Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG A Diary of Dick (Season 3/Final) - The Last Love

Status
Please reply by conversation.

babymaker

Semprot Kecil
Daftar
3 Aug 2017
Post
74
Like diterima
250
Bimabet
Hai suhu-suhu sekalian, apa kabar ? Akhirnya setelah nyari ide 3 bulan saya bisa posting lagi, ini adalah cerita penutup dari petualangan cabul Armand di trilogi A Diary of Dick, bakalan lebih dramatis dibanding 2 season sebelumnya, semoga suhu-suhu semuanya suka, saya usahain deh update-nya lancar sampe kelar, terima kasih sebelumnya udah ngikutin cerita saya.

Buat yang belum baca season 1, bisa cek link ini : https://www.semprot.com/threads/a-diary-of-dick-the-babymaker.1239710/

Buat yang belum baca season 2, bisa cek link ini : https://www.semprot.com/threads/a-diary-of-dick-season-2-multiple-strikes.1241347/

Salam crrrrooooooooootttttttttt !!!




Bagaimana caranya selingkuh yang baik dan benar ?

Sepertinya apa yang aku lakukan di season 1 dan 2 jawabannya, mungkin secara garis besar begini

1. Jangan main perasaan, itulah yang terpenting dalam hubungan seks rahasia, aku selalu berusaha mengarahkan para wanita selingkuhanku untuk sekedar bermain seks denganku. Kalau perlu, terima curhatan mereka tentang pasangannya dan beri solusi supaya hubungan mereka jadi lebih baik dengan masing-masing pasangannya. Tunjukkan bahwa kita cuma perlu tubuh mereka, begitu kira-kira prinsipnya. Kalaupun akhirnya aku cuma dapat 1 kali kesempatan ngentot dengan wanita incaran, itu bukan masalah.

2. Jangan sampai terlalu ketagihan, eksplor lagi memek yang lain. Banyak loh wanita yang cuma sekedar ingin merasakan pengalaman seks dengan pria selain pasangan mereka, itu yang diincar. Juga mesti pandai-pandai membaca kode, tak semua wanita bisa diajak mesum. Kalau mendapat kode penolakan, tak apa, jangan ngotot, cari memek yang lain.

3. Yakinkan pasangan resmi kita bahwa kita mencintainya, yups, seperti yang kulakukan, makin gila aku selingkuh, makin mesra aku dengan Vany. Beberapa waktu yang lalu aku baru pulang liburan berdua ke Yogyakarta. Juga sempat aku belikan dia kalung dan handphone baru, harganya gak seberapa toh aku juga bukan orang kaya, tapi yang penting dia bahagia. Banyak pria malah fokus ke selingkuhannya dibanding pasangannya, itu tolol menurutku, amatiran. Kecuali memang pasangannya punya sifat buruk yang sudah tidak bisa ditolerir ya.

Pria yang sudah menikah cenderung lebih mudah mendapatkan wanita selingkuhan, karena para wanita melihat pria yang sudah menikah sebagai sosok yang jantan, mengayomi dan ada sensasi tersendiri dalam sebuah ‘dosa’. Apalagi jika si selingkuhan adalah wanita istri orang lain alias binor, lebih mudah lagi, karena kedua belah pihak akan lebih mudah bekerja sama menutupi hubungan supaya tidak merusak rumah tangga masing-masing.

Aku kadang masih suka berpikir, ternyata dibalik semua tata krama dan norma susila serta kesopanan yang kulihat di masyarakat, setiap manusia pada nyatanya memiliki sisi lain, sebuah sisi liar, yang paling mudah terlihat adalah dalam urusan seks.

Aku termenung sambil menyeruput kopi pagi ini, tak biasanya aku minum kopi. Di samping belakangku 2 tubuh wanita bergelimpangan tanpa busana sambil masih tertidur lelap. Mereka tante Rani dan Rara, 2 wanita yang rela menempuh 3 jam perjalanan dari Garut menuju Bekasi dua hari yang lalu cuma untuk kuentot, kami habis bertempur threesome semalaman di kamar kosanku dan pagi ini mereka akan pulang setelah menghabiskan weekend mesum di kosanku.

“Emmmmpppphhhhhhh.... sssshhhhhh Armaaannnddddd aaaahhhhh...”, desah Rani saat kupompa memeknya pagi ini. 15 menit berlalu sejak ia terbangun.

“Hadeeeehhhh berisiiiikkkk... Pagi-pagi udah pada ngentot aja, dasar pada cabul !”, hardik Rara yang terganggu tidurnya karena aku dan Rani ngentot di sebelahnya, kasur kosanku kan cuma 1 jadi ya bertiga dempet-dempetan.

“Bangun makanya Ra.... aaahhhh, tidur melulu ntar bulukan matanya loh”, ujarku. Rara cuma membenamkan kepalanya di bawah bantal.

“Aaauuuuhhhhhhh !”, lenguh Rani saat aku, keponakannya, mendadak menyodokkan kontolku dalam-dalam. Kemudian kupompa lagi kontolku di dalam memeknya, tampak toket besar Rani bergoyang dalam posisi menungging.

“Aaaahhhh yaudah bangun deh ah”, ujar Rara ketus sambil bangkit ke kamar mandi.

“Raaaaa !!! mau dientot juga gak ? uuuhhhhh”, teriakku sambil merasakan kenikmatan memek Rani.

“Ntar aja, laper !”, teriak Rara dari toilet.

Selesai dari toilet, Rara kemudian duduk di samping aku dan Rani yang masih asik ngentot. Ia memakan donat sisa semalam sambil menonton televisi, sesekali menyuapiku dan tante Rani. Tak ada kecanggungan antara kami, karena kami sudah berulang kali melakukan ini.

“Biar semangat ngentotnya hehehe”, ujar sepupu istriku itu sambil menyuapi kami.

“AAAAAAAAAAAARRRRRGGGGHHHHHHHH !!!!”, jerit aku dan Rani berbarengan saat kami mencapai orgasme, aku keluarkan pejuku di dalam liang vagina tante kandungku ini. Sementara Rara memang tidak mau dientot, ketika ke kamar mandi tadi dia melihat darah tanda menstruasi, memang ketika 2 hari kemarin datang kesini Rara sudah mulai merasakan mau mens. Lagipula sudah puas juga semaleman kami memuaskan kelamin kami.

Aku lalu mandi dan berangkat bekerja, sementara Rara dan tante Rani beres-beres dan bersiap balik ke Garut dan Bandung agak siang nanti.

Jadi pagi itu diawali dengan ngentot, benar-benar penuh lendir hidupku belakangan ini.

Sibuk... Proyek baru ini benar-benar menyita waktuku, utamanya karena persiapan dan ego-ku yang perfeksionis karena untuk kali pertama aku dipercaya memegang proyek sendiri walaupun kecil. Begitu pula Indah, yang juga untuk kali pertama menjadi koordinator dan estimator perusahaannya di proyek ini, untungnya hubunganku dengannya sebagai klien dan kontraktor tetap harmonis dan profesional terlepas dari kejadian di Bandung beberapa waktu lalu.

“This project must be succeed, no reason to fail, prove yourself Armand, I believe in you”, ujar big boss-ku, Mr. Karl Sebastian saat meeting, dan si Mark senyum-senyum saja melihatku di sudut meja sebelah proyektor kala itu.

Salah satu point hasil meeting adalah aku diharuskan segera merekrut seorang admin, atau sekretaris untuk meringankan tugasku sebagai site manager, maka aku pun berkoordinasi dengan orang HRD untuk menanyakan lowongan yang sudah dibuka sejak 2 minggu lalu.

“Okay Armand, she is Isla, and Isla, he is Armand, the golden boy”, ujar Mark mengenalkan rekannya sambil meledekku.

Namanya Isla Guðmundsdóttir, wanita keturunan Islandia yang sudah lama di Jerman, dia orang desain dan drafter untuk proyekku. Ngomong-ngomong namanya ribet ya. Tipikal wanita eropa barat yang tinggi putih dan modis, wajahnya sekilas mirip vokalis band favoritku, Hayley Nichole Williams, cuma wajahnya agak berbintik dan toketnya lumayan besar, setidaknya lebih besar dari Hayley yang biasa kulihat di youtube, atau mungkin juga karena tinggi badanku yang lebih pendek sehingga wajahku sejajar dengan toketnya.

“Nice to meet you Armand, hope we can make a great team, see ya !”, ujar Isla sambil berlalu ke mejanya. Diiringi Mark yang cengar-cengir padaku di belakangnya, Mark juga bakal satu team denganku lagi dengan posisi engineering advisor. Aku sempat menarik tangannya sebentar.

“She is cute, right ? Did you sleep with her Mark ?”, bisikku pada Mark.

“Not yet, we’ll see, golden boy”, ujar Mark sambil nyengir dan pergi.

“Then you are an asshole !”, teriakku pada Mark, Mark mengacungkan jari tengahnya padaku.

Sepulang kerja, aku termenung di kamar kosanku, sekitar 10 menit yang lalu aku baru selesai melakukan aktivitas rutinku, apalagi kalau bukan video call dengan Vany dan anakku. Kini aku bengong memikirkan kejadian yang aku alami belum lama ini.

Flashback sedikit ya.

Jadi waktu itu, setelah aku menerima telpon yang mengagetkan, beberapa hari kemudian aku dibuat lebih kaget ketika si penelpon muncul di kosanku. Yup, Putri Rahmania, mantan pacarku yang sudah jadi artis terkenal selama beberapa tahun terakhir, muncul di hadapanku, kami pun mengobrol banyak hal di dalam kamarku.

Suasana awalnya canggung, jelas lah karena kami sudah lama sekali banget tidak bertemu, kami saling tertunduk dan sesekali mencuri pandang. Ya ampun, artis emang beda, Putri itu luar biasa... ah bingung aku menjelaskannya, kalau ada padanan kata untuk menggambarkan ‘lebih dari cantik’, mungkin kata itulah yang tepat untuk menggambarkan sosok di hadapanku saat itu, dan aku patut berbangga bahwa wanita seindah ini pernah punya cerita cinta denganku.

Masih kuingat dulu saat kami SMP, Putri berkulit agak gelap dengan tubuh agak gemuk juga dan mata agak sipit, serba agak-agak ya, rambutnya panjang lurus mencapai punggung bagian atas. Kini ia berkulit kuning langsat dan wajahnya cenderung oriental, mirip artis Korea malah, tubuhnya tinggi semampai dengan kaki jenjang. Dadanya kemungkinan biasa saja, tidak terlalu nampak karena Putri memakai blouse dan cenderung sopan, sama seperti penampilannya di TV yang tidak mengumbar aurat, melainkan prestasi dan karyanya di musik dan layar lebar. Sosok pujaan nyaris seluruh pria di negeri ini, dan bahkan para pria di beberapa negara tetangga, kini ada disini, di kamarku berdua denganku.

Putri yang memang dasarnya seorang entertainer bisa mencairkan suasana, ia berinisiatif mengalahkan kegugupannya dan membawa pembicaraan kami lebih santai, tawanya membuat hatiku serasa bergetar, tawa dan senyumnya itulah yang dulu membuatku tergila-gila padanya.

“Put, jadi kamu bisa tiba-tiba nongol di kosan aku gimana ceritanya tuh ?”, tanyaku pada Putri yang menyandarkan kepalanya di bahuku, semerbak wangi parfumnya sungguh membuat jantungku berdebar. Tidak, aku bukan sange, serius, ini seperti semacam perasaan jatuh cinta, ciyeee.

“Hmmmm kasi tau gak yaa...”, ujar Putri. Ia lalu beranjak dari sandarannya dan menatapku, pandangan yang sungguh meluluhkan laki-laki manapun di dunia ini, lebay ya.

“Kamu masih inget Dini kan Man ?”, tanya Putri.

“Iya lah, kemaren-kemaren sempet ketemu di Garut Put”, jawabku.

“Ketemu apa ketemuuuu....”, goda Putri. Aku bingung mau jawab apa.

Putri lalu bercerita bahwa Dini adalah satu-satunya sahabatnya yang belum pernah loss contact dengan Putri sejak lulus SMP, meniti karir hingga sudah sukses kini. Menjelang pernikahannya kini, sejak beberapa bulan lalu Putri meminta tolong Dini untuk mencari tahu tentang keberadaanku, jadi dasarnya Dini sudah mencariku dari lama, kebetulan ia bertemu denganku di pantai waktu itu, lalu kemudian mengorek semua hal tentangku. Keluargaku, tempat tinggalku dan apakah aku bisa diajak berselingkuh.

“Aku... aku gak bisa ngelupain kamu Man”, ujar Putri seraya menitikkan air mata, aku terdiam dan menyeka air matanya, ia lalu memelukku.

Jelaslah sudah jawaban atas pertanyaanku dulu, kenapa mudah sekali Dini kuentot dan kenapa ia seakan datang dan pergi dengan cepat. Dini mengumpankan dirinya sendiri demi membantu Putri memperoleh informasi tentangku, Dini menjadi jembatan antara aku dengan Putri.

Dan Putri... seorang yang diidolai jutaan orang di negeri ini, menjadi pasangan impian bagi banyak pria, wanita sehebat ini... masih tersimpan namaku di sudut hatinya yang terdalam. Betapa beruntungnya aku ini.

“Sebelum aku nikah, aku pengen, untuk terakhir kalinya, aku bisa ngerasain cinta terhebat seumur hidup aku yang pernah aku dapetin sama kamu dulu...”, ujar Putri.

“Put... aku ini bajingan...” ujarku.

Dan seketika Putri mencumbu bibirku, bibir yang sungguh lembut, kami berciuman selama beberapa detik.

“Aku tau Man, aku tau kamu sama Dini udah ngapain, gak masalah buat aku, toh aku juga... kamu tau lah pergaulan selebritis, mantan-mantan pacar aku, calon suami aku sekarang, level bajingannya jauh dibanding kamu. Tapi aku masih percaya kamu cinta sama aku Man, masih kayak dulu, dari mata kamu...”, ujar Putri.

Haduhhh... lemes aku dengernya, seorang bidadari ngerayu lu brooo

Jadi intinya, Putri akan menemuiku lagi, waktunya belum fix tapi yang jelas sebelum pernikahannya. Kami berencana liburan singkat ke Maldives, hanya kami berdua, owh men. Tak lama Putri pun pamit pulang, malam itu, kecuali kejadian ciuman tadi, tak ada kejadian mesum yang lain, kami begitu bahagia layaknya 2 remaja yang baru jadian.

Puas ngelamunin kejadian itu, aku pun tertidur.

Keesokan harinya di kantor, aku sedang bersiap untuk melakukan interview calon sekretaris yang akan bekerja membantuku. Mereka sudah lolos tahap seleksi awal dari HRD, dan kini interview user denganku, aku yang punya kuasa menentukan kandidat yang berhak untuk jabatan ini.

Kulihat CV para pelamar, semuanya wanita, yaiyalah masa’ sekretaris laki-laki. Namun serius, aku tidak punya niat mesum seperti mencari sekretaris yang seksi atau binal atau apalah, kali ini aku benar-benar butuh seorang yang profesional karena menyangkut reputasi pekerjaanku ke depannya, percuma cantik atau seksi tapi dongo. Aku butuh sekretaris, bukan jablay.

Namun, ada 1 sosok yang langsung mencuri perhatianku sejak aku membaca CV-nya, bahkan sejak aku tak sengaja melihat CV-nya saat masih di HRD, atas rekomendasiku ia lolos psikotes dan kini giliran dia yang masuk ruanganku untuk interview.

“The previous one is god-damn hot babe, Armand, please choose her”, ujar Mark di sampingku, dari tadi kami berdua yang jadi interviewer. Kandidat yang baru selesai memang seorang wanita cantik dan seksi, teknisnya lumayan tapi bahasa Inggrisnya kacau balau.

“Please bro, I am looking for a talented person, not a bitch”, jawabku. Mark tertawa mendengarnya.

Kemudian masuklah kandidat yang kutunggu-tunggu, dengan senyuman penuh arti aku menatapnya dan ia tampak kaget melihat wajahku. Wanita itu berdiri mematung dan gugup, tubuhnya cukup semok dengan rambut bob. Memakai blazer hitam dengan dalaman kemeja putih dan rok abu-abu plus sepatu hak, sosoknya mirip Lolita Agustine, versi agak item sedikit.

“Please sit down, miss”, ujar Mark padanya.

Wanita itu dengan gugup duduk di kursi berhadapan denganku dan Mark di samping kananku. Aku senyum padanya, dan ia tersenyum masam padaku.

“Here she come the special one, apa kabar mbak Melly, udah berapa tahun ya kita gak ketemu ya ?”, ujarku membuka percakapan.

“You know her ?”, tanya Mark.

Aku pun menjelaskan pada Mark, bahwa wanita di hadapanku ini ada Melly, kakak tingkatku semasa kuliah di Bandung. Seorang yang, entah kenapa seakan benci sekali terhadap para junior termasuk padaku, aku takkan lupa bagaimana ia mempermalukanku di hadapan banyak orang saat OSPEK jurusan di Ciwidey, atau juga bagaimana suara bentakannya kala memaki-maki aku dan teman seangkatanku di acara himpunan atau bahkan di koridor kampus. Aku memang pernah dengar gosip bahwa Melly punya gangguan jiwa atau mental disorder mengenai bagaimana ia mengatur emosi, hal ini disebabkan masa kecilnya yang keras, namun otaknya yang cerdas serta prestasi akademiknya yang mentereng menutupi kelainan mentalnya yang juga tidak akut.

“Apa mbak Melly tidak ingat saya ?”, tanyaku.

“Saya tau bapak, tau banget pak Armand, kita satu almamater”, ujar Melly dengan agak ketus.

Selanjutnya sesi interview berjalan normal, harus kuakui Melly memang cerdas, latar belakang pendidikan teknik mesin yang sama denganku membuatnya begitu fasih berbicara mengenai komponen, cara kerja sistem bahkan project management, aku sebenarnya tidak perlu sekretaris yang punya pengetahuan sedetail ini, tapi Melly dan pengetahuannya akan sangat membantu, apalagi bahasa Inggrisnya pun fluent.

“Setahu saya dulu, mbak Melly ini kerja di perusahaan migas, kok sekarang bisa ngelamar kesini, boleh tau latar belakangnya ?”, tanyaku.

Melly bercerita ia sudah lama berhenti dan menganggur, menjalani kehidupan sebagai ibu rumah tangga biasa dan mengurus anaknya, namun kini ia merasa harus menemukan passionnya lagi dan memanfaatkan ilmunya demi kemajuan teknologi. Jawaban yang klise.

Saat Mark pergi keluar ruangan untuk menerima telepon, aku lalu mengorek lebih dalam tentang alasan Melly melamar kesini, benar saja jawabannya berbeda. Ia butuh penghasilan demi memperjuangkan hak asuh anaknya, karena kini rumah tangganya di ambang perceraian. Bertahun-tahun lalu ia dipecat secara tidak hormat oleh perusahaan migas tempatnya bekerja.

“Jadi, kenapa bisa dipecat begitu ?”, tanyaku.

“Jangan pura-pura bego Man, kamu pasti tau alasannya, dari gosip yang nyebar di komunitas alumni”, jawab Melly.

Yups, karena masalah mental, seperti gosip yang ia katakan. Aneh ya, padahal mau bekerja di perusahaan migas sebesar itu pasti harus lolos seleksi psikotes yang ketat, tapi walaupun lolos ternyata masih bisa kecolongan juga. Perjudian bagiku untuk mempekerjakan karyawan yang cerdas tapi punya masalah kejiwaan.

“Denger Mel, keputusan kamu diterima atau nggak di perusahaan ini, sepenuhnya ada di gue, dan gaji yang lu ajuin masih masuk range yang udah gue kompromiin ama orang finance dan HRD, jadi kalo lu mau kerja disini, lu mesti nurut apa kata gue, kalo nggak gue bisa nerima kandidat yang lain”, ujarku.

“Terus mau lu apa Man...”, ujar Melly ketus.

“Gue mau ngasi lu tes terakhir”

“Tes apaan ?”

“Ikut gue”, jawabku sambil beranjak keluar ruangan. Melly masih terduduk sendirian di dalam, tak lama ia pergi menyusulku.

Aku masuk ke toilet kantor, sebelumnya kuberi tip pada OB yang sedang bersih-bersih, ia paham maksudku.

“Lewat sini mbak, masuk aja ke dalam”, ujar si OB pada Melly yang tampak celingak-celinguk di depan toilet pria. Melly pun masuk ke dalam.

Di dalam toilet aku berdiri berhadapan dengan Melly, kuturunkan sedikit celanaku sehingga kontolku mengacung keluar. Melly nampak melotot melihat kelakuanku, ia memandangku sinis.

“Lu butuh duit buat anak lu Mel ?”, ujarku sambil mengocok kontolku dengan tangan kiri. Melly hanya memandangku dengan tatapan tajam.

“Udah berapa lama lu nganggur Mel ? Berapa perusahaan yang nolak lu Mel ?”, tanyaku agak menghardik.

Melly pun maju dan menggenggam kontolku, ia melotot memperhatikan kontolku. Perlahan ia berlutut dan mengocok kontolku maju mundur dalam genggaman tangannya, speednya lalu mulai naik. Matanya menatapku tajam, begitu pun aku menatapnya dengan tatapan kemenangan. Aku lalu menjambak rambutnya.

“Isepin kontol gue Mel”, bisikku tertahan dalam geraman.

Melly menatapku penuh amarah, lalu menatap kontolku dan memasukkan kepala kontolku ke mulutnya, sesekali ia melirik wajahku, kemudian terbenamlah seluruh batang kontolku di mulutnya.

“Sllluuuurrrrrrrppppp... ssslllllurrrrrpppp”, suara hisapan Melly di batang kontolku.

Rasanya luar biasa, sepongan Melly sebenarnya tidak bagus-bagus banget. Namun ada sensasinya, yakni sensasi kemenangan. Bayangkan, seorang senior yang dulu galak sekali dan sering memaki dengan mulut kotornya, sekarang mulut itu sedang terisi oleh kontol juniornya yang dulu ia bully. Mantap sekali.

Aku menjambak rambut Melly dan menekankan kontolku di mulutnya, kudengar ia tersedak namun aku tak peduli. Aku terus menggenjot kontolku di mulut jahat seniorku ini, makan nih kontol.

Air liur Melly menetes ke lantai sering kocokan kontolku yang semakin cepat di mulutnya, gemas sekali aku dengan mulutnya dan wajah sensualnya yang marah padaku, aku pun juga dengan penuh amarah kenangan saat ia bully dulu begitu bernafsu memompa kontolku.

Aku mempercepat genjotanku saat aku hendak ejakulasi seraya mengarahkan pula kepala Melly maju mundur. Sesaat kemudian ia sadar aku akan orgasme, Melly berusaha menjauhkan kepalanya namun justru aku menekan kepalanya sehingga makin dalam mulutnya mengulum kontolku.

“AAAAARRRRRRGGGGGHHHHHHH !!!”, lenguhku kala orgasme.

Kusemburkan semua air maniku di dalam mulut Melly, nampak ada tetesan air maniku di mulutnya. Aku masih memegang kendali atas mulutnya, kuarahkan maju mundur hingga kurasa kontolku sudah lumayan bersih.

Body Melly yang padat dan montok plus kulit sawo matangnya begitu menggoda untuk dicicipi, tapi aku masih punya dendam dengan mulut kotor perempuan ini, untuk kali ini aku cukup puas balas dendam dengan mulutnya.

“Oke, kamu diterima kerja disini Mel, nanti aku kabarin kapan dateng lagi buat tanda tangan kontrak, masa percobaan dulu 3 bulan ya, kalau oke nanti jadi staff, tenang aja, kalo kamu nurut aku gampang rekomendasiin”, ujarku padanya sambil membersihkan kontolku di toilet.

Melly hanya menatapku tajam dengan penuh amarah, aku tidak peduli. Dia butuh pekerjaan ini. Hari itu interview selesai.

Update selanjutnya : https://www.semprot.com/threads/a-d...-the-last-love.1260480/page-5#post-1897467252
 
Terakhir diubah:
Belom kelar update udah ada gelar tamat hebat suhu... Btw ane tunggu lanjutannya suhu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd