Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tania, Anak Buah Kesayanganku (kisah nyata)

theriot

Guru Semprot
Daftar
21 Mar 2011
Post
539
Like diterima
3.088
Bimabet
Ini kisah nyata yang TS alami beberapa tahun lalu saat usia sudah kepala 4, sementara Tania baru lulus kuliah atau fresh graduate dengan usia sekitar 22 tahun.
Mulustrasi hanya pemanis untuk mengembangkan imajinasi pembaca.

POV: TS

Program management trainee baru saja dibuka, ada beberapa kandidat yang menjadi perhatianku berdasarkan CV yang sudah masuk, beberapa kandidat akan lanjut untuk proses interview secara langsung, namun beberapa harus online karena berbeda kota, salah satunya adalah Tania, mahasiswi dari Bandung yang secara profile menurutku cocok menjadi bagian dari tim kita.

Setelah proses interview beberapa kandidat, ternyata hanya Tania yang memenuhi kriteria, bukan karena tampilan fisik atau wajahnya, namun karena memang sesuai yang kita harapkan berdasarkan hasil tes dan wawancara.

Saat hari pertama Tania datang ke kantor, jujur saja aku tidak terlalu memperhatikan, karena foto yang ada di CV berbeda dengan aslinya, di CV terlihat kaku dan formal namun yang datang ternyata seorang gadis muda dengan tinggi sekitar 1.5 meter dan wajah yang mengingatkanku pada salah satu artis sinetron, Nikita Willy, bahkan postur tubuhnya terlihat mirip namun Tania terkesan tomboy dan cuek.

Dengan penuh kewibawaan aku menyampaikan beberapa hal sebagai awal wejangan, tak lupa aku ingatkan agar menjaga diri mengingat dia berada di kota Jakarta yang mungkin sedikit berbeda kehidupannya dengan Jakarta.

Setelah beberapa minggu training di berbagai fungsi, aku mendapatkan feedback dari HR terkait Tania yang suka merokok bareng dengan beberapa staff lelaki dan menggunakan atasan yang memamerkan belahan dadanya. Sebenarnya hal yang masih terbilang wajar, namun dengan statusnya yang dari luar kota dan masih menjalani program training, dikhawatirkan akan mengganggu konsentrasinya, apalagi beberapa karyawan laki-laki suka menggoda dan mendekatinya. Sejujurnya aku tak terlalu

“Tania, ke ruangan sebentar…bawa laptop”, perintahku lewat WA.

Dengan tergesa-gesa Tania datang membawa laptop dan menyapaku takut-takut “Siang Pak…”, aku memang terkenal sebagai manager yang cukup galak di kantor.

“Siang, coba liat report hasil training yang kamu kirim kemarin”, kataku sambil menghampirinya dan berdiri di belakangnya. Sejujurnya aku tak ada maksud apapun, namun tiba-tiba teringat omongan HR beberapa hari lalu, saat itu Tania mengenakan tanktop yang menampakkan belahan dada ditutupi dengan kemeja semi formal serta bawahan jeans dan sneakers. Secara tak sengaja pandanganku tertuju pada belahan dadanya sambil menghirup parfum yang digunakannya, dan seketika aku tersadar payudaranya begitu ranum, putih dan terlihat menggemaskan.

Mulustrasi outfit Tania:
 
Terakhir diubah:
Setelah menyadari ternyata Tania mempunyai sex appeal yang tinggi walaupun terlihat agak tomboy, beberapa kali aku sengaja mengajaknya bertemu klien atau mengerjakan pekerjaan kantor berdua baik di cafe maupun resto. Beberapa bulan aku melakukan pendekatan tapi sepertinya kurang berhasil, karena keterbatasan waktu juga dan ruang gerak yang terbatas, mengingat aku sudah berkeluarga dan tak mungkin mengajak Tania di luar hari kerja tanpa alasan yang jelas.

Baru beberapa bulan menjalani program training, Tania yang cukup cerdas ternyata mampu mengerjakan tugas-tugas yang kuberikan dengan baik, tapi tetap saja aku belum bisa mengenalnya secara personal, terkadang iseng aku bertanya kalau weekend dia kemana dan apakah selalu pulang ke Bandung, namun jawabannya terkesan ditutupi dan sekedarnya saja, sepertinya masih ada rasa sungkan atau mencoba menutup kegiatan personalnya dariku.

Sekitar 6 bulan setelah Tania bergabung, kantor kami mendapatkan tender mengerjakan proyek di luar pulau yang membutuhkanku untuk mengawalnya setidaknya untuk 1-3 bulan lamanya. Aku tahu aku perlu orang yang dipercaya, yang tentunya cukup fleksibel, tidak rewel dan mau stay disana setidaknya 3-6 bulan lamanya, aku hanya berpikir satu nama, Tania!

Permintaanku untuk membawa Tania keluar pulau bersamaku mendapat pertentangan dari BOD, mereka menganggap Tania masih sangat hijau dan perlu waktu untuk belajar lebih banyak, namun dengan kemampuanku bernegosiasi dan meyakinkan atasanku, akhirnya aku berhasil mendapatkan persetujuan dengan syarat, minimum aku harus disana juga selama 3 bulan dengan kepulangan hanya sekali setiap bulan, mereka tidak mau proyek itu gagal.

“Kamu Senin berangkat sama saya keluar pulau, lebih baik keluar dari kos kamu sekarang, nanti kamu dikasih kos disana, kantor yang bayar”, kataku sesaat setelah meeting dengan BOD dan memanggil Tania ke ruanganku.

Aku berpikir Tania akan agak keberatan karena masih baru dan belum menguasai semua hal secara detail, tapi dengan penuh semangat dia justru berkata ini adalah kesempatan yang bagus untuk dia belajar, aku sempat tertegun karena kagum, tak menyangka anak itu punya semangat untuk berkembang yang cukup tinggi, sementara karyawan lain biasanya enggan jika harus keluar pulau dalam waktu yang lama.

Tiba di suatu kota diluar pulau itu, kita berdua segera menuju lokasi proyek dengan mengendarai mobil yang sudah disewa kantor selama 6 bulan lamanya. Setelah melakukan beberapa pengecekan dan makan siang, aku mengantar Tania ke kos yang lokasinya tidak terlalu jauh dari guest house tempat aku tinggal.

“Kamu sudah makan?”, kukirim pesan WA menjelang jam 7 malam.

“Belum Pak, ini masih rekap monitoring supaya ga lupa besok, gampang saya mah, nanti beli indomie depan kos aja”, jawabnya santai.

“Saya jemput ya, kita makan di resto deket situ, bingung juga mau makan apa sendiri”, jawabku mencari alasan mengajaknya keluar.

“Ok kalo gitu Pak, saya siap-siap dulu”, jawabnya singkat.

Dengan pakaian santai kasual yang kukenakan setelah mandi, kukendarai mobil menuju kos Tania, aku tak berani masuk karena kantor sengaja mencarikan kos khusus untuk wanita, kuminta Tania menunggu di depan gerbang kos. Sesampainya di kosnya, kulihat gadis itu sudah menunggu dengan santai sambil merokok, dia mengenakan jeans dan kaos putih yang menampakkan sedikit pundak dan perutnya, dadaku tiba-tiba berdegup kencang, aku tak pernah melihat Tania berpakaian sesantai itu, karena sehari-hari selalu bertemu dengannya mengenakan pakaian kasual semi formal yang sudah diatur oleh perusahaan.

Mulustrasi:


“Mau makan dimana kita Pak?”, tanyanya sesaat setelah masuk ke mobil.

“Hmmm belum tau juga nih, ya cari resto-resto deket sini aja deh coba”, kataku sambil melirik Tania yang ternyata manis juga.

Akhirnya kita berhenti di satu resto dengan live music, memang tidak seramai di Jakarta, tapi cukup ramai untuk ukuran kota itu. Setelah makan kutawarkan Tania kopi atau minuman ringan sambil merokok sebelum pulang, waktu itu kumanfaatkan untuk berbasa-basi menanyakan hobi atau kesukaannya, aku ingin mengenalnya secara personal.

“Oh kamu suka traveling dan musik? Biasanya kemana?”, tanyaku menimpali info mengenai kesukaannya.

“Tergantung duitnya Pak hahaha, ke Bali pernah, ke Singapore dan Malay juga pernah, tapi nodong ortu dulu hehehe”, katanya dengan semangat dan ceria, aku baru sadar anak ini ternyata benar-benar mirip Nikita Willy sekilas.

“Ohh gituu, nah ini kan lumayan travelling keluar pulau gratiss hahaha”, kataku sambil menghirup rokok dalam-dalam.

“Iyaahh makanya saya semangat Pak, dapat ilmu dan bisa sambil explore tempat baru juga”, timpalnya sambil mematikan rokok.

Tak terasa waktu sudah hampir jam 10 malam, ingin rasanya terus berbincang-bincang dan menghabiskan malam bersamanya, tapi besok masih ada pekerjaan penting yang harus diurus. Kuberdiri menuju kasir untuk membayar dan kuajak Tania pulang, kuantar dia sampai gerbang kos, kupastikan dia aman masuk gerbang sebelum meninggalkan kosnya, malam itu aku terus berpikir apakah mungkin seorang gadis 22 tahun bisa kudekati dan kunikmati, apalagi aku adalah atasannya dan dia tahu aku sudah berkeluarga.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd