"Lita....ini ada undangan...pameran lukisan kayaknya..." kata Eko suami Lita menyerahkan selembar amplop tebal dari gallery senin lukis.
"ah masak sih..."Lita menerimanya lalu segera membuka surat itu.
"Undangan bagi nyonya Lita yang terhormat, kiranya anda dapat hadir kembali di galeri lukisan kami. Kami sangat merindukan kehadiran anda kembali, reservasi hubungi xxx.xxx.xxx"
'gleg , jangan jangan ini tempat dulu romi membawa Lita kesana, dimana aku dilukis telanjang dan berakhir jadi tempat mencurahkan peju'
"Lit...benerkan ? sekarang lukisan memang bisa jadi salah satu investasi, aku udah reservasikan katanya hari ini bisa mumpung sabtu, kita kesana yuk ci Lita sayang"
"ehhh mas ... ini tapi ..." 'ahh belum tentu yang itu ya'
"Mas, mas eko, kalau aku dilukis kira kira bagus ga ?" pancing Lita
"wahhh oke banget itu... you are so sexy... so perfect... mulus, lekuk body loe Lit bikin cowok tergila gila, bisa jadi lukisan mahal tuh" ujar eko.
"hahaha ahh mas eko.. di lukis telanjang dong ?" goda Lita sambil melorotkan sebelah tali tanktopnya...
Eko memeluk Lita dari belakang dan mencium bahunya yang putih menggoda..
"makin bagus dong kalau telanjang" Eko berbisik...kontolnya mengeras menempel ke pantat Lita.
Tangannya meremas susu Lita dari luar baju.
"ya udah yuk kesana" ajak Lita
"hayuukk"
sejam Lita berdandan seperti seorang yang hendak dilukis.
Eko yang sudah siap di depan terkagum melihat istrinya Lita yang panlok itu keluar dari kamar dengan dress merah panjang . Lekuknya menempel erat ke body Lita. Susu Lita keliatan ranum dan matang membulat, dan muncul sedikit di belahan dada dressnya terlihat belahannya.
"so hot so sexy, let's go"
...
...
singkat cerita sampailah mereka di galeri seni itu.
Sebuah bangunan kuno dengan ruangan ruangan besar, dan langit langit yang tinggi.
lukisan lukisan terpajang sepanjang lorong ke sebuah pintu besar.
Mereka dipersilahkan masuk oleh hostnya, seorang pria gondrong berkacamata.
"mari silahkan bu Lita..."
"Lit...itu lukisan itu mirip kamu ya?" eko menunjuk sebuah lukisan wajah Lita setengah badan tanpa baju.
'gleg duh bener nih , aku pernah kesini, itu lukisan waktu itu kayaknya....' pikir lita dalam hati.
"wow, ini mirip kamu asli..."menunjuk lukisan kedua dimana Lita dengan pose mengikat rambut...juga tak mengenakan baju..
guratannya akurat termasuk andeng andeng kecil yang ada di ketiak Lita pun terlukis sempurna.
"mas....lita mau ngomong"...
"Lit, kayaknya aku jadi pingin beli nih lukisan"
"mas....mas...." lita masih terbata bata...
host membukakan pintu ....
dan...
berlanjut
