Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Bimabet
Makasih updatenya om. Sepertinya akan muncul peran antagonis berikutnya dlm diri tante Merry hihihi
 
Pengen baca marathon tapi besok ngulii, titip sendal yaa huu, lanjutkeun :semangat:
 
Semoga cepat sembuh dan selalu ingat pesan Ibu...
Sering cuci tangan cuci kaki bobo
 
Jumat 14 November 2020 04:21
" Errrgh...." Ucapku saat bangun. Badan terasa pegal dan cukup repot menggerakkan otot
Ku hampiri Ajeng yamg masih tertidur lelap. Kuperiksa, ternyata pampersnya sudah 0enuh oleh ompol.
Kubuka bedongan dan pampersnya. Tapi anakku tetap tidur dan hanya menggerakkan tangannya sedikit.
" Mm... Anak ayah mah bobonya nyenyak...." Ucapku
" Yah... Bawa sini ya...." Pinta Fitri
" Bun.. punten Ajeng bisa diambil sama bunda ngga ? Badan ayah asa ringsek " ucapku memelas
" Ya Allah... Suamiku... Hihihi... Efek ngegym yah... " Ucap Fitri sambil menghampiriku
Aku mengangguk sambil mengernyitkan dahi menahan pegal. Aku yakin bahwa ini disebabkan karena tubuhku jarang diajak olahraga hingga pegalnya warbiyazah...
" Ayah... Punten madu yah..." Pinta Fitri
Kuambilkan madu yang dipakai untuk membalur putingnya agar Ajeng mau nen.
Setelah Ajeng mulai nen aku beranjak ke kamar mandi.
Kuguyur tubuhku dengan air hangat barangkali bisa meredakan pegal ku. Terasa agak lumayan
" Gimana yah ?" Tanya istriku sambil menggendong Ajeng yang bibir mungilnya masih menempel di puting kanannya.
" Alhamdulillah udah lumayan. Beres ajeng nen, bunda mandi. Bentar lagi subuh...." Ucapku memasang wajah normal seolah ngga ada masalah lagi.
Ajeng kembali nyenyak dan sekarang ia diletakkan di kasur kami. Aku membersihkan bibirnya dari sisa madu.
Kuciumi ia dengan penuh kasih.
" Mm.. bunda cemburu sama Ajeng " ucap Fitri yang sudah selesai mandi.
Aku tersenyum sayang dan memandang wajahnya dengan mesra.
" Kalo bunda cemburu nanti Ajeng ngadat lho.... Kan Ajeng juga sayang bunda..." Ucapku
Fitri tersenyum sambil memakai pakaian dalamnya. Ia memakai pakaian dalam ketat berwarna maroon... Memek indahnya menggembung diantara pahanya. Aku menelan ludah melihatnya
" Hey... Hayooo... Horny yaaa.... Hahahaha" Fitri meledekku
Aku cuma bisa garuk kepala ngga gatel menanggapinya. Kemudian kami melaksanakan kewajiban kami di subuh itu.
Selesai shalat Fitri mencium tanganku dan bergayut manja di leherku
" Ayah... Mmm...." Katanya sambil memandangku
" Bunda tau ngga bedanya bunda sama angka 12 ?" Tanyaku
" Ngga tau " jawabnya heran
" Kalo angka 12 itu kesiangan... Kalo bunda kesayangan...." Jawabku sambil memeluknya
" Aaa.... Ayaaah....." Ucapnya bahagia...
Ajeng merengek bangun dari tidurnya Ia menggeliat dengan wajah lucu.
" U...u..u... Anak ayah nguliat.... Bentar ya bunda make acuk dulu yaa..." Ucap Fitri
" Anak ayah bangunnya ogin yaa..." Kataku sambil mencium perutnya
" Mmm... Mmm... " Suara Ajeng sambil menggerakkan tangan mungilnya
Fitri selesai memakai celana kerja dan memakai kaus ketat warna putih
Ceria sekali wajahnya
" Mana cintanya bunda...." Ucapnya sambil menghampiri Ajeng
" Waaa......aww ..!" Suara Ajeng meninggi dengan mimik wajah ceria
" O..o..o... Anakku ceria mau digendong bunda" ucap Fitri lagi
Aku memvideokan kegiatannya mengurus Ajeng,
" Hai gaess... Aku Ajeng... Pagi ini aku digendong bunda... Sebentar lagi aku mandi. Biasanya aku dimandiin ayah... Tapi ayahku masih pegel abis nge gym.... Jadi aku ibaknya sama ateu Sari aja..." Ucapnya
" Cut..." Ucapku
" Nanti kita up ya ke Yusup " kataku
" Youtube" ujar Fitri
" Iya... Ituh .." kataku
Kami berjalan kebawah. Kulihat Iandi sedang nyengir menahan pegal dipijit Dinda. Sementara Budi tergeletak di sofa sambil dipijat Terry. Aidil terduduk memijat badannya sebisa yang ia lakukan.
" Yah... Videoin yah..." Ucap Fitri iseng
" Gaes.... Ini Om sama Ateu aku... Ada Ombud, ada Om Adil ada Omyan.... Semuanya sedang pegel abis nge gym... Ayahku hebat ngga pegel... " Ucap Fitri
" Ajeng.... Jangan ledekin ombud nanti ombud nya nangis sayang " ucap Terry sambil tersenyum
" Omyan nya tadi malem nangis sayang... Sakit badannya... makanya sama ateu dipijitin... " Tambah Dinda
" Om Adil ngga ada yang pijitin... Aku pijitin yaaa..." Ucap Fitri sambil membawa Ajeng mendekat ke arah Aidil
" Eumh... Mending Ajeng ambilin kopi buat Om... " Ucapnya
" Okay.... Bunda aku yang ambilin yaa" jawab Fitri
"Cut..." Ucapku
" Eh buset direkam..." Ucap Budi lunglai
" Hahaha... Gua mau up ke yusup " kataku
" Euhhh... Bang... " Ucap Iandi
" Pada mandi air hangat gih... Lebih anget dari biasanya. Cukup membantu kok..." Kataku sambil menyiapkan sarapan.
Aku menyiapkan Simple Meat Bowl
Bahannya :
Daging Sukiyaki, usahakan ada lemaknya
Bawang Bombay ยฝ buah
Bawang Putih 3 Siung
Paprika merah ยผ buah
Paprika hijau ยผ buah
Saus tiram
Kecap Inggris
Minyak wijen
Cara membuat
Bawang putih cincang
Bawang Bombay dan paprika potong dadu
Tumis bawang putih dan bawang Bombay sampai wangi, sesudah wangi masukkan paprika dan daging Sukiyaki. Masukkan saus tiram 1 sendok makan, kecap Inggris dan minyak wijen secukupnya.
Biarkan sebentar dan tambahkan garam dan penyedap secukupnya.
Hidangkan saat hangat
Aku selesai masak. Dan yang lain telah selesai mandi pula.
" Hmm... Oriental taste..." Ucap Budi semangat melihat menu sarapan
Disendoknya nasi dan meat toppingnya. Begitu pula yang lainnya.
" Bunda beruntung banget. Udah ayah baik... Manjain... Pekerja keras... Jago masak lagi... Udah bun... Bunda ngga usah kerja aja... Jalanin usaha sama ayah... Sari sama Nenah yang urus anak anak bunda..." Ucap Sari
" Itu udah direncanain say. Beres proyek ini aku stop dan jadi wakilnya ayah..." Kata Fitri sambil.memgusap pipi Sari
" Mantaap... Eummh... Sari boleh..." Katanya agak ragu
" Kamu dan Nenah harus mau belajar. Apapun yang jadi minat kalian dan harus mau tekun tanpa meninggalkan kewajiban utama. " Tambah Terry
" Kalo si Abang udah percaya. Kalian bisa jadi ditunjuk sebagai staff atau sekretaris ka Fitri " ujar Dinda
Sari dan Nenah mengangguk paham
" Beres ini meeting singkat ya..." Ucapku
" Mampoos.... Pada belum siap materi " kata Iandi
" Hahaha.... Gua udah siap wleee " ucap Yahya
" Aah... Curang aah..." Rengek Dinda
Kami tertawa.
Selesai makan kami berkumpul di meja makan. Peralatan bekas makan telah dirapikan.
" Okay kita mulai. Pagi ini gua hanya ingin minta kesiapan menghadapi proyek dari Ambruk Engineering sama dari Sapta Durjana. Dari operasional planningnya ? Logistik ? Sama Finance ? Bisa diuraikan ?" Kataku
Yahya mengambil kesempatan pertama
" Okay. Gua mulai dari kabar buruk dulu. Dari hasil audit kemarin kita mengalami loss 195 juta. Ditilep sama Ali. Data dan ini akan gua ajukan ke penyidik sebagai bukti temuan baru yang memberatkan mereka. DP dari Ambruk sama Sapta Durjana siap dialokasikan untuk belanja. Mulai dari belanja material sampe belanja pegawai jumlah totalnya sekian. Dan masih ada spare dana untuk kelanjutannya, penambahan tergantung dari hasil pembayaran termin selanjutnya." Papar Yahya
" Okay. Kontak Iptu Drajat untuk penyerahan bukti tersebut dan usahakan ada salinannya buat kita " kataku
" Eh yang barusan ditulis nggak ?" Tanyaku
" Ditulis bang " sahut Dinda
" Good " jawabku
" Mm..nngg..... Aa...!" Suara Ajeng terdengar nyaring
" Noh bu Direktris komplen jangan lupa nulis katanya " ucap budi
Kami tertawa mendengar komennya
Aidil pemegang logistik memaparkan rencana kebutuhan berdasarkan RAB yang ia dapatkan dari kedua perusahaan tersebut.
Tak lupa ia menambahkan kebutuhan workshop untuk sistem development dan material storage.
Dia mengusulkan lokasi eks site office milik salah satu subcon di proyek.
Aku setuju mengingat di rumah ini tidak di siapkan ruang kerja.
" Gua ngajuin belanja pegawai untuk PM dan SM. Juga untuk SPV. Untuk teknis seleksi kandidat gua bakal minta sama Terry. Juga masalah belanja dil, gua minta data vendor sama supplier yang udah masuk penawarannya ke elu. Kalo bisa agak banyak aja supaya bisa komparasi harga." Kata Budi
" Kalo masalah komparasi harga gua udah kerjain ntar gua kasih salinannya untuk pegangan operasional sama finance." Jawab Aidil pasti
" Oya bud. Sekalian tolong arrange waktu buat site map di kebun Sukabumi. Kita baca potensi terbaiknya apa buat buka lapangan kerja disana. " Kataku
" Nah nambah lagi kebutuhan orang..." Jawab Budi sambil menyeruput kopinya
" Untuk sementara yang gua raba sih idealnya multifarm. Luasan lahannya 16 hektar, gua mau split jadi beberapa area. Area 1 untuk peternakan, area 2 untuk pertanian area 3 untuk fisheries, dan sisanya untuk pengelolaan hasil panen dan area parkir " papar Budi
" Mm. Kamu yakin bud kondisinya memungkinkan ?" Tanya Fitri
" Gua udah liat foto tempatnya yang tempo hari. Dan sepertinya untuk air terjun bisa dibangun buat pembangkit listrik juga " jawabnya.
Aku manggut manggut setuju. Dan mulai memikirkan potensi kedepannya.
Selain proyek konstruksi dan IT aku masih bisa berharap di agribisnis sebagai pemasukan tetap.
" Jadi kesimpulan meeting ini semua udah siap untuk bikin rencana kegiatan. Dan gua minta rencana itu udah tersaji rapi Minggu depan. Jangan lupa bilangin Johan, Tebe dan Bas supaya siapin apa yang kita rencanain." Pungkasku menutup meeting hari ini.
Selesai meeting kuhampiri Ajeng di box nya. Wajahnya sumringah melihatku
" Ayahnya diambil yaa...." Fitri mulai menggoda
" Nnn... Mmm.. aa... Uu...." Ucap Ajeng dengan mimik wajah kesal.
Aku dan Fitri tertawa
" Hahaha... Anak ayah marah ayahnya diambil bunda..." Komentar Fitri
Terry memeluk aku dan Fitri
" Ayah sama bunda mau diambil sama ateu tey..." Goda Terry
Ajeng mulai merengek...
" Ooo.... Anakku marah beneran... Maafin ateu tey ya nak... Jangan marah sayang....." Ucap Terry
" Daah manja ponakan gua.... Jangan pada diledek ngapa sih ??" Budi sewot
" Cup nak.. cup.. cup... Nanti yang nakal di gebog sama ombud " kata budi
Ajeng seperti mengerti ucapan Om nya. Ia mulai diam dan mengeluarkan suara manja.
Kami bersiap untuk berangkat menuju proyek. Ajeng sudah diurus oleh Sari dan Nenah.

Jumat 14 November 2020 07:51
Kami berjalan menuju proyek. Aku bertanya soal jadwalku hari ini kepada Fitri
Ia menjawab jadwalku dengan fasih tanpa harus membuka organizer nya.
" Bunda tau ngga perbedaan bunda sama buku... ?" Tanyaku
" Ngga tau " jawabnya
" Kalo buku itu gudang ilmu.... Kalo bunda gudang rindu..." Jawabku sambil menggandeng tangannya.
Budi menghentikan ku....
" Makin lama elu makin jadi raja gombal..." Ucapnya
" Andeca andeci ya bora.... bora bori..." Yahya, Aidil,.dan Iandi menyanyi mengelilingi kami.
Fitri memukul manja lenganku sambil menyembunyikan wajahnya di lenganku.
" Iih ayah.... " Ucapnya sambil memeluk lenganku
Kupeluk bahunya sambil melangkah menuju proyek

Jumat 14 November 2020 08:07
Suasana proyek terlihat aman.
" 87 kepada IT -1 dimohon segera 10-8 menuju SO 86..." Ucap dispatcher
" 86 IT-1 10-8 menuju lokasi 86..." Jawabku
" Dispatch to IT-1 Please bring us cofee and snack.... Kampung tengah melompong menunggu Bandung Bandung padat 86... Hehehe" Dispatcher mencandaiku
" IT - 1 to Dispatch... 86 Bandung Bandung padat segera dikondiksikan agar bisa 10-8 menuju lokasi 86" jawabku.
Aku merasa wajar membelikan sedikit kopi dan makanan karena bagaimanapun mereka kawanku yang membantu kelancaran pekerjaan.
Aku sampai ke ruangan Site Office.
" Naaa... Dicky... Ini ada sedikit perubahan posisi kabel data dan server. Coba kamu check affected ke kerjaan yang sebelumnya ngga ?" Tanya Pak Mardi
" Mana pak ?" Tanyaku
Lalu kami melihat gambar revisi
Kami berdiskusi mengenai perubahan tersebut. Ternyata hanya perubahan minor dari sudut pandang ku. Karena posisi kabel jaringan secara keseluruhan tidak mengganggu konfigurasi kabel maupun IP Config yang sudah direncanakan sebelumnya. Hanya saja kami membutuhkan router tambahan sebagai penguat sinyal dan pengatur address group pada IP.
" Masalahnya hanya pada penambahan router aja pak.... Kalo ACC owner ya berarti ngga ada masalah lagi." Aku menjelaskan.
" Oya... Masalah pendingin juga saya minta perubahan pak... Harus lebih dingin karena server cabinet yang dipakai cukup banyak. Juga sistem pemadam api menggunakan CO2 atau Halon jangan pakai air. Menghindari arus pendek yang terjadi yang berpotensi timbulnya efek degauss yang bisa menghapus keseluruhan data dan operating system " paparku.
Pihak owner menyetujui permintaanku dan mengupayakan instalasi secepatnya.
Selesai meeting kami masih membahas masalah penggelapan oleh Ali dan Ambar.
" Kita jadi korban dong kalo gitu " ucap pak Prasojo, CEO merangkap owner PT. Disco Darurat Jaya. Pemilik bangunan.
" Ya begitu pak. Tapi sebagian besar BB udah diamankan dan selesai sidang bisa kita ambil untuk digunakan lagi." Jawabku
" Oo... Kalo memang butuh apa apa komunikasikan dengan Yosep atau Mardi ya Dicky..... Eh katanya kamu punya Baby....?" Pak Pras bertanya
" Siap pak... Iya... Baru dua Bulan." Jawabku sambil tersenyum
" Wihh... Selamat ya... Inget jaga kebersihan diri. Jangan pulang dari proyek langsung peluk atau gendong. Mandi dulu... " Sarannya
" Siap pak... Saran bapak akan saya perhatikan " jawabku.
Tak lama Fitri masuk
" Eh pak... " Sapanya kepada Pak Pras.
" Eh Bu Fitri..." Jawab pak Pras
" Bu Dicky..." Koreksi pak Yosep sambil tertawa
" Ooh... Wiih.... Mantaaap...." Kata pak Pras memuji
" Istrinya cuantik... Suaminya ngganteng.... Pasti anaknya sempurna " puji pak Pras lagi
" Alhamdulillah pak. Semoga ucapan bapak menjadi do'a bagi kami." jawabku.
Kami masih mengobrol santai hingga aku berinisiatif mengundang Pak Pras
" Bila bapak berkenan kami mengundang bapak untuk mampir dirumah kami..." Ucapku
" Wah dimana itu ?" Tanyanya
" Dibelakang proyek ini pak..." Jawab Fitri
" Okay... Saya terima undangannya...." Lalu ia menelepon ajudannya untuk belanja makanan..
" Saya numpang makan siang sama jumatan aja kesana... Sambil silaturahmi" ucapnya
" Baik pak... Mohon izin saya balik ke lokasi " kataku
" Iya silahkan... Jam.10:30 kita kumpul ya" ucapnya
Selanjutnya semua berjalan seperti biasa hingga jam 10:30 tiba.

Jumat 14 November 2020 10:49
Kami sudah berkumpul dirumah. begitu pula pak Pras
" Pak Dicky... Kok bisa sih punya tempat disini.?" Tanya pak Pras.
Kujawab sejujurnya dan juga kenangan rumah lama yang jadi tempat aku dan Fitri menjalin kisah asmara hingga menikah
" Nnngg.... Mmmm...." Suara Ajeng terdengar
" Ayah... Anaknya nyariin...." Kata Fitri
Fitri dan Sari menghampiri kami...
" No.. no.. no... Jangan main cium.... Pak Dicky masih banyak debu..." Ucap pak Pras
Aku menurut
" Hmm... Dugaan ku ngga salah... Wajah ibunya banget.... " Ucap pak Pras
Lalu kami bersiap shalat Jum'at dan aku memilih mandi dulu.
Selesai mandi ku pangku Ajeng yang menatapku lekat.
" Pak... Jagoannya kembar ya ?" Tanya pak Pras saat melihat foto Maher dan Mahesh
" Iya pak..." Jawabku bangga
" Seru setiap harimya..." pak Pras menyambung
Sambil jalan kukisahkan nasib ketiga anakku.
" Bangsat itu yang buang Ajeng..... Kalo sampe anggota keluarganya macem macem biar saya yang turun tangan keras pak...." Ucap pak Pras. Yang memang Dia adalah mantan preman. Aku mengangguk
Kami tiba di masjid dan melaksanakan rangkaian ibadah Jumat sesuai yang diajarkan.
Selesai shalat Jum'at di perjalanan ke rumah, pak Pras berkisah bahwa ia dan istri sudah 30 tahun ingin menimang anak. Bahkan Bu Pras meminta dan mendesak agar pak Pras menikah lagi. Tapi pak Pras enggan sekaligus bingung. Ia belum bisa menjawab permintaan istrinya karena rasa sayangnya.
Aku paham sekaligus berjanji akan mencarikan yang terbaik untuknya.
" Assalamu'alaikum" ucap kami
" Waalaikum salam..." Jawab yang dirumah
Fitri menghampiriku dan mencium tanganku
" Maafkan ayah bila seminggu lalu banyak kekecewaan dan kesedihan yang bunda alamin" kataku
" Iya ayah... Maafin kesalahan bunda yang sengaja ataupun tidak... Bunda memohon ridho ayah di setiap langkah bunda " ucapnya
" Insya Allah...." Jawabku sambil mengecup keningnya
" Ini yang aku lupa lakukan sama istriku " ucap pak Pras dalam hati
" Bunda... Bunda tuh seperti matahari dan bulan...." Kataku
" Matahari Sama bulan ? Kok bisa ?" Tanya nya
" Iya bunda seperti matahari yang selalu menyinari hidup ayah disiang hari... dan seperti bulan yang menerangi gelap malam ayah...." Ucapku
Tiba tiba Aidil Budi dan Iandi melompat kehadapan kami
" Wooosaaahh..... Wooosaaah.... Kerang ajaib.... Terimalah puja kami.... Wooosaahh..." Ucap mereka
Pak Pras ngga kuat menahan tawanya.
" Wadduuh.... Don Juan juga nih pak Dicky... Pemujanya juga kompak banget... Hahahaha" ucap pak Pras sambil tertawa
" Iiih.. kadang saya jadi baper pak sama kelakuan suami saya" ucap Fitri sambil memeluk lenganku.
" Baper mah makan tus..." Kata Budi seenaknya
" Laper.... Itu laperr.... Aah... Gerbang Koramil...." Cela Iandi
" Mmm... Bentar lagi ada yang diselipin ke box panel nih...." Ucap Yahya
Pak Pras makin keras tertawa mendengar candaan kami
Akhirnya waktu istirahat selesai dan kami kembali ke proyek. Pak Pras seperti enggan kembali ke proyek karena begitu menikmati suasana bersama kami. Dan ia berjanji akan sengaja main membawa istrinya ke rumah kami
Suasana kerja ngga terlalu istimewa karena kesibukan dan berbagai aktivitas lainnya. Hingga datang waktunya pulang.

Jumat 14 November 2020 17:21
Aku selesai mandi dan ganti baju. Ajeng sudah bangun dan sedang asik bermain dengan tangannya.
" Aduuhh... Anak ayah main sendirian...." Tanyaku
" Nnngg... Mmmm.... " Suaranya lembut terdengar.
Fitri melangkah turun dari kamar setelah selesai mandi lalu mendatangi kami.
" Cintanya bunda.... Udah kangen ya sayang ? O iya ? Bunda juga kangen... Pengen cium sayangku... " Ucap Fitri
Ajeng makin giat menggerakkan tangannya dengan ekspresi gembira terpancar diwajahnya.
Fitri mengikat rambutnya sambil ku tatap.
" Kenapa yah ?" Tanya nya
" Ngga apa apa... Cuman sedang kagum memandang bidadari cantik sedang ngiket rambut.." jawabku sekenanya
" Mm....." Ucap Fitri malu dan bahagia sambil menaiki punggungku
Sari dan Nenah tertawa melihat kelakuan Fitri.
" Nah... Teteh mah kayanya meleleh da kalo tiap hari dipuji dan diromantisin kaya si Bunda " kata Sari
" Iya ih... Nenah juga pengen banget punya suami yang sikap dan sifatnya kaya si Ayah. Ngga usah kaya.... Asal bisa bertanggung jawab, pekerja keras, dan romantis...." Ucap Nenah berbinar
" Teteh mah asa ngga kerja... Asa sedang ngurus keponakan... Da si Bunda bageur, si ayah sopan, semua keluarganya baik... Ah... Bahagia kepilih disini." Ucap Sari
" Iya yah... Pokonya mah sampe kita reyod juga Nenah mah mau mengabdi disini... Udah enak... Banyak ilmu dan pengalaman lagi..." Tambah Nenah
" Hmm... Hayooo... Gibah ya....? Hehehe...." Goda Dinda
" Ngga bu... Kami cuman saling jujur aja tentang kerja disini. Udah kepalang nyaman...." Ucap Sari
" Yaa... Itulah abang sama kaka kami. Mereka pantes jadi panutan...." Ucap Dinda
Lalu ia bercerita bagaimana Fitri disegani subcon dan aku dianggap sebagai contoh terbaik seorang pemimpin walaupun kadang sifat jahil dan iseng masih belum dan agak susah dihilangkan.
" Ka... Makan malem aku yang masak ya... Sekalian lancarin....hehehe " ucap Dinda
" Dinda... Sebaiknya tanya dulu teorinya. Kemarin kamu masak air sampe hangus...." Iandi mengomentari
" Hah ? Dasar gadis milenial hahaha...." Jawabku
" Abang... Plisss... Waktu itu aku kelupaan kan sambil setrika baju " jawabnya merengek
" Ya sudah... Malem ini makan nasi goreng enak kayanya. Bisa kan Dinda ?" Tanyaku
" Iya bang.... Ntar koreksi ya bang " pintanya
Dinda mulai menyiapkan nasi goreng lengkap Nenah juga ikut membantu.
Sambil mengarahkan Dinda kugendong Ajeng yang nampak manja padaku hari ini. Bahkan bundanya juga sempat cemburu.
Sesekali ku koreksi apa yang dilakukan Dinda. Dan akhirnya selesailah misi pertama Dinda.
" Yoo makan... Ajeng di box dulu ya nak..." Ucap Fitri membujuk kesayangannya
Ajeng merengek tapi tetap kusimpan ia di box. Dan boxnya ku simpan di sampingku agar ia tetap merasakan kehadiranku
Suapan pertama masuk ke mulutku... Rasanyaaa... TAWAR.... !!!!
" Lupa ngasih garem..." Komentarku
Dinda buru buru mencicipi
" Iih.. iya.. aku lupa.... Aku masak lagi ya..." Ucapnya panik
" Ngga usah. Kelamaan... Kalo mau solusinya kasih kecap asin dikit..." Jawabku memberi penjelasan
" Ooh... Simple ya bang...." Katanya
Kutambahkan kecap asin ke nasi gorengku
" Yah aku mau ditambahin kecap asin " ucap Fitri
Akhirnya semua nasi goreng ku beri kecap asin agar rasanya sempurna.
Selesai makan kami menikmati suasana akhir pekan yang agak sepi. Aidil bersama Yahya menuju sektor 9, Budi dan Terry minta izin menikmati suasana secara pribadi.
Hanya Iandi dan Dinda yang ada di rumah selain Sari dan Nenah.

Jumat 14 November 2020 20:21
Kunyalakan televisi dan kupilih channel yang menayangkan program komedi.
Kunikmati acara tersebut hingga Fitri memanggilku
" Hey... Asik banget nontonnya..." Ucapnya
" Eh iya... Udah lama jarang nonton TV bun..." Jawabku
Fitri mengambil Ajeng dariku dan menyusuinya

Jumat 14 November 2020 21:32
Ajeng telah terlelap. Aku dan Fitri memiliki waktu pribadi yang agak leluasa...
" Mmm... Kangen.... Mmm... Mmm... " Fitri.menciumi dan mencubit pipiku gemas. Kucium bibirnya sebagai balasan
" Mm.. hehe... Ayah... Bunda buka baju dulu ya... " Ucapnya sambil membuka pakaiannya
Hanya tersisa G string ketat warna abu abu dan BH seksi warna sama yang membungkus tubuhnya.
Ia mendatangiku dan mulai mencopoti pakaian yang kupakai.
" Hmmm... Keras... " Ucapnya sambil membelai kontolku yang memang sudah bangkit dari tidurnya
Ia mendekatkan tubuhnya ke tubuhku. Wajahnya semakin mendekat dengan wajahku...
Kedua tangannya memegang pipiku dan Fitri mendekatkan wajahnya ke wajahku.
Ujung hidung kami menempel dan tatapan mata penuh hasrat terpancar.
Kupeluk tubuhnya dan kulumat bibir tipis yang indah menggoda
" Mmmwwh..... " Suara nafas kami mulai memburu terbakar nafsu birahi.
Kuremas dada Fitri yang membusung indah sementara bibir kami tetap berpagut dan lidah kami saling belit mesra.
" Hhh... Bunda pengen diatas yah...." Pintanya dengan tatapan mata nakal menggoda. Sementara tangannya menuntun tanganku untuk melepaskan BH nya. Kulepaskan kaitan BH nya... Dada indah padat dan sekal menggantung indah menggoda tanganku. Kupermainkan puting berwarna pink kecoklatan itu... Sesekali kupilin lembut dengan penuh perasaan...
" Mmmwh... Hhh... Ayah.... Memek bunda basah banget.... " Ucapnya dengan tatapan mata sayu
Kuhentikan aktifitas ku di putingnya dan mulai kuraba memeknya... Lembab dan hangat kurasakan
Kuelus pelan penuh kemesraan memek tembem yang selalu membuatku kalap dan bernafsu.
Jemariku menerobos masuk kedalam celananya... Kubelai Jembut tipis lembut yamg menghiasi memek menarik itu. Sesekali kucolek lembut bibir memek yang tembem dan molek.
" Mmmm.... Ayahh... Lepasinh celana dalemnyah..." Pinta Fitri
Kulepas celana dalamnya dan celana dalamku. Hingga tubuh kami bugil sepenuhnya.
Fitri merayap kearah kontolku yang tegang dan mulai membelai kepala kontolku dengan lembut.
" Mm.. makin hari.makin bikin kangen.... Makin gede juga perasaan..." Ucapnya sambil mengecup kepala kontolku dengan bernafsu
Dikocoknya kontolku perlahan sambil sesekali menghisap kontolku dan lidahnya mengusap kepala kontolku yang makin membengkak
" Hihihi... Makin gede...." Tawanya sambil memposisikan kontolku di memeknya
" Hhkk... Ahh... Ooh... Ayah... " Desahnya manja
Ia menekan pinggulnya semakin ketat hingga kepala kontolku makin membenam dalam di memeknya. Ia melumat bibirku bernafsu seolah kami tak berjumpa berbulan bulan
Kugerakkan pinggulku menyodok memeknya
" Aah.. hayaah... Dalem bhangeet... Sampe rahim ayahh...." Desahnya manja
Kugerakkan pinggulku agak.lebih cepat dan tanganku meremas dadanya
" Aaa... Aaayaahh......enak ayahhh..... Eeemmmmm...." Desisnya sambil memejamkan matanya menikmati gerakkanku
Kulumat putingnya sambil tetap menggenjot pantatku...
Kurasakan puncak kenikmatan itu makin dekat....
" Aaa.... Aaayaah... Aaaayaah.... Eemmmm......ayahh... Ngga kuat ayaaahh..." Desisnya sambil menekan buah dadanya
Lumatan bibirku di putingnya agak.makin kencang hingga akhirnya aku tak mampu bertahan lama...
" Bundaa ayah shampeee...." Erangku
" Aaa......" Desisnya sambil memeluk erat tubuhku
Kontolku menyemprotkan air mani bertubi tubi kedalam memeknya.. sementara kurasakan tubuhnya gemetar hebat menerima kenikmatan orgasme. Aku menghentikan lumatanku..
" Jangan berenti ayah... Lagiih..." Rintihnya
Kulumat puting satunya dengan cara yang sama. Ia masih merintih nikmat dan tubuhnya kembali bergetar walau tak sehebat pertama kali. Matanya mendelik hanya memperlihatkan bagian putihnya.
" Hhhhh.....haahhhhh.... Ayah... Hhhhh.... Hhhh..... Pelukh bhundaa.... Ngga khuathh...." Erangnya lemas
Kupeluk tubuhnya sambil kubelai rambut lurusnya.
" Mmm... Ayah.... Ayah tau ngga bunda dapet multi orgasm...?" Tanya nya berbisik
Aku menggeleng nggak paham...
" Barusan bunda dapet... Dan bunda ngerasain sensasinya.... Dahsyat banget ayah... Luar biasa nikmat..." Ucapnya sambil nafasnya masih memburu
" Bunda suka ?" Tanyaku
Ia mengangguk sambil membelai pipiku.
" Kalo tiap kali kita hubungan kualitasnya kaya gini ayah yakin ayah gempor... Hehehe..." Candaku
" Hihihi... Iya... Bangun jam 10 terus..." Ucap Fitri
Fitri masih menduduki diriku. Ia tak mau melepas situasi indah ini. Ia ingin sepenuhnya ingin menikmati apa yang ia rasakan. Ia ingin memilikiku sepenuhnya tanpa diganggu
Beberapa saat kami nikmati dengan obrolan kecil dan ringan hingga rasa lelah mendera tubuh kami. Aku udah menguap beberapa kali. Hingga akhirnya aku terlelap bersandar di kepala ranjang terlelap dengan Fitri tertidur memelukku dan masih berada diatas tubuhku tanpa.melepaskan kontolku dari memeknya

Malam indah penuh warna
Terasa oleh dua insan yang mencinta
Rasa sayang tak akan sirna
Hingga ajal menjemput nyawa
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd