Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tawaran Kehangatan dari Istri Kakak Ipar

ijin huu......................................................
 
ijin hu gelar tikar......................................................
 
VII. Saksi Mata​

Malam ini, hujan rintik-rintik hadir di Palembang sejak sore, menghadirkan rasa dingin. Untungnya aku punya selimut untuk berbagi kehangatan dan kini aku sudah berada di kamar tidurnya, sudah menyatu dengan tubuh telanjangnya di tempat tidur empuknya.

Wajahnya yang memerah, matanya yang merem melek, dan napasnya yang tersengal-sengal, membuat aku semakin bernafsu menggagahinya. Dengan dua tanganku, aku dorong paha-pahanya maju, lalu berjongkok aku di atas selangkangannya. Dalam posisi berjongkok, aku tusukkan kontolku ke dalam lubang kemaluannya, yang membuat istri kakak iparku berteriak tertahan. Sambil menekan dalam-dalam, aku putar kontolku mengelilingi kemaluannya. Kemudian, kontol aku maju mundurkan menyerang kemaluannya. Jari-jemari istri kakak iparku erat berpegangan pada seprai tempat tidur yang memang sudah awut-awutan sementara desahannya tak mampu dikendalikannya.

Kucabut kontolku dari kemaluannya. Terkapar dia di atas tempat tidur, melepaskan cengkeraman jarinya pada seprai. Dapat aku lihat buah dada-buah dadanya ranum membulat itu naik turun sementara pahanya masih mengangkang terbuka memperlihatkan areal kelaminnya yang dipenuhi bulu-bulu menghitam tipis.

Satu bantal aku ambil dan kuangkat pantatnya meninggi. Kutaruh bantal dibawah pantatnya. Kini kemaluan istri kakak iparku melengkung ke atas. Dengan segera kudatangi selangkangannya, mencecapi lubang kemaluannya yang sudah basah itu. Istri kakak iparku menjerit kecil kala klentitnya aku gigit lembut, kala lidahku menusuk-nusuk lubang kemaluannya.

Ditengah desahannya yang menderas, dengan lidah yang terus mencumbui kemaluannya, jemari tangan meraih buah dadanya untuk meremasnya. Kenyal dan hangat. Selagi butiran di puncak gunung itu aku sentuh dan aku pilin-pilin lembut, lidahku menerobos lubang kemaluannya, menjilati gumpalan daging yang ada di bagian atas belahan memanjang itu dan desahan keras terdengar. Lidahku pun bermain di lubang kemaluannya, menusukinya berkali--kali.

Kutinggalkan kemaluannya. Bersimpuh aku di antara dua pahanya yang masih mengangkang. Tubuh istri kakak iparku menjengit saat kontol aku tempelkan di kemaluannya. Dengan bantuan tanganku, kugenggam kontolku dan kugesek-gesekkan ke belahan memanjang di selangkangan itu.

Istri kakak iparku mengambil kontolku dan meletakkannya di lubang kemaluannya. Ketika telah berada di ambang lubang kemaluan itu, aku dorong kontolku masuk, perlahan-perlahan. Hangat dan basah lubang itu. Lenguhan istri kakak iparku pun terdengar.

Setelah kontolku tenggelam sempurna dalam lubang kenikmatan itu, aku letakkan tangan di sisi pinggangnya dan mulai memajumundurkan senjataku. Suara desahan istri kakak iparku memenuhi kamar.

Paha kiriku aku naikkan ke atas paha kanannya sedang kaki kirinya aku angkat tinggi dan aku peluk, menempel di dadaku. Tubuh istri kakak iparku yang kini menyamping menggeliat saat kontolku yang memang masih menancap dalam lubang kemaluannya kembali aku tusukkan maju mundur. Jemarinya mencengkeram kuat lenganku.

Buah dadanya aku remas, lalu aku putar kontolku mengelilingi lubang kemaluannya. Kakinya yang aku peluk, aku jilat-jilat dengan sesekali aku gigit pelan. Di atas tempat tidur itu, istri kakak iparku mendesah dan menggeliat.

Kuhentikan serangan rudalku. Desahan istri kakak iparku ikut terhenti. Ditatapnya aku, seperti menunggu apa keinginan berikutnya dariku.

"Menungging, Ceu,"ucapku sembari menjauhkan diri dari dia.

Mengikuti ucapanku, istri kakak iparku bangkit dari tidurnya. Menungging dia membelakangiku. Diambilnya bantal dan ditariknya ke bawah tubuhnya untuk dijadikan penahan. Pantat mulus itu aku elus. Jari tengahku masuk ke belahan pantatnya dan terus turun ke selangkangannya, menusuk masuk ke lubang kemaluannya, memainkan benjolan kecil yang kutemukan di dalam lubang kemaluan itu.
Desahan itu kembali terdengar. Klentit yang berada di bagian atas belahan memanjang itu pun tak aku tinggalkan, mengelus-ngelusnya lembut.

Menjengit tubuh istri kakak iparku saat kutempelkan kontolku ke lubang kemaluannya. Perlahan kusorongkan masuk kontolku dan istri kakak iparku melenguh panjang. Lenguhan berganti desahan begitu kontolku maju mundur di lubang kemaluan itu.

Dan di malam berhujan rintik-rintik nan dingin itu, di kamar tidur istri kakak iparku, terdengar plok! Plok! Plok! akibat selangkanganku yang beradu dengan pantat mungilnya. Desahan istri kakak iparku begitu menggairahkan.

Masih dalam keadaan ber-Doggy Style, aku remas buah dadanya, aku sentuh klitorisnya, dan terus saja aku menyerang kemaluannya. Beberapa kali istri kakak iparku terjatuh untuk kembali menegakkan tangannya agar tetap siap menerima tusukanku.

"Ahh...!"teriakannya tertahan manakala kucabut kontolku dari lubang kemaluannya. Tubuhnya terjatuh ke atas bantal yang memang sejak tadi berada dibawah tubuhnya, napasnya memburu. Sayangnya aku tidak membiarkan dia beristirahat. Kedua kakinya aku tarik lurus. Aku ambil bantal dan meletakkannya dibawah pantatnya. Kemaluannya yang berselimut bulu-bulu halus itu terlihat melengkung indah. Aku sentuh area kenikmatan itu, membuat pantat istri kakak iparku lebih tinggi terangkat, kemudian aku menindihnya. Empuk dan hangat.

Istri kakak iparku membuka lebar-lebar kedua pahanya, membuat aku terjepit di antaranya. Bibirnya menyambut hangat bibirku. Liar dan penuh birahi. Kualihkan bibirku mencumbui lehernya, menjilati telinganya sementara aku paksa kontolku masuk ke lubang kenikmatan itu. Desahan terdengar kala kontolku menari didalam lubang kemaluannya. Erat-erat aku dekap dia. Istri kakak iparku balas memelukku, mengelus punggungku.

"Dok-dok-dok! Dok-dok-dok! Dok-dok-dok!"Ada yang mendorong-dorong pintu kamar tidur dari luar kamar. Aku yang sedang menindih istri kakak iparku menatap cemas ke arah pintu. Begitu pula istri kakak iparku yang terbaring di tempat tidur mendongakkan kepalanya, menoleh ke arah pintu. Belum sempat tersadar dari keterkejutan kami, pintu kamar telah membuka.

Ditengah kegugupan kami, seseorang berjalan masuk ke dalam kamar. Berhenti dia di sisi tempat tidur, menonton tubuh telanjang kami yang bertindihan.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd