Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG The System

SS dengan Dandy yang paling suhu tungguin (max 2 character)

  • Widya, 19th (Teman Kampus)

    Votes: 50 6,5%
  • Shanti, 27th (Tante Dandy)

    Votes: 390 50,8%
  • Aprilia, 19th (Penghuni Kost #1)

    Votes: 33 4,3%
  • Aisyah, 18th (Penghuni Kost #2)

    Votes: 163 21,3%
  • Vanya, 18th (Penghuni Kost #3)

    Votes: 82 10,7%
  • Dr. Ayu, 24th (Penghuni Kost #4)

    Votes: 168 21,9%
  • Nindy, 23th (Penghuni Kost #5)

    Votes: 26 3,4%
  • Olive, 27th (Penghuni Kost #6)

    Votes: 86 11,2%
  • Thalia, 27th (Penghuni Kost #7)

    Votes: 70 9,1%
  • Alya, 21th (Penghuni Kost #8)

    Votes: 44 5,7%
  • Gaby, 25th (Penghuni Kost #9)

    Votes: 62 8,1%

  • Total voters
    767
Status
Please reply by conversation.
Gw kykny tw ini ideny dari mna. Tp diceritain versi 46 ny emang mantap.. gw dukung bgt bosque. Moga smpe endingnya tamat :semangat:
Ahahahahaha.....suhu ternyata penyuka manga isekai mirip kek gini juga ya??
:pandajahat: :pandajahat: :pandajahat: :pandajahat:

Buat yang laen terima kasih atas dukungannya. Ditunggu kritik dan saran yang membantu untuk membangun cerita ini. Maaf gak bisa balesin satu-satu.
 
Part 2 – Farming Experience

Aku mulai melirik air putih di tempat makan Tante Shanti.

“Kamu udah baikan Dan??” tanya Tante Shanti yang baru saja memasuki Ruang Makan.

“E…..udah agak mendingan tant” jawabku gugup.

“Makan dulu trus banyakin istirahat ya Dan” saran Tante Shanti menggeser kursi makannya dan duduk disana. Sekarang tante Shanti sudah mengenakan daster berlengan panjang lagi, tapi rambut lurusnya yang sepinggang yang masih sedikit basah dibiarkan tergerai begitu saja.

“Uh….kalo tante Shanti gua entot di atas kasur pasti rambutnya jadi awut-awutan tuh” pikirku sambil membayangkan sedang memompa tante Shanti dan mendengar suara lenguhannya yang pastinya merdu.

PING!!!
SELAMAT ANDA TELAH BERPIKIRAN JOROK.
ANDA MENDAPAT POINT EXPERIENCE SEBANYAK 5point.
Total EXP = 15 point.
ANDA MENDAPAT POINT SEX-CHANGE SEBANYAK 1point.
Total PSC = 3 point.


“Bego, bego, bego” pikirku sambil geleng-geleng berharap pemikiran sesatku ke tante Shanti menghilang.

“Dia kan tante gua sendiri. Orang yang udah ngerawat gua semenjak gua SMP kalo gak ada dia, udah jadi gelandangan gua sekarang.” Ucapku dalam hati. Kuusir semua pikiran sesatku dan menyelesaikannya makanku.

Selesai makan aku mengambil handuk dan segera mandi berharap pemikiran sesatku mengalir hanyut dari tubuhku. Walaupun itu mustahil karena pemikiran sesatku sudah ada semenjak aku kecil di kehidupanku sebelumnya. Selesai mandi aku ke kamarku, mengganti pakaianku dan berias di kaca. Berbekal ingatan masa lalu tentang Dandy, aku berniat untuk pergi ke kampus agar tidak selalu berpikiran bejat tentang tanteku.

“Hmmm. Sebenernya si Dandy ini gak terlalu jelek tapi juga gak terlalu ganteng. Coba kalo dipermak dikit, mungkin bisa ngilangin keculunannya” ucapku dalam hati saat aku berkaca. Kuambil bajunya yang menurutku bakal naikin tingkat ketampananku walaupun itu hanya berpengaruh sedikit. Kuubah gaya rambutnya yang kelihatan culun menjadi gaya kekinian di jaman ini. “Hmmm. Lumayan lah. Waktunya pergi ke kampus” pikirku setelah selesai make-over diriku sendiri.

“Mau kemana Dan??” tanya tante Shanti saat aku keluar kamar. Tante Shanti rupanya telah selesai mengerjakan kegiatan rumah tangganya dan saat ini tante Shanti sedang bersantai di ruang tengah menonton acara gosip artis-artis fenomenal. Rambutnya yang tadi mengundang birahiku sekarang telah tertutup oleh jilbab berwarna abu-abu.

“Um….mau ke kampus tant” jawabku.

“Emangnya Dandy udah sembuh sakitnya” tanya tante Shanti.

“Udah agak lumayan kok tant”

“Ya udah ati-ati di jalan yah”

“Iya tant. Pamit dulu ya tant. Assalamualaikum”

“Waalaikumsalam”

Setelah pamit ke tante Shanti, ku kendarai motor matic murahan yang dibeli oleh Dandy dengan cara kredit menggunakan uang warisan orang tuanya.

Kalian pasti bingung kenapa aku yang asalnya jauh dari masa depan bisa melakukan segala kegiatan di masa kini. Padahal peralatan-peralatan di masa depan sudah sangat maju berbeda jauh dengan peralatan-peralatan di masa kini. Sebenarnya semua yang aku lakukan itu hanya berbekal dari ingatan Dandy. Ingatan ini membantuku melakukan kegiatan keseharianku. Bahkan aku bisa mengingat jadwal kuliah Dandy hari ini yang seharusnya sudah hampir berakhir beberapa 1 jam lagi. Tapi demi mengusir pikiran setanku tentang tanteku, aku memutuskan akan ke kampus dan sekedar nongkrong di kantin kampus.

***

Saat ini aku sudah berada di salah satu kantin kampusku. Minuman es the manis yang kupesan sudah habis separuh. Kubakar rokokku untuk menghilangkan kegabutan. Jarum jam di tanganku sudah menunjukkan pukul 13:20 dan itu artinya kelas terakhirku sudah berakhir 20 menit yang lalu.Banyak mahasiswa-mahasiswi di kampus ini yang lalu lalang dari tadi.

Dan aku tak menyia-nyiakan kesempatanku untuk berpikiran setan. “Lebih baik berpikiran setan dengan orang lain daripada harus ke tante Shanti. Tante Shanti sudah berjasa dalam hidupku” pikirku.

Aku tenggelam dalam kegiatan menghayalkan body mulus para mahasiswi yang lalu lalang di kantin yang selalu memakai pakaian ketat mereka hingga menampakkan lekuk tubuh mereka. Walaupun masih ada beberapa yang memakai pakaian agak longgar dan memakai gamis tapi tetap saja tidak akan menutupi pikiran setanku.

PING!!! Bunyi itu telah terbiasa buatku sekarang. Notifikasi pendapatan point experience dan point sex-change telah muncul berkali-kali. Terkahir aku lihat point experienceku sebanyak 385 point dan point sex-changeku sebanyak 77 point.

Lumayan banyak point yang aku kumpulin hari ini. Aku bertanya-tanya berapa point yang aku butuhkan agar aku level-up dan barang apa yang bisa aku beli dengan 77 point. “System!!!!” ucapku dalam hati berharap agar System muncul dihadapanku.

PLIP. Muncul juga dia.

“System, berapa point yang gua butuhin buat naek level??” tanyaku kepadanya dalam batin.

“Bozz dapat ngeliat batas experience untuk levelmu di bagian STAT. Apa bozz mau liat sekarang??”


“Boleh dah, tampilin layar STAT gua.” Balasku masih berbincang-bincang dengannya melalui batin.
PIP!!!
Nama Pemain : Dandy Putra Purnama
Usia : 19/20 tahun
Level : 1
Experience : 385/1000
Point Sex-Change : 77
STR : 3
DEX : 5
AGI : 4
VIT : 4
INT : 9
Title : Manusia Berotak Cabul


“Anjing!!!!” umpatku dalam hati. “Apa-apaan ini?? Banyak banget point yang musti gua kumpulin. Truss apa-apaan ini STR, DEX, AGI, VIT ama INT ini?? Truss apaan pula title gua??”

“Batas point experience untuk level 1 adalah 1000 point. Setiap naik 1 level batas experience yang dibutuhin naik 1000 point. Setiap naek level, bozz akan mendapat stat point sebanyak 3 point yang bisa bozz isiin ke stat bozz. STR (Strength) akan mempengaruhi kekuatan, DEX (Dexterity) berpengaruh ke ketahanan tubuh, AGI (Agility) berpengaruh ke kecepatan, VIT (Vitality) akan berpengaruh ke stamina, INT (Intelegency) akan berpengaruh ke tingkat kecerdasan.
Saat ini nilai stat tertinggi bozz ada di INT yang artinya bozz bisa lebih mudah mempengaruhi orang-orang di sekitar anda. Kalo bozz ada di STR, maka bozz bisa lebih kuat buat lawan-lawan bozz. Cocoknya dipake buat pemerkosa. Tapi bisa juga menambah kekuatan lemparan pejuhnya si bozz. Kalo DEX akan berpengaruh ke ketahanan bozz buat menahan pejuh bozz waktu bozz lagi cabul. Kalo AGI berpengaruh ke kecepatan bozz waktu bozz lagi ngewe. VIT berpengaruh ke stamina, makin tinggi VIT-nya makin lama bozz bisa ngewe lawan-lawan si bozz.
Title didapat berdasarkan metode farming experience yang bozz lakuin. Karena sampe sekarang bozz cuman bisa mikirin cabul mahasiswi-mahasiswi itu, makanya bozz dapet julukan otak cabul.”
Jelas System panjang lebar.

“Anjing bisa gitu juga ya. Berarti gua bisa farming experience pake ngentotin orang??”

“Tentu. Bahkan bozz bisa dapet lebih banyak experience kalo bozz ngewe seseorang, misalnya artis, model ato anak presiden ato malah ibu negara.”

“Anjing!!!! Hebat banget sistem lu. Bisa copot lutut gua kalo gua farmingnya ngewe mulu.”

“Terserah bozz sih. Bozz kan dikasih waktu 1 tahun buat farming experience. Kalo bozz gak mau farming dan bozz pengen hidup selamanya, bozz bisa beli potion “Eternal Life” di toko Sex-Change.”

“Nah boleh itu. Berapa harganya??” tanyaku (masih ngobroll melalui batin loh ya. Kalo System sih mau treak-treak juga cuman kuping gua yang denger).

PIP!!! Sebuah layar baru muncul dengan icon berbentuk guci kecil beserta harga yang dijual.

“Biajingan” umpatku kencang sekali hingga seisi kantin menengok ke arahku. Aku langsung merasa malu karena dilihatin oleh seisi kantin. “Maaf, maaf. Lagi maen game” ucapku ke arah mereka.

Beruntung aku saat itu sedang memegang hapeku untuk membaca pesan-pesan grup kelasku.

“Sistem apa-apaan ini?? Mahal banget harganya 50 juta. Lu jual barang apa ngerampok orang??” omelku ke sistem. Kali ini aq mengomel dalam hati takut dikira gila oleh seisi kantin.

“Ya kalo bozz kagak mau ya gapapa. Bozz bisa kok nyari barang laen. Sapa tau barangnya bisa bozz pake buat farming”

“Ya udah kasih liat apaan aja item yang lu jual”

PIP!!! Layar yang tadi memperlihatkan potion “Eternal life” berubah menjadi daftar item yang System jual. Tapi tetap saja harganya masih mahal-mahal. Bahkan item termurah saja cuman Pil Perangsang yang harganya 150 point.

Saat aku sedang melihat-lihat barang yang System jual, seorang mahasiswi mendatangi tempatku.



“Dandy kan??” tanya mahasiswi itu yang ternyata kuketahui dari ingatan masa lalunya Dandy bahwa dia adalah Widya. “Ya ampun. Jadi lu tadi bolos kuliah buat ngerubah penampilan lu” lanjutnya.

“Asu. Jadi lu dateng kesini cuman buat ini doang??” batinku. “Ada apa Wid??” tanyaku balik.

“Gini Dan, tadi kan dosen ngasih tugas ke kita buat bikin makalah tentang penilaian pasar. Nah elu sama gua kebetulan belum dapet kelompok. Elu mau kan satu kelompok ama gua??” tanyanya.

“Bajingan. Bilang aja kalo lu mau manfaatin gua. Dari dulu semenjak gua belum masuk ke tubuhnya Dandy kan elu cuman bisa manfaatin gua doang” batinku.

“Boleh aja sih Wid. Kapan mau dikerjain??” tanyaku.

“Sekarang aja yah. Di rumah gua kayak biasanya.”

“Boleh ntar gua nyusul ke rumah lu kayak biasanya juga.”

Setelah menghabiskan minumku, akupun mulai pergi ke rumah Widya. Widya sudah pulang duluan menggunakan mobilnya.

Perjalanan ke rumah Widya membutuhkan waktu kurang lebih 45 menit. Sesampainya disana Widya sudah menungguku di depan rumahnya. Setelah dibukakan gerbang olehnya, aku dipersilahkan masuk. Kuparkirkan motor maticku di belakang mobilnya. Lalu aku mengikutinya ke ruang keluarganya.

“Lu mau minum apa Dan??” tanya Widya.

“Apa aja deh yang penting seger. Haus nih.” Jawabku.

Widya pun pergi ke dapur untuk menyiapkan minum untukku. Rumah widya sangat luas bahkan lebih luas daripada rumah tanteku. Beberapa saat kemudian Widya datang membawa nampan dengan 2 minuman sirup di atasnya. Dia menaruh minuman itu di meja di ruang keluarga itu.

“Dan, lu yang ngerjain tugasnya yah ntar kalo udah kelar gua pinjemin laptop gua buat lu ngetik. Buku-buku referensi biar gua yang atur. Ato lu butuh koneksi internet, pake aja internet di rumah ini.” Sesudah bilang seperti itu Widya pergi ke kamarnya untuk mengambil laptop dan buku-buku tentang manajemen bisnis yang dia pinjam dari ayahnya.

“Hmmmm. Taktik lu dari dulu emang gak pernah berubah ya Wid. Selalu aja gua yang ngerjain tugas trus elu yang ngefasilitasin” batinku.

Aku mulai duduk di atas karpet di depan meja ruang keluarga. Mengeluarkan buku tulisku dan mulai membuat makalah tentang penilaian pasar. Widya duduk di sofa dan mulai sibuk dengan hapenya.

Dari ingatan Dandy, kuketahui bahwa rumah Widya selalu sepi saat siang. Bokap sama Nyokapnya kerja dan pulang saat malam hari. Dan ini saat yang tepat buat aku membalaskan dendam Dandy. Minumanku, kuteguk habis hingga tak bersisa dan meminta minuman lagi ke Widya.

“Wid, bikinin minum lagi dong. Masih haus nih” ucapku.

“Buset. Lu haus apa haus. Minuman baru aja dibikinin udah langsung abis aja” omel Widya. Dengan berat hati dia harus membikin minuman lagi buatku. Minumnya yang masih 3/4 ditinggal di meja. Selagi ada kesempatan aku langsung mengambil obat perangsangku dari inventory sistem. Kuteteskan 1 tetes minumannya.

“Nih minumnya. Kalo masih haus ato laper ambil sendiri ya di dapur” ujar Widya sekembalinya membuat minum kedua untukku.

Selesai menaruh minumku, aku langsung meminumnya sedikit dan Widya pun ikut meminum minumannya. “Rasain lu, gua kerjain lu. Sapa suruh manfaatin gua” batinku.

Aku lanjut mengerjakan tugasku dan menunggu reaksi obat perangsangku. Baru beberapa menit aku melanjutkan tugasku kudengar rintihan kecil dari Widya.

“Uh……”

Kutengok Widya yang saat ini sedang duduk di sofa sedang menahan gejolak birahinya karena obat perangsangku. Tangan kirinya mencengkram lengan kanannya sedangkan tangan kanannya dijepitkan di tengah-tengah pahanya. Raut mukanya memerah, membuktikan bahwa obat perangsangku telah meracuninya.

“Lu kenapa Wid” tanyaku ke Widya menanyakan keadaannya.

“ Gak….papah….Dan” jawabnya.

Dengan senyum mengembang kudekati Widya. “Lu yakin gapapa?? Mukamu merah banget” tanyaku sambil kusentuhkan ujung jariku ke tangan kanannya yang putih mulus.

“Aaaaaahhhhhhhh....iyah guah gakpapah….guah keluaaaaarrrrrrrrr” teriaknya sambil menengadahkan kepalanya keatas. Matanya menutup rapat berharap dia menikmati sensasi orgasmenya.

“Enak ya keluarnya??” tanyaku ke Widya.

“Lu apain gua Dan?? Hah hah hah” tanya Widya dengan nafas ngos-ngosan. Tubuhnya melemas setelah gelombang orgasmenya selesai.

“Cuman gua kasih obat dikit aja kok” jawabku. Tanganku mulai mengelus-elus rambutnya yang panjang dan lurus. “Mau dibantuin gak??”

“Ogah!!! Gak sudi gua ngentot ama lu” jawabnya tegas.

“Yakin gak mau dibantuin??” Sekarang tanganku pindah mengelus lehernya.

“Hmmmmpppppp” jawab Widya. Kedua tangannya mencengkram tangan kananku. Bibirnya bawahnya dia gigit untuk menahan suaranya. Matanya menutup sangat rapat berharap bahwa Widya masih dapat menahan gelombang orgasmenya yang kedua.

Senyum makin mengembang di bibirku. Tangan kiriku mulai mengelus payudaranya yang masih tertutup dengan bajunya. Baru beberapa elusan tangan kanan Widya mencengkram tangan kiriku. Matanya kini melotot kearahku. Kudekatkan bibirku ke lehernya, lalu kukecup lehernya.

Oooooooooouuuuuuuuuuuhhhhhhhh………….

Saat itu juga Widya langsung melenguh panjang. Tangannya merangkul leherku sangat erat hingga aku hampir limbung dibuatnya, tapi aku masih bisa berpegangan ke sofa agar badanku tidak menindihnya. Pinggulnya menghentak-hentak, menandakan orgasme keduanya baru saja datang.

Setelah mereda tubuh Widya melemas tapi tangannya masih merangkul leherku hanya saja tidak terlalu rapat. Matanya mulai tampak sayu. Kudekatkan bibirku ke bibirnya. Kulumat bibir sexynya, Widya langsung membalas lumatanku. Lidahnya dan lidahku saling beradu.

Tanganku kini meraih pinggangnya dan menuntunnya untuk berdiri. Masih sambil saling melumat aku arahkan Widya untuk kupangku di atas pahaku di sofa lain yang lebih panjang. Widya tampaknya sudah tau maksudku. Dia langsung menekuk kakinya ke atas sofa, kaki bawahnya tertekan oleh pahanya.

PING!!!
SELAMAT ANDA TELAH BERCIUMAN DENGAN SEORANG WANITA.
ANDA MENDAPAT POINT EXPERIENCE SEBANYAK 100 point.
Total EXP = 475 point.
ANDA MENDAPAT POINT SEX-CHANGE SEBANYAK 25 point.
Total PSC = 102 point.


"ANJING!!!! BIAJINGAN!!!! SISTEM SIALAN. NGASIH NOTIFIKASI PAS LAGI MENGHAYATI KEK GINI!!!!" umpatku dalam hati.

to be continue....
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Cerita bagus nih tandain dlu lah
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd