Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG 4 ART, 4 Sensasi (Widi, Iyan, Yuli, Teteh)

Jika cerita sinta dan nina ku gabung di Trit ini, gimana? Ada mama nya sinta juga lho.


  • Total voters
    541
  • Poll closed .
C24 – SAYONARA BLEBER

<-Prev

Di luar klinik aku sempatkan makan dan ku minum obat, tunggu beberapa saat aku ke warkop untuk kopdud.
Masih menjadi misteri saat itu siapa yang membawa virus ini ke dalam rumah ku ?
Ahhhh.. pusing.. yang penting aku habsikan obat ini dulu dan sembuh
“Ssslluurrrrpppp.. aaahhhh.. “, ku minum kopi dan ku hisap rokok sambil mendengarkan musik di BB dengan earphone, sembari mencari2 hape2 baru keluaran samsung yang dimana saat itu mulai booming dengan jenis OS Android

----------

Semenjak kejadian itu dari klinik, kira2 semingguan aku dan istri sudah benar2 sembuh dari penyakit itu, dan aku benar2 kapok, kesian juga istri, ga tau apa2 jadi korban. Aku sih yakin banget istri ku ga akan bandel di luaran, ini memang murni dari ku yang hobi selingkuh.

(Nanti lah lain waktu aku buat trit secara terpisah tentang pengalaman ku dengan beberapa wanita yang notabene memang teman dekat dari istri)

Siapa sih penyebab masalah ini. ?

Selama proses penyembuhan ku, aku berusaha bersikap biasa saja ke yuli dan yuli pun sepertinya begitu, walau dia sering menggoda ku degan sikap atau pakaian nya, tapi ya ku coba berusaha menghindar secara halus, demi kesembuhan ku dulu selama proses minum obat.

-------------

“mah.. besok ke ITC yuk, BB dah mulai ngaco neh”, ajak ku ke istri dan anak2 di jum’at malam saat mau tidur.

“horeeeee. Mandi bolaaaaa..”, seru anak2..

“kalian nguping aja”, jawab ku

“biarin weeee. hahhahaa”, lanjut mereka loncat2an di kasur

“ya udah, berarti besok gosah masak ya, makan di luar”, kata istri

“iya.. ga papa, dah lama ga jalan2 bareng”, kata ku

Ya.. kadang kami berempat suka ngumpul di kamar ku untuk sekedar ngobrol sana sini, bercanda. Seperti keluarga lain pada umum nya lah.

Hobi ku memang suka melucu jika di depan anak2, sebisa mungkin bertingkah seperti badut atau absurd, yang penting anak2 kewata, udah bikin aku senang

“yah... ada yang mau mama omongin soal yuli, tapi ntar aja nunggu anak2 tidur, biar ga ke ganggu”, kata istri

“Degggggghhh”, jantung ku serasa berhenti mendadak mendengar istri ngomong begitu.

Apa yang mau di bahas ? apakah yuli cerita tentang kami ke istri ? apakah istri mulai curiga ? apa istri melihat kami ?

Aku mencoba bersikap tenang dan raut muka ku buat datar, “ada apa dengan yuli, mah?”, tanyaku

“ntar aja”, jawab nya

--------------

Setelah anak2 masuk ke kamar mereka dan tidur, baru lah ada sebuah cerita yang membuat ku benar2 kaget dan shock mendengar penjelasan istri.

“jadi gini, yah.. yuli itu bla bla bla bla......”, kata nya menjelaskan dengan detil dari awal sampai akhir.

Aku buat kesimpulan secara umum aja ya, om om,

Ipar ku (kaka kandung istri) di jakarta yang waktu itu ngenalin yuli ke kami, datang ke rumah pas aku lagi kerja, ipar cerita ke istri bahwa yuli dulu nya itu pernah kerja di panti pijat di daerah xxxxxxxx, info yang beredar banyak anak2 muda dan dewasa yang tinggal di sekitaran rumah ipar sering mampir ke sana dan rumor itu lama2 jadi rahasia umum, yang gosip nya sampai juga ke telinga ipar ku dan suami nya. Ya mau ga mau suami ipar ku segera klarifikasi dengan pura2 ikutan nongkrong dan basa basi tanya ini itu, dan benar yang di maksud mereka ada yuli, adik dari si Bu XXXX.

Setelah dapat bukti yang cukup berupa informasi dari berbagai sumber, ipar ku langsung ke rumah menjelaskan detil ke istri, dan memang yuli ini saat belum kerja di rumahku, suka klayaban dan sering pulang pagi, kadang di antar sama motor atau mobil yang beda2. Aku ga tau apakah dia “pemakai” atau ngga, ipar ku juga ga tau, tapi dari sikap nya memang agak beda dari widi dan yuli.

Nah... yang bikin aku lebih kaget adalah istri ternyata sering menegur yuli, sikap nya dia di rumah benar2 tidak menunjukkan kalo dia lagi bekerja, contoh kalo lagi makan, dia duduk di kursi makan, ya ga papa juga kami ga masalah, tapi kaki nya itu lho, di angkat satu, seperti di warteg, otomatis istri ku risih, di tegur baik2 pertama kali, kalo cewek makan tuh duduk nya yang rapih, Cuma di jawab iya aja, dan besok nya di ulang lagi, sampe akhirnya istri negur agak keras, Cuma di jawab, “iya bu...” dengan nada datar.

Belum lagi kalo telp temen nya di teras, sambil ketawa2 ngakak, seperti ga sadar kalo dia itu di rumah orang, ngomong nya kenceng, bikin malu,karena istri dapat teguran dari tetangga kalo yuli jangan begitu sikap nya.

Dan beberapa kali saat istri ke jemput anak2 pulang sekolah, mau tlp ke rumah (PSTN – telk*mspidi), ada nada masuk tapi ga di angkat2, padahal telp berkali2, dan setelah istri pulang di tanya, kenapa telp ga di angkat, di jawab ketiduran, ga denger bunyi, padahal dia saat itu lagi maen ke rumah tetangga yang kebetulan istri dapat info dari yang punya rumah, kalo widi ada di rumah.

Dan banyak lagi kejanggalan dan keanehan dari si yuli yang ga etis dan ga pantas di lihat, termasuk sikap ke ortu ku saat main ke rumah, gada etika nya.

Aku sebagai lelaki memang pernah melihat sikap yuli begitu, tapi saat itu mungkin sudah tertutup oleh niat ku untuk menaklukan yuli, tapi kenyataan nya malah berbalik, aku yang terkena penyakit itu.

Ya. Hampir 2 jam kami ngobrol berdua di kamar, dan akhirnya kami sepakat untuk memulangkan yuli ke jakarta, untuk cara nya gimana ku serahkan kembali ke istri dan ipar ku.

Aku hanya bilang ke istri, biar gimana pun yuli ini masih tanggung jawab kita karena berada di sini, jika pun mau di pulang kan, ya dengan baik2 juga seperti hal nya saat kita jemput.

Ipar ku sempar khawatir juga, takutnya aku terjerat oleh si yuli, padahal fakta nya aku udah ngentotin yuli 2x. hahahahaha..

---------------

“jadi gimana hasil diskusi kalian berdua soal yuli”, kata ipar saat kami main ke jakpus

“ya sudah lah ka, udha risih juga ngeliat nya, makin hari makin berani, dan agak susah di bilangin”, kata istri

“jadi kapan yuli mau di antar ?”, kata ipar

“ehhh.. atau gini deh, biar nanti kaka yang ke rumah kalian aja, nanti kaka yang atur semua, kalian tenang aja, ya biar gimanapun masalah ini jadi masalah kaka juga karena untuk ngenalin yuli ke kalian berdua”, lanjut nya

“ya udah lah ka, atur aja gimana baik nya, cuma pesan saya ya kalo bisa gosah pake rame2 dan emosi, di bawa dingin ajah, tapi pasti, malu lah kalo sampe rame”, jawab ku

“sebenarnya sih kalo kaka udah geregetan ama yuli, pengen nabok aja bawaan nya”, kata ipar yang memang gampang kesulut emosi

“ya... ga juga semua harus dengan kekerasan ka, selama masih ada cara dingin dan baik, ya kenapa ngga, toh yang penting baik untuk semuanya”, lanjut ku

Istri ku sebenarnya tipikal orang yang keras, persis kyk kaka nya, tapi karena udah lama bersama ku, kami udah bisa saling mengerti dan memahami, ada masa dia keras / marah aku melembut / mengalah, dan ada masa aku keras / marah dia yang melembut / mengalah..

Sebisa mungkin diskusi di rumah ipar ku, aku tetap berperan untuk mengarahkan mereka agar tidak grasak grusuk dalam menghadapi kasus yuli ini, demi agar yuli kaga bocorin kisah kami. Hahahahhaa..

(Bajingan bener ya gua.. kwkwkwkw. Ampun euy ampuuunnn)

“ya gitu deh ka, pernah tuh ya aku pulang dari pasar, bukannya ikut ngebantuin, ini malah asyik tiduran di ruang tv, nanggung katanya, gimana ga kesel coba”, kata istriku

“ya sudah sudah.. yang penting nanti kaka sama mama lah yang urus semua nya ya”, kata ku mengakhiri diskusi dan segera ku temui suami ipar ku di teras yang asik kopdud.

“udah kelar urusan nya, di”, tanya abang iparku

“udah bang.. ya biar lah jadi urusan emak2”, kata ku

“Sluuurrrrpppp. Fluuuusssssshhh”, kami lanjut obrolan lain sambil kopdud

------------------

“yah.. yuli udah di jemput sama kaka dah balik barusan, alasan nya.....”, istriku telp aku pas di kerja

“dah ah, gosah ceritain alasah nya, males denger, biarlah itu urusan emak2?”, potong ku

“yang penting ga rame ajah, malu lah”, kata ku

“ga.. dah aman sih.. yuli dah ngerti kek nya pas di ajak kaka tadi”, lanjut istri

“okelah kalo gitu, bagus”, kataku sambil menutup obrolan

Ya setelah diskusi dengan ipar, beberapa hari kemudian ipar langsung bergerak cepat utk jemput yuli dan sampai sekarang aku nulis ini, ga pernah tau alasan dan strategi apa yang istri dan ipar ku bahas.

Apakah yuli udah ceritakan semua hubungan kami, tapi ipar dan istri pura2 ga tau ?

Apakah yuli memang benar2 bisa jaga rahasia kami ?

Sampai sekarang aku ga tau, dan yang pasti setelah aku pulang kerja, “Yah, nanti kelar makan, jangan ritual di teras dulu, bantu mama packing in pakaian yuli, biar besok bisa di kirim paket”, kata istri

“oh.. kirain dah di bawa semua pas tadi siang ama kaka”, kata ku

“ya ga lah.. kan tadi mama mau jelasin cerita nya, tapi ayah ga mau dengar”, balas nya

‘ya males lah urusan emak2, biar lah kalian selesaikan”, kata ku ikut sibuk packing semua pakaian yuli ke dalam kardus.

-----------------------

Mohon maaf om om girang semproters, Chapter kali ini tidak ada cerita2 ngentot ku dengan yuli, hanya klarifikasi soal yuli, yang pada akhirnya aku tau kalo penyakit ku di tularkan oleh yuli dan ku tularkan lagi ke istri. :Peace::(:((

Terima kasih utk om @ArekSuroboyo yang sudah bisa menerka dari awal tentang Yuli ini yang memang sebelumnya pernah bekerja di PP (https://www.semprot.com/threads/4-art-4-sensasi-widi-riyani-yuli-teteh.1438832/post-1906940512 ) hehehehee.. Silahkan ambil sepeda nya, om. Kwkakwkkwkwkw
Yuli ini ku tebak alumni PP ++ ya gan?
---------------

Untuk kisah yuli ini kuharap bisa menjadi pembelajaran buat om om sekalian bahwa jika menemukan memek yang bentuk nya bleber berarti sudah sering di entot, entah dengan satu pria atau dengan beberapa pria.

Jika sedang foreplay, wanita itu lama untuk horni/becek, bisa jadi mereka sudah terbiasa melihat atau bersama dengan beberapa pria.

Untuk melihat apakah wanita itu terkena penyakit atau tidak, itu yang sulit di lihat secara kasat mata, silahkan bagi yang paham dunia per-memek-an bisa ikut memberikan bimbingan pe-ngentot-an. Hehehehehe....

Untuk hal agresif, itu ga bisa kita judge bahwa yang agresif itu lebih jorok atau sering gonta ganti pria, aku kurang setuju, kadang ada juga yang agresif tapi lebih keibuan dan lebih bersih, yang akan ku ceritakan nanti di episode TETEH.

---------------

Next ->
 
Terakhir diubah:
Baca judulnya uda ngakak hu 😅
Btw penasaran sm trit yg sm temen deket istri hu @m4n_fre3
Lancrutkan terusss hu. ☕
hahahahah om @S1nyo , ente peka aje ane ada affair ama temen dekat istri.
iye ntar ane buatin dah, galak main nya. hahahaha
 
Bimabet
C25 – TETEH PERMULAAN

<- Prev

Sepeninggal Yuli, kami semua masih trauma kalo mau cari ART lagi, terutama aku yang masih ngeri2 sedap atas kasus dengan si yuli. Selama hampir setahun kami hanya manggil tetangga dekat rumah hanya untuk sekedar setrika aja, karena menurut istri, setrika itu pekerjaan yang paling lama dan membosankan, dan itu pun ga nginap, datang jam 8 pagi pulang jam 12an, dan ga tiap hari juga.

Ada sih namanya Yati, sudah menikah, manis juga orang nya, tapi aku belum berani goda atau eksib, karena ga nginep, jadi susah juga mengetahui seluk beluk aktivitas nya tiap saat. Jadi yang Yati aku skip aja ya. Walau pun pernah eksib sekali di kamar mandi atas, ya dia Cuma kaget aja, melihat sekilas dan menunduk sambil lanjut menyetrika (lesehan).

Di tahun 2015, anak ku yang kecil sudah masuk kelas 1 SD, sekolah agak jauh, jadi otomatis istriku lebih sibuk lagi, di tambah dia sebagai ketua komite di sekolah, ya semacam POMG lah. Yang pasti udah sering jarang di rumah, lebih senang gabung dengan ibu2 di SD, dan otomatis cucian pakaian dan piring, kadang ga sempat di kerjakan, karena sudah terlalu capai di luar rumah.

“yah... kita butuh ART lagi ga sih ya?”, kata istri saat kami di kasur menjelang tidur

“ya terserah mama lah, kan yang setiap hari di rumah ya istri”, kata ku

“ya, kasih masukan dong, gimana baik nya, soale kerjaan rumah kadang ga sempat kepegang, udah keburu capek kalo sampe rumah”, lanjut nya

“gini lho mah... dalam sebuah keluarga kecil itu, ada 2 kepala / pemimpin, yaitu kepala keluarga dan kepala rumah tangga, kepala keluarga ya ayah yang mencari nafkah dengan bekerja, dan mama sebagai kepala rumah tangga yang megurusi semua urusan rumah dan tetangga, karena dari pagi sampai pagi lagi kan mama yang tau seluk belum kegiatan di rumah”, lanjut ku

“mulai dah ceramah. .hadeeehhh”, gerutu istri

“tadi katanya minta pendapat... giliran di kasih malah gerendeng”, balas ku

“kan ini lagi bahas tetang ART, kok jadi nyangkut ke urusan kepala ini kepala itu”, balas nya

“ya udah.. gini deh.. kita beberapa kali ini sudah sering memakai jasa ART yang nginap dan semuanya itu anak2 yang putus sekolah dan ABG, palagi kasus si yuli, menurut ayah sih sebaiknya kalo mama mau cari lagi yah yang sudah dewasa, bisa ngerti urusan rumah dan urus anak2, jangan cari yang remaja”, kata ku mencoba bijak.

Saat itu ku berfikir ya mungkin ini saatnya aku berhenti untuk tidak nakal lagi terhadap ART yang menginap.

“nah.. bener tuh, ide bagus, tapi siapa ya?”, katanya

“ya coba tanyakan sama kaka mamah lah”, lanjutku

“ga ah. Dia kapok, takut ga cocok n bikin malu, kaka udah ga enak hati ama kita, ngerasa kayak bersalah gitu”, kata istri

“ya sudah lah, coba nanti tanya sama bpk2 kalo pas nongkrong di saung”, lanjutku

“ya sudah kita tidur”, istri nimpali

-------------

“Selamat siang, kepada Bapak/Ibu warga RTXX yang saya hormati, berhubung saat ini di lingkungan kita sudah banyak anak2 yang terkena DBD, maka sabtu besok pengurus RT akan melakukan fooging, mohon kesediaan bagi seluruh warga yang ada di rumah untuk berpartisipasi membantu demi kebersihan dan kesehatan lingkungan kita ini, terima kasih, Ketua RT XXXX”

Begitulah pesan yang ku baca di WA grup bapak2 RT.

Ya tahun itu, seingat ku sudah tidak pakai lagi BB, dan berganti ke android yang sudah mulai booming, dan group2 yang dulu nya di BBM sekarang sudah migrasi ke WA group. Saat itu aku pakai Samsung Galaxy Grand Duos 2, bukan bermaksud pamer, hanya menceritakan sejarah saja, toh kalo pamer ya aku masa pamer samsung tipe itu, ya pamer iPhone lah. Hahahahahha... agak aneh pakai hp layar lebar dan tanpa keypad, tapi buat nonton bokep bisa full screen, di banding pake BB. Wwkwwkkww

------

Sabtu pagi aku dan beberapa pengurus RT sudah mulai standby di saung, operator mesin fooging ada 2 orang sudah ready, lagi sarapan nasduk. Setelah semua sarapan, di mulai lah fooging ke seluruh rumah yang ada di RT ku, ada yang hanya di teras aja dan ada juga yang sampai masuk ke dalam.

Kelar fooging, kami santai sejenak, dan saat santai itu aku lihat ada motor asing melewati kami yang lagi lewat, cowok dan cewek berjalan mengarah ke blok rumah ku. Ku pikir pasti ah pasti salah satu kerabat tetangga ku.

Lagi asyik2 ngobrol di saung, “yah.. di panggil mama, ada tamu”, anak ku yang dah kelas 4 SD nyusul ke saung

“tamu siapa ka?”, tanya ku

“ga tau..”, jawab nya sambil ngeloyor maen ke lapangan

Aku pamit ke semua om om girang di sana dan berjalan ke arah rumah sambil mikir, tamu siapa ? gada mobil atau motor asing yang lewat, palingan juga tadi yang motor cowok cewek itu.

Aku lihat di ruang tamu sudah ada 2 orang, yang ternyata mereka tadi itu yang pakai motor melewati kerumunan di saung.

‘yah.. ini teteh dan ini suami nya, suami nya teteh ini dulu pernah kerja juga di sini, jadi kenek nya pak Sadi yang dulu renov rumah kita”, kata istri

“ohhhhh.. iya iyaaa. Saya inget, si AA ya yang suka minta rokok sebatang ke saya mulu kalo saya datang, tapi saya kasih uang utk beli rokok sebungkus malah di tolak. hahahha...”, ledek ku

“iya pak.. hehehe.. hampura kalo saya kurang sopan”, kata dia sambil jabat tangan dan dengan logat sunda nya yang kental

“ini istri saya pak, namanya... (sumpah aku lupa namanya, hahaha), yang kutahu hanya istri ku manggil nya TETEH ajah)”, lanjut si AA

“salam kenal pak, saya xxxxx”, kata si teteh

“yah.. ini teteh yang nanti nginep disini, jadi mama tau si AA ini dari istri nya Pak Sadi, tempo hari mama tanya”, kata istri yang memang dulu nya istri pak Sadi ini pernah juga membantu setrika di rumah ku saat mengontrak di 2012 lalu.

(Kisah pak sadi dan istri ini sebenarnya bisa juga ku buat cerita, karena ada sedikit hubungan ku dengan anak angkatnya, tapi berhubung bakalan di anggap underage, aku urungkan, yang pasti saat itu anak angkat nya sudah mengalami menstruasi, yang berarti sudah bukan lagi anak2, tapi remaja yang siap untuk di buahi)

“iya pak, jadi tempo hari pak sadi ini ngomong ke saya kalo bapak lagi butuh ART yang nginap, dan kebetulan istri lagi nganggur dan pas saya tawarin, dia mau”, lanjut si AA

“oohhh gitu.. ok ok saya paham sekarang, kok kayak nya dunia ini sempit bener ya. Hahahahahha”, kami ngakak bersama

Informasi saja, teteh ini usia nya di atas ku, saat 2015 aku yang masih 37 tahun, teteh udah 41 tahun, punya anak 2 cewek dan cowok, tapi di kampung semua, body nya teteh ini agak gemuk, tapi menurut ku lebih ke arah semok / montok, tapi sebenarnya dia manis, ciri khas wanita sunda. Ada lesung pipit nya di pipi kiri, menambah manis jika tersenyum. Walau body nya ga sebagus widi, tapi aku saat itu melihat si teteh ini bisa berpotensi untuk bisa berkeringat bersama ku. Hahahahaa... bangsat bener ya saat itu pikiran gua.

Betis nya ga gemuk, bagus menurut ku, dan agak tinggi, mirip yuli, ku yakin teteh waktu remaja nya dia manis dan body nya tinggi semampai, sedangkan si AA nya mah ya biasa aja.

Setelah ngobrol panjang lebar, akhirnya, “jadi kapan mulai bisa bawa barang2 nya kesini?”, tanya ku ke mereka

“ya.. sekarang kan sabtu, paling sabtu depan pak, biar istri pulang dulu bentar nengokin anak2, kesian anak perawan laga ga di tengokin emak nya”, lanjut si AA

“oh.. gitu, ya udah ga papa, oiya, anak nya umur berapa sih yang cewek?”, tanya istri

“iya bu, nanti sabtu pagi minggu depan saya sudah di sini di anter AA, yang cewek udah smp kelas 3 bu”, kata teteh

“ohhhh.. ya kapan2 ajak maen aja ke sini, nemenin anak2 saya, cewek semua, biar ga sepi”, lanjut istri

“iya bu, liat nanti soal masih bingung nanti pas lulus smp apakah masih lanjut atau ngga ke SMA, gada biaya”, kata dia berusaha tegar sambil senyum tipis yang memperlihatkan lesung pipi nya, “duh... manis juga si teteh ini”, batin ku

“ya udah pak bu, kalo gitu kami pamit dulu, rencana sore ini mau pulang dulu ke kampung”, kata si aa

“ya sudah hati2 di jalan ya”, kata ku dan istri

--------------

Sabtu di minggu depan teteh sudah tiba di rumah ku di antar si AA, dengan membawa segala perlengkapan untuk selama menginap di rumahku.

“anak nya ga ikut teh?”, kata istriku

“ga bu, ga enak ah bu, saya baru pertama kali udah bawa2 anak”, kata teteh

“ya sudah masih ada waktu lain kali”, lanjut istri

Akhirnya kami ngobrol yang ku tau saat ini si AA lagi belum ada kerjaan renov rumah bareng pak sadi, “ya udah A, kebetulan dah cor di atas pada ngerembes di kamar, sekalian nanti cek deh, dah tau kan lekukan bangunan ini?”, tanya ku

“ya tau atuh pak, kan saya juga yang ikutan bangun dari awal, hehehe”, katanya sambil ketawa kecil

“mau di cek sekarang pak?”, tanya nya

“ya nanti aja atuh A, baru juga sampe, si AA iyeu teh napsu pisan urusan kerjaan, engke minta deui rokok urang sabatang, hahahahhaa”, ledek ku dengan bahasa sunda tapi dengan aksen betawi pinggiran. Hahahaha..

“duh.. bapak., saya jadi malu euy. Hehehe”, garuk2 kepala yang ga gatal sambil ikut ketawa ngilangin malu.

“yang penting semoga teteh betah kerja disini, gosah sungkan di sini, anggap aja rumah sendiri, toh si AA juga udah kenal sama bapak”, kata istri ke teteh yang memang masih agak malu2 dan kaku

“iya teh, santai we lah di dieu, saya mah suka ngabodor ke tukang jeung kenek na”, kataku

Si teteh ini bener2 manis, rupanya pas kemarin datang itu raut muka nya kusut karena bingung kali utk biaya anak sekolah, dan sekarang sudah lebih bersih muka nya, dan ya lagi2 itu lesung pipi kiri nya, pengen ku cium2. Hahahahhaa

-------

“pak, saya cek ke atas dulu ya”, kata si aa

“mangga A, di cek we di luhur”, lanjutku

Teteh ama istri lagi di meja makan, mungkin lagi ngebahas soal kerjaan ini itu. Asli ini sikap teteh bener2 lebih dewasa, si iyan yang pendiam pun masih kalah sopan dan dewasa. Setiap istri ngomong suka nunduk2.

------

“pak.. kayaknya dak cor atas perlu di bla bla bla bla bla....”, kata si aa

“ya udah atur aja atuh A, yang penting pas hujan nanti ga rembes deui, rencana mau kapan dan berapa orang, kalo bisa ngerjain sendiri yang baiknya sendiri aja, biar ga kebagi2 ama temen nya”, kataku

“iya pak, kyknya bisa sendiri deh...”, lanjutnya

“lama ga?”, tanya ku

“kalo di kerjain skrg, ya besok minggu sore jjuga udah selesai pak, nanti saya bisa numpang sama kawan di kontrakan nya”, kata dia

Ku kasih uang untuk beli perlengkapan utk nambal yang bocor

(urusan si AA ga perlu ku lanjut lagi ya, yang penting dia kerja sampai minggu sore)

-----------------

Teteh mulai merapihkan kamar nya, dan mumpung ada si aa, aku suruh dia untuk ngecat kamar nya dulu yang mulai kena rembesan air hujan.

------------

“mah, mau ke saung dulu”, kataku pas malam minggu sekitar jam 21an

“iya, jangan begadang mulu”, katanya

“ya kaga lah... udah ga kuat kena angin malam”, jawabku

------------

Di saung ramai malam minggu, banyak yang pada nongkrong, aku tenggelam dalam kesibukan ini itu di saung. Sebelum tengah malam aku balik, karena ngantuk, ku pamit dan pulang.

Ku buka pintu dapur, dan kulihat kamar teteh terang benderang, belum tidur kah ?

Timbul niat lama ku, mengintip. Hahahhhaa.. ku jalan perlahan dengan ujung kaki, agar tidak terdengar suara telapak, dan ku intip dari lubang hordeng yang biasa ku gunakan untuk iyan dan yuli.

Ku lihat hordeng agak tergeser sedikit, tapi aku bisa melihat isi dalam kamar itu dan ketika ku dekatkan mata ku ke jendela, wowwwwwwww... sebuah pemandangan indah terpampang di sana.

Teteh sedang tertidur pulang, tangan nya tertarik di atas kepala, hanya mengenakan CD, tanpa BH.

Ternyata teh, tubuh mu begitu putihhhhhh, ga kulihat ada rambut di ketek nya, toket nya ku taksir ukuran kira2 36 C, semi jombo, perutnya agak berlemak, tapi untuk seusia teteh, perut itu masih ku bilang bagus, pahanya agak gemuk seikitm, tapi betis ya ga gemuk, bagus malah ku bilang.

Dengan posisi tidur, aku bisa melihat dagu nya agak lancip, tapi tetap bagusan di iyan si pemilik dagu seksi, si gemes. Hehehehe...

Sempet ada perubahan dari si titit jadi si peler, tapi tiap ingat yuli, aku jadi keingetan dan takut lagi.

Tujuan saat itu Cuma satu, aku mau coba endus2 dulu CD nya teteh, dan tentunya sambil menunggu waktu yang pas.

Ku masuk kamar mandi bawah, bersih2 dan naik keatas. Di kasur aku rebahan dan berfikir, apakah aku harus memulai kembali ? apakah aku bisa menaklukkan teteh ? bagaimana jika memek teteh juga bleber seperti yuli? bagaimana jika aroma cairan memek teteh seperti adik nya iyan si Fitri ?

Ah.. pusing.... akhirnya aku tertidur dan terlelap.

-------------

Next ->
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd