Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Threesome Hadiah Yudisium

lutherstickell

Semprot Baru
UG-FR
Daftar
28 Nov 2011
Post
27
Like diterima
30
Bimabet
Alkisah, aku akan bercerita tentang pengalaman pertama threesomeku yang terjadi pada hari-hari terakhir kuliahku. Aku yang sudah tidak perjaka sejak SMA ini sudah sering merasakan seks dari pacar-pacarku, namun namanya cowo, pasti seringlah nonton bokep dan siapa sih yang gak tau Threesome. Threesome terbagi atas dua klasifikasi (ni silabus kuliah hahahaha). Satua adalah threesome normal (lupa namanya) dengan komposisi MFF, dimana komnbinasi antara wanita dan pria angka peserta wanita lebih tinggi daripada pria, sedangkan sebaliknya adalah gangbang dimana angka peserta pria lebih banyak dibandingkan individu wanita. Hahahaaa.... Oke anyway, pada jaman kuliah dulu aku telah difriend-zone-kan (istilah yang relatif baru) oleh dua sahabat cewekku. Masing-masing namanya adalah Rida dan Adis. Baik Rida dan Adis, dua-duanya sudah punya pacar masing-masing yang mana hubungan mereka selalu pasang surut. Kalau udah galau, siapa lagi ember curhatnya kalau bukan aku. Pertemanan kami berawal dari semester dua dimana kami tau kalau rumah kami semua searah. Kami pun sering pulang bareng, baik bertiga, aku dan Rida saja atau aku dan Adis saja. Kalau lagi suntuk2an, gak jarang juga kami jalan bertigaan, entah makan, nonton atau hanya sekedar nongkrong-nongkrong gak jelas di cafe. Kemampuan otak kami yang 11-12 satu sama lain membuat kami mengambil kelas kuliah yang hampir sama, menyelesaikan skripsi dalam jangka waktu bersamaan, sidang di waktu yang berdekatan dan terakhir wisuda di tahun yang sama.


Pada hari itu adalah yudisium kelulusan angkatanku. Yang gak tau yudisium itu apa, adalah saat dimana, kami-kami yang sudah lulus berkumpul dan diumumkan kelulusannya dan disebutkan nilai IPKnya masing-masing di Hall kampus. Saat menghadiri Yudisium, kami semua diwajibkan mengenakan seragam putih hitam sebagai formalitas namun aku membawa baju ganti di mobil. Hati ini senang luar biasa saat namaku disebut oleh Dekan yang mengumumkan nilai IPK kelulusanku adalah 3.20. Cukup tinggi bukan? Rida dan Adis masing2 juga IPKnya gak jauh beda dengan aku. Setelah selesai yudisium, kami bertiga kemudian keluar dari ruangan. Rida bilang "Asieeeeekkkkk.... sarjana juga kitaaaa" Aku menimpali "Jangan seneng dulu Ri, belom wisuda belom sah" "Ah biarin, yang penting udah pasti lulusnya". Adis menyahut "Ini harus dirayain nih, yuk kemana yuk" "Boleh juga idenya" tangkapku. Pada hari itu aku memang tidak ada rencana apa2. "Gw ganti baju dulu deh" ujarku "Yaudah gw juga, lo mau bareng Dis" kata Rida ke Adis. "Iya tungguin". Setelah kami berganti pakaian, kami bertiga langsung menuju mobilku. "Mau kemana sekarang?" ujarku "Kemana aja deh, yang penting asik2" Aku bilang mendingan kita ngafe aja kayak biasa "Yuk!!". Jam sudah menunjukkan pukul 17.30, kayaknya cukup masuk akal jam segitu untuk nongkrong ke kafe. Setiba kami di kafe, aku langsung memilih meja doi pojokan biar agak private. Adis dan Rida menyusulku, masing-masing duduk disebelah kanan dan kiriku, formasi seperti biasa. Aku sudah seperti raja minyak. Namun kali itu Adis menggila dengan memesan minuman beralkohol ke meja. "Buset Dis, masih sore udah minum aja" "Biarin!" Singkat kata Adis dan Rida sudah menunjukkan gelagat2 rada mabuk, posisi meja kami yang mojok masih saja mengundang perhatian para pengunjung kafe yang sepertinya rada risih. Aku berujar ke keduanya "Eh, lo berdua udahan minumnya ah. Malu gw" Tiba-tiba spontan Adis mengelus kemaluanku "AAaaahhhh Dhani, malu kenapa sih, emang lo gak seneng ditemenin kita2" Rida ternyata nimbrung juga dengan ngomong gak jelas lalu tiba-tiba nyomot bibirku. Kami berciuman. Aku langsung menolak Rida dengan mendorong badannya, namun tidak sengaja justru mendorong dia dengan meremas toketnya. "Iiiiiiihhh, Dhani... belom apa2 udah langsung kesana aja" Aku semakin canggung menhadapi dua sahabatku sekaligus risih menjadi tontonan pengunjung kafe. Bahkan jam masih menunjukkan pukul 08.30 itu dua anak udah mabuk2. Akhirnya kupikir daripada gimana2 kuantar mereka pulang saja, daripada aku ikutan mabuk dan gak bisa nyetir balik. "Kita balik deh ya" "Yaaaah Dhani!!!" Protes Adis kepadaku. Aku berkilah "Udah lanjutin aja di rumah kamu" "Yeaaayyyy.... tau aja rumahku kosong" Hah?

Aku titip ke karyawan kafe dua anak itu untuk dijagain dan nantinya diantar ke depan lobby sambil aku mengambil mobilku ke depan lobby yang kebetulan di sebelah kafe. Setelah aku mengambil Innovaku dari parkiran, dua pegawai kafe mengawal, membawakan barang-barang dan mengantarkan Adis dan Rida ke dalam mobil. Sambil senyam senyum, salah satu pegawai kafe menerima tip dariku dan bilang "Good luck ya mas". Begitu keluar dari mobil aku berkendara ke arah timur Jakarta untuk mengantarkan ke rumah Adis yang paling dekat. Sepanjang perjalanan, Adis dan Rida ternyata tidak mereda, kelakuan mereka semakin binal. Adis yang duduk dibelakangku agak ketengah, membelai-belai rambutku dan sesekali kekuping juga, hingga makin parah dia mulai menjilat2 kupingku. Sedangankan Rida kepalanya sudah dipangkuanku. Tangannya meremas-remas kontolku yang mau gak mau sudah sekeraas beton digerayangi dua bidadari cantik. Aku mencoba tetap konsen menyetir setidaknya sampai tiba dirumah Adis. Aku masih bimbang antara hajar saja kedua sahabatku ini atau menjaga perasaan. Sesampainya di depan rumah Adis, aku pikir, screw this!!! I'm having a threesome NOW!!!! Kami bertiga keluar mobil, setelah kupencet alarm mobilku, Aku dan Rida menunggu Adis yang lagi nyari kunci pagar, Rida memelukku erat dan tidak mau melepaskan tangannya dari kontolku. "Sabar dong Riiii, nanti kita habisi Dhani" Ujar Adis sambil membuka pintu pagar. Aku ditarik Rida dengan gigitan di bibir. Rida yang menggigit bibirku berjalan mundur memasuki pagar dan menarikku ke pintu depan rumah. Adis dari belakang setelah menggembok pagar pintu menyusul dan dari selangkanganku dia meremas kontolku ini "EEEuuuugghhhh" Aku terkaget dan spontan menarik kepalaku, namun bibirku yang masih tergigit tertarik juga dan akunya jadi kesakitan. "AAAawwwwww.... Dower deeeeh.." Adis yang ada dibelakangku memutar tubuhku lalu mencium dan mengemut bibir bawahku yang tadinya digigit oleh Rida.

"MMmmmhhhhhhmmmmmccccccccmmm.... gimana udah enakan?" Akunya yang masih dower malah bengong. Adis dan Rida masuk duluan kemudian lari bergegas ke kamar Adis dan berteriak memanggilku agar buruan masuk ke kamar Adis langsung saja. Kamar Adis terletak diatas, setelah berteman selama hampir 3 tahun lebih, ini adalah pertama kalinya aku masuk ke kamar Adis dan dalam undangan seks pula. Di dalam kamar aku tidak menemukan kedua cewek di dalam kamar. Kamar Adis memang ada ada WC dalam jadi aku menduga kedua cewek ini ada di dalam. Adis berteriak dari dalam "Dhaaaaan!!!! udah di kamar belom?" "Udiiiiin..." Kalo udah ganti baju ya, pake aja itu celana basketnya Rio yang ketinggalan, udah aku cuci kok" Di kasur terdapat sebuah celana pendek berwarna kuning berlogo Lakers. Cih gak sudi aku makai celana cowo lain, apalagi cowo Adis. Tapi mungkin sebaiknya aku turuti saja perintah Adis. "Udah beloooom.????" Teriak Adis dari dalam WC sambil cekikian barang Rida. "Kalo belom ganti kita gak keluar lho!!!" "Ini lagi gantiii, saay" Rida menyahut "Iiiih Gombal, yang sayang itu Adis atau aku??" "Aku jawab "Ada deeeh". Aku segera lepaskan polo biru dan jeansku dan menggantungkannya di belakang pintu kamar Adis, kemudian kamar Adis kututup dan kukunci. Aku yang tinggal hanya memakai celana dalam, kupikir sekalian aja celana dalam ini kulepas kugantungkan juga di balik pintu. Segera kulepaskan dan kuganti dengan celana basket tadi. "Udaaah beloooooommmm ooooy... lama amaaat!!!" "Udah udah!" "Okeeee, kalau udah, naik ke kasur ya! ditengah tapi!" Wek, aku mau digarap dalam format raja minyak rupanya. Aku segera naik ke kasur Adis yang lebar sekali ini. Semua bantal dan guling aku buang ke samping ranjang menyisakan dua buah bantal saja "Okeeee, udah nih!!!" aku teriak" "Siaaaap?" Teriak Rida dari dalam, "Siaaaaap". Cekrek... Kriieeeeekkkkk, pintu WC Adis terbuka dan kedua gadis itu muncul dari dalam...


Oh iya, aku belum ngasi bayangan seperti apa kedua gadis ini. Keduanya ini berkulit putih mirip chinese, namun sebenarnya Adis berdarah Sunda sedangkan rida berdarah Lampung, heran bisa cross-border gini dua-duanya, namun tetap saja jadi kombinasi yang mantap. Adis berkulit putih berperawakan montok sekel, rambutnya dihighlight agak kemerahan dan dipotong bob sedagu, ini bentuk protesnya kalau sedang marahan sama cowonya, selalu potong pendek, tapi justru itu membuat sex appealnya terpancar. Tinggi badannya setinggi bahuku dengan dada seadanya, maksudnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. kira-kira 34B lah, tapi pesona utama Adis terletak di pantat bohaynya. Semok maksimal. Kenapa pantatnya bisa sebohay dan sesemok itu, karena ayahnya hobby berkuda, Adis yang sejak kecil dikenalkan dengan dunia menunggang kuda oleh ayahnya menjadikan pantatnya semok karena saat kudanya berjingkat, otomatis pantat penunggang kuda juga tertendang-tendang pelana. Untuk gampangnya, tau dong Dewi Gita istrinya vokalis Band Gigi Armand Maulana? ya kurang lebih badan Adis seperti itu, sekel-sekel maknyus. Sekarang Rida, jangan salah, Rida ini kebalikan dari Adis, toket kebanggannya besar namun kencang 36C. Badannya juga hamper sebersar badanku dengan tinggi kira-kira sekupingku. Rida ini penggila olahraga, sebut saja lari, fitness, aerobik, body combat, renang dan kegemarannya yang terakhir adalah jujitsu. Entah kesambet apaan dia jadi suka jujitsu karena menurutku jujitsu lebih mirip judo atau gulat. Rambut Rida hitam legam lurus sepundak dan lebih seringnya dibiarkan terurai ataupun dikuncir pony tail. Kalau mau disamakan, mungkin artis yang mirip dengan dia adalah Sarah Ardhelia, dikurangi dikit umurnya serta body massnya. See? gak kebayangkan 3 tahun di friendzonekan oleh dua bidadari cantik macam mereka, udah gak terhitung berapa juta kali aku coli membayangkan bercinta dengan salah satu dari mereka. tapi rupanya ini akhir penantianku, combo pula.


Balik lagi ke situasi di kamar Adis, tak disangka, kedua gadis ini keluar dengan mengenakan Lingerie. Adis mengenakan babydoll sutra seksi berwarna ungu transparan, sedangkan Rida memakai bra dan celana dalam hitam ditambah dengan sarung tangan jari buntung berwarna senada yang biasa dia kenakan saat fitness untuk mengangkat beban. Adis semakin menonjolkan kesan semok sedangkan Rida semakin menonjolkan kesan sexy sporty. “Kamu pemanasan dulu ya Dhaan” Ujar Rida sambil menuju ke switch lampu, seketika kamar Rida jadi gelap gulita namun kemudian muncul cahaya redup dari arah meja belajar Rida. “Pemanasan gimana?” “Terserah kamu” Balas Adis yang kemudian memencet iPhonenya dan menyetel lagu bernuansa R&B – Neyo: Because of You. ..want to but I can’t help it, I love the way it feels, It’s got me stuck between my fantasy and what is real...


Kedua sahabatku itu langsung meliuk-liukkan tubuhnya mnegikuti irama lagu, oh my god, aku disuguhi striptease, duet pula. Rida yang lebih aktif tampak menari-nari mengeskplore tubuh Adis yang diawal hanya goyang seadanya ditempat kedua tangan Adis dinaikkan keatas seiring Rida menciumi tubuhnya dari belakang, kesamping ke sekujur tubuhnya. keduanya menunjukkan ekspresi yang sensual alias sange. Rida yang perawakan sangat sporty, dengan aktif menggerayangi tubuh Adis dan yang aku kagetnya ternyata Adis juga menyambut gerayangannya dengan menggerayang balik tubuh Rida. Sesekali Adis berbalik arah agar Rida dapat menggerayangi tubuh Adis dari belakang sambil kedua tangan Rida memeluk dari belakang dan pada akhirnya meremas toket Adis yang sekel itu, Adis melenguh keenakan akibat rangsangan Rida. Rida menciumi tengkuk Adis dan Adis pun membungkuk, menonggeng, membungkuk, menonggeng. Dalam hal ini, Rida yang lebih agresif merangsang Adis sedangkan Adis tampaknya pasrah menerima rangsangan lembut Rida, keduanya melakukannya seiring dengan irama lagu yang masih berputar dibelakang. Adis dan Rida juga sering kali berciuman dalam gerakan tari erotis yang mereka sajikan di depanku. Setiap dua cumbu sekali, keduanya melirik padaku, mencuri2 pandangan. Aku? Ya ngapain lagi, lagi di kasur lagi coli melihat dua makhluk indah ciptaan Tuhan saling menggerayangi. Aku memasukkan tanganku ke dalam celana basket ini dan mulai mengocok-ngocok kontolku. Rida kemudian menarik kursi dari meja belajar dan duduk disana. Dia kemudian menarik Adis untuk berpangku berhadapan, Adis yang sudah sange akibat belaian handal Rida mulai menggesek-gesekkan memeknya di pinggang Rida. Rida membimbing tangan Adis supaya berpegangan pada pundak Rida sementara Rida asyik mencumbui toket lezat Adis. Aku tau lagu ini, sebentar lagi lagu ini selesai dan aku masih berandai-andai apa yang akan terjadi berikutnya. Dan benar saja, lagu tsb selesai. Bertepatan dengan lagu selesai, posisi Adis dan Rida sedang saling bercumbu. Kamar pun menjadi hening, hanya ada suara kecapan silat lidah diantara bibir kedua gadis itu. Nafas menderu dari keduanya terdengar jelas. Rida yang fisiknya lebih kuat daripada Adis kemudian bangkit dari bangku sambil membopong Adis dimana kemudian Adis turun dari gendongannya. Sambil bercumbu dan saling meremas memek dan toket keduanya (keduanya masih memakai onderdil lengkap, meskipun berantakan), mereka berdua kemudian memisahkan cumbuannya, satu menuju kiriku dan satu menuju kananku. Terus terang secara body aku lebih memilih Rida ketimbang Adis, namun dari face, aku lebih memilih Adis ketimbang Rida. Namun sekarang keduanya sedang berjalan menujuku dari arah yang berlainan.Aku bingung. Rida dan Adis sampai di sampingku bersamaan, aku yang sekarang berbaring secara reflek melebarkan kedua tanganku menyambut kedua gadis itu. Keduanya hadir di kasur dalam posisi memelukku. Kaki kiriku dipiting kaki Rida dan kaki kananku dipiting kaki Adis, kedua gadis berebutan untuk mencumbuku, namun karena cumbuan berfokus pada wilayah wajah, aku kemudian lebih memilih Adis untuk berciuman. Sambil berciuman tangan Adis merogoh ke dalam celana basket ini. Aku mengeratkan pelukanku di dua gadisku ini. Adis semakin bersemangat menciumku. Rida yang tidak kebagian jatah bibirku menurunkan cumbuannya dari pipi, ke leher kemudian ke dadaku yang bidang ini. Tangannya juga merogoh celanaku. Untungnya kontol superku ini cukup panjang untuk digenggam dua tangan, tangan Rida ada di pangkal kontol hingga setengah jalan keatas dilanjutkan dengan tangan Adis ada diatasnya. Bukannya bangga, bahkan setelah dipegang dua tanganpun masih ada sisa kontol yang menyembul kira2 25% dari keseluruhan panjang kontol. Aku yang semakin hot berciuman dengan Adis menggeliat keenakan menerima kocokan-kocokan cewe-ceweku ini. Bah aku bahkan sudah mengambil hak milik sekarang, mereka millikku mine mine mine..!!!!


Bosan dengan cumbuan Adis aku memalingkan arah wajahku ke Rida yang masih saja menjilati putingku dengan hornynya. Aku bisa merasakan nafas Adis di telingaku dan hembusan nafas Rida di dadaku. Aku peluk erat Rida dan menarik kepalanya supaya aku berciuman, nyatanya Rida lebih agresif, dia melepaskan genggamannya pada kontolku dan menggunakan kedua tangannya untuk memegang kepalaku untuk dicumbunya. Pitingan kaki Rida mengendur, mengerat, mengendur dan mengerat seiring dengan cumbuanku padanya. Dari sisi kanan aku merasakan udara dingin menusuk selangka kananku. Ternyata Adis sudah mulai merambah untuk membuka celanaku. Aku yang setengah duduk dengan menopang badan dengan sikutku mencoba meraih lingerie Adis dan dengan sekali tarikan di lace lingerie Adis, semuanya buyar. Adis kemudian bugil. Adis yang tidak peduli dengan ketelanjangannya, membenahi posisi kemudian mulai mengulum kontolku yang panjang ini. Aku melepaskan cumbuanku dengan Rida dan mencoba menikmati sepongan pertama Adis di kontolku... SSssssss....ssssss..... Aaakkkhhhh.... sepongan empot ayam Adis memang maut, aku baru beberapa kali di sepong sudah berasa nyut-nyutan. Bahaya ini kalau aku keluar cepat. Aku kemudian Beranjak duduk, Rida yang kemudian turun dari pangkuanku di pahaku kemudian bergabung dengan Adis yang sedang menjilati samping kanan penisku. Rida memulai hal yang sama dari sisi dia yang lain. Aku kemudian merebah bersandar pada dua tumpuk bantal yang tadi kusisakan sambil sesekali melihat kebawah kesibukan dua ceweku ini pada kontolku. Akkkh nikmat sekali serasa disurga. “mmmmm....hhh....mm......hhhhmmmm....” sesekali untuk melicinkan batang kontolku, Adis dan Rida berciuman dulu selama beberapa detik sambil mengocok kontolku, kemudian melanjutkan sepongannya. Adis kemudian berkata “Aku dulu apa kamu dulu mmmmmhhhhmmm.....” Rida ternyata super horny sampai-sampai Adis yang sedang bertanya dilumat juga bibirnya. “Kamu duluan aja say...” Rida kemudian turun dari kasur kemudian Adis merubah posisinya lagi menjadi nungging diantara selangkanganku dan melanjutkan sepongannya. Rida kemudian mendekatiku dan mencumbuiku sambil memeluk badanku. Badannya yang kencang membuat ku semakin horny, karena merasakan ada tenaga untuk dilawan. Aku Rida yang tadinya setengah berada diluarkasur kemudian naik keatas kasur melanjutkan cumbuannya. “Buka semua dong beb” Rida menurut, dilepaskannya BH dan CD hitam menampilkan kedua gunung kembar raksasa yang putingnya sudah keras sekali. Aku memainkannya dengan giat. Yang paling menarik adalah clitoris Rida. Clitoris Rida lumayan besar dan muncul ke luar, seperti sebuah bengkakan. “Rida, naik keatasku” “Haa? Ke dada kamu” “Bukan, dudukin kepalaku, arahin memek kamu di mulutku” Rida kemudian melirik Adis yang sambil asyik menyepong kontolku, dia juga menaikkan bahunya, tanda dia mau bilang “Udah iya aja”. Sepersetujuan Adis, Rida naik keatas kepalaku. Menduduki kepalaku. Menurutku inilah posisi paling nikmat selain intercourse, Rida kemudian bertopang ke besi tempat tidur diatas kepalaku. Kedua dadanya menggantung menantang untuk diremas. Tentu saja tantangan ini aku terima, aku segera remas keduanya dengan penuh semangat, dengan ritme: lembuuut, kasaaaarin, lembuut, kasarin. Putingnya pun tak luput dari rangsanganku. Dengan segera Rida keenakan dan membuat gerakan-gerakan menggesek-gesekkan memeknya di depan mukaku. Aku segera menjilati clitoris Rida dengan jilatan mautku sambil sesekali menjilat bagian yang lain pula “Ooouuwwwhhhhh....ooooh.... oh ...oh...oh....oh...ouuuuuwhhhhhh....aaaaAAAakkhhh!!!!” rangsangan itu aku rasakan cukup lama hingga aku tersadar sepertinya Adis sudah tidak menyepongku. Panjang umur! Baru kepikiran tiba2 aku merasakan Kontolku seperti sedang menyesak masuk, Dari belakang Rida muncul tangan Adis yang memeluk Rida dari belakang, Adis berposisi menduduki perutku dan berpegangan kepada Rida yang masih kurangsang dengan jilatan mautku. Adis kemudian perlahan tapi pasti memasukkan kontolku kedalam memekku dan kemudian gerakan pompa pun dilakukan Adis. Adis yang berpelukan erat dengan Rida, saat Rida menoleh kebelakang menyambut cumbuan Adis dari belakang, Tangan kanan Rida melepaskan pegagan besi dan beralih memegang kepala Adis. Aku sedang mencoba memuaskan kedua gadis ini saat Adis tiba2 berteriak “AAaaaAAAAkkkhhhhhhhh....!!!!!” dan mempererat pelukannya ke Rida saat itulah Adis mendapatkan orgasmenya. Rida yang kaget dengan teriakan dan pelukan Adis yang menjadi sangat erat rupanya terangsang pula dan mencapai titik orgasmenya. “KYaaaaAAAaaAAAaakkkkhhh.....” Gesekkan memeknya di mukaku semakin dalam dan aku merasakan ada cairan yang keluar dari memeknya. Cairan hangat dengan bau khas. Ternyata mereka berdua orgasme pada saat yang bersamaan. Adis kemudian ambruk kedepan kesamping kiriku kemudian rebahan. sedangkan Rida ternyata belum KO hanya dengan satu orgasme saja. Rida kemudian bangkit untuk menyesuaikan posisi menjadi duduk diperutku. Rida kemudian mencumbuiku dan menjilati sekitar bibirku yang basah akibat air kemaluannya yang keluar saat orgasme tadi. Kemudian Rida, masih duduk di perutku beralih ke Adis yang masih mencoba mengumpulkan nafas. Setelah satu ciuman ke bibir Adis, “Dis, aku lanjut ya” Adis hanya mengangguk. Rida kemudian kembali konsentrasi ke lawan utamanya yaitu aku. Pantat Rida semakin mundur dan mundur dari perutku hingga memeknya bertemu dengan kontolku. BLESSSS!!!! Tanpa susah payah, kontolku masuk ke dalam liang vagina Rida dan Rida melanjutkan genjotannya. “Hyaaaahhhh.... yaaaahhhh.... yaaaahhhh.... aaahhhh...aaaahhhh.....” Semangat Rida, aku yang tercengang dalam posisi memandangi kedua bongkahan dadanya yang membal naik turun seirama dengan genjotan tak kuasa akhirnya kuremas-remas. Kedua tangan Rida menangkap kedua tanganku yang meremas toketnya dan meremasnya agar tanganku menekan lebih keras lagi kedua payudaranya. Rida terangsang benar dan dari genjotannya akhirnya dia mendapatkan orgasme kedua. Hanya dalam rentang waktu beberapa menit. Aku merasakan basah dan hangat disekujur kontolku.



Aku sebeneranya gak mau kalah, aku bangkit, tanpa melepaskan kontolku yang masih di dalam memek Rida yang masih berkedut. Aku balikka posisi, Rida dibawahku, sekarang gantian aku genjot. Rida yang gelagepan menerima gempuran rudal panjangku ini, tak berdaya meskipun fisiknya kuat karena rajin berolahraga, nyatanya perlawanan yang dia berikan padaku hanyalah jambakan pada rambutku. Aku terus menerus menggenjot Rida hingga Rida squirt beberapa kali, padahal dia sudah orgasme. “Hhhhh....hhhhh....akkkkhhh.....sayaaaaannnnggg.....ngggghhhh......” Bosan dengan posisi missionary, aku beranjak dari posisiku, kemudian turun dari kasur. Rada ribet karena dikasur juga ada Adis yang lagi lemas. Heran sekali orgasme aja masa Adis lgsg KO. Aku kemudian memutar tubuh Rida menyamping sehingga kakinya ada dipinggir samping kasur, lalu aku menggulingkan Rida kesamping kanan dan aku sodok kembali dengan. “HHHHnnnnggghhh......aaaahhh.... aaahhh... aaahhh.....” Tanpa ampun aku sodok-sodok Rida dengan sekuat tenaga, sepertinya ada keinginan untuk bisa menaklukkan cewek sekuat Rida dengan kontolku. Rida yang tak karuan menerima hujaman kontolku berteriak-teriak “AaAAAAaAkkkHHhh...AAAAAAAahhhhh....euuuuuuuuuU” Aku yang risih terpaksa menutup mulutnya dengan tanganku dan tanganku yang lain memilin pilin putting kirinya. Erangan Rida semakin menjadi namun sudah dimute dengan tanganku. Aku kemudian menarik Rida keluar dari kasur setengah badannya masih diatas kasur dan dia berposisi berlutut dipinggir kasur. Sudah ketebak aku mau posisi apa kan, yup betul. Aku doggy Rida dengan sekuat tenaga. Aku tarik kedua tangan Rida dan posisi ku pun seperti menungganggi Rida. Rida memberontak, rupannya inilah saat Rida menunjukkan kekuatannya. Rida memberontak dan berhasil melepaskan genggaman tanganku. Karena tolakannya aku jadi tertarik kedepan, dengan sigap Rida merangkul kepalaku dengan tangan kanannnya dan memitingku. Aku yang kehilangan keseimbangan berpelukan pada perutnya dan sesekali meremas dadanya. Pitingan rangkulan Rida semakin erat bersamaan dengan genjotanku dan genjotannya. Aku menarik tubuh Rida kebelekang dan kami berdua terjengkang dan terjatuh di lantai. Rida yang menduduki perutku mendapati kontolku sudah terlepas dari memeknya. Seakan marah Rida bangkit dan berbalik arah berhadapan denganku dan mendudukiku kembali. Setelah duduk dan memasukkan kontolku, kedua kakinya dilingkarkan dipinggangku. Kepalaku ditariknya ke ketek kanannya dan kemudian aku dipiting kembali. Semua dilakukan dalam waktu kurang dari 4 detik. Genjotan Rida semakin menjadi. Akupun semakin bersemangat. Aku mengangkat diriku sejenak untuk melipat kakiku menjadi bersimpuh. Kemudian kuambrukkan badanku ke depan dan Rida jatuh diatas karpet, tanpa melepaskan pitingannya, kini aku dalam posisi yang lebih menguntungkan untuk menggenjot. Aku jadi teringat, ini adalah posisi pitingan yang biasa digunakan pegulat, dan aku juga ingat Rida lagi hot-hotnya suka jujitsu, mungkin ini tujuannya, sebagai sensasi seks. Aku tak peduli asal muasalnya. Aku menikmatinya. Bertarung seks dengan wanita kuat macam Rida membangkitkan gairahku. Aku mencoba melepaskan ptitingannya dengan menyeliplan tanganku diantara kunciannya. Aku berhasil melepaskannya. Kemudian kedua tangan kami saling meremas dan mengunci, aku merebahkan Rida. Menjilati lehernya, dagunya kupingnya, pipinya. Dan mencumbunya. Pitingan kaki Rida semakin mengerat dan menahan laju genjotanku, menjadikan genjotanku malah mendorong Rida yang ada diatas karpet hingga Rida bergeser kesana kemari. Setelah Rida menyerah dengan genggaman tanganku dan melepaskannya, aku kemudian lepaskan kontolku sejenak, kubalikkan tubuh Rida dalam posisi menungging. Aku kemudian coblos kembali dan Rida mengerang hebat. Pelukanku diperut Rida dipegangin oleh tangan Rida. Aku kemudian tindih Rida lebih lanjut hingga Rida dalam posisi terngkurap. Posisi ini adalah posisi favoritku dan aku pasti bakalan keluar dalam posisi ini. Aku yang memeluk Rida tak lama kemudian akupun merasakan seperti ada sensasi gatal disekujur kontolku “AAAAAAakkkkk.... aku mau keluar nih Ri....” Mendengar peringatanku, Rida malah mengedut-ngedutkan dinding memeknya dan membuat genjotanku semakin menjadi. Rida pun semakin berteriak dan moaning dan melenguh “AAAAAakkkkkkkkhhhhhh..........nnnnnggghhhhh....” kembali cairan hangat terasa di kontolku yang menjadikan rangsangan hebat yang kudapat darinya dan akhirrnyaaaa.....

Ssssroooootttt srrrrrrooooooo.... tiba-tiba Rida mendorongku dengan pantatnya mundur, aku yang masih orgasme lagi crot-crotnya terlempar kebelakang. Kemudian Rida melebarkan kedua pahaku dan kembali menjilati kontolku yang masih berorgasme sisa sisa sedikit. Beberapa tetes peju tersemprot mengenai hidung dan mata Rida, namun seakan Rida tidak peduli, Rida hanya menyeka dengan tangan dan kembali menyepong dengan rajin hingga kontolku bersih dari air peju yang keluar. Sambil aku pegangi kepalanya dengan kedua tanganku, semuanya ditelan habis oleh Rida. Aku lemas. Dengan sisa tenaga, aku kemudian bangkit dan naik keatas kasur, Rida menyusul dan segera memelukku dari samping, Aku kemudian menggeser badanku sedikit ketengah, setelahnya Rida tertidur disampingku. Aku memeluknya dan membelai rambutnya. Tak disangka, Adis yang lemas dan setengah watt juga bergabung minta untuk kupeluk dengan tangan kiriku. “Seru banget kayaknya main sama Rida?” Aku terdiam hanya tersenyum. Aku kemudian melebarkan tangan kiriku, setelahnya Adis memelukku dari kanan dan kakinya naik ke atas paha kiriku. Hal yang sama dilakukan Rida di kaki kananku. Aku mencium kedua gadisku di kening kemudian memejamkan mataku.
 
Bayangin aja bikin pusink... apalagi kejadiannya.... maknyus
 
kereeeen gaaan, jadi ngebayangin kalo ane juga kaya gitu sama sahabat cewe anee heheh
 
gw jadi ngebayangin sama 2 temen cewe gw yang ga berhasil gw ekse.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd