Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tiga Putri

Delapan Belas



Tante nessa sudah mendengar soal ansel akan ke rumah tante stela. Maka dari itu tante sibuk langsung membuatkan opor ayam.

“harumnyaaaaa” ucap ansel menghirup bau masakan yang membuat perutnya keroncongan lagi,

“pasti enak tante” sambungnya memperhatikan opor yang di masukan ke dalam rantang.

“iah dong, pasti harus enak. Biar tante stela mau bantuin kamu” senyumnya lebih ramah dari sebelumnya. Itu yang ansel rasakan.

“tapi ansel gak yakin tante, cuman masakan doang”

“yah, mau gimana lagi. Seenggaknya udah coba kan?”

“kalau gak dapat kita ke yang lain yang punya mobil juga” sambungnya menutup rantang dan di masukin keranjang yang sudah ada buah pisang.

“Oke.. Ansel coba sodorin pisang ansel”

“haa pisang kamu? “ tanyanya .

“Ini pisang di keranjang tante maksudnya” jawabnya mengeles, padahal tadi hanya menggodanya.

“Oh ia.. Pisangnya “.

“pisang ansel mah harus ada izin khusus” ledeknya tertawa langsung keluar rumah.

Anggit tak mau menemani ke rumah tante stela, ia masih agak takut di tanya-tanya oleh mbak citra yang curiga terhadapnya kemarin.

“wah.. Gue nyasar kayaknya” ansel memperhatikan rumah yang ada umbul-umbul. Tante nessa bilang itu rumah tante stela, setelah beberapa kali mencari akhirnya ketemu yang ternyata cukup jauh dari sini,

Penampakan rumahnya tak tau beda dengan rumah lainnya, bedanya ukuran aja. Dan rumah tante stela lebih lebar. Sisanya tak jauh beda sekitarnya di isi dengan kebun sama lainnya.

“permissssiiiii... Spadaaaaaa.. “ teriak ansel cukup keras. Tapu tetap saja tak ada yang keluar.

“ada titipan dari tante nessaa.. Permissssiiiiii “

“Helllooooww”

Tak lama pintu terbuka, seseorang membuka pintu dan menuju pintu pagar. Yang tak lain ada mbak citra.

“Siang mbak” sapa ansel setelah mbak citra membuka pintu.

“masuk.. Tak kira siapa.. Ternyata kamu” senyumnya mempersilahkan ansel duduk.

“ini mbak, buat tante stela.. Dari tante nessa. “ ucap ansel menyodorkan rantang.

“Apa ini?” Tanyanya.

“Opor sama pisang jumbo” jawab ansel sekenanya, dia sendiri gak tau pisang apa yang di kasih. Hanya dari bentuknya yang besar.

“Ohh.. Ya ya.. “ mbak citra kembali masuk kedalam membawa pemberian ansel. Dan sekaligus memberi tahukan mamanya

“mama lagi mandi, katanya ada apa? “ tanyanya penasaran. Mata ansel tertuju ke tonjolan kecil yang tadi tak ada sekarang ada.

“oh itu.. Soal mobil yang kayak di gudang tante nessa”

“terus?”

“iah, mau cek kondisi juga, sayang kalau di biarin aja”

“ouh terus?”

“haaa” ansel menarik nafasnya dalam-dalam dan menjelaskan intinya ke mbak citra yang mendengarkanya dengan seksama.

“ya udah nanti kamu bilang ke mama” ucapnya yang membuat ansel sedikit menghela nafas panjangnya. Menjelaskan sampai mulut berbusah, ujung-ujungnya harus berbicara langsung ke tante stela.

“Tapi aku bukain tempat mobilnya, sebentar” mbak citra kembali masuk mengambil kunci gudangnya.

Ansel pun mengikuti ke samping rumahnya, mbak citra membungkukan badannya saat membuka gembok bawah. Saat itu juga terlihat sedikit buah dadanya yang lumayan besar.

“ nah aku sendiri jarang buka, dah lama banget” ucapnya membuka pintunya.

“Wah ada dua” senyumnya merekah seolah harapan salah satu dua mobil ini ada aki nya yang masih idup.

Benar kata anggit, jenis mobilnya sama, tapi saat penutup mobilnya di buka. Ansel sedikit krecewa karena kondisinya lebih parah.

Bannya sudah gak ada, pintu mobilnya pun hilang tak ada kaca, bak mobil rombeng.

“Yah beginilah seadanya” ucapnya menaruh kedua tangannya di pinggang, sambil membusungkan dadanya. Seolah memerkan gunung kembarnya di balik kaos.

“Mancing terus, sial ini mbak citra, “ gumamnya dalam hati menjadi fokus ke arahnya.

“percuma gue rayu, bisa dapat, tapi tetap beurusan dengan tante stela. “

“Kok diem?”

“hee kelilipan tadi, “ jawabnnya.

“ohh.. “ ansel kembaki keluar gudang, tak bisa melihat bagian mesinya, karena mbak citra hanya mengizinkan hanya melihat kondisi mobilnya dan sisanya tergantung tante stela.

Akhirnya menunggu tiga puluh menitan tante strla muncul.

Dari wajahnya umurnya sekitar empat puluh tahunan, tapi postur tubuhnya tinggi lebih putih.

“kenalin ma ini ansel. Dari tante nessa” jelas mbak citra

“ohh, ya salam kenal” ansel berdiri betsalaman. Kesanan pertama terlihat jutek. Ansel berusaha bersikap biasa aja. Ia mencoba menjadi friendly dan menggangap sedang melayani klientnya.

“Ternyata tante lebih ramah di banding perkiraan saya” kata ansel membuka pembicaraan.

“Oh ya? Bukanua saya tampang galak?” tanya tanpa ekpresi.

“bukanya galak tante, tapi tegas, biasanya perempuan punya tampang tegas, itu lebih dominan” jawab sebisasanya.

Ini akan lebih sulit di banding rayu tante-tante yang udah ada tujuannya yaitu untuk di gagahi. Kalau tante stela belum tau tujuannya apa.

“Kamu benar” jawanbanya menyeringai tapi tak lama kembali ke raut wajahnya yang tadi.

“Jadi tujuan kamu apa kesini? Gak mungkinlah cuman kasih opoer sama pisang?” tanyanya.

“hhehe.. Saya kesini untuk itu tante ” ansel mencoba merangkai kata-katanya semanis mungkin untuk membuat tante stela terayu.

“Untungnya buat kita apa? “ tanya lagi setelah ansel menjelaskan dengan mulut berbusa.

“untuk sementara gak ada tante hehe”

“tapi seengaknya kalau satu mobil bisa jalan, suply sembako ke desa ini gak terputus” sambung ansel mencoba sebisanya.

“Kalau gak secepatnya, sayang tante, cuman kurang aki sama oli aja kok tante”

“Aku setuju ma, lagi pula tuh dua mobil gak bisa jalan udah jadi bangke” potong mbak citra. Setidaknya ada yang mendukung.

“Husss kamu ikut campur aja” desis tante stela.

“ih mama mah,”

“besok kamu kesini lagi aja, saya kasih tau besok jawabannya” ucapnya langsung masuk ke dalam.

“Aku yakinin mama ya, asal kamu jawab pertanyaan aku nanti” ucap mbak citra mengantikan posisi tante stela duduk.

“oke, apapun pertanyaan aku jawab l, please bantu ya mbak, lagian pula lom cek kondisi dalam mobilnya”

“iah.. Okeh, besok siang kesini lagi yah” senyumnya.

Ansel langsung pamit, ini pasti karena dia orang baru disini. Gak semudah di bayangkan.

***

Sesuai dengan janjinya, besoknya ansel kembali datang, kini membawakan pisang goreng, dan juga sop ayam.

“Permisi,”

“ia bentar” suara mbak citra keluar dari rumah hanya memakai celana pendek, dan kaos cukup ketat sampai terlihat lekukan tubuhnya.

“ini bawa makanan lagi” ansel menyodorkan rantang seperti kemarin.

“repot-repot.. Ya udah makasih” mbak cintra masuk ke dalam dan keluar membawa kunci gudang.

“Kamu cek aja dulu kondisi dalam mobilnya”

“oke siap”

“tapi jawab dulu pertanyaan aku” ucapnya membuka gembok gudang

“Iah mbak”

“kamu pacaran kan sama anggit?” Pertanyaan yang membuat ansel terdiam sebentar dan mengangguk.

“ouh pantes udah kamu ehemm” ucapnya pelan, hal itu membuat ansel terkejut karena secara gak langsung mbak citra mengetahuinya, tapi ia sendiri tak tahu dimana.

“yah gak apa-apa mbak, di olah sejak dini” jawab ansel.

“masih bocah loh anggit” lanjutnya, ansel hanya tersenyum cengengesan

“emang mbak belum?” tanya balik ansel membuka cap mobil yang sangat berdebu.

“Uhmm belumlah.. Cuman uhm” jawabnya ragu.

“Di cocol di timun?” celetuk ansel. Membuat mbak citra menjerit malu.. Kalau anggit yang jawab pasti pinggangnya menjadi sasaran empuk cubitannya.

“ciiittt kamu kenapa?? “ suara tante stela dari sebelah, suara jeritan mbak citra benar – benar keras.

“gak apa-apa ma.. Ini lagi di gudang banyak tikus” jawabnya langsung keluar gudang

“Mana tikusnya? “ Suara tante stela membawa semprotan anti serangga sambil masih memakai handuk.

Mbak citra dan ansel pun menatapnya bersamaan. Tante masih menjaga agar masih tetap jutek, walau menahan malu.

Kejadian itu membuat tante stela memberi izin ansel kembali mengecek aki di dua mobil yang sudah mau menjadi bangkai.

“gimana?” tanya tante stela yang berdiri memperhatikan ansel yang sedang mengecek kondisi aki.

“belum tau tante, harus cek di rumah, ansel bawa dua duanya yah boleh?”

“boleh,”

“siap, andai ini bisa, ansel bakal lakuin apa aja nanti ke tante” senyumnya memasukan kedua akinya ke kardus bekas.

“janji?”

“iah, “ angguk ansel yakin.

“tunggu, ada satu lagi, kamu cek disana ada karus satu lagi” tunjuk tante stela, yang terpaksa membuat ansel memobongkar tumpukan kardus. Sampai akhirnya menemukan dus aki mobil yang masih tersegel.

“ini mah pasti bisa tante, ansel yakin” ansel memilih aki yang asih tersegel, dengan keyakinan penuh dengan begini pasti bisa. Tak hanya aki baru, tapi ansel juga membawa charger untuk aki.

Walau hasilnya memuaskan, tetap saja ansel harus tetapatin permintaan tante stela, yang ansel berharap mengagahinya suatu saat.

Sesampainya ansel langsung memasangkan aki baru, ke mobilnya. Berharap ini bisa.

“ckelkkk” kunci kontak di posisikan menyala, hasilnya lampu di stir menyala semua.

“yeahh, sekarang kita coba”

“dddeeddd deeddd deddeeddd” suara seperti mobil mogok, hasilnya mobil tak mau menyala, bearti ada masalah lain selain aki. Dan ketemu yaitu bensinnya, yang ternyata tinggal sedikit. mau tak mau ansel kembali langsung kesana.

Tapi suasan kembali hening, pintu pagarnya juga gak di kunci, ansel langsung masuk.

“tok” ansel menghentikan ketukan pintunya memanggil tante stela, karena terdengar suara desahan, arahnya bukan dari ruang depan melainkan dari arah jendela.

Langkah perlahan, melihat dua orang sedang saling menjilat satu sama lain, tak lain ada tante stela dan satunya tdak di kenal. Mereka berdua sedang posisi enam sembilan, saling menjilat dan memasukan timun ke vaginanya masing-masing.

“ngapain lo” suara mbak citra dari arah luar pagar.

“eh ngak, hehe, tadi pada suara tikus” ansel langsung melangkah pergi menjauh dari jendela, mbak citra pun curiga menghampiri ke arah jendel, dan melihat mama nya sedang lesbian dengan seseorang.

“liat ya?” tanya pas ansel duduk di teras rumah.

“sorry gak sengaja, habisnya gak ada orang”

“terus lo ada apa disini?”

“minta bensin hehe, akinya bisa, tapi bensinnya gak ada” jelasnya,

“ouhh ambil aja, tapi gak tau masih ada apa ngak” mbak citra pun menemani ansel kembali kegudang, ansel langsung mengecek tanki bensinya.

“ada ?”

“ada kok, tapi gak banyak” ansel megeluarkan bensin dengan selang kecil dan di masukan ke derijen kecil. Hasilnya cukup banyak sekitar empat liter yang ansel dapatkan.

“tante stela udahan belum yah?”

“kenapa emang? “ tanya mbak citra menyipitkan matanya

“Cuman mau kasih tau akinya bisa, dan udah janji juga bantuin apa aja kalu bisa” jelas ansel.

“ohhh, lama mama mah, bisa jam enam sore kali mainnya” senyumnya keluar dari gudang sekaligus menguncinya lagi.

“lo gak ikutan?”

“isshh, gue normal kali, mama juga lakuin gitu karena trauma sama cowok,” mbak citra jelasin tante stela salah satu korban kdrt yang tak lain di lakukan oleh papanya.

“bearti doyan timun dong?” celetuknya.

“doyan lah, tapi bukan timun sayuran bukan timun beneran, “

“pasti anggit udah rasain timun beneran pas di dalam mobil juga kan” sambungnya ketawa geli mendengar ucapannya sendiri.

“hehe.. mbak liat?” jantung ansel tiba-tiba berdebar kencang.

“liat lah, pas mau pulang, liat anggit lagi di olah sama kamu, di dalam mobil,” jawabnya dengan wajah yang memerah.

“Ohh hehe.. “ ansel juga tak bisa berkata apa-apa selain nyengir.

“oh ia, ucapan terima kasih buat bensin harus apa?” tanya ansel,

“uhmm, liat timun kamu, hehe boleh?” bisiknya malu-malu, wajahnya semakin memerah.

“pastti boleh dong dengan senang hati, tapi jangan bilang ke anggit yah, apa lagi ke mamanya” balas ansel, mbak citra menyetujuinya, ansel di tarik ke belakang gudang, tepat masuk ke dalam rumah melewati belakang rumah,

***

Dari dalam masih terdengar suara desahan tante stela dan temannya, mbak citra langsung menutup kamarnya dan menguncinya.

Di kamarnya tak jauh beda, lantai yang di semen dan ding dari triplek dan kayu.

“disini lebih aman” ucapnya menyaksikan Ansel membuka celana pendeknya, menyisakan celana dalamnya. Mbak citra sedikit kaget melihat benda yang mengembung di dalam celana.

“udah berdiri yah?” tanya tunjuk ke arah penis ansel.

“oh ini belum dong, ini masih bobo mbak, udah bangun guanasss” ansel langsung membukanya celan dalamnya, menunjukan penisnya yang masih tertidur.

“masih lemes aja kayak timun” ucapnya membandingan dengan timun sungguhan yang mbak citra simpan di bawah bantal.

“pegang aja mbak, anggap aja timun” bisik ansel, dengan penasaran mbak citra langsung memegang penisnya,

“awhh ssh.. Kekencengan mbak genggamnya, jangan pakai tenaga,” ucap ansel setelah penisnya di cengkram keras, seolah tangan mbak citra sedang berpegangan di tiang.

“iah gitu, terus kocok kayak gini” ansel memberikan contoh, menggerakan tanganya posisi mengocok.

“di film sama di real beda yah, grogi beneran” mbak citra pertama kali melihat langsung penis sungguhan,

“enjoy aja mbak, nahh gitu” dikit demi sedikit penis ansel semakin tegak, hal itu membuat mbak citra terkejut.

“kayak gini masuk ke anggit?” tanyanya membandingan ukurannya dengan tubuh angit yang kecil.

“iah, buktinya yang mbak citra liat kan?” mbak citra menelan ludahnya sendiri, antara takjub dan ngeri jika benda sebesar ini masuk ke dalam vaginanya.

“sekarang anggap aja ini pisang“ pinta ansel untuk mencoba melumatnya, mbak citra menurutinya ucapan ansel. Secara perlahan bibirnya menyentuh kepala penis ansel seperti yang ia lakukan dengan timun.

“ongghhh” desis mbak citra saat kepala penis menyumbat seluruh mulutnya. Dengan sengaja ansel menekannya sampai dalam.

“enggghh engghh” mbak citra beberapa kali menepuk tangan ansel agar melepaskannya saat ia merasakan penis ansel berada di tenggorokannya. Dan langsung mencabutnya.

“onggghh ongghh ohhh” nafasnya seolah habis dengan mata yang terbuka lebar,

“hoo hooo hoo” mbak citra berusaha menarik nafas sebanyak-banyakan.

“kamu gila yah, hampir mati karena penis kamu” omelnya pelan takut ada yang mendengarnya.

“hehe bibir mbak mbak nafsuin sih” sesekali mbak citra mengukur penis asnsel ke wajahnya.

“mbak mau? “

“mau apa? Yang tadi?, gak mau ah”

“pakai bibir yang lain” sambung ansel.

“bibir apah?”

“bibir ini” jawab ansel meposisikan mbak citra berdiri dan tanganua langsung mengelus belahan vaginanya.

“ngghh.. Jangan dulu.. Hmm” mbak citra memegang tangan ansel, ia sama sekali gak kepikiran untuk melakuknya. Cukup membayangkannya aja.

“gimana cuman tempelin ajah” rayu ansel memepetkan tubuh mbak citra ke pintu.

“ehm... Tapi masih ngeri” lanjutnya ragu antara mau dan tidak.

“Ansel gak paksa kok mbak, kalau mbak stop nanti ansel stop” lanjut ansel tak mau melepas mbak citra, ansel seperti tak mau melepaskan mangsanya,

Tanpa penoklakan dari mbak citra, ansel langsung melumat pelan bibirnya. Yang awal mbak citra pasif dan kini membalas ciumannya saat kedua buah dadanya di remas pelan.

“Mbak cit kemarin godain ansel kan gak pakai bra?” bisiknya memasukan tangan ke dalam kaosnya, dengan sigap ansel melepaskan kaitan tali branya.

“Mgghh gelii ansell. Nghh” potongnya tak menjawab pertanyaan ansel.

“Jawab dulu dong mbak” bisiknya sambil menciumi belakang kupingnya.

“ahh iah.. Ngg ngerjain kamu ajah”

“sssshhh shh” desahnya panjang pas puting mbak citra di pilin bersamaan. Kaosnya sekarsng di singkap ansel tersisa celananya aja.

Perlahan ansel melumat buah dadanya dan tebakannya benar buah dada mbak citra standar, pas di tangan.

“Anseel nggh.. “ bisiknya merangkul lehernya.

“ iah mbak,? Udahan?”tanya ansel terus memain kan lidah di putingnya bergantian.

“teruss ngghh,” jawabnya malu-malu, ansel langsung merebahkan mbak citra di kasurnya, sekaligus merentangkan kedua tangannya.

Kecupan pelan mendarat di bibirnya, yang di sambut hangat oleh mbak citra. Ia membalasnya tanpa ragu kali ini. diam-diam juga tangan ansel masuk ke dalam celana, mengelus dari luar celana dalam.

“ohhhhhh,, ngggh” desisnya lagi merapatkan kedua pahanya, itu tak membuat jari-jari ansel tetap mengelus sampai terasa sedikit basah.

“lanjut?” bisiknya terus memasukan tanganya ke dalam celana dalamnya,

“iah, lanjut ngghh” jawabnya sesekali melumat bibir ansel. Perlahan ansel membuka celanannya dan menyingkapnya sampai paha.

“ngghh geli nseel sshh” desah bercampur geli, saat jari ansel mencari klitoris di vagina mbak citra yang ternyata lebat. Tapi itu bukan ansel kalau tak bisa menemukanya dengan cepat.

“ogghhhhhhh” lenguh panajnganya, kedua jarinya cukup muah masuk ke dalam vaginanya yang sudah lebih basah dari tadi,

Tanpa protes ansel berhasil membuka seluruh bagian bawah mbak citra, dengan begini ansel leluasa memainkan vagina mbak citra.

“OHHHH” jeritnya cukup keras saat dua jari ansel masuk ke dalam vaginanya, di tambah ansel langsung menggerakannya keluar masuk.

“ngghh, pelan-pelannn sshh” desahanya menutup wajahnya dengan kedua tangannya, membiarkan ansel memainkan vaginanya.

“mauuuhh pipiiiiissss ansell ngggghhh” jertinya menutup mulutnya dengan tangannya kali ini, ansel semakin cepat menggerakan jarinya samapai mbak citra merapatkan kedua pahanya dengan tubuh yang bergetar cukup hebar.

“mau ansel masukin pakai timun ini mbak?” goda ansel menunjukan timun yang tadi, sesekali menggeseknya ke belahan vagiannya.

“ihh, uhmm, mbak cari nafas dulu uhnngg” jawabnya dengan nafas terengah,

“kita cudle yah habis ini mbak” bisik ansel terbahan di sampingnya,

“apa itu?”

“cudle tuh, cuman gesekin kayak gini” ansel langsung mempraktekannya, mengesekan kepala penisnya di vagina mbak citra secara perlahan.

“uhhmm, “ desisnya memejamkan matanya,

“mbak bilang stop aja yah kalau takut” ansel mengangkat satu kaki mbak citra agar lebih gampang menggesekan kepala penisnya.

“iah,, uhhmmm” mbak citra kembali menikmatinya dengan memejamkan mata,

“enggghh “ desisnya terkejut kepala penis ansel masuk ke vaginanya, dan kembali keluar menggesek seperti tadi.

“kalau di cukur, lebih enak mbak di cudlenya” ansel kembali menciumi tengkunyanya dan terus mengeluar masukan kepala penisnya sampai vaginanya terbiasa dengan ukurannya.

“ohhhh hmmmm” desisnya sesekali ansel menekan penisnya, semakin dalam, dan ia lepas lagi selama mbak citra gak bilang stop.

“uhhhhhhhh” desahnya lebih panjang, di ikuti juga penis ansel yang sudah setengah masuk ke dalam vaginanya.

“ansell,, ihhh awhh” gumamnya menoleh kearahnya.

“hehe maaf mbak, ansel cabut lagi” walau begitu ansel melakukannya hanya sesaat dan kembali memasukan penisnya.

“emang masih sakit mbak?” tanya ansel menekan penisnya sambil memainkan klitorisnya.

“aahh, sedikitt,, uhmm, uhh, uhh ini kok semakin masuk?” racaunya.

“hehe, mbak bilang stop ansel stop kok,” ansel terus menekannya sampai tinggal satu perempatnya

“uhhmm,, “ ansel langsung menghentakan pinggulnya langsung.

“Sttooppppp” jeritnya kaget, merasakan penis ansel masuk sepenuhnya, ansel pun stop dengan penis menancap. Mbak citra tak bisa bicara apa-apa, hanya menarik nafasnya dalam-dalam.

“sakit mbak?”

“uhmm, ngak uhm, tapi masih agak kaget” tetap saja walau perwanannya hilang karena timun, mbak citra merasakan seperti perawannya pecah kembali. Ansel langsung bangun tanpa melepaskan penisnya dan bersiap menggenjotnya.

“plokkkk plokk plokk” bunyi penis ansel yang keluar masuk agak cepat, mbak citra terus menutup mulutnya agar desahnya tak terdengar.

“ngh nggh ansel oh oh” racaunya lagi merasakan gerakan penisnya sangat cepat keluar masuk di vaginanya.

“keluarrrrrrr iuuhhhhhhh” lenuh panjang mbak citra melingkarkan kedua kakinya di pinggang ansel. Lebih cepat dari dugaaan ansel, hal itu tak membuat ansel ingin klimaks.

“ploppppp” ansel mencabut penisnya dan memposisikan mbak citra menungging, dengan satu hentakan penis ansel dengan mulus masuk ke vaginnyaa.

Ansel kembali menggenjot mbak citra sampai ia klimaks dengan posisi seperti ini, sekarang kedudukan masih tiga kosong.

“aku gak kuat lagi ansel, lemess” ucapnya saat ansel kembali mau menggenjotnya lagi, ansel pun terpaksa menyudahi hari ini, walau ansel tak klimaks. Di tambah matahari sudah tenggelam.

“mbak, ansel pulang yah” ucapnya pamit setelah memakai pakaiannya lagi,

“iahh,” jawabnya benar-benar lemas, sebelum pergi ansel menyempatkan melumat bibirnya dan meremas buah dadanya.

Ansel keluar rumah lewat belakang lagi, dan mengambil drijen depan gudang. Dengan langkah perlahan ansel keluar pagar, melangkah cepat membawa drijen bensin.. raut wajahnya terlihat berseri meninggalkan rumah tante stela.


Bersambung....

#Note, update ya hu.. terima kasih.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd