Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG THE MORO : Si Anak Terkutuk

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Hatiku merasa geram melihat berita tentang pembunuhan tersebut. Bagaimana seseorang dengan mudahnya membunuh orang lain, meskipun aku belum tau apa motif pembunuh tersebut membunuh wanita itu. Tapi apapun masalah yang melatarbelakangi korban dan sipembunuh, apa harus diselesaikan dengan menghilangkan nyawa orang lain.

" berita berikutnya dari Cilacap, Jawa tengah. tentang penemuan sesosok mayat wanita disebuah kebun warga, diduga merupakan korban pemerkosaan dan pembunuhan " kembali aku fokus kelayar Tv.
" saat di temukan korban mengenakan pakaian seragam Sma. Berikut liputanya "

Kembali hatiku dibikin geram dengan pemberitaan tentang wanita yang diperkosa disertai pembunuhan. Sungguh perbuatan yang sangat keji apa yang dilakukan si pelaku. Apalagi saat ini polisi belum menemukan siapa pembunuhnya. Terkadang penyelesain kasus di negeri ini terkesan lambat, apalagi jika sudah menyangkut orang-orang dari oknum aparat dan oknum pemerintahan.

" Semoga pelaku bisa secepatnya ditangkap " ucap si pembawa acara setelah liputan dari kasus itu berakhir.
" jangan kemana-mana Kilas Sore akan segera kembali dengan berita-berita terbaru, terhangat, dan teraktual lainya " acara terpotong iklan sementara.

Semakin maraknya kasus kejahatan mulai dari pembunuhan, pemerkosaan, pencurian dan masih banyak lagi kasus kejahatan yang sulit dipecahkan siapa pelakunya. Memberikan sebuah ide dan sebuah pemikiran untuk suatu hari nanti, aku ingin mendirikan sebuah organisasi yang bertujuan membantu aparat penegak hukum menyelesaikan kasus-kasus kejahatan yang sulit dipecahkan. Dengan dibantu oleh mahluk-mahluk tak kasat mata.

" lagi nonton acara apaan nih ? " tiba-tiba Mita sudah duduk disebelahku.
" nih air minum, pasti Hani belum ngasih kamu minum kan " lanjutnya menawarkan air minum. Akupun menerima air pemberian Mita lalu meminumnya.


Mita Paramita

" makasih yah Mit " ucapku berterima kasih.

" iyah sama-sama " ucapnya, tersenyum lalu mengambil remot tv dan memindahkan ke acara yang lain.

" mau nonton apa sih ? Dari tadi dipindah-pindah terus " protesku pada Mita.

" acara Tv nya gaada yang rame " jawabnya.

" yaudah, nonton yang tadi aja berita " tawarku pada Mita.

" ogah ah, malesin banget " jawabnya. Sambil terus memindah-mindahkan chanel tv.

" oh yah, Hani bilang kamu ngadain acara makan bersama ini buat berterima kasih sama aku ? " tanyaku padanya, dia langsung melirik kearahku dan mengganti posisi duduknya jadi saling berhadapan.

" yaudah, aku jelasin maksudnya sekarang yah " ucapnya, dibalasku dengan anggukan.
" selain aku ingin berterima kasih karena kamu telah menolongku saat digudang tempo hari. Sehingga aku bisa bebas dari jeratan mereka, sekarang tak ada lagi yang macam-macam denganku. Juga ucapan minta maaf dari kami semua " lanjutnya.

" yang waktu digudang kan sudah berterima kasih, aku juga ga mengharapkan ini. Terus maksudnya kami itu siapa ? " tanyaku pada Mita.

" yah kami berempat, Aku, Sinta, Astri dan Reni " jawabnya, membuatku sedikit bingung.

" minta maaf untuk apa? " tanyaku lagi.

" yah minta maaf karena selama ini kami menyangka kamu orang aneh. Selama kita sekelas, kamu selalu duduk dibelakang sendiri. Jarang berbicara dengan murid lainya, apalagi dengan kami para cewe." Ujarnya.
" kami juga sempat berpikir buruk padamu. Saat tiba-tiba Hani dekat denganmu, padahal selama ini dia sangat tertutup pada laki-laki, padahal banyak sekali cowo yang mencoba mengambil hatinya " lanjutnya.

" apa kalian berpikir aku punya niat jahat pada Hani? " keluhku.

" yah jujur, awalnya kami menyangka kamu seperti itu hehe " jawab Mita tertawa malu.
" apalagi kau kan gagal naik kelas, makanya banyak berpikir jelek tentang kamu " lanjut Mita.

" apa kau tau kenapa aku tinggal kelas? " tanyaku padanya.

" hmmm tidak.. " jawab Mita menggelengkan kepala.
" memangnya kenapa? Kamu nakal yah, atau .... "

" aku tidak sekolah hampir setahun, makanya aku tidak naik kelas " jawabku.

" tuhh kan bener kamu nakal sering bolos.. " seru Mita menggelengkan kepala.

" hahaha... aku tidak sekolah bukan karena sering bolos, tapi karena tangan kananku cedera saat mendaki gunung. Tulangnya patah hingga harus menjalani masa penyembuhan cukup lama. " jawabku setengah berbohong.

" astaga kamu terjatuh? " tanya Mita sedikit kaget, ku jawab dengan anggukan kepala.
" apa Hani sudah tau yang sebenarnya ? " tanyanya lagi.

" belumm... aku tidak pernah menceritakan masa laluku padanya " jawabku.

" aku rasa, Hani sangat tulus mencintaimu " ucap Mita.

" yah,, sepertinya aku lelaki yang beruntung " ucapku sedikit tersenyum.

" Hani juga beruntung, ada orang yang selalu mampu melindunginya. Aku juga mau kalau punya pasangan sepertimu " ucapnya sedikit malu.

" hmmmm... " gumamku.

Kemudian kulihat Hani sudah keluar dari kamar mandi. Dengan mengenakan handuk yang menutupi susu besarnya hingga pahanya yang mulus. Terpampang jelas keseksian tubuh Hani dengan kulit yang putih mulus dan rambut basahnya terikat kebelakang. Dari tatapan Hani, terlihat ada kecurigaan melihat Mita duduk bersamaku.

" Han, lama banget sih mandinya " ujar Mita yang melihat Hani sudah keluar dari kamar mandi.

" kan biar cantik dan wangi hehe " ujar Hani, sudah tidak ada lagi tatapan kecurigaan di wajahnya. Kini dia tersenyum manis kepadaku.

" aku mandi dulu yah, udah gerah nih " ucap Mita, lalu beranjak masuk ke kamar Sinta.

" iyah sanah, bau tau hihi " ledek Hani, yang kini telah duduk disebelahku.

Tak lama Mita sudah keluar dari kamar Sinta dengan membawa handuk ditanganya.
" Sinta... si Hani udah nih mandinya, katanya mau mandi bareng " teriak Mita memanggil Sinta. Panggilan Mita pada Sinta sempat membuat pikiranku membayangkan bagaimana dua wanita mandi bersama.

" yanx kamu mandinya udah mereka yah " ucapan Hani membuyarkan lamunanku.

" iyahh.. tenang aja hehe " jawabku.
Sinta mengikuti Mita yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar mandi.

" yanx tadi ngobrol apa sama si Mita? " ucap Hani penuh tanya. Tercium tubuh Hani sangat wangi.

" cuma bilang makasih doang, terus ngasih air minum ini " jawabku, menunjuk air minum yang tadi diberikan Mita.

" ya ampun, harusnya kan tadi aku yang ngambilin minum buat kamu. Maaf yah yanx " ucapnya terlihat kecewa dengan dirinya sendiri.

" udah gapapa, cuma minum air doang kok " ujarku, mengelus rambut basahnya.

" bukan karna air minumnya yanx, tapi itu harusnya tugas aku " terlihat dia masih tetap kecewa.

" yaudah lupain aja yah... " ucapku merangkul tubuhnya lalu mencium mesra keningnya.

" jangan tinggalin aku yah " ucapnya, menenggelamkan kepalanya didadaku.

" iyahh gaakan.. " jawabku
" hmm pake baju dulu sanah " ujarku.

" hihihi teman masa kecil kamu udah mulai keras yanx " ujar Hani, iseng mengelus si junior yang mulai mengeras.

" ih dasar nakal " ucapku, lalu melepaskan pelukan Hani. Dia lalu menaikan kakinya keatas sofa, dengan menggunakan lutut sebagai tumpuan. Lalu kedua tanganya dilingkarkan keleherku.
Kemudian Hani mengelus lembut kedua pipiku, lalu dikecupnya bibirku. Kami pun hanyut dalam ciuman, terasa aroma mint dari rongga mulutnya. Hanya sebentar ciuman kami, lalu Hani mengecup lembut pipiku.

" entar malem yah hihihi " ucapnya tersenyum malu, kemudian meninggalkanku menuju kamarnya. Tepat sebelum masuk kamar, Hani kembali berbalik menatap kearahku.
" yanx bantuin aku pake baju yuu " ucapnya sambil meletkan lidahnya.

" engga..! " jawabku tegas namun diakhiri sebuah senyuman.

" ayo dong yanx " Hani menggodaku, perlahan dia membuka handuk yang menutupi tubuhnya. Badan seksinya dapat kulihat dengan jelas. Sungguh sempurna badan Hani, payudaranya yang besar dan kenyal, ditambah vaginanya yang indah ditumbuhi sedikit bulu.

" aku pulang nih " ancamku, supaya Hani berhenti dengan godaanya.

" hihihihi " Hani tertawa manis lalu masuk kedalam kamarnya dan menutup pintunya.
Melihat tingkahnya membuatku menggelengkan kepala sambil menahan mupeng.
 
Tak lama Hani sudah keluar lagi dari kamarnya dengan memakai kaos longgar berwarna hitam dan hotspand seksinya, memperlihatkan pahanya yang mulus. Dia berjalan kearahku sambil berusaha mengeringkan rambut basahnya menggunakan handuk yang tadi dia pakai.

" yanx bantuin ngeringin rambut aku dong hehe " ucapnya, lalu duduk dilantai diantara kedua kakiku.

" cepet amat pake bajunya " tanyaku pada Hani sambil tanganku membantu mengeringkan rambutnya.

" hehe kan biar kamu ga kesepian sendirian disini yanx " jawabnya.
" tapi kalo kamu tadi bantuin aku, pasti bakal lama pake bajunya hihi " lanjut Hani bercanda.

" dasar kamu yah " ujarku gemas, lalu mencubit pelan pipinya.

Terdengar pintu kamar mandi terbuka.
" astaga Sinta.. " teriak Hani, bangun lalu buru-buru menutup mataku.

" ada apaan sih " protesku.

" diem dulu yanx, jangan buka mata " jawab Hani.
" ngapain Sin.. keluar ga pake baju " ucap Hani sepertinya pada Sinta.

" hehe lihat tuh handuk aku dipake Mita " jawab Sinta.

" dasarr,,, yaudah nih pake handuk aku " ucap Hani.
Terdengar suara langkah kaki mendekat.

" makasih sayangku Hani " ucap seseorang, sepertinya Sinta.

" iyah.. cepet buruan pake handuknya terus cepet kekamar " jawab Hani, yang masih menutup mataku.

" iyah bawel... " jawab Sinta, terdengar suara langkah kaki menjauh.

" Astri, Ren.. kami udah mandinya,, nih ambil handuknya dikamar Sinta " teriak seseorang pada Astri dan Reni.

Sekarang mataku telah terbuka, Hani kini duduk disampingku.
" Yanx mandinya mereka dulu yah hehe " ucap Hani tiba-tiba.
Kulihat Reni dan Astri keluar dari kamar Sinta lalu masuk ke kamar mandi.

" oh iyah gapapa " jawabku.
" tadi kenapa, mata aku diturupin ? " tanyaku pura-pura tidak tahu.

" ituhh.. masa Sinta keluar kamar mandi telanjang " ucapnya sambil cemberut.

" oh hahaha " jawabku tertawa.

" ih malah tertawa " protes Hani, lalu memeluku.
Cukup lama Hani hanyut dalam pelukanku. Sampai muncul Mita dan Sinta keluar dari kamar.

" di dapur gimana ? Aku bantuin yah " ucap Hani pada mereka.

" gausah Han, tinggal goreng-goreng doang ko " jawab Mita.

" iyah kalian duduk aja disini, urusan dapur biar kita yang kerjakan " lanjut Sinta.

" beneran nih ? " tanya Hani lagi memastikan.

" iyah santai aja Han.. " jawab Mita, lalu mereka pergi ke dapur.

Kemudian muncul Astri dan Reni dari kamar mandi berbalut handuk saja yang menutupi tubuhnya. Dan langsung melangkah bersama menuju kamar Sinta.
" tuh Yanx mereka udah selesai mandi, ayo sekarang kamu " ujar Hani lalu menarik tanganku untuk bangkit menuju kamar mandi.
" tunggu dulu yah yanx, aku ambilin dulu handuk dikamar Sinta " ucap Hani lalu pergi kekamar Sinta.
Hani kemudian menyerahkan handuk yang terasa sangat basah.
" jangan dikeluarin sekarang yah yanx, buat nanti malam hihihi " ujar Hani berbisik.

Dengan gemas ku remas susu kenyal Hani, sambil meleletkan lidah masuk kedalam kamar mandi. Gaakan di ceritakan kegiatan saat dikamar mandi, pasti pada gamau tau. Jadi lewat aja yah :p

Selesai mandi, dengan menutupi tubuhku dari perut hingga lutut menggunakan handuk. Aku keluar dari kamar mandi. Tak lupa ku bawa seragam kotor yang tadi aku pakai.
Diluar terlihat makanan sudah tersedia diatas karpet dengan menggeser meja ketempat lain. Lalu aku melangkah masuk kedalam kamar Hani, disana Hani sudah berdiri memilih beberapa pakaian diatas kasur.

" nih yanx pilih mau pake baju yang mana? " ucap Hani.
" terus itu sini seragam kotornya, biar besok aku cuciin " lanjutnya merebut seragam kotor ditanganku.

Kulihat ada sekitar lima kaos baru tergeletak diatas kasur.
" kok banyak banget sih kaosnya? " tanyaku pada Hani.

" hhe aku bingung kamu suka warna apa, jadi aku beli aja banyak. Biar kamu bisa milih hhe dan celananya aku beliin celana olah raga panjang yang ada karetnya biar nyaman pas dipake " jawabnya.

" hmm terlalu banyak ini bajunya " jawabku.
" aku ga pernah pilih-pilih warna " lanjutku.

" hihi biarin kan biar ada baju ganti kalo kamu disini. Kalo bisa tinggal disini aja " jawabnya.
" oh iyah lupa, bentar yah. " lanjutnya kemudian mengambil tiga kotak kardus kecil.
" tuh yanx celana dalamnya sekalian aku beliin, aku beliin tiga ukuran. Ada M, L dan XL. Aku ga beli yang ukuran S, karena ga mungkin kan ukuran S, teman masa kecil kamu aja gede gitu hehe " ucapnya sedikit tersenyum malu.

" celana dalam juga ? " tanyaku sedikit malu.

" ihhh masa ga bakal diganti sih celana dalamnya ? Kasian dong teman masa kecil kamu " jawabnya.
" udah yah aku tunggu diluar, cepetan. Makanan udah siap. " lanjutnya.

" makasih yah " jawabku tersenyum.

" iyah sama-sama sayanxku " ucap Hani mencium pipiku.
" aku juga beliin parpum, aku simpan diatas meja. Pilih aja mana yang disuka. Aku tunggu diluar yah.. bye " ujarnya kemudian pergi meninggalkanku.

Aku pun memilih kaos berwarna Hitam, agar warnanya sama dengan baju yang dikenakan Hani. Sempat ku lirik jam di kamar Hani, jam sudah menunjukan pukul setengah 8 malam. Selesai berpakaian lengkap akupun keluar dari kamar. Terlihat makanan sudah tertata rapi diatas karpet, dengan dikelilingi oleh manusia-manusia berwajah lapar. Saat ini bertambah lagi satu orang laki-laki duduk diantara mereka. Terlihat Sinta sangat lengket mendekap tangan lelaki itu.

" ehh yanx, tuh kenalin pacarnya Sinta " ujar Hani menunjuk lelaki yang bersama Sinta.

Aku pun mendekat kearah lelaki itu. Dia memakai kemeja dan Dasi khas pegawai kantoran yang rapi dan berwibawa, sangat kontras dengan wajah yang ala kadarnya. Dia menatapku sinis ketika aku menjulurkan tangan mengajak berkenalan.

" Hiro.. " ucapku memperkenalkan diri.

" Alan pacarnya Sinta " ucapnya meninggikan suaranya. Terlihat tatapan matanya penuh percaya diri.

" Ayo yanx sini duduk " panggil Hani.
Aku pun duduk disebelahnya.

" apa ada yang ditunggu lagi ? " tanya Alan dengan nada sinis.

" engga kok, yaudah kita mulai aja acara makanya " ujar Mita.

" yanx makanya, sepiring berdua aja yah " tawar Hani.

" iyah terserah aja " jawabku.
Hani pun mengambilkan nasi beserta ayam goreng, sambal, tahu dan tempe. Tak lupa dia mengambilkan Air minum, sepertinya Hani tidak ingin lupa lagi.

Acara makan-makan pun dimulai. Masakan yang sangat lezat, apa lagi ayam goreng dan sambalnya. Namun nafsu makanku sedikit menghilang, ketika Alan pacarnya Sinta beberapa kali melirik mesum kearah Hani.

Tak terasa acara makan-makanpun selesai, Hani bersama bersama yang lainya mebantu membereskan piring kotor dan makanan sisa ke dapur. Kini hanya tinggal aku dan Alan. Dia menatapku sinis, seakan derajatnya lebih tinggi dariku.

" yanx nongkrong diteras yu " ajak Hani, kembali tatapan mesum Alan tak lepas pada Hani.

" iyah Ayoo " jawabku.
Kami pun pergi menuju teras dan duduk disana.

" yanx aku risih banget sama tatapan pacar si Sinta. Lagian dapat pacar darima sih itu, sering banget gonta-ganti pacar " gerutu Hani.

" kalo dia macem-macem sama kamu, kasih tau aku. " ucapku.

" iyah sayang " menyenderkan kepalanya dipundaku.

Tiba-tiba ada sesosok mahluk terbang dari satu pohon ke pohon lain. Kulihat sesosok itu kini turun dan berdiri dipinggir pohon. Tak jelas seperti apa wajahnya karena jaraknya memang jauh. Tapi sepertinya itu sebangsa kuntilanak.



" yanx kamu liatin apa sih ? " tanya Hani penasaran.

" aku kaya lihat sesuatu di pohon itu " jawabku.

" ihh emang apaan? Jadi merinding aku yanx " ucap Hani merapatkan tubuhnya.

" udah,,, bukan apa-apa kok " jawabku.

" Han... " ada yang menepuk pundak Hani.

" haahhhhhhh " teriak Hani kaget.

" ini aku Sinta "

" ih bikin kaget aja " ucap Hani.

" hehe maaf,, aku cuma mau bilang ga bakal tidur dirumah " jawab Sinta.

" oh iyaahhh.. " jawab Hani, terlihat terganggu dengan tatapan Alan.

" yaudah kami pamit dulu yah " ujar Sinta. Alan masih tetap terus menatap mesum kearah Hani. Sampai akhirnya mereka pergi. Aku seperti punya firasat buruk terhadap lelaki itu.

" yanx didalam rumah yukk,,, udah kangen aku sama teman masa kecil kamu hehe " ucap Hani sedikit malu.

" haha dasar kamu nih " ucapku memeluk Hani. Lalu kami pun masuk kedalam rumah.
 
" Han kami bertiga tidur dikamar Sinta yah " ucap Mita.

" kalian gapapa tidur bertiga? " tanya Hani.

" gapapa kok, kami ngerti kalo kalian pengen berduaan hihi " Mita meledek kami

" ihh jadi malu hehe " ucap Hani.
" ayo yanx kita ngobrol didalam kamar " ajak Hani, akupun pasrah mengikuti ajakanya.

Saat ini kami sedang duduk diatas kasur. Entah kenapa kamar ini selalu terasa sejuk dengan warna dominan hijau serta hiasan motif dedaunan.
" yanx mau dengerin aku nyanyi ga ? " tawar Hani.

" boleh lah, kapan lagi aku bisa dengerin bidadari nyanyi hehe " jawabku gombal.

" kalo suaraku jelek, jangan diketawain yah. " pintanya.

" ga bakal di ketawain, paling juga di cium " jawabku bercanda.

" yaudah, aku jelekin aja nyanyi nya biar dicium kamu hihi " jawab Hani membuatku gemas padanya.

" ayo cepetan nyanyi nya " pintaku tak sabar.

" iyah dengerin yah " ucapnya lalu menatapku dengan penuh ketulusan.
" Izinkan cintaku
Berbunga dihatiku
Biar terus mekar jadi kenyataan " Hani mulai bernyanyi, sebuah lagu yang ku kenal. Dinyanyikan oleh almarhum Nikke Ardila.
" Tlah lama ku dahaga
Belaian seorang insan
Semoga bersamamu
Ceria hidupku " terdengar suara merdunya penuh ketulusan.
" Ku tak akan bersuara
Walau dirimu kekurangan
Hanya setiamu itu kuharapkan " kurasakan ketulusan ditiap lirik yang ia nyanyikan.
"Ku tak akan menduakan
Walau kilauan menggoda
Kasih dan sayangku
Tetap utuh untukmu
Hanya kupinta darimu
Setialah selamanya
Sehingga abadi...
Cinta ini sayang
Begitu kudoakan " terlihat matanya mulai berkaca-kaca.
" Tak mugkin kan terjadi
Kehancuran cinta kita
Andainya hatimu, seperti hatiku... " Hani tersenyum manis kepadaku, lalu memeluk dengan erat.
" gimana yanx suara aku? " ucapnya berbisik.

" jelek banget " jawabku tersenyum dan langsung mencium bibirnya.
Kamipun berciuman dengan mesranya, kami saling lumat, saling hisap. Sehingga air liur kamipun bercampur menjadi satu.

Hani menuntunku untuk meremas susunya. Tangan kiriku dengan leluasa meremas susunya yang besar dan kenyal.
" ehmm dari dalem yanx " desah Hani, memintaku meremas susunya dari balik kaos longgarnya. Aku pun dengan senang Hati mengikuti pintanya. Terasa tidak ada lagi yang menutupi payudara Hani dibalik kaosnya. Hingga aku dapat merasakan langsung putingnya yang sudah mengeras.

" ehmm enak yanx, mainin terus puting aku " desahnya, disela ciuman kami.
Aku pun terus meremas susunya, kadang kasar, kadang lembut dan tak lupa memainkan puting susunya yang sudah sangat keras.

" ehmm lebih keras yanx " pintanya, membuatku meremas susunya semakin keras. Sementara mulut kami terus berciuman, meskipun beberapa kali terhenti karena desahan Hani.

Tanganku kini mulai mengelus belahan memek Hani dari luar celananya. Sepertinya memek Hani sudah basah. Tanganku pun semakin cepat mengelus dan lebih dalam menekan belahan memeknya.

" bentar dulu yanx " pinta Hani.
Aku pun menghentikan segala aktivitas menikmati tubuhnya.

" ada apa ? " tanyaku penasaran.

" aku tiba-tiba sakit perut yanx, kayaknya gara-gara sambal tadi. Aku ketoilet dulu yah " ucap Hani, lalu berlalu pergi meninggalkanku menuju kamar mandi.

Sorry kalo biasa aja Updatenya
:pandaketawa: :bye:
_______________ :motor6:
 
Si kunti mau laporan kali gan.....
 
Perasaan tadi kuntinya belum npngol ya..:ngupil:

Kayanya ntar malam kuntinya nongol lagi nih...
:mancing:
 
Aseemmm penampakannya masih ada walaupun masih samar-samar :galak:
 
:kentang:
tapi gapapa lah.. yg penting dah update.. :semangat:
tuh kunti si laras apa bukan ya??? :pandaketawa:
 
Bimabet
itu Kunti jomblo yang malam mingguanya sendirian, jadi sirik lihat orang pacaran :pandaketawa:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd