Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG 4 ART, 4 Sensasi (Widi, Iyan, Yuli, Teteh)

Jika cerita sinta dan nina ku gabung di Trit ini, gimana? Ada mama nya sinta juga lho.


  • Total voters
    541
  • Poll closed .
CHAPTER 3 (WIDI - COLMEK)
“Pak, tadi ibu pesan itu ada nasi uduk di lemari makan”, kata widi

“Ya..”, ku jawab singkat

Setelah pintu depan terdengar di tutup, aku keringkan badan sambil mikir, kenapa aku sampai lupa ya kalo ada pembantu di rumah ku ?

Ah.. biar lah... aku lapar mau makan ngopi dan rokok
<- prev

Kelar pakai baju dan celana (tanpa CD), aku lanjut makan nasduk dan ritual di teras untuk kopi + udud (kopdud).

Lagi asyik2 nya menghisap rokok, baru teringat tentang telapak tangan di jendela kaca kamar ku.

Aku berdiri dan menuju ke jendela, ku perhatikan ini memang dari luar jendela dan ku coba bandingkan dengan tangan ku, tapi terlalu kecil.

Logika ku mencoba berkelana, apa iya ada yang mengintip kamar ku dari jendela kaca ? Karena sebelum nya jendela ku menyisakan sedikit ruang kira2 50cm jika mobil ku parkir, dan utk ukuran orang dewasa sepertinya tidak mungkin bisa masuk, memang sih malam itu setelah jemput widi dari rumah ipar ku, mobil tidak ku masukan, sengaja ku parkir di pinggir jalan depan rumah.

Ku ingat kembali kalo saat aku bangun tidur posisi kaki ku mengarah ke jendela dan konkon ku dalam keadaan ereksi penuh.

Aku coba ukur tinggi jejak telapak tangan dari lantai parkir, ah ini sih bukan anak2, ini orang dewasa.

Apa istriku ? ah ga mungkin juga, buat apa ngintip ?

Apa widi ? hhhmmmm.... kenapa widi ngintip ?

Apa dia lagi nyapu lantai parkir terus ga sengaja melihat jendela ku terbuka lebar ?

Ah ga juga... lantai parkir masih banyak debu dan kotoran.

Ini masih jadi misteri bagi ku saat itu, untuk mengetahui pelaku dan modus jejak telapak tangan di jendela kamar ku.

Aku kembali lagi ke singgasana ku tempat kopdud, ku lanjutkan ritual ku.

Ga lama aku merasa tenggorokan agak kering, butuh air putih, dan aku masuk ke dapur untuk ambil air putih dingin di kulkas.

Memasuki area dapur, aku teringat kejadian semalam, ku lihat ember kecil masih ada, dan di dalamnya bertambah lagi pakaian kotor nya widi.

Segera ku bongkar perlahan sesuai urutan,dan ku temukan apa yang kucari, yaitu CD pink. Ku rentangkan CD pink nya perlahan dan ku cari bagian depan nya. Lembab dan agak basah berlendir memanjang ke atas bawah di bagian dalam CD nya. Ku cium, ga bau pesing, semacam lendir wanita yang terangsang.

Aku berfikir apa widi yang mengintip ku pagi tadi saat aku masih tidur, sampai merasa terangsang ?

Masih belum menemukan jawaban nya saat itu.

Ku cium kembali CD pink yang basah, dan ahhhh... lagi2 konkon ku ngaceng mendadak.

Bagi kaum normal, mencium CD wanita bekas pakai, pasti akan merasakan jijik, tapi bagi kaum fetish panty mungkin akan merasakan sensasi tersendiri saat sedang melakukan ritual cium CD.

Ku hirup dalam2 pas bagian kemem nya, ahhh... sungguh sedap aroma nya, sambil ku elus2 perlahan konkon ku yang sudah makin mengeras, dan makin ku hirup makin nyata juga keinginan untuk menjilat kemem asli nya. Ga pakai lama aku keluarkan konkon ku dari celana dan ku kocok2.

Aku ga mau kehilangan kesempatan berharga seperti semalam, ku percepat kocokan ku, dan akhir nya crrottttt juga lahar panas dari palkon ku mengalir menuju jemari2 tangan. Beruntungnya tidak sampai muncrat, mungkin karena instan crot nya, jadi hanya meleleh saja di jemari.

Ahhh.. lega sudah rasanya bisa mengeksekusi CD nya widi dan ga lupa ku kembalikan ke dalam ember kecil. Aku ke kamar mandi untuk bilas konkon dan jemari ku.

Aku masuk kamar lagi dan rebahan di kasur, sepertinya aku mulai tertarik dengan widi, sambil memikirkan strategi2 cantik dan halus untuk petualangan berikutnya.

Bingung gada aktivitas, aku keluar kamar dan masuk ke kamar anak2, dan kulihat di kamar ada beberapa tumpukan baju widi yang masih ada di kasur, belum sempat di masukan dalam lemari.

Ku lihat model beha dan CD nya biasa saja, tapi aku sih tidak pengaruh ke merek atau model, justru CD model jadul yang bisa membangkitkan libido ku.

Ke sapu pandangan mata di sekeliling kamar, dan aku menemukan HP Nokia E63 tergeletak di meja belajar anak2 sedang di cas.

HP nya mirip dengan HP operasional ku dari kerjaan, sedangkan HP pribadi ku saat itu masih pakai BB 9320.

Aku cek di tembok sudah menujukkan jam 11an, tapi istriku belum pulang dan anak2 juga belum balik. Tapi ku yakin sih aman kalo main di fasum, banyak tetangga yang mantau.

Balik lagi ke kasur ku dan ga sadar aku terlelap, dan bangun2 jam 12an, itu pun kebangun karena dengar suara ceriwis anak2 yang masuk kamar ku.

“Kalian dari mana sih?”, aku tanya ke semua

“Tadi mama ngajak widi dan anak2 ke pasar pake motor, pas widi pulang ambil air minum tadi, yah”, jawab istriku

ku lirik widi, dia agak nunduk dan tersipu malu, mungkin ingat kejadian yang di depan kamar mandi.

“Ayah sih bobo mulu, ga ikut jalan2 deh”, kata si Kaka (anak pertama ku)

“ya udah makan yuk, nih mama beli nasi padang”, istri ku menimpali sambil menyuruh widi ambil perlengkapan untuk makan.

“anak2 makan apa, mah ?”, tanya ku

“ini pakai telor dadar sama lele goreng, tadi sekalian pas beli nasi padang”, jawab istriku.

“kepasar belanja apa, mah?”, aku coba tanya ke dia kok lama kali ke pasarnya.

“lah kan semalam bilang mau sayur asem ama tulangan sapi, rencana nya untuk sabtu siang ini, tapi dah keburu siang, yaudah buat minggu siang aja ya”, kata dia.

“ya udah, ga papa, utk menu minggu siang aja”, jawabku.

Akhirnya kami makan berlima lesehan di depan tipi.

Aku lihat widi pakai rok sebetis, dan kaos agak ketat, anjiirrr ini anak menggairahkan banget sih.

Duduk nya sih sopan, mungkin karena masih baru dan belum terbiasa jadi agak kaku sikap nya.

------ skip -----

Selepas isya, kami berlima keluar untuk jalan2 di itc, biasa lah anak2 ngajakin mandi bola sekalian makan malam di luar.

Ku perhatikan widi saat jalan di itc, kayak nya udah mulai membaur dengan anak2 dan anak2 sepertinya cocok dan suka.

Kalo aku sih fokus ke pantat dan toket nya, penasaran. Hahaahhaha.

---- skip -----

Jam 22an kami sampai rumah dan seperti biasa bersih2 dan mereka berempat masuk kamar dan tidur, aku memilih nongkrong sama bapak2 di komplek,

Baru aja sampai di saung tempat tongkrongan, langsung di godain sama meraka, “ciyeee yang udah dapat pembokat baru, semok euy, pantes dari seharian kaga nongol, bentah bener rupanya di rumah”.

“Suwe lo pada, itu kan bini gua yang nyari, gua mah kaga urusan soal gituan, bukan urusan laki lah”, sambil ketawa ngakak dan nyeruput kopi kawan ku.

“Pak, tadi bapak2 pada nanya ke saya, itu dapat pembantu dari mana, ada yang bilang mau di bajak untuk di bawa ke rumah nya”, pa RT nyeletuk sambil ketawa.

“hahahhaa.. lo semua pada ngehe, ga bisa liat wadon semok pada ngacengan ajah”, kata ku bela diri.

Pertanyaan Pa RT ga ku jawab, dan kami lanjut dengan maen gaple sampe jam 00.

Aku pulang duluan dan pamit ke semua yang ada di saung, “gua balik dulu ya, ngantuk euy”

“Ah.. bilang aja mau garap si widi”, kata salah satu tetangga ku.

“bangkeh lo. Hahahaha”, kata ku nyeletuk sambil jalan pulang

Cuma 2 menit aja sampai rumah, karena lokasi tongkrongan ga terlalu jauh.

Aku masuk ke rumah dengan kunci cadangan dan langsung ke kamar mandi untuk kencing dan cuci muka sama bersih2 dan salin pakaian.

Keluar dari kamar mandi dengan pakai handuk, dari kamar anak2 aku dengar suara sayup2 seperti menangis.

Siapa yang nangis ? widi kah ?

Karena ini ukan suara anak2, ku yakin anak2 udah terbang ke alam mimpi.

Aku penasaran dan ku menuju dapur, dan lampu dapur kubiarkan mati.

Aku dekatkan ke jendela kaca kamar anak2 dan ku lihat dari balik hordeng tipis, widi sedang memainkan HP nya.

Tapi kenapa dia nangis, apa sedang tlpan dengan pacarnya karena ga bisa ketemuan di malam minggu.

Penasaran ku dekatkan dan ku fokuskan mata dan telinga di kaca..

Jelegerrrrrrr.

Dari dapur ku lihat samar2 melalui hordeng tipis, ada semacam video di hape dia, dan gerakan nya ga beraturan.

Anjirrr,, rupanya dia lagi liat bokep...

Jadi posisi widi itu membelakangi kaca jendela, tapi layar hp nya justru menghadap ke jendela.

Lampu ruangan agak temaram pakai lampu tidur, tapi bagi ku sudah cukup bisa jelas melihat gerakan2 widi.

Aku mikir, kenapa widi ga bisa dengar aku buka pintu depan dan kamar mandi ya ?

Rupanya kuping dia di sumpel sama headset, pantas aja ga terdengar apapun.

Tapi kenapa dia nangis...

Aahhh... gerakan apa itu... ku pertegas mata ku dari balik kaca dan hordeng.

Damn.... rupanya dia pakai sarung dan terlihat gundukan toket nya yang masih kencang..

Kalo gitu itu bukan suara tangisan dong, berarti dia lagi colmek sambil liat bokep dan pakai headset.

Desahan nya makin jelas terdengar kalo aku tempelkan kuping di kaca jendela.

Ahhhhhh.. auto ngaceng konkon ku, di tambah pula melihat gerakan erotis widi di dalam kamar sana.

Aku keluarkan konkon ku dari lipatan handuk,sambil ku kocok2, aku ga mau cepat2 crot, mau berlama2 sambil nikmati widi melakukan colmek. Ku lihat gerakan tangan dia makin cepat di dalam sarung, yang ku yakin dia sudah bugil tanpa CD.

Ah.. widi... kenapa desahan mu menggairahkan sekali walau hanya pelan.

Aku percepat kocokan ku dan tetap fokus pada aktivitas widi, hingga akhinya widi mencapai puncak dengan mengeluarkan lenguhan panjang dan adegan kejang2 di kaki nya, yagn menandakan bahwa dia sudah orgasme.

Aku ga mau kehilangan kesempatan, ku kocok2 lebih cepat, lebih kuat lagi sambil berdiri, ga nyaman sumpah, tapi ya kupaksa untuk kunikmati aja.

Blentangggg....gubrak...

Bangsaattttt... aku nyenggol panci yang ada di tembok dan jatuh ke bawah.

Hilang sudah horny yang bentar lagi meledak, dan buru2 aku lari dan masuk ke dalam kamar ku, aku ga mikir lagi, yang penting harus segera kabur dari dapur.

Di kamar, aku lgsg pakai kaos dan celana pendek tanpa CD dan masih dalam keadaan dag dig dug, ku coba pejamkan mata.

Dan akhinya mulai berat, berat dan pulas.

next ->
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd