Dementor69
Kakak Semprot
- Daftar
- 27 Sep 2018
- Post
- 173
- Like diterima
- 868
Keke:
Pak pardi naik mendekati wajah keke dan mulai mengajari keke bagaimana menyepong kontolnya. Keempat tematnya pun mulai beraksi, mereka mulai mengambil spot-spot yang untuk merangsang keke, mamang berada di payudara kiri, tono berada di payudara kanan, bagas meraba-raba pinggang dan pusar keke, dan sutejo mulai mempermainkan klit keke kembali. Pardi menyuruh keke membuka mulutnya dan keke pun menurut. Pardi mengarahkan jempolnya ke arah keke dan menyuruhnya menghisap tanpa mengenai giginya. Hisapan keke pun tak beraturan karena ia terus menerus dirangsang. Lalu pardi mengarahkan penisnya ke mulut keke dan mengancam keke supaya tidak terkena giginya. Karena sudah terbawa birahinya, keke pun bagaikan budak yang menurut begitu saja. Ia membuka mulutnya dan perlahan memasukan penis pardi ke mulutnya. Ia mulai mengisap dan pardi pun menggerakkan penisnya maju mudur secara perlahan. Keke mulai kewalahan mengatur nafasnya, selain tersumpal penis pak pardi, rangsangan dari seluruh area sensitifnya membuat ia susah mengendalikan nafasnya. Pardi mulai terangsang karena sepongan keke dan mulai mempercepat gerakannya di mulut keke. Setiap kali keke mulai menuju puncak, pardi menekan penisnya lebih dalam hingga keke sulit mengambil nafas dan teman-teman yang lain menghentikan aktifitasnya. Keke saat ini benar-benar sudah dikendalikan pikirannya oleh pardi dan kawan-kawan. Liur dan lendir keke terus membanjiri mulutnya dan vagina keke. Setelah puas disepong, pardi bertukar dengan sutejo, dan mulai menggesek-gesekkan penisnya di antara garis tipis vagina keke. Keke pun secara refleks menggerakkan pinggulnya seakan-akan tidak mau melepaskan gesekan penis pardi dan tanpa sadar ia pun melenguh manja. Perlahan-lahan pun pardi mulai menekan penisnya diantara celah sempit itu dan keke pun melenguh kesakitan “aaaakkhhh”. Pardi yang memang dari awal memperlakukan keke secara lembut menarik kembali penisnya. Setelah itu pardi kembali mencoba melakukan percobaan penetrasi yang kedua. Dengan perlahan iya menekan, kepala penisnya perlahan mulai tenggelam diantara celah yang mengkilat karena cairan cinta keke dan tiba-tiba “slebb” penis pardi masuk seutuhnya dan keke kembali melenguh kesakitan. Terlihat diwajah keke ia meneteskan air mata karena tak percaya tubuhnya mengkhianatinya. Rasa sakit itu seolah memunculkan sedikit pikiran keke dan mulai menangis sesunggukan. Sementara itu pardi yang penisnya sudah tenggelam di celah sempit nan basah keke tampak menikmati remasan vagina keke yang seperti mengurut-urut penisnya yang lebar dan panjang tersebut. Vagina yang sempit itu sangatlah penuh sesak meremas-remas penis pardi meskipun pardi hanya mendiamkan penisnya di dalam.
Setelah pardi mulai melihat keke kembali tidak kesakitan, ia mulai menggerakkan penisnya, nampak saat ditarik sedikit, bercak darah disertai lendir cinta keke menyelimuti penis pardi. Pardi menggerakkan penisnya dengan tempo yang sangat lambat, berusaha untuk menikmati setiap kontraksi pada vagina keke. Gerakan pardi yang lambat itu perlahan-lahan membangkitkan kembali birahi keke dan pardi mulai memainkan klit keke kembali dengan jempolnya. Rangsangan-rangsangan yang diberikan oleh teman-teman pardi itu pun tak kunjung berhenti dan keke pun mulai mendesah nikmat mengikuti tempo pardi yang lambat.
Ahh.. ahh.. cepetin paahhkkk, keke kheebheeleettt phhiiippiiiiss
Pardi tetap tidak menghiraukan keke dan terus menyiksa keke dengan kenikmatan yang begitu lamban. 15 menit kemudian birahi pardi pun mulai bangkit dan mempercepat temponya. Suara tepukan antara badan keke dan pardi pun terdengar jelas, ditambah suara becek yang disebabkan gesekan antara vagina keke dan penis pardi. pardi mulai menaikan temponya dan keke mulai berada diambang puncak kenikmatan.
“Ahhh paahhhkk, ngghhaaa tahaann lagiiii” desah keke
“Keluarin di dalam ya non” ucap pardi
“jangghhann pahhhkk, nanti keke hamiiiill”
Pardi pun mempercepat temponya dan keke pun berhasil mencapai puncak kedua dalam hidupnya. Pinggang keke pun mengejang-ngejang hebat merasakan sensasi bersetubuh pertamanya, membuat vagina keke berkontraksi. Di kontraksi vagina yang begitu kuat pardi akhirnya tak mampu menahan puncaknya lagi dan menusuk penisnya sedalam mungkin dan akhirnya pardi menyemprotkan cairan hangatnya di dalam vagina dan rahim keke. Keke pun merasakan sesuatu yang hangat di dalam rahimnya dan menangis di tengah desahannya. Pardi masih mendiamkan penisnya di dalam vagina keke, merasakan sisa-sisa kenikmatannya. Setelah itu ia pun menarik perlahan penisnya dari vagina keke. Setelah tercabut seluruhnya, terlihat cairan hangat dan kental berwarna putih, disertai dengan warna merah yang merupakan darah perawan keke. Pardi menyucukkan jari tengahnya ke dalam vagina keke dan mengorek liang sempit yang baru dilepas segelnya itu. Ia pun mengarahkan jarinya itu dihadapan muka keke dan membuka penutup mata keke sembari berkata “nih non, hehehe enak kan angett-angett” keke melihat itu seolah tak percaya dan lalu pardi menutup hidup keke dan memaksanya membuka mulutnya lalu pardi mengoleskan spermanya itu ke dalam mulut keke dan memaksanya untuk menelan cairan tersebut. keke pun terus menangis dan tak percaya keperawanannya hilang malam itu.
Permainan pun berlanjut, pardi lalu mengambil sebuah botol berisikan air minum yang didalamnya telah dicampur obat perangsang dan obat pencegah kehamilan
“ini non diminum dulu, haus kan” tawar padi
Keke yang memang haus karena kelelahan meminum air yang diberikan oleh pardi hingga langsung habis. Pardi pun tersenyum kecil melihat korbannya semakin masuk di dalam jebakannya. Pardi pun duduk di meja rias keke dan tono mulai mengambil alih permainan. Tono mengeluarkan “mainan” yang telah dipersiapkan di dalam kresek hitam. Di dalamnya terdapat sebuah dildo penis berdaya baterai yang dapat bergetar dan berputar-putar, lalu juga ada penis berbentuk kapsul berwarna pink yang juga bisa bergetar, selain itu juga terdapat sebuah ballgag, sebuah bola yang di dua sisinya terdapat sebuat ikatan seperti sabuk. Tono membuka mulut keke dan menjejalkan ballgag tersebut di mulut keke, lalu mengikatnya ke belakang kepala keke. Ballgang ini membuat keke terus membuka mulutnya karena terhalang oleh bolanya. Lalu tono mengambil sebuah cairan, semacam minyak dan melumuri area-area sensitif keke, mulai dari puting, payudara, dan juga pinggang dan keke. Badan keke pun terlihat mengkilat karena cairan tersebut dan ketiga orang lain mulai meraba-raba tubuh keke yang masih terikat tersebut. Obat perangsang itupun mulai pekerja, keke mulai melenguh keenakan karena tubuhnya mulai sangat sensitif apa lagi ditambah efek licin karena cairan tersebut. Tono pun beralih ke vagina keke, ia membuka bibir bawah keke dan mengorek-ngorek bagian dalam vagina keke. Lalu ia mulai fokus pada klit keke mulai mempermainkannya.
Dalam permainan kedua ini, tono berencana akan membuat keke mengalami siksaan orgasme terus menerus selama 30 menit sebelum akhirnya mengeksekusi korbannya. Pardi dan kawan-kawan memang sedari awal mengubah keke yang polos tersebut menjadi seorang perempuan yang hypersex sehingga mereka ke depannya mudah “minta jatah kembali pada keke.
Vagina keke sudah sangatlah basah oleh karena lendirnya sendiri ataupun sisa-sisa sperma pardi. Tono mulai beraksi dengan mengambil vibrator yang berbentuk kapsul dan mulai memainkan klit keke. Getaran yang dihasilkan vibrator tersebut membuat keke mengelijang kegelian terus menerus, lendir cinta keke terus mengalari bak sungai dan keke pun kembali mengejang kuat, pinggulnya menegang keatas dan ia mencapai orgasmenya. Meskipun sudah mencapai orgasme, tono masih tidak lepas dari klit keke membuat keke terus menerus mengelijang hebat dan kuat. Tak ada kata istirahat bagi keke orgasme demi orgasme hanya berselang beberapa detik, eluhan dan desahan nikmat keke pun terus terdengar tanpa henti dan liur keke pun mulai meluber hingga kewajahnya yang cantik tersebut, ekspresi keke memperlihatkan bahwa ia sangat kelelahan namun juga merasakan nikmat yang terus menerus. Badan keke terus mengelijang, mengang terus menerus, obat rangsangan ini memaksanya untuk terus birahi, terus mencapai orgasmenya dan juga membuat staminanya sangat kuat.
10 menit berlalu, entah berapa banyak keke mengalami orgasme bertubi-tubi tanpa henti, mungkin hingga puluhan kali dan tono menghentikan permainanya dengan vibrator kapsul tersebut. Lalu ia mengambil vibrator yang berbentuk dildo dan tanpa ancang-ancang ia langsung menancapkan vibrator tersebut dan menyalakannya di dalam vagina keke. Dengan refleks keke pun mengeluh nikmat“uhhhhhhhhhhh”, dan pinggulnya terus bergoyang mencoba mengorek-ngorek kenikmatan dari vibrator tersebut. Tono pun mulai memaju mudurkan dildo tersebut di dalam vagina keke dan keke pun kembali merasakan kenikmatan dari penis buatan yang bergetar itu.
“aakkkhhhhh, hhhmmmppphhh, hmmmmppphhh,ennnggghhh”
Tono terus memacu dildo tersebut dengan cepap dan lagi keke mencapai orgasmenya kembali. Tono tidak memberikan sedikitpun istirahat kepada keke tubuh yang sudah dikendalikan oleh birahi tersebut digempur habis-habisan dengan dildo elektrik, tampak vagina dan mulut keke sangatlah basah karena lendir dan liur yang terus menerus mengalir seiring dengan birahi yang dibuat terus memuncak. Akal sehat keke sudah hilang sepenuhnya, yang ada pada saat itu hanyalah seorang perempuan binal yang begitu ketagihan akan nikmat orgasme yang diberikan terus menerus. Keke sudah tidak bisa membedakan lagi pikiran dan tubuhnya, yang ia rasakan hanya kenikmatan yang merusak akal pikirannya. Orgasme demi orgasme terus dialami oleh keke, hanya desahan nikmat yang terdengar dan nafas yang memburu.
Puas menyiksa keke dengan orgasme bertubi-tubi tanpa henti, tono memulai eksekusinya. Ia mulai mengentot keke tanpa ada perlawanan berarti, tubuh keke hhanaya bisa mengelijang-mengelijang kecil karena seluruh otot di tubuhnya, terkhusus pinggul sudah sangatlah lemas karena berontraksi terus meneruss. Vagina keke meremas penis tono dengan begitu kuat, rasa becek yang tono nikmati sangatlah luar biasa, selang beberapa saat akhirnya tono melepaaskan spermanya tersebut di dalam vagina keke dan ia pun mencabut penisnya, dan kini saatnya mamang beraksi
TO BE CONTINUED
Setelah pardi mulai melihat keke kembali tidak kesakitan, ia mulai menggerakkan penisnya, nampak saat ditarik sedikit, bercak darah disertai lendir cinta keke menyelimuti penis pardi. Pardi menggerakkan penisnya dengan tempo yang sangat lambat, berusaha untuk menikmati setiap kontraksi pada vagina keke. Gerakan pardi yang lambat itu perlahan-lahan membangkitkan kembali birahi keke dan pardi mulai memainkan klit keke kembali dengan jempolnya. Rangsangan-rangsangan yang diberikan oleh teman-teman pardi itu pun tak kunjung berhenti dan keke pun mulai mendesah nikmat mengikuti tempo pardi yang lambat.
Ahh.. ahh.. cepetin paahhkkk, keke kheebheeleettt phhiiippiiiiss
Pardi tetap tidak menghiraukan keke dan terus menyiksa keke dengan kenikmatan yang begitu lamban. 15 menit kemudian birahi pardi pun mulai bangkit dan mempercepat temponya. Suara tepukan antara badan keke dan pardi pun terdengar jelas, ditambah suara becek yang disebabkan gesekan antara vagina keke dan penis pardi. pardi mulai menaikan temponya dan keke mulai berada diambang puncak kenikmatan.
“Ahhh paahhhkk, ngghhaaa tahaann lagiiii” desah keke
“Keluarin di dalam ya non” ucap pardi
“jangghhann pahhhkk, nanti keke hamiiiill”
Pardi pun mempercepat temponya dan keke pun berhasil mencapai puncak kedua dalam hidupnya. Pinggang keke pun mengejang-ngejang hebat merasakan sensasi bersetubuh pertamanya, membuat vagina keke berkontraksi. Di kontraksi vagina yang begitu kuat pardi akhirnya tak mampu menahan puncaknya lagi dan menusuk penisnya sedalam mungkin dan akhirnya pardi menyemprotkan cairan hangatnya di dalam vagina dan rahim keke. Keke pun merasakan sesuatu yang hangat di dalam rahimnya dan menangis di tengah desahannya. Pardi masih mendiamkan penisnya di dalam vagina keke, merasakan sisa-sisa kenikmatannya. Setelah itu ia pun menarik perlahan penisnya dari vagina keke. Setelah tercabut seluruhnya, terlihat cairan hangat dan kental berwarna putih, disertai dengan warna merah yang merupakan darah perawan keke. Pardi menyucukkan jari tengahnya ke dalam vagina keke dan mengorek liang sempit yang baru dilepas segelnya itu. Ia pun mengarahkan jarinya itu dihadapan muka keke dan membuka penutup mata keke sembari berkata “nih non, hehehe enak kan angett-angett” keke melihat itu seolah tak percaya dan lalu pardi menutup hidup keke dan memaksanya membuka mulutnya lalu pardi mengoleskan spermanya itu ke dalam mulut keke dan memaksanya untuk menelan cairan tersebut. keke pun terus menangis dan tak percaya keperawanannya hilang malam itu.
Permainan pun berlanjut, pardi lalu mengambil sebuah botol berisikan air minum yang didalamnya telah dicampur obat perangsang dan obat pencegah kehamilan
“ini non diminum dulu, haus kan” tawar padi
Keke yang memang haus karena kelelahan meminum air yang diberikan oleh pardi hingga langsung habis. Pardi pun tersenyum kecil melihat korbannya semakin masuk di dalam jebakannya. Pardi pun duduk di meja rias keke dan tono mulai mengambil alih permainan. Tono mengeluarkan “mainan” yang telah dipersiapkan di dalam kresek hitam. Di dalamnya terdapat sebuah dildo penis berdaya baterai yang dapat bergetar dan berputar-putar, lalu juga ada penis berbentuk kapsul berwarna pink yang juga bisa bergetar, selain itu juga terdapat sebuah ballgag, sebuah bola yang di dua sisinya terdapat sebuat ikatan seperti sabuk. Tono membuka mulut keke dan menjejalkan ballgag tersebut di mulut keke, lalu mengikatnya ke belakang kepala keke. Ballgang ini membuat keke terus membuka mulutnya karena terhalang oleh bolanya. Lalu tono mengambil sebuah cairan, semacam minyak dan melumuri area-area sensitif keke, mulai dari puting, payudara, dan juga pinggang dan keke. Badan keke pun terlihat mengkilat karena cairan tersebut dan ketiga orang lain mulai meraba-raba tubuh keke yang masih terikat tersebut. Obat perangsang itupun mulai pekerja, keke mulai melenguh keenakan karena tubuhnya mulai sangat sensitif apa lagi ditambah efek licin karena cairan tersebut. Tono pun beralih ke vagina keke, ia membuka bibir bawah keke dan mengorek-ngorek bagian dalam vagina keke. Lalu ia mulai fokus pada klit keke mulai mempermainkannya.
Dalam permainan kedua ini, tono berencana akan membuat keke mengalami siksaan orgasme terus menerus selama 30 menit sebelum akhirnya mengeksekusi korbannya. Pardi dan kawan-kawan memang sedari awal mengubah keke yang polos tersebut menjadi seorang perempuan yang hypersex sehingga mereka ke depannya mudah “minta jatah kembali pada keke.
Vagina keke sudah sangatlah basah oleh karena lendirnya sendiri ataupun sisa-sisa sperma pardi. Tono mulai beraksi dengan mengambil vibrator yang berbentuk kapsul dan mulai memainkan klit keke. Getaran yang dihasilkan vibrator tersebut membuat keke mengelijang kegelian terus menerus, lendir cinta keke terus mengalari bak sungai dan keke pun kembali mengejang kuat, pinggulnya menegang keatas dan ia mencapai orgasmenya. Meskipun sudah mencapai orgasme, tono masih tidak lepas dari klit keke membuat keke terus menerus mengelijang hebat dan kuat. Tak ada kata istirahat bagi keke orgasme demi orgasme hanya berselang beberapa detik, eluhan dan desahan nikmat keke pun terus terdengar tanpa henti dan liur keke pun mulai meluber hingga kewajahnya yang cantik tersebut, ekspresi keke memperlihatkan bahwa ia sangat kelelahan namun juga merasakan nikmat yang terus menerus. Badan keke terus mengelijang, mengang terus menerus, obat rangsangan ini memaksanya untuk terus birahi, terus mencapai orgasmenya dan juga membuat staminanya sangat kuat.
10 menit berlalu, entah berapa banyak keke mengalami orgasme bertubi-tubi tanpa henti, mungkin hingga puluhan kali dan tono menghentikan permainanya dengan vibrator kapsul tersebut. Lalu ia mengambil vibrator yang berbentuk dildo dan tanpa ancang-ancang ia langsung menancapkan vibrator tersebut dan menyalakannya di dalam vagina keke. Dengan refleks keke pun mengeluh nikmat“uhhhhhhhhhhh”, dan pinggulnya terus bergoyang mencoba mengorek-ngorek kenikmatan dari vibrator tersebut. Tono pun mulai memaju mudurkan dildo tersebut di dalam vagina keke dan keke pun kembali merasakan kenikmatan dari penis buatan yang bergetar itu.
“aakkkhhhhh, hhhmmmppphhh, hmmmmppphhh,ennnggghhh”
Tono terus memacu dildo tersebut dengan cepap dan lagi keke mencapai orgasmenya kembali. Tono tidak memberikan sedikitpun istirahat kepada keke tubuh yang sudah dikendalikan oleh birahi tersebut digempur habis-habisan dengan dildo elektrik, tampak vagina dan mulut keke sangatlah basah karena lendir dan liur yang terus menerus mengalir seiring dengan birahi yang dibuat terus memuncak. Akal sehat keke sudah hilang sepenuhnya, yang ada pada saat itu hanyalah seorang perempuan binal yang begitu ketagihan akan nikmat orgasme yang diberikan terus menerus. Keke sudah tidak bisa membedakan lagi pikiran dan tubuhnya, yang ia rasakan hanya kenikmatan yang merusak akal pikirannya. Orgasme demi orgasme terus dialami oleh keke, hanya desahan nikmat yang terdengar dan nafas yang memburu.
Puas menyiksa keke dengan orgasme bertubi-tubi tanpa henti, tono memulai eksekusinya. Ia mulai mengentot keke tanpa ada perlawanan berarti, tubuh keke hhanaya bisa mengelijang-mengelijang kecil karena seluruh otot di tubuhnya, terkhusus pinggul sudah sangatlah lemas karena berontraksi terus meneruss. Vagina keke meremas penis tono dengan begitu kuat, rasa becek yang tono nikmati sangatlah luar biasa, selang beberapa saat akhirnya tono melepaaskan spermanya tersebut di dalam vagina keke dan ia pun mencabut penisnya, dan kini saatnya mamang beraksi
TO BE CONTINUED
Terakhir diubah:
