Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY 征服者 Zhēngfú zhě [Sang Penakluk]

Status
Please reply by conversation.
CHAPTER VI.




Hari menjelang malam, tapi keadaan Kota Huang justru semakin ramai.

Sebuah kabar tersiar dari Istana. Dalam kabar itu di kabarkan jika malam ini Pangeran Liu Wuqiang akan bertunangan dengan Putri Mahkota Kekaisaran Han. Kabar itulah yang membuat rakyat bersuka cita, dan menambah ramai keadaan Kota Huang.

Bagaimanapun Kekaisaran Han adalah Kekaisaran terkuat di Benua Kuning, memiliki hubungan baik dengan Kekaisaran Han, tentu itu akan berdampak baik juga dengan kemakmuran rakyat di Kekaisaran Liu, karena mereka akan semakin mudah menjalin hubungan kerja dengan Kekaisaran Han.

Kelap-kelip lampion menghiasi tiap sudut Kota Huang, bersiap menyambut dua peristiwa besar yang akan segera terjadi.

Peristiwa besar yang pertama, tentu tentang pertunangan Pangeran Liu Wuqiang, dan Putri Mahkota Han Meilan. Sedangkan peristiwa besar kedua, adalah pengangkatan Pangeran Liu Wuqiang menjadi Putra Mahkota [Calon penerus Kaisar].

“Dua peristiwa besar itu tidak akan lebih besar dari apa yang akan segera terjadi.” batin Liu Chen yang sedang melihat Duan Luan dan Liu Wuqiang sedang menikmati makanan di taman belakang kediaman Duan Luan.

Beberapa saat yang lalu Liu Wuqiang datang ke kediaman Duan Luan, dia ingin membahas status Duan Luan yang akan diangkatnya menjadi Selir Agung, sedangkan posisi Permaisuri akan di tempati oleh Putri Mahkota Han Meilan.

Sempat terjadi sedikit perdebatan diantara mereka, karena Duan Luan tidak terima dengan posisinya yang hanya akan menjadi seorang Selir. Tapi setelah Liu Wuqiang berjanji akan bersikap adil, berakhir pula perdebatan mereka, bahkan kini mereka sedang bercumbu mesra menikmati sisa waktu sebelum pesta pertunangan Liu Wuqiang dengan Han Meilan.

>>>>

Di Istana Kekaisaran.


Kaisar Liu Bei terlihat gusar mendapati Pangeran Liu Wuqiang belum juga kembali ke Istana, padahal pesta pertunangannya hampir di mulai.

Di suruhannya semua orang mencari keberadaan Liu Wuqiang. Tapi sejak tadi mencari, tak satupun orang yang menemukan atau sekedar melihat keberadaan Liu Wuqiang.

Kasim Ho datang menghampiri Kaisar Liu Bei. Kasim Ho mengatakan jika Putri Mahkota Kekaisaran Han ingin bertemu dengan Kaisar dan Pangeran Liu Wuqiang sebelum pesta pertunangan di mulai.

Liu Bei menerima kedatangan Putri Han Meilan, tetapi sebisa mungkin dia akan menutupi menghilangnya Liu Wuqiang.

“Putri Mahkota Kekaisaran Han, Putri Han Meilan memasuki ruangan.” teriak kasim Ho.

Han Meilan pun masuk ke ruangan Kaisar Liu Bei dengan langkah yang begitu tegas, tapi tetap terlihat anggun. Bersamaan dengan masuknya Han Meilan, salah satu pengawal bayangan Liu Bei datang dan menyampaikan hasil pencariannya, tanpa menyadari keberadaan Han Meilan.

“Tuanku, ada seorang pelayan yang melihat Pangeran Liu Wuqiang pergi ke kediaman Menteri Duan Zong. Kemungkinan Pangeran Liu Wuqiang menemui sahabatnya, Putri Duan Luan.” kata pengawal bayangan sambil berlutut di hadapan Liu Bei, dan setelahnya dia pergi begitu saja.

“Jadi Pangeran Liu Wuqiang tidak ada di istana?.” tanya Han Meilan.

“Putri tenang saja, Pangeran Liu Wuqiang mungkin sedang menjemput teman baiknya. Bagaimanapun juga, Putri Duan Luan adalah teman baik Pangeran Liu Wuqiang sejak dia masih kecil.” ungkap Liu Bei.

“Dia menemui dan menjemput seorang wanita, aku tidak percaya jika mereka cuma berteman.” kata Han Meilan.

Liu Bei yang selama ini cuma melihat hubungan pertemanan baik antara Liu Wuqiang dan Duan Luan, dia sama sekali tidak menaruh curiga akan hubungan mereka. “Jika Putri tidak percaya, mari kita menjemput Pangeran Liu Wuqiang. Kebetulan kediaman Menteri Duan Zong dekat dengan istana.” ajak Kaisar Liu Bei.

Han Meilan setuju dengan ajakan Kaisar, dan akhirnya mereka menyusul Liu Wuqiang ke kediaman Menteri Duan Zong.

>>>>

“Aaahh Pangerann, terus.” desah Duan Luan terdengar saat Liu Wuqiang menyetubuhinya dengan begitu buas.

Penis Liu Wuqiang begitu lancar keluar masuk lubang vagina Duan Luan. Dengan posisi nungging, Duan Luan merasa penis Liu Wuqiang kurang begitu terasa. Tapi dia tetap mendesah, karena pengaruh dari obat perangsang yang tadi dia minum.

“Itu begitu kecil dan pendek, aku kasihan dengan Duan Luan, pasti dia tidak puas.” ungkap Liu Chen yang melihat persetubuhan dua insan yang terlihat begitu panas.

Sedang asik menikmati pertunjukan sepasang kekasih yang sedang memadu cinta, Liu Chen mendengar sedikit keributan di depan pintu masuk kediaman Duan Luan.

“Sepertinya pertunjukkan utama akan segera di mulai.” gumam Liu Chen sambil tersenyum.

>>>>

Kaisar Liu Bei yang mendengar kabar keberadan Liu Wuqiang di kediaman Duan Luan dari salah satu penjaga kediaman Menteri Duan Zong, dia segera mengajak rombongan yang dia bawa menuju kediaman Duan Luan, termasuk Putri Han Meilan.

Kedatangan rombongan Kaisar Liu Bei sedikit membuat kegaduhan saat memasuki kediaman Duan Luan. Tapi keributan itu segera tergantikan dengan suara hening saat Kaisar Liu Bei dan yang lainnya tidak menemukan keberadaan Liu Wuqiang maupun Duan Luan di kediaman Duan Luan.

“Kemana anak itu perginya?.” tanya Kaisar Liu Bei dalam hati, karena dia benar-benar di buat bingung mencari dan menemukan keberadaan Liu Wuqiang.

Saat sedang bingung bingungnya, Kaisar Liu Bei sayup-sayup mendengar suara yang tidak begitu asing, karena dia sering mendengar suara itu saat berduaan dengan wanitanya, entah itu dengan Permaisuri ataupun dengan para Selirnya. Suara yang di dengar Kaisar Liu Bei, menuntunnya menuju bagian belakang kediaman Duan Luan, yang merupakan sebuah taman.

“Aaagghhhh, terrruuuussss Ouuuugghhhmm.” suara penuh kenikmatan itu kembali terdengar oleh telinga Kaisar Liu Bei dan semua orang yang mengikutinya juga mendengar suara itu.

“Siapa yang memadu kasih di tempat ini? bukannya di kediaman ini hanya di huni Putri Duan Luan seorang!.” tanya Kaisar Liu Bei dalan hatinya.

Mengikuti suara desahan dan rintihan kenikmatan yang semakin keras, Kaisar Liu Bei dan rombongannya akhirnya sampai di taman belakang kediaman Duan Luan, dan kini mereka bisa melihat dengan jelas sumber suara yang mereka ikuti.

Dua orang di gazebo yang terus memburu kenikmatan, mereka sama sekali tidak menyadari jika mereka kini jadi tontonan banyak orang.

Han Meilan yang melihat pemandangan menjijikkan di depan matanya, dia segera memalingkan wajahnya yang bersemu merah, begitupun dengan semua orang, kecuali Kaisar Liu Bei yang terlihat geram dan marah dengan apa yang sedang dia lihat.

“Aaagghhhh Pangeran, ini sungguh luar biasa.” desah panjang Duan Luan yang sudah mendapatkan orgasmenya.

Liu Wuqiang yang tinggal sedikit lagi mencapai klimaksnya, dia terus menggoyangkan pinggulnya, dengan penis yang masih mengaduk-aduk lubang vagina Duan Luan. “Aaarrggghhhh..” sebuah teriakan dan semburan sperma yang begitu banyak di dalam lubang vagina Duan Luan, menandakan bahwa Liu Wuqiang telah mencapai klimaksnya.

Sama-sama kelelahan, mereka berdua sama-sama terbaring dengan posisi tengkurap, dengan posisi Liu Wuqiang menindih tubuh Duan Luan, dab tentunya penis Liu Wuqiang masih menancap di vagina Duan Luan.

“DASAR ANAK SIALAN!.” teriak Kaisar Liu Bei, dan....

“BAANGG.” sebuah tendangan melayang ke tubuh Liu Wuqiang dan melemparkan tubuhnya hingga membentur tiang gazebo.

“Uhuk.” Liu Wuqiang memuntahkan seteguk darah, dan terlihat kondisinya begitu menyedihkan.

Tubuh telanjang, penis kecil yang semakin mengkerut, serta darah segar yang mengalir keluar dari mukutnya.

Putri Duan Luan yang sudah tak bertenaga, dia hanya bisa terkejut dan menatap ngeri kondisi Liu Wuqiang. Ditambah efek obat perangsang yang mulai menghilang, kini dia begitu malu dengan kondisinya.

Sedangkan Putri Han Meilan, dia sudah sejak tadi pergi meninggalkan kediaman Duan Luan. Putri Han Meilan tidak pergi untuk kembali ke Istana Kekaisaran Liu, melainkan dia pergi menuju kereta kudanya, dan memilih kembali menuju Kekaisaran Han. Dengan pulangnya Putri Han Meilan, secara tidak langsung rencana pertunangan dirinya dengan Liu Wuqiang gagal, dan tidak akan pernah terjadi pertunangan antara mereka.

Liu Wuqiang yang perlahan sudah tersadar dari pengaruh obat perangsang, dia menatap penuh ketakutan pada Kaisar Liu Bei yang terlihat begitu murka. Sebenarnya, dengan atau tanpa obat perangsang, dia pasti mengajak Duan Luan untuk melakukan apa yang baru dia lakukan, tapi dia akan melakukan dengan sadar, dan tentu dia akan mengetahui kedatangan Kaisar Liu Bei ke kediaman Duan Luan.

Karena pengaruh obat perangsang lah, Liu Wuqiang sama sekali tidak merasakan atau mengetahui kedatangan Kaisar beserta rombongannya.

“KAMU, KAMU ADALAH AIB KEKAISARAN. APA KAMU TAHU, AKU SUDAH SUSAH PAYAH MEMBUJUK KAISAN HAN JUNG MIN UNTUK MENIKAHKAN PUTRI KESAYANGANNYA DENGANMU, TAPI LIHAT APA YANG KAMU BERIKAN SEBAGAI BALASANNYA! KAMU LEBIH MEMILIK PUTRI DARI SEORANG MENTRI, BAHKAN TANPA TAU MALU KALIAN BERHUBUNGAN INTIM SEBELUM MENIKAH.” Kaisar Liu Bei benar-benar murka, dadanya turun naik menahan emosi yang memuncak.

“Apa ini yang dimaksud oleh Permaisuri dengan karma?. Aku rela membuang putraku demi sampah yang kini merusak harga diri Kekaisaran yang aku pimpin.” batin Kaisar Liu Bei meratapi nasib buruk yang saat ini menimpanya.

“MULAI HARI INI AKU MENCABUT GELAR PANGERANMU, AKU JUGA MENGHAPUS HUBUNGAN KELUARGA ANTARA KITA, DAN KAMU BUKAN LAGI ANGGOTA KELUARGA KLAN SUCI LIU.” seru Kaisar Liu Bei dan setelahnya dia pergi meninggalkan Liu Wuqiang, yang kini sudah menjadi Wuqiang sang rakyat jelata.

Wuqiang begitu marah, dan matanya menatap tajam ke arah Duan Luan yang sedang memunguti pakaiannya dengan tubuh gemetaran. “Semua ini karena kamu! Kamu pasti sengaja memasukkan sesuatu ke makanan atau minumanku.” Wuqiang begitu geram dan marah.

Dengan langkah penuh emosi, Wuqiang mendekati Duan Luan yang menatapnya penuh ketakutan. Seumur hidup, baru dua kali Duan Luan mengalami ketakutan. Pertama daat barusan Kaisar Liu Bei marah-marah, dan yang kedua, sekarang dia begitu takut dengan Wuqiang yang mendekatinya dengan emosi yang meluap-luap.

Dengan kultivasi tingkat Raja, bukan hal sulit bagi Wuqiang untuk menghabisi Duan Luan yang kultivasinya berada dua tingkat di bawahnya. Tapi belum juga Wuqiang menyentuh Duan Luan, dia sudah terlempar saat sebuah tendangan keras dan kuat menerpa tubuhnya.

“Sungguh pertunjukkan yang menarik, tapi aku tidak menyukai tindak kekerasan pada seorang wanita.” kata seorang pemuda bermata biru yang baru menendang tubuh Wuqiang, dan pemuda itu adalah Liu Chen, Pangeran asli dari Kekaisaran Liu.

“Ka kau, beraninya menendangku!.” seru Wuqiang yang mencoba bangkit, meskipun tubuhnya terasa remuk setelah dua tendangan penuh tenaga dalam mengenai tubuhnya.

“Jangankan menendang, membunuhmu saja aku berani.” ungkap Liu Chen dengan begitu santai.

“Kurang ajar, mati saja ka....”

Belum juga selesai berkata, kepala Wuqiang sudah jatuh menggelinding, terpisah dari badannya. Seorang wanita tersenyum penuh kemenangan setelah menebas leher Wuqiang. “Aku sudah begitu lama ingin melakukan ini.” ungkap wanita itu yang tak lain ialah Luya.

“Kenapa kamu begitu buru-buru?. Padahal aku ingin lebih dulu bermain-main dengannya.” ungkap Liu Chen sedikit kesal.

“Maaf Pangeran, tangan ini sudah begitu gatal untuk melakukannya.” balas Luya dengan santainya.

“Ah sudahlah, tapi kamu urus mayat itu, karena aku tidak mau mengotori tanganku dengan darah kotornya.”

“Dengan senang hati aku akan mengurus mayatnya, dan lagi ini memang sudah saatnya memberi makan kucing kesayangan ku.”

Liu Chen hanya menggelengkan kepalanya mengingat sosok kucing kesayangan Luya. Itu bukan kucing, melainkan itu adalah harimau hitam yang merupakan binatang buas terkuat di seluruh daratan benua kuning.

Memalingkan wajah dari Luya, Liu Chen kini menatap Duan Luan yang wajahnya pucat pasi, saat dia secara langsung melihat kematian Wuqiang yang begitu menyeramkan. “Biarkan dia mati, karena dengan begini pengaruh sihirnya padamu akan menghilang.” kata Liu Chen.

Liu Chen baru sadar jika Duan Luan selama ini berada dalam pengaruh sihir. Wuqiang menggunakan sihir pemikat pada Duan Luan, dan kini Liu Chen tahu alasan perubahan Duan Luan semenjak kedatangan Wuqiang.

Dulu Duan Luan adalah gadis kecil yang selalu menemani Liu Chen kemanapun dia pergi. Bahkan Duan Luan tetap menjadi teman dekat Liu Chen saat dia tahu Liu Chen adalah seorang sampah yang tidak bisa berkuktivasi.

Pertunangan Liu Chen dan Duan Luan, sesungguhnya juga permintaan Duan Luan sendiri. Tapi masa indah itu berubah sejak datangnya Wuqiang, dan sejak kedatangannya, Duan Luan mulai menjauhi Liu Chen dan dia selalu nempel pada Wuqiang.

Namun kini semua sudah jelas, Liu Chen tahu segalanya dan dia menyesal, karena dia tidak mengetahuinya sejak awal, dan dia justru membenci Duan Luan. Sedangkan Duan Luan yang sudah tersadar, dia mulai menangis sesenggukan begitu mengingat sosok Liu Chen.

“Kakak Chen.” suara lirih Duan Luan saat dia mengingat betapa jahatnya dia ke Liu Chen, sosok yang begitu dia cintai sejak dulu.

Liu Chen bergerak mendekati Duan Luan dan begitu saja dia memeluk tubuh Duan Luan yang tubuhnya belum tertutup sepenuhnya dengan pakaian. “Luan'er, apa kamu merindukanku?.” tanya Liu Chen.

Duan Luan yang mendengar suara khas Liu Chen, seketika dia tersadar jika pemuda yang memeluknya adalah Liu Chen, sosok yang begitu dia rindukan. “Kakak Chen, apa benar ini kamu?.” tanya balik Duan Luan.

“Ya ini aku, ChenChen yang selalu bodoh.” jawab Liu Chen.

“Maaf.” sebuah kata terlontar dari mulut Duan Luan, saat dia mengingat semuanya. Bahkan dia juga mengingat saat dia memberikan mahkota yang selalu dia jaga pada Wuqiang, si bajingan yang sudah membuatnya terjebak dalam dunia ilusi.

“Untuk apa meminta maaf jika kamu tidak pernah berbuat salah? Yang salah itu Wuqiang, bukan kamu.” balas Liu Chen yang masih begitu erat memeluk tubuh Duan Luan. “Bersihkan dirimu lebih dulu untuk saat ini. Besok atau lusa aku akan menemuimu.” lanjut Liu Chen sambil melepaskan pelukannya dan dia menatap wajah sendu Duan Luan.

“Kenapa kakak Chen memakai topeng? Dan apa kakak akan kembali ke istana?.” tanya Duan Luan dengan suara lirihnya.

Liu Chen tersenyum sebelum membalas. “Saat kita bertemu lagi, aku berjanji akan membuka topeng ku untukmu. Soal kembali ke istana, mungkin aku akan kembali, tapi itu demi Ibundaku.” jawab Liu Chen yang kemudian menghilang begitu saja setelah mencium keninf Duan Luan.

“Di masa depan, jadi gundik [Pemuas nafsu Pria] pun aku rela, asal bisa melihat kakak Chen.” batin Duan Luan setelah Liu Chen pergi menghilang.

>>>>

Melompati atap rumah di Kota Huang, Liu Chen bergerak menuju penginapannya. Hari sudah semakin malam dan dia butuh istirahat.

Tapi, belum juga sampai di penginapannya, ada dua pasang tangan menahan gerakannya. Sepasang tangan memegang lengan kanannya, dan sepasang tangan lainnya menahan tangan kirinya.

“Pangeran mau kemana?.” tanya Xian, pemilik sepasang tangan yang masih begitu erat memegang lengan kanan Liu Chen.

“Apa Pangeran akan kembali pergi meninggalkan kami?.” tanya Luya, yang semakin erat memegang lengan kiri Liu Chen.

“Kalian bikin aku terkejut saja, lagian siapa juga yang akan meninggalkan kalian? Aku cuma ingin kembali ke penginapan dan istirahat.” jawab Liu Chen yang membuat lega Xian dan Luya.

“Dari pada ke penginapan, kedatangan Pangeran sangat di tunggu Permaisuri.” ungkap Xian.

“Benar Pangeran, Permaisuri terlihat sangat merindukanmu.” imbuh Luya.

“Baiklah, aku akan menemui Ibunda. Apa kalian mau ikut?.” tanya Liu Chen sambil melihat bergantian kearah Xian dan Luya.

“Tentu ikut.” jawab mereka berdua bersamaan.

Liu Chen meminta Xian dan Luya melepaskan genggaman tangan mereka, dan setelah di lepas, Liu Chen bergerak cepat menuju kediaman Permaisuri dengan Xian dan Luya mengikuti dari belakangnya.

Xian dan Luya terus mengikuti Liu Chen dengan senyum penuh arti yang menghiasi bibir mereka. Liu Chen yang sedang bergerak terus kedepan, dia tidak menyadari jika dua wanita mantan pelayannya, kini sedang menatapnya penuh kemenangan.

“Rencana berhasil.” batin Xian dan Luya.


>>>>>>>>>> Selanjutnya di CHAPTER VII [Dalam Proses]
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd