Nyo_KuMes
Senpai Semprot
- Daftar
- 27 Sep 2017
- Post
- 873
- Like diterima
- 3.454
[cerita ini hanya fiktif belaka]
[kesamaan nama, tempat, cerita hanyalah kebetulan semata]
Selamat Menikmati
[kesamaan nama, tempat, cerita hanyalah kebetulan semata]
Selamat Menikmati
Part 1
Perkenalkan, aku Didi (28th) dan istriku Lia (25th).
Kami adalah pasangan muda yang baru menikah selama 6 bulan.
Sejak pacaran, terkadang kami melangsungkan event pijat ataupun soft swing bersama temanku yang memang juga pelaku fantasi sex.
Meskipun begitu, masing-masing kami berjanji untuk tidak ML dengan orang lain.
Jadi bisa dibilang kehidupan sex kami cukup menggebu.
Pernikahan kami sempat mengalami pertentangan dari keluarga yang dikarenakan perbedaan suku di antara kami.
Aku terlahir dari keluarga berdarah Chinese, sedangkan istriku bukan. Tapi kami dapat membuktikan kepada keluarga bahwa kami tetap bisa bahagia.
Malah dalam usia 2 bulan pernikahan kami, kami sudah bisa memiliki rumah sendiri, meskipun kecil dan masih KPR.
Rumah kami berada di suatu cluster perumahan yang terbilang masih baru di pinggiran kota. Jadi masih sepi warga, saat kami masuk saja baru terdapat sekitar 15KK di sana.
Rumah kami belum ada pagar depan dan bagian belakang pun belum ada tembok. Jadi masih nyambung dengan tanah kosong rumah belakang.
Seperti pada umumnya warga baru, kami menyelesaikan segala administrasi perpindahan ke RT setempat.
Semua berjalan normal seperti biasa. Kami pun mulai aktif mengikuti kegiatan lingkungan seperti kerja bakti, arisan, dll.
Sampai pada suatu pagi di hari Minggu, lingkungan RT kami sepakat untuk mengadakan kerja bakti.
Aku keluar rumah lebih dulu untuk koordinasi dengan bapak? yang lain.
Seperti biasa, bila bapak2 kerja bakti maka ibu2 pasti akan menyediakan konsumsi.
Setelah sekitar 2 jam kerja bakti, maka diusulkan untuk istirahat sejenak. AKu menuju tempat minuman untuk mengambil minum dan kudengar,
"Yang..sini sebentar" panggil Lia, istriku, yang sedang ngrumpi dengan ibu2.
Aku pun berjalan menghampirinya dan menanyakan ada apa.
"Ini lho ibu2 nanya, yang namanya Pak Didi yang mana jadi tau kalo ketemu di jalan" jelas istriku
"O ya... perkenalkan ibu2, saya Didi suami dari Lia. Kami warga baru di sini" ....
"Salam kenal ya ibu2" lanjutku sambil menyalami beberapa dari mereka.
Memang beberapa ibu2 ini keluar rumah dengan menggunakan baju seadanya...ada yg masih pakai baju tidur, daster, ada juga yg pakai kaos ala kadarnya.
Lia pun waktu itu keluar dengan menggunakan daster.
Saat menyalami beberapa dari mereka, tiba? fokusku terpecah. Ternyata beberapa dari mereka keluar rumah tanpa memakai bra. Entah karena masih sepi penduduk atau memang kebiasaan mereka.
Aku yang mulai tidak fokus ini mendekati Lia dan berbisik,
"Wah lumayan yang..ada yg ga pake bra.."
"Aku juga ga pake kok, kan ga gabung sama bapak2", balas Lia berbisik.
Aku kaget dan langsung lihat ke arah dada istriku. Daster tipis yg dia pakai menunjukkan bentuk payudaranya yg cukup besar dan bulat disertai tonjolan puting nya.
"Kalo ada bapak2 yang liat gimana yang?" bisikku
"Ya udah gpp, kan ibu2 yg lain juga sama.." sahut Lia santai
"Dasar nakal kamu ya.." timpalku sambil senyum
Tanpa sadarpun aku cukup lama menghabiskan waktu di kerumunan ibu2, dengan alasan ngobrol padahal aku curi2 pandang tonjolan2 payudara ibu2 sampai akhirnya beberapa bapak2 pun datang ikut ngobrol.
Bapak2 pun berkenalan dengan Lia dan sama sepertiku, pandangan mereka sesekali tertuju ke payudara Lia yg cukup menggoda dengan puting menonjol.
Beberapa waktu kami ngobrol sampai ada komando kerja bakti dimulai kembali.
Selama kerja bakti berlanjut, aku lihat beberapa bapak2 mondar-mandir minum di kerumunan ibu2 dan ada beberapa yg mengajak ngobrol Lia tetapi aku pura2 tidak lihat.
Akhirnya kerja bakti selesai, kami pulang ke rumah dan langsung mandi. Waktu kami mandi, aku tanya ke istriku sambil bercanda..
"Gimana tadi? Puas bikin kentang bapak2? haha.."
"haha..tau aja kamu. Itung2 salam perkenalan sebagai warga baru" jawab istriku
"Hahaha..bisa aja kamu. Boleh iseng tapi jangan kelewatan ya" sahutku sambil meremas payudara Lia.
Kami pun buru2 menyelesaikan mandi dan lanjut bercumbu karena ternyata kami sudah sama2 horny.
Setelah acara kerja bakti itu, cukup sering bapak2 lewat depan rumah kami, khususnya di pagi hari.
Kebiasaanku pagi hari adalah olahraga ringan di teras dan Lia menyiram tanaman. Tentu saja masih menggunakan daster andalannya. Mungkin ini yang diperhatikan bapak2 sehingga mereka jadi sering lewat depan rumah kami.
Bahkan hal paling janggal adalah bila ada pengumuman RT, walaupun ada grup WA RT tapi Pak RT selalu meluangkan waktu datang ke rumah kami untuk memberi tahu secara langsung. Mungkin juga untuk curi pandang ke Lia.
Pak RT yang awalnya judes, saat kami mengurus administasi. Sekarang menjadi sosok yang bersahabat dan cukup sering berkunjung ke rumah kami.
Sampai pada suatu hari....
Update Cerita :
Part 2 dan 3
Part 4 dan 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12 - 13
Part 14 - 15
Part 16 - 17
Part 18
Part 19
Part 20 (END)
Terakhir diubah: