Selamat siang suhu semuanya, setelah lama menjadi pembaca disini gw ingin menceritakan pengalaman nyata yang terjadi di suatu daerah yang dilalui jalur alternatif Jawa.
Disclaimer : Nama tokoh disamarkan, dan alur cerita ditulis sesuai daya ingat gw.
Sebelumnya perkenalkan namaku Opah, saat ini aku masih bersekolah kelas 2 SMA. Aku hidup di desa daerah kaki gunung yang lumayan dingin, aku berasal dari keluarga yang sederhana, bapaku merupakan supir dan ibuku merupakan penjual makanan dan jajanan pasar didepan rumah. Aku memiliki 8 teman yang sering bermain denganku diantaranya ada bayu, zaki, mas afi, ajo, jaka, reza, dipta dan pras. 5 diantara temanku ini merupakan teman satu kelas dan 3 lainnya merupakan teman sekitar rumah yang biasa bermain bersama. Teman sekelas ku ada ajo, jaka, reza, dipta dan pras. Sedangkan bayu dan zaki merupakan anak kelas 3 SMP yang rumahnya berdekatan denganku sedangkan mas afi merupakan anak kelas 1 SMA, ia dipanggil mas karena umurnya lebih tua dan pernah tidak naik kelas, meskipun begitu dia ini merupakan satu-satunya orang yang paling kaya diantara kita semua.
Di desa ini kita biasa bermain setelah waktu ashar sampai dengan malam jika pada hari kerja dan tentu saja kita bermain lebih puas pada hari minggu (karena di desa libur hanya hari minggu). Tempat favorit bermain kita adalah di lapangan kecil dekat rumah, kedua ya di tempat mas afi karena dirumahnya ada PS2 yang merupakan hiburan menarik bagi kami, ditambah lagi dirumahnya ada seorang pembantu yang sering menyuguhkan minuman serta cemilan disaat kita bermain dirumahnya. Oh iya, pembantunya ini masih muda namanya indah, dia kerja disini sudah lumayan lama setelah selesai sekolah SMA, umurnya kurang lebih 10 tahun diatas ku, walaupun rumahnya dekat dia diminta untuk standby dan menginap disini, namun diperbolehkan pulang jika ada sesuatu kepentingan.
Rumahku dengan rumah mas afi berdempetan sehingga dari teman-teman lain akulah yang lebih sering main kerumahnya baik untuk sekedar bermain PS, membaca komik atau bahkan ngobrol sama orang-orang dirumahnya baik orang tuanya ataupun pembantunya. Bahkan pernah suatu hari mas afi belum pulang dan aku main kerumahnya dan disambut baik bahkan mereka sudah tau dan memperbolehkan aku untuk memainkan PS mas afi sendiri, hehehe memang ngga tau diri ya. Selain itu aku juga suka nonton tv bareng di ruang keluarganya bareng orang tuanya, tv nya datar dan lebar cuyy jadi seneng. Tak jarang pula aku di ajak ngobrol sama mba indah baik diruang santai atau bahkan dikamarnya kalo dia lagi sedih, katanya biar bisa sambil tiduran, hahaha lama-lama kutidurin juga ini. Mba Indah ini badanya cukupan, ngga kurus ngga gemuk tapi pantatnya lebar dan toketnya keliatannya gede, jadi ya gimana aku ngga nurut, hehehe.
Suatu hari aku dan teman-temanku diajak futsal oleh remaja rt sebelah, karena lapangan futsal hanya ada di desa sebelah maka kita kebanyakan naik angkot untuk menjangkau nya. Setelah bersiap-siap dan dengan penuh percaya diri kita meluncur sebanyak 7 orang dikarenakan bayu dan zaki tidak mendapatkan izin dari orang tuanya. Pada saat sampai di lapangan kita semua sedikit lemas karena melihat rt sebelah membawa pasukan lebih dari 10 orang namun kami ngga mau terlihat takut, saat sampai lawan langsung mengajak taruhan bagi siapa yang kalah nantinya akan membayar lapangan. Karena gengsi kita mengiyakan dan bersiap pemanasan, satu jam kemudian kita selesai dengan hasil tim kita kalah!!. Mas afi selaku orang tertua dan dituakan menenangkan teman-temanku yang atas kekalahan ini kita cuma bisa beli 1 botol air minum buat barengan karena sisanya harus buat bayar ongkos angkot balik, daripada baliknya jalan hehehe karena lumayan 10km. Disaat kita lagi pada lemes karena kalah tiba-tiba ada yang nyeletuk.
Pras : "anjir lah, tau gini gausah taruhan, kita ga ada orang sana banyak banget orangnya kek mau tawuran, ya kalah lah."
Dipta : "Selaw bree, menang kalah dah biasa, tapi emang anjir sih jadi kek orang kesusahan gini minum sebotol dibagi-bagi"
Ajo : "Hahaha, gapapa kita ngumpul aja abis ini di gazebo lapangan kayaknya asik meratapi kekalahan, hahahaha"
Jaka dan Reza : "Sianjir, goblokk!"
Gw : "Gw sih lebih milih buat nongkrong di rumah mas afi, ngobrol disana atau main PS sekalian pasti kan ada camilan sama minum gratisnya, ya ngga mas?"
Pras dan yang lain : "Cocok!! Gass kencengg"
Mas afi : "sianjir, tetangga bangsat, yaudah deh ayo biar kalian pada seneng, tapi nanti lu bantuin mba indah ya pah buat nyiapin semuanya hahahah"
Gw : "Siapppppp juragannn"
Note : Kayaknya bakalan agak slow update
Disclaimer : Nama tokoh disamarkan, dan alur cerita ditulis sesuai daya ingat gw.
Sebelumnya perkenalkan namaku Opah, saat ini aku masih bersekolah kelas 2 SMA. Aku hidup di desa daerah kaki gunung yang lumayan dingin, aku berasal dari keluarga yang sederhana, bapaku merupakan supir dan ibuku merupakan penjual makanan dan jajanan pasar didepan rumah. Aku memiliki 8 teman yang sering bermain denganku diantaranya ada bayu, zaki, mas afi, ajo, jaka, reza, dipta dan pras. 5 diantara temanku ini merupakan teman satu kelas dan 3 lainnya merupakan teman sekitar rumah yang biasa bermain bersama. Teman sekelas ku ada ajo, jaka, reza, dipta dan pras. Sedangkan bayu dan zaki merupakan anak kelas 3 SMP yang rumahnya berdekatan denganku sedangkan mas afi merupakan anak kelas 1 SMA, ia dipanggil mas karena umurnya lebih tua dan pernah tidak naik kelas, meskipun begitu dia ini merupakan satu-satunya orang yang paling kaya diantara kita semua.
Di desa ini kita biasa bermain setelah waktu ashar sampai dengan malam jika pada hari kerja dan tentu saja kita bermain lebih puas pada hari minggu (karena di desa libur hanya hari minggu). Tempat favorit bermain kita adalah di lapangan kecil dekat rumah, kedua ya di tempat mas afi karena dirumahnya ada PS2 yang merupakan hiburan menarik bagi kami, ditambah lagi dirumahnya ada seorang pembantu yang sering menyuguhkan minuman serta cemilan disaat kita bermain dirumahnya. Oh iya, pembantunya ini masih muda namanya indah, dia kerja disini sudah lumayan lama setelah selesai sekolah SMA, umurnya kurang lebih 10 tahun diatas ku, walaupun rumahnya dekat dia diminta untuk standby dan menginap disini, namun diperbolehkan pulang jika ada sesuatu kepentingan.
Rumahku dengan rumah mas afi berdempetan sehingga dari teman-teman lain akulah yang lebih sering main kerumahnya baik untuk sekedar bermain PS, membaca komik atau bahkan ngobrol sama orang-orang dirumahnya baik orang tuanya ataupun pembantunya. Bahkan pernah suatu hari mas afi belum pulang dan aku main kerumahnya dan disambut baik bahkan mereka sudah tau dan memperbolehkan aku untuk memainkan PS mas afi sendiri, hehehe memang ngga tau diri ya. Selain itu aku juga suka nonton tv bareng di ruang keluarganya bareng orang tuanya, tv nya datar dan lebar cuyy jadi seneng. Tak jarang pula aku di ajak ngobrol sama mba indah baik diruang santai atau bahkan dikamarnya kalo dia lagi sedih, katanya biar bisa sambil tiduran, hahaha lama-lama kutidurin juga ini. Mba Indah ini badanya cukupan, ngga kurus ngga gemuk tapi pantatnya lebar dan toketnya keliatannya gede, jadi ya gimana aku ngga nurut, hehehe.
Suatu hari aku dan teman-temanku diajak futsal oleh remaja rt sebelah, karena lapangan futsal hanya ada di desa sebelah maka kita kebanyakan naik angkot untuk menjangkau nya. Setelah bersiap-siap dan dengan penuh percaya diri kita meluncur sebanyak 7 orang dikarenakan bayu dan zaki tidak mendapatkan izin dari orang tuanya. Pada saat sampai di lapangan kita semua sedikit lemas karena melihat rt sebelah membawa pasukan lebih dari 10 orang namun kami ngga mau terlihat takut, saat sampai lawan langsung mengajak taruhan bagi siapa yang kalah nantinya akan membayar lapangan. Karena gengsi kita mengiyakan dan bersiap pemanasan, satu jam kemudian kita selesai dengan hasil tim kita kalah!!. Mas afi selaku orang tertua dan dituakan menenangkan teman-temanku yang atas kekalahan ini kita cuma bisa beli 1 botol air minum buat barengan karena sisanya harus buat bayar ongkos angkot balik, daripada baliknya jalan hehehe karena lumayan 10km. Disaat kita lagi pada lemes karena kalah tiba-tiba ada yang nyeletuk.
Pras : "anjir lah, tau gini gausah taruhan, kita ga ada orang sana banyak banget orangnya kek mau tawuran, ya kalah lah."
Dipta : "Selaw bree, menang kalah dah biasa, tapi emang anjir sih jadi kek orang kesusahan gini minum sebotol dibagi-bagi"
Ajo : "Hahaha, gapapa kita ngumpul aja abis ini di gazebo lapangan kayaknya asik meratapi kekalahan, hahahaha"
Jaka dan Reza : "Sianjir, goblokk!"
Gw : "Gw sih lebih milih buat nongkrong di rumah mas afi, ngobrol disana atau main PS sekalian pasti kan ada camilan sama minum gratisnya, ya ngga mas?"
Pras dan yang lain : "Cocok!! Gass kencengg"
Mas afi : "sianjir, tetangga bangsat, yaudah deh ayo biar kalian pada seneng, tapi nanti lu bantuin mba indah ya pah buat nyiapin semuanya hahahah"
Gw : "Siapppppp juragannn"
Note : Kayaknya bakalan agak slow update
