Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Diary Seorang Istri

Diary Sorang Istri
Part 50 - Ronde Kedua



Anto berjalan menuju kulkas, diambilnya air dingin untuk menyegarkan tenggorokannya, diisinya kembali gelasnya yang kosong lalu dibawa ke tempat Maya yang tengah terlentang menyamping di sofa.

Maya mengambil gelas di tangan Anto, di tenggaknya air di gelas hingga habis, staminanya benar-benar telah lumayan terkuras, suaranya serak akibat jeritannya saat persetubuhan tadi, sperma kering Anto mulai membentuk kerak di sekitar selangkangan bersih perempuan cantik itu.

“Haus banget dek!”

Maya tersenyum mencibir pada Anto, tatapannya sungguh terlihat bagai tatapan seorang perempuan yang haus birahi, Anto mengusap rambut perempuan cantik itu yang sedikit lepek, Maya sendiri mencoba menjangkau batang kontol Anto yang menjuntai, dengan gemas sambil berdesis Maya mengelus batang kontol itu.

Anto mendekatkan tubuhnya pada perempuan cantik itu, Maya membetulkan posisinya hingga wajahnya tepat berada didepan kontol besar yang mulai tegak mengacung.

Maya mulai menjilati lubang kencing Anto, percuma Anto terasa nikmat dikecap lidahnya, dengan lembut Maya mengulum kepala helm Anto, pria bertato itu menengadah menahan ngilu serta nikmat, perempuan cantik itu semakin lama semakin lihat dalam memanjakan kontolnya.

Maya begitu bersemangat menghisap kontol Anto, seolah dia adalah betina yang harus melayani sang pejantannya dengan baik, tubuh mereka yang telanjang serta kulit mereka yang kontras menjadi pemandangan erotis yang sangat membangkitkan hasrat bagi setiap mata.

Tiba-tiba Anto mengangkat tubuh Maya ke gendongannya, Maya menjerit kecil sambil memeluk leher sang pejantannya, Maya mencium pipi Anto, lalu menjilati leher pria itu tanpa jijik, Anto mulai mencari bibir indah perempuan itu, kedua bibir saling bertemu dan mulai melumat.

Anto menggendong Maya dan membawanya ke kamar, kontol Anto yang mengacung membelai belahan vagina Maya yang mulai basah kembali, kedua mulut insan itu saling melumat satu sama lain, Maya dan Anto semakin tenggelam dalam gairah dan syahwat yang membara.

“Mass....” Maya kembali menjerit kecil, saat pejantannya melemparkan tubuh indahnya di ranjang, Maya berguling hingga berada jauh ranjang, Maya terlentang menyamping, kakinya sengaja dilipat sehingga belahan vaginanya mencuat indah, Maya melirik ke arah Anto sambil menghisap telunjuknya, Maya juga mengelus belahan vaginanya sambil menatap dengan penuh hasrat ke arah Anto, “mas.....udah basah nih....” Maya mendesah menggoda syahwat pejantannya, posisi Maya sungguh menggoda syahwat bagi setiap pria yang bisa melihatnya saat itu, betapa tidak perempuan seksi bertubuh putih mengkilap mulus tanpa cela tengah menunjukkan organ vitalnya yang membuncah indah, belahan vagina itu sungguh indah dipandang, vagina mulus bersih tanpa cela, dan dua bongkahan pantat yang indah putih mulus menantang syahwat setiap pria.

Anto mengelus kontolnya yang mulai tegak kembali, wajahnya menyeringai menatap keindahan didepannya, “Sungguh sempurna kamu dek..hmmm betapa beruntungnya aku bisa menikmati setiap lekuk keindahan tubuhmu..” Syahwat Anto sungguh semakin menggelora, namun Anto berusaha menahan keinginannya untuk menomplok tubuh indah didepannya ini, Anto tahu kalau posisinya lebih kuat dari perempuan yang tengah dirasuk birahi itu, Anto menyukai saat-saat sang betina menghiba meminta untuk disetubuhi.

Maya terus menggoda sang pejantannya, wajahnya telah benar-benar mupeng saat itu, betapa cantiknya wanita yang tengah terangsang hebat seperti Maya ini, dalam pikirannya tak ada hal lain selain berharap sang pejantannya menghampirinya dan menikmati semua keindahan tubuhnya, Maya ingin lidah sang pejantan melata di sekujur kulit mulusnya, Maya kembali menunggingkan pantatnya, matanya sayu menatap Anto, wanita cantik itu mengggigit ujung jari telunjuknya, “Mas…ayo dong sini…” Rintih manja Maya sungguh indah terdengar ditelinga.

“Hmmmm kamu udah kepingin lagi ya dek..” Goda Anto sambil terus memprovokasi Maya dengan elusan kontolnya yang semakin mengacung.

Maya merubah posisinya, kini dada Maya telungkup di ranjang, pinggul dan pantatnya naik tinggi, direngangkannya sepasang kakinya, belahan memeknya yang merah basah menantang mata Anto.

“Mas….plisss entotin aku sayang…” Maya berbisik lirih, “Mas……sini cepetan…aku dah gak tahan….” Wajah Maya menempel di bantal sambil menatap Anto.

Anto perlahan mendekati Maya, dielusnya pantat bulat indah itu, terasa lembut dan hangat kulit mulus Maya. Wanita cantik itu mengerang tertahan, elusan tangan Anto membuat kulitnya merinding.

Anto mendekatkan wajahnya ke memek merah basah itu, dihirupnya aroma memek tersebut, aroma yang sungguh membangkitkan libidonya, Anto perlahan menyentuhkan ujung lidahnya ke memek Maya, dan Maya terus memburu mulut Anto, di goyangkan pantatnya agar semakin dekat dengan mulut pejantannya.

Anto tahu apa yang diinginkan wanita cantik itu, Anto kemudian membalikkan tubuh Maya hingga terlentang, Anto mendekati Maya dan mulai berada diatas wanita cantik itu, Anto kemudian melumat bibir indah Maya, dan wanita cantik itu merespon dengan penuh gairah, mereka saling menghisap lidah masing-masing, dan maya tanpa jijik mengenyot lidah Anto hingga pipinya mengempot, mungkin liur pejantannya sungguh nikmat dirasakan Maya, dan Anto juga sengaja meludahi mulut maya dengan ludah kentalnya, dengan suka cita Maya menelan ludah pejantannya dengan penuh gairah.

Kini lidah Anto terus melata di leher jenjang Maya, leher putih itu kini berjejak liur sang pejantan, Anto kemudian mengangkat lengan Maya, lebah ketiak mulus Maya kini menjadi incarannya, digigitnya pelan kulit ketiak Maya sehingga perempuan cantik itu mengerang manja, dan lidah Anto semakin dalam menaikkan syahwat sang betina, lidah sang pejantan kini berputar-putar menjilati putting indah yang mencuat tegang, Anto asik menyusu di payudara Maya, erangan Maya semakin menambah semangat Anto, putingnya memang sangat sensitif dan benda sensitif itu kini tengah di hisap penuh gairah oleh mulut sang pejantan yang telah dilumuri oleh gel perangsang.

Lidah Anto terus menyusuri ke bagian bawah dan kini telah sampai pada organ yang paling intim dari sang betina, belahan memek Maya semakin terkuak, Anto mengorek lendir Maya dengan telunjuknya, lendir kental itu membentuk benang saat telunjuk Anto ditarik keluar dari memek Maya.

Maya semakin mengerang tak karuan, tangannya meremas gemas rambut Anto, pernainan lidah dan cumbuan Anto di memeknya sungguh semakin cepat datangnya puncak kenikmatan baginya, Maya menjerit-jerit matanya terbelalak, mulutnya menganga, orgasme pertamanya semakin tak terbendung, Maya meronta-meronta saat orgasme datang menyerbu syaraf birahinya, pinggul Maya terangkat tinggi, dan Anto tak berusaha untuk melepaskan kulumannya pada memek indah Maya, Anto merasakan lendir perempuan itu semakin banyak dan deras, Maya mengerang dan menjerit kecil…..

Anto kini melepaskan mulutnya dari memek Maya, dilihatnya sang betina ternegah-engah dengan peluh yang semakin deras membasahi kulit mulusnya, dada Maya naik turun dengan cepat, napasnya memburu hebat, Anto mengusap rambut Maya yang basah oleh keringat.

Maya tersenyum bagai perempuan binal, Maya berusaha bangun dan mendorong tubuh pejantannya hingga terlentang, tubuh telanjangnya naik ke tubuh sang pejantan, kini Maya ingin memberikan servis pada kekasih gelapnya ini.

Lidah Maya menjilati leher Anto yang hitam legam, leher yang penuh keringat itu dijilati Maya tanpa jijik. Lidah Maya terus turun dan kini menggelitik putting Anto, Sang pejantan memejamkan mata menikmati belaian lidah basah sang betina pada putingnya, Maya kemudian mengangkat lengan Anto, tanpa ragu Maya menenggelamkan wajahnya pada lipatan ketiak Anto yang berbulu lebat, maya menjilati setiap helai rambut ketiak sang pejantan, sungguh syahwatnya telah mengusai akal sehatnya, tanpa jijik sang betina cantik itu begitu histeris menjilati lipatan ketiak pejantannya.

Puas menjelajahi ketiak Anto, lidah Maya terus turun menjilati prut Anto yang sixpack, dan kini dengan gemas Maya mengocok kencang batang kontol besar yang penuh urat tebal itu, Maya menghisap kontol itu dengan penuh gairah, dikoreknya precum yang mencuat di ujung lubang kencing sang pejantan, Maya begitu terobsesi dengan ontol pejantannya ini, buah pelir Anto tak luput dari kemutannya, Anto sungguh kagunm dengan kemampuan Maya yang jauh lebih baik, hisapan perempuan cantik itu sungguh sangat nikmat, andai tak berpengalaman pasti Anto sudah crot dari tadi, Anto melihat maya begitu semangat menghisap dan menjilati batang kontolnya, “Dek masukin aja…” Ucap Anto lirih.

Maya beringsut merangkak, di kangkangi tubuh Anto, sehingga kini pantat perempuan itu berada diatas kontol yang mengacung tegak, bagai bintang bokep, maya meludahi tangannya dan memborehkan liurnya ke belahan memeknya, di genggamnya kontol besar itu kkemudian dituntun menuju lubang memeknya, Maya mendesis sedikit perih saat kontol itu mulai masuk ke lubang memeknya, perlahan Maya menekan pantatnya hingga kontol Anto menghilang di dalam memek sang betina.

Maya menikmati batang hangat itu berdenyut-denyut di dalam memeknya, perlahan maya mulai menaik tutunkan pantatnya, tak lama gerakan Maya semakin cepat dan liar, gesekan batang kontol itu menggaruk dinding memeknya dan menggesek bagian paling sensitif di memeknya, posisi Maya diatas membuat kontol Anto amblas begitu dalam dalam rongga memeknya.

Maya terus menaik turunkan pantatnya menjemput setiap kenikmatan yang terus menyusun menuju puncaknya, saat Maya lelah, dengan sigap Anto, meraih pinggul Maya dan memompa batang kontolnya dengan cepat dari bawah, keduanya saling melumat bagai haus dengan liur pasangannya, Anto terus menggenjot memek indah itu dengan cepat, Maya benar-benar telah terkuras habis tenaganya, dia hanya pasrah merebahkan tuhnya di dada sang pejantan, erangan Maya begitu menggetarkan syahwat pria, begitu luar biasa kenikmatan yang diberikan oleh kontol Anto dalam setiap hentakannya, hingga kemudian Maya menegang, tubuhnya mengejang dan tersentak-sentak, Maya tengah mengalami orgasme keduanya. Orgasme yang sangat hebat, dan Anto menggulingkan tubuh indah itu menjadi menyamping, kembali Anto memompa kontolnya dengan cepat dan penuh tenaga menghentak lubang memek Maya.

Maya semakin hilang kesadarannya, kontol Anto bagai penghilang dahaga birahinya selama ini yang tertahan, Maya juga bingung kenapa gairahnya tak juga padam malah semakin menggila, padahal staminanya sudah terkuras habis, hentakan demi hentakan kontol Anto membuat gelombang orgasmenya kembali datang, Maya memejamkan matanya menikmati desiran orgasmenya yang datang, tangannya menggapai jemari Anto, Tubuh Maya kembali menegang hebat, dan kembali tubuhnya mengejang-ngejang bagai terkena ayan, dada maya tersengal naik turun napasnya memburu hebat, peluhnya semakin deras membuat kulit mulusnya semakin indah mengkilap.

Anto sepertinya tak ingin membiarkan sang betina istirahat, kembali Anto bangkit dan menyeret sepasang kaki jenjang Maya mendekati perutnya, Maya yang terlentang hanya bisa pasrah, Anto meludah tangannya dan membalurkan liurnya pada batang kontolnya, dalam posisi missionaris Anto kembali membombardir lubang memek Maya, kali ini kecepatan Anto tak berubah, sungguh hebat stamina pria berkulit legam ini, tubuh indah Maya terguncang-guncang bergoyang seiring dengan pompaan kontol Anto, dan pada akhirnya kembali Pinggul Maya terangkat, anto menahan dengan tangannya, “Masss…….adek dapet lagi…oghhhhh masss…….stop dulu…masss………………….aku mau dapet aghhhh..” Anto tak peduli dengan teriakan menghiba sang betina agar mengerem dulu sejenak, pompaannya malah semakin hebat.

Dan kembali Maya terlonjak-lonjak dahsyat seiring pompaan Anto yang semakin hebat, Maya meringis memejamkan mata, dia tahu kalau ini adalah puncak dari orgasmenya, Maya mencengkram lengan Anto dengan kencang, tubuhnya seoalah ringan dan melonjak katas, Maya terpekik saat ada dorongan yang hendak keluar dari memeknya, dan Anto juga merasakan ada cairan yang hendak menyeruak kleuar dari lubang memek sang betina, Anto mencabut sejenak kontolnya dan benar saja pekikan Maya terdengar menghiba hati, air pipisnya meloncat eluar mengenai tubuh Anto, tubuh Maya bergetar hebat, matanya mendelik hanya menyisakan putihnya, sungguh dahsyat orgasme yang dirasakan Maya, Anto menyeringai dan kembali memasukkan kontolnya, Maya berusaha menahan paha Anto memberi kode agar istirahat sejenak, memeknya terasa mulai kram, namun sepertinya Anto ingin menunjukkan keperkasaannya pada sang betina.

Tanpa belas kasihan Anto kembali menggenjot memek Maya dengan kecepatan tinggi, Maya hanya bisa pasrah menahan orgasmenya yang kembali terkumpul, kontol itu sungguh pintar menggesek syaraf sensitif memeknya, Anto pun sepertinya sudah ingin menuntaskan persetubuhan ini, memek indah itu terlihat membengkak dan semakin lebar, lendir Maya menempel bagai ingus di batang kontol Anto, hentakan demi hentakan dengan cepat di lakukan oleh Anto, Maya kembali mengejang dan berteriak tertahan, napasnya semakin cepat, suara erangan wanita cantik itu semakin serak, dan Anto semakin cepat memompakan kontolnya, dan tak lama Anto mengeram hebat dan menghentakkan kontolnya dengan kasar berkali-kali ke dalam lubang memek Maya, bersamaan itu maya juga mengalami orgasme ke limanya, cairan hangat terasa menyembur dan mengisi rahimnya, benih-benih sang pejantan berlomba-lomba membuahi sang betina.

Anto rebah di atas tubuh mengkilap Maya,mereka kembali saling melumat, kontol Anto masih tertanam di dalam memek Maya, terlihat disela-sela batang kontol itu, merembes cairan putih kental, Anto berguling ke sebelah maya, kini cairan putih kental itu deras menrembes keluar dari memek Maya, cairan itu terdorong oleh pipis Maya yang tertahan oleh batang kontol Anto, Tubuh Maya masih mengejang sesekali, Anto rebah sambil melipat tangannya diatas kepala, Maya memiringkan tubuhnya dan merebahkan kepalanya di dada sang pejantan, “Mass…adek puas banget sayang…” Bisik Maya lirih sambil memainkan putting Anto dengan jemari lentiknya.

“Mas juga dek…peju mas banyak banget tuh, nanti kalau adek hamil gimana..” Tanya Anto.

Maya menoleh ke wajah Anto dan tersenyum manis, “Ya gak apa…berarti mas jadi papah dong hihihi..” Ujar Maya tanpa rasa bersalah.

Anto menanggapi dengan senyum, dibelainya rambut maya yang basah, kepala Maya semakin rebah didada Anto, tulangnya terasa copot semua, tubuhnya begitu letih, namun Maya merasa puas sekali malam ini..dan dia bertekad untuk terus mereguk kenikmatan yang diberikan oleh kekasih gelapnya ini, Maya memejamkan matanya dan tak lama dia mulai terlelap dalam pelukan Anto.

_______

Bersambung
mantaaaaap
 
Diary Seorang Istri
Part 51 - Berjumpa "Kawan" Lama


“Rasanya kok aku pernah ketemu dengan perempuan yang nabrak tadi ya, wajahnya gak asing tapi kenapa aku lupa siapa dia..” Santoso terus berpikir tentang perempuan yang menabraknya di lobbi tadi, perasaan ingat dan kenal tapi lupa sangat menganggu pikiran pria itu, rasanya nama perempuan itu sudah diujung lidahnya namun susah untuk dikeluarkan, dan itu sangat menyebalkan baginya.

“Hey kalian ada yang pernah jumpa dengan perempuan tadi gak.” Ujar Santoso pada anak buahnya.

Kedua anak buahnya saling berpandangan, mereka tak mengerti apa yang dibicarakan oleh bosnya ini, “Perempuan yang mana ya bos.” Tanya Murad sambil mengangkat alis pada temannya.

“Itu yang tadi nabrak di lobbi..” Ujar Santoso.

“Ohh yang pakai jilbab tadi ya bos..ehmmm kalau saya sih rasanya gak pernah melihat perempuan itu sebelumnya, memang siapa bos, apa bos kenal?” Tanya Murad lagi.

Santoso hanya melotot pada anak buahnya itu, mjrad yang kena plototan bosnya menunduk..”Sudah sana ke kamar kalian, saya mau tidur, besok kalian gak usah mengawa,l saya jam 10 ada meeting, kalian jalan-jalan aja dulu, nanti jam 1 balik kesini. Oke!”

“Siap Bos!” Keduanya menjawab bersamaan, Murad sedikit melirik-lirik seolah mencari sesuatu, Santoso yang melihat tingkah anak buahnya itu langsung saja mengeplak kepalanya. “Nyari apa kowe! Djancuk, Kon pikir Donna turu kene!”

Murad terkejut sambil mengelus kepala botaknya, rekannya hanya bisa tertawa tertahan melihat tingkah temannya yang mati kutu, temannya menyeret Murad keluar dari kamar bosnya itu

***

“Gila kowe nanti bos marah baru tau rasa..” ujar sambil menepok jidatnya sendiri, saat mereka sudah berada di luar kamar Santoso.

“Loh aku gak ngomong apa-apa toh..” sahut Murad sambil mengusap kepala botaknya.

“Wes lah kita turu bae, capek bangit nih..” ujar

“Capek bingit sok imut kowe, muka koyok tempe bongkrek ngomong sok imut koyok anak kekinian.” Ujar murad sambil menyepak pantat kawannya, yang disepak mampu menghindar sambil mesem-mesem.

“Loh mbak dona..” Sapa murad saat melihat sekretaris bosnya berjalan menuju lift.

Kedua anak buah Santoso bergegas mendekati wanita cantik tersebut. “Mau kemana Mbak? Malam-malam begini.” Tanya

“Ohh aku mau ke mini market dibawah, ada yang mau aku beli..” Jawab Donna.

“Mini market dibawah kayaknya tutup mbak, kita antar aja ya, sepertinya saya melihat mini market di jalan sebelum resort ini.” Ujar Murad.

“Ya kah, duh..gimana ya..” Donna seperti kebingungan.

“Yo wes kami antar aja, mbak Donna kan sekretaris bos, kewajiban kami juga mengawal mbak, mari Mbak, sekalian kami mau beli camilan karo rokok di sana.” Ujar Murad sok bijak, padahal dia ingin melihat dari dekat perempuan seksi yang menjadi bahan colinya setiap malam.

Donna melihat sejenak dan berpikir gak ada salahnya juga diantar oleh mereka, toh mereka juga gak akan berani macam-macam dengannya, lagian jika akan ke minimarket di luar resort tentu Donna gak akan berani karena sudah larut malam.

“Ya udah yuk…” Donna berjalan didepan mereka, Murad melihat ke arah temannya sambil tersenyum riang, dari tempatnya berdiri Murad bisa melihat lekuk tubuh Donna yang seksi, apalagi Donna mengenakan celana pendek yang memperlihatkan keindahan kakinya yang putih mulus.

***

Anto perlahan mengangkat lengannya yang tertindih oleh kepala Maya, perempuan itu terlelap bagai orang mati, Anto beringsut perlahan agar tak membangunkan wanita cantik yang tengah tertidur lelap itu, namun sepertinya Maya terganggu dengan gerakan Anto, Maya membuka matanya sedikit dan menahan pinggang Anto..”Mau kemana mas…” tanya Maya lirih

“Gak kemana-mana sayang, mas mau ke toilet..” Anto mengangkat lengan Maya yang merangkul tubuhnya, Anto berdiri memandangi Maya yang melihatnya dengan mata sayu setengah mengantuk, punggung mulus Maya tersingkap dibalik selimut, Anto sangat tahu kalau dibalik selimut itu, tak ada sehelai benangpun menutupi tubuh mulus perempuan cantik tersebut.

Anto menuju kamar mandi, setelah keluar dari kamar mandi, Anto mencari rokoknya di saku celana, ternyata hanya ada kotak rokok kosong, “Sialan habis lagi..”

Anto memakai celana dan kaosnya, didekatinya Maya yang kembali tertidur menyamping, Anto duduk disamping Maya sambil mengelus rambut perempuan itu, “Dek, mas mau ke mini market dulu mau beli rokok, kamu ada mau titip?”

“Eghhh….beliin camilan ya mas, apa aja deh..” Jawab Maya yang lebih mirip gumaman.

“Ya udah, mas pergi dulu ya..” Saat Anto hendak beranjak bangun, Maya memegang celananya, Anto melihat ke arah Maya.

“Jangan lama-lama ya mas….” Ujar Maya dengan nada manja.

“Beli rokok aja kok dek, gak lama..” Sahut Anto.

“Hmmm cium dulu……..” Maya benar-benar telah takluk dengan keperkasaan Anto, dan tanpa malu-malu bermanjaan dengan pria yang bukan suaminya itu.

Anto sungguh gemas dengan sikap manja perempuan cantik bertubuh indah ini, Anto mengecup bibir Maya, dan mengelus rambutnya, “Dek Maya bobo lagi aja ya..”

“Jangan lama-lama ya mas…………” Ucap Maya lagi, Anto mengangguk sambil berdiri, Maya kembali menarik selimutnya saat mendengar pintu kamar ditutup oleh Anto.

***​

“Mah…udah tidur?” Ujar Santoso yang sedang menghubungi istrinya.

“Mmmhh ada apa pah, papah dimana? Kok tumben jam segini nelpon.” Sahut Istrinya di telpon.

Santoso melihat jam dinding ternyata sudah hampir pukul pukul 1 pagi, tiba-tiba Santoso merasa bersalah pada istrinya, gara-gara rasa penasarannya dia harus membangunkan istrinya tengah malam seperti ini.

“Mmmhh papah di resort, maaf mah jadi bangunin mamah, papah kira masih sore, ya udah besok aja papah telpon lagi.” Ucap Santoso.

“Dihh…udah bangunin malah gak jadi ngomong, papah kan tau mamah paling kesel kalau penasaran, malah gak bisa tidur, ada apaan sih pah, papah gak apa-apa kan, papah sehat?” nada cemas terdengar dari ucapan istrinya, Santoso tersenyum mendengar nada panik di suara istrinya.

“Gak penting banget kok mah, papah sehat-sehat aja, gini mah, besok pagi mamah coba cari album foto lama ya, kalau gak salah ada di lemari buku papah, itu loh album foto teman-teman lama papah.”

“Album foto? Emangnya mau cari foto siapa pah?” Tanya Istrinya.

“Ada foto saat papah menghadiri pernikahan Adam, mamah ingat kan Adam?” ujar Santoso.

“Ohh mas Adam teman papah yang tinggal di Jakarta, ya mamah ingat kok.” Jawab Istrinya.

“Ya mah, nanti coba mamah cari foto saat papah foto bersama pengantin ya, ada foto papah bertiga sama mereka.” Ucap Samtoso.

“Buat apaan sih pah, kok tiba-tiba gitu, emang ada apaan?”

“Gak ada apa-apa mah, tadi papah ketemu sama perempuan yang mirip istrinya Adam, tapi papah juga gak yakin karena papah gak terlalu ingat wajahnya, kalau cari di medsos Adam juga gak mungkin, kayaknya tuh anak gak main medsos, makanya papah penasaran, apa perempuan yang papah jumpai tadi itu mbak Maya atau bukan.” Santoso menjelaskan kepada istrinya.

“Ketemu di resort pah? Loh bukannya kata papah mas Adam lagi si Surabaya? Kok..” Tanya istrinya bingung.

“Nah itu..ya udah mamah cari aja besok, nanti fotoin kirim ke papah ya..” ujar Santoso.

“Ya udah, besok mamah cari, papah udah makan? Gimana resortnya pah? Tanya Istrinya.

“Beautiful sayang, resortnya cantik, secantik mamah..kalau semua lancar, maka itu adalah hadiah papah buat mamah, ya udah papah tutup dulu ya, udah malam, mamah istrirahat ya…bye I love you..” Ujar Santoso menyudahi pembicaraannya.

Santoso meletakkan hpnya di meja, Santoso sebagai pebisnis memang punya insting yang lumayan tajam. Dia sangat yakin kalau perempuan yang ditemui adalah Maya, namun ketidakyakinannya hanya semata karena dia lupa wajah istri sahabatnya itu, tapi jika pikiran itu menghantui perasaannya, maka Santoso meyakini apa yang dia duga, namun dia butuh konfirmasi, dan satu-satunya adalah foto saat Santoso menghadiri pesta pernikahan sahabatnya Adam, Santoso tidak enak jika langsung bertanya pada Adam, Santoso tak ingin membuat temannya itu bingung dan malah mengacaukan urusan pentingnya di Surabaya.

***​

“Sudah mbak Donna belanjanya?” Tanya Murad saat melihat perempuan seksi itu muncul dari pintu mini market.

“Sudah dong..ini rokok kalian, sama minuman dan camilan buat temen malam.” Dona menyerahkan sekantung plastik yang berisi rokok dan cemilan kepada dua orang berperawakan seram itu.

“Ohh trima kasih kaka…mbak Donna selain cantik juga baik hati ya mas..” Ujar Rebon pada Murad yang mengangguk-angguk setuju.

“Ya udah kita balik yuk, nanti bos nyariin, soalnya aku gak bawa hp juga..” Ujar Donna.

Kedua pria seram itu mengangguk dan mereka berjalan menuju mobil, tiba-tiba Rebon menyenggol lengan Murad, “Apaan?” Tanya Murad, Rebon menunjuk ke suatu arah, Murad mengikuti arah yang ditunjuk temannya, Seorang pria yang baru saja turun dari mobil, berjalan menuju mini market.

“Curut got kah itu?” tanya Murad pada temannya, Rebon mengangguk membenarkan.

“Kelihatannya tajir sekarang tuh bocah, tetep aja curut got ya kotor dan bau got di mata gua, jadi gemes gua bon..” Murad sepertinya ingin mendekati pria yang rupanya Anto.

Rebon menahan Murad agar tidak mendekati Anto, “Mas jangan sekarang, ingat kan kata bos, kita gak usah peduliin dia lagi, kalau sampeyan bikin keributan, nanti bisa bikin kacau urusan Bos..” ujar Rebon

Murad melihat ke arah Rebon, Matanya berkilat gemas, “Aku kalau ra ingat kata bos, pingin rasane tak injek-injek kepala curut got itu.” Ujar Rebon menenangkan temannya itu.

“Mas…!!! “ Kedua bodyguard Santoso menoleh ke arah teriakan, Donna ternyata sudah menunggu di mobil, mereka kemudian berjalan mendekati Donna, sesekali Murad menoleh pada Anto yang kini telah masuk ke dalam mini market.

“Ada apa mas??” Tanya Donna yang sempat melihat insiden tadi.

Rebon berusaha tersenyum sambil berkata tidak ada apa-apa, Donna melihat wajah Murad terlihat tegang dan semakin membuatnya terlihat seram, Donna tak ingin bertanya lagi, dia masuk ke mobil dan duduk di belakang, Murad mengemudikan mobil dan Rebon duduk disampingnya.

“Ngapain itu curut got disini bon? Apa ketemu mangsa baru? Pasti dia ketemu mangsa perempuan kaya lagi, kalau gak mana bisa dia disini, setan!” Ujar Murad yang masih kesal dengan sosok Anto.

“Yo itu pasti mas.., apa jangan-jangan dia kemari dengan mantannya si Bos tah?” Ujar Rebon, Murad melihat ke arahnya wajahnya masih terlihat tegang.

Donna hanya mendengarkan tanpa berkata sepatah katapun, dia tak tahu apa yang sedang dibicarakan dua pria seram ini.

“Mudah-mudahan ada kesempatan buat ngelepasin kekesalan gua ini bon..ya gua harap ada kesempatan itu, gua akan kubur dia hidup-hidup.” Ujar Murad geram.

***

Bersambung
siaap siap pesta pora niih
 
Diary Seorang Istri
Part 52 - Maya Yang Telah Terbuai


“Assalamualaikum warahmatullah..Assalamualaikum warahmatullah....” Adam mengucapkan salam terakhir pertanda tunai sudah sholat subuhnya, Adam meletakkan sejadahnya di meja sebelah ranjang, hari ini Adam berencana melakukan jogging di sekitar hotel, Adam mengambil sepatu sportnya dari dalam tas, usai mengenakan sepatu, dia mengambil hpnya, Adam menghubungi Maya istrinya, namun berkali-kali dicobanya namun panggilannya berakhir tanpa .

“Apa Maya masih tidur? Apa jangan-jangan dia sedang dapat tamu bulanan hingga gak sholat..mungkin juga sih..ya udah nanti aja aku hubungi lagi.” Adam meletakkan hpnya dan mengambik handuk kecil, Adam tak membawa hpnya saat jogging, karena dia berpikir hanya jogging di sekitaran komplek hotel.

Adam membuka sebotol air mineral yang tersedia, diminumnya sedikit dan kemudian botol itu dibawanya ke luar.

“Selamat pagi pak, kamarnya mau dibersihkan pak?” tanya seorang petugas kebersihan yang ditemuinya di luar kamar.

“Nanti saja mas, saya hanya jogging sebentar, nanti saya titipkan kartu di resepsionis.” Jawab Adam tersenyum ramah.

“siap pak, selamat jogging pak.” Ujar petugas tersebut ramah.

Adam mengangguk dan berjalan menuju lift, untuk menuju lift dia melewati kamar Anissa, tadinya Adam ingin mengajak Nissa jogging, tapi kemudian dia teringat kalau ibu Anissa ikut menginap,Adam merasa sungkan, Adam kemudian melanjutkan perjalanan ke lift.

***

Maya mengulet diatas tempat tidur, sesaat dia merasa kebingungan, namun tak lama senyum tersungging di wajah cantiknya saat melirik disampingnya.

“Aduhhh....” Maya merasa kakinya kesemutan, teringat dia begitu lama mengangkang tadi malam melayani kebuasan pejantannya yang kini terlelap di sampingnya.

Maya berjalan sedikit tertatih menuju kamar mandi, selangkangannya terasa ngilu dan penuh bercak bekas sperma dan lendirnya yang mengering, Maya membersihkan bagian tersebut di kamar mandi, digapainya kimono handuk yang tersedia di kamar mandi, lalu dia keluar.

Maya mengambil sebotol minuman yang disediakan resort, sambil minum Maya memperhatikan Anto yang sedang tertidur pulas, Anto tidur tanpa sehelai benangpun dan selimutnyapun tersingkap, dari tempatnya berdiri, Maya bisa melihat kontol sang pejantan tengah tertidur juga.

Maya menuju ke meja sebelah ranjang, diambilnya hpnya yang lupa dia charge, baterei hpnya tinggal 10%, Maya melihat ada 5 panggilan tak terjawab dari suaminya, Sejenak Maya termenung menatap hpnya, ada sisi batinnya merasa bersalah, namun sisi liarnya lebih dominan mempengaruhi pikirannya saat itu.

Maya meletakkan hpnya tanpa ingin balas menghubungi suaminya itu, Maya kemudian mencari charger, sejenak dia mencoba mengingat dimana charger hpnya, dan Rupanya kabel chargernya masih tertinggal di mobil, “ya udah nanti aja ambilnya..”

Maya membuka pintu kaca, semilir angin pantai menghembuskan rambutnya yang tergerai indah, Maya merentangkan tangannya menikmati aroma, Maya kembali teringat persetubuhannya semalam, sungguh dahsyat dan menakjubkan baginya, Maya menyentuh bagian vaginanya yang mulai lembab karena memikirkan itu.

Sepasang tangan tiba-tiba melingkar di pinggangnya, Maya melenguh geli saat jenggot Anto mengusap tengkuknya, “hmmmm..” Maya menyandarkan kepalanya di tubuh pria dibelakangnya itu.

“Selamat pagi cantik...kok udah bangun..” Anto berbisik sambil menggigit cuping telinga Maya.

“Selamat pagi juga mas...iya aku ingin menikmati angin semilir pantai yang menenangkan mas..” ujar Maya sambil membelai pipi Anto.

“Kamu bangun pagi kok cantik banget sih…apa kamu selalu begini?” goda Anto, Maya tersipu malu bagaikan remaja puber, Maya membalikkan badan dan kini berhadapan dengan wajah Anto.

“Apaan sih..” Maya bertingkah malu-malu, pujian Anto membuatnya melambung..

Anto tertawa kecil melihat wajah Maya yang memerah, wanita cantik ini semakin menggemaskannya, dalam hatinya Anto merasa beruntung bisa menikmati tubuh indah wanita cantik dihadapannya ini, apalagi sebentar lagi dia malah dapat uang ratusan juta dari perempuan ini, sudah dapat tubuh mulus, dapat uang pula.

“Kok ngeliatin terus sih mas…apa aku keliatan jelek ya..” ujar Maya sambil pura-pura merengutkan bibirnya.

Anto tersenyum dan mencubit pelan bibir Maya yang cemberut, “Duhh nih bibir bikin gemes aja..”

“Emangnya kalau gemes, mau diapain..” Goda Maya.

“Hmmmm dek Maya mau diapain emangnya..” Anto menggoda balik.

Maya terkekeh sambil memukul pelan dada telanjang Anto, “diapain aja mau hihihihi..” Maya memeluk tubuh Anto, wajah cantiknya terbenam di dada telanjang Anto, Pria bertato itu memeluk tubuh Maya dengan erat, mereka berdua begitu menikmati kebersamaan mereka, kebersaman yang terlarang dan tak semestinya terjadi.

***​

Santoso menguletkan tubuhnya, di ambilnya jam tangannya di meja sebelah ranjangnya, dengan mata terpicing dia melihat jam menunjukkan pukul tujuh pagi, Santoso bangun dan duduk di tempat tidur, dia menggerakan punggungnya hingga berbunyi, lalu dia bangkit menuju balkon.

Dari balkonnya, Santoso mengamati pemandangan indah pantai di kejauhan, Santoso melihat sekeliling resort, rumah-rumah kecil terjajar rapih di bawah sana, rumah-rumah kecil itu adalah bungalao VIP, Santoso tersenyum mengembang, dia sudah 100% yakin untuk mengambil alih resort ini, kedatangannya di resort ini semakin meyakinkan niatnya itu, Santoso memang berencana untuk mempersembahkan resort ini untuk istri tercintanya yang sedang hamil anak keduanya, pengalaman pahitnya dengan Sarah membuatnya begitu sakit hati, untungnya dia bertemu Erica istrinya sekarang, selain cantik istrinya yang baru bisa begitu cepat mengambil hati Patricia putri semata wayangnya, Erica juga yang merubah hidupnya menjadi lebih terarah dan terkontrol Santoso jadi rutin mengikuti kebaktian tiap minggu, bahkan Santoso merasa Erica membawa hoki baginya, Bisnis Santoso semakin berkembang saat ini, dan satu lagi kini Erica tengah mengandung buah cintanya, tak berlebihan rasanya Santoso ingin menghadiahkan resort ini untuk istrinya.

Santoso kembali kedalam, diambilnya hpnya yang sedang di charge, sebuah pesan baru masuk, Santoso membuka pesan dari istrinya, ternyata istrinya mengirimkan gambar yang dimintanya semalam.

Santoso melihat gambar tersebut, gambar saat di pesta pernikahan Adam dan Maya, saat itu Santoso menghadiri pernikahan sahabatnya itu dengan mantan istrinya dan Putrinya Patricia, Susanto mencubit gambar itu untuk melihat secara jelas raut wajah yang membuatnya penasaran, wajah Maya.

Maya mengenakan gaun pengantin yang sederhana namun begitu anggun di tubuhnya, wajah cantiknya sedang tersenyum, wajah itu terlihat sangat segar dan muda, Santoso mencoba mengingat di memorinya wajah perempuan yang menabrak Donna tadi malam, “Ehmm gak salah dugaanku, sangat mirip, aku yakin sekali kalau perempuan semalam itu adalah Maya.” Batin Santoso.

Santoso kemudian duduk di ranjang, dia memegang hpnya sambil terus memandangi foto yang dikirimkan istrinya itu, Keningnya berkerut, “Kalau benar perempuan semalam itu Maya, kenapa dia ada disini? Apa Adam tahu kalau istrinya berada di resort? Apa Maya disini bersama teman-teman kantornya? Rasanya kok gak mungkin ya, ahh aku ndak ngerti ini..apa jangan-jangan………..”

Lamunan Santoso terganggu oleh ketukan pintu di kamarnya, Santoso beranjak menuju pintu dan membukakan pintu, rupanya petugas room service.

“Selamat pagi pak, saya diminta untuk menaanyakan kepada bapak, apakah mau sarapan di bawah atau diantar ke kamar?” tanya petugas tersebut.

Santoso melihat jam di hpnya, “Nanti aja di bawah mas, sebentar lagi saya akan ke bawah.”

“Baiklah pak, mohon maaf kalau menganggu kenyamanan bapak.” Ucap petugas tersebut sambil berpamitan.

Santoso menelpon sekretarisnya, “Don..nanti sarapan ke bawah aja ya, setengah jam lagi kita turun ke bawah, kamu hubungi Murad dan Rebon untuk langsung ke restoran di bawah untuk sarapan.”

Santoso kemudian meletakkan hpnya kembali, dia kemudian menuju kamar mandi untuk bersiap-siap turun ke bawah, selain sarapan, Santoso memang berencana untuk mengamati resort secara langsung pagi hingga menjelang pertemuannya dengan pemilik resort ini.

***​

“Mass…geli banget ssss….” Maya menggeliat kegelian saat lidah Santoso melata di punggung putih mulusnya.

“Mas gemes sayang ngeliat kulit dek Maya yang mulus dan putih sempurna, pengen gigitin rasanya..” Sahut Anto sambil menggigit kecil pundak mulus Maya.

“Tapi kan adek belum mandi mas, masih bau asem..sssaaahh” Ujar maya merintih geli

“Mas suka aroma tubuh adek, merangsang banget soalnya bikin kontol mas tegak mengacung, kerasa gak dek kontol mas..” Ujar Anto sambil menggesekkan kontolnya di bongkahan montok pantat wanita cantik itu.

“Ugghhhhh kerasa banget sayang..sssssss….ya udah terserah mas aja, tubuh adek ini milik mas, nikmatilah mas…ahhhhhhhhhhhh duhh enak banget dijilatin disitu mas….ahhhhh.” Maya mengangkat pantatnya yang kegelian saat lidah Anto menyusuri bongkahan montok itu.

Maya kemudian berbalik terlentang, Anto mendekati wajah Maya sambil memegang kontolnya, Maya tersenyum menyambut kontol besar itu, “Duhh makin gede aja, ssss aku gemes banget ama kontol ini sayang…ssss..mmm..”

Maya menghisap kepala kontol itu dengan hisapan yang begitu dalam, Anto menengadah sambil memejamkan mata, hisapan Maya membuat kontolnya terasa ngilu tapi nikmat, posisi Anto kini mengangkangi tubuh Maya, dan kontol itu terlihat semakin basah oleh liur maya yang semakin mengental.

Setelah beberapa menit, Anto rupanya lupa untuk membalurkan gel andalannya, di cabutnya kontolnya dari mulut Maya, “Dek Mas bersih-bersih dulu ya..biar enak..”

Maya merengut dan menatap kekasih gelapnya itu, sedikit kesal dirasakannya karena harus berhenti saat sedang asik mengulum kontol besar itu.

Anto segera bergegas menuju kamar mandi, dia ingat kalau gel itu dia simpan di kamar mandi tadi malam, di kamar mandi Anto membalurkan gel tersebut ke sluruh batang kontolnya, tak lupa Anto juga menjilati gel tersebut, setelah yakin semuanya telah siap, Anto kembali keluar kamar mandi.

Maya menunggu Anto di ranjang sambil memiriungkan tubuhnya, saat dilihaatnya Anto datang dengan kontol menjuntai maya membenarn posisinya menjadi duduk, Maya menyodorkan tangannya ke depan seolah menyambut kekasihnya, Anto kemudian berbaring di sebelah Maya.

Maya dengan sigap segera bersimpuh di tengah kaki pria bertato tersebut, dengan setengah menungging Maya mulai mencengkram kontol hitam besar yang penuh urat tebal itu, Maya begitu gemas melihat kontol tersebut, tak menunggu lama, Maya segera memasukkan kontol besar itu kedalam mulutnya, dihisapnya kembali dengan hisapan kuat, Anto meringis kegelian saat lidah Maya mengorek lubang kencingnya, reaksi gel itu memang begitu cepat, entah apa yang terkandung dalam gel tersebut, tak lama terlihat wajah dan tubuh Maya mulai berkeringat, rona kulitnya menjadi merah, dan sang wanita cantik itu semakin bersemangat menghisap kontol kekasih gelapnya itu, pengaruh gel membuat Maya bagai wanita yang sedang kehausan birahi, Maya tersenyum bagai wanita binal, sekeliling bibirnya basah oleh liurnya sendiri karena sesekali Maya mencoba untuk men deep throat kontol besar itu hingga tenggorokannya tersedak.

Maya merubah posisinya saat melihat Anto memberikan kode agar Maya naik ketubuhnya, “Sini sayang kita 69, aku pengen jilatin memek adek..” Ujar Anto.

Maya membalikkan tubuhnya, kini pantatnya tepat berada di depan wajah Anto, Maya kembali mencengkaram kontol besar itu, Maya merintih sambil meringis saat lidah basah Anto mulai membelai dinding memeknya.

Maya memasukkan kontol besar itu dengan histeris, pengaruh gel yang melakukan serangan double di mulut dan memeknya membuat akal sehatnya lenyap sudah, yang tersisa adalah hasrat binatangnya yang ingin merengkuh kepuasan batiniah, Maya betul-betul terangsang hebat, wajahnya kemerahan penuh gairah, peluh semakin deras menyembul dari pori-pori kulit mulusnya, tubuh indahnya kini putih mengkilat begitu menggairahkan.

Maya kini menegakkan tubuhnya, memeknya terasa geli dan begitu nikmat, Maya tengadah sambil memejamkan mata, kontol besar Anto dikocoknya pelan, Maya benar-benar sudah tak tahan ingin segera memasukkan kontol besar itu ke dalam memeknya.

Maya mengangkat pantatnya, Anto hanya memperhatikan apa yang dilakukan wanita cantik yang tengaah terangsang hebat ini, Anto melihat Maya sambil tersenyum membimbing kontol besarnya menuju memek yang terlihat semakin basah itu, “Adek gak tahan mas, ahhh sssssssssss oghhhh.” Maya meringis menggigit bibirnya walau memeknya terasa siap menyambut kontol besar itu, namun tetap saja penetrasi awalnya terasa sedikit perih, Maya menaik turunkan pantatnya perlahan mencoba membiasakan kontol itu di dalam memeknya, saat mulai terasa nyaman, maya mempercepat gerakannya sambil meliuk-liukkan pantatnya, erangan dan rintihan terdengar begitu erotis dari bibir perempuan cantik itu, Anto membantu mempercepat irama goyangan Maya dengan meremas payudara Maya dengan gemas, Maya semakin cepat menggoyang pantatnya, tak lama tubuhnya terlihat mengejang, Maya mencengkarm rambutnya dan berteriak saat orgasme pertamanya datang begitu cepat, pengaruh gel tersebut rupanya semakin ampuh merasuk ke dalam syaraf birahi Maya.

Erakan pantat Maya mulai melemah seiring datangnya orgasmenya, Anto tak membiarkan Maya untuk beristirahan, dipeluknya tubuh Maya hingga rebah di dadanya, dengan kecepatan penuh Anto menggenjot kontolnya dari bawah dengan cepat, Maya meringis dan menjerit, erangan dan lenguhannya semakin menghiba, hasrat dan syahwatnya semakin menguasai pikiran perempuan cantik itu, di pikirannya kini hanyalah kenikmatan ragawai semata, Maya membalas setiap lumtan bibir sang pejantan, mulut keduanya seolah menempel berusaha mengais setiap liur dari pasangannya, genjotan Anto tak goyah, malah semakin kencang, Maya benar-benar kewalahan, orgasmenya sudah semakin membuncah, dan akhirnya tubuh Maya kembali tegang, erangannya tertahan oleh hisapan mulut Anto. Tubuh indah itu mengejang, orgasmenya kembali meledak..

Maya terengah-engah, kontol besar itu kini tak bergerak, Anto membiarkan Maya tyang tengah mendapatkan orgasme keduanya, peluh semakin deras berjatuhan dari wajah Maya, Maya tersenyum menatap wajah pejantan perkasanya itu, “Hhhhh…ahhhhh..ahhhhh enak banget sayang..” Ujar Maya sambil terengah engah.

Anto kemudian bangun sambil terus memeluk Maya, kini Anto berusaha berdiri dan posisi Maya berubah menjadi di gendong Anto, kembali dalam posisi menggendong Maya, Anto menghujamkan kontolnya dengan cepat memompa memek Maya, perempuan cantik itu mengerangdan merintih, tangannya memeluk erat leher Anto, dilayaninya kembali lumatan liar Anto, “Ahhh mass..ahhh sssss ohhh masss….aaaahhh ahhh ahhhhhh aduhhh aduhh masss aku aku…massss.aaahhhhh.” Maya semakin histeris dalam posisi ini, kontol Anto yang besar terasa begitu dalam menghentak, Maya memeluk erat tubuh anto sambil meringis dan melenguh kencang, keduanya sudah tak peduli apa orang diluar bisa mendengar erangan mereka atau tidak.

Selain bantuan gel, Anto memang jago dalam bercinta, kemampuan tenaganya cukup hebat, sudah lebih dari 1 jam dirinya menyetubuhi perempuan cantik tersebut, berbagai posisi telah mereka lakukan, sudah tak terhitung orgasme yang datang menghentak wanita cantik tersebut, dan kini Maya mulai kehabisan tenaganya, dia menungging sambil merebahkan dadanya di kasur, pantat dan pinggulnya naik tinggi mennyongsong pompaan kontol sang pejantan.

Anto semakin cepat memompakan kontolnya sambil memegang pinggul mulus Maya, Anto juga merasa sebentar lagi ejakulasinya akan datang, “dek, mas mau keluar sayang..aahhh memek adek sangat nikmat..”

“Keluarin di memek mas, adek ingin di hamili mas, ohhh siram rahim adek dengan benih mas..keluarin di dalam mas..plisssss… hamilin adek sayang…..ohhhhh plissss hamilin adek…” Ratap Maya parau

Ucapan Maya begitu menggetarkan syahwat Anto, rintihan dan lenguhan Maya membuat Anto semakin semangat menyetubuhi wanita cantik tersebut, setelah beberapa lama memompa memek Maya di posisi menungging, wajah Anto mulai memerah, ujung spermanya semakin dekat ingin meletuskan benih-benihnya di dalam rahim perempuan cantik ini, dan tak lama Anto mengerang hebat, tubuhnya mengejang, suara geramannya terdengar menyeramkan, Anto menghentakkan pantatnya berkali-kali memastikan tak ada sisa pejuh yang terbuang sia-sia.

Napas kedua insan itu tersengal-sengal, Anto rebah menindih tubuh mulus dibawahnya, Anto menggulingkan tubuhnya dan kini mereka saling berhadapan dalam posisi menyamping, Anto membelai rambut Maya yang basah oleh keringat, Maya menatap sayu kekasih gelapnya, tubuh Maya terasa letih, terlebih selangkangannya terasa kebas, perlahan Maya merasakan cairan sperma kekasih gelapnya mulai merembes keluar merayap di sekitar selangkangannya.

“Enak sayang..” Ujar Anto lembut sambil membelai rambut Maya.

“Banget mas…nikmat banget….” Balas Maya menatap sayu Anto.

“Adek benaran mau hamil anak mas?” Tanya Anto.

Maya mengangguk lemah, “Hmmm ya mas…aku ingin rahimku dibuahi benih mas…”

Anto tersenyum merasa jumawa, betapa tidak perempuan cantik dari kalangan atas kini terbaring memohon agar dihamili olehnya yang hanya tukang parkir, Anto merasa betapa beruntungnya dirinya bisa menyetubuhi perempuan cantik di hadapannya ini, tak ada cela di tubuh sempurnanya, kulitnya begitu mulus terawat bersih, dan sebentar lagi ratusan juta akan dikantonginya, Anto melihat mata Maya perlahan mulai redup tertutup, Anto terus membelai lembut rambut Maya, Anto kemudian mendekatkan tubuhnya memeluk Maya, sang betina juga balas memeluk pejantannya, wajahnya tenggelam di dada Anto, dia merasa nyaman di pelukan pria perkasa ini, perlahan kesadarannya semakin hilang, Maya terlelap dalam pelukan Anto.

***​

Bersambung
mantaap cuuk
 
INTERMEZZO

Bagaimana jadinya jika 6 orang pasangan asli yang telah menikah selama paling kurang 10 tahun dikumpulkan di sebuah pulau dalam suatu reality show yang memperebutkan uang tunai sebesar 2 milyard??

Bagaimana perasaan pasangannya saat melihat istri atau suaminya berkencan dengan istri/suami dari pasangan lain?

lalu Bagaimana jadinya jika pasangan itu kemudian diberi kesempatan untuk berkencan dengan pasangan lain di sebuah hotel mewah sekamar berdua?

Apakah di akhir cerita nanti, pasangan-pasangan itu akan mampu pulang bersama pasangan aslinya atau malah reality show ini akan menjadi cerita sedih perpisahan pasangan yang datang bersama?

Ratusan pasangan mendaftar mengikuti acara tersebut, dan hanya tinggal 6 pasangan yang berhak memperebutkan uang tunai dan hadiah mewah lainnya.

12 hari..12 malam...apakah cinta sejati itu benar-benar ada? ataukah pasangan baru akan muncul di acara ini?

Terinspirasi dari reality show yang viral di netflix "Single Inferno", kali ini waone 53 menghadirkan kisah baru yang spesial berjudul "Cuckold Inferno"..

nantikan kisah serunya di Tanggal 20 Maret 2022 eksklusif
Ini temanya sedikit mirip sama cerita punya sesepuh jaya suporno,utk judulnya agak lupa
Coba suhu cek dulu ceritanya suhu jaya suporno biar tidak ada anggapan menjiplak
 
Ini temanya sedikit mirip sama cerita punya sesepuh jaya suporno,utk judulnya agak lupa
Coba suhu cek dulu ceritanya suhu jaya suporno biar tidak ada anggapan menjiplak
Kita lihat nanti hu...wong ceritanya juga belum dirilis
 
Gini ya, kalau mau baca disini silahkan gratis saya jamin saya akan update sampai selesai, kalau mau cepat ya silahkan ke Prem, tapi ada aja yang pikirannya primitif kenapa sih gitu kenapa sih gini, sampai komen sarkas, ampun! coba dong sekali kali bikin karya juga, drpada sekedar komen sok bijak, gua update disini dan juga update terbaru disana, gak masalah kan, semua free choice..komen aja tentang ceritanya gak usah komen behaviour authornya.
 
Gini ya, kalau mau baca disini silahkan gratis saya jamin saya akan update sampai selesai, kalau mau cepat ya silahkan ke Prem, tapi ada aja yang pikirannya primitif kenapa sih gitu kenapa sih gini, sampai komen sarkas, ampun! coba dong sekali kali bikin karya juga, drpada sekedar komen sok bijak, gua update disini dan juga update terbaru disana, gak masalah kan, semua free choice..komen aja tentang ceritanya gak usah komen behaviour authornya.
Mantap suhu, makasih ceritanya
 
Para penggemar berat hu…jangan trlalu diambil pusing..mgkin mereka dlu waktu sekolah bikin pra karya maunya asal jiplak aja…efek kelamaan libur krn pandemi
 
Semua akan pulang bersama pasangan nya masing2, namun pasangan tsbt tdk akan sm lagi spt sebelumnya 😪
 
sangat menikmati cerita dr suhu..alurnya mantap bikin penasaran...abaikan segala komentar jelek suhu...yg jelas cerita ini sgt mnarik ditunggu
 
Update di sana juga...kalau boleh tau di mana suhu, ane mau ke sana juga
Gini ya, kalau mau baca disini silahkan gratis saya jamin saya akan update sampai selesai, kalau mau cepat ya silahkan ke Prem, tapi ada aja yang pikirannya primitif kenapa sih gitu kenapa sih gini, sampai komen sarkas, ampun! coba dong sekali kali bikin karya juga, drpada sekedar komen sok bijak, gua update disini dan juga update terbaru disana, gak masalah kan, semua free choice..komen aja tentang ceritanya gak usah komen behaviour author
 
Terimakasih updatenya hu, jangan pedulikan gonggongan anjing hu tetaplah berkarya
 
sangat menikmati cerita dr suhu..alurnya mantap bikin penasaran...abaikan segala komentar jelek suhu...yg jelas cerita ini sgt mnarik ditunggu
 
Bimabet
sekedar informasi baru saja saya menyelesaikan bab 58, dan sekarang on going bab 59, lucunya malah bab terakhir udah lebih dahulu selesai wkwkwk, contohnya nih ya film hollywood terlaris sepanjang masa Avenger end of game, memerlukan waktu selama 155 hari dalam proses syuting saja, belum lagi pasca produksi seperti editing dan lain-lain, film ini cuma berdurasi 3 jam.

Intinya saya ini kan cuma amatir, penulis cerita yang menulis saat senggang aja, mohon maklum jika gak secepat yang di inginkan, terkadang menulis sebanyak 4000 kata bisa selesai dalam waktu 1 harian, kadang malah menulis 10 kata pembuka aja sulit, gak gampang membuat sebuah cerita yang panjang dan berkesinambungan, saya paham jika penggemar cerita ini menjadi kesal karena kelamaan menunggu, tapi apa mau dikata saya gak bermaksud untuk sengaja berlama-lama update. tapi saya juga senang karena cerita ini begitu ditunggu.

saat saya merilis update maka itulah yang terbaik yang saya bisa persembahkan, saya berusaha menjaga kualitas cerita dan benang merah dalam cerita ini, kalian gak bisa membayangkan betapa asiknya menulis cerita jika memang mood sesuai, namun ada kalanya saya blank saat menulis. bisa dibayangkan sudah hampir 57 bab saya selesaikan cerita ini, paling tidak sudah 76 ribu lima ratus kata yang saya ketik, dan saya senang jika memang semua yang telah saya tulis menjadi hiburan buat kalian, mohon maklum atas keterbatasan saya...thanks..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd