dari tadi datang Bu''sahutku.


Lalu aku memohon pada Reni Ibunya Arman, karena sudah mulai tak tahan menahan nafsu SYAHWAT, dengan anggukan dan lemparan senyum Bu Reni memperbolehkanku.


Lantas aku bergegas menghampiri Arman yang sedang berdiri, dengan cepat tanganku meraih kontolnya yang sudah layu, dan dengan perlahan dengan gerakan maju mundur aku mulai mengocok kontol arman.


Perlahan tapi pasti kontol Arman mulai bangkit dan sampai pada akhirnya ngaceng kembali Tegak berdiri, aku langsung berjongkok dan memasukan kontol Arman ke dalam mulutku.


Lalu Arman merebahkan badannya di atas sofa, kini badan Arman terlentang di atas sofa, dan aku masih terus memaikan kontol Arman dengan mulut dan lidahku.


Sementara itu Reni Ibunya Arman , menghampiri Arman yang sedang terlentang di sofa , lalu ia membuka kedua belah kakinya ,lalu di angkat baju gamis lebar hijau dan di geser ke pinggir g-string hitamnya, dan di arahkannya memeknya ke mulutnya Arman.


Dengan cepat Arman menyambar memek Ibunya itu.


''Hhhmmmm…aaahhhh….hhhmmmm…ssslrrrpppp….hhhhhmmmm…a aaahhh,''Reni mendesah.


Dengan kedua jari tangannya Arman kuakkan bibir kemaluan Reni, sehingga clistoris Reni terlihat oleh matanya, dijilatinya dan dihisapnya clistoris Reni yang berwarna merah muda itu, aksi Arman semakin membuat Reni semakin merintih dan mendesah kenikmatan.


''Sssstttthhhhh…..aaaahhhh….ssshhhh….aaahhhh..teruusss....hisaap..iiiittiiilll Ibuuuu…oooohh….yaa...seperti itu sayaaaang''racau ibunya Arman

''Aaaaahhhh….nnikkmat Sslrrpppp….ssslrrrppp…..Hhhmmmm…sslrrppp..''Arman sibuk dengan jilatan dan hisapannya di itil dan memek Ibunya.


Sehingga memek Reni semakin banjir oleh cairan kenikmatannya.Tak tahan oleh serangan Arman ,nafsu birahi Reni akhirnya meledak, tubuh Reni tampak mengejang dan mengejut-ngejut, puncak pendakian bukit birahinya tercapai.


''Ooooohhhh…..Ibuuuu....keluaaaaar….aaahhhh….'' erang Reni.


Sssrrrrrr…..cccrrrtttt…..sssssrrrrr….cccrrrrtttt…. lubang kenikmatan Reni menyemburkan lahar kenikmatannya,sehingga membuat Reni merasakan kenikmatan yang luar biasa, tubuhnya mengejut-ngejut.


Ku rasakan memekku juga sudah sangat basah, dengan cepat aku membuka baju gamis panjang lebarku dan kini aku hanya mengenakan cd g-string merah dengan Bh merah.


''Ar..., entot sekarang memek Umi, udah engak tahan nih'' sahutku.


Lalu kami bertiga merubah posisi, Arman yang masih dalam posisi terlentang di atas sofa, lalu ku naiki tubuhnya perlahan-lahan, lalu ku buka cd g-string merah yang di tengah tengahnya bolong.


''Wow....ternyata Umi pasang Ring di memeknya'' sahut Arman yang melihat cicin terpasang di memekku.


Aku mulai menggesekan memekku di batang kontolnya Arman, dan Bleeeees......kontol Arman mulai meyeruak masuk, Slleeeeeeeepppp......,kontol Arman ku jepit dengan lobang memekku.


Aku mendorong pantatku, lalu Bleeeesssss.......kontolnya semakin masuk kedalam memekku seiring dengan dorongan pantat dan hentakan.


Akhir terbenam seluruhnya kontol Arman di memekku selama itu mulutku dan mulut Arman saling berciuman berpangutan dengan mesra dan penuh nafsu.


''Aaaaahkkk......Ar.....,masuk semua kontolmu....di memek ...Umi....Aaaaaahhhhh..., sudah la,a Umi tidak merasakan besarnya kontolmu Ini.....Oooooouughsss...''Aku melengkuhm merasakan kontolnya Arman yang terbenam di di lobang memekku.


''Umiiiii.....Ahhhkk.....memek Umi terasa enak setelah di pasang ring dan makin menambah enak....Mi...enak....'' Arman pun mengeram ke enakan merasakan ring atau cicin di memekku.


Tanpa menunggu lama aku pun mulai menggoyangkan pantatku dengan cara naikan turun, sambil aku menggoyangkan pantatku naik turun, bibirku semakin bernafsu memangut bibir Arman.


Tubuhku dan tubuh Arman seolah menyatu, aku sudah lama sekali berpuasa dari kontolnya Arman, yang membuat semaikin liar beraksi di atas tubuh Arman.


Goyang pantatku betul-betul hebat, kadang-kadang pantatku maju mundur, kadang-kadang pantatku putar-putar, aku yang sedang beraksi merasakan kontol Arman menyodok-nyodok lobang memekku dengan keras dan tegang.


''Oooooouuuugghs.....Enaaakknya ....kontolmu....Ar....... Aaaaahhhh....Hhhhmmmmm....., Gimana kamu enak Ar anak memek Umi''? racauku.


''Aaaaaahhhkkk......Enak sekali Umiii.....memek Umi betul...betul ...legit Oooohhhh..... Umi ...terus....Umi....goyang....terus.........putar Umi putar..'' Arman mengerang merasakan kontolnya kenikmatan kontolnya di memekku.


Ku lihat matanya Reni terbelak melihat Aksiku liarku di atas pangkuan anaknya, dan aku sedang menduduki Arman, sambil memaju mundurkan pantatku dengan penuh semangat, Reni melihat kedua payudaraku bergoyang-goyang seiring dengan maju mundurnya pantatku.


Lalu Reni mulai mendekatiku dan mulai meremas-remas kedua payudaraku, tidak hanya tangannya yang beraksi, tapi mulutnya Reni pun mulai ikut beraksi kedua payudaraku silih bergantian ia jilati dan hisap-hisap, ke dua puting teteku tak luput dari jilatan dan hisapan Reni, sehingga kedua putingku semakin mengeras.


''Aaaaaggghh.....Ibu Ren......hisaaapp...yaaaaah ....Ooooohh...terus...hisaaap....Ohhh..''aku mendesah keenakan menikmati serangan Reni di payudaraku dan serangan kontol Arman di memekku.


Gerakan maju mundurku semakin bertambah cepat , dengan berpegangan di tubuhnya Reni yang sedang asik bermain dengan payudaraku.


Aku pun mengangkat pantatku sedikit dan semakin gencar memaju mundurkan pantatku tersebut, akibatnya kontol Arman pun semakin gencar menyodok-nyodok memekku.


Gerakanku muali tidak beraturan, tubuhku kadang mengejang, nampak aku hanpir mencapai puncak orgasme kenikmatan.


''Aaaaaaggghhhh....Arm........Enaaaaakkkkk...Skaliiiiii..........Ar...Ooooouughs....Umi.....mau keluaaaar....Ar....Aaaaaggh....kontolmu memang nikmaaaat........'' racauku dan..


''Armannnnn.......Aaaaaaaggghhh......Uuumi...keluar....sayang....Aaaaahhhh....nikmat saaaayaaang.....Ooooougghs... '' aku merintik tubuhku mengejang saat memekku memuntahkan lahar kenikmatan.


Ssssrrrrrrr......Sssssrrrrr.....Ssssrrrrr.........Ssssrrrrrr....Sssrrrrr...Lahar kenikmatan meyembur membasahi kontol Arman yang sedang berada dal jepita memekku.


''Enaaaakk…Umiii...eeenaaakk… memek …Umi., keluarin Umi…keluariin ooohhh,'' Arman pun merintih


Arman melihat tubuhku mengejan-ejan, sementara itu Reni yang sedang menghisap-hisap payudaraku merasakan tubuhku itu bergetar dengan hebat, saat ia mendengar teriakanku yang memberitahukan bahwa diriku telah mencapai puncak kenikmatannya.


Tubuhku bergetar dengan hebatnya saat aku merengkuh puncak kenikmatan, dinding memekku berkedut dengan kuat seperti yang dirasakan oleh Arman pada batang kontolnya,Seolah-olah meremas-remas Kontolnya itu.



Sambil berpegangan pada tubuh Reni yang masih memainkan kedua payudaranku,aku menikmati sensasi orgasme kali ini, aku harus mengakui bahwa sekarang ini aku dikalahkan oleh Arman dalam pertempuran ini.


Nafasku masih terdengar memburu, hisapan dan remasan Reni dikedua payudaraku semakin menambah nikmatnya orgasme kali ini, dimulutku tersungging senyum kepuasan, mataku masih terpejam menikmati puncak kenikmatan yang berhasil aku raih.


Kedutan-kedutan dinding memekku mulai berhenti, nafasku mulai kembali normal, tubuhku mulai bergerak maju mundur dengan perlahan, dan kontolnya Arman pun keluar masuk lagi di lubang memekku.


Aku pun mengangkat kepala Reni yang sedang asyik mempermainkan payudaraku,kulumatnya bibir Reni dengan penuh nafsu, lidahku menerobos kedalam rongga mulut Reni dan menari-nari didalam mulut Reni.


Reni yang mendapat serangan yang mendadak menjadi kaget , matanya terbelalak, tapi setelah tanganku mulai meremas-remas payudaranya.


Reni pun mulai mendesah, tak mau kalah dengan aksiku,Reni pun membalas seranganku, tangannya mulai meremas-remas payudaraku dan mulutnya mulai membalas lumatan yang dilakukan olehku, lidahnya mulai ikut menari dengan lidahku,lidah kami bergiliran menerobos mulutnya Reni.



Bagian tubuh atasku sedang asyik bertempur dengan Reni, sementara bagian bawahnya asyik menggoyang-goyang kontol Arman .



Setelah aku mengeluarkan lahar kenikmatanku, lubang memekku menjadi basah sehingga kontolnya Arman lebih leluasa keluar masuk, melihat aksiku dan aksi Ibunya wani Arman pun tidak mau tinggal diam saja.



Iapun mulai menaik turunkan pantatnya seiring gerakan maju mundurku,saat aku memajukan pantatku Arman pun menurunkan pantatnya, dan saat aku memundurkan pantatku Arman pun menimpali dengan menaikkan pantatnya sehingga kontolnya lebih dalam menerobos lubang memekku.


Tangan Arman tidak mau ketinggalan, dengan tangan kanannya mulai beraksi di memek Ibunya yang posisinya kebetulan sedang membelakangi dia, dengan lembut digosok-gosoknya memek Reni Ibunya dari belakang, sampai ke kelentitnya, sehingga membuat memek Reni semakin basah.


Reni yang mendapat serangan atas bawah mulai mendesah-desah, aku pun mengalami hal yang serupa terutama saat Arman menaikkan pantatku sehingga kontolnya masuk lebih dalam di memekku.


Ia pun melenguh-lenguh, suara desahan, erangan, lenguhan kami bertiga saling bersahutan, keringat sudah membanjiri tubuh kami bertiga.



''Oooohhhhh….hhhmmmm….aaaahhh…hhmmmm… ssshhh… hhmmm… aaahhh,” desahku keenakan.


''Hhhmmm…aaahhh….ooougghh…hhhhmmm ..sshhhh…aaaahhh…hhhmmmmm,''Ibunya pun mendesah keenakan.


''Oouughhhh…Ummiiiiii, memek Umiiii enak sekali…aaaghhh… ooohhh… terus goyang, Umi, terus, yaaa…aaahhh…,'' erang Arman menikmati goyanganku.


Tubuhku menggelinjang saat tangan kiri Reni mulai merambah ke selangkanganku, tangan Reni mulai menggosok-gosok itil atau clistorisku dengan lembut, kadang jari jemarinya memelin-melin itilku.


Gosokan pilin tangan Reni bergantian melakukan hal tersebut di kelentitku , aku semakin merasakan ke enakan mendapat perlakuan tangan Reni di kelentitku.


Saat tangannya sibuk dengan memekku, Reni pun mendapatkan serangan yang lebih hebat dari tangan Arman, Tangan Arman yang tadi hanya mnegelus-elus lobang memek Ibunya, Ibunya terhenyak oleh gerakan jari Arman.


Reni mulai merasakan gesekan-gesekan tangan Arman di dinding memeknya,jari tengah Arman mengocok memek Reni Ibunya seiring dengan kocokan kontol Arman di memekku.


Tidak cukup dengan jari tengahnya saja, Arman pun mulai memasukan jari manisnya ke dalam memek Reni Ibunya, Reni semakin keenakan dengan bertambahnya jari tangan Arman yang masuk kedalam memekknya.


Gesekan-gesekanyang di rasakan Reni Ibunya Arman di dingding memeknya bertambah, gerakan tangan Arman yang mengocok memek Reni kadang-kadang di selingi dengan menggoyangkan kekiri-kekanan.


Kedua jarinya persisi di belakanh kelentitnya berada dan Ibu jarinya bergerak di kelentitnya, sehingga membuat Reni semakin menggelinjang merasakan gesekan di lobang memek dan kelentitnya.


''Oooohhhhhh......Ar....Oooohhhh.....Eeeeeenaaaak....Ar......terus....Ar.....''Reni mengeram keenakan.


''Ooooh......itilku....Ren....itilku gesek terus.....Oooougghs... Ar....tekan lebih dalam, kontolmu itu Ar...lesakan.....sodok memek Umimu ini Aaaaagghhh....'' aku mengerang-erang menikmati sodokan batang kontol Arman, dan gesekan tangan Reni di itilku.



''Aaaghh….kaliaann…juga enak…oooghhh…begini Umi, enak Ibu….aaahhh,''erang Arman sambil menekan Kontolnya lebih dalam dilubang memekku, dan jari-jemarinya semakin aktif menggesek kelentit dan dinding memek Ibunya.


Aku dan Reni betul-betul menikmati gocekan-gocekan Arman di lubang kemaluan kami, dan Arman pun menikmati jepitan memekku, tubuh kami semakin banjir oleh keringat, kami bertiga berpacu untuk mencapai puncak kenikmatan, suara lenguhan dan erangan kami semakin sering terdengar,


''Oooghhh…enak….enak…Ar…terus sayaaang…sodok lebih dalam memek Umimu iiinnnii….aaaaggghhh…iiiyaaa…terusss…Ar…terusss…b uat Umimu ini puaaasss….sssaaayyaaang…aaaaghhh….,''Akumengerang-erang keenakan.



''Ar….aaaghh…eeenaak…Ar…terusss…goyang…tang anmu…Denn… aagghhh…tekan..Ar…tekaaan…lebih kuat…Ar…aaagghh…enaaak,” erang Reni menikmati tekanan jari jemari Arman di kelentit dan dinding vaginanya.



Arman pun semakin menyodok kontolnya lebih dalam lagi ke memekku, sehingga pangkal selangkangan kami berdua sering beradu akibatnya menimbulkan suara PLAK...PLOK.....


Yang menambah gairah birahi kami semakin membara, dan tangannya pun semakin aktif dan kuat menekan-nekan kelentit Reni Ibunya, dan dinding memeknya.


Arman pun merasakan kenikmatan yang sangat saat kontolnya melesak lebih dalam di rongga memekku, ia rasakan ujung kepala kontolnya bersentuhan dnegan dinding rahimku.


''Aaaaaaggghhhh....Umi enak memekmu ini Ooooughs...''erang Arman.


Dan tubuh Reni terlihat mulai mengejang dan mengejut-ngejut, Reni merasakan desakan lahar kenikmatan yang hendak menerobos keluar dari lubang memeknya tidak dapat di pertahankan lagi.



Dengan melengkuh panjang akhirnya memuntahkan lahar kenikmatan, Ssssrrrrrr.....Ssssrrrrrrr...........Ssssrrr............, memeknya memuntahkan cairan kenikmatan yang ke sekian kalinya, kali ini cairan yang keluar sangat banyak dan mengalir turun serta membasahi tangan Arman.


''Oooooouugghsssss........Ar................Ibu keluar.......lagiiiiiii.....Aaaggghhhhh ...enaoook...Ar....Enaaak sakaliii...Oooooggghhhh...Ar.....'' Reni mengerang tubuhnya bergetar denagn hebatnya.

Pantatnya mengejang, lubang memeknya berkedut dengan sangat kuat seiring dengan menyemburkan cairan kenikmatan.


Aku yang tahu bahwa Reni mnegalami Orgasme lagi, menambah sensasi kenikmatan yang sedang dirasakan oleh Reni dengan meremas-remas kedua payudaranya Reni, sambil tetap memaju mundurkan pantatku.


Remasan tanganku di payudaranya di kedua payudara Reni menambah kenikmatan Reni, tubuh reni semakin bergetar, nafasnya terengah-engah, akhirnya tubuh Reni ambruk kedua kakinya tidak kuat lagi menopang tubuhnya.


Reni merasakan kakinya yang sedang berlutut menjadi lemas kerana puncak kenikmatan yang berhasil ia raih.


Setelah Reni ambruk di sampingku, aku mulai memeluk Arman dan mulai manaik turunkan pantatku dengan cepat.


Sementara Arman dengan kedua tangannya mulai memegang dan meremas-remas kedua bongkahan pantatku, dan mulai mengimbangi gerakanku.


Saat aku menurunkan pantatku kebawah tangannya membantu dengan menekan pantatku kebawah dan menyodok kontolnya ke atas, gerakan kami berdua semakin bertambah cepat, nafas kami berdua semakin memburu dan terengah-engah .


Kedua mulut kami sibuk saling melumat dan lidah kami sibuk menari, desahan dan lengkuhan kami semakin menjadi, gerakan liar, goyangan semakin cepat dan tidak beraturan.


''Ooooouughhss.....Hhhhhmmmmmmm.......Ar.......Sssttttt......Aaaaaahhhhgggggg terus.......SsssttttttttAaaaggghhhh....lebih cepat sayang........Hhhhmmm''aku melngkuh sambil memagut bibir Arman.

''Aaaaaahhhkkkkk.........Ssssshhhhhhh...........Iya Umiii........Arman mau keluaaaaar.....Aaaaagghhhhhhh''lengkuh Arman sambil mempercepat gerakannya.


Kontol Arman semakin cepat keluar masuk di lubang memekku, tangan Arman semakin kuat meremas kedua bongkahan pantatku, dan semakin kuat menekan pantatku kebawah saat mendorong kontolnya ke atas.


''Iya bareng kita Umu juga Ar.....mau keluar...Oooogghhhhhh.....Ar.....''erangku.


Dengan hentakan kuat Arman menekan kontolnya dalam-dalam di lubang memekku, sementara kedua tangannya meremas dengan kuat dan menekan ke bawah pantatku.


Tubuh Arman pun mengejang, pada saat bersamaan tubuhku pun bergetas dengan hebat, memek aku pun berkedut dengan kuat.


Crrrreeeeeettttt.....Ssssssssrrrrrrr.........Ssssrrrrrrrr........batang kontol Arman menyemburkan Air mani berbarengan dengan memekku yang menyemprotkan cairan kenikmatan.


Aku merasakan hangat pada dinding memekku akibat siraman spermanya Arman, sementara Arman merasakan kontolnya menjadi hangatnakibat di sirami oleh cairan kenikmatanku.


Terdengar nafas kami berdua terengah-engah , keringat kami berdua membanjiri sofa ruang tengah, senyum kepuasan menghiasi kami bertiga.


Kami bertiga betul-betul merasa puas dengan permainan seks pagi ini, kami bertiga terkapar kelelahan kehabisan tenaga.



Dalam waktu yang sama ketika persetubahan threesome kami berlangsung di ruangan tengah rumah Reni , Aku melihat ada sepasang mata yang mengintip dari balik jendela kaca rumah Reni.


Ku lihat seorang perempuan yang berjilbab, yang berada di balik jendela , pikirku mungkin Alya anakku yang mengintip di sana, karena kulihat bayangannya , ia memakai jilbab, lalu aku pun berteriak.


''Siapa yang berada disana cepat masuk....apa itu kamu Alya'' teriakku mengagetkan Reni dan Arman.


Rupanya Reni dan Arman tidak menyadari bahwa ada sepasang mata yang mengintip persetubuhan kami bertiga, dan setelah aku berteriak baru Reni dan Arman menyadarinya ada yang mengintip dari balik kaca jendela.


Lalu dengan cepat aku bangkit dan menuju kaca jendela , di ikuti oleh Reni, setelah sampai di depan kaca jendela lalu aku meyibakkan kordeng.


''USTAZAH.....''ucapku yang hampir berbarengan dengan yang Reni ucapkan.


Alangkah kagetnya kami berdua ketika mendapati yang mengintip persetubuhan kami adalah Ustazah Airin, tetangganya Reni.

Dan yang lebih membuat kami tercengang kaget , ketika aku dan Reni melihat baju muslim gamis panjangnya Ustazah Airin acak-acakan. rupanya Ustazah Airin habis melakukan manstrubasi.

''Ma..ma..maaf saya tidak bermaksud menganggagu, saya cuma mau menanyakan jilbab pesanan sa...saya''ucap Ustazah Airin terbata-bata.

''Ustazah silakan masuk dulu'' sahut Ibu Reni.

''Oo..Eeengak lain kali saja saya kembali lagi'' ucap Ustazah Airin dengan muka berona merah dan sambil berbalik lalu meninggalkan kami berdua.

Kemudian Ibu Reni memanggil-manggil Ustazah, akan tetapi usatazah Airin tidak menghiraukan panggilan Reni, ia terus berjalan dengan tergesa-gesa meninggalkan rumah Reni.

Lalu kami berdua pun saling berpandangan, dan kami berdua pun tertawa geli...lucu melihat salah tingkah Ustazah Airin.

''Hhihi......Hi.....hihihi.......''. BERSAMBUNG.
 
Terakhir diubah:
Screenshot_905.jpg

IRENE JAYANTI

Hari sudah mulai beranjak siang, kulihat jam sudah menunjukan pukul 10 pagi, aku sedang duduk santai di ruang tamu di Villaku yang terletak di daerah pegunungan di pinggiran kota Bandung.

Memang aku mempunyai Villa di daerah pengunungan di pinggiran kota bandung itu, kalau aku meresa sumpek dan penak, untuk mengusir rasa penat dan sumpek itu aku sering menghabiskan waktuku di villaku ini.

Pagi itu aku sedang duduk bersantai bersama suamiku Bimo sambil di temani teh manis hangat, walau pun sudah jam 10 pagi tapi udara dingin terasa menusuk di tubuhku sampai ke tulangku, maklumlah karena siang itu kabut nampak di viilaku

''Ma..pagi ini sepi sekali ya MA''ucap suamiku.

''Ya..iyalah Pap namanya juga di daerah pegunungan''sahutku.

''Mam hari ini Mama kelihatan sangat cantik deh...''kata suamiku memujiku.

''Hmmm...mulai ngegombal nih...'' ucapku sambil mencubit pinggangnya.

''Engak Mam papa serius, Haa..ha....'' jawab suamiku sambil tertawa, dan tangannya merangkul pundakku lalu menyandarkannya di tubuhnya.


Dan waktu sudah menunjukan jam 11 siang sudah berjalan satu jam, tiba-tiba suamiku punya ide gila, ketika teman-teman group Bandnya akan datang ke Villaku ini.


''Mam, nanti teman-teman Papa akan main ke villa ini, Mama godain kalau mereka datang''. suamiku mulai mengutarakan idenya.


''Godain gimana Pap'' kataku.


''Mama nanti pakai pakaian sexy yang transparan, sehingga cd dan bh Mama terlihat, pasti mereka melotot semua lihat Mama'' kata suamiku.


''Haaaah, Gila ...Pap...??, engak mau malu tahu''aku berteriak, setengah kaget mendengar ide itu, selama ini kalau pun harus berpakaian sexy tidak pernah di depan orang lain, hanya di depan suamiku saja.


''Ayolah....Mam....Papa pengen tahu reaksi mereka gimana'' rayu suamiku.


''Engak mau titik'' jawabku tegas.


''Ayolah Mam..., please..., Papa mohon ya...., Mam'' kata suamiku memelas.


Aku pun mulai membayangkan kalau hal itu aku lakukan, jantungku berdetak kencang , rasa penasaran dan ke inginan untuk di kagumi mulai muncul di pikiranku.


Aku ragu-ragu antara menolak dan mengiyakan permintaan suamiku, melihat suamiku yang begitu berharap dan bayanganku akan sensasinya , ingin rasanya aku mengiyakan permintaannya.


''Kalau ada apa-apa gimana''kataku kemudian.


''Maksudnya....''tanya suamiku bersemangat.


''Kalau mereka terangsang dan nekad memperkosa Mama gimana'' tanyaku lagi.


''Engak akan......kan ada Papa, teman Papa pasti engak akan berani macam-macam, kecuali kalau kita mempersilakannya He...heh....he....'' kata suamiku sambil mengedipkan matanya.


''Mempersilahkan apa....?'' tanyaku penasaran.


''Mempersilahkan ngerjain Mama......Hehehe....he...he...'' jawab suamiku enteng.


''Ah....Papa.....jahat banget ....'' kataku manja sambil memukul pelan bahu suamiku.


Aku semakin berdebar-debar mendengar perkataan suamiku, pikiranku berputar-putar, hatiku berkata, kalau aku di kerjai bareng-bareng gimana rasanya? tubuhku serasa lemas sekali.


''Emang Papa rela'' suaraku bergetar.


''Kenapa engak ....,Mama aja rela berbagi Papa dengan Amel teman Mama, kenapa Papa harus engak rela'' jawab suamilu dengan datar.


''Yakin nih Papa''?tanyaku lagi dengan suara yang berat.


''Engak tahu Ma..., Papa sering berfantasi unutk ngerjain Mama bareng bareng, Papa yakin Mama akan menjerit-jerit menahan nikmat dan Mama juga pasti akan mengalami orgasme terus menerus, tapi kayanya engak deh...nanti Mama ketagihan yang repot Papa.''


''Iiiih...sorry yaa...emangnya Mama cewek apaan '' sekali lagi aku mencubit pinggang suamiku, tetapi mendengar perkataan suamiku barusan , aku menjadi terangsang banget, dan memek berkedut-kedut rasanya.


''Mama adalah cewek yang sangat cantik, yang banyak di kagumi kaum pria , Papa sangat beruntung karena bisa memiliki Mama, Papa yakin banyak sekali pria yang iri terhadap Papa''kata suamiku bangga.


''Ayo lah Ma...kali ini saja ''rayu suamiku kembali.


''Baik deh....Pap tapi kali ini saja''ucapku.


Suamiku memilih pakai tidur dari sutra warna putih, pakaian itu model tank top terusan, panjang pakaian itu hanya sebatas paha, dengan potongan dada yang sangat rendah , pundaknya pun hanya seutas tali tipis, yang melintang dari payudara sampai ke punggung.


Aku mengganti pakaianku, lalu ku pakai cd g-string hitam dan bh hitam, serta baju tidur warna puith yang di pilihkan suamiku tadi.


Setelah ku pakai aku berdiri di depan cermin memperhatikan diriku sendiri, benar kata suamiku aku terlihat lebih cantik, sexy, dan menggoda sekali, sungguh aku sangat bangga akan hal itu.


Bh dan g-string warna hitam yang ku pakai nampak lebih terlihat di balik baju tidur putih transparan dari bahan sutera yang ku pakaian.

Setelah itu aku keluar kamar, suamiku begitu terpana melihatku berpakaian seperti ini, dan suamiku berkomentar.


''Wow....Mama kelihatan menggoda sekali .....begitu cantik dan sexy''


Aku jadi tersipu mendengar pujian suamiku, kulihat wajah suamiku begitu sumringah melihat pakaian sexyku.


''Tapi Pap rasanya seperti telanjang nih....Pap jangan pake yang ini yaa''.


''Ah...engak apa-apa Mam, pake ini aja rasakan sensasi Mam''kata suamiku.''


''Tapi Pap...''.


''Udah engak apa-apa''kata suamiku lagi.


Tak sengaja aku melihat tonjolan kontol suamiku dari balik celana pendek yang di pakaiannya.


''Iiiiihh....,kontol Papa kok jadi tegang'' kataku setengah berteriak, sambil memgenggang gemas kontol suamiku dari balik celana pendeknya.


''Iya Mam, aku sudah tersangsang banget, aku yang biasa lihat tubuh Mama saja masih tergoda, apalagi mereka Heeehee...he.he...''kata suamiku.


''Hihi....Hiii...Hiiii, Awas kalau cemburu'' kataku sambil bergaya genit kepada suamiku.



Tidak lama berseling terdengar bunyi bell di villaku , di iringi teriakan suara permisi dari balik pintu depan villaku.


''Wah...Mam mereka sudah datang, Mama saja yang buka pintunya'' kata suamiku.


Aku ragu melangkah membukakan pintu villaku, hatiku semakin berdebar-debar, aku benar-benar seperti telanjang bulat, namun akhirnya aku bulatkan tekad untuk sedikit bersenang-senag.


Begitu aku bukakan pintu, teman-teman band suamiku langsung terdiam dari obrolan mereka. Mereka semua melongo melihat diriku , aku tersenyum dan menyapa mereka.


''Selamat siang, Mas Rendi, Mas Bagas, Ma Tomy.''


''Si...Si...Siang mbak Irene'' jawab salah seorang dari mereka , badannya tinggi dan kekar, serta kulitnya tangannya penuh dengan tato, namanya adalah Rendi.


Pandangan mereka benar-benar terpaku pada seluruh tubuhku mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, terutama pada bagian payudaraku yang di bungkus Bh hitam, aku menjadi salah tingkah dan gugup, tetapi juga senang.


''Ooo iya silakan masuk''kataku.


Tapi mereka tidak langsung segera masuk, mereka masih terus memperhatikanku , aku mengetahuinya tapi pura-pura tudak tahu, jantungku berdebar-debar, gugup, dan salah tingkah, namun aku berusaha keras untuk tetap santai.


Sungguh usaha yang sulit, saat itu posisiku menyamping dari mereka, aku yakin mereka sedang melihat payudaraku yang di bungkus Bh hitam dari sela-sela ketiakku yang di tumbuhi banyak bulu.


Karena pada bagian itu lenganku cukup lebar, aku merasa seksi sekali, memekku mengeluarkan cairan yang cukup banyak, aku malu dan terangsang hebat.


Pada saat posisiku membelakanginya, aku sedikit menggoyangkan pantatku, rokku melambai-lambai itu membuat g string warna hitamku makin terlihat.


Namun tiba-tiba angin berhembus cukup kencang dari belakang.


''Aaiiiihhhh.......,''teriakanku karena angin tersebut mengangkat dasterku yang aku kenakan hingga ke pinggang.


Praktis bagian bawahku benar-benar tertubuka dan menjadi tontonan gratis bagi teman band suamiku, cepat-cepat aku berusaha menurunkan dasterku, kulihat teman-teman band suamiku sampai melongo melihatnya.


''Ehhh..., maaf mas-mas semuanya , anginnya nakal banget'' cepat-cepat aku masuk kedalam rumah sambil berlari dan menahan malu.


Di dalam kulihat suamiku tersenyum melihat kejadian itu, aku langsung menuju kamar dengan nafas yang ngos-ngosan, tidak tahu seperti apa wajahku, aku yakin pasti sangat merah seperti kepiting rebus.


Suamiku mengikutiku kedalam kamar, aku yakin dia sangat terangsang dengan kejadian tadi, karena begitu masuk kamar , aku langsung di peluk di cium dengan begitu nafsu.


Tangannya meremas-remas payudaraku , aku yang juga dalam keadaan terangsang berat , sangat menikmati serangan bertubi-tubi dari suamiku mas Bimo.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi suamiku menelanjangiku,dengan sekali gerakan dasterku dan cd g-stringku serta Bhku sudah dia tanggalkan, kami berciuman dengan ganas sekali , lidah kami saling membelit,saling mengulum.


Setelah itu mulutnya langsung menuju keleherku, di jilatinya leherku sehingga tidak ada yang terlewatkan sama sekali, sambil tangannya bermain di payudaraku.


Putingku sebelah kiri dipilin-pilin dengan tangannya sebelah kanan, sementara tangan kirinya mengelus-elus pantatku, sambil mendongkakkan kepala atas aku mendesah menahan nikmat.


''Aaaaahhhh......terus Pap......''desahku


Bulu kudukku merinding pori-poriku serasa terbuka akibat jilatan lidah suamiku pada leher dan telingaku, jilatan suamiku beralih dari leher ke belahan payudaraku.


Dengan perlahan aku di rebahkan ke tempat tidur, posisi kakiku masih menjuntai kelantai akibatnya memekku menjadi terbuka, setelah itu jilatan suamiku perlahan-lahan turun menuju puting teteku.


''Ooooooohhhh...............Oooooooouuugghsss..........Ssssssssshhhhhh........'' rasanya geli berputar-putar di sekitart puting susuku.


Aku menjadi blingsatan karenanya , desahanku menjadi lebih keras , dan gerakanku agak liar.


''Aaaaaaaahhhhhkkk............Aaaaaaaahhkkkk......Enaaaaaaak......Pap.........terus Pap.....'' Untuk urusan bercinta memang suamiku sangat Ahli sakali. dia pintar mempermainkan nafsuku sehingga membuatku ketagihan.


Saat rasanya penasaranku akan jilatan suamiku semakin tinggi , denag tiba-tiba dia sedikit menggigit puting teteku sebelah kanan bersamaan dengan tangannya membelai memekku.


''Aaaaaawwwww.........Uuuuuuuuhhhhk...................Hmmmmm''


Spontan melonjat kaget disertai jeritan kecil keluar dari mulutku , nikmat yang aku rasakan tiada henti-hentinya, di gesek-gesek jarinya ke klistoris dengan ber irama.


Tanpa sadar aku mengangkat kedua kakiku hingga mengangkang lebar sehingga memekku menjadi lebih terbuka, sampai akhirnya.


''Aaaaaaaahhhhhhkkkk........Aaaaaaaaahhhhh......Pap......Mama Orrrrgasme......Aaahhh''.


Aku mengalami orgasme yang hebat tanpa penetrasi, tubuhku menegang, dadaku melengkung keatas, kepalaku mendongkak kebelakang, kedua kakiku mengejang-ngejang, aku menjerit keras menahan kenikmatan orgasme ini.


Suamiku terus menggesek-gesek jarinya ke klistoris dengan berirama , sehingga orgasme yang aku rasakan tidak mereda , setelah hampir 30 detik orgasmeku mulai mereda.


''Haaaa..........Haaaaaaaaaaa ...............Ooooooooooh........nikmat sakali Pap ''setelah gelombang orgasme yang melandaku mulai mereda.


Suamiku bersiap-siap melakukan penetrasi , dengan nafas yang masih ngos-ngosan, aku menantikan penetrasi dari suamiku.


Kontolnya yang sudah menegang keras di tempelkan ke mulut lubang memekku, aku menantikan dengan berdebar debar, setelah pas, perlahan-lahan kontolnya di dorong hingga masuk sedikit demi sedikit.


Gesekan kontol pada saat memasuki memekku begitu terasa agak ngilu yang di timbulkan oleh pelor yang ada di batang kontolnya. biasa setelah orgasme pertama, aku lebih cepat mengalami orgasme berikutnya.


Mataku terpejam dan mulutku menganga menikmati gesekan penetrasi ini hingga kontol suamiku terbenam seluruhnya, setelah itu suamiku menggenjot kontolnya perlahan-lahan keluar masuk memekku secara berirama, lama-lama gerakan suamiku semakin cepat.


''Aaaaaaakkk......Nikmat sekali Mam........''kata suamiku.


''Iiiiii.......Iyaaa........Pap..........terus............Pap.......''desahku.


Tanganku di angkat ke atas kepalanya kemudian suamiku menyusupkan wajahnya ke ketiaku, di jilati ketiaku yang banyak bulunya oleh lidahnya hingga ketiakku basah kuyup.


''Aaaaaaaaahhhhhkkkkk.......geli.........Pap......Nikmat........terus......Pap'' desahku sambil menggelinjang-gelinjang menahan geli dan nikmat pada ketiak dan memekku.


Tidak lama kemudian kurang dari lima menit dari orgasme pertama aku sudah mendekati orgasme kedua, ketiga titik sensitivku di serang secar bersamaan oleh suamiku.


''Pap......aku nyampe lagi...........pap.......Ahhhhkkk...''desahku.


''Keluarin aja Mam...engak usah sungkan'' jawab suamiku sambil tersu menggenjot memekku.


''Iya ...Pap..... Mama nyape Pap.....Ooooooohh.....Aaaaahhhhkkkk.......Ssssssshhhhh........Aaaaaaahhhh'' aku berteriak kencang sekali , aku mengalami orgasme kedua dengan dahsyat , kupeluk erat tubuh suamiku sambil berteriak , tubuhku bergetar hebat.


Dan tidak lama kemudian di ikuti oleh teriakan panjang suamiku pertanda orgasme.


''Aaaaaaaaaahhhkkkkkk........Mam.....Pap juga sampe.......Ahhhkk..............''teriak suamiku.


''Mam ...sekarang Mama suguhi mereka minum, bilang saja Papa sedang tidur''Kata suamiku


''Baik Pap....Mama pakai celana dalam sama Bhnya''.


''Engak usah Mam , Mama pakai daster yang tanpa cd dan bh''kata suamiku..


Lalu aku pun keluar kamar dan menuju dapur, setelah teh hangat di buat lalu aku membawa tiga gelas teh hangat di atas nampan untuk di suguhkan ke teman-teman suamiku.


Aku ingat kalau pakaianku minim ini tidak mengenakan cd dan bh , jika aku menunduk pasti payudaraku terlihat jelas, dari belakang pun memekku pasti juga terlihat.


Mereka duduk agak berpencar, sehingga jika aku menunduk membagikan teh ini, tak di ragukan lagi, yang di depan dan di samping melihat payudaraku, dan yang di belakang pasti melihat pantat dan memekku.


''Aduh....gimana Nih.....''kataku dalam hati.


Bagaimana kalau Rendi yang ada di belakangku tahu kalau memekku banjir habis di entot suamiku..?, apa aku harus ganti pakaian dulu? berbagai pertanyaan muncul dari dalam hatiku, tapi rasanya tidak mungkin aku ganti pakaian karena suamiku justru menginginkan ini.


Akhirnya dengan terpaksa aku putuskan untuk membagi sendiri teh yang sudah ada di atas nampan di tanganku ini.


Perlahan-lahan aku meletakkan lututku di lantai , berusaha sebisa mungkin agar bagian bawah daster mini dan pendek tidak tersingkap.


Setelah kedua lututku mendarat di lantai dengan sukses , maka inilah saat kedua payudaraku akan terlihat , dengan berdebar-debar aku mulai merunduk, aku tidak berani melirik kearah mereka.


Aku tahu pasti saat ini mereka memandangku tanpa berkedip, aku hanya berani melirik ke arah payudaraku sendiri dan berkata dalam hati .


''Tuh....kan....terlihat...deh....duh malunya aku''.


Kemudian secara bergantian mereka menelan ludah hingga suaranya terdengar olehku , aku yang sudah malu bertambah semakin malu, karena merasa cairan memekku keluar lagi cukup banyak hingga lelehan terasa mengalir di pahaku.


''Aduh....pasti si Rendi tau deh.....''kataku dalam hatiku.


Waktu untuk membagikan teh tersebut terasa sangat lama sekali , mukaku terasa tebal sekali akibat malu, aneh memang, ingin eksibionisme tapi merasa amat sangat malu mungkin karena masih fomula.


''Silakan di minum tehnya''kataku.


''Te...terima kasih mbak..''kata Rendi tergagap, ia terlihat shock setelah melihat memekku tadi.


Bukan hanya Rendi tenyata yang lain juga shock, mereka seakan mematung , aku tersenyum dalam hatiku asik juga rasanya.


''Sebentar yaa mas...aku mau kebelakang dulu''kataku.


Aku pergi kebelakang hendak meletakan nampan , setelah itu tanpa sepengetahuan mereka aku menguping pembicaraan mereka, aku penasaran ingin mendengar komentar mereka tentang aku tadi.


''Wuuiiih.....Ren, mbak Iren benar-benar cantik dan sexy , aku bisa lihat susunya dengan jelas...''kata bagas kepada Rendi.


''Iyaaa susunya bagus banget ''timpal tomy.


''Memang indah....sekali'' kata Rendi.


Aku yang mendengar pembicaraan mereka dari belakang menjadi tersanjung, ternyata asik juga memamerkan tubuhku ini kepada orang-orang seperti mereka,.


Klau cuma di kagumi sama mereka sig engak apa-apa, tapi kalau mereka sampai nekat gimana?


''Ren kita tadi seperti orang blo'on saja setelah melihat tubuh mbak Irene''kata Bagas.


''Hahaha...hahaaa...''mereka pun tertawa.


''Kita nikmati aja pemandangan Bagas , engak usah kikuk....toh mbak Irene juga sanang kita liahatin''kata Tomy.


Deeggg...jantungku terasa berhenti, kenapa dia bisa berkata seperti itu? rasa maluku muncul kembali.


''Dari mana kamu tahu Tom'' kata Bagas.


''Dari memeknya haha...ha..ha...tadi tuh...memeknya smapai banjir cairannya sampai kebawah''kata Rendi.


''Artinya'' ? tanya Tomy.


''Dasar blo'on artinya mbak Irene terangsang....kita telanjangi saja pasti mbak Irene suka he...he...heh....''kata Bagas.


Seluruh persendianku rasanya lemas sekali otot-ototku sama sekali tak bertenaga mendengar obrolan mereka, tetapi aku masih aman karena masih ada suamiku di rumah.


Aku berusaha menenangkan diri, setelah agak tenang , aku kembali keruangan tamu berkumpul dengan mereka di ruang tamu.


Dengan senyum aku berkata ''Maaf mas-mas semuanya tadi aku cuci piring dulu jadi agak lama di belakang''.


''Wah...suami mbak beruntung banget, punya istri cantik ...,rajin lagi''kata Tomy.


''Iyaaa...,jadi pengen nih,,,,punya istri kaya Mbak''kata Bagas.


''Ahh..., bisa saja makasih deh...,''aku tersipu malu bangga mendengar pujian mereka.


Apa yang aku dengar dari obrolan mereka saat aku nguping tadi ternyata benar, mereka mulai berani merayuku, bahkan mereka salingn sahut menyahut untuk memuji dan merayuku.


Tidak terasa sepuluh menit sudah kami mengobrol , sebenarnya senang juga mendengar ocehan dan rayuan mereka , walaupun ocehan mereka sudah mulai agak kurang ajar tetapi karena lucu jadi aku abaikan saja.


Kami pun tertawa terbahak-bahak sampai akhirnya suamiku keluar dari kamarnya dan bergabung bersama kami.


''Waaah....wah...ramai sekali ngobrol apa nih''? tanya suamiku.


Akhirnya suamiku pun ikut bercanda bersama kami, bahkan suamikulah yang paling sering memancing omongan-omongan yang agak jorok.


Lalu suamiku pamit keluar rumah untuk membeli makan makan siang, yang kebetulan kalau di villa kami memang tidak pernah masak, dan kami selalu membelinya kalau makan.

Dan restoran di daerah villa kami memang jaraknya cukup jauh, sehingga cukup memakan waktu lama kalau untuk beli makanan, karena villa kami letaknya di daerah kaku gunung.

Setelah suamiku pergi keluar rumah, mereka sudah semakin berani dan terang-terangan menggoda aku, sebel rasanya mendengar obrolan mereka, pelecehan mereka melalui kata-kata, seakan diriku tidak ada harganya lagi tapi............


''Huuuh..maunya ''kataku sambil tersipu , anehnya kata-kata melecehkan membuatku semkain erotis, tiba-tiba aku merasa senang dan tersanjung dengan kata-kata mereka.


Melihat aku yang selalu tersipu dan tidak marah terhadap godaan-godaan mereka, teman-teman suamiku semakin menjadi-jadi dalam menggodaku.


Untunglah itu semua hanya melalui kata-kata saja, meskipun begitu, godaan-godaan itu sudah membuatku terangsang memekku sudah mengeluarkan banyak cairan hingga membasahi sofa, dan wajahku merah karena menahan malu.


Tidak terasa, sudah hampir 30 menit kami bercanda , Rendi cs pandai sekali membuat suasana hingga aku merasa relax dan enjoy dengan keberadaan mereka.


Saat itu waktu menunjukan jam 12 siang, tiba-tiba hpku berdering, aku kaget sekali karena sedang asik menikmati pujian dan godaan Rendi cs dan kawan-kawan.


Saat aku akan berdiri mengambil hp yang berada di ruang tengah, aku melihat sofa tempat dudukku basah oleh cairan memekku sehingga aku tidak berani untuk berdiri.


Akhirnya aku meminta tolong ke pada Tomy Untuk mengambilkan Hpku, dengan alasan kakiku kesemutan, setelah Tomy mengambil hp dan menyerahkan kepadaku.


Aku melihat suamikulah yang menelpon, saat aku dan suamiku sedang mengobrol di Hp , suamiku menanyakan aku mau di pasankan makanan apa, perlahan-lahan Rendi pindah kesamping kananku.


Aku santai saja dan tidak curiga sama sekali sampai aku melihat Rendi mengajak Bagas untuk pinda kesisi kiriku dengan menggunakan isyarat.


Aku mulai curiga dengan apa yang mereka rencanaka ,namun aku berusaha untuk tetap bicara santai dengan suamiku di telpon.


Perlahan-lahan Rendi menurunkan tali dasterku yang sebelah kanan , dengan serta merta aku menahan tali itu supaya tidak merosot dengan menggunakan tangan kiri sambil melotot ke arah Rendi namun Rendi hanya tersenyum meseum saja.


Rupanya dia sudah mulai berani jantungku berdebar-debar, pada saat tangan kiriku menahan tali daster ,Bagas perlahan-lahan menurunkan tali daster sebelah kiri, aku menjadi bingung karena tangan kananku memegang Hp sehingga tidak bisa menahannya.


Aku rapatkan tangan kiriku ke tubuhku untuk menahan dasterku supaya tidak melorot namun justru memudahkan Bagas karena otomatis tali dasterku menjadi longgar sehingga tali itu kini berada di bawah sikut kiriku.


Jadi semakin lebarlah bagian dadaku yang terbuka, sama dengan Bagas,Rendi pun tersenyum-senyum mesem.


Aku semakin panik dengan keadaan Ini , dengan lembut Bagas membelai bagian dadaku yang terbuka, bulu kudukku berdiri karena merasa geli dan terangsang.


Aku berusaha menepis tangan Bagas dengan tangan kiri yang menahan tali dasterku namun akibatnya justru menjadi boomerang.


Siku kiriku menjadi longgar dan tidak lagi menahan daster sehingga daster itu langsung melorot dan terpangpanglah payudara sebelah kiriku.


Aku agak menjerit dan berusaha menaikan daster itu namun di saat bersamaan Rendi berhasil menurunkan tali daster sebelah kananku.


''Ada apa Mam''?tanya suamiku.Aku menjadi gelagapan di tanya suamiku.


''Ehh...engak ada apa-apa Papa'' jawabku.



Mendengar hal itu teman-teman suamiku semakin berani , mereka yakin aku tidak akan melapor kepada suamiku atas tindakan mereka.


Sekarang daster itu sudah melorot di bawah payudaraku, hanya talinya saja yang masih menyangkut di sikuku, tangan kananku masih memegang Hp dan tangan kiriku berusaha menutupi kedua payudaraku.


Suamiku terus saja mengajakku mengobrol di Hp sehingga aku tidak bisa mencegah tindakan Rendi dan Bagas .



Pelan-pelan Bagas melepaskan tali dasterku dari sikuku, aku menahan dengan menguatkan kedua tanganku, Tomy datang membantu , dia mengambil tempat di belakangku , mengangkat rambutku dan mulai mencium tengkukku.



Aku memejamkan mataku menahan rasa geli dan rangsangan ini sambil tetap konsentrasi mengobrol dengan suamiku melalui Hp, Rupanya mereka berusaha memperkosaku dengan sangat halus.


Apakah ada memperkosa dengan sangat halus???, ataukah ini yang ku inginkan dan ku kehendaki, ?? yang jelas ini akbat memamerkan tubuh kepada lwan jenis.



Aku merasa sungguh sangat sexy di hadapan mereka dalam keadaan begini, tangan-tangan yang tadi aku berusaha kuatkan perlahan-lahan melemah, kedua tali dasterku sudah terlepas dari sikuku, aku terbuai oleh kelembutan perlakuan mereka.


Setelah itu , Tomy berhenti menciumi tengkukku, dan aku mulai sadar dengan keadaan sekitarku , betapa malunya malunya aku melihat payudaraku terpangpang jelas tanpa ada yang menutupi.


Setelah Hpku tertutup , aku berusaha menaikan dasterku , tetapi Rendi, Tomy dan Bagas, menahan dasterku sehingga aku tidak bisa menaikannya, kemudaian aku menutupi kedua payudaraku dengan tanganku.



''Apa yang kalian lakukan...sudah cukup....''kataku sambil berteriak.


''Mbak Irene cantik sekali, kami ingin melihat Mbak Irene tanpa pakaian, pasti cantik sekali'' kata Bagas.


''Betul Mbak''sahut Tomy.


''Sudah stop....kalian keluar dari villaku'' aku mengusir mereka namun di sisi yang lain sebenarnya , aku mengharapkan mereka berbuat lebih jauh.


''Tenang Mbak....,jangan mengusir kami......Jujur mbak sukakan''kata Bagas.


''Iya....Mbak..., kalau tidak suka kenapa Mbak terangsang, Hehe..he...'' kata Rendi.


''Mbak ngapain susunya di tutupin, kami tadi semua sudah melihatnya kok, sexy lhoo Mbak di buka aja'' Tomy ikut bicara.


''Iya Mbak....Jujur aja....Mbak sukakan''?tanya Bagas sambil berbisik di telingaku membuat aku kembali merinding sehingga tanpa sadar membuatku mendesah.


''Sssssssshhhhhhhh............Ssssttttttttttt''.


''Tuh...kan Mbak Irene menikmati banget kayanya'' kata Tomy.


Aku menjadi malu dengan tuduhan Tomi , memang bahasa tubuhku tidak bisa membohongi kalau aku terangsang berat.


Tomi kembali mencium tengkukku, pundak dan punggungku yang terbuka,aku tidak tahu harus berbuat apa tetapi tubuh ini benar-benar merasakan rangsangan yang luar biasa, tanpa sadar kembali aku memejamkan mata dan menggelijang.


''Uhhhhhhhhhhkkkssss.......Uuuuuuuuhhssss.....Aaaaaahhhkk....''. aku kembali mendesah karena menahan nikmat, kali ini agak keras.


''Mbak...dasternya di copot aja yaa...., nanggung tinggal dikit''kata Bagas lagi.


Aku diam saja bingung harus berkata apa, Tomi menghentikan ciumannya dari tubuhku ,dan aku menjadi sangat malu karena respon tubuhku.


''Dasternya di lepas yaa...Mbak'' bisik Tomy di telingaku.


Memang percuma jika aku pura-pura menolak, sudah kepalang tanggung aku sudah hampir telanjang, akhirnya aku menganggukan kepala, sangat halus sekali cara mereka menelanjangiku.


''Angkat sedikit pantatnya Mbak....''kata Bagas sambil memegang ujung dasterku yang paling atas,dengan malu-malu ,dan berdebar-debar jantungku aku mengangkat pantatku.


''Aduh.....jadi telanjang beneran nih..''kataku dalam hati .


Bagas mulai melorotkan daster yang aku kenakan melalui pantatku, kemudian menariknya melewati lututku terus di loloskannya dari kakiku.


Akhirnya aku sekarang benar-benar telanjang bulat di hadapan ketiga teman suamiku, tangan kiriku masih berusaha menutupi kedua payudaraku.


Tangan kananku menutupi memekku, sensasinya sungguh teramat luar biasa, terangsang, malu,erotis menjadi satu, mereka bertiga hanya memandang tubuhku dan melihat reaksiku tanpa melakukan apapun.


Di pandangi seperti itu aku menjadi salah tingkah , aku merasa bagaikan perempuan tersexy sedunia, di pandangi dan di kagumi loeh cowok-cowok yang umurnya masih jauh di bawahku.


''Gimana Mbak Irene..., suka telanjang di depan kita-kitakan.''kata Bagas , aku tetap diam saja tak menjawab sambil menundukan kepalaku, jantungku berdetak kencang sekali.


''Ayo Mbak....jawab dong'' pinta Rendi.


Aku malu untuk menjawab , SYAHWATKU sudah terlalu tinggi untuk menghentikan ini semua, aku ingin sekali meminta untuk melanjukan kekurang ajaran mereka atas tubuhku tapi ego dan harga diriku masih ada.


Aku tetap menjaga harga diriku walau pujn itu sudah tidak mungkin.


''Kalau Mbak engak mau jawab, aku akan photo dan menyebarkan photo Mbak lho.....Gimana? Mbak suka telanjangkan? tanya Rendi.


Dengan mudahnya mereka menjatuhkan harga diriku dengan mudahnya tanpa ada paksaan, hanya sedikit ancaman saja.


Tidak ada pilihan lain selain menjawab, pertanyaan Rendi supaya aku tidak di photo, dan di sebarkan photoku itu.


''Iiiii.....iyaa '' jawabku pelan , aku semakin menundukan kepalaku untuk menghindari tatapan mereka.


''Iya apa Mbak...., yang jelas dong...''?tanya Rendi semakin menekanku.


''Iiiii...Iiiii...Iya aku suka''jawabku lagi



''Suka apa Mbak...? Wah..Mbak Irene meminta di photo Ren''kata Tomy kepada Rendi.


''Jangan....Jangan...Please....Jangan di photo'' pintaku.


''Kalau begitu jawab yang jelas dong Mbak''kata Tomy tidak sabar.


''Iyaaaa....Sasasaya...Sususuka ....Telanjang di depan kalian''. akhirnya aku menjawabnya dan merasa sangat malu sekali.


Hehe.....Hheheeeee....Mereka semua tertawa senang dengan pengakuanku itu.


Dengan serta merta mereka langsung mencium dan meraba seluruh tubuhku , Rendi mengarahkan bibirnya ke bibirku , lidah kami saling menari dan melilit.


Sementara Bagas turun kebawah membelai-belai memekku yang sudah sangat basah, kemudian aku merasa memekku di gelitiki oleh sesuatu yang hangat dan basah namun aku tidak bisa melihatnya , aku yakin itu adalah lidahnya.


Rasanya nikmat sekali, nafsuku menjadi berat , seluruh tubuhku di serang secara bersamaan, belum lagi Tomy yang sedang asik mengeksplor tubuh belakangku, mulai tengkuk, sampai pantat, tangannya di telusupkan ke belahan pantatku , jarinya membelai-belai lubang anusku.


Kenikmatan dari seluruh penjuru tubuhku dengan cepat membawa ke ambang orgasme, aku tidak bisa mendesah dan berteriak karena sedang berciuman dengan Rendi.


Aku hanya bisa mendengus-dengus, dan menggeliat-geliat tubuhku dalam keadaan duduk.


''Hhhhhmmmmm.....Hhhhmmmm'' aku berusaha melepaskan ciuman Rendi untuk berteriak nikmat namun Rendi sama sekali tidak memberikan kesempatan.


Tidak sampai lima menit, akhirnya aku orggasme dengan hebat, lidah Rendi aku sedot dengan kencang ,dan kepalam Bagas aku jepit dengan kedua pahaku, selama beberapa detik tubuhku mengejat-ngejat kerena orgasme.


Kenikmatan yang aku rasakan sungguh tak bisa di ungkapkan padahal itu hanya melalui permainan mulut dan lidah di seluruh tubuhku.


Kenikmatan sesungguhnya belum aku rasakan yaitu melalui kontol-kontol mereka, membayangkan 3 kontol yang akan masuk ke tubuhku, membuatku bergidik.


Setelah orgasme mereda,Tomy merebahkan tubuhku , nafasku masih memburu seperti aku habis lari jauh, mereka melepaskan seluruh pakaian mereka hingga telanjang bulat.


Dan betapa kagetnya aku ketika melihat kontol mereka satu persatu, kontol-kontol mereka tidak ada yang lebih kecil atau sama besar dengan kontol suamiku, semuanya pajang, gemuk dan keras kontol mereka.


''Aduhhhh....mati aku....bisa jebol memekku''gerutuku dalam hati.


''Hehehe.....hehe....Mbak Irene suka yaaa, dengan kontol kami, kelihatannya sangat nafsu benget.''kata Tomi.


Aku yang sudah tertangkap basah , sedang melotot ke aranh kontol mereka menjadi gelagapan dan menjawab.


''Eeeeeng......Eeeeeng....Eeeengak kok, punya kalian besar-besar sekali ....takut aku mas....bisa jebol punyaku nanti''.


''Apanya yang besar''? tanya Bagas.


''Itu...anunya.....kalian''jawabku.


''Anu .....apana namanya''? tanya Bagas lagi.


''Anu...pe...pe...penis kalian''jawabku dengan gugup.


''Penis.....Penis....., Ini kontol.., ayo bilang kontol ...ayo bilang''perintah Bagas.


''Eh....Iya...Kontol kalian besar banget '' kataku. Ser....ser......hanya dengan bilang begitu memeku mengeluarkan cairan.


Aku merasa tak berdaya dan dikuasai mereka namun hal itu justru membuatku semakin terangsang, pandai sekali mereka mempermainkan harga diriku.


Dengan paksaan sedikit aja atau bahkan tidak di paksa sama sekali aku sudah mempermalukan diriku sendiri.


''Hehehehe......begitu dong....., tahan dikit yaaa...ntar Mbak Irene pasti keenakan''kata Bagas.


''Maaf Mas.....jangan Mas...aku mohon''kataku kepada Bagas.


Aku takut memekku rusak, aku taku sakit, aku merasa ketakutan dengan ke gagahan kontol mereka, aku mencoba bangkit dan menghindar dari mereka namun Tomi menahanku.


''Tenang Mbak......enak kok......Hehe....hehe....''kata Tomy kembali merebahkanku mengangkat kedua tanganku hingga berada di samping kepalaku hingga ketiakku terbuka lebar.


''Jangan....Please....''pintaku.


''Ren..., Gas..., kamu jilat ketiak dan susu Mbak Irene biar dia merasa nyaman''perintah Tomy kepada Rendi dan Bagas.


Dengan semangat Rendi dan Bagas mulai menjilati ketiak dan payudaraku, rasanya geli nikmat hingga aku menggelinjang kesana kemari, kadang aku mendesah kadang menjerit.


''Ahhhhhhhkkk...........Aaaaaahhhhhh.........Aaaaaakkk......Uuuuuhhks....''aku mendesah sekeras-kerasnya.


Setelah itu aku melihat Bagas menempelkan Kontolnya di mulut memekku , perlahan-lahan ia mendorong kontolnya kedalam memekku .


Aku merasakan gesekan setiap milinya membuat memekku sangat nikmat.


''Ahhhhhkkkkkkkkkk.........''aku mendongkakkan kepalaku ke atas setelah kontol Bagas masuk seutuhnya kedalam memekku.


Memekku terasa penuh sekali , sejenak Bagas mendiamkan kontolnya supaya memekku bisa menyesuaikan, setelah itu ia mulai menggerakan kontolnya pelan-pelan.


''Aduh enak .....sekaliiiii.....Ahhhhhh......terus...'' aku menggeleng-gelengkan kepala kekanan dan kekiri, dan Bagas semakin mempercepat gerakannya, sementara itu Rendi dan Tomi sedang mengerjai payudaraku.


''Auuuuuuuhhhh.......Nikmaaaatttttnyaaaaa........Aaaaahhhkkk......aku mau keluuuuuuuaaar...''desahku.


Tak lama kemudian aku pun orgasme , aku mengalami orgesme kedua lebih hebat dari pada orgasme pertamaku, tapi Bagas masih tetap memompa terus memekku sehingga orgasmeku terasa terus terjadi berulang-ulang.


''Aaaaaahhhhhhhhkkkkkk.........Oooooougghs.......Sssssshhhhh........Oooooohhh.....''aku menjerit menegang , dan mengejang-ngejang tiada henti .


Setelah beberapa menit aku mengalami orgasme beruntun, Bagas menghentikan pompaan kontolnya di memekku.


Rendi dan Tomy secara serempak menghentikan jilatannya juga, orgasmeku mulai mereda badanku terasa lunglai, nafasku masih ngos-ngosan.


''Ahhhkkkkk.....''desahku manja karena Rendi menjilat ketiak sebelah kananku.


''Bagaimana cantik...? nikmat bukan? Hehehe....hehe...''tanya Bagas dengan tawa meseumnya, kontolnya masih di dalam memekku dengan kokohnya.


Aku tidak menjawab karena masih sangat lemas dan tidak peduli dengan sekitarku, kemudian Bagas memelukku dan tanpa melepaskan kontolnya dari memekku dia berbalik sehingga aku menindih di atas tubuhnya.


''Aaaaaaaahhhhhhhhhh...............Aaaaahhhhhhkkkkkkkk....''Aku mendesah Bagas menggerakan kontolnya sedikit.


Memekku masih sensitive untuk menerima rangsangan , Bagas tidak mempedulikan keadaanku itu dia mulai menggenjot kontolnya perlahan-lahan , aku mulai terbuai dengan rasa nikmat di memekku.


Rasa nikmat yang tiada terkira membuat ku lupa pada sekitarnya, aku tidak tahu apa yang di lakukan Rendi dan Tomy.


''Aiiiiiiihhhhhhhh.........''tiba-tiba aku menjerit karena ada yang menggelitik lubang anusku.


Hal itu membuat gairah birahiku semakin naik , rasa geli-geli nikmat pada lubang anusku membuat kenikmatan pada memekku semakin berlipat.


Tenagaku yang tadinya habis sekarang sekarang tiba-tiba muncul kembali, dengan desahan berubah menjadi jeritan.


''Aaaaaaaaccckkkkkhhhh......Aaaaaduuuuhhh.......Eeeeenaaaakkkk.....kalian apakan anusku'' aku maracau tak karauan.


''Ooooooouuuughhhssss..........Sssssshhhhhh.............Aaaahhhhkkk...terussssss kalian apakan itu''.saat aku menoleh kebelakang , Rendi menahan kepalaku, dia memasukan kontolnya ke mulutku.


Tanpa banyak protes aku membuka mulutku untuk menerima kontolnya, aku kulum ujung kontolnya hingga membuat Rendi mendesah.


''Hhhhhhhhhhh........Sssssssssshhhhhhh..............Sssshhhhhhhhhhhhhhhhhh....''


Aku tidak bisa lagi mendesah dan menjerit, aku merasa sesuatu sedikt demi sedikit mulai masuk kedalam anusku, rasanya sangat nikmat sekali.


Sepertinya yang masuk adalah sebuah jari , karena begitu terbenam dalam anusku, rasanya seperti ada yang bergerak-gerak di dalamnya.Aku tidak bisa lagi menahan kenikmatan ini hingga akhirnya.


''Ooooooooooohhhhhhhhhh.........Oooooouuuggghhsss.........Aaaaaaaahhhhhhh........''Tubuhku mengejang hebat aku mengalami orgaesme yang ketiga kali.


Diikuti oleh teriakan panjang Bagas dan dia pun mengeluarkan spermanya di dalam memekku, tidak lama kemudia Rendi pun berteriak memuncratkan air maninya di mulutku. crot....crot......croooooot.........


Lalu dengan cepat Tomy menarik tubuhku dan langsung mengarahkan kontolnya ke memekku, setelah terbenam di dalam memekku dia pun langsung menggenjot dengan ritme yang cepat sampai akhirnya tomy pun mengalami orgasme.


Lalu kami berempat pun beristirahat untuk memulihkan stamina, setelah beberapa kali orgasme , aku merasa sangat lemas sekali, tidak ada tenaga sama sekali.


Setelah beberapa menit kami beristirahat dan tenaga kami mulai pulih lalu aku kekamar mandi mencuci memek dan mukaku, begitu juga dengan teman suamiku dia kekamar mandi satu persatu.


Sampai akhirnya kami berempat sudah mengenakan pakaian kembali dan berbicang-bincang lagi. tidak lama kemudian suamiku datang membawa makanan yang baru di belinya.


Lalu kami pun makan siang bersama dengan lahapnya, perut kami lapar sekali setelah ngentot yang begitu banyak menguras tenaga kami, sambil makan tangan suamiku menggerayangi tubuhku. BERSAMBUNG.
 
Terakhir diubah:
Yah padahal tariik Aja langsung gempur tuh airin daripada diduluin sama satpam komplek ... Sayaang banget Khan
 
Bimabet
suhu...bikin airin kena arman ....wkwk...jgn kena satpam...dan ketagihan...jd suka ngajak reni ibu arman ke jakarta nengok arman...
dan tetep save reni dan indri...jgn diapa2in...tetep ma arman aja selain suaminya...jgn dibikin kyk irene...bahaya....wkwk...biar ada jg karakter yg tetep ga binal......
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd