Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA The Complexity of Love, Laugh, Light and Lust.

RL yg utama hu, semoga lancar
 
Blesh~ Ahhh Sayang.

Rian POV

Setelah kejujuran tersebut, aku tak hanya bernafsu untuk menyetubuhi Asmi, aku ingin membuktikan bahwa hanya akulah yang mampu memberikan dia segalanya.

Dengan ritme stabil aku menjejalkan penisku hingga mentok kedalam vagina Asmi, hal ini membuatnya tak mampu menahan desahannya

"Uhhhh ayang, cepetin sedikit" desahnya memintaku memompanya lebih cepat. Namun aku tetap dengan ritmeku, sesekali kuberikan kecupan pada bibir dan wajah Asmi, remasan pada payudara Asmi, sesekali aku memberikan gigitan kecil pada payudaranya.

Ia melengguh dan kurasakan vaginanya berkedut dan memberikan remasan pada penisku, di iringi rintihan lirih dari Asmi, "Aku sampe yaang, Ahhhhh" ia tak mampu menahan gelombang orgasmenya, seketika penisku merasakan aliran hangat dari dalam vagina Asmi.

Aku memperlambat tempo tusukanku dan mendiamkannya sejenak, sambil menciumi wajah Asmi, kekasih yang kucintai.

Kami rehat sejenak dan pergi makan, di tengah perjalanan menuju tempat makan yang biasa kami singgahi, kulihat sosok yang tak asing berjalan melewati kami, sepertinya ia tak menghiraukan kami, dan berlalu begitu saja.

Ia adalah Lila.

Kamipun bergegas mencari tempat duduk dan memesan makanan kami, tak lupa kami membahas soal Doni dan solusinya bagaimana, Asmi yang masih bingung tak memiliki opsi yang bisa kami jadikan jalan keluar untuk masalah yang dialaminya saat ini.

Terbesit niatku untuk menjebak Doni dengan memancingnya melalui pacar Lila yaitu, Bara. Dia masih memiliki circle pertemanan yang dekat dengan Doni. Tapi aku masih belum tahu bagaimana cara yang baik untuk menjebak Doni.

Kami sudah menyelesaikan hidangan makan kami dan kembali menuju kostan. Sesampainya di kostan, kami melanjutkan pergumulan kami yang sempat terjeda karena memenuhi kebutuhan perut kami.

Beberapa hari setelahnya,

Cafe P****, Kota B.

"Hei, Bar. Sorry ya lama nunggu" ucapku pada Bara.

"Selow aja bang, lagi free juga ogut" jawab Bara santai.

Kamipun memesan kopi dan mulai membahas masalah yang dialami Asmi, respon Bara sedikit banyak terkejut namun seperti sudah menduganya, karena Bara lumayan tahu kelakuan Doni di circlenya.

"Sebenernya Bang, gua juga ada urusan yg harus dikelarin sama Doni" Ucap Bara memecah lamunanku yang sedang memikirkan cara yang tepat untuk menjebak Doni.

"Gimana maksudnya Bar? Urusan apa?" tanyaku pada Bara.

"Ini soal Lila, Bang." jawab Bara.

Aku masih belum bisa membaca arah pembicaraan ini, akupun berdiam diri menunggu penjelasan dari Bara.

"Jadi, Lila pernah................." jelas Bara.

"Anjing" emosiku naik mendengar penjelasan Bara, pastinya aku tidak bisa menceritakan banyak masalah Lila, intinya kami memiliki urusan terhadap Doni.

Setelah berembuk, kamipun menyusun siasat untuk menjebak Doni.

Update tipis dulu biar ga tenggelam
 
Blesh~ Ahhh Sayang.

Rian POV

Setelah kejujuran tersebut, aku tak hanya bernafsu untuk menyetubuhi Asmi, aku ingin membuktikan bahwa hanya akulah yang mampu memberikan dia segalanya.

Dengan ritme stabil aku menjejalkan penisku hingga mentok kedalam vagina Asmi, hal ini membuatnya tak mampu menahan desahannya

"Uhhhh ayang, cepetin sedikit" desahnya memintaku memompanya lebih cepat. Namun aku tetap dengan ritmeku, sesekali kuberikan kecupan pada bibir dan wajah Asmi, remasan pada payudara Asmi, sesekali aku memberikan gigitan kecil pada payudaranya.

Ia melengguh dan kurasakan vaginanya berkedut dan memberikan remasan pada penisku, di iringi rintihan lirih dari Asmi, "Aku sampe yaang, Ahhhhh" ia tak mampu menahan gelombang orgasmenya, seketika penisku merasakan aliran hangat dari dalam vagina Asmi.

Aku memperlambat tempo tusukanku dan mendiamkannya sejenak, sambil menciumi wajah Asmi, kekasih yang kucintai.

Kami rehat sejenak dan pergi makan, di tengah perjalanan menuju tempat makan yang biasa kami singgahi, kulihat sosok yang tak asing berjalan melewati kami, sepertinya ia tak menghiraukan kami, dan berlalu begitu saja.

Ia adalah Lila.

Kamipun bergegas mencari tempat duduk dan memesan makanan kami, tak lupa kami membahas soal Doni dan solusinya bagaimana, Asmi yang masih bingung tak memiliki opsi yang bisa kami jadikan jalan keluar untuk masalah yang dialaminya saat ini.

Terbesit niatku untuk menjebak Doni dengan memancingnya melalui pacar Lila yaitu, Bara. Dia masih memiliki circle pertemanan yang dekat dengan Doni. Tapi aku masih belum tahu bagaimana cara yang baik untuk menjebak Doni.

Kami sudah menyelesaikan hidangan makan kami dan kembali menuju kostan. Sesampainya di kostan, kami melanjutkan pergumulan kami yang sempat terjeda karena memenuhi kebutuhan perut kami.

Beberapa hari setelahnya,

Cafe P****, Kota B.

"Hei, Bar. Sorry ya lama nunggu" ucapku pada Bara.

"Selow aja bang, lagi free juga ogut" jawab Bara santai.

Kamipun memesan kopi dan mulai membahas masalah yang dialami Asmi, respon Bara sedikit banyak terkejut namun seperti sudah menduganya, karena Bara lumayan tahu kelakuan Doni di circlenya.

"Sebenernya Bang, gua juga ada urusan yg harus dikelarin sama Doni" Ucap Bara memecah lamunanku yang sedang memikirkan cara yang tepat untuk menjebak Doni.

"Gimana maksudnya Bar? Urusan apa?" tanyaku pada Bara.

"Ini soal Lila, Bang." jawab Bara.

Aku masih belum bisa membaca arah pembicaraan ini, akupun berdiam diri menunggu penjelasan dari Bara.

"Jadi, Lila pernah................." jelas Bara.

"Anjing" emosiku naik mendengar penjelasan Bara, pastinya aku tidak bisa menceritakan banyak masalah Lila, intinya kami memiliki urusan terhadap Doni.

Setelah berembuk, kamipun menyusun siasat untuk menjebak Doni.

Update tipis dulu biar ga tenggelam
Gpp tipis mas bro @similimi
Teng kyu updet nya mas bro
 
Siasat kami sederhana, merencanakan pertemuan Doni dengan Asmi dan memergoki perbuatan Doni. Walaupun resikonya cukup berat dan juga kami sadar bahwa bisa saja Doni memiliki cadangan file dari Asmi, namun ide gila Bara membuatku cukup optimis.

Disini lumayan terbongkar beberapa hal mengenai Bara yang tak pernah diketahui banyak orang, dan aku menaruh respect yang besar terhadapnyq karena mau membuka rahasia tersebut, seperti yang sudah disinggung pada pengenalan tokoh sebelumnya bahwa Bara adalah seorang Gay, ia berpacaran dengan Lila karena sama sama ingin healing dan saling menerima diri masing masing, Lila memiliki sebuah trauma masa lalu yang bersinggungan dengan Doni.

Beberapa minggu kemudian.

Th** Ka***** Int******, Kota C.

Room nomer 9, sebelumnya aku sudah memberi tahu Asmi soal rencanaku dengan Bara, berkat koneksiku, aku berhasil men set-up room karaoke sebagai tempat penjebakan Doni, dari informasi Asmi, ia tahu minuman keras kesukaan Doni, yang nantinya akan diolesi obat pelemas otot yang sudah kami dapatkan.

Asmi dan Doni sudah ada di ruangan nomer 9, aku dan Bara berada disebelah room mereka.

30 menit berlalu, kamera poket yang kusembunyikan diruangan tersebut membuatku dapat memantau apa saja yang Doni dan Asmi lakukan, ya aku sedang menyaksikan bagaimana Asmi sedang mengulum penis Doni, dan memegang ponsel Doni untuk menghapus file-file milik Asmi yang membuatnya terancam, 10 menit kemudian pelayan suruhanku masuk, dan membuat Doni dan Asmi berpura-pura tidak terjadi apa-apa, walaupun terlihat jelas kancing blouse yang Asmi gunakan sudah terbuka dan kekusutan terdapat di pakaian Asmi dan bawahan Doni, Asmi tidak suka Vodka, otomatis hanya Doni yang akan meminumnya.

Pelayan sudah keluar, Doni mulai meremas payudara Asmi kembali, namun sesaat setelah ia menenggak botol vodka dihadapannya, ia langsung terduduk dan seperti orang kebingungan. Wajahnya memerah mabuk, Asmi mendorong tubuhnya ke sofa tempat percumbuan mereka. Ia memberi kode kepada kamera pocket, merapihkan pakaiannya dan membuka akses pintu Room karaoke mereka.

Aku dan Bara langsung beranjak kesebelah, ketika kami masuk Doni seakan melotot namun dia tak berdaya, ia mengancam dengan kata-kata akan menghancurkan Asmi dan berusaha meludahi kami, disinilah siasat kami dijalankan, Bara menyapa Doni dengan wajah penuh kemenangan, iapun berkata akan memberikan sebuah pelajaran dan kenangan untuk Doni yang sudah membuat Lila trauma.

Kamera pocket yang tadi kutaruh sudah kureset, dan kami siap merekam adegan sesama jenis yang dipertontonkan Bara dengan Doni. Tak sampai 3 menit Doni sudah dibuat ejakulasi oleh Bara, dan Bara seakan puas, kami yang merekam hanya bisa tertawa menahan geli, pertama dan terakhir kali aku dan Asmi melihat bagaimana seorang laki-laki dengan laki-laki lainnya melakukan perbuatan mesum seperti ini.

Kami memberi ultimatum terhadap Doni, apabila ia berani menyentuh Asmi ataupun Lila maka rekaman tersebut akan kami sebar luaskan.

Masalah Asmi selesai sampai disini, tinggal satu masalah lagi, Lila.
 
Bimabet
Siasat kami sederhana, merencanakan pertemuan Doni dengan Asmi dan memergoki perbuatan Doni. Walaupun resikonya cukup berat dan juga kami sadar bahwa bisa saja Doni memiliki cadangan file dari Asmi, namun ide gila Bara membuatku cukup optimis.

Disini lumayan terbongkar beberapa hal mengenai Bara yang tak pernah diketahui banyak orang, dan aku menaruh respect yang besar terhadapnyq karena mau membuka rahasia tersebut, seperti yang sudah disinggung pada pengenalan tokoh sebelumnya bahwa Bara adalah seorang Gay, ia berpacaran dengan Lila karena sama sama ingin healing dan saling menerima diri masing masing, Lila memiliki sebuah trauma masa lalu yang bersinggungan dengan Doni.

Beberapa minggu kemudian.

Th** Ka***** Int******, Kota C.

Room nomer 9, sebelumnya aku sudah memberi tahu Asmi soal rencanaku dengan Bara, berkat koneksiku, aku berhasil men set-up room karaoke sebagai tempat penjebakan Doni, dari informasi Asmi, ia tahu minuman keras kesukaan Doni, yang nantinya akan diolesi obat pelemas otot yang sudah kami dapatkan.

Asmi dan Doni sudah ada di ruangan nomer 9, aku dan Bara berada disebelah room mereka.

30 menit berlalu, kamera poket yang kusembunyikan diruangan tersebut membuatku dapat memantau apa saja yang Doni dan Asmi lakukan, ya aku sedang menyaksikan bagaimana Asmi sedang mengulum penis Doni, dan memegang ponsel Doni untuk menghapus file-file milik Asmi yang membuatnya terancam, 10 menit kemudian pelayan suruhanku masuk, dan membuat Doni dan Asmi berpura-pura tidak terjadi apa-apa, walaupun terlihat jelas kancing blouse yang Asmi gunakan sudah terbuka dan kekusutan terdapat di pakaian Asmi dan bawahan Doni, Asmi tidak suka Vodka, otomatis hanya Doni yang akan meminumnya.

Pelayan sudah keluar, Doni mulai meremas payudara Asmi kembali, namun sesaat setelah ia menenggak botol vodka dihadapannya, ia langsung terduduk dan seperti orang kebingungan. Wajahnya memerah mabuk, Asmi mendorong tubuhnya ke sofa tempat percumbuan mereka. Ia memberi kode kepada kamera pocket, merapihkan pakaiannya dan membuka akses pintu Room karaoke mereka.

Aku dan Bara langsung beranjak kesebelah, ketika kami masuk Doni seakan melotot namun dia tak berdaya, ia mengancam dengan kata-kata akan menghancurkan Asmi dan berusaha meludahi kami, disinilah siasat kami dijalankan, Bara menyapa Doni dengan wajah penuh kemenangan, iapun berkata akan memberikan sebuah pelajaran dan kenangan untuk Doni yang sudah membuat Lila trauma.

Kamera pocket yang tadi kutaruh sudah kureset, dan kami siap merekam adegan sesama jenis yang dipertontonkan Bara dengan Doni. Tak sampai 3 menit Doni sudah dibuat ejakulasi oleh Bara, dan Bara seakan puas, kami yang merekam hanya bisa tertawa menahan geli, pertama dan terakhir kali aku dan Asmi melihat bagaimana seorang laki-laki dengan laki-laki lainnya melakukan perbuatan mesum seperti ini.

Kami memberi ultimatum terhadap Doni, apabila ia berani menyentuh Asmi ataupun Lila maka rekaman tersebut akan kami sebar luaskan.

Masalah Asmi selesai sampai disini, tinggal satu masalah lagi, Lila.
Makasih updetannya mas bro @similimi
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd