Jeng, sudah hentik.... ucapku terpotong
I dont care abaut what you say, i dont care abaut your wise word again ar
i know that you wont love me, but i love you ar, meskipun kamu tidak menginginkanku tapi... ucap ajeng terpotong
Jeng, jika kamu memaksaku aku akan memben... ucapku terpotong
i just want to give you my first time, biarkan aku bahagia denganmu sekali saja ar, sekali saja
and if you refuse it, youll see my body swiming in here, a body without soul ucapnya
jeng jangan nekat, apa kamu gila ucapku
Just once, right here, right now, my first time is for you ucapnya yang kemudian medaratkan sebuah ciuman di bibirku, aku mencoba menolak tapi bisikan ajeng membuat aku tak kuasa.
please... peluk aku ar, sekali saja buat aku bahagia bersamamu ucapnya
Kupeluk tubuh ajeng dengan kedua tanganku. Aku kini duduk tegap dengan kedua tangan memeluk tubuhnya. Ajeng kini duduk tepat di atas perutku. Aku dan dia kini saling melumat bibir, pikiran bersihku sudah hilang, logikaku kabur entah kemana. Tanpa aku sadari, ajeng sudah tidak lagi memakai celana dalamnya, aku dapat melihatnya ketika roknya tersingkap ke atas. dengan paksa ajeng menarik celana training yang aku pakai beserta celana dalamku hingga di pahaku. Dan toeeeeeeeng dedek arya tampak segar bugar, sudah lama sekali dia tidak mendapatkan jatah. Wajahnya garang dengan taring yang runcing siap menerjang vagina-vagina yang berada dihadapannya.
Wanita? Ancaman? Aku selalu kalah dengan ancaman seorang wanita. Seakan-akan mereka tahu akan kelemahanku, Ibu, erlina, dan kini ajeng sama-sama meberikan ancamanyang membuat aku luluhb lantak tak berdaya membuat diriku dikuasai oleh nafsu. Kini tanganku dengan penuh nafsu meremas-remas payudara ajeng yang terbungkus oleh kaos tanpa lengan itu.
ehmmm.... arya, remas terus ar, jadikan malam ini aku milikmu ucap ajeng yang kemudian menciumku lagi
Kutarik kaos ajeng ke atas dan tersembulah payudara ranum ajeng. Tidak begitu besar dan tidak begitu kecil, kuremas dengan lembut. Ciumanku kemudian turun ke payudaranya membuat ajeng menggelinjang tak karuan.
Ah ar, hangat sekali lidahmu ohhh.... ucapnya tapi aku tak menjawabnya
Dengan perlahan, ajeng menggesek-gesekan vaginanya kepada dedek arya. sensasi hangat dan dingin menyelimuti dedek arya yang berada didalam air danau ini. tanpa menunggu lama, ajeng melepaskan diri dan memegang dedek arya, diarahkannya dedek arya ke vaginanya. Entah bagaimana dia tahu mengenai posisi ini, mungkin dari film xxx. Tepat ujung dedek arya berada di mulut vaginanya, ditekannya secara perlahan
Ergh... ucapnya
Jeng, sudah jeng kalau sakit kita bisa hentikan sebelum semuanya terja... arghhhh.... ucapku terhenti karena ajeng dengan paksa menekan vaginanya hingga melahap habis dedek arya
ash ash ash ash ash Penuh sekali ar, burungmu besar sekali, vaginaku penuh erghhhhh.... ucapnya
jeng... erghhhh.... ucapku merasakan sakit terjepit oleh vaginanya
Ajeng kemudian mulai menggoyang naik turun pinggulnya. Kedua tanganku kini menumpu tubuhku dari belakang. Kusaksikan ajeng memompa dengan perlahan, payudaranya tampak bergoyang pelan. Rasa sakit di awal memang sangat sakit, tak ada pelicin di vagina ajeng namun lama-kelamaan aku merasakan vaginanya terasa licin. Kulihat kebawah tampak sedikit noda merah menempel pada rok putihnya.
Arya... oh... aku cinta kamu ar, ah ah ah ah... aku bahagia ar ah ah ah ah aku bisa menyerahkan mahkotaku kepadamu owhhh.... ucap ajeng
owh jeng... arghhh..... yah... mmmmhhhh ssssshhhh... aku tak mampu berkata-kata hanya mampu mendesah. Tubuh ajeng semakin lama, semakin cepat. Sempitnya vagina ajeng membuatku sangat tidak tahan dengan gerakan anik turunn tubuh ajeng.
Ah... arya, aku rasanyah pengen pipis owhh... erghhhh.... arya sayang, ajeng sayang sama arya... owh.... ucap ajeng
jeng owhhh... desahku, tiba-tiba ajeng berhenti dengan nafas yang tersengal-sengal
tadi aku pengen pipis tapi pas berhenti kok malah ndak kerasa hash hash hash ucap Ajeng yang benar-benar sepolos aku ketika pertama kali bersama ibu
sudah jeng, sebelum owhhh jeng arghhhhhh..... ucapku dimana ajeng kembali menggoyang tubuhnya.
arya sayang, ajeng... argh.... ajenh pipiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiisss....teriaknya
Tubuhnya ambruk, dan memeluku sangat erat. tubuhnya mengejang beberapa kali, terasa cairan hangat memebasahi dedek arya. aku masih bertumpu dengan kedua tanganku dengan nafas sedikit tersengal dan dedek arya masih berenang di dalam vagina ajeng.
Apakah kamu akan menghentikan ini semua ar? Sekali saja ar, anggap aku sebagai istri kamu, setelahnya aku akan menjadi ajeng seperti dulu lagi, sekali saja ar, aku mohon, setelahnya tidak.... ucap ajeng dengan pipinya yang menempel dadaku
baiklah istriku, malam ini saja tapi aku mohon setelahnya jangan kau umbar cintamu lagi dan aku minta maaf jika setelahnya akan melukai hatimu... ucapku yang kemudian memeluk tubuh yang sedang memelukku
Aku janji ar, setelahnya kamu harus punya pacar, kalau tidak aku akan mengejarmu hingga kamu mau denganku, ingat itu suamiku cup.... ucapnya yang bangkit memandangku dan kemudian menciumku, kami saling melumat bibir.
Kuangkat tubuh ajeng, tangannya kemudian meraih celana dalam yang mengambang. Dengan sedikit kesusahan melangkah karena celana trainingku ada dipahaku, aku angkat dan aku rebahkan tubuhnya di pinggir danau. Dengan posisi konvensional aku pandangi tubuhnya terlebih dahulu.
Sayang, aku ingin kamu membuka semuanya... ucap ajeng, dengan wajah datar yang kemudian tersenyum aku membuka kaos yang dikenakannya. Kini tubuh ajeng telanjang dihadapanku, dengan rok yang tersangkut di pinggangnya. Buah dada yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil namu pas segenggaman tanganku. Sekal, ranum dan kencang.
Istriku.... mmmmm.... ucapku yang kemudian mencium bibir indahnya, tangannya melingkar ditubuhku aku mulai menggoyang perlahan. Terasa sangat licin dan sempit vagina ajeng
Owhhh aryaaa.... sayaaaang.... mmmmhhhhh... burung kamu mentok di dalam ufthhh.... terus sayang aku ingin kamu puas dan kamu juga puaskan aku... malam ini ahhhh malam ini aku milikmu ucap ajeg
Jeng, vagina kamu sempit owh.... terasa menjep.... pithh....arghhh.... ucapku
Aku semakin cepat memompa tubuhku. Nafsuku kembali kepuncak membuat aku semakin brutal dalam menggoyang. Ajeng hanya mampu mendesah, kepalanya menggeleng-geleng ke kanan dan kekiri. Kadang tubuhnya melengking ke atas, payudaranya bergoyang naik turun dihadapanku.
Sayang... aku mau pipis lagi owh... terus sayangku... aku ingin merasakan spermamu owhhh.... ucap ajeng
Aku akan keluarkan diluar, supaya....mmmm.... ucapku terpotong karena ajeng meraih kepalaku dan menciumku
keluarkan didalam, aku mohon... aku ingin merasakan spermamuwhhh owhhh terus... burung kamu oeh... lebih keras sayang, lebih keras cepat..... oh..... ucap ajeng , tanpa pikir panjang aku semakin cepat meggoyang pinggulku dan...
Crooot crooot croooot croooot croooot croooot croooot
Langsung kupeluk ajeng, tubuh ajeng juga mengejang dan memeluku. Kuciumi leher jenjangnya dan pelukannya semakin erat aku rasakan. Deru nafas kami bersatu dengan suara heningnya malam.
terima kasih ar, sperma kamu hangat ucap ajeng
jeng... apakah kamu ingin hamil dariku... ucapku
tidak, cukup tulisan sejarah dalam hidupku tentang malam ini, tidak perlu monumen ar ucapannya
maksud kamu? ucapku
hi hi hi... cukup ingatan saja, ndak perlu kenang-kenangan, aku sudah persiapkan semuanya ucap ajeng
Walau aku tidak mengerti maksudnya tapi aku paham bahwa dia tidak ingin memiliki anak dariku. Dan itu membuatku sangat tenang. Lama kami berpelukan, aku bangkit dan kulepas dedek arya. tampak spermaku mengalir keluar dari vaginanya, dengan cepat aku lap menggunakan tanganku. Sedikit rasa sesal ketika melihat bercak merah dirok ajeng.
Aku menyesal kakak, karena aku mendapatkan perawan lagi he he he ucap dedek arya
MATAMU SU (NJING) bathinku melawan dedek arya
dari mana kamu belajar jeng? ucapku memecah keheningan
aku sudah dewasa ar, dari video teman-teman kosku ucap ajeng
Aku tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepala. Kutarik tubuh ajeng untuk bangkit, kunaikan celanaku. Tanpa dugaanku, ajeng melepas roknya, dan semua pakaiannya dibawanya di kedua tangannya. Aku sempat menyuruhnya untuk memakainya tapi dia menolak karena dia ingin memperlihatkannya kepadaku, hanya untuk malam ini. aku kemudian berjalan bersamanya, kepalanya direbahkannya di bahuku. Hingga di depan mobilnya,
Suamiku, istrimu ingin sekali lagi sebelum matahari terbit, karena ini malam pertama dan terakhir bagiku ucap ajeng yang berjalan mendahuluiku dan bersandar di depan mobil
Sekarang aku ingin kamu yang menginginkannya lanjutnya, aku hanya menggeleng-gelengkan kepala dan tersenyum kepadanya, aku dekati tubuh telanjang itu dan kubalik tubuhnya. Tanpa berpikir panjag aku turunkan celanaku
Gaya anjing sayang... ucap ajeng
biar istriku tahu rasanya he he he ucapku
Suamiku nakaaaaal ucap ajeng
Dan blesss.... masuk semua dedek arya kedalam mantan vagina perawan ini. kupeluk tubuhnya degan kedua telapak tanganku meremas kedua buah susunya. aku menggoyang dengan cepat, membuat aku semakin tidak tahan.
terus sayangku... terushhhhhh aarghhhh... buat istrimu ini selalu mengingat malahhhhh inihhh owh....racaunya
suamimu ini juga akan mengingatnya owhhh.... ucapku
Lama sekali dalam posisi ini tanpa berganti. Kugoyang semakin cepat, sempitnya vagina ajeng membuatku semakin kalang kabut. Kugoyang dan kugoyang, kuciumi punggung indah nan putih ini. semakin keras dan cepat, hingga aku hentakan dengan keras dan sangat dalam....
croooot croooot croooot croooot croooot croooot croooot
kupeluk dengan sangat erat tubuhnya. Tubuhnya juga ikut mengejang tanpa ada satu kata terucap dari kami berdua. Kubalik tubuhnya dan terlepaslah dedek arya dari vagina ajeng. Ku lihat senyuman kebahagiaan dari wajahnya. Aku pun juga merasakan kebahagiaan, kupeluk tubuhnya sekali lagi dengan sangat erat. setelahnya aku dan ajeng masuk ke dalam mobil. Kulihat jam di sematponku menunjukan pukul 03:00. Dalam perjalanan pulang ajeng memakani satu persatu pakaiannya. Tiba-tiba dia buka celana trainingku dan bleppp dikulumnya dedek arya
Jeng sudah, aku tidak bisa konsenn essssshhhhhh... desahku
Mulutku masih perawan, slurppp slurppp... ucapnya, aku hanya bingung kenapa tak ada rasa sakit ketika dikulumnya. Bahkan kulumannya tampak sangat profesional, membuat aku kelojotan hinga aku menginjak pedal rem dan berhenti sejenak menikmati oral seks dari ajeng.
jeng aku mau keluar.... racauku
mmm.... mmmm ucap ajeng yang tambah bersemangat mengulum dedek arya
croooot croooot croooot croooot croooot croooot
tumpahlah spermaku dimulut ajeng. Semua ditelan dan bahkan dijilatinya sisa-sisa yang ada di dedek arya. setelahnya kami berciuman agak lama. Tanpa ada sepatah kata, aku melanjutkan lagi perjalanan pulang. Hingga akhirnya kami sampai di posko KKN kami.
uuuuhhhh capeknyaaaaa.... ucap ajeng yang keluar dari mobil dengan mengangkat kedua tangannya
sama he he he ucapku dengan senyum cengengesan, didekatinya aku dan kami berciuman di depan posko KKN kami.
Sudah dua aku berikan, yang satunya buat suamiku nanti hi hi hi ucap ajeng yang langsung berjalan didepanku, kuraih tangannya.
jeng, jika kamu baru pertama kali kenapa waktu kamu kulum punyaku ndak ada rasa sakit? ucapku
ketahuan dah pernah ya? Hi hi hi ucapnya. Aku hanya tersenyum dan menggaruk-garuk kepala belakangku
latihan pake mentimun, tahu sendiri kan kalau teman-temanku semuanya pemain. Aku sebenarnya risih, tapi temanku ngajari aku begitu. Di depan aku jaim, tapi pas dikamar aku latihan sendiri hihihi ucapnya, kukecup kembali bibirnya dan dia tersenyum
terima kasih, ini adalah kenangan terindahku bisiknya
Kami kemudian masuk ke dalam posko, tampak sepi dan hening hanya suara dengkuran yang aku dengar. Ajeng langsung merendam pakaiannya dan aku berganti pakaian dan tidur hingga pagi menejelang.
niiiih.... tahu kan? ucap ajeng, yang duduk dengan membawa segelas air putih tepat disebelahku. Menunjukan sebuah pil yang masih terbungkus. Ya, aku bangun kesiangan dan langsung ngopi dan menyulut dunhill di depan posko. Teman-temanku yang lain semuanya pergi tamasya, menikmati hari-hari terakhir KKN.
itu kan? ucapku
ssssssttttt.... pil KB, aku kan dah janji sama kamu hihihi ucapnya dan kemudian meminumnya
Hari berganti aku dan teman-teman KKN-ku terus menikmati masa-masa terakhir di desa ini. Dan Well well well wewe gombel, KKN pun berakhir. Sedih juga ketika aku harus berpisah dengan mereka. Apalagi setelah kebersamaan dengan mereka selama 6 minggu. Tapi mau tidak mau semuanya harus berakhir dan berpisah.
Kini aku sudah dirumah, ibu tidak ada dirumah apalagi ayahku. Ibu sudah aku kabari kalau KKN-ku sudah selesai namun ibu masih harus di rumah kakek. Ayah, entalah apa yang dia pikirkan dan lakukan sekarang. Hari demi hari sudah aku lalui, kadang aku tersenyum kadang aku malu. Ingatanku kembali ketika aku pertama kali dengan Ibu, kemudian tante ima, mbak maya, tante wardani, mbak erlina, mbak echa, mbak ela dan terakhir adalah ajeng. Aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku mengingat semua kejadian yang telah terjadi. Aku duduk termenung dan senyum-senyum sendiri di pinggir tempat tidurku. Ingatanku pun kembali ke masa dimana aku mulai mengetahui kelakuan ayah, bagaimana dia dan om nico memperlakukan tante war dan juga orang-orang disekitarnya. Kakek wicaksono dan nenek mahesa pun masuk kedalam ingatanku. Mbak erlina anak dari KS, mbak ara anak dari si buku. Aneh juga kan? Seiring berjalannya waktu aku semakin menemukan banyak petunjuk.
Pada saat langit berwarna pelangi
Seribu doa terucap
Di cermin darat untuk sang rembulan
Sudah aku pecahkan, dan aku sudah tahu tempat cermin darat untuk sang rembulan, adalah sebuah danau. Jika benar, mereka akan bertemu di malam tahun baru tepatnya di perumahan ELITE tempat dimana arghhhh kenapa harus nama itu kembali muncul.
Im on my way Im on my waaaaay home sweet home. Ringtone sematpon. Ibu
Ya bu
kamu sudah pulang nak, maaf ibu tetap dirumah kakek sampai besok minggu. Bagaimana KKN kamu?
baik, bu. Ndak papa bu asal ibu aman disana
Kepingin ndak?
Eh... ndak bu
dapat ya disana?
Ibu maaf
ndak papa, yang penting kamu tidak menjadi penjahat saja hi hi hi
ndak lah bu
ya sudah, ibu mau kumpul-kumpul lagi sama pakdhe dan tante kamu mereka semua ada disini. Oh iya dia lagi perjalanan dinas selama dua bulan sampai besok minggu depan, wong pas ibu minta ijin malah dia yang nyaranin ibu suruh keruma kakek hi hi hi
iya bu, salam buat mereka. Begitu ya bu, baguslah kalau begitu rumah ini jadi damai
iya iya, lebih damai lagi kalau ada ibu kan?
iya sih he he he
dah dulu ya sayang, dadah sayang muach
muach juga
Hari berganti, sejak aku tiba hari senin di rumah. Tak ada yang aku kerjakan selain tidur, bangun, makan nonton TV dan sedikit bokep. Indah dan enak bukan, semua tersedia dirumah, aku sekarang menjadi anak rumahan seperti yang lainnya. Tak pernah aku membuka BBM-ku kecuali ada pesan masuk, sekalipun ada pesan masuk aku hanya membalas seperlunya saja dan tak pernah aku membuka update status dari kontak-kontak BBM-ku. Malas! Kalau harus membaca namanya. Aku sadar aku salah, tapi aku sudah bertekad untuk berhenti berharap dan mundur!
Hingga di sabtu pagi ini aku keluar untuk membeli rokok. Maklumlah sehari bisa satu bungkus dunhill karena tidak ada kerjaan dan hanya bermalas-malasan saja. Menunggu ya hanya itu yang aku bisa lakukan, tak ada informasi tambahan dari emaiil dan sematpon KS yang membuatku tak bisa bergerak lebi jauh lagi. Aku hanya memikirkan jalan supaya aku bisa berada di danau itu untuk mengetahui siasat mereka.
berapa bu? ucapku di depan warung
17.200 mas ucap ibu warung
Ku ambil dompetku, ku buka uangku hanya 17.000,-. Di dompetku ada saku kecil dengan penutup perekat yang sudah lama sekali tidak pernah aku buka. Ketika aku buka bukannya menemukan uang malah menemukan kalung monel dan sebuah gantungan cincin. Aku malah bingung, kenapa ada kalung dalam dompetku.
Bu kurang dua ratus nanti aku balik lagi ndak papa ya bu? ucapku
Ya ndak papa, biasanya juga beli disini kok ya bisa kurang to mas? ucap ibu warung
Hehehe biasa bu, lagi ndak dapat uang saku ucapku
Aku kemudian kembali ke rumah, dengan sejuta pertanyaan tentang kalung ini. entah ini kalung siapa, aku hanya memandangnya ketika aku duduk di meja komputerku. Tak pernah aku ingat, kalung ini milik siapa. Kuletakan kalung itu di atas meja komputerku. Hingga malam menjelang karena tak ada pekerjaan apapun aku kemudian pergi ketempat dimana aku bisa melihat rembulan. Tempat dimana aku mengajak ibu dan bu di... arghhh... ku tancap gas dan sampailah aku disini. Aku duduk di bangku yang biasa aku duduki. diujung bangku dengan sekaleng W&A dan dunhill menemani kesendirianku.
Ar.... ucap seorang wanita.
Aku menoleh ke arah suara itu. Aku memandangnya setelah sekian lama aku tak berjumpa dengannya. Hanya suaranya yang terakhir aku dengar dari dalam telepon ketika aku memutuskan untuk menjadimahasiswa yang baik. Ya dia bu dian.
Eh.... ucapku terkejut
Boleh aku duduk ucapnya pelan
Silahkan bu, saya juga sudah selesai kok ucapku sambil berdiri
Saya pulang dulu bu, silahkan dipakai bangkunya ucapku tersenyum kepadanya dan kemudian melangkah pergi membelakanginya
AKU MOHON JANGAN PERGI LAGI! AKU MOHON!
Aku tidak ingin berpisah denganmu lagi untuk waktu yang lama, sudah cukup bagiku sekali saja berpisah darimu dan melihatmu menghilang dari kaca jendela bis
AKU MOHOOOOOOOOOOOOOOON ARYAAAAAAAAAAAAAAAAAA hiks hiks hiks hiks hiks hiks ucapnya terisak, ucapannya membuatku berhenti melangkah
jangan pergi lagi hiks hiks hiks jangaaaan hiks hiks hiks aryaaaa hiks hiks hiks isaknya
Bis? bathinku
Aku menoleh ke arah wanita yang terduduk dengan kedua kakinya menekuk kebelakang. Wajahnya tertunduk melihat kelantai jalan ini. Kedua tangannya menutupi wajahnya, dapat kulihat air mata mengalir dari sela-sela jarinya dan menetes kebawah. Ingatanku kembali kemasa itu, masa dimana aku....