Kayla Maldiva
Kayla Maldiva, biasa dipanggil "Kay" ialah seorang mahasiswi di salah satu fakultas favorit kampus negeri di Ibu Kota. Cantik? Dia tidak pernah menyebut dirinya begitu. Seksi? Percaya dirinya tidak setinggi itu. Pintar? Tidak. Ia merasa beruntung bisa diterima di perguruan tinggi bergengsi.
Cukup sekian dulu tentang Kayla. Orang seperti apa Kayla? Kalian akan temukan jawabannya seiring dengan berjalannya cerita ini. Di cerita ini pula akan kalian temukan potongan-potongan kejadian yang pernah terjadi di hidup Kayla.
Chapter 1
The One With That Damned Smile
"Kay! Apa kabar?" gadis itu menepuk bahu Kayla yang sedang mengisi gelasnya dengan minuman.
"Anin! Ah, baik kok. Finally, abis liburan panjang akhirnya kita ketemu juga." Jawab Kayla.
"Iya nih, cepet ya. Senin besok udah mulai kuliah lagi." Gadis yang dipanggil Anin itu menjawab.
"Ya ampun, iya! Eh, udah ketemu yang ulang tahun, belum? Si Chia?"
"Oh iya, si Chia mana? Sejak gue sampe sini, gue belum ketemu."
"Kayanya di atas deh, Nin, sama Aji. Hihihi"
"Ya elah, pasti deh tuh orang dua lagi indehoy, Kay."
Kayla hanya mengendikkan bahunya sambil tersenyum geli menanggapi perkataan Anin.
"Eh, Kay, Gue mau nemuin Dimas dulu ya, di belakang. Bentar doang kok."
"Oh, ya udah. Cepet balik tapi, ya?"
"Siaaap!"
Sembari menunggu Anin, Kayla pun berdiri sendirian di tepi meja makan marmer itu. Tak lama kemudian, tiba-tiba seorang lelaki berjalan mendekat ke arah Kayla.
"Hey, Whats up? Kayla, kan?" Kata lelaki itu.
"Yep. Kamu..." Kayla menjawab ragu-ragu.
"Eh, sorry. Kita belum kenal, gue Bima. Aryabima Respati." Lelaki itu membalas sembari mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
Belum sempat Kayla membuka mulut lagi, Anin langsung menyahut, "Bima! Lo kemana aja? Raka sama Dimas nungguin lo, di belakang."
"Wah, oke deh, sampai ketemu lagi, Kayla. Soon." Bima melemparkan senyum lalu berjalan pergi.
"Oh. My. God. No, Kay, gak banget. Sebisa mungkin lo jangan berurusan sama Bima. He's a bad influence. Mabuk, main perempuan, tukang bolos. Tipikal anak orang kaya yang cuma tau duit aja. Pokoknya No." Cerocos Anin pada Kayla yang sedikit tersipu.
"Hah? Kayaknya gak seburuk itu deh. Dia itu kapten tim futsal fakultas, kan?" Kayla menjawab dengan heran.
"Kay, please, aku udah baik cuma sebutin itu aja. Dimas cerita banyak ke aku tentang Bima. Percaya deh sama aku, kamu gak akan mau tau." Anin berusaha meyakinkan Kayla.
"Ugh, oke. Bosen nih, ke gazebo yuk!" Ajak Kayla pada Anin.
Later that night...
Kayla, Anin, dan Chia, akhirnya berkumpul bertiga di gazebo rumah Chia, tempat dimana Chia sedang mengadakan acara perayaan ulang tahunnya yang ke dua puluh.
"Gila ya, gue sekarang udah umur dua puluh. Bentar lagi lulus, terus kerja, terus nikah, punya anak..." Chia membuka pembicaraan.
"Well, life goes on. Happy birthday, Chi!!!" Anin berseru lalu memeluk Chia.
Kayla pun menyusul sembari mengucap, "Happy birthday, Chia!"
Bersamaan dengan itu, tiba-tiba saja terdengar suara gaduh,
"Woooy!"
"Shit man!"
BYURRR
Dua orang laki-laki baru saja menceburkan dirinya ke kolam renang.
Riuh rendah sorakan dan tawa pun terdengar ke seluruh penjuru rumah Chia akibat kejadian itu.
"Well, well, meet the boys, ladies." Ujar Chia.
"Razi Adijaksa." Lanjutnya sambil menunjuk sosok atletis berkaos hitam.
"Andrew Darmawan." Sambung Chia sambil menunjuk yang berjaket biru.
Sesaat kemudian. Chia berlalu menuju pinggiran kolam renang, diikuti Kayla dan Anin.
"Guys, come on!" Teriak Chia pada dua orang yang berada di kolam renangnya itu.
Kedua pemuda itu hanya tertawa lalu berenang menuju tepi dan keluar dari kolam.
"Sorry guys, bentar lagi acara gue mulai, kalian berdua gak bisa masuk rumah gue basah-basah gini." Ujar Chia.
"Lo serius Chi?" Jawab Razi,
"Ya ampun liat dong, baju lo basah semua, Zi." Chia menambahkan.
Saat itu juga, Razi, yang berbadan atletis itu melepaskan kaos hitam dari tubuhnya.
"Kalo gini, gimana? Better?" Kata Razi lalu tersenyum.
"Better, tapi sorry, tetep, No. Hahaha." Ledek Chia.
"Ayo lah, Chi. Bukan party namanya kalo ga ada kita!" Andrew memaksa.
"Salah sendiri weeek. Lo ganti baju kek, jemur baju, atau apalah. Pokoknya jangan masuk rumah gue basah-basahan. Haha." Chia kembali berucap.
"Hahaha, ya udahlah, lo yang rugi, Chi." Razi menjawab.
Sedetik kemudian Chia berjalan pergi menuju ke dalam rumah untuk segera mempersiapkan acara inti dari perayaan ulang tahunnya itu.
Anin pun mengikuti di belakang Chia.
Sementara Kayla, sebelum berbalik mengikuti Chia dan Anin, pandangannya tak sengaja bertemu dengan Razi.
Razi tersenyum pada Kayla, sembari memeras air dari bajunya yang basah kuyup. Membuat Kayla tersipu.
Kayla pun membalas dengan senyum malu-malu.
Razi masih tersenyum pada Kayla. Lalu sambil menyampirkan baju yang basah itu di pundaknya, Razi membalikkan badannya dan berlari menyusul Andrew yang sudah lebih dulu pergi entah kemana.
"Oh My God. That smile. That damned smile." Gumam Kayla dengan hati yang berdebar tak karuan.
Kayla Maldiva, biasa dipanggil "Kay" ialah seorang mahasiswi di salah satu fakultas favorit kampus negeri di Ibu Kota. Cantik? Dia tidak pernah menyebut dirinya begitu. Seksi? Percaya dirinya tidak setinggi itu. Pintar? Tidak. Ia merasa beruntung bisa diterima di perguruan tinggi bergengsi.
Cukup sekian dulu tentang Kayla. Orang seperti apa Kayla? Kalian akan temukan jawabannya seiring dengan berjalannya cerita ini. Di cerita ini pula akan kalian temukan potongan-potongan kejadian yang pernah terjadi di hidup Kayla.
Chapter 1
The One With That Damned Smile
"Kay! Apa kabar?" gadis itu menepuk bahu Kayla yang sedang mengisi gelasnya dengan minuman.
"Anin! Ah, baik kok. Finally, abis liburan panjang akhirnya kita ketemu juga." Jawab Kayla.
"Iya nih, cepet ya. Senin besok udah mulai kuliah lagi." Gadis yang dipanggil Anin itu menjawab.
"Ya ampun, iya! Eh, udah ketemu yang ulang tahun, belum? Si Chia?"
"Oh iya, si Chia mana? Sejak gue sampe sini, gue belum ketemu."
"Kayanya di atas deh, Nin, sama Aji. Hihihi"
"Ya elah, pasti deh tuh orang dua lagi indehoy, Kay."
Kayla hanya mengendikkan bahunya sambil tersenyum geli menanggapi perkataan Anin.
"Eh, Kay, Gue mau nemuin Dimas dulu ya, di belakang. Bentar doang kok."
"Oh, ya udah. Cepet balik tapi, ya?"
"Siaaap!"
Sembari menunggu Anin, Kayla pun berdiri sendirian di tepi meja makan marmer itu. Tak lama kemudian, tiba-tiba seorang lelaki berjalan mendekat ke arah Kayla.
"Hey, Whats up? Kayla, kan?" Kata lelaki itu.
"Yep. Kamu..." Kayla menjawab ragu-ragu.
"Eh, sorry. Kita belum kenal, gue Bima. Aryabima Respati." Lelaki itu membalas sembari mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
Belum sempat Kayla membuka mulut lagi, Anin langsung menyahut, "Bima! Lo kemana aja? Raka sama Dimas nungguin lo, di belakang."
"Wah, oke deh, sampai ketemu lagi, Kayla. Soon." Bima melemparkan senyum lalu berjalan pergi.
"Oh. My. God. No, Kay, gak banget. Sebisa mungkin lo jangan berurusan sama Bima. He's a bad influence. Mabuk, main perempuan, tukang bolos. Tipikal anak orang kaya yang cuma tau duit aja. Pokoknya No." Cerocos Anin pada Kayla yang sedikit tersipu.
"Hah? Kayaknya gak seburuk itu deh. Dia itu kapten tim futsal fakultas, kan?" Kayla menjawab dengan heran.
"Kay, please, aku udah baik cuma sebutin itu aja. Dimas cerita banyak ke aku tentang Bima. Percaya deh sama aku, kamu gak akan mau tau." Anin berusaha meyakinkan Kayla.
"Ugh, oke. Bosen nih, ke gazebo yuk!" Ajak Kayla pada Anin.
Later that night...
Kayla, Anin, dan Chia, akhirnya berkumpul bertiga di gazebo rumah Chia, tempat dimana Chia sedang mengadakan acara perayaan ulang tahunnya yang ke dua puluh.
"Gila ya, gue sekarang udah umur dua puluh. Bentar lagi lulus, terus kerja, terus nikah, punya anak..." Chia membuka pembicaraan.
"Well, life goes on. Happy birthday, Chi!!!" Anin berseru lalu memeluk Chia.
Kayla pun menyusul sembari mengucap, "Happy birthday, Chia!"
Bersamaan dengan itu, tiba-tiba saja terdengar suara gaduh,
"Woooy!"
"Shit man!"
BYURRR
Dua orang laki-laki baru saja menceburkan dirinya ke kolam renang.
Riuh rendah sorakan dan tawa pun terdengar ke seluruh penjuru rumah Chia akibat kejadian itu.
"Well, well, meet the boys, ladies." Ujar Chia.
"Razi Adijaksa." Lanjutnya sambil menunjuk sosok atletis berkaos hitam.
"Andrew Darmawan." Sambung Chia sambil menunjuk yang berjaket biru.
Sesaat kemudian. Chia berlalu menuju pinggiran kolam renang, diikuti Kayla dan Anin.
"Guys, come on!" Teriak Chia pada dua orang yang berada di kolam renangnya itu.
Kedua pemuda itu hanya tertawa lalu berenang menuju tepi dan keluar dari kolam.
"Sorry guys, bentar lagi acara gue mulai, kalian berdua gak bisa masuk rumah gue basah-basah gini." Ujar Chia.
"Lo serius Chi?" Jawab Razi,
"Ya ampun liat dong, baju lo basah semua, Zi." Chia menambahkan.
Saat itu juga, Razi, yang berbadan atletis itu melepaskan kaos hitam dari tubuhnya.
"Kalo gini, gimana? Better?" Kata Razi lalu tersenyum.
"Better, tapi sorry, tetep, No. Hahaha." Ledek Chia.
"Ayo lah, Chi. Bukan party namanya kalo ga ada kita!" Andrew memaksa.
"Salah sendiri weeek. Lo ganti baju kek, jemur baju, atau apalah. Pokoknya jangan masuk rumah gue basah-basahan. Haha." Chia kembali berucap.
"Hahaha, ya udahlah, lo yang rugi, Chi." Razi menjawab.
Sedetik kemudian Chia berjalan pergi menuju ke dalam rumah untuk segera mempersiapkan acara inti dari perayaan ulang tahunnya itu.
Anin pun mengikuti di belakang Chia.
Sementara Kayla, sebelum berbalik mengikuti Chia dan Anin, pandangannya tak sengaja bertemu dengan Razi.
Razi tersenyum pada Kayla, sembari memeras air dari bajunya yang basah kuyup. Membuat Kayla tersipu.
Kayla pun membalas dengan senyum malu-malu.
Razi masih tersenyum pada Kayla. Lalu sambil menyampirkan baju yang basah itu di pundaknya, Razi membalikkan badannya dan berlari menyusul Andrew yang sudah lebih dulu pergi entah kemana.
"Oh My God. That smile. That damned smile." Gumam Kayla dengan hati yang berdebar tak karuan.
=========================
Halo, ini cerita baru dari aku. So sorry buat pembaca "Slutty Girl Levira" karena ceritanya ga bisa aku selesaikan karena satu hal dan lainnya. Semoga pada suka sama cerita aku yang ini ya. Ga jauh-jauh sama Levi kok yang ini, hehe. Masih sekitar kehidupan mahasiswa dan nanti bakal ada tokoh yang slutty juga
Salam,
Ayadamn.
Halo, ini cerita baru dari aku. So sorry buat pembaca "Slutty Girl Levira" karena ceritanya ga bisa aku selesaikan karena satu hal dan lainnya. Semoga pada suka sama cerita aku yang ini ya. Ga jauh-jauh sama Levi kok yang ini, hehe. Masih sekitar kehidupan mahasiswa dan nanti bakal ada tokoh yang slutty juga
Salam,
Ayadamn.
Terakhir diubah:
dulu...
