Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Undercover Mask

Status
Please reply by conversation.
Ini maksudnya gimana hah
Nabur kentang dimana2 jad bocor kan wkwkwkw
 
Masih ada kok hu, buktinya supra ane bannya masih pake ban dalem udah itu sering bocor lg, apes dah :((
Senasib kita hu mana ban udah ditambal brapa kali masih bocor terus haha banyak jebakan batman dijalan
 
Ayo d lanjut lg suhu ceritanya....

Kurang kurang:aduh:


waduh udahan... dang update hu. apik tenan iki

Njiirrrrrr kentanngggg sampe bulan depan...

:elu:

kentang:kentang: suhu :galak:

Sabar yah suhu sekalian, ane lg proses buat part selanjutnya sambil merenung di wc:galau:


:taimacan: ane mah cuma murid nya bapak ibu guru hu..

awas hu, bu gurunya jgn di ssi

Ini maksudnya gimana hah
Nabur kentang dimana2 jad bocor kan wkwkwkw
kentangnya msi panas hu
Senasib kita hu mana ban udah ditambal brapa kali masih bocor terus haha banyak jebakan batman dijalan
wah sampe dibegal jg ya, untung cuma barang yg ilang hu:galau:
 
Itu ngapain juga masih ada kentang...padahal kemaren udah gue musnahin tuh kentang dipasar masih ajah nongol dimari...

Buat TS ... borong kentang dimana hu..biar gue musnahin kentang yg tersisa biar ga ada kentang dalam cerita ini...

Cepet update yah hu... :pandagalak:
 
Part 7


Lima belas menit berlalu sejak pertama dua orang lelaki sibuk merengkuh kenikmatan dunia dari seorang bidadari malang. Tubuh gadis itu hampir telanjang, rok abu-abu yang menjadi penutup aurat kemaluannya kini tersingkap ke pinggangnya sedangkan seragam putih yang melapisi badannya terbuka semua sehingga mempertontonkan kedua buah dadanya yang ranum khas gadis belia pada umumnya.

Perlahan kesadaran gadis tersebut kembali, dirasakannya sedotan-sedotan kasar bahkan sesekali mengigit dibuah dadanya sedangkan dibagian vaginanya terasa jilatan penuh biarahi dibumbui dengan tusukan-tusukan jari namun tak sampai menyentuh bagian dalamnya. Perlahan ingatan kelamnya kembali sebelum pingsan, ia teringat bahwa saat ini ia sedang diperkosa.

“ARGHHH… JANG…AN KU…MOHON HIKS … HIKS!” Erang Nadine setelah kembali mendapatkan kesadarannya karena sensasi yang sangat terasa dilakukan Joko dan Roni sedang Ragil berjaga di depan

“Akhirnya lonte kita udah bangun, gue sengaja nunggu elo bangun supaya pas gue entot lo menjerit-jerit keenakan kena sodokan kontol gue” ucap Roni sambil tetap menjilati vagina Nadine yang mulai basah.

“Dan setelah itu giliran gue yang bakal ngerasain lobang lo, udah jangan ngelawan nikmatin aja pasti lo keenakan, sayang” Timpal Joko sembari menyedot bergantian buah dada Nadine.

“Ahhhhh….. kumohon kalian hentikan… sekarang juga, kalau kalian masih sayang nyawa kalian” ucap Nadine terbata-bata dan dengan nada ancaman.

“Oh, jadi ngancem lo ceritanya, buruan sana gak takut gua, abang gua preman penguasa tanah abang, slurpppp, sshaasshhh” sahut Roni, mulutnya tak lepas dari buaian liang vagina Nadine yang sempit

“Gapapa deh cantik gue mati asal bisa ngentotin elo, gue relaaaaa, iya gak bro, slurpsss” sahut Joko gendut juga tak mau kalah dengan Roni

“Yoi jok, karena elo udah bangun sekarang saatnya kontol gue beraksi ke memek perawan lo, sayang” Roni mulai berdiri hanya menurunkan celananya, sehingga penisnya yang sama kurusnya dengan tubuhnya menjuntai bebas.

“Arhhh… jangan kumohon, aku bakal kasih kalian berapapun yang kalian minta” ucap Nadine memohon kepada mereka namun sepertinya tak dihiraukan

“Udah, diem lo itu urusan nanti setelah ini selesai, gue mulai ya cantiiikkk, arghhhh, baru gesek aja udah nikmat gini” ucap Roni, dengan perlahan dia menggesekkan kepala penisnya ke permukaan vagina Nadine

“Hmpfhhhhh… ah jangaaaaaan, hiks…hiks” Nadine kembali berontak walaupun dia tahu dia sedang dilecehkan tubuhnya tetap merespon rangsangan-rangsangan yang dilancarkan mereka.

Di belakang bengkel tersebut sedari tadi ada seseorang yang sedang menyaksikan pemerkosaan tersebut, lelaki tersebut tak lain adalah Rafa teman sekelas Nadine yang kebetulan lewat setelah pulang mengaji di mesjid kampung sebelah. Rafa yang konak daritadi tak dapat menahan ereksi penisnya, dia merasakan kini penisnya mengalami tegangan maksimal, namun akal sehatnya mampu menguasai nafsunya. Dia sadar dia mempunyai sebuah tujuan yaitu menyelematkan Nadine dari predator mesum itu. Tapi disatu sisi dia dilemma jika ia langsung menghajar mereka begitu saja, identitas aslinya bakal ketahuan oleh Nadine dan jika dibiarkan sedikit banyaknya akan menyebabkan trauma yang akan berdampak pada kehidupannya. Rafa berpikir keras sambil meremas-remas sarung yang tersampir dipundaknya.

TRIIING..

Lampu ide seolah hidup di atas kepalanya, Rafa mendapat ide agar identitasnya tak ketahuan namun tetap bisa menyelamatkan Nadine, sarugngnya dibentuk sedemikan rupa menyerupai topeng sehingga yang Nampak hanyalah kedua bola matanya.”Wah, udah kayak maling tivi aja gue” ucapnya dalam hati.

https://encrypted-tbn2.***********/...TvofwAg4RyLWzkMfK9bGFCmLhpMVjJuo3dUvLjCCjhsCw


Dengan bertopengkan sarung, Rafa perlahan-lahan mengendap ala maling ke depan bengkel tersebut, di sana terlihat Ragil sedang mengintip sambil mengocok penisnya dari depan pintu, dia disuruh berjaga-jaga malah mengintip,

“Arghhh… buruan dong, udah gak tahan pengen ngentot nih gue” racau ragil dari luar

“Heheh, puasin dah sekarang ngocoknya, bentar lagi gua buat merana tuh kontol” ucap Rafa dalam hati, tahu-tahu dia sudah di belakang ragil, kakinya sudah diangkat tinggi ke belakang siap menyepak kemaluan Ragil.

CRAAAK..

Belum sempat berteriak mulut ragil sudah dibekap kuat-kuat oleh Rafa hingga suara kesakitan selangkangannya yang ditendang Rafa tertahan,

“arghhmmmpffhhh….” Suara erangan kesakitan ragil tertahan

Tak ingin berlama-lama lagi Rafa rambut ragil dengan kuat lalu membenturkannya ke pintu lalu sedikit mundur Rafa menendang kepala belakang ragil membuat pintu terbuka menimbulkan suara dentuman yang keras,

“BRUAAKKK”

suara benturan pintu terbuka akibat hempasan tubuh ragil, badannya jatuh tertelungkup, dari hidungnya mengucur deras darah akibat dua kali benturan yang dihadiahkan oleh Rafa.

“Argghhh, peler sama hidung gue, sakittttt” rintih ragil kesakitan sambil memegangi kantung zakar dan hidungnya

Roni dan Joko sangat kaget akibat suara benturan yang ditimbulkan dan begitu pula dengan Nadine, mereka melihat tubuh ragil yang tergeletak tak berdaya di belakang seseorang berdiri mengenakan topeng sarung menatap tajam ke arah mereka. Melihat itu sontak menimbulkan sedikit perasaan lega di hati Nadine, ia yakin orang itu ingin menyelamatkannya, saat itu juga ia melepaskan diri dari cengkraman Joko dan meringkuk di pojok sambil menutupi tubuh telanjangnya, telat sedikit saja lelaki itu datang maka dipastikan keperawanannya hilang. Ia berjanji akan menghadiahi imbalan uang yang sangat besar pada orang ini.

“Heh, bangsat, siapa lo berani-beraninya ganggu kesenangan gue?!” bentak Roni kepada Rafa

“Gak penting gua siapa, cepat serahin cewek itu ke gua, kalo lo gak mau gua kirim ke rumah sakit” ancam Rafa dengan suara diberatkan seperti orang dewasa agar tidak ketahuan oleh nadine, memang niat awalnya dia tak ingin memakai kekerasan dulu.

“Wah masih ada yang sok pahlawan kesiangan hari gini, gak bakalan gue kasi, langkahin dulu mayat Roni cungkring adeknya Ali cungkring penguasa tanah abang” ucap Roni dengan dengan nada tinggi menyebut nama abangnya ingin membuat Rafa gentar.

“Yaudahlah maju sini, cungkring” ucap Rafa dengan nada suara disamarkan.

“Anjing loooo” ucap Roni sambil melesat cepat ke arah rafa dengan melesatkan kepalan tinjunya ke muka rafa

Dengan sigap Rafa menghindar ke kiri, ditangkapnya tangan Roni dengan kuncian kedua tangannya, Rafa menekan kuncian tangannya hingga roni berteku lutut, Rafa semakin mengeraskan kunciannya hingga,

KRAAAK….

Bunyi patah tulang sendi tangan kiri Roni terdengar jelas,

“Ahhhhhh… anjing, tanganku, loro tenan!!!” Roni mengerang pilu merasakan sendi pangkal lengannya yang patah

Tak menunggu lama Rafa kemudian membangkitkan tubuh Roni kemudian ditendangnya dada Roni sehingga ia terjerembab ke belakang membentur rak yang berisi susunan botol oli yang masih baru, badannya terjatuh ke depan disusul rak oli menimpa badan kurusnya, Roni terkulai tak sadarkan diri.

Rafa kembali menatap Joko yang sedari tadi hanya menonton perkelahian itu, dengan pisau yang masih di tangannya dia kembali menahan tubuh Nadine dan menodongkan pisau ke lehernya, Joko merasa berada di atas angin.

“Lo maju selangkah lagi, cewek ini mati!!” ancam Joko sambil menodongkan pisau ke lehernya, tangan Nadine yang tadi menahan bajunya agar buah dadanya tak terlihat kini berpindang mencengkeram tangan Joko yang ada di lehernya sehingga bajunya kembali terbuka menampakkan buah dadanya dengan puting yang mengacung tegak, rafa yang melihat itu membuat penisnya perlahan kembali berdiri tegak.

“To-Tolong gue” rintih Nadine mengiba kepada rafa, rafa memberi kode mata menunjuk ke tangan joko yang merangkul lehernya



“Mau lo apa?” tanya rafa kepada Joko, rafa memberi kode mata menunjuk ke tangan joko yang merangkul lehernya

“Gue mau lo angkat kaki dari sini, gue mau nikamtin nih cewek” ucap Joko, dia sudah tak memikirkan dua temannya lagi, pikirannya sudah dipenuhi oleh nafsu ingin menyetubuh Nadine.

“Oke, gue pergi” Rafa perlahan memundurkan langkahnya sambil mengangkat kedua tangannya, dia memberia aba-aba kepada Nadine dan disaat yang tepat dia bereriak,

“Sekarang!!!” Perintah Rafa kepada Nadine, Nadine memahaminya dan ketika mendengar aba-aba tersebut dia menggigit keras tangan Joko di lehernya sehingga terlepaslah rangkulannya,

“argggh, anjing, dasar lonte” maki joko sambil memegang tangannya yang digigit Nadine dia tak sadar dia kini telah terbuka,

BRUUAAAKK….

Rafa melompat melayangkan sebuah tendangan keras tepat mengenai wajah Joko, badannya yang besar itu terpental ke belakang menerobos dinding tripleks di belakangnya, ia jatuh berguling-guling ke tanah. Ketiga pemerkosa itu kini sudah dibuat tak berdaya oleh Rafa. Menyisakan dirinya dan Nadine. Mata Nadine berbinar-binar menatapnya walaupun dia tak tahu wajah penyelamatnya karena tertutup kain sarung, perasaan cinta perlahan tumbuh kepada sang penyelamatnya, ia merasa begitu aman dan terlindungi bila berada di dekatnya. Rafa merasa risih dipandangi seperti itu ditambah lagi pose menantang sang bidadari, tak ingin berlama-lama lagi Rafa berniat pamit kepada Nadine,

“Ehem, mobil lo bannya udah diganti, sekarang pulanglah, lo udah aman, gue pamit dulu” rafa membalikkan badannya dia merasa tak kuasa menahan birahinya.

“Tunggu, gue belum tau nama lo, lo siapa?” sambil berlari menahan tangan Rafa

“Itu gak penting, gue gak minta apa-apa, pulanglah” perintah Rafa sambil melepaskan tangannya dari genggaman Nadine dan berlari meninggalkan Nadine yang kebingungan, Rafa pergi dengan membawa sejuta gejolak birahinya, sekilas Nadine mencium aroma parfumnya, aroma yang tak asing di hidungnya.

Setelah merapikan pakaiannya, Nadine meninggalkan bengkel terkutuk tersebut bersama ketiga pemuda brengsek yang masih terkapar tak sadarkan diri. Dia bersumpah mereka akan menyesali perbuatannya dengan kekuasaan Ayahnya dia mudah saja melenyapkan mereka. Setelah menjalankan mobilnya Nadine kembali terpikir akan penyelamatnya tadi, siapa dia, bau parfum itu sepertinya dia mengenalnya, “ah, tidak mungkin itu dia” pikir Nadine mengarah ke seseorang yang menjadi penyelamatnya.

Sisa-sisa trauma akan kejadian tadi masih membekas di pikirannya, sehingga ia melupakan sejenak sosok penyelamatnya, di dalam pikirannya ia ingin segera sampai ke rumah bertemu orang tuanya lalu memeluk mereka erat-erat.
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd