Foolish Love series
Perjuangan seorang Istri
Part 3

---------
Disaat mita menuju ke ruangan rawat inap Adam ia begitu kaget melihat bebrapa dokter berkumpul di dalam ruangan itu. Mita pun benar-benar terkejut dengan yang terjadi didalam ruangan itu..................
Mita melihat bebrapa dokter sedang berada di sana terlihat bingung. Lalu.....
" Dok.... Dok..... Dimana saya?...."
" kenapa semua nys gelap dok, kenapa saya tidak bisa menggerakkan kedua kaki saya dok.... Ada apa dengan saya..... " terdengar ucapan Adam dengan sangat panik. Dokter pun lalu membawa Adam langsung menuju ke ruang operasi. Mita pun hanya bisa kaget dan terdiam melihat suaminya dibawa ke ruang operasi.
Lamunan mita di putus oleh seorang perawat yang memanggilnya
" mbak... Istrinya Pak Adam kan?" tanya perawat itu
" I... Iya sus, ada apa?" tanya mita dengan suara gemetar.
" mbak mari ikut saya ke ruang dokter Agus" kata suster itu, lalu mita berjalan mengikuti suster itu menuju ke ruangan dokter agus, dokter yang menangani operasi suaminya itu. Setelah menunggu bebrapa saat dokter itu pun datang
" Dengan siapa ini..?" tanya dokter
" Saya Paramitha dok, istri nya mas adam Nugraha." jawab Mita
" Oh... Istrinya adam ya...?"
" baik mbak, jadi seperti ini.... Mohon untuk tidak terkejut ya mbak...." kata dokter itu. Mita pun menyiapkan mental menerima jawaban dari dokter spesialis bedah itu.
" Iya..... Bagaimana dok, kondisi suami saya?" tanya mita. Dokter itu menghela nafas panjang lalu ia mulai berkata
" Jadi kondisi pak Adam Nugraha setelah operasi pertama kemarin malam baik..... Tapi baru hari ini kami menemukan adanya infeksi parah di kaki saudara Adam..... Sehingga kami dari pihak rumah sakit tak punya pilihan lain selain......... Kami harus terpaksa meng AMPUTASI kaki sebelah kiri dari saudara adam...... " kata dokter itu
Duaaarrr.......... Mita pun kaget bagai disambar petir...... Ia masih tak percaya dengan kalimat yang dokter itu sampaikan
" Apa dok....? Bagaimana kondisi mas adam??? " tanya Mita
" Jadi karena infeksi suami mbak harus kami AMPUTASI bagian kaki kiri nya mbak...!!!?" kata dokter itu
" APA....???!!! Amputasi dok.... Apa tidak ada solusi lain dok?" tanya Mita bagai tak percaya
" Mohon maaf mbak, ini adalah solusi satu satunya yang bisa kami buat untuk menyelamatkan suami mbak.... Dan operasi harus segera dilakukan hari ini mbak..... Dikarenakan kami takut jika infeksi nya menyebar ke bagian tubuh lain yang bisa sangat berbahaya" kata dokter. Mita pun benar-benar kaget dan tak menyangka jika separah itu kondisi suaminya.
" Untuk biaya operasi mohon segera dibayarkan mbak.... Agar hari ini kami bisa langsung melakukan tindakan" ucap dokter itu. Mita yang masih percaya tak percaya mendengar ucapan dokter Itu hanya termenung.
" u... U... Un... Untuk biaya operasi nya berapa dok?" tanya Mita.
" untuk biaya Amputasi nya berapa dok?" tanya Mita dengan gemetar
" untuk biayanya sekitar 25 juta mbak.... Mohon segera dilunasi ya.... Karena taruhan nya adalah kondisi Adam mbak. Kalau begitu saya pergi dulu karena ada jadwal " ucap dokter lalu ia bersiap pergi ke ruang operasi, sebelum meninggalkan ruangan nya dokter agus pun berpesan pada Mita
" sekalian ke dokter Tirta aja mbak.... Seperti nya ada hal lain yang mbak perlu diskusikan dengan dokter Tirta " kata dokter agus lalu ia keluar dari ruangan nya. Mita yang terdiam di ruangan itu hanya bisa melamun meratapi nasib nya yang buruk, bahkan sekarang kondisi nya lebih buruk dari biasanya .
Mita tak hanya terjebak dengan situasi suaminya yang akan di Amputasi dan kehilangan 1 kaki nya, namun hal lain yang menjadi sulit bagi Mita adalah bagaimana ia harus mendapatkan uang sebanyak itu. Apalagi kondisi nya saat ini ia adalah pengangguran karena baru saja dipecat dari kedua pekerjaan yang lama ia geluti. Uang tabungan pun tak ada karena sudah dipakai sang suami untuk membeli mobil yang membuatnya kecelakaan dan langsung hilang dalam satu hari.
Namun, saat itu mita terpikirkan perkataan Desi yang meminta mita tak usah malu jika butuh bantuan desi. Mita yang sebenarnya tak ingin merepotkan sahabat nya itu, dengan sangat terpaksa menghubungi Desi untuk meminjam uang dari sahabat nya itu.
" kamu butuh berapa say" tanya Desi.
" mmm..... Kalau ada 25 juta des.... Maaf ya ngerepotin kamu" jawab Mita malu2
" hmmm.... Lumayan juga ya..... Ngga apa2 kok.... Malah aku seneng kalau kamu bergantung sama aku"
" Ok.... Bentar lagi aku transfer say" kata Desi lalu tak lama kemudian uang pun masuk ke rekening Mita dengan nominal 27 juta. Mita pun bingung lalu ia bertanya pada Desi tentang jumlahnya yang kelebihan itu
" memang aku Lebihin sayang..... Itu buat biaya operasi sama buat kamu. Makan, mita sayangku..... Hehehe"
" aku ngga tega kalau kamu makin kurus terus sakit.... Aku juga yang susah Mita....."
" Yaudah aku pamit dulu ya 1 minggu ini........ada orderan ke Amerika" kata Desi. Mita pun sudah paham dengan orderan yang dimaksud sahabat nya itu.
" Makasih Ya.... Desi..... Love you" tulis mita.
Lalu mita segera menuju ke pembayaran dan membayar biaya operasi yang dijadwalkan akan digelar malam ini, mita pun semakin gelisah menanti operasi yang akan segera dilakukan. Ia terlihat hanya mondar mandir didepan ruang rawat ICU di rumah sakit itu.
Akhirnya waktu yang dinantikan pun tiba, pukul 19.00 tepat adam dibawa ke ruang operasi untuk menjalani operasi amputasi kakinya itu. Sedangkan mita hanya bisa menunggu dan berdoa di Bangsal tunggu itu. Mita terlihat sangat khawatir sekaligus gelisah dengan operasi suaminya itu. Lalu tiba-tiba
" selamat malam dek......." sapa seorang dari arah koridor. Mita pun menoleh dan melihat bapak2 yang kemarin ia tabrak itu sedang berjalan dengan kursi roda nya. Bapak itu pun berhenti disamping Mita
" sedang nunggu operasi ya dek....." kata bapak itu dengan nada halus
" emm.... I... Iya pak....." jawab mita tak bisa menutupi rasa gelisah yang mendera nya itu.
" Pasti operasi nya sukses kok dek..... Dokter disini lulusan terbaik kok dek jangan khawatir..... Bapak yakin suami adek akan berhasil melalui semua ini..... Adek sebagai istri harus tabah dan kuat ya dek......." kata bapak itu
" ii.... Iya pak..... Terimakasih " jawab Mita yang kini bisa lebih rileks karena ada teman bicara nya. Setelah pria tadi pergi jadilah Mita kini menunggu suaminya sendirian. Tak lama mita pun justru ketiduran.
Pagi hari setelah ia bangun, Mita langsung menuju ke resepsionis dan bertanya perihal operasi suaminya tadi malam. Kemudian mita langsung menuju ke ruang rawat inap suaminya. Sampai disana mita menangis karena bahagia bercampur sedih. Bahagia melihat operasi suaminya sukses namun sedih karena sekarang kaki suaminya tinggal 1 yang masih utuh. Namun mita mencoba menghibur diri dan memberi semangat pada suaminya.
" Papa...... Semoga cepet sembuh ya.." kata Mita sambil menggengam tangan suaminya yang masih tertidur karena efek obat bius saat operasi itu. Mita pun mencoba Tanah menghadapi cobaan yang terjadi padanya ini.
Tak berapa lama Mita melihat dan merasakan tangan suaminya mulai bergerak
" mas..... Mas adam udah bangun?" tanya mita
" mmmm..... MITA.... +?!! ini mita kan???!" tanya Adam yang terlihat bingung.
" Kita dimana Mit?"
" kok tempat nya gelap begini??" tanya adam. Mita pun kebingungan dengan pertanyaan suaminya itu
" gelap gimana mas?? ini siang gini..... Jangan bercanda dong mas " kata Mita pada Adam
" Beneran mit gelap.... Aku ngga bisa lihat apa2 mit..... Kenapa ini m?" kata adam sambil merintih. Mita yang panik dan bingung dengan keadaan suaminya langsung berlari memanggil dokter. Tak lama kemudian dokter itu pun datang dan langsung memeriksa keadaan Adam.
" kenapa dok dengan suami saya ", tanya mita dengan gelisah
" hmmm.... Sepertinya benar dugaan saya mbak..... Kalau begitu saya coba periksa lebih detail lagi"
" sus..... Bawa pasien ke ruangan saya" kata dokter itu yang kebetulan adalah dokter Mata yang belum sempat mita temui tempo hari. Mita pun mengikuti mereka dan diminta untuk menunggu di depan ruangan dokter itu. Mita pun menunggu dengan is penuh kegelisahan, ia khawatir dengan yang terjadi pada suaminya itu. Disaat mita sedang menunggu di Bangsal mata, tiba2 ia dipanggil oleh salah seorang suster untuk ikut dengan nya ke ruangan dokter bedah yang mengoprasi Adam kemarin.
Didalam ruangan dokter
" ada apa dok? Bagaimana hasil operasi suami saya?" tanya Mita
" jadi operasi saudara Adam berjalan sukses bu.... Kaki kiri saudara adam berhasil kami amputasi dengan sempurna...... Tapi......" kata dokter itu
" Tapi kenapa dok?" tanya Mita mulai khawatir karena melihat dokter itu seperti memendam sesuatu di pikirannya.
" saya harap mbak siap dengan yang akan saya katakan " kata dokter itu
" i.... I.. Iya dok " jawab Mita dengan sangat gugup.
" apakah mbak dan suami sudah punya momongan?" tanya dokter itu
" be.... Belum dok... Ada apa ya?" jawab Mita.
"huufffttt........." dokter itu terlihat mengambil nafas berat
" jadi sungguh kami merasa menyesal harus mengatakan Ini pada mbak...."
" Tapi dari operasi kemarin kami temukan kerusakan pada salah satu testis saudara Adam..... Meski kami coba sekuat tenaga untuk menangani nya tapi kami hanya bisa memperbaiki saluran kencing saudara Adam saja..... Dan dengan sangat menyesal kami katakan jika saluran sperma saudara adam rusak sepenuhnya sehingga saudara adam tidak bisa lagi mengeluarkan sperma " kata dokter itu menjelaskan kondisi adam.
Duuuaaarrrrrr.......... Bagaikan disambar petir Mita pun kaget setengah mati mendengar perkataan dari dokter yang mengatakan jika suaminya dinyatakan mandul. Mita pun kembali menanyakan pada dokter apakah ada solusi dengan masalah itu, namun dokter menjelaskan jika tidak ada solusi dari masalah. Mita pun berjalan keluar ruangan dokter itu sambil berjalan linglung. Ia tak percaya dengan apa yang terjadi padanya itu. Bagaimana ia bisa memiliki keturunan jika suaminya sudah dinyatakan tak bisa mempunyai anak. Mita merasa sedih luar biasa. Namun saat itu ia tak banyak waktu karena setelah keluar dari ruang dokter bedah itu kini Mita sudah disambut oleh seorang suster yang langsung membawanya ke ruangan dokter mata yang tadi memeriksa suaminya. Tak lama mita pun masuk ke ruangan itu.
" bagaimana dok kondisi suami saya" tanya Mita masih dalam keadaan hati yang sedih
" mohon maaf nyonya.... Jika kami dengan sangat menyesal harus mengatakan hal ini pada nyonya....." kata dokter itu, yang membuat mita makin gelisah karena perkataan awal nya mirip dengan dokter bedah tadi yang artinya hal buruk pasti terjadi pada suaminya
" bb... Ba.... Bagaimana keadaan suami saya dok? " tanya mita
" setelah menjalani observasi dengan menyeluruh dan hati-hati kami menemukan jika kondisi kornea mata saudara Adam mengalami kerusakan secara penuh..... Sehingga saat ini bisa kami katakan suami nyonya mengalami kebutaan total " kata dokter itu. Seketika air mata mengalir dari Mata mita. Mita merasa sangat sedih dengan kondisi suaminya yang ternyata sangat buruk setelah kecelakaan itu.
" lalu.... Bagaimana solusi nya dok? " tanya mita bagai tak ada harapan lagi.
" sebenarnya masih ada kemungkinan suami ibu untuk bisa melihat normal kembali........" kata dokter
" bagaimana dok.....?" tanya Mita dengan penuh kegelisahan.
" cara satu satunya adalah dengan operasi pergantian kornea mata...
. Namun hal itu sangat mahal..... Selain itu dibutuhkan seorang donor untuk mendonorkan matanya...... Mungkin jika ada pendonor biaya operasi nya sekitar 200 juta..... Tapi kalau tidak ada pendonor biaya nya bisa diatas 2M.. " jawab dokter itu. Yang membuat mita seketika lemas mendengar rincian harga yang dikatakan dokter itu, namun disisi lain ia tak tega melihat suaminya buta.
" terlebih lagi waktu paling lambat untuk operasi nya adalah 20 hari lagi nyonya "kata dokter itu makin membuat Mita merasakan mental nya down. Mita tak tau apa yang harus ia lakukan saat ini maupun kedepan nya. Setelah keluar dari ruang dokter itu mita terduduk di kursi lobby sambil terlihat melamun memikirkan tindakan apa yang harus ia ambil dalam menyelesaikan semua masalah ini.
Saat sedang melamun tiba-tiba
" Ada Apa dek kok kelihatan sedih?" tanya seorang pria paru baya dengan kursi roda itu. Mita pun lalu dasar dengan kehadiran bapak itu
" oh.... Bapak..... Ngga ada apa2 kok pak" jawab Mita dengan penuh kegundahan hati.
" kalau ada masalah bisa cerita aja ke bapak.... Siapa tau bapak bisa bantu adek" kata pria tua itu lembut.
" mmm..... Ngga ada apa2 kok pak" jawab Mita
" apapun masalah yang adek hadapilah dengan positif.... Karena semua masalah pasti ada jalan keluar nya dek..." kata Oris tua. Karena sedang tidak mood untuk ngobrol Mita pun meninggalkan pria tua itu dan berjalan menuju ke kamar rawat inap itu, disana Mita kembali menangis saat melihat suaminya. Mita merasa adalah tugasnya Untuk menjelaskan semua yang terjadi pada suaminya. Namun mita masih ragu bagaimana cara mengatakan nya. Mita pun mencoba tersenyum dan ramah. Ia pun menunggu waktu yang tepat agar tak mengejutkan suaminya. Karena hal itu bisa saja berdampak pada kesehatan suaminya itu. Namun mita juga harus segera bilang karena tenggat waktunya tidak banyak dan ia harus segera mencari uang untuk biayai suaminya.
Mita pun masuk kedalam ruangan suaminya dan terlihat Adam sudah bangun dan duduk di kasur itu
" Mas..... Udah bangun?" tanya Mita
" iya.... Mit.... Aku udah tau dari dokter kalau untuk semetara aku ngga akan bisa melihat" kata Adam yang membuat hati Mita jadi sedih melihat suaminya berkata seperti itu
" i... Iya... Mas.... Aku juga baru aja dari dokter.... Tapi....." kata Mita terpotong
" tapi ini cuma sementara kan mit? Kata dokter aku akan pulih dalam waktu dekat kan??!!" jawab adam yang membuat hati Mita menjadi makin sedih melihat suaminya berkata seperti itu. Mita tau jika dokter tidak memberitahukan yang sesungguhnya pada suaminya itu.
" I... I.. Iya mas... Pasti sembuh " kata mita menjawab sambil menutupi rasa gugup nya, takut Jika suaminya tau bahwa mita harus mencari uang sebanyak itu
Kesibukan mita dalam beberapa hari adalah mengurus semua keperluan suaminya, siang malam mita berada di rumah sakit untuk mengurus suaminya. Meski ia tau kondisi ekonomi mereka makin memburuk apalagi mita sudah tak bekerja lagi. Hal ini yang membuat mita bingung harus mencari uang kemana. Selama bebrapa hari ini Mita sibuk mencari lowongan kerja yang mungkin bisa masuki, namun tak satupun tempat bisa ia dapatkan. Ada bebrapa yang sebenarnya cocok, namun jam kerja nya ber tabrakan dengan waktu Mita harus merawat Adam suaminya. Mita tak ingin merepotkan Desi sehingga ia tak menghubungi Desi dan meminta bantuan finansial, apalagi jumlah yang harus ia dapatkan terbilang fantastis dalam bebrapa waktu kedepan ini.
Hal lain yang membuat Mita stress adalah, ada saatnya dimana rasa sakit di tubuh Adam kambuh, hal itu yang menyebabkan kadang-kadang Adam marah sendiri, kadang ia menyalahkan Mita. Seperti halnya yang terjadi malam ini, setelah makan malam tiba2
Prraaannggggg...........
Adam menjatuhkan piring dari rumah sakit, lalu ia malah marah marah sendiri tak jelas dan menyalahkan pasien disebelah nya. Namun mita hanya bisa pasrah dan berdoa semoga mendapatkan jalan kesembuhan terbaik untuk suaminya.
...............
Hingga siang itu saat mita sedang membawa Adam jalan-jalan di kebun rumah sakit itu, setelah membawa Adam untuk berjemur di sana Mita pun duduk sebuah bangku panjang di kebun yang terlihat sangat asri, indah dan sejuk itu. Karena hembusan angin sejuk yang menerpa Mita pun untuk sejenak bisa melupakan beban di pikirannya dan melihat serta menikmati keindahan pemandangan di sana. Mita terlihat melamun, pikiran nya tidak berada di tempat ini meski tubuh nya berada di sini. Lamunan Mita pun akhirnya terputus setelah......
" Pemandangan disini indah ya dek" terdengar sebuah suara yang tak asing ditelinga wanita cantik itu. Mita pun menoleh kesamping dan benar saja ia bisa melihat bapak yang waktu itu sedang berjalan dengan kursi roda disampingnya.
" Boleh bapak disini sebentar?" tanya bapak itu
" oh.... Iya pak.... Silahkan" jawab Mita dengan halus.
" oh iya... Sudah bebrapa bertemu tapi bapak belum perkenalkan diri bapak ya dek...... Nama bapak Karno dek" kata Pak karno sambil memgulurkan tangan. Mita pun menyambut nya
" Aku Mita pak........" jawab Mita
" Kalau boleh bapak tau..... Adek sebenarnya ada masalah apa?"
" kenapa setiap melihat mata dek mita, bapak melihat guratan kesedihan selalu tergambar di mata mita?!" tanya pak karno. Mita pun ragu untuk menjawab dan hanya diam saja
" ceritakan saja dek mita..... Mungkin bapak yang tua ini bisa sedikit membantu menyelesaikan masalah dek mita.... Apalagi bapak lihat adek sudah bekerja sangat keras dalam merawat suami adek" kata pak karno dengan nada kebapakan nya.
Mita yang selama ini hidup nya termasuk orang yang sangat tertutup entah mengapa kali ini karena beban pikirannya terlalu berat ia membutuhkan tempat untuk ia ber keluh kesah. Dan mita melihat Pak Karno sepertinya adalah orang yang sangat baik dan lembut, sehingga dengan sifat kebapakan nya pak karno akhirnya bisa membuat Mita membuka mulut untuk menyampaikan seluruh kegelisahan dan masalah yang ia alami. Dengan sangat baik pak karno mendengarkan cerita Mita dan memberinya bebrapa nasihat. Mita pun merasa senang karena ada sesorang yang bisa ia jadikan tempat curhat.
Semetara disisi lain pak karno yang merasa sedih karena mendengar cerita tentang kehidupan dan masalah yang sedang dialami wanita cantik ini, hatinya tergugah untuk membantu wanita cantik ini
" oh... Jadi begitu ya Mita.... Saat ini suami mita butuh uang untuk operasi.."
" Kalau begitu BAPAK BISA MEMBANTU dek MITA tapi........."
Mita pun merasa senang bercampur kaget mendengar perkataan Pak karno itu. Mata bulat nya hanya bisa membelalak mendengar perkataan Pak karno.
Namun......... MITA harus mengambil keputusan dan mungkin penawaran pak karno ini adalah yang terbaik baginya
END PART 3
-----------
Apakah penawaran yang dibuat oleh pak karno?
