Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG GADIS PERSEMBAHAN story - Beauty and Beast Series

Untuk next big project suhu sekalian pilih yang mana?


  • Total voters
    589
Status
Please reply by conversation.
GADIS PERSEMBAHAN SERIES

BHyunjin

Julie. 3. Rencana Dimulai
___________________________________________


ME53R43_t.jpg

Julie​



Pak Camat yang sudah selesai makan pun naik ke lantai dua, ia tersenyum melihat baik makanan maupun minuman tadi sudah habis semuanya

" Enak mbak....?" tanya pak Camat

" Eh... Iya pak... Enak...." jawab Julie

" Seger kan mbak minuman nya....? Itu minuman khas daerah sini mbak... Dari rempah rempah juga.... Itu baik buat bikin badan anget dan bisa cegah masuk angin.." jelas pak Camat.

" I.... Iya pak... " jawab Julie, entah mengapa Julie merasakan jika tubuhnya terasa mulai memanas,

meski suhu udara sangat dingin karena hujan yang masih terjadi, tapi entah mengapa Julie merasakan jika tubuhnya mulai berkeringat.


Pak Camat pun hanya tersenyum melihat wajah putih Julie yang mulai memerah itu.

Julie pun mulai merasakan tubuhnya justru semakin panas, keringat mulai mengalir dari kening gadis cantik ini..

" Yaudah mbak.... Bapak turun dulu ya.... Selamat istirahat mbak....." ucap pak Camat lalu ia membawa nampan makan Julie tadi dan turun kembali ke lantai 1
.
.
.

Semetara itu Julie pun memutuskan untuk masuk kedalam kamar nya setelah ia menutup pintu ruang tengah lantai 2 itu, Julie masuk ke kamar dan mengunci pintu kamar nya itu.

Didalam kamar entah mengapa tubuh Julie terasa semakin panas, ia tak tau apakah hal ini merupakan efek dari minuman yang ia tadi minum ataukah ia memang sedang tak enak badan karena sehabis kehujanan tadi.

Julie pun melamun sebentar sambil memikirkan sesuatu, Julie sebenarnya sudah tak betah di tempat ini dan ia ingin segera pulang ke Jakarta.

Tapi disisi lain ia belum berhasil menemukan Citra, Julie pun bertanya tanya tentang apa saja yang sudah dilakukan sahabatnya yang lain di tempat lain.

Sebenarnya Julie sangat ingin menghubungi ketiga sahabat nya tadi, tapi memang sinyal disini benar-benar tak bisa ber kompromi.

" Tak apa lah.... Tinggal malam ini.... Besok udah pulang juga..... Bertahanlah Julie.... Semangat...!!!" ucap gadis cantik itu menyemangati diri nya sendiri.

Akhirnya karena waktu sudah menunjukan hampir setengah 1 malam,

Julie pun mencoba tidur meski tubuhnya terasa semakin panas, bahkan kaos dan tank top yang ia pakai sudah basah oleh keringat nya.


Saat Julie ingin menutup mata untuk tidur ia justru kini merasakan dirinya tak enak badan, seluruh persendian di tubuh Julie terasa kaku dan sakit, tangan kaki dan leher Julie pun terasa seperti tertusuk jarum yang sangat banyak.

Rasa sakit itu semakin menyiksa nya, Julie pun memutuskan untuk mengambil obat antimo yang ia bawa sebelum perjalanan kemarin, ia ingin bisa tidur nyenyak malam ini.

Setelah minum obat dengan efek kantuk itu Julie pun mencoba untuk tidur lagi.

Tapi kini entah mengapa rasa sakit nya semakin terasa dan kini bahkan Julie merasakan sesuatu yang aneh terjadi pada dirinya......

Julie merasakan rasa gatal dan berdenyut luar biasa di kedua payudara nya.

Tanpa sadar tangan Julie pun refleks untuk menyentuh kedua payudara nya dan betapa terkejut nya gadis cantik itu saat ia dengan jelas bisa merasakan jika payudara nya menjadi sangat keras dan tegang dan terasa berdenyut dengan kuat.
.
.

Tanpa sadar Julie pun sedikit meremas dadanya sendiri dan....

" Aahhhh....... Uuuhhhmmmm....ahhhhhh... Ohhhh...... Eemmmhhhh..... ." desah gadis cantik itu

entah mengapa Julie merasakan sensasi aneh dalam dirinya yang belum pernah ia rasakan Julie merasa semakin khawatir terhadap dirinya sendiri, ia sendiri bingung bagaimana hal seperti ini bisa terjadi.
.
.
.

Namun perlahan lahan mata Julie mulai berat karena efek obat tidur di obat yang Julie minum mulai bekerja dan akhirnya Julie pun bisa tertidur dengan pulas.

Sementara itu di kamar pak Camat terlihat pak Camat sedang asyik melakukan sesuatu kegiatan yang sebenarnya selama ini tak pernah ia lakukan.

Dengan ber modal tissu Pak Camat pun mulai mengocok batang kontol raksasa nya itu sambil menjilati sendok yang dipakai Julie tadi.

" Ohhh..... Mbakk julliieee....... Mmmmhhhh..... Mmmm" desah pak Camat sambil mengingat kembali bagaimana kecantikan Julie,

wangi tubuh Julie dan bagaimana bentuk dan ukuran dada Julie yang sempat membuatnya benar-benar sange parah di motor tadi.

Pak Camat pun membayangkan dirinya menikahi Julie dan menggarap nya dengan sangat nikmat di malam pertama.



Akhirnya setelah 20 menit mengocok kontolnya sendiri pak Camat pun mulai gemetar dan

Crrootttt....... Crroootttt...... Crrootttt.........
" Oohhhhh..... Aahhhh......... Mmmm" Pak Camat pun mendesah saat mengalami ejakulasi dari hasil masturbasi nya itu.

Cairan sperma kental yang selama ini ia tahan setelah kematian istrinya kini kembali bisa ia keluarkan...

" Tunggu Aja mbak Julie....." ucap pak Camat dalam hati.
.
.
.


Disaat pak Camat memimpikan bisa mendapatkan Julie disisi lain Julie bermimpi sangat aneh.

Julie bermimpi dirinya dikejar kejar oleh puluhan bahkan ratusan ekor sapi yang sangat ia takuti itu ,

Julie pun bersembunyi di sebuah rumah tapi saat melihat keluar rumah ternyata puluhan hewan lain sudah berada di sana.

Julie yang pada dasarnya takut dengan hewan hidup pun hanya bisa meringkuk di sudut rumah sambil menangis karena terlalu takut.

Dan tak berapa lama tiba-tiba..........


Brraaggggggg..........

Terdengar suara pintu rumah itu didibobrak oleh sapi sapi tersebut dan sapi itu berlari mendekat ke arah Julie

dan...........

" Aaaagggggh........ Hhhhaaahhhh...... Huuffftttt..... Hffffttttttt....." Julie pun terbangun dari mimpi buruk nya itu.

" Huffftt.... Cuma mimpi...." ucap Julie yang baru bangun.

Julie pun merasa lega ternyata hal tadi cuma mimpi buruk yang ia alami karena tak enak badan kemarin. Baru saja Julie lega,


tiba-tiba...

Tokk...... Tokkkk.... Tokk........

" Mbak...... Mbak Julie...... Udah bangun belum....? " terdengar suara ketukan pintu kamar Julie dan panggilan dari pak Camat.

Julie pun segera bangun dan membuka jendela kamar itu yang ternyata diluar sudah sangat terang.

Julie pun membuka kan pintu kamar nya dan benar saja pak Camat sudah berada di depan kamar Julie.



" Mbak Jul.... Mau......." ucapan pak Camat pun terhenti sejenak saat ia dipaksa menelan ludah saat melihat kecantikan Julie di pagi hari yang ternyata sangat cantik.

Apalagi seketika pak Camat terdiam dan tercengang saat melihat tubuh seksi Julie dengan payudara kencang menantang nya itu benar-benar tercetak jelas dibalik kaos putih dan tank top yang ia kenakan yang saat itu benar-benar basah sehingga melekat ke kulit Julie.

Julie pun tak menyadari jika bajunya benar-benar basah seperti baru saja kehujanan, dengan santai nya ia meregangkan tangan nya ke atas yang membuat kedua bukit kembar nya semakin menonjol.
.
.
.
.


Yang jelas membuat batang kemaluan pak Camat langsung berdiri menantang dan siap ia gunakan.

Pak Camat yang malu karena tonjolan nya semakin membesar di balik celana nya pun berbalik arah.

" Ada Apa pak....?" tanya Julie

" Hmm... Anu mbak... Mmm.... Anu..... Mbak jadi survei lagi....?" tanya pak Camat dengan gugup.

Pak Camat yang biasa bicara di depan ribuan orang tanpa merasa gugup pun kini merasa gugup di hadapan Julie.

Ingin sekali dalam batin pak Camat, ia terkam Julie dan melemparkan nya ke ranjang kamar itu dan ia garap tubuh Julie untuk ia tanami benih suburnya, namun semua itu hanya khayalan mesum pak Camat saja (Mungkin sebentar lagi khayalan itu bisa jadi nyata)
.
.
.

" Mmm... Kayaknya ngga deh pak.... Soalnya kita hari ini mau balik ke jakarta.... Maaf ya pak..." jawab Julie,

" Lho mbak Julie belum tau ya....?" tanya pak Camat

" Tau apa pak....?" tanya Julie bingung.

" Tadi Pagi ..... Pak Karto kesini mbak.... Dia bilang kalau mbak Rina kalau ngga salah udah buat izin kuliah buat mbak ber empat..... Kata pak Karto mbak mbak bakal di desa ini sampai minggu depan mbak...." ucap pak Camat yang jelas buat Julie terkejut.

" Apa pak.....??? Beneran....? Kok. Bisa.....? " tanya Julie dengan panik

" Iya mbak.... Tadi pagi sekitar jam 8 pak karto kesini.... Tadi bapak udah panggil mbak Julie tapi kayaknya mbak belum bangun.... Jadi pak karto cuma titip pesan aja...." jawab pak Camat.



Julie pun kaget sekaligus tercengang dengan keputusan yang diambil sahabatnya itu, ia benar-benar tak percaya dengan hal itu.

" Gimana mbak mau ikut survey lagi ngga....? " tanya pak Camat yang masih membelakangi Julie.

Julie pun terlihat berpikir sejenak..........

" Hmmm.... Pak bisa anterin aku ke tempat nya Rina pak..? Rumah nya pak karto...?" tanya Julie

" Boleh mbak... Sekalian aja.... " ucap pak Camat

" Baik pak.... Aku mandi dulu ya...." jawab Julie

" Bapak tinggu di bawah ya mbak...." jawab pak karto lalu ia pun pergi ke lantai satu. Pak Camat pun langsung menuju ke kamar mandi dan seperti yang sudah diduga.

Pak Camat kembali melakukan masturbasi sambil membayangkan tubuh Julie tadi, pak Camat tak menduga jika dibalik pakaian tebal yang selalu dipakai Julie ternyata benar-benar terdapat gundukan daging kenyal yang pasti akan sangat puas jika ia bisa mengeyot puting Julie yang ia yakin bentuknya sangat indah.


" Aahhh.... Oohhh...... Mbaakk jullieee.... Sayyyaangg..... Aahhh..." desah pak Camat sebelum akhirnya ia kembali mendapatkan kenikmatan meski cuma dengan tangan nya.

Entah mengapa untuk pertama kali pak Camat merasakan nafsu nya menggebu gebu seperti sekarang ini, padahal sebelumnya ia belum pernah merasakan hal seperti ini, namun entah mengapa setelah Julie datang, nafsu birahi pak Camat menjadi sangat tinggi dan menggebu.
.
.
.
.

Sementara itu Julie pun mengambil pakaian ganti yang memang sudah hampir habis itu. Karena Julie hanya membawa pakaian untuk menginap 2 malam saja di desa ini.

Sehingga ia jelas tak membawa persediaan pakaian untuk seminggu seperti yang direncanakan Rina saat ini.

Julie pun terkejut dan baru sadar jika pakaian yang ia kenakan sudah basah seperti itu.

Julie tak menyangka jika malam tadi ia berkeringat sebanyak itu, baju yang dipakai Julie terlihat sangat basah seperti baru saja tercebur dalam kolam.

Julie pun bingung karena pakaian yang ia bawa sudah habis karena memang semua nya basah.

Julie pun melepas kaos nya dan berjalan menuju ke kamar mandi dengan hanya mengenakan celana hot pans dan tank top putih saja.

Setelah selesai mandi Julie merasakan ada seorang yang sedang berdiri di depan kamar mandi itu.

Julie pun takut jika itu adalah anak pak Camat yang lagi lagi naik ke atas. Tapi tak lama suara itu pun menghilang, Julie yang lupa membawa pakaian ganti pun mencoba secepat mungkin keluar dari kamar mandi itu.


Tapi......

Saat Julie hendak keluar dari kamar mandi tiba-tiba sepasang tangan menarik tangan Julie ke belakang yang jelas membuat Julie kaget dan menjerit

" Aawwwwww......aaaaaaaa....." suara teriakan Julie yang terkejut luar biasa saat tangan putri pak Camat menarik tangan tangan Julie.

Dan karena terkejut tiba-tiba saat mencoba menarik tangan nya

Brrruuuggg.......

Julie justru terjatuh terpeleset karena kakinya licin.

Pak Camat yang mendengar suara jeritan dan suara Julie jatuh pun langsung bergegas berlari ke arah lantai dua..

" Nduk.... Ngapain kamu disini....." ucap pak Camat memarahi anak perempuan nya yang berdiri di depan Julie yang terjatuh.

Saat mata pak Camat berpindah ke arah Julie seketika ia baru sadar jika Julie saat ini hanya memakai celana hot pants dan tank top warna cream karena memang baju gantinya ketinggalan di kamar nya itu.

Pak Camat dengan jelas bisa melihat paha mulus Julie dan tubuh Julie yang benar-benar putih mulus tanpa cacat Sedikit pun,

tubuh putih indah menggairahkan yang selama ini selalu gadis cantik itu tutupi kini bisa dilihat kelas oleh pria tua itu.

Seketika pak Camat pun hanya terdiam tanpa bahasa dan batang kemaluan jumbo pak Camat pun langsung tegang maksimal



Lalu......

" awww......aduhhh......aaahhhh....." rintih Julie saat ia merasakan sakit yang mulai terasa di kakinya.

Pak Camat yang tadi hanya bengong melihat kemulusan tubuh Julie pun kini bergerak menuju ke arah gadis cantik yang butuh bantuan itu

" Mbak kenapa.....? Ada yang sakit..?" tanya pak Camat sambil berjongkok di samping tubuh Julie yang sedang kesakitan itu.

" aduh... Sakit banget pak.... Kaki... Julie..." ucap Julie yang memang kesakitan setelah terpeleset itu.

" Mbak.... Bisa berdiri....?" tanya pak Camat dengan khawatir meski masih dalam kondisi menahan gejolak birahi luar biasa yang sedang ia rasakan.

" Kayaknya bisa pak.... " jawab Julie, Lalu Julie pun mencoba berdiri dengan segenap kekuatan nya,


tapi....

" Aduh..... Aawwwhhh..... " rasa sakit masih terasa di paha hingga pantat Julie, dan karena kondisi lantai yang masih basah Julie pun hampir saja terpeleset lagi.

" Awas mbak....." ucap pak Camat dam beruntung tangan pria tua itu berhasil menahan tubuh Julie agar tak jatuh lagi.


Tapi......

Tanpa sengaja tangan pak Tono memang dalam posisi memeluk Julie, sehingga dengan jelas pak Tono bisa merasakan betapa lembut, halus, hangat dan kenyal nya kulit putih mulus Julie,

seketika itu kontol pak Tono semakin terasa berontak dan bahkan seakan ingin segera keluar dari celana dalam pak Camat.

Tapi pak Tono berusaha keras agar tak membuat Julie sadar jika ia sedang sange dan membuat Julie tak nyaman, tapi usaha pak Camat memang lah sangat berat karena bau wangi dari tubuh indah Julie benar-benar menggoda syahwat pria yang sudah menduda sangat lama ini.


" Mbak ngga apa-apa? Bapak bantu buat ke kamar ya..." tanya pak Camat, Julie pun hanya mengangguk tanda setuju.

Lalu pak Camat pun memapah Julie ke kamar nya sambil satu tangan pak Camat kini berada di pinggang Julie yang bagaikan gitar Spanyol itu.

Julie sebenarnya merasa amat tak nyaman dengan sentuhan pak Camat apalagi sekarang kondisi pakaian yang ia kenakan sangat minim seperti ini.

Julie sebenarnya amat tak suka mengekspose tubuh indahnya.

Bahkan Pak Camat adalah satu satunya Pria selain keluarga dekat nya yang pernah melihat tubuh Julie dengan pakaian se terbuka ini.

Mereka pun berjalan menuju ke kamar Julie diikuti oleh anak perempuan pak Camat.

Sesampainya di kamar Pak Camat pun langsung membaringkan tubuh Julie di ranjang dan Julie pun seketika langsung menutup tubuhnya dengan selimut yang ia bawa sendiri.

Pak Camat pun hanya tersenyum mengetahui ternyata meski orang kota tapi gadis cantik adalah tipe gadis yang tak suka mengumbar aurat nya.

Pak Camat pun semakin menilai Julie dengan nilai lebih, hal itu juga membuat pak Camat semakin tak sabar untuk menikmati........


Pandangan pak Camat pun beralih pada putrinya yang terlihat sedang diam.

Pak Camat pun memarahi anaknya yang cacat itu. Melihat seorang wanita cacat yang dimarahi Julie pun merasa iba, ia pun berkata pada pak Camat jika ia tadi terpeleset karena kesalahan Julie sendiri yang tidak berhati hati, jadi Julie meminta pak Camat untuk tidak memarahi anaknya itu.

Putri pak Camat pun terlihat tersenyum pada Julie seakan berterima kasih pada gadis cantik itu

" Ibuk....." ucap anak pak Camat itu sambil menunjuk ke arah Julie.

Julie pun bingung dan pak Camat jelas panik....
.
.
.
.

Ia lalu membawa putri nya itu keluar dari kamar dan membawanya ke kamar di lantai 1.

Semetara pak Camat pergi kebawah, Julie pun dengan kesusahan menggapai koper nya untuk mencari pakaian yang bisa ia pakai.

Julie merasa kesal karena pakaian yang ia bawa tinggal satu stel ini saja, jadi jelas ia tak punya persediaan pakaian jika harus disini satu minggu lagi.

Apalagi Julie memang tipe wanita Yang manja sehingga ia belum pernah mencuci sendiri pakaian nya karena semuanya sudah di handle oleh seorang pembantu di rumahnya,

sehingga Julie pun bingung harus berbuat apa.

Jujur pun segera mengenakan pakaian yang ia bawa itu yaitu sebuah kaos lengan panjang warna biru muda dan celana kain panjang warna putih.
.
..
...

Dan benar saja tak lama kemudian pak Camat pun datang kembali ke kamar Julie sambil membawa sepiring makan dan minum

" Mbak.... Ini.... Tadi pagi mbak belum sarapan kan...? Ini bapak bawakan nasi goreng kambing buat mbak..." ucap pak Camat sambil memberikan nampan berisi makanan itu.

Julie pun merasa amat lapar karena benar saja saat ia melihat jam ternyata sekarang sudah jam 1 siang.

Karena bangun terlalu siang Julie pun lupa untuk sarapan, mungkin karena efek obat tadi malam.

Julie pun mulai makan dan ia kembali merasa jika semua makanan di desa ini benar-benar sangat enak,

hal ini lah yang menjadi satu satunya bagian yang ia sukai dari desa ini dimana semua makanan yang ia Makan disini semua enak dan cocok bagi pecinta kuliner seperti dirinya.

" Masih sakit ngga mbak....?" tanya pak Camat dengan cemas.

" Iya....Pak.... Tapi udah lumayan kok.... Ngga terlalu sakit...." jawab Julie.

" ada yang bisa bapak bantu ngga mbak....? Atau mungkin bapak belikan minyak urut mbak...? Tunggu ya mbak...." ucap pak Camat lalu ia pun pergi meninggalkan kamar Julie dan pergi membeli minyak urut untuk meredakan sakit di paha Julie.

Tak butuh waktu lama bagi Julie untuk menghabiskan sepiring nasi goreng itu dan kembali entah mengapa tiba-tiba tubuh Julie kembali terasa hangat dan cenderung panas.

Julie pun kini hanya bisa termenung di kamar itu, ia merasa aneh dengan dirinya dan nasibnya itu.

Perjalanan yang awalnya direncanakan cuma 3 hari 2 malam ternyata di undur sampai 10 hari.
.
.
.

Julie sebenarnya bingung dengan keputusan Rina itu tapi ia mencoba legowo dan menerima serta coba percaya saja dengan keputusan sahabat nya yang juga menjadi orang yang mengajak ke tempat ini.

Julie sendiri sebenarnya bingung dengan apa yang harus ia lakukan 1 minggu kedepan,

ditambah lagi ia sudah tak punya pakaian ganti setelah semuanya basah kini ditambah lagi dengan kondisi kaki nya yang sakit.
............................
.
.
.
.

Tak lama kemudian pak Camat pun pulang dan membawa minyak urut yang ia beli di pasar di desa sebelah dan sebuah bungkusan plastik warna putih itu.

Pak Camat langsung menuju ke kamar Julie

" Ini mbak.... Minyak urut nya.... Nanti bisa di oleskan terus dipijat di bagian yang sakitnya mbak..." ucap pak Camat.

" makasih ya pak...." jawab Julie

" Sama ini mbak... Bapak beliin baju mbak Julie di pasar..... Maaf mbak kalau jelek dan mbak ngga suka.... Karena tadi ngga sengaja bapak lihat baju mbak di tas udah habis mbak.. " ucap pak Camat sambil memberikan seplastik besar pakaian yang berisi beberapa pakaian itu

" Hmmm...... Ngga usah pak.... Nanti ngerepotin bapak.... " ucap Julie menolak


" engga kok mbak... Anggep aja ini hadiah permintaan maaf dari bapak.... Karena anak bapak udah buat mbak begini.... Maaf ya mbak" ucap pak Camat yang akhirnya mau tak mau dan karena memang lagi butuh juga Julie pun menerima pemberian pak Camat itu.

" Maaf ya mbak.... Tadi anak bapak udah buat mbak jadi jatuh begitu.... Sekali lagi bapak mewakili anak bapak meminta maaf sama mbak Julie...." ucap pak Camat yang merasa bersalah dengan kelakuan anaknya itu.

Julie pun mengatakan jika ia tak pernah membenci atau tak suka dengan anak pak Camat.

" Ngga apa-apa kok... Pak... Itu tadi salah Julie juga... " jawab Julie yang tak tega dengan pak Camat yang ia rasa baik itu

"Makasih ya mbak.... Udah mau maafin.... Mbak Julie bukan hanya cantik secara fisik tapi hati mbak Julie juga secantik orang nya.... Hehehe" ucap pak Camat menggobali Julie.


Tapi sepertinya hal itu berhasil karena terlihat dari ekspresi Julie yang kini terlihat malah malu malu dan wajahnya merah karena tersipu.

Pak Camat pun bercerita tentang kaluarga nya dan hal lain yang berkaitan dengan almarhum istrinya dan kenapa kedua anak yang kembar itu cacat itu.

Pak Camat pun bercerita tentang bagaimana kesulitan nya untuk bertahan dan mengasuh keluarganya itu.

Julie pun baru tau jika istri pak Camat sudah lama meninggal, tepatnya saat usai kedua anaknya 1 tahun.

Istri pak Camat sendiri tak bisa menerima kenyataan jika kedua anaknya ternyata mengalami cacat mental, sehingga karena terlalu stress ia pun meninggal.

Pak Camat pun seorang diri membesarkan kedua anaknya itu sambil berusaha mencari kerja di kota.

Hingga akhirnya pak Camat mendapat pekerjaan di sebuah pabrik susu di Jakarta. Pak Camat pun membawa kedua anaknya untuk dititipkan di panti sambil ia bekerja.

Pak Camat sebenarnya berasal dari keluarga berada, ayahnya adalah seorang Camat juga seperti dirinya.

Tapi pak Tono tetap memilih untuk bekerja dengan usaha nya sendiri bukan warisan orang tuanya.

Pak Camat bekerja di kota sampai usia 50 tahun hingga sebuah peristiwa terjadi disana........




END PART 3
...........................
 
Foro mulusTrasi semprot ganti donk. Itu foto rina irina di wattpad.. Gak sama
 
Wattpad nanti update juga

Disini juga

Bantu komen di Wattpad juga hu.

Nanti ada ilustrasi bentuk tubuh Julie
Boleh dibantu suhu judulnya di wattpad apa ya?
ane cari ga ketemu soalnya

--Edited
Udah ketemu suhu, thank you so much
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd