Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mika (mulustrasi)

Awkward. Sangat awkward. Tiba-tiba ditarik kembali masuk kedalam lift sedikit membingungkan buat gue. Cuma sedikit, karena selebihnya adalah senang Mika minta ditemenin. Bingung, mau gimana memecahkan es keheningan ini. Ngga tahu mau ngomong apa..haha.

"kamu takut ya tidur sendirian? Kayak anak kecil..." ledek gue. Akhirnya gue memutuskan untuk memulai dengan bercanda.

"iih!" desis Mika sambil mencubit lengan gue.

"kan ngga dijawab, bener yaa?" tanya gue sambil sedikit membungkuk mensejajarkan wajah gue kedepan wajahnya.

"kalo aku jawab iya, trus kenapa? Kalo enggak, terus kenapa?" jawabnya malah menanya balik.

HMM ngambek nih sepertinya.

"kamu gemes deh kalo ngambek gitu" respon gue sambil mencolek lembut hidungnya. Itu membuatnya tersipu malu.

"akutuh ngga takut Jay, cuma males sendirian...masih pengen ada temennya malem-malem gini. Aku minta kamu nemenin aku ngobrol sambil kita nonton TV aja kok" jawabnya panjang lebar.

"yah tahu gitu tadi kita mampir ke minimarket aja dulu, beli makanan kecil sama minuman"

"ngapain? Kan ada minibar" mika terlihat bingung.

"Iih kan mahal?!" protes gue rasionalis. Ogah bayar lebih...

"Jay, kan semua dibayarin kantor...masa kamu anak lama nggak tahu? Hahahaha" ledeknya lalu tertawa lepas. Jujur gue beneran ga tahu, selama ini selalu menghindari menyentuh minibar karena ngga mau bayar mahal dari kantong sendiri. Eh ternyata bisa dibayarin kantor, asem.

TING

Lift sampai lantai 18, gue dan mika sama-sama terdiam ngga ada yang mau keluar duluan. Sepertinya kita sedang memikirkan hal yang sama...

"Jay, kalo ada yang lihat kita berdua, gimana ya?" tanyanya was-was. Kan bener sama pikiran kita..haha.

"yaudah gini aja, kamu keluar duluan. Aku tunggu sini sebentar nanti baru nyusul ke kamarmu kalo kamu udah masuk kamar. Kalo ada yang liat, biar ntar aku aja yang cari-cari alasan buat aku sendiri"

"yaudah deh, aku percaya kamu"

Guepun menunggu beberapa saat sebelum akhirnya menyusul Mika. Menunggu yang sebentar itu, terasa sangat lama karena gue kebelet pipis Broooh. Nasiib.

...

Sesampainya dikamar Mika, gue buru-buru permisi ke kamar toilet. Mika hanya tertawa dan meledek gue yang menurut dia seperti anak kecil ekspresinya.

Bodo amat, yang penting gue lega dulu. Hahaha.

Sambil cuci tangan, gue lihat ada pouch kecil yang terbuka, hmm, penasaran apa isinya.

Gue biarkan keran air tetap menyala, untuk menutupi suara gue yang jahil dan penasaran meneliti isi pouch itu. Peralatan make-up, kotak soft lens...dan wah apanih sebuah tempat kecil berbahan silikon warna pink bertuliskan "fun factory". Buka zippernya...wow. Gue langsung bisa mengenalinya, ini wireless egg vibrator! Wah asyik juga nih Mika. Buru-buru gue kembalikan semua seperti semula, lalu keluar kamar toilet seolah ngga habis menemukan sesuatu yang menarik.

ryoVZXMu_o.jpg

WOW. cuma itu yang terlintas dikepala gue saat melihat Mika diatas kasur. God damn, itu body bener-bener bikin kepala atas dan bawah pusing

"lama banget sih kamu!" Mika membuyarkan lamunan gue.

"ih biarin dong."

"lama banget banget samoe aku sempet ganti baju" sambungnya lagi. Eh iya juga ya, dia tadi pake tanktop putih dan jeans, sekarang tank topnya jadi abu-abu.

"ga keliatan ah, kamukan dari tadi pake itu juga" gue berbohong, karena emang ngga tahu harus merespon apa. Hahah.

"ih tadituh putih tahu tank topnya" sungutnya manja sambil duduk bersimpuh diatas kasur.

"kalo tadi aku keluar toilet pas kamu lagi ganti baju, gimana?" tanya gue agak nekat.

"ehm..yaudah, ngga papasih. I mean, aku ngga papa, kan masih pake Bra, kayak pake bikin gitu hitungannya" jawabnya coba menjelaskan.

"ooh.."

"tapi Jay, aku..em..."

"apaan?"

"aku tadi tahu kok, di restoran kamu melihat kedalam tank top, terus itu kamu..."

"itu apa?" gue mulai cengar-cengir.

"iiih kamu senyam senyum mengerikan" Mika tertawa-tawa sambil menutup wajah gue pake bantal.

"aduh aku ngga bisa nafas niih! Kamu mau ngomong apa sih tadi pake itu..itu..?!" gue memaksa Mika menyelesaikan kata-katanya.

"itu...aduh aku malu ngomongnya!"

"penis Mika..udah bilang aja sih!"

"iih malu tahuu!"

"malu tapi kamu emangnya ngga mau?" ledek gue nekat.

"woo emang kamu bisa kasih sekarang?" tantangnya.

"sini tangan kamu" tanpa menunggu responnya, gue tarik tangannya kearah selangkangan gue. Gue biarkan jari-jemarinya meraba penis gue yang masih terkulai dibalim jeans.

"Aaw Jaay iih...eh..wow." pekikan kagetnya berubah menjadi pekikan kagum saat menyadari apayang dia pegang.

Usapan dan rabaan lembut jari jemari Mika dari balik jeans berhasil membuat penis gue menjadi semakin keras.

"Mika, aku tadi juga lihat sesuatu di kamar mandi"

"eh, apa?" tanyanya sambil menarik tangannya mundur dari selangkangan gue. Ucapan gue tampaknya mengagetkan Mika.

"aku lihat mainan kamu, fun factory" ungkap gue singkat sambil tersenyum licik...(mesum kali Jay maksudlu).

"eeeehhhhh?! Aaah! Kamu ngapain kok bisa lihaaattt?!" mika panik dan manyun. Dia terlihat menggemaskan kalo kayak gini!

Dengan segala kenekatan yang gue punya, gue beranikan mencium bibirnya yang masih manyun. Lucky me, dia merespon dengan membuka bibirnya. Lidah kami saling berpautan, diselingi dengan saling menghisap bibir bergantian. Bibirnya yang tipis dan lembut, terasa sangat kenyal. Ludah kami saling tertukar seiring panasnya ciuman kami.

Slurpp..slurpp..Mmhh..slurp..muah.

Setiap lidah gue masuk kemulutnya, habis pasti dia sedot-sedot. Well, lidah aja udah gini, gimana gue kasih yang dibawah entar..pikir gue sambil menikmati semuanya.

Ciuman kami menjadi semakin panas, tangan mika mengacak-acak rambut gue. Sementara itu tangan gue menyelinap masuk kedalam tanktop dan celananya.

Dengan satu gerakan lincah, gue berhasil melepaskan pengait branya.

Mika melepaskan pagutan bibirnya dan bersiap melepas tanktopnya.

"no no..iranay (ngga perlu, jap)" cegah gue sambil sedikit pamer nihon-go yang gue bisa. "Kamu lepas bra-nya aja, tanpa buka tanktop" pinta gue.

Mika menuruti permintaan gue, dengan cekatan dia keluarkan bra-nya dari dalam tanktop lalu dilempar begitu saja sembarangan.

Dari balik tanktop terlihat jelas nipple yang sudah mengeras. Dalam kondisi masih terbungkus gue serbu toket Mika. Tangan gue meremas-remas kasar toket kirinya sementara puting toket kanan gue gigit-gigit lembut.

"enngh...Jay..." mika mendesah keenakan. Tangannya kembali mengacak-acak rambut gue sambil menekan-nekan kepala gue lebih dalam kedadanya.

Bergantian gue nikmati meremas kasar dan menggigit-gigit toket Mika. Desahan-desahan menahan nikmat dan gerakan badannya yang tidak karuan membuat gue semakin bernafsu. Nafas mika semakin tersenggal-senggal dan dia semakin dikuasai birahinya. Tangan gue diarahkan masuk kedalam toket untuk langsung meremas kasar tanpa ada tanktop yang membatasi.

"sshhh...kyaaa..." jeritnya tertahan saat telapak tangan gue yang kasar menyentuh putingnya yang sudah keras. Demikian juga toketnya, semakin lama gue remas-remas rasanya menjadi semakin keras dan padat!

Semena-mena gue remas toketnya dan gue pilin putingnya. Mika terlihat menikmati. Matanya terlihat sayu, nafasnya tersenggal-senggal dan terkadang mulitnya menganga atau menggigit bibirnya sendiri menahan nikmat yang menjalari tubuhnya.

Ciuman gue turun kearah leher, gue ciumin lembut leher jenjangnya. Sesekali gue hembuskan nafas gue ketelinganya. Sebagai responnya dia akan mendesah manja atau terkadang menjambak rambut gue.

Tidak selesai disitu, tangan gue mulai menyelinap kebawah, masuk kedalam jelananya. Hangat dan sudah mulai basah. Dari luar celana dalamnya gue tekan-tekan klitorisnya, Mika semakin menggelinjang dan meracau tidak karuan.

"Jaya..please..." desahnya manja.

Gue ngga jawab, malah gue semaik beringas, kini gue masukin jari gue kedalam celananya. Gue elus-elus halus klitorisnya yang mencuat diantara pipi tembam vaginanya. Terasa ada sedikit bulu-bulu halus terselip diantara jemari gue dibawah sana.

Nafasnya semakin tidak beraturan. Rangsangan yang gue berikan dileher, toket dan vaginanya tampaknya membuat dia kesulitan mengatur nafas.

"Jaya..pleaaase...aaaahhh!" mika tiba-tiba menjerit dan badannya bergetar hebat. Jari gue terasa diguyur cairan deras. Buru-buru gue buka celananya. Orgasme mika membuat badanya melenting dan bergetar hebat. Pantatnya yang terangkat memudahkan gue melucuti celananya.

Tanpa melepas remasan gue ke toketnya, kini kepala gue sudah berhadapan dengan vaginanya. Squirting. This is it, bukan cuma di-film JAV doang, akhirnya gue bisa lihat seorang gadis jepang squirting didepan muka gue. Sangat gue nikmati cairan orgasmenya. Mika terkulai lemas dan gue masih terus membersihkan selangkangannya dari cairan orgasmenya sendiri.

"ngghh..." sesekali dia mendesah nikmat saat lidah gue menyapu klitorisnya.

Gue tinggalkan mika terkulai lemas diranjangnya. Bra dan celananya berserakan dilantai. Ngga kok, gue ngga berhenti disitu. Gue tinggalin mika ke kamar mandi sebentar, gue ambil mainannya.

Matanya terbelalak bersemangat saat gue sodorkan egg-vibrator didepan wajahnya. Seolah tahu apa yang akan gue lakukan, dia segera merebut, mengulum mainannya dan bangun lalu bertumpu pada dengkulnya. Tangannya dengan cekatan melepaskan celana gue.

"Ngghhh whoaaa! Sukoooiii!" pekiknya saat melihat penis gue sudah mengacung. Vibratornya sampai terjatuh dari mulutnya. Mika mengukur-ukur penis gue dengan tangannya. Dia terligat sangat excited mengukur dengan jengkal tangannya, mensejajarkan oenis gue dengan wajahnya.

"Jaya, impressive!" pujinya sambil menempelkan ujung penis gue ke alisnya..pangkal penis gue menempel didagunya.

"Let see if I can make it disappear" ujarnya singkat sebelum mulai menciumi penis gue.

"cup..sluurp..slurp..slurp..." mulutnya penuh sesak oleh penis gue, liurnya menetes-netes menjadi pelicin tangan lembutnya yang mengocok batang penis.

Tiba-tiba dia mendorong gue mundur, memberinya ruang lebih leluasa untuk bergerak maju mundur. Bukan hanya kepalanya yang dia gerakkan maju mundur, tapi segenap badannya ikut bergerak.

Tidak tinggal diam, gue cari-cari egg-vibrator yang tadi dia jatuhkan. Gue masukkan mainan itu kedalam vaginanya.

"Sluurp..ngghhkkk!" mika tercekat, matanya menatap manja keatas, kearah gue.

"Puah..what are you gonna do?!" tanyanya sambil tersenyum.

"You'll like it. Just continue!" pinta gue sambil kembali memasukkan penis gue kemulutnya.

"Nghhakk...aakhh..akhh...akhh.." mika terlihat menikmati penis gue yang mentok didalam mulutnya.

Bzzztttt. Vibrator mulai gue nyalakan. Badan mika tiba-tiba bergetar lalu dia lepaskan penis gue dari mulutnya.

"kyaaa....!" dia terlihat kewalahanmenerima rangsangan getaran di dalam vaginanya. Kesulitan mika berusaha kembali bertumpu diatas dengkul dan sikutnya, sebelum kembali melahap penis gue.

Badannya bergerak seirama dengan gerakan pinggul gue maju mundur.

"ngghhkk...aaahhkk..ahhkk..ahhk..Ahhhkkkkk!!!" pekiknya tertahan saat gue batang penis gue sepenuhnya lenyap masuk dalam mulutnya. Deepthroat!

BZZZTTTT. Gue naikkan intensitas getaran vibrator.

"Puah...kyaaa!" mika memekik manja lalu terkulai lemas setelah melepas deepthroat gue. Kepayahan badannya hanya tertelungkup lemas diatas kasur sebelum lalu tiba-tiba kembali bergetar hebat.

Ser...serr...serr.... Kembali dia squirting.

Tanpa gue beri waktu istirahat, gue balikkan badannya terlentang. Memudahkan gue untuk deepthroat. Segera gue masukkan kembali penis gue.

Mika awalnya terlihat menolak, namun akhirnya dia membuka mulutnya setelah vibrator gue aktifkan kembali.

"kyaaa...aahkk..ahkk...ahkk..."

Penis gue mulai terasa berkedut, rasanya sebentar lagi gue akan keluar. Gue percepat gerakankeluar masuk. Mika sepertinya mengerti apa yang akan terjadi, masih dengan terkulai lemas, dia membantu dengan menyedot-nyedot penis gue yang ada dimulutnya. Terasa sangat ngilu tapi nikmat. Lidahnya sesekali menggelitik lubang penis gue.

Gue naikkan intensitas vibrator dan gue semakin percepat gerakan pinggul gue memompa mulut dan leher Mika.

Disaat bersamaan, badan mika menggelinjang hebat dan gue tidak kuat lagi menahan ledakan penis gue. Kita orgasme disaat bersamaan.

Gue cabut keluar penis gue, campuran liurnya dan peju gue meleleh-leleh keluar mulut mika.

Tanktop yang dia kenakam basah kuyup oleh keringat, liur dan peju gue yang sudah menjadi satu. So nasty. Kita berdua tapi sangat menikmati sesi foreplay ini.

"Jay, thanks..." ucapnya singkat sebelum menarik selimut dan memejamkan mata.

...

bersambung


PS: yang berisik menyusul ya, males nulis panjang-panjang, belum nyanpe bagian berisiknya. Sorry
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd