Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Untuk sex scene para suhu sekalian lebih suka dari Point Of View siapa ?

  • POV Pria

    Votes: 52 30,8%
  • POV Wanita

    Votes: 69 40,8%
  • Terserah lu Den

    Votes: 48 28,4%

  • Total voters
    169
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
MEMANUSIAKAN MANUSIA....

POV Riska Wahyuni :


Awalnya aku mengira jika dia adalah orang Sumatera, karena aku memiliki beberapa teman orang Palembang yang memiliki karakteristik wajah yang mirip dengannya, wajahnya tegas, sorot matanya tajam dan untuk ukuran laki-laki kulit dia tergolong lumayan putih.
tapi setelah aku tahu nama lengkapnya, barulah aku sadar bahwa dia berdarah Jawa Dennis Hartanto, orang pertama di lingkungan kantor suamiku yang pertama dan seringkali diceritakan oleh suamiku.

Kali ini adalah pertemuanku yang ketiga dengannya, dan di setiap pertemuan, selalu saja memberikan kesan, dia ramah, supel, humoris dan yang pasti bisa membuatku nyaman saat berada di dekatnya.

Aku tidak menilai dia dari fisiknya, karena aku bukanlah wanita yang berorientasi pada fisik laki-laki, aku tidak memandang ketampanan dan kemapanan, hal yang paling penting dari pria bagiku adalah kedewasaan dan yang pasti bisa memberikan rasa nyaman.

Jujur saja, saat berada di dekatnya waktu terasa begitu cepat berlalu, ingin lama dan lebih lama lagi aku berada di dekatnya, lebih jauh lagi mengenalnya, mengetahui kisah kisah hidupnya.
Hal hal kecil sebenarnya yang membuat aku tertarik pada dia, mulai dari gestur dia berbicara saat pertama kali dia memperkenalkan diri,

"malam ibu, saya rekan kerja bapak, dimintai bantuan sama bapak untuk mengantar beliau pulang"

Masih hangat rasanya dalam ingatanku, dia mengucapkan kalimat itu sambil tersenyum, badan membungkuk dan sesekali menganggukan kepalanya.
Padahal ketika pertama aku melihatnya, mengintip dari jendela sebelum membukakan pintu, aku berfikir dia orang yang angkuh, wajahnya sinis ditambah ada bekas luka kecil di dahi sebelah kanannya yang membuat kesan dia nampak semakin angkuh. Baru aku tau bahwa dibalik luka itu tersimpan cerita yang membuat dia meneteskan air mata.
Dia kehilangan sahabatnya disusul dengan cerita yang rumit setelahnya.

Istrinya adalah orang Jawa, Solo tepatnya yang merupakan rekan kerjanya dulu saat dia masih bekerja sebagai sales di dealer mobil sebelum bekerja di perusahaan yang sama dengan suamiku.
Orangtuanya memegang teguh prinsip-prinsip adat Jawa yang kuat, sehingga dalam urusan jodoh pun orangtua mas Dennis menekankan harus memilih istri sesama orang Jawa, itulah sebabnya mengapa orangtua mas Dennis tidak merestui hubungannya dengan Neng Indah Novitasari yang notabene merupakan gadis Sunda tulen.
Tak peduli seberapa baik, seberapa cantik, kalau orang Sunda NO WAY !!!


Dia orangnya memang sangat ramah terhadap siapapun, bahkan saat barusan seorang waiters menghampiri meja mengantarkan pesanan kami, dia berdiri kemudian membantu waiters tersebut meletakkan makanan dan minuman di meja kami, sesuatu yang menurutku sangat tidak biasa, wajar saja jika Ajeng, rekan kerjanya dulu yang menjadi istrinya saat ini, terpesona dibuatnya.

Dia bercerita bahwa tidak ada perasaan sedikitpun terhadap Ajeng, sekedar tertarik karena Ajeng sosok yang bisa dan nyaman buat diajak sharing.
Hingga suatu saat Ajeng bertanya pada mas Dennis tentang hubungan mereka, karena Ajeng merasa, sebagai teman, perlakuan mas Dennis lebih dari sekedar teman, dianggap pacar, mas Dennis tak pernah sekalipun mengungkapkan perasaannya pada Ajeng.
Pertanyaan yang sama selalu Ajeng utarakan pada mas Dennis.

Sesuatu yang wajar bagiku, karena hasrat wanita, siapapun wanitanya, jika diperhatikan dan diperlakukan dengan manis, maka hatinya akan tersentuh.

Begitu pula denganku saat ini, dipertemuan kami yang ketiga kalinya, hatiku tersentuh oleh pesonanya, bukan oleh rayuannya bukan oleh penampilannya tapi dari sikap dia yang bisa memanusiakan manusia, terutama wanita.
Kharismanya membuat aku lupa diri, membuat aku tak peduli jika dia sudah beristri dan akupun telah bersuami.


__________________________________________________



" Tambah lagi Ris makannya biar kenyang dan sehat " Candaku pada Riska yang sedang menyantap chicken cordon bleu dengan sangat lahap sambil menyodorkan daftar menu

" Ya ampuuuunnn emang mas pikir aku kelaparan apa ya... Kenyang mas akutuh kenyaannngg"

" Biarin kan lagi masa pertumbuhan "


" Pertumbuhan apaan, tumbuh uban "ucap Riska sambil melirik kearah rambutku yang sudah mulai ditumbuhi rambut yang berwarna putih.

" Pertumbuhan benih benih cinta antara kita atuh" Jwabku

" Dasar gombaaaaaalllll.......Aku mau nambah itu aja boleh gak? " Tanya Riska

" Apaan? "

" Nambah waktu buat kita biar bisa lebih lama lagi supaya aku bisa lebih tau lagi cerita tentang kamu mas"

" Huahahahahahaha gembelllllll"

" Seriusan aku mas, menarik loh cerita kamu, aku jadi membayangkan jika aku berada diposisi mereka, Neng dan Ajeng "

" Dari tadi aku melulu yang cerita, gantian dong giliran kamu"

" Next time pasti aku cerita juga, sekarang aku lagi mood jadi pendengar, bukn pembicara, lagian ceritamu kan belum beres mas, masih menggantung, gimana dengan Ajeng kenapa mas sampe milih dia?"

" Ajeng bertanya kepadaku, "kamu ini anggap aku apa sih? Dibilang temen perhatianmu lebih dari sekedar temen, dibilang pacar, mana pernah kamu ungkapin perasaan kamu" aku lantas memberikan jawaban yang ambigu kepadanya, karena disatu sisi aku merasa dia sosok yang nyaman untuk diajak sharing, tapi disisi lain aku emang mengangap dia teman biasa tanpa ada perasaan yang istimewa, agama, ya kepercayaan kami yang berbeda aku jadikan alasan agar dia mau menerima bahwa aku dan dia tidak akan mungkin bersama tanpa harus melukai perasaannya, karena aku yakin dia tidak akan mengorbankan kepercayaannya demi untuk bisa bersamaku"

" Terusss... " Ucap Riska memintaku melanjutkan cerita

" Minggu 27 Juni 2010 ayahku meninggal, sebelum akhir hayatnya beliau berwasiat sama seperti yang ibuku minta untuk memperistri wanita Jawa, padahal saat itu hubunganku dengan Neng kian bertambah dekat"

" Lanjut mas" Ucap Riska sambil meminum milkshake coklatnya.

" Satu bulan kemudian, Ajeng datang padaku, sambil menangis dia menghampiriku dan berkata, "aku mau ikut kamu, aku mau ikut agama kamu"
singkat cerita, Ajeng memeluk kepercayaan yang sama denganku, dia mengorbankan kepercayaannya dan rela dikucilkan oleh keluarga besarnya di Solo atas konsekuensi dari pilihannya.
ibuku merestui hubungan aku dengan Ajeng, walau nampak tak secantik Neng, namun point terpentingnya Ajeng adalah sama-sama orang Jawa dan memintaku untuk segera mempersunting Ajeng menjadi istri walaupun tak direstui oleh keluarga besar Ajeng.
Minggu 26 Desember 2010 aku mengunjungi rumah Neng, menemui ibunya, meminta maaf dan memohon restu untuk pernikahan aku dan Ajeng yang akan dilangsungkan pada hari sabtu 1 Januari 2011.
Neng dan ibunya hadir di acara pernikahanku, Neng nampak sangat anggun dan cantik mengenakan pakaian kebaya khas sunda, sedangkan ibunya memakai setelan gamis berwarna merah maroon yang aku dan Neng belikan sebagai hadiah di hari ulang tahunnya, hari dimana aku merenggut kehormatan Neng yang merupakan adik dari sahabat karibku sendiri.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd