Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA The Complexity of Love, Laugh, Light and Lust.

Bimabet
Lancrooot keun hu . . .
Kalo boleh ga usah pake bahasa inggris ya . . .
Biar lebih meresapi baca na
 
Part II In The Dark, you can Laugh and Cry at the Same Time.

Flashback


11 mei 2018. Kostan Pxx, Kota B.

Tring. Tring. Tring.

Pesan 1: Ayang aku kelas dulu ya, Asmi
Pesan 2: Bro lu harus ke kampus sekarang, Carla
Pesan 3: Kak, doain uts aku ya semoga lancar, Lila

"Ada apa ya? tumben-tumbenan Carla ngechat kaya yang penting banget", pikirku dalam hati dan tiba tiba perasaan ini jadi sedikit tidak karuan. Bodo amatlah, aku meluncur menuju kampus tercinta yang penuh dengan ayam kampus.

09.45, Universitas Pxx, Kota B.

"Dimana La?" balasku pada Carla
"Aku juga mau ke kampus nih" balasku pada Asmi
"Iya semangat ya" pesan singkat untuk Lila yang sedari dulu intens mengabariku apapun aktivitasnya.

Tring.

"Basement A, mobil merah." Carla.

Aku menuju arahan Carla, dan mencari keberadaan mobil merah yang ia maksud.

"Kok kosong ya?" Bagian depan agak sedikit gelap tapi terlihat tidak ada siapa-siapa didalamnya. Baru saja aku ingin menelpon, ada sedikit gerakan pada mobil tersebut, seperti berguncang pelan, akupun berjalan mengitari mobil tersebut menuju bagian belakang.

Degg. Gelap, mataku kosong dan emosi memuncak, ketika samar kulihat seorang laki laki bertubuh sedikit gempal sedang memangku wanita berhijab di bagian belakang mobil tersebut, wanita tersebut adalah Asmi. Kekasih hatiku. Aku bergegas pergi, tak lupa aku mengeluarkan ponselku dan memotret keadaan mereka berdua yang sepertinya sedang melakukan quickie di mobil.

Third Pov Asmi Story

08.53 Universitas Pxx, Kota B.

"Ada apa lagi sih Don" ucap Asmi bergetar menahan emosi.

"Ga ada apa-apa, gua cuma mau nunjukin ini" ucap Doni seraya memberikan ponselnya pada Asmi.

Betapa terkejutnya Asmi melihat screenshoot video call dirinya tidak berbusana seaat mandi dengan Doni, tak kuasa menahan emosi Asmipun menangis sambil berteriak "Mau lu apa ss video call kita dulu?"

"Ikut gua sekarang, kita obrolin mau gua apa." ucap Doni merebut ponselnya dari tangan Asmi dan beranjak pergi. Merasa dirinya terancam dengan ss video call tersebut, Asmi menguatkan diri untuk mengikuti Doni menuju basement A kampus tersebut.

"Duduk di kursi belakang" ucap Doni sambil membuka pintu mobilnya dan mempersilahkan Asmi masuk. Asmipun berada didalam mobil tersebut, sesekali Asmi memandangi ponsel miliknya.

Tring.
Pesan 1: aku baru bangun, semangat kuliahnya, Rian

Hatinya bergetar melihat nama tersebut, seakan ia tahu apa yang Doni mau dan kalut melanda isi pikiran Asmi.

"ayang aku kelas dulu ya" Asmi mengirim pesan singkat pada Rian, seraya kembali fokus pada Doni agar segera selesai urusan dengan bajingan yang satu ini.

"Sekarang mau lu apa hah?" Tanya Asmi penuh dengan kegusaran.

"Hahaha, still the old Asmi" Ucap Doni merasa dirinya menang.

"Well, kalo lu mau ini semua aman dan ga sampe kesebar, gua mau badan lu sekali lagi" Ucap Doni seraya menjatuhkan tangannya ke paha Asmi yang memakai rok lebar.

"Udah Gila ya lu Don, anjing lu ya sampe kaya gini ke gua" Asmi mulai tak kuasa menangis, namun sentuhan Doni pada pahanya tidak ia lawan sama sekali, karena pikirannya sedang tidak baik-baik saja.

"Nih lu hapus sendiri semua track record kita ada disitu semua, dengan syarat ga ada perlawanan dari lu" Doni mulai menggerayangi bagian bawah Asmi.

Tangan Asmi pun bergetar memegang ponsel Doni, ia meratapi kebodohannya saat ia mau memberikan banyak foto dan video dirinya dengan sangat vulgar dan berani, ia tak pernah berpikir mantannya akan serendah ini.

Doni sudah memasukan tangannya kedalam rok, tanpa bisa dilawan oleh Asmi, melawan hanya akan mempermalukan dirinya sendiri dan ancaman yang ia terima membuatnya tak mampu merespon dengan baik apa yang sedang ia hadapi saat ini. Perlahan Doni mulai menyibak rok keatas dan mencoba melepas celana dalam milik Asmi, Asmi menahan pinggul dan bokongnya namun Doni cukup pintar, dengan sekali sentuh ponsel Doni terkunci dan hanya dia yang tau polanya.

"Kalau mau gua buka hp gua, buka cd lu" ucap Doni menyeringai sambil mengelusi bagian paha dalam dari Asmi.

Asmipun terdiam dan menyerahkan ponsel tersebut ke Doni, Doni mengambilnya dan menunggu.

"Lu pilih sendiri, stop dan keluar dari mobil ini dengan segala resikonya, atau ikutin permainan gua" Doni mempermainkan pikiran Asmi yang sedang kalut.

Asmipun menuruti keinginan Doni untuk melepas celana dalamnya.

"Ini terakhir dan ga ada lagi kesempatan buat lo mainin gua ya" ucap Asmi dengan penuh kekesalan, ia tak pernah menyangka harus melakukan hal ini.

"Oke silahkan hapus, tapi ketika gua selesai, lu selesai juga" Doni menyerahkan ponselnya yang sudah terbuka dan mulai merabai vagina Asmi.

Asmi fokus pada layar ponsel Doni, namun Doni kelewat pintar, ia hanya memberi akses folder penyimpanannya melalui file explorer sehingga Asmi harus membuka satu persatu folder mana yang berisikan foto dan video dirinya. Rangsangan yang diberikan Doni berhasil membuat vagina Asmi basah, namun tak ada desahan hanya sebuah rasa pilu yang membuat Asmi meringis.

"hhhh, anjing lu" Ucap Asmi yang tetap fokus mencari dimana foto dan videonya berada, Doni memposisikan Asmi telentang tanpa perlawanan, rabaan dan tusukan jari pada vagina Asmi membuat Asmi semakin kesulitan mencari foto dan Video dirinya. Tak selang berapa lama, Doni sudah mengangkangi vagina Asmi dan tanpa Asmi sadari Doni sudah menanggalkan celana jeansnya hanya menyisakan boxer longgar yang memudahkan Doni untuk mengeluarkan penisnya.

Sedang fokus mencari, Doni menjulurkan tangannya menuju mulut Asmi.

"Ludahin" Ucap Doni pada Asmi, iapun menurut. Dengan ludah dari Asmi, Doni membalur penisnya sebagai pelicin.

"Plopp, Plopp, Blesh" Penis Doni sudah berada didalam vagina Asmi yang sudah cukup basah.

"Hmmm" erang Asmi yang terkejut ketika Doni sudah menyetubuhinya.

Doni menggoyangkan tubuh Asmi dengan sodokan pelan guna mengurangi kecurigaan aktivitas yang terjadi didalam mobil tersebut. Perlu diketahui Basement A adalah basement paling sepi di kampus tersebut dan paling gelap, serta pola labirin yang membuat posisi mobil terhalang banyak sekat.

"Hmmm, anjing" ucap Asmi yang mulai merasakan kenikmatan pada tubuhnya, tapi rasa kesal masih mendominasi.

"Lu mau clue?" Ucap Doni yang tau Asmi kebingungan mencari folder yang tepat.

"Hnggg, iya boleh" Ucap Asmi yang sudah setengah fokus.

"Oke lu yang goyang, gua bakal kasih clue" Ucap Doni masih menghentakan vagina Asmi dengan tempo pelan.

"Oke, Ahhh" Desah Asmi yang terkejut dengan hentakan penis Doni.

"Sini naikin gua" Kata Doni sambil menarik tubuh Asmi yang telentang di kursi belakanh mobil meeah miliknya. Asmipun sudah berada dipangkuan Doni.

"Android, data, xxx, ada 30 folder, isi foto dan video lu ada di 15 folder, ucap Doni sambilnmempreteli kancing kemeja Asmi.

"Ini kok ada passwordnya" Protes Asmi pada Doni yang sudah meloloskan payudara Asmi tanpa membuka kemeja dan Bra Asmi.

"Security pass nya gampang kok, ayo mulai goyang dong" Ucap Doni yang menekan penisnya ke atas sehingga memberikan sensasi pada vagina Asmi.

"Ahhh hmmm jangan dimerahin" Ucap Asmi yang mulai menggoyangkan pantatnya dengan tempo sedang, dan Doni sedang mencumbui payudara Asmi.

10 menit lebih mereka melakukan persetubuhan didalam mobil tersebut, Asmi sudah berhasil menghapus 8 folder. 7 folder lagi pikir Asmi yang tetap mencoba berkonsentrasi menjawab security pass dan menggoyangkan pantatnya.

"AHHH, gua bentar lagi" Ucap Doni. Asmi pun panik karena jika Doni selesai maka diapun harus selesai menghapus semua aib miliknya yang tersimpan diponsel Doni, Asmi mengendurkan goyangan pantatnya namun Doni mengambil alih gerakan.

Hingga tak lama, sebuah sinar flash datang dari luar.

Cekrekk, dengan kondisi panik Asmi mencoba mencari siapa yang mengambil foto dirinya, ia ingin bangkit namun Doni menahannya dan menggoyangkan tubuh Asmi menggunakan kedua tangannya dengan kasar.

"Ahhh, gua keluar Mi" desah Doni tanpa mengurangi tempo goyangan pantatnya dan sperma Donipun mengisi ruang vagina Asmi.

"Ahhh anjing, kenapa memek gua lu pejuhin" Asmi kesal karena Doni mengeluarkan spermanya di dalam vagina Asmi.

"Hahaha puas gua" Ucap Doni seraya menggeser tubuh Asmi dan menyentuh ponselnya agar terkunci.

Asmi kembali termenung karena pikirannya sangat kalut, ada orang asing yang memotret kegiatan mesumnya dengan mantan sialan, ada folder yang belum terhapus, dan ada rasa bersalah kepada Rian. Ditengah lamunannya, Doni sudah merapikan pakaiannya dan membakar sebatang rokok.

"Minggu depan, gua kasih kesempatan lu buat bersihin kenangan kita" Ucap Doni.

Asmi sudah dalam kondisi rapih dan segera turun dengan pikiran yang mengambang, sperma yang tersisa pada vaginanya, dan rasa bersalah pada Rian.

To be Continued
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd