Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT Reborn to Fuck

Jika mendapatkan kesempatan kedua mengulang kehidupan kembali kemasa lalu apa yg akan anda lakukaan?

  • Belajar Lebih Giat

    Votes: 192 38,6%
  • Berusaha mengungkapkan perasaan yang belum sempat diungkapkan kepada orang yang pernah anda sukai

    Votes: 89 17,9%
  • Olahraga lebih giat

    Votes: 90 18,1%
  • Lebih menghormati kedua orang tua

    Votes: 97 19,5%
  • Tidak melakukan apa2, menjalankan kehidupan seperti sebelumnya

    Votes: 30 6,0%

  • Total voters
    498
  • This poll will close: .
Ini ceritanya agak berat suhu ....
Harus ijin dulu sama Luhut LBP suhu (dia yg menguasai investasi se Indonesia)
Segera hubungi @Kakekeot suhu, dia sangat kuat (biarpun barangnya kecil & suka dikasih remason), suhu @Chunam biar jaga rumah soalnya barangnya susah keras nya, apalagi suhu @sigitnoi kerasnya sebulan sekali habis gajian, bisa ajak suhu @umam, dia bisa keras setelah absen disini
 
Saat tersadar aku melihat Alice duduk meringkuk dipinggiran ranjang tempat tidur yang sempit. Aku terkejut melihat Alice meringkuk dalam keadaan telanjang bulat, aku dapat melihat memeknya yang sudah mulai ditumbuhi bulu2 halus. Aku pun terkejut melihat keadaanku yang juga dalam keadaan telanjang bulat.

Kulihat sekeliling kamar itu. kamar yang aku perkirakan seluas 3x4 meter, tampak sebuah tv 21 inci berada tidak jauh dari ranjang kecil itu, tampak ada sebuah kamera CCTV disalah satu sudut atas ruangan itu, ada sebuah kamar mandi yang hanya ditutupi pintu pelastik disudut kamar. Tampak sebuah pintu besi dengan rongga persegi panjang dibawahnya yang terlihat bisa dibuka tutup dari luar. Tampak di sebelah pintu ada lubang kecil dengan sebuah gelas plastic tergantung disamping lobang itu. Tampak dua buah nampan dengan nasi dan lauk serta buah apel diatasnya, tergeletak di bawah pintu besi.

“siapa mereka….? Kenapa mereka menculik kita..” ucapku pelan. Namun membuat Alice terkejut.

Alice berusaha membuang mukanya untuk tidak menatap tubuh telanjangku.

“Alice juga tidak tahu….. huhuhuhu….” Ucap Alice sambil menangis.

Aku sebenarnya hendak merangkul Alice untuk menenangkan dirinya, namun keadaan ku yang telanjang membuatku engan untuk melakukan itu.

“kita makan dulu saja Lic….. kamu lapar kan?” ucapku sambil berjalan mengambil kedua nampan itu.

“nanti kalau makanan itu beracun bagaimana…..?” ucap Alice dengan nada terputus2 menahan tangisnya.

“kalau mereka hendak membunuh kita, buat apa mereka meracuni kita segala, jelas2 dengan mudah mereka dapat membunuh kita” ucapku meyakinkan Alice.

“iya juga ya…. mungkin mereka mau meminta uang tebusan kepada keluargaku” ucap Alice yakin, sebab yang dia tahu, hanya dia anak orang kaya dikampungku, sedangkan aku hanyalah anak petani miskin, yang dia tahu.

Aku dan Alice dengan lahap memakan makanan diatas nampan itu. terlihat secarik kertas diatas nampan itu.

“Taruh kembali nampan ditempat semula” bunyi tulisan yang ada dikertas itu.

Setelah makan aku pun meletakan kedua nampan kembali ketempatnya semula.

Belum lama aku menaruh nampan itu tampak sebuah tangan mengambil kedua nampan itu dari celah dibawah pintu besi yang tebuka sebentar, lalu kembali tertutup lagi setelah nampan itu menghilang dibaliknya.

“aku mau mandi Lic, gerah….. “ ucapku sambil melihat sekeliling mencari handuk. Kudapati sebuah handuk kecil sepanjang 50 cm dengan lebar 20 cm.

“handuknya cuma satu Lic, kamu saja duluan yang mandi” ucapku.

Alice yang awalnya enggan untuk mandi, begitu mendengar handuknya cuma satu, langsung bangkit berjalan kearahku satu tangan menutup memeknya satu tangan lagi berusaha menutup kedua payudaranya. Aku pun langsung memutar tubuhku agar membelakangi Alice. Aku tidak ingin membuat Alice malu.

Sebenarnya aku juga malu, karena tanpa dapat aku hindari, kontolku sedikit tegang sejak dari melihat Alice telanjang bulat.

Saat mandi aku duduk membelakangi pintu kamar mandi yang bening, terbuat dari plastik mika yang tebal. aku terlalu malu untuk menatap tubuh telanjang Alice yang sangat seksi itu.

Selesai mandi Alice keluar sambil memberikan handuk kecil yang sudah basah kepadaku. Alice terus berusaha menutupi ketelanjangannnya dariku. Aku pun berjalan kearah kamar mandi, aku yang juga malu, ikut menutupi kontol besarku dengan dua tanganku.

Tubuhku yang dulu kurus, tubuhku yang sekarang sangat berotot dan berisi karena rajin berolahraga. Dengan tinggi badan 160cm beratku mencapai 68kg.

Dikamar mandi aku mandi dengan membelakangi pintu. Aku juga cukup malu jika mandi menghadap pintu yang bening itu.

Selesai mandi kulihat Alice masih bengong duduk dengan memeluk kedua lututnya diatas ranjang.

“TV nya gak dinyalakan saja Lic?” ucapku yang ikut duduk dipinggir tempat tidur.

“tolong nyalakan Ji” ucapnya.

Aku pun langsung bangkit kearah TV, kunyalakan layar TV itu. lalu kuserahkan remote TV nya kepada Alice.

Tampak dilayar TV sebuah film dengan bahasa Jepang. Aku dan Alice duduk sambil menikmati film yang aku perkirakan sebagai film action, karena tampak perkelahian seorang wanita dengan 4 orang pria.

Alice duduk di sudut atas ranjang kecil itu dengan posisi tangan memeluk kedua lutut kakinya. Aku duduk disudut bawah ranjang dengan posisi yang sama. Untuk menutupi ereksi kontol besarku. duduk berduaan dengan wanita idamanku dalam keadaan telanjang bulat jelas membuat kontolku ereksi maksimal sepanjang waktu.

Adegan di TV sang wanita akhirnya berhasil menjatuhkan keempat lawannya. Saat sang wanita hendak menginterogasi salah satu dari lelaki tersebut, tiba2 dari arah belakang muncul seorang lelaki yang langsung memukul belakang kepala wanita itu, hingga sang wanita jatuh pingsan. Adegan berubah, terlihat wanita itu diikat kedua tangannya. Tampak 5 orang pria menggerayangi seluruh tubuh wanita tersebut.

“eh film apa ini….” Ucap Alice terkejut.

“ganti chanelnya Lic….” Ucapku yang juga panik.

Alice langsung menekan remote ditangannya. Layar TV berubah.

“ohhh….. yesss…… fuck me harder……” terlihat gambar memek bule yang sedang dihujami kontol besar seorang negro.

“ehhh…..kok…..” triak Alice panik. Ia berusaha mematikan TV dari remotenya. Namun ternyata tidak bisa.

Aku pun langsung buru2 bangun dari dudukku, aku berlari kecil kearah TV dan berusaha mematikan TV tersebut.

“loh… tidak bisa dimatikan Lic….” Ucapku terkejut. tanpa sadar aku sudah tidak menutupi ketelanjangan tubuhku lagi.

Alice terkejut melihat kontolku yang sudah ereksi maksimal. Ia hendak bangun dari duduknya. Namun membatalkannya saat matanya dengan jelas menatap kearah kontol besarku. ia segera memalingkang wajahnya.

Aku masih sibuk menekan tombol power pada TV itu, namun tetap tidak bisa mematikannya.

Akhirnya aku berjalan kearah Alice yang duduk ditepi ranjang sambil memalingkan mukanya. Kuambil remote TV dari tangan Alice. Ku coba mematikan layar TV dengan remote, namun hasilnya tetap tidak bisa.

Akhirnya keputusan terakhirku adalah mencabut kabel TV nya, aku berjalan kembali kearah TV, namun ternyata Sebagian TV itu tertanam didalam tembok, tidak kulihat ada kabel TV yang bisa kucabut.

Akhirnya aku menyerah. Aku duduk kembali ke atas ranjang. Kulihat Alice berusaha menutup kedua kupingnya dengan kedua tangannya, sementara kepalanya menunduk dengan diganjal kedua lututnya.

“maaf Lic……..” ucapku pelan, mungkin ia tidak mendengar ucapanku, karena saat ini ia masih menutup kedua telinganya.

Adegan dilayar TV semakin panas. tanpa aku sadari aku malah menonton adegan panas yang ada dilayar kaca itu. kontolku makin ereksi dengan kerasnya.

Satu jam Alice berusaha menutup kedua telinganya, akhirnya Alice merasa lelah juga. Ia pun langsung tidur membelakangi layar TV. Dengan tubuh sedikit meringkuk, kedua tangannya masih tetap menutupi kedua kupingnya.

Ada 5 chanel yang bisa dipilih dilayar TV, namun semuanya berisi film panas, chanel lain tidak berfungsi walau aku berusaha menekannya.

Alice rupanya tertidur pulas. Aku hanya bisa menatap tubuh telanjangnya yang terlihat mulus dan putih. Pantanya begitu seksi dan montok sedikit menungging karena posisi meringkuknya. Tak ada selimut untuk aku bisa gunakan menutupi tubuhnya.

Dua jam aku tersiksa dengan dua pemandangan, pemandangan tubuh telanjang wanita idamanku, dan pemandangan layar TV yang masih terus memutar berbagai film vulgar.

Srakkk……..

Pintu kecil dibawah pintu besi terbuka, keluar sebuah nampan dengan 2 piring kue dan 2 gelas air berwarna hitam.

“akhirnya makan malam….” bathinku sambil berjalan mengambil kedua nampan itu.

“Lic… makan dulu…” ucapku sambil menggoyang bahu telanjangnya.

“eh….” Alice langsung bangun. ia kembali terkejut melihat diriku berdiri disampingnya dengan kontol besar mengacung kearah wajahnya.

Alice langsung memalingkan mukanya.

“makan Lic…..” sambil aku taruh nampan disampingnya. Aku sudah tidak memperdulikan reaksinya lagi. Sudah lelah aku berusaha menutupi kontol besarku.

Aku pun langsung memakan potongan kue ku, sambil meminum air yang berwarna hitam itu. ternyata air itu terasa manis namun sedikit membakar tenggorokanku.

Aku yang masih polos belum tahu itu adalah wine.

Alice pun mulai memakan kuenya, dengan masih tetap berusaha menutupi ketelanjangannya.

“apa ini….?” Ucap Alice saat meminum air berwarna hitam itu.

“tidak tahu saya Lic… tapi enak juga kok” ucapku sambil terus melanjutkan makanku.

Selesai makan Alice kembali duduk meringkuk diatas ranjang, namun ia sudah tidak menutupi kedua kupingnya lagi. Duduknya kearah bawah ranjang, untuk menghindari menatap layar TV yang ada disamping kiri ranjang kecil itu. aku duduk dibawah ranjang, kearah TV.

“tolong tutupi itu kamu Ji… rishi saya melihatnya” ucap Alice.

“maaf Lic, aku sudah cape…. Mendingan kamu terima apa adanya saja Lic… sebab entah sampai kapan kita disini….” Ucapku berusaha memberikan pengertian kepadanya.

“anggap aja ini lengan ke tiga aku, biar kamu bisa lebih santai, lagi pula besarnya sama dengan lenganmu kan Lic?” ucapku.

Mendengar ucapanku membuat Alice melirik kearah lengan tangannya, lalu membandingkannya dengan kontol besarku.

“iya juga ya…… besarnya sama seperti lengan tanganku” bathin Alice polos.

“terserah kamu deh Ji” jawab Alice.

“kira2 sampai kapan mereka akan menyekap kita ya…?” ucap Alice kembali terlihat sedih.

“gak tahu Lic…. Semoga aja secepatnya… sebab aku juga tidak mau membuat khawatir kedua orang tuaku” ucapku.

“ibu…….. bapak…… huhuhuhuhu….” tiba2 Alice kembali menangis teringat kedua orangtuanya.

Tapppp……….

Tiba2 lampu kamar mati…. Hanya ada dua lampu yang masih terlihat menyala, lampu dikamar mandi dan lampu dari layar TV yang masih menayangkan film2 panas.

“kayaknya sudah malam Lic…. yuk tidur aja…”ucapku. sambil bangun dari ranjang itu untuk gosok gigi dan cucian sebelum tidur.

Alice pun melakukan hal yang sama setelah aku selesai.

Tidak lama kemudian Alice kembali, ia terkejut melihatku yang tidur diatas lantai disamping ranjang kecil itu.

“kok tidur dilantai Ji?” ucap Alice.

“kasurnya sempit Lic, nanti kamu rishi jika tidur berdempetan denganku” ucapku.

“kita bisa tidur saling membelakangi Ji, dari pada nanti kamu sakit jika tidur dilantai” ucap Alice.

“oh ya sudah kalau gitu” jawabku sambil bangkit.

Alice tidur di pinggir tempat tidur yang menempel ke dinding, sementara aku tidur di sisi yang menghadap ke TV, kami tidur saling membelakangi satu sama lain. Punggung kami saling bersentuhan.

Udara terasa dingin sekali, dengan tubuh telanjang bulat tanpa selimut membuatku susah untuk memejamkan mataku. Kontol besarku terlihat sudah lebih dulu tertidur pulas.

30 menit berlalu, aku belum bisa juga memejamkan mataku.

“kamu sudah tidur Ji?” ucap Alice mengagetkanku. Aku pikir ia sudah pulas sejak tadi.

“susah tidur Lic” ucapku.

“sama…. dingin banget udaranya…..” ucap Alice.

Kami diam beberapa saat, termenung dalam lamunan masing2.

“peluk aku Ji……” ucap Alice tiba2.

“tapi…..” ucapku ragu.

“sudah tidak apa2….. kita harus bisa bertahan dan saling membantu untuk bertahan…. tolong peluk aku Ji” lanjut Alice.

“maaf Lic…” ucapku sambil memeluk tubuhnya dari belakang.

Tanpa dapat aku hindari kontol besarku langsung ereksi maksimal.

“tidak apa2 Ji…… tolong rapatkan seluruh tubuhmu biar aku merasa hangat Ji” ucap Alice yang menyadari kontol besarku sempat mengganjal dipantatnya lalu menjauh.

Bahkan Alice dengan sengaja mengarahkan tangan kiriku untuk mendekap payudara kanannya.

Perlahan tubuh kami terasa hangat. Aku berusaha untuk tidak mengerakan tubuhku agar kontol besarku tidak mengesek2 dibelahan pantat Alice. Namun kedutan kontol kerasku tidak dapat aku tahan. Aku rasa Alice menyadari itu. karena tanpa ia sadari pantatnya begerak pelan seolah merasa geli saat merasakan kedutan kontolku pada belahan pantatnya.

“tuker posisi Ji, aku saja yang meluk kamu” ucap Alice yang mulai rishi dengan kedutan kontolku dibelahan pantatnya.

Aku pun membalik tubuhku kearah berlawanan, Alice langsung merapatkan tubuhnya kepadaku, dadanya terasa empuk dipunggungku. Tangannya langsung merangkul perutku. Namun Alice langsung menarik kembali tangannya saat tangannya menyentuh kontol panjangku yang melintang hingga kepusarku.

“sudahlah Lic… kapan kita tidurnya kalau begini” ucapku sambil menarik tangan kanannya kedadaku dan mendekapnya dengan tangan kananku.

Perlahan2 aku mulai tertidur pulas.

Baru sebentar aku terlelap dalam mimpi, tiba2 aku terbangun karena merasakan elusan lembut pada kontol besarku. kurasakan tubuh Alice dibelakangku bergerak2 sambil menekan kedua payudaranya dipunggungku. Aku dapat merasakan juga aktifitas tangan kirinya yang sempat menyenggol pantatku.

“jangan2 Alice masturbasi sambil membayangkan kontol besarku” bathin aku. Aku terus pura2 tidur. Gelapnya kamar cukup membantu pura2 tidurku.

Tangan Alice mulai mengocok lembut kontol panjangku.

“sssttthhh……sssttthhhh…..sssttthhhh……” aku dapat mendengar desis pelan Alice.

Aku pura2 membalik tubuhku hingga terlentang. Alice sempat terkejut dan menarik tangannya dari kontolku.

“Ji……. Ji…….” ucap Alice pelan mencoba membangunkanku.

Aku tetap pura2 tidur, aku ingin tahu sampai dimana keberanian Alice.

Alice langsung bangun melihat aku tidak bereaksi atas panggilannya. Ia duduk bersimpuh disamping tubuhku. Tangan kanannya kembali mengelus2 pelan kontolku, matanya menatap kearah mataku.

Mungkin ia merasa aku sudah tidur pulas. Sehingga ia kembali mengocok pelan kontol besarku dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya terjepit diantara kedua kakinya. Sambil matanya menatap kearah layar TV.

Sebenarnya tangan kananku tepat berada dibawah tangan kiri Alice, tanpa ia sadari. Alice mulai menyadarinya saat tangan kirinya bermain dipayudara kanannya, tanpa sengaja pantatnya menindih tangan kananku, sehingga jariku sempat menusuk lobang sempitnya. Alice sempat terkejut dan langsung mengangkat pinggulnya sambil menatap kearah mataku yang aku langsung pejamkan. Kulihat Alice menunduk melihat posisi tanganku yang memang tidak sengaja berada disana.

Sambil terus menunduk, Alice perlahan kembali menurunkan pantatnya, sehingga jari telunjukku sebatas satu ruas jari kembali masuk kedalam lobang memeknya yang sudah sangat basah. Sambil meremas2 payudaranya dan mengocok kontolku secara perlahan, Alice menaik turunkan pinggulnya diatas jari telunjukku.

“sssttthhh……sssttthhhh…..sssttthhhh…… sssttthhh……sssttthhhh…..sssttthhhh……” desis Alice pelan sambil terus menundukan kepalanya menatap jari tanganku yang keluar masuk memek basahnya.

Aku yang sudah tidak tahan langsung mengeluskan jari telunjuku kaarah itilnya. Alice langsung terkejut menatap mataku yang menatap matanya.

“Aji…….” ucap Alice sambil mundur hingga menabrak tembok kamar itu.

Aku langsung bangki duduk bersimpuh dihadapannya. Tangan kiriku menarik tangan kanannya untuk kembali mengocok kontol besarku, namun Alice menahan tarikan itu.

Aku yang sudah dilanda nafsu langsung mencengkram kedua kaki Alice, lalu menariknya hingga ketepian ranjang sambil aku turun bersimpuh diantara kedua kakinya.

“jangan Ji….. aku tadi hanya khilaf saja….” Ucap Alice sambil menutupi memeknya dengan kedua tangannya.

Wajahku sudah berada tepat diatas kedua tangannya yang menutupi memeknya. Dengan kedua tangan menahan kedua kaki Alice untuk mengangkang lebar, aku menjilat2 punggung tangan Alice yang menutupi memeknya.

Entah karena geli atau rishi, Alice malah mengangkat kedua tangannya dari memek basahnya, sehingga dengan gerak cepat aku langsung melumat memek basahnya yang baru ditumbuhi rambut2 halus yang masih sangat tipis.

“akhhh….. jangan Ji….. sstthhhh…… ku mohon Ji….. sssthhhh…..” ucap Alice terputus2 menahan nikmat saat kujilat habis cairan cintanya yang mengalir dengan deras dari celah memek sempitnya.

Mungkin aku yang dulu tidak akan kuat menahan rontaannya, namun aku yang sekarang dapat dengan mudah menahan rontaan pinggul Alice yang mencoba melepaskan diri dari jilatan nikmat dimemek basahnya.

“ssstttthhhh…. sadar Ji……. ssttthhhh…… sssttthhhh……” desis Alice sambil terus memberontak.

Aku langsung melepas cengkraman tanganku pada pinggulnya. Alice langsung mundur kebelakang hingga menabrak dinding. Aku bangkit, lalu duduk ditepian ranjang sambil membungkuk dengan siku menopang pada lututku.
“maaf Lic… saya khilaf….” ucapku. Aku tidak ingin wanita idamanku jadi membenci diriku karena sikap kasarku tadi.

Alice yang sempat menangis langsung menghentikan tangisannya. Ia sadar sebenarnya ia yang salah, namun kenapa Aji yang meminta maaf.

“kamu tidak salah Ji….. aku yang salah….” Ucap Alice sambil tiba2 merangkul tubuhku dari belakang.

“sebenarnya aku sering masturbasi Ji, sejak SMP, aku dikenalkan film2 porno oleh teman2ku, dan mereka juga mengajariku cara masturbasi, namun aku masih perawan Ji. jujur saja andaikan Aji bisa menjamin untuk tidak mengambil keperawananku, aku mau kok kamu jilatin seperti tadi, aku cuma takut kamu nekat memperkosa aku Ji” ucap Alice sambil tangannya mengelus pelan kontol besarku.

“kamu serius Lic….? kamu tidak marah sama aku…?” ucapku yang sedikit terkejut saat mengetahui akan sisi liarnya. Aku mulai memutar tubuhku berhadapan dengannya, ingin menatap matanya saat menjawab pertanyaanku.

“iya Ji…. tapi kamu janji ya tidak mengambil keperawananku…” ucap Alice. Sambil memajukan wajahnya untuk mencium bibirku.

Aku pun langsung membalas ciumannya, sambil kedua tanganku bermain di kedua payudara montoknya.

Kami berciuman sambil Alice mengocok kontolku dengan kedua tangannya. Perlahan Alice mendorong tubuhku untuk tidur terlentang diatas ranjang kecil itu, Alice melanjutkan kocokannya, sambil melangkahkan kakinya dibadanku. Mulutnya langsung melumat kepala kontolku yang cuku besar, ia mengarahkan pinggulnya semakin dekat dengan wajahku, perlahan memek basahnya diturunkan kearah bibirku. Aku pun langsung menjulurkan lidahku. Sambil kedua tangan mencengkram kedua pahanya, aku kembali menjilati memek Alice yang sudah sangat basah itu.

“ssstttthhhh ……. ssttthhhh…… sssttthhhh……ssssttthhhhh……..” desis Alice sambil terus menjilat dan mengocok kontolku dengan kedua tangannya. Mulutnya tidak sanggup menampung kontol besarku, sehingga ia hanya mampu sekedar menjilat dan menghisap kepala kontolku.

“ssstttthhhh ……. ssttthhhh…… sssttthhhh……ssssttthhhhh……..” cukup lama kami saling memanjakan kemaluan. Alice terlihat sangat piawai memainkan kontol besarku. Aku yang baru pertamakali justru terlihat sedikit kaku saat menjilat2 itil dan memek Alice, yang aku tahu hanya menjilat dan menjilat.

“ssstttthhhh ……. ssttthhhh…… sssttthhhh……ssssttthhhhh…….. akhhhhhhhhhhhhhhh……….” Akhirnya Alice mendapatkan orgasme pertamanya setelah 15 menit aku jilatin memek basahnya. Tubuhnya bergetar dengan sangat kencang, ia mencengkarm kontolku dengan sangat kuatnya saat sedang meresapi gelombang kenikmatan yang melanda tubuhnya.

Alice langsung ambruk disamping tubuhku, ia terlentang dengan nafas tersegal2. Ada perasaan bangga saat melihat wanita idamanku puas dengan servis yang aku berikan. Aku hanya diam duduk mematung disamping tubuhnya.

“trimakasih ya Ji…….” ucapnya.

“iya…..” jawabku.

Akupun langsung tiduran disamping Alice, Alice langsung merangkul tubuhku. Tidak lama kemudian kudengar dengkuran nafasnya. Aku cukup lama terjaga, hingga akhirnya aku pun ikut tertidur disamping Alice.






Bersambung................................
 
Terakhir diubah:
Ini ceritanya agak berat suhu ....
Harus ijin dulu sama Luhut LBP suhu (dia yg menguasai investasi se Indonesia)
Segera hubungi @Kakekeot suhu, dia sangat kuat (biarpun barangnya kecil & suka dikasih remason), suhu @Chunam biar jaga rumah soalnya barangnya susah keras nya, apalagi suhu @sigitnoi kerasnya sebulan sekali habis gajian, bisa ajak suhu @umam, dia bisa keras setelah absen disini
Nyonge ra melu² lho lek, nyong wis terapi manggon mbah irot yoo
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd