Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

ARFAN, SI PEJANTAN TANGGUH DARI DESA(Remake)

Mantap...........

Makasih atas apdetnya om @memekibustw
:beer: :beer:

Bro @memekibustw
Mantab lanjutannya
•⌣»̶·̵̭̌✽̤̈🐡 Terima Kasih 🐡✽̤̈·̵̭̌«̶⌣•

makasi suhu double up nya.....

Lanjutkan arfan

Skandal warsih sama rini ketahuan arfan nih pasti.

Terima kasih update lanjutannya @memekibustw pokoke mantap poooll

Semakin seruh ni huu

Terima kasih double updatenya @memekibustw, menarik.

Saddeeesssss apdetnya huuuuu! Kerreen buangeeeuts! Jadi pengin ngalamin dientot kontol gudde anak abg niiihhhhhh

terimakasih huu...lanjut terus huu...kpn nih huu. eksekusi si nyonyah?

Terimo kaseh apdetnyo @memekibustw

Cekrol disini ☕🚬
suhu @memekibustw luar biasa 👍

mnatap lanjut lagi om

Ditungggu lanjutannya.... seks bareng² nih

Absen pagii huu

Lagi huuu ❤❤😘

Makinnn seru... Wkwk

Terimakasih huuuu

Hadir jua lah
TERIMAKASSEEEEEE ATAS APRESIASINYA AGAN2 SEMUWAAAH!!!
JANGAN LUPA LICK DAN CENDOLNYA YAH
:tegang:

:tegang::tegang::tegang::tegang::baris::baris::baris::joget::joget::joget::motor2::motor2::motor2::baris::baris::baris::baris:
 
suwun sanget apdetnya omsuhu @memekibustw

Absen siang

Niitip absen

Hadir jua lah

Keren hu updatennya

Absen malam sambil ngarep ada apdetan:fgenit::fgenit::fgenit::pantat::pantat::pantat:

Lanjut nak arfan

Lanjut kan aksi mu Nak Arfan....

Lanjoooot .....

Absen lagi

Pasang absen dulu ah

absen siyangg

Cekrol dulu di sini 🚬☕

Ikut hadir jua

Lancrot keun boss

semangat hu.. jangan sampe mandek ne cerita

Izin make bangku tempel yah Suhu. Dah penuh kayaknya kursi di karavannya.. hehehehe

Hadir lagi, biar gak ketinggalan

Absen lagi

lupa kpn terakhir update huuu
TERIMAKECROOOOOTTTT AGAN2 DAN SUHU2 SEMUANYA, JANGAN LUPA LICK DAN CENDOLNYA BIAR TAMBAH SEMANGAT ARFAN;););):tegang::tegang::tegang::tegang::tegang::baris::baris::baris::motor3::motor4::motor5::motor1::motor2::motor3::motor4::motor5::n3::n2::n1::baris:
 
Wajib mendirikan tenda ini mahh..

Lanjutkan Gan ,..... bikin hamil semuanya..... mereke hidup bahagia....:Peace:
:Peace::Peace:

Lanjut teroosss

makasih updatenya @memekibustw

absen siyangg

Nitip lagi

Absen vagiiiii:pantat::pantat::pantat::fgenit::fgenit::fgenit:

Lanjut lanjut lanjut

Absen dulu
WWOKKEH AGAN2 DAN SUHU2 SEMUWAAH, WAKTUNYA AY LANGCROOTKEUN LAGI APDET AKSI KONTOL ARFAN MENJEBOL MEMEK IBU2 STW INI. JANGAN PELIT LICK AND CENDOLNYA YAAA....
:tegang:

:tegang::tegang::tegang::tegang::tegang::tegang::tegang::tegang::pantat::pantat::pantat::pantat::pantat::pantat::pantat::adek::adek::adek::adek::adek::adek::adek::baris::baris::baris::lebah::motor1::motor2::motor3::motor4::motor5:
 
Wajib mendirikan tenda ini mahh..

Lanjutkan Gan ,..... bikin hamil semuanya..... mereke hidup bahagia....:Peace:
:Peace::Peace:

Lanjut teroosss

makasih updatenya @memekibustw

absen siyangg

Nitip lagi

Absen vagiiiii:pantat::pantat::pantat::fgenit::fgenit::fgenit:

Lanjut lanjut lanjut

Absen dulu
WWOKKEH AGAN2 DAN SUHU2 SEMUWAAH, WAKTUNYA AY LANGCROOTKEUN LAGI APDET AKSI KONTOL ARFAN MENJEBOL MEMEK IBU2 STW INI. JANGAN PELIT LICK AND CENDOLNYA YAAA....
:tegang:

:tegang::tegang::tegang::tegang::tegang::tegang::tegang::tegang::pantat::pantat::pantat::pantat::pantat::pantat::pantat::adek::adek::adek::adek::adek::adek::adek::baris::baris::baris::lebah::motor1::motor2::motor3::motor4::motor5:
 
Ada saja akal Arfan, diambilnya hp lalu ia ketik pesan untuk dikirim ke Bu Syifa; “Maap ummi, sopirnya suruh dua jam lagi jemput Ar ya? Ar mau bantu emak dan nyonya beres-beres barang bawaan buat pergi besok...”
:tegang:
Tak sampai semenit, Bu Syifa membalas; “Iya nak Ar, tapi buruan ya? Ummi kangen nih..., kita main di ruang Jeng Rini, ummi dah gak sabar mau diobok-obok sama kontol nak Ar...,”

Membaca itu Arfan jadi tegang!!! “Aaah ummi, Ar jugak mau cepat-cepat kesana, mau pompa memek ummi pake kontol Ar...,” balas Arfan lalu segera menyetel hp nya jadi bisu, ia takut nanti emak dan budhenya curiga.
:pantat:
Setelah memastikan kamar Bu Rini tertutup, Arfan segera menuju kamar Budhenya, Warsih sedang mempersiapkan barang-barang bawaan juga disana. Arfan muncul dari pintu dan langsung meraih tangan Warsih.

“Sini Budhe, ke kamar emak...,” ajaknya

“Ada apa Ar?” ujar Warsih yang masih belum tahu masalah.
:pantat:
“Ar tak ikut ke kampung, soalnya nyonya suruh Ar bantu Bu Syifa di kantor, sekarang...” Arfan berbicara pelan sambil terus berjalan kearah kamar emaknya.

“Iya Kak, seminggu kita tak ketemu si Arfan... sekarang main yuk?” Leha berkata sambil segera menutup pintu kamar lalu menguncinya.

“Yak ampuuunnn Ar, gimana nih, budhe sama emak kamu kesepian dong?”

“yah budhe, mau gimana lagi, makanya ayo sekarang budhe, tuh emak dah telanjang...,” ujar Arfan, tangannya mencopot satu persatu kancing daster yang dikenakan Warsih, sementara Leha sibuk memeloroti semua pakaian anaknya.
:tegang:
Bugil sudah mereka bertiga, tanpa menunggu aba-aba mereka saling serang dengan seru di tempat tidur empuk itu. Tiga manusia yang masih satu darah itu saling menjilat kemaluan, saling menindih, mengerang nikmat, berlomba meraih kepuasan seks yang dalam seminggu tidak akan mereka dapatkan dari Arfan. Bergiliran Leha dan kakak perempuannya meraih kepuasan dari kontol Arfan yang menghujam-hujam bengis memek mereka. Warsih meraung-raung keenakan, Leha menjerit-jerit meraih nikmat, Arfan pun dengan antusias melayani birahi emak dan budhenya. Ia berusaha fokus agar sebelum dua jam ia berhasil memuaskan kedua perempuan setengahbaya itu sekaligus menyemprotkan pejuhnya sendiri.



Berhasil juga rupanya Arfan, setelah Leha dan Warsih masing-masing sudah meraih empat kali orgasme, Arfan akhirnya menyemprotkan pejuh ke wajah kedua wanita itu. Leha menyambut dengan membiarkan wajahnya disembur, Warsih meminum pejuh Arfan yang keluar belasan kali dari kontol besar anak itu. Setelah terkapar sejenak, Arfan lalu bangkit memakai kembali pakaiannya.
:pantat:


Mereka berciuman cukup lama sebelum Arfan meninggalkan rumah menuju kantor Bu Syifa. Hati remaja itu lega sudah, seminggu ini ia akan umbar birahinya pada tubuh perempuan cantik setengahbaya keturunan Arab yang dipanggilnya ummi itu. Sepanjang perjalanan menuju tempat kerja itu pun Arfan masih membayangkan tubuh telanjang Bu Syifa yang sebentar lagi akan ia nikmati.

:tegang::tegang::pantat:
Masih di rumah Bu Rini...

Meski rona kepuasan mewarnai wajah Leha dan Warsih setelah 45 menit lebih keduanya digenjot oleh Arfan, hati mereka menyimpan rasa berat meninggalkan rumah Bu Rini. Sejak malam ini hingga seminggu kedepan mereka tak bisa menikmati kontol Arfan seperti biasa. Warsih dan Leha benar2 sudah tercandu bersetubuh dengan anak itu, satu malam saja memek mereka tak dirojok-rojok kontol Arfan terasa sangat lama.
 
Sementara itu di ruang kerja kantor Bu Rini...

Ingin rasanya Arfan melompat dari kendaraan yang membawanya ke kantor sang nyonya ketika memasuki halaman depan gedung pencakar langit tempat dimana Bu Syifa menunggunya. Remaja belia yang sedang dimabuk birahi itu masih saja tak sabar lagi untuk segera menemui kekasih gelap yang sudah selama beberapa minggu ini rutin ia setubuhi secara diam-diam. Perempuan paruhbaya cantik berhidung mancung dengan tubuh bongsor dan jangkung itu benar-benar membuat Arfan tergila-gila! Seolah tiada hari tanpa bersetubuh dengannya!

“Ummi... Ar sudah sampai disini, ummi dimana?” tulis Arfan di pesan whatsap. “Iya Nak Ar sayangku, ummi lagi kerja di ruangan Jeng Rini..., kesini aja langsung ya Nak Ar sayang... ummi juga dah gatal niihhh..,” balas Bu Syifa makin mengobarkan nafsu anak itu.


Sebenarnya demikian juga halnya dengan Bu Syifa, meski saat itu sedang sibuk mengerjakan beberapa tugas ia masih juga sempat membalas pesan-pesan nakal Arfan. Sengaja ia membawa semua kertas kerja di mejanya ke ruangan Bu Rini agar nanti saat Arfan datang ia bisa langsung melampiaskan nafsu pada remaja belia itu. Saat Bu Rini tak hadir di kantor, Bu Syifa lah eksekutif paling senior di perusahaan itu yang memimpin, hal ini sudah sejak lama berlangsung, 25 tahun sudah ia bekerja di perusahaan milik Bu Rini yang telah menganggapnya seperti kakak kandung.



Sejak mengetahui Arfan akan datang, Bu Syifa sudah melepas celana dalamnya. Ia tak tahan karena setiap kali di benaknya melintas bayangan vulgar kontol besar remaja itu, memeknya selalu gatal bahkan sering mengeluarkan lendir hingga mau tak mau tiap hari sejak itu ia selalu menggunakan pembalut agar cairan kelamin itu tak merembes keluar membasahi pakaiannya. BH nya juga telah ia copot sejak tadi agar seketika Arfan datang nanti bisa langsung meneteki buah dada besar yang sangat disukai remaja itu. Tak seperti pria-pria lain yang pernah bersetubuh dengannya, Arfan selalu memulai permainan seks dengan menyerbu payudara Bu Syifa. Meski sudah banyak turun, namun ukurannya yang super besar benar-benar membuat remaja belia itu tergila-gila. Bu Syifa maklum, Arfan memang masih baru tumbuh remaja, sifat kekanakannya masih amat terlihat. Yang tak dapat ia pungkiri dan heran sampai sekarang adalah bagaimana mungkin ukuran alat kelamin remaja belia itu sangat besar, ditambah dengan kemampuannya bermain seks dalam waktu lama, jauh melebihi stamina pria manapun yang Bu Syifa ketahui.




Ini keajaiban! Tubuh remaja itupun tak lazim dimiliki anak seusianya, badan yang kekar dan atletis dengan dada bidang, kaki yang kokoh, tangan yang kuat serta daya tahan yang mumpuni. Wajah Arfan bisa dibilang manis, apalagi kalau tersenyum, pasti sangat menggoda setiap wanita yang memandangnya. Bu Syifa tak heran, karena ketampanan remaja itu rupanya ia warisi dari kecantikan wajah Leha ibunya, hal yang sama juga tampak dari manisnya senyum Warsih, kakak kandung Leha, budhe kandung Arfan. Tangan dan mata Bu Syifa terus bekerja sementara hati dan otaknya membayangkan segala pesona tubuh Arfan yang sebentar lagi akan sampai di ruang kerja ini.



Ting tong! Bell ruangan itu berbunyi, Bu syifa melirik ke arah monitor CCTV di hadapannya. Tampak Arfan berdiri di depan pintu ruang kerja. Jemari lentik Bu Syifa menekan tombol remote control di dekatnya, pintu itupun terbuka dan menampakkan pangeran ganteng yang dua jam sudah ia nantikan kedatangannya.




“Masuk Nak Ar sayang...,” ujar Bu Syifa, suaranya sudah terdengar serak, pertanda nafsunya telah teramat tinggi.

Arfan menutup kembali pintu itu dan segera menghambur kearah Bu Syifa yang sedang duduk di kursi kerja. Perempuan berbadan tambun itu menggerakkan tempat duduknya kearah samping, tangannya membuka kiri kanan, menyambut Arfan yang kini telah berada persis di hadapannya. Dan seperti biasa, setelah menyalami dan mencium tangan Bu Syifa, remaja itu langsung memeluk perempuan paruhbaya bertubuh tambun yang belakangan ini paling sering ia gagahi itu dengan penuh nafsu.



“Ooohhh ummiiiiiiii.....,” desahnya seraya menjulurkan tangan kebelakang punggung meraih resleting gaun gamis Bu Syifa, langsung memeloroti bagian atas gaun itu.

“Uuuuffff...Nak Ar..., ummi kangeeennn...,” balas Bu Syifa tak kalah seru, dicerucupinya leher Arfan, pipi remaja itu dijilatnya dengan lidah, sementara tangan Bu Syifa membantu meloloskan lengan gaun gamis itu melewati bahunya. Terbuka sudah bagian atas tubuh Bu Syifa meski kepalanya masih tertutup kain hijab.



“Hoooohhhh Nak Aaarrrffffaaaannnn ooohhhhh,” Bu Syifa mengerang, meresapi nikmatnya lidah dan mulut Arfan yang menyerbu puting buah dadanya.

Wajah Bu Syifa mendongak, mulutnya menganga lebar mengeluarkan erangan erotis yang justru makin memicu kegarangan Arfan. Sambil terus meneteki susu besar Bu Syifa, tangan Arfan membuka paha gempal perempuan paruhbaya yang masih terduduk di kursi kerjanya itu. Paha Bu Syifa jadi kian mengangkang dan memudahkan jemari tangan Arfan mengorek-orek dan menusuk-nusuk liang kewanitaannya. Memek itu makin becek akibat tiga jemari Arfan yang kini mengocok.

“Adduuuu ddduuuhhh duuuhhhh sayaaaang.... ummiiiii dari tadi gak sabar nungguin kamu Naaaaakkk oooohhhhhhhhh ummiii mau sampaiii naaaaak oooh ummiii keluuaaaaarrrrr!!!” Bu Syifa menjerit, kemaluannya berkedut dan menyemburkan cairan kental.

Arfan langsung melepaskan kenyotannya di puting susu Bu Syifa lalu serta merta menunduk dan menyedot memek yang tengah orgasme itu. :pantat:Dikenyotnya vagina Bu Syifa, diminumnya semua cairan kewanitaan yang kini mengucur deras, Arfan menelannya habis lalu menjilat-jilat sekujur bibir memek tembam Bu Syifa. Wanita paruhbaya yang tengah mengejan itu pun makin menekan kepala Arfan kearah memeknya seolah tak mau mulut anak itu terlepas dari selangkangannya. Pahanya menjepit keras, rahimnya berkedut. Dijambaknya pula rambut Arfan seraya berteriak histeris.



“Hadduuuuuhhh Nak Aaaarrrr.... Ummi benar-benar gak tahhaaaannn!! Sudah dua jam ini nungguin kontol Nak Arfan....,” gumamnya pelan dan melemah.

:tegang:

Arfan langsung berdiri di hadapan Bu Syifa, celana panjang dan cawatnya sudah terlepas. Kontolnya tegak mengacung keras menunjuk tepat kearah liang memek Bu Syifa yang masih basah dan menganga. Dengan sedikit memajukan pinggang, kontol Arfan segera masuk memek perempuan paruhbaya keturunan Arab itu. Jleeeebbbbbb! Bleesssssss!

“Hoooohhhhhhh sayyaaaaang!!! Ennaaaaakkkkkkhhhhh kontol Nak Ar seddaap ooouuuhhhhhh ayyooh koccookinn memmeeekkk ummiii Nak Arrr aaahhhhh!!”

Arfan segera menggerakkan pinggul maju mundur, menusuknusukkan kontol nan besar dan panjang itu kedalam memek Bu Syifa. Tangannya berpegangan pada kedua susu besar yang sangat ia sukai. Mulutnya mulai berceloteh, mengerang-erang keenakan.

“Oooohhhh Ummiiiiihh ooohhh Ummiiihhh Ummiiihhh Oooohhhhh Ar juggah suddaah tak tahhaan mau ngentot memmeeekk ummiiiiiihhh ooohhh ummiihhh ooohhhhhh yyaaaahhh ummmiiiiiii!!!” erang Arfan kian keras, seiring genjotan kontolnya yang makin cepat menusuk-nusuk memek Bu Syifa.
:tegang::tegang::pantat::pantat:
 
Makasih banyak dobel apdet nya suhu @memekibustw
Top markotoooppp abbizzz decchhh!!!:pantat::pantat::pantat::fgenit::fgenit::fgenit::Peace::Peace::Peace:
Ada saja akal Arfan, diambilnya hp lalu ia ketik pesan untuk dikirim ke Bu Syifa; “Maap ummi, sopirnya suruh dua jam lagi jemput Ar ya? Ar mau bantu emak dan nyonya beres-beres barang bawaan buat pergi besok...”
:tegang:
Tak sampai semenit, Bu Syifa membalas; “Iya nak Ar, tapi buruan ya? Ummi kangen nih..., kita main di ruang Jeng Rini, ummi dah gak sabar mau diobok-obok sama kontol nak Ar...,”

Membaca itu Arfan jadi tegang!!! “Aaah ummi, Ar jugak mau cepat-cepat kesana, mau pompa memek ummi pake kontol Ar...,” balas Arfan lalu segera menyetel hp nya jadi bisu, ia takut nanti emak dan budhenya curiga.
:pantat:
Setelah memastikan kamar Bu Rini tertutup, Arfan segera menuju kamar Budhenya, Warsih sedang mempersiapkan barang-barang bawaan juga disana. Arfan muncul dari pintu dan langsung meraih tangan Warsih.

“Sini Budhe, ke kamar emak...,” ajaknya

“Ada apa Ar?” ujar Warsih yang masih belum tahu masalah.
:pantat:
“Ar tak ikut ke kampung, soalnya nyonya suruh Ar bantu Bu Syifa di kantor, sekarang...” Arfan berbicara pelan sambil terus berjalan kearah kamar emaknya.

“Iya Kak, seminggu kita tak ketemu si Arfan... sekarang main yuk?” Leha berkata sambil segera menutup pintu kamar lalu menguncinya.

“Yak ampuuunnn Ar, gimana nih, budhe sama emak kamu kesepian dong?”

“yah budhe, mau gimana lagi, makanya ayo sekarang budhe, tuh emak dah telanjang...,” ujar Arfan, tangannya mencopot satu persatu kancing daster yang dikenakan Warsih, sementara Leha sibuk memeloroti semua pakaian anaknya.
:tegang:
Bugil sudah mereka bertiga, tanpa menunggu aba-aba mereka saling serang dengan seru di tempat tidur empuk itu. Tiga manusia yang masih satu darah itu saling menjilat kemaluan, saling menindih, mengerang nikmat, berlomba meraih kepuasan seks yang dalam seminggu tidak akan mereka dapatkan dari Arfan. Bergiliran Leha dan kakak perempuannya meraih kepuasan dari kontol Arfan yang menghujam-hujam bengis memek mereka. Warsih meraung-raung keenakan, Leha menjerit-jerit meraih nikmat, Arfan pun dengan antusias melayani birahi emak dan budhenya. Ia berusaha fokus agar sebelum dua jam ia berhasil memuaskan kedua perempuan setengahbaya itu sekaligus menyemprotkan pejuhnya sendiri.



Berhasil juga rupanya Arfan, setelah Leha dan Warsih masing-masing sudah meraih empat kali orgasme, Arfan akhirnya menyemprotkan pejuh ke wajah kedua wanita itu. Leha menyambut dengan membiarkan wajahnya disembur, Warsih meminum pejuh Arfan yang keluar belasan kali dari kontol besar anak itu. Setelah terkapar sejenak, Arfan lalu bangkit memakai kembali pakaiannya.
:pantat:


Mereka berciuman cukup lama sebelum Arfan meninggalkan rumah menuju kantor Bu Syifa. Hati remaja itu lega sudah, seminggu ini ia akan umbar birahinya pada tubuh perempuan cantik setengahbaya keturunan Arab yang dipanggilnya ummi itu. Sepanjang perjalanan menuju tempat kerja itu pun Arfan masih membayangkan tubuh telanjang Bu Syifa yang sebentar lagi akan ia nikmati.

:tegang::tegang::pantat:
Masih di rumah Bu Rini...

Meski rona kepuasan mewarnai wajah Leha dan Warsih setelah 45 menit lebih keduanya digenjot oleh Arfan, hati mereka menyimpan rasa berat meninggalkan rumah Bu Rini. Sejak malam ini hingga seminggu kedepan mereka tak bisa menikmati kontol Arfan seperti biasa. Warsih dan Leha benar2 sudah tercandu bersetubuh dengan anak itu, satu malam saja memek mereka tak dirojok-rojok kontol Arfan terasa sangat lama.

Sementara itu di ruang kerja kantor Bu Rini...

Ingin rasanya Arfan melompat dari kendaraan yang membawanya ke kantor sang nyonya ketika memasuki halaman depan gedung pencakar langit tempat dimana Bu Syifa menunggunya. Remaja belia yang sedang dimabuk birahi itu masih saja tak sabar lagi untuk segera menemui kekasih gelap yang sudah selama beberapa minggu ini rutin ia setubuhi secara diam-diam. Perempuan paruhbaya cantik berhidung mancung dengan tubuh bongsor dan jangkung itu benar-benar membuat Arfan tergila-gila! Seolah tiada hari tanpa bersetubuh dengannya!

“Ummi... Ar sudah sampai disini, ummi dimana?” tulis Arfan di pesan whatsap. “Iya Nak Ar sayangku, ummi lagi kerja di ruangan Jeng Rini..., kesini aja langsung ya Nak Ar sayang... ummi juga dah gatal niihhh..,” balas Bu Syifa makin mengobarkan nafsu anak itu.


Sebenarnya demikian juga halnya dengan Bu Syifa, meski saat itu sedang sibuk mengerjakan beberapa tugas ia masih juga sempat membalas pesan-pesan nakal Arfan. Sengaja ia membawa semua kertas kerja di mejanya ke ruangan Bu Rini agar nanti saat Arfan datang ia bisa langsung melampiaskan nafsu pada remaja belia itu. Saat Bu Rini tak hadir di kantor, Bu Syifa lah eksekutif paling senior di perusahaan itu yang memimpin, hal ini sudah sejak lama berlangsung, 25 tahun sudah ia bekerja di perusahaan milik Bu Rini yang telah menganggapnya seperti kakak kandung.



Sejak mengetahui Arfan akan datang, Bu Syifa sudah melepas celana dalamnya. Ia tak tahan karena setiap kali di benaknya melintas bayangan vulgar kontol besar remaja itu, memeknya selalu gatal bahkan sering mengeluarkan lendir hingga mau tak mau tiap hari sejak itu ia selalu menggunakan pembalut agar cairan kelamin itu tak merembes keluar membasahi pakaiannya. BH nya juga telah ia copot sejak tadi agar seketika Arfan datang nanti bisa langsung meneteki buah dada besar yang sangat disukai remaja itu. Tak seperti pria-pria lain yang pernah bersetubuh dengannya, Arfan selalu memulai permainan seks dengan menyerbu payudara Bu Syifa. Meski sudah banyak turun, namun ukurannya yang super besar benar-benar membuat remaja belia itu tergila-gila. Bu Syifa maklum, Arfan memang masih baru tumbuh remaja, sifat kekanakannya masih amat terlihat. Yang tak dapat ia pungkiri dan heran sampai sekarang adalah bagaimana mungkin ukuran alat kelamin remaja belia itu sangat besar, ditambah dengan kemampuannya bermain seks dalam waktu lama, jauh melebihi stamina pria manapun yang Bu Syifa ketahui.




Ini keajaiban! Tubuh remaja itupun tak lazim dimiliki anak seusianya, badan yang kekar dan atletis dengan dada bidang, kaki yang kokoh, tangan yang kuat serta daya tahan yang mumpuni. Wajah Arfan bisa dibilang manis, apalagi kalau tersenyum, pasti sangat menggoda setiap wanita yang memandangnya. Bu Syifa tak heran, karena ketampanan remaja itu rupanya ia warisi dari kecantikan wajah Leha ibunya, hal yang sama juga tampak dari manisnya senyum Warsih, kakak kandung Leha, budhe kandung Arfan. Tangan dan mata Bu Syifa terus bekerja sementara hati dan otaknya membayangkan segala pesona tubuh Arfan yang sebentar lagi akan sampai di ruang kerja ini.



Ting tong! Bell ruangan itu berbunyi, Bu syifa melirik ke arah monitor CCTV di hadapannya. Tampak Arfan berdiri di depan pintu ruang kerja. Jemari lentik Bu Syifa menekan tombol remote control di dekatnya, pintu itupun terbuka dan menampakkan pangeran ganteng yang dua jam sudah ia nantikan kedatangannya.




“Masuk Nak Ar sayang...,” ujar Bu Syifa, suaranya sudah terdengar serak, pertanda nafsunya telah teramat tinggi.

Arfan menutup kembali pintu itu dan segera menghambur kearah Bu Syifa yang sedang duduk di kursi kerja. Perempuan berbadan tambun itu menggerakkan tempat duduknya kearah samping, tangannya membuka kiri kanan, menyambut Arfan yang kini telah berada persis di hadapannya. Dan seperti biasa, setelah menyalami dan mencium tangan Bu Syifa, remaja itu langsung memeluk perempuan paruhbaya bertubuh tambun yang belakangan ini paling sering ia gagahi itu dengan penuh nafsu.



“Ooohhh ummiiiiiiii.....,” desahnya seraya menjulurkan tangan kebelakang punggung meraih resleting gaun gamis Bu Syifa, langsung memeloroti bagian atas gaun itu.

“Uuuuffff...Nak Ar..., ummi kangeeennn...,” balas Bu Syifa tak kalah seru, dicerucupinya leher Arfan, pipi remaja itu dijilatnya dengan lidah, sementara tangan Bu Syifa membantu meloloskan lengan gaun gamis itu melewati bahunya. Terbuka sudah bagian atas tubuh Bu Syifa meski kepalanya masih tertutup kain hijab.



“Hoooohhhh Nak Aaarrrffffaaaannnn ooohhhhh,” Bu Syifa mengerang, meresapi nikmatnya lidah dan mulut Arfan yang menyerbu puting buah dadanya.

Wajah Bu Syifa mendongak, mulutnya menganga lebar mengeluarkan erangan erotis yang justru makin memicu kegarangan Arfan. Sambil terus meneteki susu besar Bu Syifa, tangan Arfan membuka paha gempal perempuan paruhbaya yang masih terduduk di kursi kerjanya itu. Paha Bu Syifa jadi kian mengangkang dan memudahkan jemari tangan Arfan mengorek-orek dan menusuk-nusuk liang kewanitaannya. Memek itu makin becek akibat tiga jemari Arfan yang kini mengocok.

“Adduuuu ddduuuhhh duuuhhhh sayaaaang.... ummiiiii dari tadi gak sabar nungguin kamu Naaaaakkk oooohhhhhhhhh ummiii mau sampaiii naaaaak oooh ummiii keluuaaaaarrrrr!!!” Bu Syifa menjerit, kemaluannya berkedut dan menyemburkan cairan kental.

Arfan langsung melepaskan kenyotannya di puting susu Bu Syifa lalu serta merta menunduk dan menyedot memek yang tengah orgasme itu. :pantat:Dikenyotnya vagina Bu Syifa, diminumnya semua cairan kewanitaan yang kini mengucur deras, Arfan menelannya habis lalu menjilat-jilat sekujur bibir memek tembam Bu Syifa. Wanita paruhbaya yang tengah mengejan itu pun makin menekan kepala Arfan kearah memeknya seolah tak mau mulut anak itu terlepas dari selangkangannya. Pahanya menjepit keras, rahimnya berkedut. Dijambaknya pula rambut Arfan seraya berteriak histeris.



“Hadduuuuuhhh Nak Aaaarrrr.... Ummi benar-benar gak tahhaaaannn!! Sudah dua jam ini nungguin kontol Nak Arfan....,” gumamnya pelan dan melemah.

:tegang:

Arfan langsung berdiri di hadapan Bu Syifa, celana panjang dan cawatnya sudah terlepas. Kontolnya tegak mengacung keras menunjuk tepat kearah liang memek Bu Syifa yang masih basah dan menganga. Dengan sedikit memajukan pinggang, kontol Arfan segera masuk memek perempuan paruhbaya keturunan Arab itu. Jleeeebbbbbb! Bleesssssss!

“Hoooohhhhhhh sayyaaaaang!!! Ennaaaaakkkkkkhhhhh kontol Nak Ar seddaap ooouuuhhhhhh ayyooh koccookinn memmeeekkk ummiii Nak Arrr aaahhhhh!!”

Arfan segera menggerakkan pinggul maju mundur, menusuknusukkan kontol nan besar dan panjang itu kedalam memek Bu Syifa. Tangannya berpegangan pada kedua susu besar yang sangat ia sukai. Mulutnya mulai berceloteh, mengerang-erang keenakan.

“Oooohhhh Ummiiiiihh ooohhh Ummiiihhh Ummiiihhh Oooohhhhh Ar juggah suddaah tak tahhaan mau ngentot memmeeekk ummiiiiiihhh ooohhh ummiihhh ooohhhhhh yyaaaahhh ummmiiiiiii!!!” erang Arfan kian keras, seiring genjotan kontolnya yang makin cepat menusuk-nusuk memek Bu Syifa.
:tegang::tegang::pantat::pantat:
Sehat n semangat selalu ya suhu👍👍👍
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd