Lanjutan nya.
Ko hadi membalikkan tubuh ku, sekarang tubuh kami berganti posisi, tubuhnya berada diatas tubuh ku kemudian ia memutar tubuh nya hingga posisi kami saling berhadapan, aku dan dia saling menatap dan saling memberi senyum.
Ko hadi mengecup kening ku dan membelai rambut ku, dia ingin membuat ku nyaman dan tenang saat berada di posisi sekarang ini.
Aku mengelus punggung nya meresapi rasa nyaman yang hadir saat ia membelai dan mengecup kening ku.
"Kamu sudah siap dik, kamu rileks semua pikiran dan tubuh mu".
"Lakukan lah ko".
"Tahan ya dik, ini akan sakit rasa nya".
Aku mengangguk dan memejamkan mata, menanti dengan penuh kepasrahan, menyerahkan harta yang paling berharga di tubuh ku untuk orang yang sangat aku sayangi.
Ko hadi membuka paha ku dan melebarkan nya, dia menggenggam penis nya yang sedari tadi tegang dan menggesek-gesekkan terlebih dahulu di bibir vagina ku.
Aku mendesah dan menggigil saat merasakan gesekan kelamin kami bersentuhan desiran nafsu ku bangkit dengan cepat membuat vagina ku sudah banjir dan becek kembali.
"Dik, koko masukin ya".
Aku diam dan hanya mengangguk sambil memejamkan mata berusaha menikmati rasa saat penis nya memasuki tubuh ku.
Ko hadi mulai mengepaskan penis nya di lubang vagina ku, di dorong nya perlahan sambil terus ia memegangi penis nya agar tidak keluar jalur nya.
"Aakkhhh...".
Aku menjerit seketika saat penis nya telah menerobos lubang vagina ku yang kecil dan sempit, terasa perih dan penuh di dalam vagina ku.
Ko hadi menghentikan sesaat sambil ia mencium kening ku dan mencoba memberiku ketenangan.
"Tahan dik".
"Iya ko lakukan lah".
Ko hadi mendorong penis nya dengan kuat hingga merobek selaput darah ku, air mata tak terasa keluar dari kedua sudut mata ku, perih dan seperti teriris-iris saat penis koko menghujam dalam merobek keperawanan ku.
"Aaaaaawwwww.... Perih ko".
Seluruh penis koko telah tertanam di dalam vagina ku, darah perawan ku mengalir dari sela-sela alat kelamin kami berdua, aku meremas dan menarik bed cover untuk menahan rasa perih di vagina ku.
Ko hadi mencium bibir ku dengan lembut, dia membisikan kata yang membuat aku semakin sayang pada nya, "Tubuh mu adalah tubuh ku, sekarang kita sudah jadi satu, koko cinta kamu dik". Aku memeluk tubuh nya dengan erat kurasakan kelamin kami menjadi satu seperti yang ia katakan barusan.
Ko hadi mendiamkan sebentar biar vagina ku bisa beradaptasi dengan penis nya, tangan nya meraih dagu ku dan kembali ia mencium ku dengan ciuman yang lembut.
Perlahan-lahan ia menggerakkan pinggul nya, memaju mundurkan penis nya dengan perlahan sambil memperhatikan ekspresi ku. Aku mengernyitkan alis, rasa perih sedikit berkurang rasa nya saat cairan di tubuh ku semakin banyak melumasi nya.
Ko hadi mulai menambah kecepatan sodokan nya, ekspresi kenikmatan kami berdua meningkatkan birahi kami. Aku sudah bisa menikmati persetubuhan ini, rasa perih yang kurasakan sedikit-sedikit berkurang berganti rasa nikmat yang sulit aku rasakan seumur hidup ku.
"Aaaaahhhhhh....Uuuuuuhhhh....Oooooooohhhhhh".
Aku mendesah menikmati pergesekan penis nya dan vagina ku sesekali kurasakan testis nya membentur dan menghentak itil ku.
Plok...plok...plok...plok
plok...plok...plok...plok
Plok...plok...plok...plok
Suara benturan pinggul kami berdua saat penis nya mengocok dan memompa vagina ku, berbagai kemampuan yang ia ketahui telah ia gunakan
aku mengapitkan kedua kaki ku ke pinggul nya.
Setelah melakukan beberapa kali pompaan dan kocokan, tubuh ku bergetar kembali dan jantung ku semakin tak menentu degup nya, aku seperti melayang dan seluruh tubuh ku terasa ringan, desakan cairan dari dalam tubuh ku seketika akan meledak.
"Ko hadi.... Lebih kencang dan cepat, adik mau pipis lagi".
Aku berteriak memanggil nama nya, dia memompa tubuh ku semakin cepat hingga aku keluar untuk kedua kali nya.
"SEEEERRRRR....SEEEERRRR....SEEEERRRR...".
Tubuh ku lunglai, vagina ku berkedut-kedutan saat seluruh cairan kenikmatan ku meledak dari dalam kemaluan ku.
Sementara ko hadi diatas makin mempercepat sodokan dan pompaan nya, nafas nya semakin memburu, ritme kocokan nya semakin meningkat ia mengejar klimaks nya yang akan datang sebentar lagi, sambil meneriakan nama ku ia mengeluarkan penis nya dari vagina ku dan mengocok nya dengan tangan nya sendiri dan mengarahkan penis nya ke buah dada ku.
Sesaat kemudian......
"Aaaaaarrrrgggghhhh.... Dik tina...Koko sampai....".
CROOOOTTTT....CROOOOTTTT....CROOOOOTTTT.....CROOOTTTT....CROOOOTTTT....
Sperma ko hadi meluncur deras dari penis nya, cairan putih kental itu keluar banyak 3 sampai 5 kali semprotan nya mengenai buah dada hingga sebagian sampai ke dagu dan bibir ku yang mungil.
Aku melihat ko hadi langsung lemas merebahkan tubuh nya ke samping kanan ku, ia tersenyum dan kemudian mencium kening ku dan meraih kepala ku kemudian meletakkan nya ke dada nya yang bidang.
Aku dengan manja mengelus dan membelai dada nya yang bidang, sementara tangan kanan ko hadi mengelus dan membelai rambut ku, kenyamanan, ketenangan, dan kedamaian membuat hari itu special, bagaikan honney moon kami.
(bersambung)
Ko hadi membalikkan tubuh ku, sekarang tubuh kami berganti posisi, tubuhnya berada diatas tubuh ku kemudian ia memutar tubuh nya hingga posisi kami saling berhadapan, aku dan dia saling menatap dan saling memberi senyum.
Ko hadi mengecup kening ku dan membelai rambut ku, dia ingin membuat ku nyaman dan tenang saat berada di posisi sekarang ini.
Aku mengelus punggung nya meresapi rasa nyaman yang hadir saat ia membelai dan mengecup kening ku.
"Kamu sudah siap dik, kamu rileks semua pikiran dan tubuh mu".
"Lakukan lah ko".
"Tahan ya dik, ini akan sakit rasa nya".
Aku mengangguk dan memejamkan mata, menanti dengan penuh kepasrahan, menyerahkan harta yang paling berharga di tubuh ku untuk orang yang sangat aku sayangi.
Ko hadi membuka paha ku dan melebarkan nya, dia menggenggam penis nya yang sedari tadi tegang dan menggesek-gesekkan terlebih dahulu di bibir vagina ku.
Aku mendesah dan menggigil saat merasakan gesekan kelamin kami bersentuhan desiran nafsu ku bangkit dengan cepat membuat vagina ku sudah banjir dan becek kembali.
"Dik, koko masukin ya".
Aku diam dan hanya mengangguk sambil memejamkan mata berusaha menikmati rasa saat penis nya memasuki tubuh ku.
Ko hadi mulai mengepaskan penis nya di lubang vagina ku, di dorong nya perlahan sambil terus ia memegangi penis nya agar tidak keluar jalur nya.
"Aakkhhh...".
Aku menjerit seketika saat penis nya telah menerobos lubang vagina ku yang kecil dan sempit, terasa perih dan penuh di dalam vagina ku.
Ko hadi menghentikan sesaat sambil ia mencium kening ku dan mencoba memberiku ketenangan.
"Tahan dik".
"Iya ko lakukan lah".
Ko hadi mendorong penis nya dengan kuat hingga merobek selaput darah ku, air mata tak terasa keluar dari kedua sudut mata ku, perih dan seperti teriris-iris saat penis koko menghujam dalam merobek keperawanan ku.
"Aaaaaawwwww.... Perih ko".
Seluruh penis koko telah tertanam di dalam vagina ku, darah perawan ku mengalir dari sela-sela alat kelamin kami berdua, aku meremas dan menarik bed cover untuk menahan rasa perih di vagina ku.
Ko hadi mencium bibir ku dengan lembut, dia membisikan kata yang membuat aku semakin sayang pada nya, "Tubuh mu adalah tubuh ku, sekarang kita sudah jadi satu, koko cinta kamu dik". Aku memeluk tubuh nya dengan erat kurasakan kelamin kami menjadi satu seperti yang ia katakan barusan.
Ko hadi mendiamkan sebentar biar vagina ku bisa beradaptasi dengan penis nya, tangan nya meraih dagu ku dan kembali ia mencium ku dengan ciuman yang lembut.
Perlahan-lahan ia menggerakkan pinggul nya, memaju mundurkan penis nya dengan perlahan sambil memperhatikan ekspresi ku. Aku mengernyitkan alis, rasa perih sedikit berkurang rasa nya saat cairan di tubuh ku semakin banyak melumasi nya.
Ko hadi mulai menambah kecepatan sodokan nya, ekspresi kenikmatan kami berdua meningkatkan birahi kami. Aku sudah bisa menikmati persetubuhan ini, rasa perih yang kurasakan sedikit-sedikit berkurang berganti rasa nikmat yang sulit aku rasakan seumur hidup ku.
"Aaaaahhhhhh....Uuuuuuhhhh....Oooooooohhhhhh".
Aku mendesah menikmati pergesekan penis nya dan vagina ku sesekali kurasakan testis nya membentur dan menghentak itil ku.
Plok...plok...plok...plok
plok...plok...plok...plok
Plok...plok...plok...plok
Suara benturan pinggul kami berdua saat penis nya mengocok dan memompa vagina ku, berbagai kemampuan yang ia ketahui telah ia gunakan
aku mengapitkan kedua kaki ku ke pinggul nya.
Setelah melakukan beberapa kali pompaan dan kocokan, tubuh ku bergetar kembali dan jantung ku semakin tak menentu degup nya, aku seperti melayang dan seluruh tubuh ku terasa ringan, desakan cairan dari dalam tubuh ku seketika akan meledak.
"Ko hadi.... Lebih kencang dan cepat, adik mau pipis lagi".
Aku berteriak memanggil nama nya, dia memompa tubuh ku semakin cepat hingga aku keluar untuk kedua kali nya.
"SEEEERRRRR....SEEEERRRR....SEEEERRRR...".
Tubuh ku lunglai, vagina ku berkedut-kedutan saat seluruh cairan kenikmatan ku meledak dari dalam kemaluan ku.
Sementara ko hadi diatas makin mempercepat sodokan dan pompaan nya, nafas nya semakin memburu, ritme kocokan nya semakin meningkat ia mengejar klimaks nya yang akan datang sebentar lagi, sambil meneriakan nama ku ia mengeluarkan penis nya dari vagina ku dan mengocok nya dengan tangan nya sendiri dan mengarahkan penis nya ke buah dada ku.
Sesaat kemudian......
"Aaaaaarrrrgggghhhh.... Dik tina...Koko sampai....".
CROOOOTTTT....CROOOOTTTT....CROOOOOTTTT.....CROOOTTTT....CROOOOTTTT....
Sperma ko hadi meluncur deras dari penis nya, cairan putih kental itu keluar banyak 3 sampai 5 kali semprotan nya mengenai buah dada hingga sebagian sampai ke dagu dan bibir ku yang mungil.
Aku melihat ko hadi langsung lemas merebahkan tubuh nya ke samping kanan ku, ia tersenyum dan kemudian mencium kening ku dan meraih kepala ku kemudian meletakkan nya ke dada nya yang bidang.
Aku dengan manja mengelus dan membelai dada nya yang bidang, sementara tangan kanan ko hadi mengelus dan membelai rambut ku, kenyamanan, ketenangan, dan kedamaian membuat hari itu special, bagaikan honney moon kami.
------- ¤¤¤¤¤¤¤ -------
(bersambung)
Terakhir diubah: