IRENE JAYANTI
Hari sudah mulai beranjak siang, kulihat jam sudah menunjukan pukul 10 pagi, aku sedang duduk santai di ruang tamu di Villaku yang terletak di daerah pegunungan di pinggiran kota Bandung.
Memang aku mempunyai Villa di daerah pengunungan di pinggiran kota bandung itu, kalau aku meresa sumpek dan penak, untuk mengusir rasa penat dan sumpek itu aku sering menghabiskan waktuku di villaku ini.
Pagi itu aku sedang duduk bersantai bersama suamiku Bimo sambil di temani teh manis hangat, walau pun sudah jam 10 pagi tapi udara dingin terasa menusuk di tubuhku sampai ke tulangku, maklumlah karena siang itu kabut nampak di viilaku
''Ma..pagi ini sepi sekali ya MA''ucap suamiku.
''Ya..iyalah Pap namanya juga di daerah pegunungan''sahutku.
''Mam hari ini Mama kelihatan sangat cantik deh...''kata suamiku memujiku.
''Hmmm...mulai ngegombal nih...'' ucapku sambil mencubit pinggangnya.
''Engak Mam papa serius, Haa..ha....'' jawab suamiku sambil tertawa, dan tangannya merangkul pundakku lalu menyandarkannya di tubuhnya.
Dan waktu sudah menunjukan jam 11 siang sudah berjalan satu jam, tiba-tiba suamiku punya ide gila, ketika teman-teman group Bandnya akan datang ke Villaku ini.
''Mam, nanti teman-teman Papa akan main ke villa ini, Mama godain kalau mereka datang''. suamiku mulai mengutarakan idenya.
''Godain gimana Pap'' kataku.
''Mama nanti pakai pakaian sexy yang transparan, sehingga cd dan bh Mama terlihat, pasti mereka melotot semua lihat Mama'' kata suamiku.
''Haaaah, Gila ...Pap...??, engak mau malu tahu''aku berteriak, setengah kaget mendengar ide itu, selama ini kalau pun harus berpakaian sexy tidak pernah di depan orang lain, hanya di depan suamiku saja.
''Ayolah....Mam....Papa pengen tahu reaksi mereka gimana'' rayu suamiku.
''Engak mau titik'' jawabku tegas.
''Ayolah Mam..., please..., Papa mohon ya...., Mam'' kata suamiku memelas.
Aku pun mulai membayangkan kalau hal itu aku lakukan, jantungku berdetak kencang , rasa penasaran dan ke inginan untuk di kagumi mulai muncul di pikiranku.
Aku ragu-ragu antara menolak dan mengiyakan permintaan suamiku, melihat suamiku yang begitu berharap dan bayanganku akan sensasinya , ingin rasanya aku mengiyakan permintaannya.
''Kalau ada apa-apa gimana''kataku kemudian.
''Maksudnya....''tanya suamiku bersemangat.
''Kalau mereka terangsang dan nekad memperkosa Mama gimana'' tanyaku lagi.
''Engak akan......kan ada Papa, teman Papa pasti engak akan berani macam-macam, kecuali kalau kita mempersilakannya He...heh....he....'' kata suamiku sambil mengedipkan matanya.
''Mempersilahkan apa....?'' tanyaku penasaran.
''Mempersilahkan ngerjain Mama......Hehehe....he...he...'' jawab suamiku enteng.
''Ah....Papa.....jahat banget ....'' kataku manja sambil memukul pelan bahu suamiku.
Aku semakin berdebar-debar mendengar perkataan suamiku, pikiranku berputar-putar, hatiku berkata, kalau aku di kerjai bareng-bareng gimana rasanya? tubuhku serasa lemas sekali.
''Emang Papa rela'' suaraku bergetar.
''Kenapa engak ....,Mama aja rela berbagi Papa dengan Amel teman Mama, kenapa Papa harus engak rela'' jawab suamilu dengan datar.
''Yakin nih Papa''?tanyaku lagi dengan suara yang berat.
''Engak tahu Ma..., Papa sering berfantasi unutk ngerjain Mama bareng bareng, Papa yakin Mama akan menjerit-jerit menahan nikmat dan Mama juga pasti akan mengalami orgasme terus menerus, tapi kayanya engak deh...nanti Mama ketagihan yang repot Papa.''
''Iiiih...sorry yaa...emangnya Mama cewek apaan '' sekali lagi aku mencubit pinggang suamiku, tetapi mendengar perkataan suamiku barusan , aku menjadi terangsang banget, dan memek berkedut-kedut rasanya.
''Mama adalah cewek yang sangat cantik, yang banyak di kagumi kaum pria , Papa sangat beruntung karena bisa memiliki Mama, Papa yakin banyak sekali pria yang iri terhadap Papa''kata suamiku bangga.
''Ayo lah Ma...kali ini saja ''rayu suamiku kembali.
''Baik deh....Pap tapi kali ini saja''ucapku.
Suamiku memilih pakai tidur dari sutra warna putih, pakaian itu model tank top terusan, panjang pakaian itu hanya sebatas paha, dengan potongan dada yang sangat rendah , pundaknya pun hanya seutas tali tipis, yang melintang dari payudara sampai ke punggung.
Aku mengganti pakaianku, lalu ku pakai cd g-string hitam dan bh hitam, serta baju tidur warna puith yang di pilihkan suamiku tadi.
Setelah ku pakai aku berdiri di depan cermin memperhatikan diriku sendiri, benar kata suamiku aku terlihat lebih cantik, sexy, dan menggoda sekali, sungguh aku sangat bangga akan hal itu.
Bh dan g-string warna hitam yang ku pakai nampak lebih terlihat di balik baju tidur putih transparan dari bahan sutera yang ku pakaian.
Setelah itu aku keluar kamar, suamiku begitu terpana melihatku berpakaian seperti ini, dan suamiku berkomentar.
''Wow....Mama kelihatan menggoda sekali .....begitu cantik dan sexy''
Aku jadi tersipu mendengar pujian suamiku, kulihat wajah suamiku begitu sumringah melihat pakaian sexyku.
''Tapi Pap rasanya seperti telanjang nih....Pap jangan pake yang ini yaa''.
''Ah...engak apa-apa Mam, pake ini aja rasakan sensasi Mam''kata suamiku.''
''Tapi Pap...''.
''Udah engak apa-apa''kata suamiku lagi.
Tak sengaja aku melihat tonjolan kontol suamiku dari balik celana pendek yang di pakaiannya.
''Iiiiihh....,kontol Papa kok jadi tegang'' kataku setengah berteriak, sambil memgenggang gemas kontol suamiku dari balik celana pendeknya.
''Iya Mam, aku sudah tersangsang banget, aku yang biasa lihat tubuh Mama saja masih tergoda, apalagi mereka Heeehee...he.he...''kata suamiku.
''Hihi....Hiii...Hiiii, Awas kalau cemburu'' kataku sambil bergaya genit kepada suamiku.
Tidak lama berseling terdengar bunyi bell di villaku , di iringi teriakan suara permisi dari balik pintu depan villaku.
''Wah...Mam mereka sudah datang, Mama saja yang buka pintunya'' kata suamiku.
Aku ragu melangkah membukakan pintu villaku, hatiku semakin berdebar-debar, aku benar-benar seperti telanjang bulat, namun akhirnya aku bulatkan tekad untuk sedikit bersenang-senag.
Begitu aku bukakan pintu, teman-teman band suamiku langsung terdiam dari obrolan mereka. Mereka semua melongo melihat diriku , aku tersenyum dan menyapa mereka.
''Selamat siang, Mas Rendi, Mas Bagas, Ma Tomy.''
''Si...Si...Siang mbak Irene'' jawab salah seorang dari mereka , badannya tinggi dan kekar, serta kulitnya tangannya penuh dengan tato, namanya adalah Rendi.
Pandangan mereka benar-benar terpaku pada seluruh tubuhku mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, terutama pada bagian payudaraku yang di bungkus Bh hitam, aku menjadi salah tingkah dan gugup, tetapi juga senang.
''Ooo iya silakan masuk''kataku.
Tapi mereka tidak langsung segera masuk, mereka masih terus memperhatikanku , aku mengetahuinya tapi pura-pura tudak tahu, jantungku berdebar-debar, gugup, dan salah tingkah, namun aku berusaha keras untuk tetap santai.
Sungguh usaha yang sulit, saat itu posisiku menyamping dari mereka, aku yakin mereka sedang melihat payudaraku yang di bungkus Bh hitam dari sela-sela ketiakku yang di tumbuhi banyak bulu.
Karena pada bagian itu lenganku cukup lebar, aku merasa seksi sekali, memekku mengeluarkan cairan yang cukup banyak, aku malu dan terangsang hebat.
Pada saat posisiku membelakanginya, aku sedikit menggoyangkan pantatku, rokku melambai-lambai itu membuat g string warna hitamku makin terlihat.
Namun tiba-tiba angin berhembus cukup kencang dari belakang.
''Aaiiiihhhh.......,''teriakanku karena angin tersebut mengangkat dasterku yang aku kenakan hingga ke pinggang.
Praktis bagian bawahku benar-benar tertubuka dan menjadi tontonan gratis bagi teman band suamiku, cepat-cepat aku berusaha menurunkan dasterku, kulihat teman-teman band suamiku sampai melongo melihatnya.
''Ehhh..., maaf mas-mas semuanya , anginnya nakal banget'' cepat-cepat aku masuk kedalam rumah sambil berlari dan menahan malu.
Di dalam kulihat suamiku tersenyum melihat kejadian itu, aku langsung menuju kamar dengan nafas yang ngos-ngosan, tidak tahu seperti apa wajahku, aku yakin pasti sangat merah seperti kepiting rebus.
Suamiku mengikutiku kedalam kamar, aku yakin dia sangat terangsang dengan kejadian tadi, karena begitu masuk kamar , aku langsung di peluk di cium dengan begitu nafsu.
Tangannya meremas-remas payudaraku , aku yang juga dalam keadaan terangsang berat , sangat menikmati serangan bertubi-tubi dari suamiku mas Bimo.
Tidak membutuhkan waktu lama bagi suamiku menelanjangiku,dengan sekali gerakan dasterku dan cd g-stringku serta Bhku sudah dia tanggalkan, kami berciuman dengan ganas sekali , lidah kami saling membelit,saling mengulum.
Setelah itu mulutnya langsung menuju keleherku, di jilatinya leherku sehingga tidak ada yang terlewatkan sama sekali, sambil tangannya bermain di payudaraku.
Putingku sebelah kiri dipilin-pilin dengan tangannya sebelah kanan, sementara tangan kirinya mengelus-elus pantatku, sambil mendongkakkan kepala atas aku mendesah menahan nikmat.
''Aaaaahhhh......terus Pap......''desahku
Bulu kudukku merinding pori-poriku serasa terbuka akibat jilatan lidah suamiku pada leher dan telingaku, jilatan suamiku beralih dari leher ke belahan payudaraku.
Dengan perlahan aku di rebahkan ke tempat tidur, posisi kakiku masih menjuntai kelantai akibatnya memekku menjadi terbuka, setelah itu jilatan suamiku perlahan-lahan turun menuju puting teteku.
''Ooooooohhhh...............Oooooooouuugghsss..........Ssssssssshhhhhh........'' rasanya geli berputar-putar di sekitart puting susuku.
Aku menjadi blingsatan karenanya , desahanku menjadi lebih keras , dan gerakanku agak liar.
''Aaaaaaaahhhhhkkk............Aaaaaaaahhkkkk......Enaaaaaaak......Pap.........terus Pap.....'' Untuk urusan bercinta memang suamiku sangat Ahli sakali. dia pintar mempermainkan nafsuku sehingga membuatku ketagihan.
Saat rasanya penasaranku akan jilatan suamiku semakin tinggi , denag tiba-tiba dia sedikit menggigit puting teteku sebelah kanan bersamaan dengan tangannya membelai memekku.
''Aaaaaawwwww.........Uuuuuuuuhhhhk...................Hmmmmm''
Spontan melonjat kaget disertai jeritan kecil keluar dari mulutku , nikmat yang aku rasakan tiada henti-hentinya, di gesek-gesek jarinya ke klistoris dengan ber irama.
Tanpa sadar aku mengangkat kedua kakiku hingga mengangkang lebar sehingga memekku menjadi lebih terbuka, sampai akhirnya.
''Aaaaaaaahhhhhhkkkk........Aaaaaaaaahhhhh......Pap......Mama Orrrrgasme......Aaahhh''.
Aku mengalami orgasme yang hebat tanpa penetrasi, tubuhku menegang, dadaku melengkung keatas, kepalaku mendongkak kebelakang, kedua kakiku mengejang-ngejang, aku menjerit keras menahan kenikmatan orgasme ini.
Suamiku terus menggesek-gesek jarinya ke klistoris dengan berirama , sehingga orgasme yang aku rasakan tidak mereda , setelah hampir 30 detik orgasmeku mulai mereda.
''Haaaa..........Haaaaaaaaaaa ...............Ooooooooooh........nikmat sakali Pap ''setelah gelombang orgasme yang melandaku mulai mereda.
Suamiku bersiap-siap melakukan penetrasi , dengan nafas yang masih ngos-ngosan, aku menantikan penetrasi dari suamiku.
Kontolnya yang sudah menegang keras di tempelkan ke mulut lubang memekku, aku menantikan dengan berdebar debar, setelah pas, perlahan-lahan kontolnya di dorong hingga masuk sedikit demi sedikit.
Gesekan kontol pada saat memasuki memekku begitu terasa agak ngilu yang di timbulkan oleh pelor yang ada di batang kontolnya. biasa setelah orgasme pertama, aku lebih cepat mengalami orgasme berikutnya.
Mataku terpejam dan mulutku menganga menikmati gesekan penetrasi ini hingga kontol suamiku terbenam seluruhnya, setelah itu suamiku menggenjot kontolnya perlahan-lahan keluar masuk memekku secara berirama, lama-lama gerakan suamiku semakin cepat.
''Aaaaaaakkk......Nikmat sekali Mam........''kata suamiku.
''Iiiiii.......Iyaaa........Pap..........terus............Pap.......''desahku.
Tanganku di angkat ke atas kepalanya kemudian suamiku menyusupkan wajahnya ke ketiaku, di jilati ketiaku yang banyak bulunya oleh lidahnya hingga ketiakku basah kuyup.
''Aaaaaaaaahhhhhkkkkk.......geli.........Pap......Nikmat........terus......Pap'' desahku sambil menggelinjang-gelinjang menahan geli dan nikmat pada ketiak dan memekku.
Tidak lama kemudian kurang dari lima menit dari orgasme pertama aku sudah mendekati orgasme kedua, ketiga titik sensitivku di serang secar bersamaan oleh suamiku.
''Pap......aku nyampe lagi...........pap.......Ahhhhkkk...''desahku.
''Keluarin aja Mam...engak usah sungkan'' jawab suamiku sambil tersu menggenjot memekku.
''Iya ...Pap..... Mama nyape Pap.....Ooooooohh.....Aaaaahhhhkkkk.......Ssssssshhhhh........Aaaaaaahhhh'' aku berteriak kencang sekali , aku mengalami orgasme kedua dengan dahsyat , kupeluk erat tubuh suamiku sambil berteriak , tubuhku bergetar hebat.
Dan tidak lama kemudian di ikuti oleh teriakan panjang suamiku pertanda orgasme.
''Aaaaaaaaaahhhkkkkkk........Mam.....Pap juga sampe.......Ahhhkk..............''teriak suamiku.
''Mam ...sekarang Mama suguhi mereka minum, bilang saja Papa sedang tidur''Kata suamiku
''Baik Pap....Mama pakai celana dalam sama Bhnya''.
''Engak usah Mam , Mama pakai daster yang tanpa cd dan bh''kata suamiku..
Lalu aku pun keluar kamar dan menuju dapur, setelah teh hangat di buat lalu aku membawa tiga gelas teh hangat di atas nampan untuk di suguhkan ke teman-teman suamiku.
Aku ingat kalau pakaianku minim ini tidak mengenakan cd dan bh , jika aku menunduk pasti payudaraku terlihat jelas, dari belakang pun memekku pasti juga terlihat.
Mereka duduk agak berpencar, sehingga jika aku menunduk membagikan teh ini, tak di ragukan lagi, yang di depan dan di samping melihat payudaraku, dan yang di belakang pasti melihat pantat dan memekku.
''Aduh....gimana Nih.....''kataku dalam hati.
Bagaimana kalau Rendi yang ada di belakangku tahu kalau memekku banjir habis di entot suamiku..?, apa aku harus ganti pakaian dulu? berbagai pertanyaan muncul dari dalam hatiku, tapi rasanya tidak mungkin aku ganti pakaian karena suamiku justru menginginkan ini.
Akhirnya dengan terpaksa aku putuskan untuk membagi sendiri teh yang sudah ada di atas nampan di tanganku ini.
Perlahan-lahan aku meletakkan lututku di lantai , berusaha sebisa mungkin agar bagian bawah daster mini dan pendek tidak tersingkap.
Setelah kedua lututku mendarat di lantai dengan sukses , maka inilah saat kedua payudaraku akan terlihat , dengan berdebar-debar aku mulai merunduk, aku tidak berani melirik kearah mereka.
Aku tahu pasti saat ini mereka memandangku tanpa berkedip, aku hanya berani melirik ke arah payudaraku sendiri dan berkata dalam hati .
''Tuh....kan....terlihat...deh....duh malunya aku''.
Kemudian secara bergantian mereka menelan ludah hingga suaranya terdengar olehku , aku yang sudah malu bertambah semakin malu, karena merasa cairan memekku keluar lagi cukup banyak hingga lelehan terasa mengalir di pahaku.
''Aduh....pasti si Rendi tau deh.....''kataku dalam hatiku.
Waktu untuk membagikan teh tersebut terasa sangat lama sekali , mukaku terasa tebal sekali akibat malu, aneh memang, ingin eksibionisme tapi merasa amat sangat malu mungkin karena masih fomula.
''Silakan di minum tehnya''kataku.
''Te...terima kasih mbak..''kata Rendi tergagap, ia terlihat shock setelah melihat memekku tadi.
Bukan hanya Rendi tenyata yang lain juga shock, mereka seakan mematung , aku tersenyum dalam hatiku asik juga rasanya.
''Sebentar yaa mas...aku mau kebelakang dulu''kataku.
Aku pergi kebelakang hendak meletakan nampan , setelah itu tanpa sepengetahuan mereka aku menguping pembicaraan mereka, aku penasaran ingin mendengar komentar mereka tentang aku tadi.
''Wuuiiih.....Ren, mbak Iren benar-benar cantik dan sexy , aku bisa lihat susunya dengan jelas...''kata bagas kepada Rendi.
''Iyaaa susunya bagus banget ''timpal tomy.
''Memang indah....sekali'' kata Rendi.
Aku yang mendengar pembicaraan mereka dari belakang menjadi tersanjung, ternyata asik juga memamerkan tubuhku ini kepada orang-orang seperti mereka,.
Klau cuma di kagumi sama mereka sig engak apa-apa, tapi kalau mereka sampai nekat gimana?
''Ren kita tadi seperti orang blo'on saja setelah melihat tubuh mbak Irene''kata Bagas.
''Hahaha...hahaaa...''mereka pun tertawa.
''Kita nikmati aja pemandangan Bagas , engak usah kikuk....toh mbak Irene juga sanang kita liahatin''kata Tomy.
Deeggg...jantungku terasa berhenti, kenapa dia bisa berkata seperti itu? rasa maluku muncul kembali.
''Dari mana kamu tahu Tom'' kata Bagas.
''Dari memeknya haha...ha..ha...tadi tuh...memeknya smapai banjir cairannya sampai kebawah''kata Rendi.
''Artinya'' ? tanya Tomy.
''Dasar blo'on artinya mbak Irene terangsang....kita telanjangi saja pasti mbak Irene suka he...he...heh....''kata Bagas.
Seluruh persendianku rasanya lemas sekali otot-ototku sama sekali tak bertenaga mendengar obrolan mereka, tetapi aku masih aman karena masih ada suamiku di rumah.
Aku berusaha menenangkan diri, setelah agak tenang , aku kembali keruangan tamu berkumpul dengan mereka di ruang tamu.
Dengan senyum aku berkata ''Maaf mas-mas semuanya tadi aku cuci piring dulu jadi agak lama di belakang''.
''Wah...suami mbak beruntung banget, punya istri cantik ...,rajin lagi''kata Tomy.
''Iyaaa...,jadi pengen nih,,,,punya istri kaya Mbak''kata Bagas.
''Ahh..., bisa saja makasih deh...,''aku tersipu malu bangga mendengar pujian mereka.
Apa yang aku dengar dari obrolan mereka saat aku nguping tadi ternyata benar, mereka mulai berani merayuku, bahkan mereka salingn sahut menyahut untuk memuji dan merayuku.
Tidak terasa sepuluh menit sudah kami mengobrol , sebenarnya senang juga mendengar ocehan dan rayuan mereka , walaupun ocehan mereka sudah mulai agak kurang ajar tetapi karena lucu jadi aku abaikan saja.
Kami pun tertawa terbahak-bahak sampai akhirnya suamiku keluar dari kamarnya dan bergabung bersama kami.
''Waaah....wah...ramai sekali ngobrol apa nih''? tanya suamiku.
Akhirnya suamiku pun ikut bercanda bersama kami, bahkan suamikulah yang paling sering memancing omongan-omongan yang agak jorok.
Lalu suamiku pamit keluar rumah untuk membeli makan makan siang, yang kebetulan kalau di villa kami memang tidak pernah masak, dan kami selalu membelinya kalau makan.
Dan restoran di daerah villa kami memang jaraknya cukup jauh, sehingga cukup memakan waktu lama kalau untuk beli makanan, karena villa kami letaknya di daerah kaku gunung.
Setelah suamiku pergi keluar rumah, mereka sudah semakin berani dan terang-terangan menggoda aku, sebel rasanya mendengar obrolan mereka, pelecehan mereka melalui kata-kata, seakan diriku tidak ada harganya lagi tapi............
''Huuuh..maunya ''kataku sambil tersipu , anehnya kata-kata melecehkan membuatku semkain erotis, tiba-tiba aku merasa senang dan tersanjung dengan kata-kata mereka.
Melihat aku yang selalu tersipu dan tidak marah terhadap godaan-godaan mereka, teman-teman suamiku semakin menjadi-jadi dalam menggodaku.
Untunglah itu semua hanya melalui kata-kata saja, meskipun begitu, godaan-godaan itu sudah membuatku terangsang memekku sudah mengeluarkan banyak cairan hingga membasahi sofa, dan wajahku merah karena menahan malu.
Tidak terasa, sudah hampir 30 menit kami bercanda , Rendi cs pandai sekali membuat suasana hingga aku merasa relax dan enjoy dengan keberadaan mereka.
Saat itu waktu menunjukan jam 12 siang, tiba-tiba hpku berdering, aku kaget sekali karena sedang asik menikmati pujian dan godaan Rendi cs dan kawan-kawan.
Saat aku akan berdiri mengambil hp yang berada di ruang tengah, aku melihat sofa tempat dudukku basah oleh cairan memekku sehingga aku tidak berani untuk berdiri.
Akhirnya aku meminta tolong ke pada Tomy Untuk mengambilkan Hpku, dengan alasan kakiku kesemutan, setelah Tomy mengambil hp dan menyerahkan kepadaku.
Aku melihat suamikulah yang menelpon, saat aku dan suamiku sedang mengobrol di Hp , suamiku menanyakan aku mau di pasankan makanan apa, perlahan-lahan Rendi pindah kesamping kananku.
Aku santai saja dan tidak curiga sama sekali sampai aku melihat Rendi mengajak Bagas untuk pinda kesisi kiriku dengan menggunakan isyarat.
Aku mulai curiga dengan apa yang mereka rencanaka ,namun aku berusaha untuk tetap bicara santai dengan suamiku di telpon.
Perlahan-lahan Rendi menurunkan tali dasterku yang sebelah kanan , dengan serta merta aku menahan tali itu supaya tidak merosot dengan menggunakan tangan kiri sambil melotot ke arah Rendi namun Rendi hanya tersenyum meseum saja.
Rupanya dia sudah mulai berani jantungku berdebar-debar, pada saat tangan kiriku menahan tali daster ,Bagas perlahan-lahan menurunkan tali daster sebelah kiri, aku menjadi bingung karena tangan kananku memegang Hp sehingga tidak bisa menahannya.
Aku rapatkan tangan kiriku ke tubuhku untuk menahan dasterku supaya tidak melorot namun justru memudahkan Bagas karena otomatis tali dasterku menjadi longgar sehingga tali itu kini berada di bawah sikut kiriku.
Jadi semakin lebarlah bagian dadaku yang terbuka, sama dengan Bagas,Rendi pun tersenyum-senyum mesem.
Aku semakin panik dengan keadaan Ini , dengan lembut Bagas membelai bagian dadaku yang terbuka, bulu kudukku berdiri karena merasa geli dan terangsang.
Aku berusaha menepis tangan Bagas dengan tangan kiri yang menahan tali dasterku namun akibatnya justru menjadi boomerang.
Siku kiriku menjadi longgar dan tidak lagi menahan daster sehingga daster itu langsung melorot dan terpangpanglah payudara sebelah kiriku.
Aku agak menjerit dan berusaha menaikan daster itu namun di saat bersamaan Rendi berhasil menurunkan tali daster sebelah kananku.
''Ada apa Mam''?tanya suamiku.Aku menjadi gelagapan di tanya suamiku.
''Ehh...engak ada apa-apa Papa'' jawabku.
Mendengar hal itu teman-teman suamiku semakin berani , mereka yakin aku tidak akan melapor kepada suamiku atas tindakan mereka.
Sekarang daster itu sudah melorot di bawah payudaraku, hanya talinya saja yang masih menyangkut di sikuku, tangan kananku masih memegang Hp dan tangan kiriku berusaha menutupi kedua payudaraku.
Suamiku terus saja mengajakku mengobrol di Hp sehingga aku tidak bisa mencegah tindakan Rendi dan Bagas .
Pelan-pelan Bagas melepaskan tali dasterku dari sikuku, aku menahan dengan menguatkan kedua tanganku, Tomy datang membantu , dia mengambil tempat di belakangku , mengangkat rambutku dan mulai mencium tengkukku.
Aku memejamkan mataku menahan rasa geli dan rangsangan ini sambil tetap konsentrasi mengobrol dengan suamiku melalui Hp, Rupanya mereka berusaha memperkosaku dengan sangat halus.
Apakah ada memperkosa dengan sangat halus???, ataukah ini yang ku inginkan dan ku kehendaki, ?? yang jelas ini akbat memamerkan tubuh kepada lwan jenis.
Aku merasa sungguh sangat sexy di hadapan mereka dalam keadaan begini, tangan-tangan yang tadi aku berusaha kuatkan perlahan-lahan melemah, kedua tali dasterku sudah terlepas dari sikuku, aku terbuai oleh kelembutan perlakuan mereka.
Setelah itu , Tomy berhenti menciumi tengkukku, dan aku mulai sadar dengan keadaan sekitarku , betapa malunya malunya aku melihat payudaraku terpangpang jelas tanpa ada yang menutupi.
Setelah Hpku tertutup , aku berusaha menaikan dasterku , tetapi Rendi, Tomy dan Bagas, menahan dasterku sehingga aku tidak bisa menaikannya, kemudaian aku menutupi kedua payudaraku dengan tanganku.
''Apa yang kalian lakukan...sudah cukup....''kataku sambil berteriak.
''Mbak Irene cantik sekali, kami ingin melihat Mbak Irene tanpa pakaian, pasti cantik sekali'' kata Bagas.
''Betul Mbak''sahut Tomy.
''Sudah stop....kalian keluar dari villaku'' aku mengusir mereka namun di sisi yang lain sebenarnya , aku mengharapkan mereka berbuat lebih jauh.
''Tenang Mbak....,jangan mengusir kami......Jujur mbak sukakan''kata Bagas.
''Iya....Mbak..., kalau tidak suka kenapa Mbak terangsang, Hehe..he...'' kata Rendi.
''Mbak ngapain susunya di tutupin, kami tadi semua sudah melihatnya kok, sexy lhoo Mbak di buka aja'' Tomy ikut bicara.
''Iya Mbak....Jujur aja....Mbak sukakan''?tanya Bagas sambil berbisik di telingaku membuat aku kembali merinding sehingga tanpa sadar membuatku mendesah.
''Sssssssshhhhhhhh............Ssssttttttttttt''.
''Tuh...kan Mbak Irene menikmati banget kayanya'' kata Tomy.
Aku menjadi malu dengan tuduhan Tomi , memang bahasa tubuhku tidak bisa membohongi kalau aku terangsang berat.
Tomi kembali mencium tengkukku, pundak dan punggungku yang terbuka,aku tidak tahu harus berbuat apa tetapi tubuh ini benar-benar merasakan rangsangan yang luar biasa, tanpa sadar kembali aku memejamkan mata dan menggelijang.
''Uhhhhhhhhhhkkkssss.......Uuuuuuuuhhssss.....Aaaaaahhhkk....''. aku kembali mendesah karena menahan nikmat, kali ini agak keras.
''Mbak...dasternya di copot aja yaa...., nanggung tinggal dikit''kata Bagas lagi.
Aku diam saja bingung harus berkata apa, Tomi menghentikan ciumannya dari tubuhku ,dan aku menjadi sangat malu karena respon tubuhku.
''Dasternya di lepas yaa...Mbak'' bisik Tomy di telingaku.
Memang percuma jika aku pura-pura menolak, sudah kepalang tanggung aku sudah hampir telanjang, akhirnya aku menganggukan kepala, sangat halus sekali cara mereka menelanjangiku.
''Angkat sedikit pantatnya Mbak....''kata Bagas sambil memegang ujung dasterku yang paling atas,dengan malu-malu ,dan berdebar-debar jantungku aku mengangkat pantatku.
''Aduh.....jadi telanjang beneran nih..''kataku dalam hati .
Bagas mulai melorotkan daster yang aku kenakan melalui pantatku, kemudian menariknya melewati lututku terus di loloskannya dari kakiku.
Akhirnya aku sekarang benar-benar telanjang bulat di hadapan ketiga teman suamiku, tangan kiriku masih berusaha menutupi kedua payudaraku.
Tangan kananku menutupi memekku, sensasinya sungguh teramat luar biasa, terangsang, malu,erotis menjadi satu, mereka bertiga hanya memandang tubuhku dan melihat reaksiku tanpa melakukan apapun.
Di pandangi seperti itu aku menjadi salah tingkah , aku merasa bagaikan perempuan tersexy sedunia, di pandangi dan di kagumi loeh cowok-cowok yang umurnya masih jauh di bawahku.
''Gimana Mbak Irene..., suka telanjang di depan kita-kitakan.''kata Bagas , aku tetap diam saja tak menjawab sambil menundukan kepalaku, jantungku berdetak kencang sekali.
''Ayo Mbak....jawab dong'' pinta Rendi.
Aku malu untuk menjawab , SYAHWATKU sudah terlalu tinggi untuk menghentikan ini semua, aku ingin sekali meminta untuk melanjukan kekurang ajaran mereka atas tubuhku tapi ego dan harga diriku masih ada.
Aku tetap menjaga harga diriku walau pujn itu sudah tidak mungkin.
''Kalau Mbak engak mau jawab, aku akan photo dan menyebarkan photo Mbak lho.....Gimana? Mbak suka telanjangkan? tanya Rendi.
Dengan mudahnya mereka menjatuhkan harga diriku dengan mudahnya tanpa ada paksaan, hanya sedikit ancaman saja.
Tidak ada pilihan lain selain menjawab, pertanyaan Rendi supaya aku tidak di photo, dan di sebarkan photoku itu.
''Iiiii.....iyaa '' jawabku pelan , aku semakin menundukan kepalaku untuk menghindari tatapan mereka.
''Iya apa Mbak...., yang jelas dong...''?tanya Rendi semakin menekanku.
''Iiiii...Iiiii...Iya aku suka''jawabku lagi
''Suka apa Mbak...? Wah..Mbak Irene meminta di photo Ren''kata Tomy kepada Rendi.
''Jangan....Jangan...Please....Jangan di photo'' pintaku.
''Kalau begitu jawab yang jelas dong Mbak''kata Tomy tidak sabar.
''Iyaaaa....Sasasaya...Sususuka ....Telanjang di depan kalian''. akhirnya aku menjawabnya dan merasa sangat malu sekali.
Hehe.....Hheheeeee....Mereka semua tertawa senang dengan pengakuanku itu.
Dengan serta merta mereka langsung mencium dan meraba seluruh tubuhku , Rendi mengarahkan bibirnya ke bibirku , lidah kami saling menari dan melilit.
Sementara Bagas turun kebawah membelai-belai memekku yang sudah sangat basah, kemudian aku merasa memekku di gelitiki oleh sesuatu yang hangat dan basah namun aku tidak bisa melihatnya , aku yakin itu adalah lidahnya.
Rasanya nikmat sekali, nafsuku menjadi berat , seluruh tubuhku di serang secara bersamaan, belum lagi Tomy yang sedang asik mengeksplor tubuh belakangku, mulai tengkuk, sampai pantat, tangannya di telusupkan ke belahan pantatku , jarinya membelai-belai lubang anusku.
Kenikmatan dari seluruh penjuru tubuhku dengan cepat membawa ke ambang orgasme, aku tidak bisa mendesah dan berteriak karena sedang berciuman dengan Rendi.
Aku hanya bisa mendengus-dengus, dan menggeliat-geliat tubuhku dalam keadaan duduk.
''Hhhhhmmmmm.....Hhhhmmmm'' aku berusaha melepaskan ciuman Rendi untuk berteriak nikmat namun Rendi sama sekali tidak memberikan kesempatan.
Tidak sampai lima menit, akhirnya aku orggasme dengan hebat, lidah Rendi aku sedot dengan kencang ,dan kepalam Bagas aku jepit dengan kedua pahaku, selama beberapa detik tubuhku mengejat-ngejat kerena orgasme.
Kenikmatan yang aku rasakan sungguh tak bisa di ungkapkan padahal itu hanya melalui permainan mulut dan lidah di seluruh tubuhku.
Kenikmatan sesungguhnya belum aku rasakan yaitu melalui kontol-kontol mereka, membayangkan 3 kontol yang akan masuk ke tubuhku, membuatku bergidik.
Setelah orgasme mereda,Tomy merebahkan tubuhku , nafasku masih memburu seperti aku habis lari jauh, mereka melepaskan seluruh pakaian mereka hingga telanjang bulat.
Dan betapa kagetnya aku ketika melihat kontol mereka satu persatu, kontol-kontol mereka tidak ada yang lebih kecil atau sama besar dengan kontol suamiku, semuanya pajang, gemuk dan keras kontol mereka.
''Aduhhhh....mati aku....bisa jebol memekku''gerutuku dalam hati.
''Hehehe.....hehe....Mbak Irene suka yaaa, dengan kontol kami, kelihatannya sangat nafsu benget.''kata Tomi.
Aku yang sudah tertangkap basah , sedang melotot ke aranh kontol mereka menjadi gelagapan dan menjawab.
''Eeeeeng......Eeeeeng....Eeeengak kok, punya kalian besar-besar sekali ....takut aku mas....bisa jebol punyaku nanti''.
''Apanya yang besar''? tanya Bagas.
''Itu...anunya.....kalian''jawabku.
''Anu .....apana namanya''? tanya Bagas lagi.
''Anu...pe...pe...penis kalian''jawabku dengan gugup.
''Penis.....Penis....., Ini kontol.., ayo bilang kontol ...ayo bilang''perintah Bagas.
''Eh....Iya...Kontol kalian besar banget '' kataku. Ser....ser......hanya dengan bilang begitu memeku mengeluarkan cairan.
Aku merasa tak berdaya dan dikuasai mereka namun hal itu justru membuatku semakin terangsang, pandai sekali mereka mempermainkan harga diriku.
Dengan paksaan sedikit aja atau bahkan tidak di paksa sama sekali aku sudah mempermalukan diriku sendiri.
''Hehehehe......begitu dong....., tahan dikit yaaa...ntar Mbak Irene pasti keenakan''kata Bagas.
''Maaf Mas.....jangan Mas...aku mohon''kataku kepada Bagas.
Aku takut memekku rusak, aku taku sakit, aku merasa ketakutan dengan ke gagahan kontol mereka, aku mencoba bangkit dan menghindar dari mereka namun Tomi menahanku.
''Tenang Mbak......enak kok......Hehe....hehe....''kata Tomy kembali merebahkanku mengangkat kedua tanganku hingga berada di samping kepalaku hingga ketiakku terbuka lebar.
''Jangan....Please....''pintaku.
''Ren..., Gas..., kamu jilat ketiak dan susu Mbak Irene biar dia merasa nyaman''perintah Tomy kepada Rendi dan Bagas.
Dengan semangat Rendi dan Bagas mulai menjilati ketiak dan payudaraku, rasanya geli nikmat hingga aku menggelinjang kesana kemari, kadang aku mendesah kadang menjerit.
''Ahhhhhhhkkk...........Aaaaaahhhhhh.........Aaaaaakkk......Uuuuuhhks....''aku mendesah sekeras-kerasnya.
Setelah itu aku melihat Bagas menempelkan Kontolnya di mulut memekku , perlahan-lahan ia mendorong kontolnya kedalam memekku .
Aku merasakan gesekan setiap milinya membuat memekku sangat nikmat.
''Ahhhhhkkkkkkkkkk.........''aku mendongkakkan kepalaku ke atas setelah kontol Bagas masuk seutuhnya kedalam memekku.
Memekku terasa penuh sekali , sejenak Bagas mendiamkan kontolnya supaya memekku bisa menyesuaikan, setelah itu ia mulai menggerakan kontolnya pelan-pelan.
''Aduh enak .....sekaliiiii.....Ahhhhhh......terus...'' aku menggeleng-gelengkan kepala kekanan dan kekiri, dan Bagas semakin mempercepat gerakannya, sementara itu Rendi dan Tomi sedang mengerjai payudaraku.
''Auuuuuuuhhhh.......Nikmaaaatttttnyaaaaa........Aaaaahhhkkk......aku mau keluuuuuuuaaar...''desahku.
Tak lama kemudian aku pun orgasme , aku mengalami orgesme kedua lebih hebat dari pada orgasme pertamaku, tapi Bagas masih tetap memompa terus memekku sehingga orgasmeku terasa terus terjadi berulang-ulang.
''Aaaaaahhhhhhhhkkkkkk.........Oooooougghs.......Sssssshhhhh........Oooooohhh.....''aku menjerit menegang , dan mengejang-ngejang tiada henti .
Setelah beberapa menit aku mengalami orgasme beruntun, Bagas menghentikan pompaan kontolnya di memekku.
Rendi dan Tomy secara serempak menghentikan jilatannya juga, orgasmeku mulai mereda badanku terasa lunglai, nafasku masih ngos-ngosan.
''Ahhhkkkkk.....''desahku manja karena Rendi menjilat ketiak sebelah kananku.
''Bagaimana cantik...? nikmat bukan? Hehehe....hehe...''tanya Bagas dengan tawa meseumnya, kontolnya masih di dalam memekku dengan kokohnya.
Aku tidak menjawab karena masih sangat lemas dan tidak peduli dengan sekitarku, kemudian Bagas memelukku dan tanpa melepaskan kontolnya dari memekku dia berbalik sehingga aku menindih di atas tubuhnya.
''Aaaaaaaahhhhhhhhhh...............Aaaaahhhhhhkkkkkkkk....''Aku mendesah Bagas menggerakan kontolnya sedikit.
Memekku masih sensitive untuk menerima rangsangan , Bagas tidak mempedulikan keadaanku itu dia mulai menggenjot kontolnya perlahan-lahan , aku mulai terbuai dengan rasa nikmat di memekku.
Rasa nikmat yang tiada terkira membuat ku lupa pada sekitarnya, aku tidak tahu apa yang di lakukan Rendi dan Tomy.
''Aiiiiiiihhhhhhhh.........''tiba-tiba aku menjerit karena ada yang menggelitik lubang anusku.
Hal itu membuat gairah birahiku semakin naik , rasa geli-geli nikmat pada lubang anusku membuat kenikmatan pada memekku semakin berlipat.
Tenagaku yang tadinya habis sekarang sekarang tiba-tiba muncul kembali, dengan desahan berubah menjadi jeritan.
''Aaaaaaaaccckkkkkhhhh......Aaaaaduuuuhhh.......Eeeeenaaaakkkk.....kalian apakan anusku'' aku maracau tak karauan.
''Ooooooouuuughhhssss..........Sssssshhhhhh.............Aaaahhhhkkk...terussssss kalian apakan itu''.saat aku menoleh kebelakang , Rendi menahan kepalaku, dia memasukan kontolnya ke mulutku.
Tanpa banyak protes aku membuka mulutku untuk menerima kontolnya, aku kulum ujung kontolnya hingga membuat Rendi mendesah.
''Hhhhhhhhhhh........Sssssssssshhhhhhh..............Sssshhhhhhhhhhhhhhhhhh....''
Aku tidak bisa lagi mendesah dan menjerit, aku merasa sesuatu sedikt demi sedikit mulai masuk kedalam anusku, rasanya sangat nikmat sekali.
Sepertinya yang masuk adalah sebuah jari , karena begitu terbenam dalam anusku, rasanya seperti ada yang bergerak-gerak di dalamnya.Aku tidak bisa lagi menahan kenikmatan ini hingga akhirnya.
''Ooooooooooohhhhhhhhhh.........Oooooouuuggghhsss.........Aaaaaaaahhhhhhh........''Tubuhku mengejang hebat aku mengalami orgaesme yang ketiga kali.
Diikuti oleh teriakan panjang Bagas dan dia pun mengeluarkan spermanya di dalam memekku, tidak lama kemudia Rendi pun berteriak memuncratkan air maninya di mulutku. crot....crot......croooooot.........
Lalu dengan cepat Tomy menarik tubuhku dan langsung mengarahkan kontolnya ke memekku, setelah terbenam di dalam memekku dia pun langsung menggenjot dengan ritme yang cepat sampai akhirnya tomy pun mengalami orgasme.
Lalu kami berempat pun beristirahat untuk memulihkan stamina, setelah beberapa kali orgasme , aku merasa sangat lemas sekali, tidak ada tenaga sama sekali.
Setelah beberapa menit kami beristirahat dan tenaga kami mulai pulih lalu aku kekamar mandi mencuci memek dan mukaku, begitu juga dengan teman suamiku dia kekamar mandi satu persatu.
Sampai akhirnya kami berempat sudah mengenakan pakaian kembali dan berbicang-bincang lagi. tidak lama kemudian suamiku datang membawa makanan yang baru di belinya.
Lalu kami pun makan siang bersama dengan lahapnya, perut kami lapar sekali setelah ngentot yang begitu banyak menguras tenaga kami, sambil makan tangan suamiku menggerayangi tubuhku. BERSAMBUNG.