Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG SYAHWAT

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Beberapa komentar
Saya terganggu dg istilah manstrubasi maksudnya masturbasi? Kedua apa iya dijilat anus bisa kentut bertahi? Kok pengalaman saya engga ya. Kalau sdh penetrasi ke anus memang suka keikut sedikit.
 
mangstab hu.... ada eoknya, bikin tambah eskrim umi, ibu, tante dan ustazahnya
 
Harus Lebih banyak bersabar...
Bangun tenda duluan ahhhh
Nunggu update an
 
523d8a949c5736.jpg

RENI PRAMESTI.

Kekuatan cinta memang susah untuk dimengerti. Hanya karena cinta, manusia mampu melakukan segalanya. Dan begitupun denganku, dalam hal cinta.

Aku telah selingkuh dengan Anakku sendiri yaitu Arman. Dan semua itu kulakukan hanya berdasarkan emosi SYAHWATKU sesaat ,akibat aku tidak pernah di kasih nafkah bathin oleh suamiku.

Namun, semenjak aku mengerti akan betapa pentingnya sosok Anakku yang telah memberikan kenikmatan SYAHWATKU selama ini.

Pada akhirnya aku sadar jika aku sangat ketakutan untuk kehilangan Anakku Arman. Arman adalah sosok laki-laki yang sempurna .

Lelaki pertama yang telah memberikan kenikmatan sex yang luar biasa, Yang memperkenalkan kenikmatan dunia bernama seks.yang tidak pernah aku dapakan dari Mas Burhan Suamiku.

Namun, semenjak Arman Anakku Jauh dariku, dan tidak pernah menyentuhku, aku baru sadar, jika aku tak bisa hidup tanpanya. Hingga pada akhirnya, Aku tidak mau kehilangan Arman Anakku.

''Apa mungkin aku telah jatuh cinta pada anakku Arman''?

Ahh..Aku tidak mau memikirkan itu, yang mau aku pikirkan bagaimana supaya Arman menyukaiku dan menyukai berhubungan sex denganku.

Karena aku tahu untuk saat ini Arman lebih nyaman berhubungan sex dengan Uminya, atau jelasnya Uminya lebih bisa memberikan kepuasan sex di bandingkan denganku, harus kuakui semuanya itu.

Saat ini aku takan mensia-siakan Arman Anakku lagi ,yang sangat berharga bagiku.Bodohnya aku yang membiarkan Arman terbuai kedalam pelukan wanita lain terutama Umi Niken.

''Jatuh ke pelukan orang lain''? Kembali aku merenungkan pikiran yang baru saja terlintas di benakku.

''Arman terlalu berharga bagiku, untuk aku biarkan jatuh ke pelukan Wanita lain... Ini tak boleh dibiarkan terlalu lama... Semua ini harus segera dihentikan... Tapi... Bagaimana caranya...?''

Tak terasa, sudah seminggu lebih aku menghabiskan waktu di rumah bersama Anakku Arman. Dan selama itu pula, aku telah membiarkan Arman melakukan hubungan sex bersama Uminya.

Mereka dengan terang-terangan melakukan persetubuhan di depan mataku. Terlebih, setelah aku meminta tolong terhadap Umi Niken.

Umi Niken menjadi merasa seperti diatas angin. aku harus menghentikan semuanya itu,'' Oh..ya aku tahu caranya'' pikir dalam benakku.

Aku harus hamil, yaa, aku harus mengandung anaknya Arman, pasti Arman akan menuruti semua keinginanku.

Memang selama Ini, ketika Aku berhubungan sex dengan Arman, Aku selalu Meminum pil KB, dan aku pun harus menghentikan minum Pil KB agar aku bisa Hamil.Akhirnya aku bisa menemukan cara jitu untuk memikat anakku Arman.

Kemudian aku beranjak dari tempat dudukku menuju kamar Arman Anakku, setelah di depan pintu kamar Arman aku berhenti, lalu ku dorong pelan-pelan pintu kamarnya.

Ku dapati Arman anakku sedang tertidur pulas di atas tempat tidurnya, lalu aku kembali beranjak dari depan pintu kamar Arman menuju kamarku.

Setelah di dalam kamarku lalu ku buka laptopku, dan aku membuka internet untuk mencari model gamis dan jilbab keluaran terbaru.

Tak terasa hari pun sudah mulai sore, lalu aku keluar dari kamarku, Hanya dengan mengenakan handuk kulihat Arman keluar dari dalam kamar mandi.

''Rupanya kamu sudah bangun sayang''? sahutku.

''Iya bu....''jawab Arman sambil menghentikan langkahnya.

''Oh...iya sayang...Sore ini kamu ada acara keluar engak''? tanyaku.

''Engak tuh...., memangnya kenapa Bu''? Arman balik tanya.

''Ibu mau pergi kebutik ....Cuma ibu males nyetir mobil sendiri bisa engak kamu anter Ibu'' jawabku.

''Ohh...baik Bu, Arman pakai baju dulu''sahut Anakku.

''Klau begitu Ibu juga mau mandi dulu''kataku sambil melangkah masuk ke kamarku.

cvr.jpg

NIKEN NURAZIZAH.


Sore itu, suasana tak terlihat secerah biasanya. Matahari bersembunyi di rimbunan mega mendung yang berwarna putih kehitaman.


Angin dingin dan basah berhembus pelan, menerbangkan daun daun kering kearah balkon rumahhku,Membawa pasir dan debu yang mulai mengotori lantai ubin tempat dimana aku berada.


''Sebentar lagi pasti bakal turun hujan...'' kataku dalam hati.


Kuseruput cairan hitam pekat yang ada didalam cangkir putih itu sambil mengamati layar laptopku yang menampilkan berita- berita terhangat di facebookku.


Kuputar-putar cangkir yang hampir kosong itu ditelapak tanganku, sambil membayangkan sosok Arman yang selalu membuatkanku puas dalam berhubungan sex.


''Parasnya Tampan, tubuhnya yang Atletisi, kontolnya yang besar dan panjang, dan pandai memuaskan kaum hawa ... Pokoknya, dia lelaki idaman setiap wanita…''pujiku dalam hati.


''Terima kasih Tuhan, Engkau telah memberiku anak seperti Arman, walau pun bukan darah dagingku sendiri…''


Kuletakkan cangkir kopi yang sudah kosong itu di meja, Ku lihat Mobil memasuki halaman rumahku dan berhenti di depan garasi rumahku.


Dan Alya Anakku pun turun dari mobil , kulihat ia menangis dan berlari menuju dalam rumahku, melihat seperti itu aku pun langsung mencari Alya untuk menayakan ada apa gerangan yang terjadi.


Terdengar suara pintu kamar di banting, lalu aku melangkah menuju kamar Alya, setelah kuketuk pintu kamarnya sambil ku panggil-pangil. Alya pun tidak menyahutnya.


Aku pun mencoba mendorong pintu kamarnya, dan ternyata pintu kamarnya tidak terkunci , kulihat Alya sedang tertelungkup di atas tempat tidur dan masih mengenakan jilbab serta gamis lebar warna abu-abaunya.


Lalu aku duduk di samping pinggir tempat tidurnya, dengan perlahan-lahan aku mencoba bertanya terhadap Alya anakku apa sebenarnya yang terjadi.


''Alya sayang ada apa sepertinya kamu lagi kesal''? tanyaku.


Kemudian Alya beranjak dari tempat tidurnya , dan ia langsung memelukku sambil menangis terisak-isak, lalu aku mencoba menenangkannya.


Hiiiiiiikks..............Hihkkksssss........Hiihhkssssss..........


''Sayang tenangkan dulu dirimu, baru ceritakan sama Umi apa yang terjadi'' kataku.


Lalu Aya pun diam sejenak, dan menarik nafas panjang, setelah terlihat tenang kemudian Alya pun mulai biacara.


''Umi...Andre...Umi, Alya putus dengannya'' kata Alya , cukup mengagetkanku.


''Kenapa kamu bisa sampai putus dengan Andre''? tanyaku heran.


''Aku kesalnya saja sama Andre Umi'' katanya.


''Iya...tapi kesal kenapa sayang''?tanyaku.


''Dia itu brengsek Umi , Aku benci dia'' kata Alya dengan nada emosi.


''Yaa..sudah sayang kamu tenangkan dirimu saja dulu , baru nanti cerita sama Umi'' kataku sambil mengusap kepala Alya yang masih tertutup hijab Ungu.


Setelah itu aku beranjak pergi keluar dari kamarnya Alya, meninggalkan dia sendiri supaya dirinya lebih tenang.


Lalu aku menuju kamarku, dan kita aku saat masuk ke kamar, aku mendengar bunyi bell berbunyi, akupun lalu menuju pintu depan rumah.


Setelah aku membukakan pintu depan rumah, ternyata yang datang adalah Andre pacarnya Alya, aku lalu mempersilakan Andre masuk.


''Umi ..., Alya mana''? tanya Andre dengan mimik muka yang sedikit tegang.


''Alya ada dikamarnya Dre''jawabku.


''Klau begitu Andre mau kekamar Alya Untuk menemuinya'' sahut Andre.


''Sebentar Dre, kamu jangan menemuinya dulu, Alya masih emosi''kataku.


''Apa Umi tadi sempat bicara sama Alya'' ? tanya Andre.


'' Iya..tadi Umi sempat menemuinya, tapi ia masih nangis, jadi Umi tinggal supaya ia lebih tenang dulu'' jawabku.


'' Jadi Alya belum sempat cerita apa pun sama Umi''? tanya Andre.


''Belum tuh..., memangnya ada apa diantara kalian Dre'' Aku balik tanya.


''Engak Umi..., cuma ada kesalah pahaman saja'' jawab Andre.


'' Yaa sudah nanti juga Alya kembali seperti biasanya kalau sudah engak marah''ucapku.

523d8a949c5736.jpg

RENI PRAMESTI


Aku menoleh, melihat Andre masuk kedalam kamar, aku sedang mengancing kancing di bagian dada gamis terusan yang aku pakai.


''Bu... Mau berangkat kesekarang? tanya Arman.


''Iya sayang...., sebentar lagi Ibu belum selesai berdandan'' kataku.


Kemudian Arman menghampiriku yang pada saat itu aku sedang berdandan di depan cermin riasku, Arman lalu memeluku dari belakang dengan lembut.


''Mmm? Napa, sayang...?'' tanyaku riang. karena aku di peluk anakku Arman.


''Ibu seksi pake baju gamis terusan ini...'' bisiknya di telinganku. Dikecup juga pipiku dengan lembut.


''Makasih sayang atas pujiannya''ucapku.


Dan beberapa saat kemudian aku pun selesai berdandan, lalu kami berdua pergi meluncur ke butikku, dalam perjalanan menuju butikku kami berdua berbincang-bincang.


Tidak lama kemudian kami berdua pun sampai di butikku, lalu kami berdua turun dari mobil dan menuju kedalam butikku.


Seperti biasanya ketika aku berada di butikku, aku selalu mengecek stock yang kosong apa saja, dan tak lupa aku juga selalu mengecek repot hasil penjualan butikku.


Setelah pekerjaanku selesai semua lalu aku menuju ruangku yang dimana pada saat itu Arman sedang menunggu.


Ku lihat Arman sedang asik main game di hpnya, lalu aku masuk dan langsung pantat aku jatuhkan di sofa empuk samping Arman.


''Wah...serius banget sayang'' ?tanyaku.


''Iya nih...Bu lagi seru'' jawab Arman tanpa menoleh ke arahku.


Tiba-tiba aku mendengar hpku berbunyi, lalu ku ambil hpku yang berada di dalam tas, rupanya panggilan yang masuk dari Bu Ustazah Airin.


''Assalamualaikum Bu Reni'' ucap Ustazah.


''Waikum salam Ustazah'' jawabku.


''Ibu Reni lagi berada dimana'' tanya Ustazah Airin.


''Saya lagi berada di butik bu Ustazah'' jawabku.


''Oh ..kebetulan kalau begitu saya mau mampir ke butik Bu Reni'' kata Ustazah Airin.


''Baik ...., Bu Ustazah saya tunggu'' jawabku.


''Tapi Bu Reni kedatangan saya ke butik Bu Reni kali ini cuma mau main saja, engak belanja lho Bu...'' kata Ustazah Airin.


''Engak apa-apa Bu'' jawabku.


Sekitar lima belas menit setelah menelponku, lalu Ustazah Airin pun datang ke salonku, dan ia langsung di antar oleh karyawanku ke ruangaku.


''Assalamualikum Bu Reni'' ucap Bu Ustazah.


''Waalikum salam Bu Ustazah, mari silakan duduk'' kataku.


''Oh..Iiiii ...iya Bu Reni'' jawab Ustazah sedikit gugup, tapi entah kenapa Ustazah Airin ketika melihat aku, dan Arman jadi sedikit Gugup.


''Bu Ustazah mau minum apa''? tanyaku


''Engak usah Bu..Sa...saya mau pamit saja dulu'' kata Bu Ustazah Airin.


''Lho...baru juga datang, kenapa Bu Ustazah mau pulang lagi''? tanyaku heran.


''Anu...Anu Bu Reni saya lupa ada yang harus saya beli, tadi saya lupa'' jawab Bu Ustazah sambil cepat-cepat bergegas keluar dari ruanganku.


Melihat sikap Ustazah Airin aku pun tidak mengerti, tapi yang jelas perasaanku mengatakan pasti ada yang tidak beres.


''Kenapa yaa, Ustazah Airin bersikap seperti itu'' ucapku.


''Mungkin malu Bu'' jawab Arman.


''Malu sama siapa''?tanyaku.


''Malu sama aku kali Bu, karena aku pernah menidurinya'' jawab Arman dengan santau dan datar.


''Apaaaa.......ja...jadi kamu pernah meniduri Ustazah Airin'' ucapku kaget dengan setengah berteriak.


''Lho..kenapa Ibu kaget seperti itu'' jawab Arman.


''Ibu tidak percaya.., kamu jangan bercanda sayang'' kataku.


''Kalau Ibu tidak percaya sama ucapan Arman, tanyakan langsung saja sama Ustazah Airin'' kata Arman.


Aku pun terdiam sejenak mendengar ucapan Arman, aku tidak percaya tapi beberapa kali Arman menyakinkanku bahwa benar semuanya itu terjadi.


Bahwa ia penah meniduri Ustazah Airin, Arman sungguh benar-benar hebat sampai Ustazah Airin saja bertekuk lutut di hadapannya, pikirku bangga terhadap anakku.


Di satu sisi aku bangga terhadap anakku Arman, tapi di sisi lain aku merasa khawatir takut Arman bosan terhadapku dan tidak pernah menyentuhku lagi.


''Sayang kamu sudah keterlaluan sekali, sampai meniduri Ustazah Airin'' kataku.


''Ibu tenang saja engak usah panik begitu, Ustazah Airin engak menolak kok saat Arman tidurin, ia malah suka'' Jawab Arman dengan tenang.


''Ibu yang menolaknya'' sahutku dengan agak berteriak.


''Maksud Ibu''? tanya Arman dengan heran.


Aku pun terdiam sejenak, kini aku bergelut dengan pikiranku sendiriku, apakah aku harus jujur sama Arman Anakku tentang yang aku rasakan selama ini, atau aku hanya memendamnya sendiri.


Setelah beberapa lama terdiam, lalu aku menarik nafas panjang-panjang, untuk memberanikan diri mengatakan apa yang aku rasakan.


Dan Aku memandang wajah anakku. Kami diam beberapa menit. Aku bingung mau mengatakan apa. Kami hanya diam dan saling berpandang. Kusentuh pipi Arman dengan kedua tanganku.


''Baik Sayang ..., Ibu akan jujur sama kamu,aku sangat mencintaimu Arman. Aku ingin memilikimu Arman'' kataku dengan langsung menyebut nama Anakku.


''Apa? tapi aku ini Anak Ibu'' Jawab Arman dengan ekspresi yang kaget.


''Tapikan Ar..., kita sudah berhubungan terlalu jauh apa bedanya dengan semuanya Itu'' kataku.


''Tapikan Bu..., itu semua hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan biologis saja atau SYAHWAT, tanpa di dasari cinta, hanya sebatas nafsu saja'' kata Arman.


''Jadi Ar..., kamu tidak mencintai Ibu'' sahutku sambil meneteskan air mata.


''Engak Bu, Arman Sayang sama Ibu'' kata anakku dengan sedikit galau ketika melihatku menangis. Kembali kupegang kedua pipi Arman lalu aku bertanya lagi.


''Arman, kamu mau jadi kekasihku?'' walaupun Arman menunjukkan ekspresi kaget, tapi ia tidak bisa menyembunyikan wajahnyanya yang terlihat seperti hendak tertawa.


Tanpa menunggu Arman bereaksi, aku udah mencium bibirnya, aku mencoba memasukan lidahku ke dalam mulutnya.


Arman membuka bibirnya perlahan dan membiarkan lidahku bertemu dengan lidahnya. Beberapa menit kemudian, Arman melepaskan ciuman dan berkata


''Aku mau bilang. Tapi nggak bisa gara – gara ciuman Ibu''kata Arman


''Kamu mau bilang apa Ar...?''


''Ayo kita pulang. Kita bicarakan ini di rumah saja'' kata Arman.


Aku dan Arman Anakku pun akhirnya pulang. Sebelum sampai di rumah, Arman meminta untuk singgah di sebuah mini market lalu membeli sebotol minuman ringan.


Saat memasuki rumah, aku harap – harap cemas apa yang akan di katakan Arman anakku, lalu kami berdua duduk di sofa ruang tengah.


Arman meletakkan minuman ringannya di atas meja di depanku, lalu aku beranjak kekamarku di ikuti oleh Arman di belakangku.


Dan Arman duduk di atas kasur, sementara aku mengambil pakaian di lemari dan aku pun mengganti pakaiaku.


Aku menggunakan Daster biru tua polos yang leher bajunya rendaah banget. Tidak pakai bra, payudaraku gampang banget diintip lewat leher baju itu.


''Kita sekarang sudah di rumah Ar...Aku ingin mendengar jawabanmu'' ucapku.


''Tapi Ibu..., gimana dengan Abi''? tanya Arman.


''Sudahlah kamu jangan memikirkan Abi atau mengalihkan pertanyaanku, sekarang jawablah pertanyaku Arman, apa kamu mau menerima cintaku'' tanyaku dengan menyebut nama anakku.


''Baik Bu , saya akan jawab pertanyaan Ibu beberapa hari Ini, kasih saya kesempatan untuk memikirkannya.'' kata Arman anakku.


Aku agak menengadah dan mencium kening anakku dan akhirnya mencium bibirnya. Armanpun langsung membalas ciumanku.


Kali ini aku mencoba memasukan lidahku ke dalam mulutnya, lidahku bertemu dengan lidahnya, dan lidah kami pun saling bertautan dan saling berbagi air liur.


Aku sengaja pake daster ini, jadi kalau Arman mau grayang-grayang and kissing-kissing payudaraku akan gampang, tinggal tarik dikit, beres.


Tangannya sungguh lihai memainkan daerah kewanitaanku. Aku dibuatnya terbang melayang bagaikan burung mendapatkan kekuatan yang melebihi biasanya.


Aku dibuatnya liar bagaikan seorang pelacur yang belum mendapatkan orderan selama berbulan-bulan. Tangannya terus menyerbu di daerah kewanitaanku.


Dia mampu memainkan nafsuku seperti mempermainkan binatang peliharaan. Tanganku terus mencengkram apa saja yang ada disekitarku dan Aku sudah tidak bisa berpikir rasional.


Dia menarik dan menglurkan gairahku agar aku tidak mencapai orgasme, sungguh luar biasa hebatnya Arman anakku dalam memainkan SYAHWATku.


"Arman,,,,,, ahhhkkkkhhh...." ucapku sambil mencengkram kain kasur..


"akkkhhhhhhh.....hmmmmmmhhhhhh" Arman mengisap puting payudaraku yang bagian kiri dengan penuh kelembutan, tangan kanannya sambil memainkan memekkuku dengan penuh kelembutan juga.


Hawa AC membuatku tak mampu mengeluarkan keringat akibat perlakuan lembut Arman Anakku. Aku bahagia, nafsuku bergelora, walau pun aku masih menunggu jawaban Arman atas pertanyaanku


"Arrkkkkhhhhhhhh..... Mmmhhhhmmmmm.......... Ahhhhkkkkmmmhhhhhhhhh...." dengan penuh kelembutan dia terus menyerang area-area sensitivku.


Sekali lagi aku belum mendapatkan orgasme yang kunanti-nantikan. Tampaknya dia sengaja agar aku dapat lebih lama berada dalam jeratan nafsu liarku yang membara.


"Ar, aku pengen isap kontolmu please!" ujarku manja...


Tanpa dikomando dia melepas semua pakaiannya.. Agar dirinya lebih leluasa untukku kendalikan...kontolnya sudah sangat tegang dan keras. Perlahanku sentuh dan mulai ku kocok..


Aku menurunkan kepalaku. Dan mulai menghisap kontolnya Arman, kini kontolnya Arman keluar masuk di dalam mulutku, sesekali ujung kontolnya kujilati dan ku isap.



"Udah Bu.. Sekarang giliran aku ya" ucap Arman sambil merebahkanku

Arman pun menciumi bibirku dengan lembut, kemudian lidahnya bergerilya ketelingaku hingga kemudian menjilati payudaraku dengan penuh kelembutan.


Aku semakin liar dibuatnya, hingga sampailah ke titik dimana lidahnya bertemu pada memekku.


"Hhhhhhmmmmpphhhhhh......Hhmmphhaargghhh,, Armannnnnaaahhh.." ucapku sambil menjambak rambutnya..


Jilatan Arman sangat membuatku makin tak mampu mengendalikan diriku sendiri. Lidahnya yang menjilati Memekku dengan gerakan atas ke bawah, kiri-ke kanan.


Dan menusuk-nusuk memekku dengan lidahnya serta dengan alur yang tak bertempo namun penuh kelembutan membuat diriku berada di puncak tertinggi dari hasrat kenikmatan.


"Ar,,, Armaaaannnnn, hhmmpphhh....Armannnn....... I love u.... " ucapku dengan nada keras..


Pinggulku makin liar bergerak kesegala arahh..... Doooooorrrrr......


"Fucckkkkk! Aku keluar ! Haasshhhrhhhhhhhh.... Enak banget Arrrr......"Big O yang sangat dasyat.....


Tampak aku mengeluarkan sesuatu seperti air kencing dari memekku, yang kutau rasanya sungguh enaakkk..... Inilah moment yang aku nanti-nantikan dari tadi.. Yah... Moment ini..


Klimaks pertama yang kudapat akibat serangan dari lidah Arman.......Tubuhku kejang-kejang..


memekku, Tangan, kaki, leher, badan, kepala, semuanya ikut merasakan kenikmatan saat berada di puncak klimaks ini..


Beberapa menit kemudian..Tanpa dikomando kontol Arman yang menegang dengan gagah perkasa melakukan penetrasi dan memasuki area sensitifku.


"Hhhhmmmmm........Ar........."


"Tahan ya Bu" Arman memasukan kontolnya dengan sangat pelan


"Hmmmmhhhhand phoneppphhhhh.........hhmmmmmm... Masukin yang dalem"


"Ia Bu....."


Kontol besar panjang Arman sudah masuk dengan mentok... Rasa sakit akibat kontol besar, gemuk, panjang masih terasa..


Namun perlahan demi perlahan rasa sakit itu hilang dan berganti dengan rasa nikmat. Bagaikan sulap.. Tapi ini bukan ajang sulap.


Arman.. Kemudian menainkan permainan dengan kecepatan sedang.. Aku mulai lepas kendali lagi dibuatnya..


Aku pun mencoba ingin bermain diatas Arman, berusaha untuk menungganginya..


"Ar, Ibu mau nyoba posisi diatas.." kataku


Kami langsung bertukar posisi..Aku mencoba menggoyang pinggulku dengan sekuat tenaga, kini pantatku bergerak maju -mundur, turun naik.


Akhirnya aku meminta bertukar posisi seperti semula..Arman mulai memasukan kontol besarnya ke Memekku...


"Arrgghhhhhh.........hmmmmmphhhahhhhhhhggg Ar...""


"Arman.... Trus... yang dalemmm.....sayaaaaang"


Arman menggoyang pinggulnya sampai meneteskan keringat...Aku hanya menikmati dengan pasrah setiap gerakan maju mundur Arman.


"Truss Ar.... Terus yang kenceng..... Teerusssssshh........" ucapku......


Tampaknya aku mau mencapai klimaks lagii... Yahhh.... Aku mau klimaks....


"Jangan berhenti Arman sayaaaang... Ibu mau keluar.... "


Arman menaikan tempo goyangannya dengan kecepatan tinggi...


"Aahhhhh...ahhhhhhhhhh.....aahhhh"


"Aku juga Bu....." ucap Arman dengan nada terengah-engah...


"Arman, i love u" ucapku di detik detik datangnya sang klimaks.....


Aaarrrgghhhhh Ibu keluar. dan Arman pun mencapai klimaksnya. Kami berdua sama-sama klimaks. Carianku tak bisa keluar karena terhalang oleh kontolnya Arman yang mengeluarkan spermanya di memekku..


Tak selang beberapa detik kemudian dimana kami masih menikmati moment klimaks ini tampaknya hand phone Arman berbunyi..


Ya, aku kenal suara ringtone ini. Tampaknya ada sebuah panggilan yang masuk.. Tapi kami berdua masih tak berdaya dan masih berpelukan.


Setelah beberapa menit kemudian Arman menuju kearah suara hand phone yang berbunyi. Lalu Arman pun mengenakan pakaiannya.BERSAMBUNG.
 
bagus jg sih...klo ibu reni main hati...jd kesannya tdk binal...krn cm sama yg dia cinta...mantap hu...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd